MODUL PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI
NamaSekolah : SMP NEGERI 3 GUNTUR
Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Semester : 8 /2 ( Genap) Materi/Topik/Tema : LINGKARAN / Alokasiwaktu : 20 JP
A. KompetensiDasar
KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.6 Mengidentifikasi unsur, keliling, dan luas dari lingkaran
3.7 Menentukan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring 4.6 Menyelesaikan permasalahan nyata
yang terkait penerapan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring
 Menghitung Nilai π, Keliling Dan Luas Lingkaran
 Menghitung i Luas Lingkaran
 Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran
 Menghitung Luas dan Keliling Lingkaran Jika Jari-Jari Berubah
 Menghitung Sudut Pusat, Panjang Busur, Luas Juring, dan Luas Tembereng
 Menghitung Sudut Pusat Dengan Luas Juring Lingkaran
 Menghitung Luas Juring dengan Panjang Busur Lingkaran
 Menghitung Luas Tembereng Lingkaran
 Menyelesaikan Soal Persegi dan Lingkaran
 Menghitung besar Sudut Keliling yang Menghadap Diameter Lingkaran
B. TujuanPembelajaran
Mengidentifikasi unsur, keliling, dan luas dari lingkaran
Menentukan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring
Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring
C. Materi
 Pengertian Lingkaran
 Bagian-Bagian Lingkaran
 Nilai π, Keliling Dan Luas Lingkaran
 Rumus Cara Mencari Luas Lingkaran
 Hubungan Antara Keliling dan Luas Lingkaran
 Perubahan Luas dan Keliling Lingkaran Jika Jari-Jari Berubah
 Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur, Luas Juring, dan Luas Tembereng
 Hubungan Sudut Pusat Dengan Panjang Busur Lingkaran
 Hubungan Sudut Pusat Dengan Luas Juring Lingkaran
 Hubungan Luas Juring dengan Panjang Busur Lingkaran
 Cara Menghitung Luas Tembereng Lingkaran
 Contoh Soal Persegi dan Lingkaran
 Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran
 Besar Sudut Keliling yang Menghadap Diameter Lingkaran
 Sudut-Sudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama
Pengertian Lingkaran
Siapa yang tidak tahu ban mobil dan uang logam? Itu merupakan barang- barang yang mudah Anda temui dalam kehidupan sehari-hari.
Ban mobil dan uang logam merupakan contoh benda-benda yang memiliki bentuk dasar lingkaran. Secara geometris, benda-benda tersebut dapat digambarkan seperti pada Gambar (a).
 Perhatikan Gambar (b) dengan saksama. Misalkan A, B, C merupakan tiga titik sebarang pada lingkaran yang berpusat di O. Dapat dilihat bahwa ketiga titik tersebut memiliki jarak yang sama terhadap titik O. Dengan demikian, lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang membentuk lengkungan tertutup, di mana titik- titik pada lengkungan tersebut berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu itu disebut sebagai titik pusat lingkaran. Pada Gambar (b) , jarak OA, OB, dan OC disebut jari-jari lingkaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama tersebut disebut jari-jari lingkaran dan titik tertentu disebut pusat lingkaran. Garis lengkung tersebut kedua ujungnya saling bertemu membentuk keliling lingkaran dan daerah lingkaran (luas lingkaran).
Unusur-Unsur/Bagian-Bagian Lingkaran
Setiap bangun datar memiliki unsur-unsur yang membangunnya, termasuk bangun datar yang berbentuk lingkaran. Ada beberapa bagian lingkaran yang termasuk dalam unsur-unsur sebuah lingkaran di antaranya titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, juring, apotema, sudut pusat, dan sudut lingkaran. Untuk melihat gambarnya silahkan lihat gambar di bawah ini.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.
a. Titik Pusat
Titik pusat lingkaran adalah titik yang terletak tepat di tengah-tengah lingkaran. Pada Gambar di atas, titik O merupakan titik pusat lingkaran, dengan demikian, lingkaran tersebut dinamakan lingkaran O.
b. Jari-Jari (r)
Jari-jari lingkaran adalah garis dari titik pusat lingkaran ke lengkungan lingkaran (keliling lingkaran). Pada Gambar di atas, jari-jari lingkaran ditunjukkan oleh garis OA, OB, OC, dan OD.
c. Diameter (d)
Diameter adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran (keliling lingkaran) dan melalui titik pusat. Garis AB dan CD pada lingkaran O
merupakan diameter lingkaran tersebut. Perhatikan bahwa AB = AO + OB. Dengan kata lain, nilai diameter lingkaran merupakan dua kali nilai jari-jari lingkaran, dapat ditulis secara matematis: d = 2r.
d. Busur
Busur lingkaran merupakan garis lengkung yang terletak pada lengkungan lingkaran (keliling lingkaran) dan menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan tersebut.
Pada Gambar di atas, garis lengkung AC, garis lengkung CB, dan garis lengkung BD merupakan busur lingkaran O. Untuk memudahkan mengingatnya Anda dapat membayangkannya sebagai busur panah.
e. Tali Busur
Tali busur lingkaran adalah garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran dan tidak melalui pusat lingkaran. Tali busur yang melalui pusat lingkaran dinamakan dengan diameter lingkaran. Tali busur lingkaran tersebut ditunjukkan oleh garis lurus AD yang tidak melalui titik pusat seperti pada gambar di atas. Untuk memudahkan mengingatnya Anda dapat membayangkan seperti pada tali busur panah.
f. Tembereng
Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali busur. Pada Gambar di atas, tembereng ditunjukkan oleh daerah yang diarsir dan dibatasi oleh busur AD dan tali busur AD. Jadi tembereng terbentuk dari gabungan antara busur lingkaran dengan tali busur lingkaran.
g. Juring
Juring lingkaran adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jari- jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua jari-jari lingkaran tersebut.
Pada Gambar di atas, juring lingkaran ditunjukkan oleh daerah yang diarsir yang dibatasi oleh jari-jari OC dan OB serta busur BC, dinamakan juring BOC.
h. Apotema
Apotema lingkaran merupakan garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan tali busur lingkaran tersebut. Garis yang dibentuk bersifat tegak lurus dengan tali busur. Coba perhatikan Gambar di atas secara seksama. Garis OF merupakan
garis apotema pada lingkaran O.
g. Sudut Pusat
Coba perhatikan gambar di bawah dengan seksama!
Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara dua buah jari-jari lingkaran di titik pusat. Pada gambar di atas Garis OA dan OB merupakan jari-jari lingkaran yang berpotongan di titik pusat O membentuk sudut pusat, yaitu ∠AOB.
g. Sudut Keliling
Coba perhatikan lagi gambar di bawah dengan seksama!
Sudut keliling merupakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara dua buah tali busur di suatu titik pada keliling lingkaran. Pada gambar di atas garis AC dan BC merupakan tali busur yang berpotongan di titik C membentuk sudut keliling ∠ACB.
Menemukan Pendekatan Nilai π (phi), Keliling Dan Luas Lingkaran
Pernahkah kamu mengamati gerak sebuah roda sepeda? Untuk mengetahui pengertian keliling lingkaran, coba kamu ambil roda sebuah sepeda. Tandai pada bagian tepi lingkaran dengan huruf A. Kemudian, gelindingkan roda tersebut dimulai dari titik A kembali ke titik A lagi. Lintasan yang dilalui roda dari A sampai kembali ke A lagi disebut satu putaran penuh atau satu keliling lingkaran. Sebelum kita menghitung keliling lingkaran, kita akan mencoba menemukan nilai π (pi).
Menemukan Pendekatan Nilai π (pi)
Untuk menemukan pendekatan nilai π (pi), kita bisa lakukan percobaan sederhana berikut ini. Pertama, membuat lingkaran dengan jari- jari 1 cm, 1,5 cm, 2 cm, 2,5 cm, dan 3 cm. Kemudian mengur diameter masing-masing lingkaran dengan menggunakan penggaris. Kedua, mengkur keliling masing-masing lingkaran menggunakan bantuan benang dengan cara menempelkan benang pada bagian tepi lingkaran, dan kemudian panjang benang diukur menggunakan penggaris. Terakhir hitung nilai π (phi) dengan cara keliling lingkaran dibagi dengan diameter lingkaran, kemudian catat hasilnya.
