• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMP NEGERI 24 SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KONTRIBUSI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMP NEGERI 24 SAMARINDA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN

SEPAK BOLA PADA SMP NEGERI 24 SAMARINDA Muchamad Samsul Huda

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.

Abstract: Kontribusi Daya Ledak Tungkai dan Kekuatan Otot Perut Terhadap Kemampuan Menyundul Bola dalam Permainan Sepak Bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan:

(1). Apakah ada kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda (2). Apakah ada kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda (3). Apakah ada kontribusi daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Penelitian ini bersifat deskriptif terhadap dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah pemain sepakbola SMP Negeri 24 Samarindadipilih secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 50 orang. Teknik analisis data yang digunakan regresi (uji-r). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Ada kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda dengan nilai β = 0.544, dan P=0.000 (P < 0.05), dimana besar kontribusi 29.60%. (2). Ada kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda dengan nilai β = 0,497, dan P=0.000 (P < 0.05), dimana besar kontribusi 24.70%. (3). Ada kontribusi daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda dengan nilai Ro = 0,548, dan P=0.000 (P <

0.05), dimana besar kontribusi 30.00%.

Kata kunci: daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, menyundul bola, sepak bola.

Sepakbola adalah sebuah permainan yang sederhana dan rahasia permainan sepakbola yang baik adalah melakukan hal-hal sederhana dengan sebaik-baiknya. Faktor penting yang dibutuhkan dalam permainan sepakbola adalah teknik dasar permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh para pemain lain. Penguasaan teknik dasar merupakan suatu syarat yang harus dimiliki oleh setiap pemain, agar permainan dapat dilakukan dengan baik, karena teknik dasar permainan sepakbola menentukan sampai dimana seorang pemain dapat meningkatkan mutu permainannya.

Penguasaan teknik dasar yang baik dan sempurna, pemain dapat melaksanakan taktik permainan dengan mudah karena pemain tersebut mempunyai kepercayaan pada diri sendiri cukup tinggi dan setiap pengolahan bola yang dilakukan tidak banyak membuang tenaga yang tidak perlu.

Dalam cabang olahraga sepak bola dituntut untuk memiliki keterampilan yang dapat

menunjang keberhasilan bermain sepakbola seperti penguasaan teknik dasar dan taktik permainan. Teknik dasar dalam permainan sepakbola meliputi teknik menendang, teknik menyetop, teknik mengkop (baca : menyundul bola), teknik menangkap bola (sebagai penjaga gawang), teknik melempar, dan teknik mengumpan.

Berorientasi pada berbagai macam teknik dasar yang digunakan dalam permainan sepakbola, menyundul bola adalah suatu teknik yang sangat penting dalam permainan. Pemain bola harus mahir menyundul bola dengan berbagai cara, sebab menyundul bola merupakan keterampilan khas sepakbola (Richard Widdow,1981:43).

Menyundul bola merupakan salah satu aspek teknik penting dalam permainan sepakbola, hal ini tercermin dari gol yang tecipta ke gawang lawan sebagai hasil dari sundulan kepala pemain yang menyerang.

Sebaliknya untuk permain bertahan

70

(2)

keterampilan menyundul bola sangat dibutuhkan dalam menghalau serangan melalui udara. Oleh karena itu para pemain baik pemain depan, pemain tengah, pemain belakang dan bahkan penjaga gawang harus mahir menyundul bola dengan berbagai cara menurut kebutuhan. Fungsi dan tujuan menyundul bola adalah : 1) untuk memberi umpan kepada teman, 2) untuk membuat gol, 3) untuk menghentikan bola hanya kalau amat perlu (Djawad, 1976 : 23).

Kemampuan menyundul bola secara terarah bertambah penting artinya dalam permainan apabila lawan bermain dengan sistem bertahan. Pola permainan bertahan tersebut dapat diterobos dengan pola penyerangan lewat atas atau udara yang memanfaatkan sundulan, Sebaliknya agar pemain penyerang tidak mudah untuk menerobos sistem pertahanan, pemain belakangpun harus mampu menyundul bola dengan baik.