Jika kegiatan tersebut kalian lakukan dengan cermat dan teliti maka nilai keliling dibagi diameter akan memberikan nilai yang mendekati 3,14. Untuk selanjutnya, nilai keliling per diameter disebut sebagai konstanta π (π dibaca: phi).
Coba tekan tombol π pada kalkulator. Apakah Anda dapatkan bilangan desimal tak berhingga dan tak berulang? Bentuk desimal yang tak berhingga dan tak berulang bukan bilangan pecahan. Oleh karena itu, π bukan bilangan pecahan, namun bilangan irasional, yaitu bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan biasa a/b.
Bilangan irasional berupa desimal tak berulang dan tak berhingga. Menurut penelitian yang cermat ternyata nilai π= 3,14159265358979324836 ... Jadi, nilai π hanyalah suatu pendekatan. Jika dalam suatu perhitungan hanya memerlukan ketelitian sampai dua tempat desimal, pendekatan untuk π adalah 3,14.
Coba bandingkan nilai π dengan pecahan 22/7. Bilangan pecahan 22/7 jika dinyatakan dalam pecahan desimal adalah 3,142857143. Jadi, bilangan 22/7 dapat dipakai sebagai pendekatan untuk nilai π.
Menghitung Keliling Lingkaran
Pada pembahasan di bagian depan diperoleh bahwa pada setiap lingkaran nilai perbandingan keliling (K) per diameter (d) menunjukkan bilangan yang sama atau tetap disebut π. Karena K/d=π, sehingga didapat K = π d. Karena panjang diameter adalah 2 x jari-jari atau d = 2r, maka:
K = 2πr
Jadi, didapat rumus keliling (K) lingkaran dengan diameter (d) atau jari-jari (r) adalah:
Contoh Soal Tentang Keliling Lingkaran
Hitunglah keliling lingkaran jika diketahui:
a. diameter 14 cm;
b. jari-jari 35 cm.
Penyelesaian:
a. d = 14 cm sehingga:
K = πd = 22/7 x 14 cm = 44 cm Jadi, keliling lingkaran adalah 44 cm.
b. r = 35 cm sehingga:
K = 2πr
K = 2(22/7) 35 cm K = 220 cm
Jadi, keliling lingkaran = 220 cm.
Menghitung Luas Lingkaran
Untuk menemukan rumus luas lingkaran, lakukan kegiatan dengan langkah- langkah berikut.
1. Buatlah lingkaran dengan jari-jari 10 cm.
2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi dua bagian sama besar dan arsir satu bagian 3. Bagilah lingkaran tersebut menjadi 12 bagian sama besar dengan cara membuat 12
juring sama besar dengan sudut pusat 30° (Gambar (i)).
4. Bagilah salah satu juring yang tidak diarsir menjadi dua sama besar.
5. Gunting lingkaran beserta 12 juring tersebut.
6. Atur potongan-potongan juring dan susun setiap juring sehingga membentuk gambar mirip persegi panjang, seperti pada Gambar (ii) di atas.
Jika lingkaran dibagi menjadi juring-juring yang tak terhingga banyaknya, kemudian juring-juring tersebut dipotong dan disusun seperti Gambar (ii) maka hasilnya akan mendekati bangun persegi panjang. Perhatikan bahwa bangun yang mendekati persegi panjang tersebut panjangnya sama dengan setengah keliling lingkaran (3,14 x 10 cm = 31,4 cm) dan lebarnya sama dengan jari-jari lingkaran (10 cm). Jadi, luas lingkaran dengan panjang jari-jari 10 cm = luas persegi panjang dengan p = 31,4 cm dan l = 10 cm.
Luas lingkaran = p x l
luas lingkaran = 31,4 cm x 10 cm
luas lingkaran = 314 cm
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa luas lingkaran dengan jari-jari r sama dengan luas persegi panjang dengan panjang πr dan lebar r, sehingga diperoleh:
L = π rxr L = π r2
Karena r = ½d, maka L = π(½d)2 L = π (½d)2 L = ¼ π d2
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa luas lingkaran L dengan jari-jari r atau diameter d adalah:
Contoh Soal Tentang Luas Lingkaran
Hitunglah luas lingkaran jika a. jari-jarinya 7 cm;
b. diameternya 20 cm.
Penyelesaian:
a. jari-jari = 7 cm, maka r = 7 L = πr2
L = 22/7 x 72 L = 154
Jadi, luas lingkaran = 154 cm2.
b. diameter = 20 cm, maka d = 20 L = ¼ π d2
L = ¼ x 3,14 x 202 L = 314
Jadi, luas lingkaran = 314 cm2.
Rumus Cara Mencari Luas Lingkaran
Rumus cara mencari luas lingkaran sangat penting untuk Anda pahami karena rumus ini merupakan konsep dasar untuk menguasai materi selanjutnya, misalnya untuk mencari volume tabung, luas permukaan tabung, volume kerucut, luas permukaan kerucut, dan luas juring lingkaran. Bagaimana rumus mencari luas lingkaran?
Rumus Mencari Luas Lingkaran Jika Jari-Jari Diketahui
Jika jari-jari lingkaran diketahui maka rumus untuk mencari luas lingkaran yakni:
L = πr2 Di mana:
L = luas lingkaran π = 3,14 atau 22/7 r = jari-jari lingkaran
Perlu diketahui, jika jari-jari lingkaran yang diketahui merupakan kelipatan dari 7 maka gunakan π = 22/7, sedangkan jika jari-jari lingkaran yang diketahui merupakan bukan kelipatan dari 7 maka gunakan π = 3,14.
Contoh Soal 1
Ali akan membuat kolam ikan yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari 7 m. Hitunglah luas kolam ikan yang akan dibuat oleh Ali.
Penyelesaian:
Karena yang diketahui hanya jari-jarinya dan panjang jari-jari lingkaran merupakan kelipatan 7 maka gunkan π = 22/7. Luas lingkaran dapat dihitung yakni:
L = πr2
L = (22/7).(7 m)2 L = 154 m2
Jadi, luas kolam ikan yang akan dibuat oleh Ali adalah 154 m2 Contoh Soal 2
Di pusat sebuah kota rencananya akan dibuat sebuah taman berbentuk lingkaran dengan jari-jari 10 m. Jika taman tersebut akan ditanami rumput dengan biaya Rp 6.000,00/m2, hitunglah seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk menanam rumput tersebut.
Penyelesaian:
Karena yang diketahui hanya jari-jarinya dan panjang jari-jari lingkaran merupakan bukan kelipatan 7 maka gunkan π = 3,14. Luas taman dapat dihitung yakni:
L = πr2
L = 3,14.(10 m)2 L = 314 m2
Jadi, luas taman yang akan ditanami rumput adalah 314 m2
Untuk menghitung biaya yang diperlukan dapat dilakukan dengan cara mengalikan biaya per m2 dengan luas taman, maka:
Biaya = biaya per m2 × luas Biaya = Rp 6.000,00/m2 × 314 m2 Biaya= Rp 1.884.000,00
Jadi, seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk menanam rumput tersebut adalah Rp 1.884.000,00,-
Rumus Mencari Luas Lingkaran Jika Diameter Diketahui
Kita ketahui bahwa diameter (garis tengah) lingkaran merupakan dua kali jari-jari lingkaran atau dapat ditulis:
d = 2r <=> r = ½d
Maka rumus mencari luas lingkaran jika diameter diketahui yakni:
L = πr2 L = π(½d)2 L = ¼πd2
Jadi rumus untuk mencari luas lingkaran jika diameter lingkaran diketahui yakni:
L = ¼πd2 Di mana:
L = luas lingkaran π = 3,14 atau 22/7 d = diameter lingkaran
Contoh Soal 3
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar memiliki diameter 220 mm. Tentukan luas cakram tersebut.
Penyelesaian:
Karena yang diketahui hanya diameternya dan panjang diameter cakram merupakan bukan kelipatan 7 maka gunkan π = 3,14. Luas cakram dapat dihitung yakni:
L = ¼πd2
L = ¼ . 3,14 . (220 mm)2 L = 37.994 mm2 = 379,94 cm2
Jadi, luas cakram adalah 379,94 cm2
Contoh Soal 4
Sebuah koin mainan berbentuk lingkaran dengan diameter 28 mm. Tentukan luas koin mainan tersebut.
Penyelesaian:
L = ¼πd2
L = ¼ . (22/7) . (28 mm)2
L = ¼ . (22/7) . (28 mm). (28 mm) L = 616 mm2
Jadi, luas koin mainan tersebut adalah 616 mm2
Rumus Mencari Luas Lingkaran Jika Keliling Diketahui
Untuk mencari rumus luas lingkaran jika keliling lingkaran diketahui dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan rumus tidak langsung dan langsung. Untuk rumus tidak langsung Anda harus mencari jari-jari atau diameter lingkaran tersebut kemudian cari luasnya dengan rumus:
L = πr2 atau L = ¼πd2
Sedangkan untuk mencari rumus langsung perhatikan uraian ini. Sebelum itu Anda harus paham dengan rumus keliling lingkaran. Perlu Anda ketahui bahwa rumus keliling lingkaran yakni:
K = 2πr Dimana:
K = keliling lingkaran π = 22/7 atau 3,14 r = jari-jari lingkaran
maka:
r = ½K/π
Dengan mensubstitusi r = ½K/π ke rumus luas lingkaran L = πr2, maka:
L = πr2
L = π(½K/π)2 L = ¼ (K2/π)
Jadi rumus mencari luas lingkaran jika keliling lingkaran diketahui adalah:
L = ¼ (K2/π)
Contoh Soal 5
Sebuah taman berbentuk lingkaran yang dipagari dengan kawat dengan panjang kawat 44 m. Tentukan luas lingkaran tersebut.
Penyelesaian:
Cara Tidak Langsung:
K = 2πr
44 m = 2 . (22/7) . r 44 m = r . 44/7 r = 7 m
L = πr2
L = (22/7) . (7 m)2
L = (22/7) . (7 m) . (7 m) L = 154 m2
Cara Langsung:
L = ¼ (K2/π)
L = ¼ ((44 m)2/(22/7)) L = ¼ (44 m) . (44 m)/(22/7) L = 7 . (11 m) . 2 m
L = 154 m2
Jadi luas taman yang dipagari dengan kawat tersebut adalah 154 m2.
Kesimpulan:
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rumus mencari luas lingkaran yakni:
L = πr2 L = ¼πd2 L = ¼ (K2/π)
Hubungan Antara Keliling dan Luas Lingkaran
Untuk memahami hubungan antara keliling dengan luas lingkaran Anda harus paham dengan konsep keliling lingkaran dan luas lingkaran. Hubungan antara keliling dengan luas lingkaran cocok digunakan untuk menjawab soal-soal ulangan umum dan ujian nasional yang bentuk soalnya berupa pilihan ganda karena membutuhkan waktu yang singkat.
Jika Anda mampu menguasai materi tentang hubungan keliling lingkaran dengan luasnya, Anda tidak perlu mencari jari-jari atau diameternya jika yang diketahui keliling atau luasnya saja. Bagaimana caranya? Sekarang coba simak baik-baik pembahasan berikut ini.
Kita gunakan rumus keliling lingkaran dengan mencari jari-jarinya, misalkan keliling lingkaran K dan luasnya L, maka:
K = 2πr => r = K/2π
Sekarang substitusi persamaan jari-jari r ke rumus luas lingkaran, maka:
L = πr2 L = π(K/2π)2 L = π.K2/4π2 L = K2/4π
Dari persamaan hubungan antara keliling lingkaran dengan luasnya juga bisa dicari hubungan kebalikannya yaitu hubungan antara luas lingkaran dengan kelilingnya, yakni:
L = K2/4π K2 = 4πL K = √(4πL)
Sekarang coba perhatikan contoh soal berikut ini tentang hubungan keliling lingkaran dengan luasny atau sebaliknya.
Contoh Soal 1
Hitunglah luas lingkaran jika diketahui kelilingnya 44 cm?
Penyelesaian:
Cara 1 K = 2πr r = K/2π
r = 44 cm/2(22/7) r = 44 cm.7/44 r = 7 cm
L = πr2
L = (22/7)(7 cm)2 L = (22/7).49 cm2 L = 154 cm2
Cara 2 L = K2/4π
L = (44 cm)2/(4(22/7)) L = (44 cm)(44 cm)7/(4.22) L = (11 cm)(2 cm)7
L = 154 cm2
Contoh Soal 2
Hitunglah keliling lingkaran jika diketahui luasnya 616 cm2?
Penyelesaian:
Cara 1 L = πr2 r = √(L/π)
r = √(616 cm2/(22/7)) r = √(616 cm2.7/22) r = √(196 cm2) r = 14 cm
K = 2(22/7) 14 cm K = 88 cm
Cara 2 K = √(4πL)
K = √(4(22/7)(616 cm2)) K = √(88.88 cm2)
K = 88 cm
Menghitung Perubahan Luas dan Keliling Lingkaran Jika Jari-Jari Berubah
Rumus untuk menghitung luas (L) = πr2 = ¼πd2 dan rumus untuk menghitung keliling (K) = πd = 2πr. Apa yang terjadi jika nilai r atau d tersebut kita ubah? Tentunya maka besarnya keliling maupun luasnya juga mengalami perubahan. Bagaimana besar perubahan itu? Untuk mengetahui bagaimana besar perubahan tersebut coba perhatikan uraian berikut.
Misalkan sebuah lingkaran memiliki jari-jari r1, diperbesar sehingga jari-jarinya menjdi r2, dengan r2 > r1. Jika luas lingkaran semula adalah L1 dan luas lingkaran setelah mengalami perubahan jari-jari adalah L2 maka selisih luas kedua lingkaran adalah:
L2 - L1 = πr22 – πr12
L2 - L1 = π(r22 – r12
) L2 - L1 = π(r2 – r1) (r2+ r1)
Jika keliling lingkaran semula adalah K1 dan keliling setelah mengalami perubahan jari- jari adalah K2 maka selisih keliling kedua lingkaran adalah
K2 - K1 = 2πr2 - 2πr1
K2 - K1 = 2π(r2 - r1)
Kamu juga dapat menghitung perbandingan luas dan keliling lingkaran jika jari-jari berubah. Perbandingan luas kedua lingkaran sebagai berikut.
L2 : L1 = πr22 : πr12
L2 : L1 = r22
: r12
Adapun perbandingan kelilingnya adalah K2 : K1 = 2πr2 : 2πr1
K2 : K1 = r2 : r1
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkaran yang berjari-jari r1, setelah mengalami perubahan jari-jari menjadi r2 dengan r2 > r1, maka selisih serta perbandingan luas dan kelilingnya sebagai berikut.
L2 - L1 = π(r2 – r1) (r2+ r1) K2 - K1 = 2π(r2 - r1) L2 : L1 = r22
: r12
K2 : K1 = r2 : r1
Contoh Soal Tentang Menghitung Perubahan Luas dan Keliling Lingkaran Jika Jari-Jari Berubah
Contoh Soal 1
Hitunglah selisih serta perbandingan luas dan keliling lingkaran yang berjari-jari 2 cm dan 4 cm.
Penyelesaian:
Lingkaran berjari-jari 2 cm, maka r1 = 2.
Lingkaran berjari-jari 4 cm, maka r2 = 4.
Selisih luas = L2 - L1
Selisih luas = π(r2 – r1)(r2+ r1)
Selisih luas = π(4 cm – 2 cm)(4 cm+ 2 cm) Selisih luas = π x 2 cm x 6 cm
Selisih luas = 12π cm2
Selisih keliling = K2 - K1
Selisih keliling = 2π(r2 - r1) Selisih keliling = 2π(4 cm- 2 cm) Selisih keliling = 2π x 2 cm Selisih keliling = 4π cm
Perbandingan luas = L2 : L1
Perbandingan luas = r22
: r12
Perbandingan luas = (4 cm )2 : (2 cm)2 Perbandingan luas = 16 cm2 : 4 cm2 Perbandingan luas = 4: 1
Perbandingan keliling = K2 : K1
Perbandingan keliling = r2 : r1
Perbandingan keliling = 4 cm : 2 cm Perbandingan keliling = 2 : 1
Contoh Soal 2
Diketahui suatu lingkaran berjari-jari r cm. Hitung selisih serta perbandingan luas dan keliling lingkaran jika jari-jarinya diubah menjadi
a. dua kalinya;
b. (r + 2) cm.