Menyundul bola harus dilakukan dengan kening, pandangan mata harus ditujukan kepada bola, harus membiarkan diri "melempar" pandangan mata ke bola.

Menyundul bola dilakukan dengan cara mengayunkan punggung. Punggung diayun kebelakang, kemudian dengan kuat diayun ke depan supaya kepala dapat menghantam bola dengan keras (Chusaeri, 1976:17).

Sukatamsi menjelaskan beberapa hal tentang penguasaan teknik dasar menyundul bola yaitu: 1) lari menjemput datangnya bola dengan pandangan mata terarah ke bola, 2) otot-otot leher dikuatkan / dikencangkan untuk menyundul bola dan gunakan perkenaan dengan dahi, 3) badan digerakkan atau ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang.

Kemudian dengan menggerakkan seluruh tubuh yang terdiri dari daya ledak otot perut, dorongan panggul dan kaki (lutut bengkok lalu diluruskan) badan diayunkan atau dihentakkan ke depan sehingga dahi tepat mengenai bola (Sukatamsi, 1981:171). Kemampuan menyundul bola dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti posisi berdiri, cara sambil terbang (melayang), cara sambil meloncat (jump header) yaitu meloncat ke atas untuk menyundul bola. Teknik menyundul sambil meloncat (Jump header) dapat dilakukan dalam keadaan bola melambung di atas

kepala. Pelaksanaan menyundul bola membutuhkan adanya koordinasi yang tepat antara 1) gerakan, 2) waktu lompatan yang tepat, dan 3) kemantapan bola (Luxbacher Josep A., 1997:87).

Menyundul bola yang dilakukan cara berdiri diperlukan aspek kekuatan otot perut yang dikoordinasikan dengan daya ledak otot tungkai sebagai upaya persiapan pelaksanan sundulan, dimana daya ledak otot tungkai akan memberikan manfaat dalam melakukan sundulan. Kedua aspek tersebut merupakan satu kesatuan gerak yang penting dalam menunjang pelaksanaan sundulan, sehingga mampu menghasilkan unjuk kerja yang optimal.

Berkaitan dengan Daya ledak merupakan komponen fisik yang esensial. Menurut Nur Ichsan Halim (2004:18) Mengemukakan bahwa "Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kemampuan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya, maka dapat dikatakan bahwa "daya ledak Tungkai"

merupakan kemampuan tungkai seseorang dalam melakukan suatu gerakan dengan kekuatan dan kecepatan maksimal dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan Muhajir (2005:96) mengemukakan tentang kekuatan bahwa "kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Kedua komponen daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut tidak dapat dipisahkan, sehingga dalam melakukan sundulan membutuhkan kekuatan dan daya ledak otot tungkai terutama pada saat melakukan tumpuan sehingga memungkinkan menghasilkan sundulan bola yang maksimal. Beranjak dari penjelasan dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka perlu adanya pembuktian secara ilmiah dengan melalui penelitian

METODE

Variabel penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas yaitu:

Daya ledak otot tungkai (X1), Kekuatan otot perut (X2), Variabel terikat yaitu:

Kemampuan menyundul bola dalam

(3)

permainan sepakbola (Y). Metode atau cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian “Deskriptif” dengan teknik regresi, yaitu mencari kontribusi antara variabel-variabel yang satu dengan variabel lainnya. Seperti yang dikatakan Sukmadinata, (2006:73) bahwa ”Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel- variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya”.

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang meluas tentang variabel- variabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan sebagai berikut: Daya ledak tungkai adalah kemampuan tungkai seseorang dalam melaksanakan suatu gerakan dengan kekuatan dan kecepatan maksimal dalam waktu yang relatif singkat.