Jawab:
a) Luas dan keliling lingkaran untuk jari-jari r adalah:
L1 = πr2 cm2 K1 = 2πr cm
Luas dan keliling lingkaran untuk jari-jari 2r adalah:
L2 = π(2r)2= 4πr2 cm2 K2 = 2π(2r) = 4πr cm
Selisih luas jika jari-jarinya diubah menjadi dua kalinya:
L2 - L1 = 4πr2 - πr2 L2 - L1 = 3πr2 cm2
Selisih keliling jika jari-jarinya diubah menjadi dua kalinya:
K2 - K1= 4πr - 2πr K2 - K1= 2πr cm
Perbandingan luas lingkaran jika jari-jarinya diubah menjadi dua kalinya:
L2 : L1 = 4πr2 cm2 : πr2 cm2 L2 : L1 = 4 : 1
Perbandingan keliling lingkaran jika jari-jarinya diubah menjadi dua kalinya:
K2 : K1 = 4πr cm : 2πr cm K2 : K1 = 2 : 1
b) Luas dan keliling lingkaran untuk jari-jari r adalah:
L1 = πr2 cm2 K1 = 2πr cm
Luas dan keliling lingkaran untuk jari-jari (r + 2) cm adalah:
L2 = π((r + 2) cm)2 L2 = π (r2 + 4r + 4) cm2 L2 = (πr2 + 4πr + 4 π) cm2
K2 = 2π((r + 2) cm) K2 = (2πr + 4π)cm
Selisih luas jika jari-jarinya diubah menjadi (r + 2) cm:
L2 - L1 = (πr2 + 4πr + 4 π) cm2 - πr2 cm2 L2 - L1 = (4πr + 4 π) cm2
Selisih keliling jika jari-jarinya diubah menjadi (r + 2) cm:
K2 - K1= (2πr + 4π)cm - 2πr cm K2 - K1= 4π cm
Perbandingan luas lingkaran jika jari-jarinya diubah menjadi (r + 2) cm:
L2 : L1 = (πr2 + 4πr + 4 π) cm2 : πr2 cm2 L2 : L1 = (r2 + 4r + 4) : r2
L2 : L1 = (1 + 4/r + 4 r2) : 1
Perbandingan keliling lingkaran jika jari-jarinya diubah menjadi (r + 2) cm:
K2 : K1= (2πr + 4π) cm : 2πr cm K2 : K1= (r + 2) : r
K2 : K1= (1 + 2/r) : 1
Contoh soal 3
Diketahui jari-jari suatu lingkaran semula 7 cm. Hitunglah selisih dan perbandingan luas dan keliling lingkaran setelah jari-jarinya
a. diperbesar tiga kalinya;
b. diperkecil 1/2 kalinya.
Jawab:
a) Luas dan keliling lingkaran untuk jari-jari 7 cm adalah:
L1 = πr2
L1 = π x (7 cm)2 L1 = 22/7 x 49 cm2 L1 = 154 cm2
K1 = 2πr
K1 = 2π x 7 cm K1 = 2x22/7x 7 cm K1 = 44 cm
Luas dan keliling lingkaran untuk jari-jari diperbesar tiga kali (jari-jarinya menjadi 3 x 7 cm = 21 cm) adalah:
L2 = π(21 cm)2 L2 = 22/7 x 441 cm2 L2 = 1.386 cm2
K2 = 2π(21 cm) K2 = 2x 22/7 x 21 cm K2 = 132 cm
Selisih luas untuk jari-jari diperbesar tiga kali adalah:
L2 - L1 = 1.386 cm2 - 154 cm2 L2 - L1 = 1.232 cm2
Selisih keliling untuk jari-jari diperbesar tiga kali adalah:
K2 - K1= 132 cm - 44 cm K2 - K1= 88 cm
Perbandingan luas lingkaran untuk jari-jari diperbesar tiga kali adalah:
L2 : L1 = 1.386 cm2 : 154 cm2 L2 : L1 = 9 : 1
Perbandingan keliling lingkaran untuk jari-jari diperbesar tiga kali adalah:
K2 : K1 = 132 cm : 44 cm K2 : K1 = 3 : 1
b) Luas dan keliling lingkaran untuk jari-jari 7 cm adalah:
L1 = πr2
L1 = π x (7 cm)2 L1 = 22/7 x 49 cm2 L1 = 154 cm2
K1 = 2πr
K1 = 2π x 7 cm K1 = 2x22/7x 7 cm K1 = 44 cm
Luas dan keliling lingkaran untuk jari-jari diperkecil 1/2 kali (jari-jarinya menjadi 7 cm/2
= 7/2 cm) adalah:
L2 = π(7/2 cm)2 L2 = 22/7 x 12,25 cm2 L2 = 38,5 cm2
K2 = 2π (7/2 cm) K2 = 2 x 22/7 x 7/2 cm K2 = 22 cm
Selisih luas untuk jari-jari diperkecil ½ kali adalah:
L1 – L2 = 154 cm2 – 38,5 cm2 L1 – L2 = 115,5 cm2
Selisih keliling untuk jari-jari diperkecil ½ kali adalah:
K1 – K2= 44 cm - 22 cm K1 – K2= 22 cm
Perbandingan luas lingkaran untuk jari-jari diperkecil ½ kali adalah:
L2 : L1 = 38½ cm2 : 154 cm2 L2 : L1 = 77: 308
L2 : L1 = 1: 4
Perbandingan keliling lingkaran untuk jari-jari diperkecil ½ kali adalah:
K2 : K1 = 22 cm: 44 cm K2 : K1 = 1 : 2
Contoh Soal 4
Perbandingan luas dua buah lingkaran adalah 616 cm2: 2.464 cm2. Hitunglah a. perbandingan keliling kedua lingkaran
b. selisih keliling kedua lingkaran;
c. perbandingan jari-jari kedua lingkaran;
d. selisih jari-jari kedua lingkaran.
Jawab:
Terlebih dahulu cari jari-jari untuk kedua lingkaran terebut. Untuk lingkaran yang pertama dengan luas 616 cm2 adalah:
L1 = πr2
616 cm2 = π x r12
616 cm2 = 22/7 x r12
r12
= 196 cm2 r1 = √(196 cm2) r1 = 14 cm
Untuk lingkaran yang pertama dengan luas 2.464 cm2 adalah:
L2 = πr2
2.464 cm2 = π x r22
2.464 cm2 = 22/7 x r22
r22
= 784 cm2 r2 = √(784 cm2) r2 = 28 cm
a. untuk mencari perbandingan keliling kedua lingkaran, terelebih dahulu cari kedua keliling lingkaran tersebut. Untuk lingkaran pertama dengan jari-jari 14 cm adalah K1 = 2πr
K1 = 2π x 14 cm K1 = 2x22/7x 14 cm
K1 = 88 cm
Untuk lingkaran pertama dengan jari-jari 28 cm adalah:
K2 = 2πr
K2 = 2π x 28 cm K2 = 2 x 22/7 x 28 cm K2 = 176 cm
Maka perbandingan keliling kedua lingkaran adalah:
K1 : K2 = 88 cm : 176 cm K1 : K2 = 1 : 2
b) Selisih keliling kedua lingkaran adalah:
K2 – K1 = 176 cm - 88 cm K2 – K1 = 90 cm
c. perbandingan jari-jari kedua lingkaran adalah:
r1 : r2 = 14 cm : 28 cm r1 : r2 = 1 : 2 cm
d. selisih jari-jari kedua lingkaran.
r2 - r1 : = 28 cm - 14 cm r2 - r1 : = 14 cm
Contoh Soal 5
Jari-jari dua buah lingkaran masin-masing adalah a cm dan 3a cm. Jika jumlah panjang jari-jari kedua lingkaran itu 28 cm, tentukan
a. nilai a
b. perbandingan luas dan kelilingnya c. selisih luas dan kelilingnya.
Jawab:
Diketahui:
r1 = a cm r2 = 3a cm r1 + r2 = 28 cm
ditanyakan:
a) nilai a = ?
b) L2 : L1 = ? dan K2 : K1 = ? c) L2 – L1 = ? dan K2 – K1 = ?
Penyelesaiannya:
a) a cm + 3a cm = 28 cm 4a cm = 28 cm
a = 28 cm/4 cm a = 7
b) untuk mencari perbandingan luas dan kelilingnya terlebih dahulu mencari jari-jari untuk kedua lingkaran tersebut, kemudian mencari luas dan keliling masing-masing lingkaran tersebut.
r1 = a cm = 7 cm L1 = πr2
L1 = π(7 cm)2 L1 = 22/7 x 49 cm2 L1 = 154 cm2
K1 = 2πr K1 = 2π (7 cm) K1 = 2 x 22/7 x 7 cm K1 = 44 cm
r2 = 3a cm = 3 x 7 cm = 21 cm L2 = πr2
L2 = π(21 cm)2 L2 = 22/7 x 441 cm2 L2 = 1.386 cm2
K2 = 2πr
K2 = 2π (21 cm) K2 = 2 x 22/7 x 21 cm K2 = 132 cm
Perbandingan luas lingkaran L2 : L1 = 1.386 cm2 : 154 cm2 L2 : L1 = 9 : 1
Perbandingan keliling lingkaran K2 : K1 = 132 cm : 44 cm
K2 : K1 = 3 : 1
c ) Selisih luas lingkaran adalah L2 – L1 = 1.386 cm2 - 154 cm2 L2 – L1 = 1.232 cm2
Selisih keliling lingkaran adalah K2 – K1 = 132 cm - 44 cm K2 – K1 = 88 cm
Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur, Luas Juring, dan Luas Tembereng
Pernahkah Anda melihat orang bermain tolak peluru? Kalau belum pernah melihatnya coba perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas merupakan orang yang mau melempar peluru. Tahukah Anda bagaimana bentuk lapangan permainan tolak peluru? Gambar A di bawah ini merupakan gambar bentuk lapangan tolak peluru.
Gambar A
Jika dilihat secara mendetail pada lingkaran (titik A) maka gambar lapangan tolak peluru seperti gambar B di bawah ini.
Gambar B
Dapatkah Anda menghitungnya berapa panjang busur yang dibentk oleh sudut 45 pada Gambar B? Sekarang perhatikan Gambar A, titik A sama seperti gambar B. Jika jarak anak A dan anak B sejauh 100 m, dapatkah Anda hitung berapa panjang busur (garis lengkung) yang dibentuk oleh anak B dan anak C?
Untuk menjawab soal tersebut Anda harus paham dengan konsep keliling lingkaran, sudut pusat, dan panjang busur serta hubungannya.
Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari yang berpotongan pada pusat lingkaran. Pada gambar di bawah, sudut AOB = α adalah sudut pusat lingkaran.
Garis lengkung AB disebut busur AB dan daerah arsiran OAB disebut juring OAB.
Pada pembahasan kali ini, kita akan mempelajari hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring pada sebuah lingkaran.
Hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring adalah sebagai berikut.
Jadi, panjang busur dan luas juring pada suatu lingkaran berbanding lurus dengan besar sudut pusatnya.
Sekarang perhatikan Gambar di atas tersebut. Dari gambar tersebut diperoleh
Sekarang, misalkan ∠ COD = satu putaran penuh = 360° maka keliling lingkaran = 2πr, dan luas lingkaran = πr2 dengan r jari-jari, akan tampak seperti Gambar di atas, sehingga diperoleh
Dengan demikian, diperoleh rumus panjang busur AB, luas juring AB, dan luas tembereng AB pada Gambar di atas adalah
panjang busur AB = (α/360°) x 2πr luas juring OAB = (α/360°) x πr2
luas tembereng AB = luas juring OAB – luas Δ AOB.
Berdasarkan penjelasan tersebut didapat tiga hubungan yakni:
 Hubungan sudut pusat dengan panjang busur
 Hubungan sudut pusat dengan luas juring
 Hubungan panjang busur dengan luas juring
Berdasarkan penjelasan tersebut dapatkah Anda menjawab soal berapa panjang busur yang dibentuk oleh sudut 45 pada Gambar B?
Berikut pembahasannya:
Pada gambar tersebut diketahui bahwa d = 2,135 m dan α = 45°, maka:
Panjang busur = (∠ pusat/360°) x πd
Panjang busur = (45°/360°) x 3,14 x 2,135 m Panjang busur = 0,84 m
Jadi panjang busur pada gambar B adalah 0,48 m
Sekarang perhatikan Gambar A, titik A sama seperti gambar B. Jika jarak anak A dan anak B sejauh 100 m, dapatkah Anda hitung berapa panjang busur (garis lengkung) yang dibentuk oleh anak B dan anak C?
Berikut pembahasannya:
Pada gambar tersebut diketahui bahwa r = 100 m dan α = 45°, maka:
Panjang busur = (∠ pusat/360°) x πd Panjang busur = (45°/360°) x 3,14 x 100 m Panjang busur = 39,25 m
Jadi panjang busur pada gambar A adalah 39,25 m
Contoh Soal Tentang Hubungan Antara Sudut Pusat, Panjang Busur, Dan Luas Juring
Perhatikan Gambar di atas. Diketahui panjang jari-jari OA = 28 cm. Jika besar ∠ AOB
= 90°, hitunglah
1. panjang AB ; 2. luas juring OAB;
3. luas tembereng AB.
Penyelesaian:
1. Panjang AB = (∠ AOB/360°) x 2πr Panjang AB = (90°/360°) x 2 x 22/7 x 28 cm Panjang AB = (1/4) x 2 x 22/7 x 28 cm Panjang AB = 44 cm
2. luas juring OAB = (∠ AOB/360°) x πr2 luas juring OAB = (90°/360°) x 22/7 x (28 cm)2 luas juring OAB = (1/4) x 22/7 x 28 x 28 cm2 luas juring OAB = 616 cm2
3. Karena besar sudut AOB = 90°, maka Δ AOB adalah Δ siku-siku sisi 10 cm, sehingga
Luas Δ AOB = ½ alas x tinggi Luas Δ AOB = ½ x 28 cm x 28 cm Luas Δ AOB = 392 cm2
Luas tembereng AB = luas juring AOB – luas ΔAOB Luas tembereng AB = 616 cm2 – 392 cm2
Luas tembereng AB = 224 cm2
Hubungan Sudut Pusat Dengan Panjang Busur Lingkaran
Sebelum Anda mempelajari bagaimana hubungan sudut pusat lingkaran dengan panjang busur lingkaran, Anda harus mengerti terlebih dahulu apa itu sudut pusat lingkaran dan apa itu panjang busur lingkaran. Sudut pusat dan panjang busur lingkaran merupakan unsur-unsur atau bagian-bagian dari lingkaran yang sangat penting anda ketahui.
Satu hal lagi yang Anda perlu ingat agar mudah memperlajari hubungan antara sudut pusat dengan panjang busur lingkaran yaitu cara mencari keliling lingkaran dan konsep perbandingan senilai atau seharga. Apa hubungannya perbandingan senilai dengan materi ini? Oke nanti akan dijelaskan secara mendetail. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini!
Pada gambar di atas sebuah lingkaran dengan jari-jari r memiliki sudut pusat AOB yang besarnya α (α baca: alfa) dan memiliki panjang busur garis lengukung AB.
Kemudian apa yang terjadi jika sudut α diperbesar menjadi sudut β (β baca betta) seperti gambar di bawah ini?
Ternyata panjang busur lingkaran menjadi besar setelah sudut pusatnya diperbesar.
Nah inilah yang disebut dengan perbandingan senilai atau seharga. Di mana semakin besar sudut pusat maka semakin besar panjang busurnya, begitu juga sebaliknya semakin kecil sudut pusatnya maka semakain kecil panjang busurnya. Sekarang bagaimana kalau sudut α tersebut diubah menjadi satu lingkaran penuh (360°)?