Daya ledak tungkai dapat diukur dengan cara vertikal jump. Kekuatan otot perut adalah kemampuan otot perut melawan beban dalam suatu usaha. Kekuatan otot perut diukur dengan menggunakan tes sit- up selama detik 30. Jauhnya menyundul bola dalam pertandingan sepakbola adalah kemampuan individu seorang pemain untuk meminta dan mengarahkan bola dengan kepala. Penilaian jauhnya menyundul bola dapat diukur dengan jarak menyundul yang dilakukan dengan satuan meter.

Salah satu faktor yang menentukan kelancaran untuk memperoleh data dengan penelitian adalah populasi. Hasan, (2002:

84) mendefinisikan bahwa ”Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti”. Sementara menurut Sugiyono (2008:115) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, maka populasi dari penelitian ini adalah semua Pemain SMP Negeri 24 Samarinda.

Sampel adalah sebagian individu yang diperoleh dari populasi, diharapkan dapat mewakili terhadap seluruh populasi.

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bahagian dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data yang sebenarnya

sedangkan Sutrisno Hadi (1986:221), mengemukakan bahwa : “Sampel merupakan sebahagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu”. Sugiyono (2008:116) mendefinisikan sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemelihan secara acak dengan mempergunakan teknik “Simple Radom Sampling” dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 50 orang pemain SMP Negeri 24 Samarinda.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : daya ledak tungkai, tes kekuatan otot perut dan tes kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola. Tes Daya Ledak Tungkai: Tujuan: Untuk mengukur daya ledak tungkai. Alat : Papan berskala, kapur halus, dan formulir tes. Pelaksanaan:

Peserta tes berdiri tegak menyamping dinding yang telah ditempel papan berskala centimeter, tiga jari bagian tengah menyentuh kapur halus. Ujung jari tengah meraih setinggi mungkin papan skala.

Kedua talapak kaki tetap di lantai jarak raihan ditandai dan dicatat, kemudian peserta tes melekuk lutut dan mencatat setinggi-tingginya sambil meraih papan berskala. Tanda raihan dan catat hitung selisih hasil raihan pertama dan hasil raihan kedua, kesempatan diberikan 3 kali.

Penilaian : Hasil loncatan (raihan) terdiri dari 3 kali percobaan dicatat sebagai hasil peserta tes.

Tes Kekuatan Otot Perut. Tujuan:

Untuk mengukur kekuatan otot perut (abdominialis). Alat: Stopwatch, dan formulir tes, Pelaksanaan: (1). Peserta dengan posisi berbaring, jari-jari kedua tangan bersilang selip dibelakang kepala.

(2). lengan merapat di lantai, kedua kaki terbuka lebih kurang 30 cm dan kedua lutut ditekuk dengan sudut ± 90 %. (3). Seorang teman berlutut didepan peserta membantu menekan kedua kakinya untuk menjaga agar kedua tumit tetap berkontribusi dengan lantai. (4). Dengan aba-aba "ya"

(4)

peserta berusaha duduk sambil menyentuh lutut kana dengan siku yang kiri dan kembali serta membalasnya. Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin selama 30 detik. (5).

Setiap peserta diberikan kesempatan sebanyak dua (2) kali, Penilaian hasil yang dicatat adalah banyaknya sit-up yang dilakukan dari dua kali pelaksanaan.

Tes Kemampuan Menyundul Bola.

Tujuan: Untuk mengukur jauhnya menyundul. Alat: Bola, meter, patok/tiang, kapur dan formulir tes. Pelaksanaan: (1).

Peserta berdiri dibelakang garis batas yang telah ditentukan dan satu orang sebagai pelambung bola. (2). Kemudian pelambung melambungkan bola kearah peserta atau pemain yang akan melakukan menyundul.

Penilaian : Hasil dari menyundul adalah jarak bola yang jatuh kemudian diukur sampai pada batas garis awalan.