Ternyata setelah sudut pusat diubah menjadi satu lingkaran penuh (360°) maka panjang busur lingkaran menjadi keliling lingkaran. Nah dari pernyataan tersebut dapat diperoleh hubungan antara sudut pusat, panjang busur dengan keliling lingkaran yaitu panjang busur per keliling lingkaran sama dengan besarnya sudut pusat per sudut satu lingkaran penuh (360°). Secara matematis pernyataan tersebut dapat dirumuskan:
Panjang busur/keliling = sudut pusat/360°
Untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai hubungan sudut pusat, panjang busur dan keliling lingkaran. Perhatikan dengan baik-baik contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika besarnya α = 36° dan r = 14 cm. Hitunglah panjang busur AB?
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal di atas Anda harus mencari keliling lingkaran tersebut yaitu:
K = 2πr
K = 2 . (22/7) . 14 cm K = 88 cm
Sekarang cari panjang busur AB dengan konsep perbandingan nilai yaitu:
Panjang busur/keliling = sudut pusat/360°
AB/88 cm = 36°/360°
AB/88 cm = 1/10 AB = 88 cm/10 AB = 8,8 cm
Jadi, panjang busur AB adalah 8,8 cm.
Contoh Soal 2
Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika panjang busur AB = 110 cm dan r = 63 cm. Hitunglah besar sudut pusat β?
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal di atas Anda harus mencari keliling lingkaran tersebut yaitu:
K = 2πr
K = 2 . (22/7) . 63 cm K = 396 cm
Sekarang cari besar sudut pusat β dengan konsep perbandingan nilai yaitu:
Panjang busur/keliling = sudut pusat/360°
110 cm/396 cm = β/360°
β = (110 cm/396 cm). 360°
β = 100°
Jadi, besar sudut pusat β adalah 100°.
Hubungan Sudut Pusat Dengan Luas Juring Lingkaran
Konsep dasar yang harus anda kuasai untuk memahami hubungan antara sudut pusat, luas juring dan luas lingkaran yaitu anda harus memahami pengertian dari sudut pusat, pengertian luas juring dan cara mencari luas suatu lingkaran. Konsep pendukung lainnya yaitu perbandingan senilai. Konsep-konsep tersebut sangat membantu anda untuk memahami bagaimana hubungan sudut pusat dengan luas juring lingkaran.
Sekarang coba perhatikan gambar di bawah ini!
Pada gambar di atas terdapat juirng lingkaran AOB (luas yang diarsir) dengan sudut pusat α (baca: alfa) dan jar-jari r. Apa yang akan terjadi jika sudut pusat α diperbesar menjadi β (baca: betta) seperti gambar di bawah ini?
Ternyata setelah sudut pusat α diperbesar menjadi β maka luas juring AOB juga semakin membesar. Ini sesuai dengan konsep perbandingan senilai atau seharga, di mana jika sudut pusat lingkaran diperbesar maka luas juring lingkaran tersebut juga ikut menjadi tambah besar, begitu juga sebaliknya jika sudut pusat lingkaran diperkecil maka luas juring lingkaran juga akan mengecil. Sekarang bagaimana kalau sudut α tersebut diubah menjadi satu lingkaran penuh (360°)?
Jika sudut pusat diubah menjadi satu lingkaran penuh maka luas juringnya menjadi luas lingkaran. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara besar sudut pusat, luas juring, dan luas lingkaran yakni “luas juring per luas lingkaran sama dengan sudut pusat per sudut satu lingkaran penuh (360°)” Secara matematis pernyataan tersebut dapat dirumuskan:
Juring/Luas = Sudut Pusat/360°
Untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai hubungan sudut pusat, luas juring dan luas lingkaran. Perhatikan dengan baik-baik contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika besarnya α = 36° dan r = 14 cm. Hitunglah luas juring AOB?
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal di atas Anda harus mencari luas lingkaran tersebut yaitu:
L = πr2
L = (22/7) . (14 cm)2 L = 616 cm2
Sekarang cari luas juring AOB dengan konsep perbandingan nilai yaitu:
Juring/Luas = Sudut Pusat/360°
AB/616 cm2 = 36°/360°
AB/616 cm2 = 1/10 AB = 616 cm2/10 AB = 61,6 cm2
Jadi, luas juring AOB adalah 61,6 cm2.
Contoh Soal 2
Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika luas juring AOB = 462 cm2 dan r = 21 cm. Hitunglah besar sudut pusat β?
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal di atas Anda harus mencari luas lingkaran tersebut yaitu:
L = πr2
L = (22/7) . (21 cm)2 L = 1386 cm2
Sekarang cari besar sudut pusat β dengan konsep perbandingan senilai yaitu:
Juring/Luas = sudut pusat/360°
462 cm2/1386 cm2= β/360°
β = (462 cm2/1386 cm2). 360°
β = 120°
Jadi, besar sudut pusat β adalah 120°.
Hubungan Luas Juring dengan Panjang Busur Lingkaran
Perlu Anda ketahui bahwa pada lingkaran (khususnya tentang panjang busur dan luas juring), berlaku perbandingan senilai atau seharga. Ini sudah Mafia Online posting pada artikel “hubungan sudut pusat dengan panjang busur” dan “hubungan antara sudut pusat dengan luas juring”. Kemudian bagaimana hubungan antara luas juring dengan panjang busur? Apakah akan berlaku perbandingan senilai?
Untuk menjawab soal tersebut coba perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar lingkaran di atas memiliki jari-jari r, panjang busur AB, dan luas juring AOB.
Apa yang terjadi jika panjang busur AB diperbesar menjadi busur AB’ seperti gambar di bawah ini?
Ternyata setelah panjang busur AB diperbesar menjadi busur AB’ maka luas juring AOB semakin membesar menjadi AOB’ seperti gambar di atas. Ini sesuai dengan konsep perbandingan senilai atau seharga, di mana jika panjang busur lingkaran diperbesar maka luas juring lingkaran tersebut juga ikut menjadi tambah besar, begitu juga sebaliknya jika panjang lingkaran diperkecil maka luas juring lingkaran juga akan mengecil. Sekarang bagaimana kalau panjang busur tersebut diubah menjadi keliling lingkaran?
Jika panjang busur diubah menjadi keliling lingkaran maka luas juringnya menjadi luas lingkaran. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara
panjang busur, luas juring, keliling lingkaran dan luas lingkaran yakni “luas juring per luas lingkaran sama dengan panjang busur per keliling lingkaran” Secara matematis pernyataan tersebut dapat dirumuskan:
Juring/Luas = Busur/Keliling
Misalkan luas juring kita notasikan dengan J, panjang busur kita notasikan dengan B, Luas lingkaran = πr2, dan keliling lingkaran = 2πr, maka persamaannya menjadi:
J/πr2 = B/2πr J/r = B/2 2J = B.r
Untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai hubungan panjang busur, luas juring, keliling lingkaran dan luas lingkaran. Perhatikan dengan baik-baik contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika panjang busur AB = 4,4 cm dan r = 14 cm. Hitunglah luas juring AOB?
Penyelesaian:
Cara biasa:
Untuk menjawab soal di atas Anda harus mencari keliling dan luas lingkaran tersebut yaitu:
K = 2πr
K = 2 . (22/7) . (14 cm) K = 88 cm
L = πr2
L = (22/7) . (14 cm)2 L = 616 cm2
Sekarang cari luas juring AOB dengan konsep perbandingan nilai yaitu:
Juring AOB/Luas = Busur/Keliling Juring AOB/616 cm2 = 4,4 cm/88 cm Juring AOB /616 cm2 = 1/20
Juring AOB = 616 cm2/20 Juring AOB = 30,8 cm2
Jadi, luas juring AOB adalah 30,8 cm2.
Cara cepat:
2J = B.r
2.J = 4,4 cm . 14 cm J = 61,6 cm2/2 J = 30,8 cm2
Contoh Soal 2
Sebuah lingkaran dengan diameter 20 cm memiliki juring dengan luas 100 cm2. Tentukan panjang busur yang dibentuk oleh juring tersebut.
Penyelesaian:
2J = B.r
2.100 cm2 = B . 10 cm B = 200 cm2/10 cm B = 20 cm
Cara Menghitung Luas Tembereng Lingkaran
Pemahaman dasar yang harus anda kuasai untuk bisa menghitung luas tembereng suatu lingkaran yakni pengertian tembereng dan juring lingkaran (merupakan unsur atau bagian lingkaran), cara menghitung luas segitiga, cara menghitung luaslingkaran, dan hubungan antara sudut pusat dengan luas juring lingkaran. Tanpa konsep dasar tersebut Anda tidak akan mampu menghitung luas tembereng suatu lingkaran. Jadi pastikan diri Anda sudah menguasai konsep dasar tersebut.
Tembereng merupakan luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali busur, seperti contoh gambar di bawah ini.
Tembereng pada gambar di atas (yang diarsir) dibatasi oleh busur AB (garis lengkung AB) dan tali busur AB (garis lurus AB). Bagaimana cara mencari tembereng pada gambar di atas (diarsir)?
Perhatikan kembali gambar di atas, terlihat bahwa luas yang diarsir (tembereng) sama dengan luas juring AOB dikurangi dengan luas segitiga AOB. Jadi secara matematis mencari luas tembereng dapat ditulis:
Tembereng = Luas Juring – Luas Segitiga
Tanpa melihat contohnya mungkin Anda kebingungan, sekarang coba perhatikan contoh soal di bawah ini!
Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah ini!
Pada gambar di atas, jika jari-jari lingkaran 14 cm, hitunglah luas tembereng AB!
Penyelesaian:
Hal pertama yang anda lakukan adalah mencari luas juring AOB. Untuk mencari luas juring AOB Anda harus mencari luas lingkaran terlebih dahulu yakni:
L = πr2
L = (22/7) . (14 cm)2 L = 616 cm2
Sekarang cari luas juring dengan menggunakan rumus hubungan antara sudut pusat, luas juring, dan luas lingkaran. Dalam hal ini sudut pusatnya 90° karena berbentuk siku-siku, maka:
Luas juring/Luas lingkaran = sudut pusat/360°
Luas juring/616 cm2 = 90°/360°
Luas juring/616 cm2 = ¼ Luas juring = ¼ . 616 cm2 Luas juring = 154 cm2
Sekarang cari luas segitiga AOB dengan menggunakan rumus:
L = ½ . alas . tinggi
Karena alas dan tingginya sama yaitu jari-jari lingkaran, maka:
L = ½ . 14 cm . 14 cm L = 98 cm2
Sekarang hitung luas tembereng AB dengan rumus di atas yang sudah dijelaskan, yaitu:
Luas tembereng = Luas juring – luas segitiga Luas tembereng = 154 cm2– 98 cm2
Luas tembereng = 56 cm2
Jadi, luas tembereng AB adalah 56 cm2
Contoh Soal Persegi dan Lingkaran
Pasti Anda sudah pernah melihat papan catur dan roda? Bagaimana bentuk kedua benda tersebut? Kedua benda tersebut berbeda dalam hal bentuknya, di mana papan catur berbentuk persegi atau bujur sangkar, sedangkan roda kendaraan berbentuk lingkaran. Bagaimana cara menghitung keliling dan luas persegi dan lingkaran?
Persegi
Pengertian persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudut siku-siku dan dapat menempati bingkainya dengan delapan cara. Untuk menghitung keliling dan luas persegi dapat menggunakan rumus:
K = 4s L = s × s = s2
Sedangkan hubungan antara keliling dan luas persegi yakni:
K = 4√L atau L = K2/16
Di mana:
K = keliling persegi L = luas persegi
s = panjang sisi persegi
Lingkaran
Pengertian lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama tersebut disebut jari-jari lingkaran dan titik tertentu disebut pusat lingkaran. Untuk menghitung keliling dan luas lingkaran dapat menggunakan rumus:
K = 2πr = πd L = π . r . r = ¼πd2 d = 2r
Sedangkan hubungan antara keliling dan luas lingkaran yakni:
K = √(4πL)
atau
L = K2/4π
Di mana:
π = 3,14 atau 22/7 r = jari-jari
d = diameter
Contoh Soal Persegi dan Lingkaran
Berikut beberapa contoh soal persegi, soal lingkaran, dan soal kombinasi antara persegi dan lingkaran. Silahkan Anda pahami contoh soal berikut.
Contoh Soal 1
Sebuah persegi ABCD memiliki sisi 10 cm, hitunglah keliling dan luas persegi tersebut.
Penyelesaian:
s = 10 cm, maka:
K = 4s = 4.10 cm = 40 cm
L = s×s = 10 cm × 10 cm = 100 cm2
Contoh Soal 2
Jika sebuah bangun datar berbentuk persegi memiliki luas 64 cm2, hitunglah keliling persegi tersebut.
Penyelesaian:
L = 64 cm2, maka:
K = 4√L
K = 4√(64 cm2) K = 4.8 cm K = 32 cm Contoh Soal 3
Sebuah bangun datar berbentuk lingkaran memiliki garis tengah 14 cm, hitunglah keliling dan luas bangun lingkaran tersebut.
Penyelesaian:
d = 14 cm, maka:
K = πd
K = (22/7)14 cm K = 44 cm L = ¼πd2
L = ¼(22/7)(14 cm)2
L = ¼(22/7)(14 cm)(14 cm) L = (22/7)(7 cm)(7 cm) L = 22(7 cm)
L = 154 cm
Contoh Soal 4
Sebuah lingkaran memiliki luas 38,5 cm2, hitunglah keliling lingkaran tersebut Penyelesaian:
L = 38,5 cm2, maka:
K = √(4πL)
K = √(4 . 22/7 . 38,5 cm2) K = √(484 cm2)
K = 22 cm
Contoh Soal 5
Suatu kertas berbentuk persegi dengan keliling persegi 56 cm. Jika ingin membuat lingkaran dengan kertas tersebut, hitunglah keliling dan luas lingkaran maksimal yang dapat dibuat.
Penyelesaian:
Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.
Jika ingin membuat lingkaran dengan kertas yang berbentuk persegi dengan keliling dan luas maskimal maka panjang diameter lingkaran harus sama dengan panjang persegi, maka kita harus mencari sisi dari persegi tersebut dengan rumus keliling persegi yakni:
K = 4s s = K/4 s = 56 cm/4 s = 14 cm
s = d = 14 cm, maka:
K = πd
K = (22/7)(14 cm) K = 44 cm
L = ¼πd2
L = ¼(22/7)(14 cm)2
L = ¼(22/7)(14 cm)(14 cm) L = (22/7)(7 cm)(7 cm) L = 22(7 cm)
L = 154 cm2
Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran
Sebelum Anda mempelajari lebih jauh mengenai hubungan sudut pusat dengan sudut keliling lingkaran. Anda harus paham terlebih dahulu pengertian unsur-unsur atau bagian-bagian lingkaran khusunya tentang busur, sudut pusat dan sudut keliling lingkaran.
Coba perhatikan gambar di atas dengan seksama, ∠AOB merupakan sudut pusat lingkaran dan ∠ ACB merupakan sudut keliling lingkaran. Sudut pusat ∠AOB dan sudut keliling ∠ACB menghadap busur yang sama, yaitu AB. Lalu bagaimana hubungan sudut pusat dengan sudut keliling jika menghadap busur yang sama?
Untuk mengetahui hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling lingkaran yang menghadap busur yang sama, perhatikan terlebih dahulu gambar di bawah.
Lingkaran di atas berpusat di titik O dan mempunyai jari-jari OA = OB = OC = OD = r.
Misalkan ∠AOC = α dan ∠COB = β, maka ∠ AOB = α + β.
Perhatikan ΔBOD!
∠BOD pelurus bagi ∠ BOC, sehingga ∠BOD = 180° – β . ΔBOD segitiga sama kaki, karena OB = OD = r, sehingga
∠ODB = ∠OBD = ½ (180° - ∠BOD)
Karena ∠BOD = 180° – β , maka diperoleh
∠ODB = ∠OBD = ½ (180° - (180° – β))
∠ODB = ½ β
Sekarang perhatikan ΔAOD!
∠AOD pelurus bagi ∠ AOC, sehingga ∠AOD = 180° – α. ΔAOD adalah segitiga sama kaki, karena OA = OD = r, sehingga
∠ODA = ∠OAD = ½ (180° - ∠AOD)
∠ODA = ∠OAD = ½ (180° - (180° – α))
∠ODA = ∠OAD = ½ α
Dengan demikian mengunakan persamaan ∠ODB = ½β dan ∠ ODA = ½α, maka besar ∠ADB dapat di cari:
∠ADB = ∠ODA + ∠ODB
∠ADB = ½β + ½α
∠ADB = ½ (β + α)
∠ADB = ½ ∠AOB atau
besar ∠AOB = 2 x besar ∠ ADB.