Data yang terkumpul melalui tes masih merupakan data kasar. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasional dengan bantuan paket SPSS dalam komputer. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan data apa adanya dan analisis infrensial untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda. Untuk analisis

korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda terlebih dahulu dilakukan analisis normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov (KS-Z) dan program SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Analisis deskriptif (gambaran umum) data penelitian yang terdiri dari nilai tes daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola SMP Negeri 24 Samarinda dapat dilihat dalam rangkuman hasil analisis deskriptif yang tercantum pada Tabel. gambaran data daya ledak tungkai dan kekuatan otot perut serta kemampuan menyundul bola dapat dikemukakan sebagai berikut: Daya ledak otot tungkai, diperoleh total nilai 2920.00, rata-rata 58.4000, data minimal 45.00, data maksimal 75.00, rentang nilai 30.00.

kekuatan otot perut, diperoleh total nilai 1232.00, rata-rata 24.6400, data minimal 20.00, data maksimal 28.00, rentang nilai 8.00. kemampuan menyundul bola, diperoleh total nilai 703.72, rata-rata 14.0744, data minimal 12.50, data maksimal 17.10, rentang nilai 4.60.

Nilai

Statistik N Rata-rata Sum Std. D Minimal Maksimal Rentang DLOT 50 58.4000 2920.00 8.29556 45.00 75.00 30.00

KOP 50 24.6400 1232.00 2.34529 20.00 28.00 8.00

KMB 50 14.0744 703.72 1.07799 12.50 17.10 4.60

Uji Normalitas.Suatu data penelitian yang akan dianalisis secara statistik harus memenuhi syarat-syarat analisis. Untuk itu setelah data daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut dan kemampuan menyundul bola pada permainan sepakbola SMP Negeri 24 Samarinda pada penelitian

ini terkumpul, maka sebelum dilakukan analisis statistik untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z).

Dari hasil uji normalitas (Kolmogorov- Smirnov Z) yang dilakukan.

Variabel Absolut Positif Negatif KS-Z Asymp Ket

DLOT 0.159 0.159 -0.147 1.125 0.159 Normal

KOP 0.119 0.118 -0.119 0.841 0.478 Normal

KMB 0.105 0.102 -0.105 0.741 0.643 Normal

hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Daya ledak otot tungkai diperoleh nilai Asymp.

Sig 0.159 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data daya ledak otot tungkai mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kekuatan otot perut

(5)

diperoleh nilai Asymp. Sig 0.478 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kekuatan otot perut mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan menyundul bola diperoleh nilai Asymp. Sig 0.643 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kemampuan menyundul bola mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.

Hasil Pengujian Analisis Regresi.

Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi antara data daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut serta kemampuan menyundul bola dengan menggunakan tehnik Regresi Pearson.

Hasil analisis regresi akan dijelaskan

sebagai berikut: Hasil Pengujian kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda, Ada kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = 0.544 dengan nilai t hitung (to) = 4.497 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda.

Dengan demikian jika pemain memiliki daya ledak otot tungkai yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan menyundul bola.

Variabel β to P Keterangan

DLOT (X1) KMB (Y)

0.544 4.497 0.000 Signifikan

Hasil Pengujian kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = 0.497 dengan nilai t hitung (to) = 3.967 (P <

0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Dengan demikian jika pemain memiliki kekuatan otot perut yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan menyundul bola.

Variabel β to P Keterangan

KOP (X2) KMB (Y)

0.497 3.967 0.000 Signifikan

Hasil Pengujian kontribusi daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Ada kontribusi daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. hasil perhitungan regresi ganda, diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0.548 setelah dilakukan uji signifikasi dengan menggunakan uji F

diperoleh F hitung = 10.095 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Dengan demikian jika pemain memiliki daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan menyundul bola.

Variabel Ro Fo P Keterangan

DLOT (X1) KOP (X2) KMB (Y)

0.548 10.095 0.000 Signifikan

(6)

Pengujian Hipotesis. Ada empat hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Keempat hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistic parametrik) maka hasil seperti berikut: Ada kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : βx1.y = 0, H1 : βx1.y ≠ 0, Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai β = 0.544 dengan nilai t hitung (to) = 4.497 ( P < 0.05), maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda.