Karena ∠ AOB adalah sudut pusat dan ∠ADB adalah sudut keliling, di mana keduanya menghadap ∠AB , maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Jika sudut pusat dan sudut keliling menghadap busur yang sama maka besar sudut pusat = 2 x besar sudut keliling.
Besar Sudut Keliling yang Menghadap Diameter Lingkaran
Kalian telah mempelajari bahwa besar sudut pusat lingkaran adalah dua kali besar sudut kelilingnya, jika menghadap busur yang sama. Bagaimana besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran? Perhatikan Gambar di bawah ini.
Sudut pusat AOB menghadap busur AB. Perhatikan bahwa sudut keliling ACB dan sudut keliling ADB menghadap busur AB, sehingga diperoleh
∠AOB = 2 x ∠ ACB 180° = 2 x ∠ ACB
∠ ACB = 180°/2
∠ ACB = 90°
atau
∠AOB = 2 x ∠ ADB 180° = 2 x ∠ ADB
∠ ADB = 180°/2
∠ ADB = 90°
Dari Gambar di atas tampak bahwa ∠ AOB adalah sudut lurus, sehingga besar ∠ AOB
= 180o. Jadi, kesar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran besarnya 90°
(sudut siku-siku).
Contoh Soal Tentang Besar Sudut Keliling yang Menghadap Diameter Lingkaran Diketahui ∠ ABC = 65° dengan AB diameter lingkaran. Hitunglah besar
∠ CAB.
Penyelesaian:
Ruas garis AB adalah diameter lingkaran. Karena ∠ ACB adalah sudut keliling yang menghadap diameter AB, maka besar ∠ ACB = 90°. Perhatikan bahwa ∠ BCO adalah segitiga sama kaki, karena OB = OC = r, sehingga ∠ BCO = ∠ CBO = 65°.
Dengan demikian diperoleh
∠ ACO = ∠ ACB - ∠ BCO
∠ ACO = 90° - 65°
∠ ACO = 25°
Karena ∠AOC sama kaki (OA = OC = r), maka
∠ CAO = ∠ ACO = 25°.
Sudut-Sudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama
Untuk menentukan besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama, perhatikan Gambar di bawah ini.
Pada gambar tersebut ∠ AOB adalah sudut pusat yang menghadap busur AB = α, sedangkan ∠ACB, ∠ ADB, dan ∠AEB adalah sudut keliling yang menghadap busur AB.
∠ACB = ½ ∠AOB = ½ α
∠ADB = ½ ∠AOB = ½ α
∠AEB = ½ ∠ AOB = ½ α
Jadi, besar ∠ ACB = ∠ ADB = ∠ AEB.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Besar sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah sama besar atau ½ x sudut pusatnya.
Contoh Soal Tentang Sudut-Sudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama
Perhatikan Gambar di atas. Diketahui besar ∠ BAC = 50° dan ∠ CED = 60°. Hitunglah besar ∠ BDC, ∠ ACD, dan ∠ ABD.
Penyelesaian:
Dari Gambar di atas tampak bahwa ∠ BAC dan ∠ BDC sudut keliling menghadap busur yang sama yaitu busur BC, sehingga besar ∠BDC = ∠BAC = 50°. Perhatikan ΔCED.
∠ACD = 180° – (∠ CED + ∠ CDE)
∠ACD = 180° – (∠ CED + ∠ CDB)
∠ACD = 180° – (60° + 50°)
∠ACD = 70°
Sudut ∠ACD dan ∠ ABD adalah sudut keliling yang menghadap busur yang sama yaitu busur AD , sehingga besar ∠ABD = ∠ ACD = 70°.
D. Aktivitas Pembelajaran
Mengamati
 Mencermati masalah sehari-hari yang berkaitan dengan konsep lingkaran
 Mencermati unsur-unsur lingkaran (busur, jari-jari, diameter, tali busur, apotema, juring, tembereng, dan sudut pusat)
 Mencermati bentuk sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama
 Mencermati proses ditemukannya rumus keliling lingkaran
Menanya
 Menanya tentang konsep dan bentuk lingkaran yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misal untuk membuat roda, mempermudah gerak benda, dsb
 Menanya tentang kelebihan dan manfaat benda bentuk lingkaran, bagaimana terampil melukis lingkaran dengan media yang tersedia, dsb
 Menanya tentang keterkaitan antar unsur-unsur lingkaran
 Menanya hubungan sudut pusat dan sudut keliling
 Menanya hubungan antar beberapa susut keliling yang menghadap sudut pusat yang sama
 Menanya tentang hubungan antara sudut pusat dengan panjang busur dan luas juring
Mengumpulkan Informasi
 Menggali informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan dengan lingkaran, seperti nilai estetika dan fungsi berbagai benda berbentuk lingkaran atau memiliki permukaan lingkaran
 Menggali informasi tentang unsur-unsur lingkaran (busur, jari-jari, diameter, tali busur, apotema, juring, tembereng, dan sudut pusat)
 Menggali informasi tentang nilai rasio atau perbandingan keliling dengan diameter sebagai π dengan nilai kira-kira 3.14
 Menggali informasi tentang jari-jari, diameter, keliling, luas ataupun unsur lainnya yang berkaitan dengan masalah lingkaran
 Menggali informasi tentang daerah juring lingkaran dengan sudut pusat tertentu
 Menggali informasi tentang besar sudut pusat, panjang busur dan luas juring adalah senilai/seharga/sebanding/linear menggunakan sudut, panjang busur dan luas juring
 Menggali informasi tentang hubungan antar beberapa susut keliling yang menghadap sudut pusat yang sama
 Menggali informasi untuk merumuskan model atau kalimat matematika yang tepat, lengkap dan cukup berdasarkan masalah sudut pusat, busur dan juring, serta syarat keberlakuan modelnya
 Menggali informasi tentang algoritma atau prosedur operasi serta manipulasi
matematika yang tepat dalam menyelesaikan model dari masalah sudut pusat, busur dan juring
 Menggali informasi tentang metode penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sudut pusat, busur, dan juring
 Menggali informasi tentang sudut pusat dan sudut keliling lingkaran
 Menggali informasi tentang tahapan dan prosedur penyelesaian masalah sudut pusat, busur dan juring
 Menggali informasi untuk menghitung keliling dan luas lingkaran
 Menggali informasi tentang garis singgung pada satu titik pada dan di luar lingkaran
 Menggali informasi tentang panjang garis singgung lingkaran dari satu titik di luar lingkaran
 Menggali informasi tentang panjang garis singgung persekutuan dalam dan luar lingkaran
 Melukis lingkaran dalam segitiga
 Menggali informasi tentang Melukis lingkaran luar segitiga
Menalar/Mengasosiasi
 Menganalisis penerapan konsep lingkaran dalam masalah nyata
 Menganalisis hubungan antara unsur-unsur lingkaran (busur, jari-jari, diameter, tali busur, apotema, juring, tembereng, dan sudut pusat)
 Menganalisis sudut pusat dan sudut keliling
 Menganalisis panjang busur dan luas juring
 Menganalisis rumus keliling dan luas lingkaran berdasarkan hasil pengamatan atau percobaan
Mengomunikasikan
 Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai unsur-unsur
lingkaran, hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling yang menghadap busur sama, dan hubungan antara sudut pusat dengan panjang busur dan luas juring
 Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, sanggahan dan alasan, memberikan tambahan informasi, atau melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya
Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah diilakukan
E. Penilaian
1. Sebuah lingkaran memiliki panjang diameter 35 cm. Tentukanlah keliling lingkaran dan luas lingkaran.
2. Panjang jari-jari sepeda adalah 50 cm. Tentukanlah diameter ban sepeda tersebut dan keliling ban sepeda tersebut.
3. Sebuah lapangan berbentuk lingkaran memiliki 88 m, tentukanlah luas lapangan tersebut.
4. Perhatikan gambar di bawah ini!