Untuk nilai R Square = 0.296 berarti bahwa 29.60% daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 29.60.% = 70.40%) dijelaskan oleh sebab- sebab yang lain.

Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : βx1.y = 0, H1 : βx1.y ≠ 0, Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai β = 0.497 dengan nilai t hitung (to) = 3.967 ( P < 0.05), maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda.. Untuk nilai R Square = 0.247 berarti bahwa 24.70%

kekuatan otot perut memberikan kontribusi terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 24.70% = 75.30%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.

Ada kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda.

Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : Rx1.y = 0, H1 : Rx1.y ≠ 0, Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai R hitung = 0.548 dengan nilai F hitung = 10.095 ( P < 0.05), maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Untuk nilai R Square

= 0.300 berarti bahwa 30.00% daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 30.00% = 70.00%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.

Pembahasan

Hasil analisis kontribusi antara kedua variable bebas terhadap varuabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variable-variabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Pembahasan kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda.

Ada kontribusi daya ledak otot tungkai dengan kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa daya ledak otot tungkai merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan menyundul bola. Daya ledak otot tungkai adalah suatu kualitas yang baik bagi seorang pemain untuk bergerak dengan cepat jika mendapat rangsangan seperti dalam aktivitas gerakan sepakbola seperti menyundul bola, mengontrol bola dan menendang bola merupakan hal yang sangat diperlukan agar dengan segera bola yang di sundul, ditendang mengarah ke daerah pertahanan lawan. Dalam

(7)

permainan sepakbola, daya ledak otot tungkai merupakan salah satu unsur kemampuan gerak sebagai kemampuan biomotorik yang dominan. Pada permainan sepakbola, diperlukan daya ledak otot tungkai untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, daya ledak otot tungkai dianalisis dari proses reaksi yang terlibat didalamnya, maka daya ledak otot tungkai mendukung kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola. Dengan demikian daya ledak otot tungkai memiliki kontribusi sebesar 29.60% terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda.

Pembahasan kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan otot perut merupakan komponen yang sangat penting dalam melakukan gerakan menyundul bola pada permainan sepakbola yang maksimal.

Secara umum kekuatan otot perut diartikan sebagai kerja sama dari prosedur atau sesuatu yang berbeda, secara fisiologis kekuatan otot perut sebagai kerja sama dari otot untuk menghasilkan tenaga, baik inter maupun intramusculer. Dengan demikian kekuatan otot perut sangatlah dibutuhkan oleh seorang pemain pada saat melakukan gerakan menyundul bola dalam permainan sepakbola, ini diperkuat dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa kekuatan otot perut memiliki kontribusi sebesar 24.70% terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda.

Pembahasan kontribusi daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut dengan kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda Ada kontribusi daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut dapat meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 30.00% kemampuan menyundul

bola dapat ditentukan oleh faktor daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut.

Dari hasil R square (koefisien determinasi) dapat dikatakan bahwa peranan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut cukup besar terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada SMP Negeri 24 Samarinda. Hal ini sesuai dengan uraian pada sebelumnya bahwa pemain sepakbola yang mempunyai daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut secara bersama sama akan mudah melakukan seluruh rangkaian dalam pelaksanaan gerakan menyundul bola pada permainan sepakbola. Dalam permainan sepakbola, daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut sangat penting dalam setiap aktifitas pada cabang-cabang olahraga terutama yang mengharuskan atlet untuk melakukan gerakan-gerakan kecepatan seperti menyundul bola dalam permainan sepakbola. Tetapi, hal yang paling mendasar dalam menyundul bola pada permainan sepak bola adalah bagaimana seseorang itu mampu melakukan teknik-teknik menyundul bola yang baik secara cepat dan terarah, selain itu seseorang juga harus mampu mengkoordinasikan antara teknik dasar yang satu dengan yang lainnya, sehingga antara teknik dasar yang satu dengan yang lainnya dapat terlaksana secara harmonis.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Daya ledak otot tungkai cukup memberikan kontribusi yang berguna terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada pemain SMP Negeri 24 Samarinda.

Kekuatan otot perut cukup memberikan kontribusi yang berguna terhadap terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada pemain SMP Negeri 24 Samarinda. Daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut secara bersama-sama cukup memberikan kontribusi yang berguna terhadap terhadap kemampuan menyundul bola dalam

(8)

permainan sepakbola pada pemain SMP Negeri 24 Samarinda.

Saran

Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Kepada para pemain sepakbola agar selalu memperhatikan, dan melatih serta membekali diri mengenai pengetahuan tentang pentingnya mengembangkan kemampuan fisik seperti daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut terutama untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola. Kepada para pembina maupun pelatih sepakbola, direkomendasikan bahwa kiranya dalam upaya meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola, hendaknya perlu memperhatikan unsur-unsur kemampuan fisik yang dapat menunjang, seperti daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot perut.

Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola..

DAFTAR RUJUKAN

Chusaeri.1976. Bimbingan Tekhnik dan Taktik sepakbola.Jakarta : PT Mutiara Sumber Widya.

Dirjen Olahraga dan Pemuda. 1972.

Pedoman Mengajar Olahraga.

Jakarta : Depdikbud.

Djawad Dkk. 1981. Dasar Bermain Sepakbola. Edisi kedua.

Yogyakarta : Intan Pariwara.

Harsono. 1988. Codching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Choahing.

Jakarta : Depdikbud

---. 1982. Ilmu Coaching. Jakarta ; Pusat Ilmu Olahraga; Koni Pusat Lixbacker. Yosep A. 1997. Sepak bola

Taktik dan Tekhnik Bermain.

Jakarta : PT. Raja Gratindo.

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani.

Prinsipprinsip dan Penerapannya.

Jakarta. Diknas. Diknasnem.

Ditjen olahraga.

Sarjono. 1982. Pengajaran Sepakbola.

Surakarta. Tiga Serangkai.

Sayoto.M. 1982. Kekuataan dan Kondisi Fisik. Semarang. Effhara Daharsa Prize.

Sucipto. dkk. 1999/2000. Olahraga Pilihan : Sepakbola. Jakarta. Dirjen Diknasmen.

Suharno HP. 1985. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta

Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.

Sukatamsi. 1981. Tekhnik Dasar Bermain Sepakbola. Solo. Tiga Serangkai.

Sutrisno Hadi.1981.Metodologi Research.Jilid 1 Yogyakarta.

Fakultas Psikologi UGM.

---. 1988. Statistik Regresi.

Yogyakarta. Yayasan Psikologi UGM

Widdows Richard. 1981. Sepakbola, Ketrampilan, Taktik dan Fakta.

Jakarta : Mercu Buana.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini jumat tanggal sepuluh bulan agustus tahun 2012, kami panitia pengadaan barang dan jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Nunukan, sesuai jadwal yang ada pada sistem

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persepsi anak yatim di Yogyakarta terhadap sosok dan peran ayah, baik sebagai symbolic father maupun sebagai personal father..

Persentase penurunan kadar glukosa darah kelompok yang diberikan infusa teh hijau 1 DM dan 4 DM menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan jika dibandingkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap kadar serat kasar dan aktivitas antioksidan tempe beberapa varietas kedelai (Glycine

Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan,

Dimas Jaya Sentosa perlu diaplikasi jalur transportasi dengan kedua metode tersebut karena karakter data yang digunakan sesuai, sehingga dapat digunakan untuk

Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis, baik secara parsial maupun secara simultan

Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Choiri tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap gambar penyakit akibat merokok