• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Animasi 3D Taman Kota Menggunakan Software 3DS Max Menggunakan Metode MDLC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Animasi 3D Taman Kota Menggunakan Software 3DS Max Menggunakan Metode MDLC"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

0 2 5 1 -8 7 9 1

Perancangan Animasi 3D Taman Kota Menggunakan

Software 3DS Max Menggunakan Metode MDLC

Susi Japit

STMIK IBBI

Jalan Sei Deli No. 18 Medan e-mail: [email protected]

Abstrak

Animasi 3D (tiga dimensi) saat ini sudah tidak asing lagi untuk kebanyakan orang. Penggunaan animasi 3 dimensi kini juga semakin sering ditemui seperti pada pembuatan film, iklan, dan bahkan sebagai media perancangan objek dan bangunan. Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk merancang dan menciptakan video animasi taman 3 dimensi yang dapat digunakan sebagai media hiburan serta sebagai media promosi. Dalam perancangan dan pembuatan animasi ini peneliti menggunakan metode Luther, yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution. Dalam perancangan animasi ini peneliti menggunakan software 3D studio Max sebagai aplikasi utama untuk merancang objek-objek 3 dimensi dan dibantu dengan software Lumion untuk rendering animasi, dan kemudian disempurnakan menggunakan Adobe Premiere Pro untuk membuat hasil video yang lebih menarik. Berdasarkan hasil dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa animasi 3 dimensi dapat dijadikan sebagai media informasi, promosi, hiburan, dan pendidikan bagi masyarakat luas.

Kata Kunci: Animasi 3D, film, iklan, video, 3D Studio Max, Adobe Premiere Pro, Lumion

1. Pendahuluan

Menurut departemen pekerjaan umum (2008) penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) kota saat ini masih menjadi masalah bagi beberapa kota di Indonesia khususnya kota-kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi karena berdasarkan pasal 29 ayat (2) UU No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, setiap kota harus menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) minimal 30% dari luas kota. Ruang terbuka hijau kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Taman kota merupakan ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi untuk keindahan dan interaksi sosial.

Taman kota merupakan suatu bentuk aksi dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota. Fungsi taman kota, selain merupakan elemen estetika ruang kota, juga berfungsi sebagai elemen ekologi kota. Sebagai elemen ekologi kota, taman kota berfungsi sebagai penjaga dan pengatur iklim mikro. Selain itu, taman kota merupakan sarana umum yang ditata serta dibentuk untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat kota sebagai sarana sosial.

Animasi sekarang ini banyak digunakan oleh pengembang bisnis properti untuk menunjukkan gambaran bentuk bangunannya kelak, seperti yang banyak dilihat di media elektronik, banyak pengembang ternama yang mengiklankan propertinya dalam bentuk video animasi untuk menunjukkan gambaran bagaimana bentuk dan fasilitas hunian itu nantinya. Tidak hanya pada bisnis properti, kebutuhan umum milik publik seperti taman kota juga tidak terlepas dari pengunaan animasi untuk menunjukkan gambaran hasil taman itu nantinya.

Teknologi yang dapat digunakan untuk menciptakan suatu objek 3D sangatlah banyak, mulai dari piranti terbuka (Open Source) hingga komersil yang berbayar. Dengan diberikannya fitur-fitur yang memudahkan seorang animatoruntuk membuat dan mengolah suatu objek, seperti gerak, tekstur, dan audio menjadi satu kesatuan animasi.

(2)

Perancangan Animasi 3D Taman Kota Menggunakan Software 3DS Max Menggunakan Metode MDLC

2.

Landasan Teori

2.1. Multimedia

Multimedia menurut Vaughan (2004) merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif. Menurut Gayeski (1993) multimediajuga dapat diartikan sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem komunikasi yang berperan untuk membina, menyimpan, mengirim dan menerima informasi yang berisi teks, grafik, audio dan sebagainya(Paramitha, 2014)

.

2.2. Animasi

Kata animasi itu sendiri menurut Wojowasito (1997) sebenarnya penyesuaian dari kata animation yang berasal dari kata dasar to animatedalam kamus umum Inggris – Indonesia berarti menghidupkan(Syahfitri, 2011).Animasi adalah untuk membuat sesuatu hidup, sebagian orang mengira bahwa animasi itu sama dengan motion (gerakan), tetapi animasi mencakup semua yang mengandung efek visual sehingga animasi mencakup perubahan posisi terhadap waktu, bentuk, warna, struktur, tekstur dari sebuah objek, posisi kamera, pencahayaan, orientasi dan fokus dan perubahan dalam teknik rendering(Foley, Dam, Feiner, & Hughes, 1997). Secara umum animasi adalah suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati. Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak atau hanya berkesan hidup.

2.3. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik

Menurut peraturan menteri pekerjaan umum nomor 5 tahun 2008 tentang pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan, pengertian ruang terbuka hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Adapun menurut DIRJENTARU (2008) ditinjau berdasarkan fungsinya, ruang terbuka hijau memiliki dua fungsi yakni fungsi intrinsik dan ekstrinsik. Fungsi intrinsik terdiri atas fungsi ekologis, sedangkan fungsi ektrinsik meliputi fungsi sosial dan budaya, ekonomi, serta estetika. Dalam suatu wilayah perkotaan, empat fungsi utama ini dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan kota seperti perlindungan tata air, keseimbangan ekologi, dan konservasi hayati. Dapat disimpulkan pada dasarnya ruang terbuka hijau memiliki tiga fungsi dasar antara lain berfungsi secara sosial yakni sebagai fasilitas untuk umum dengan fungsi rekreasi, pendidikan dan olahraga, serta menjalin komunikasi antar warga kota, berfungsi secara fisik yaitu sebagai paru-paru kota, melindungi sistem air, peredam bunyi, pemenuhan kebutuhan visual, menahan perkembangan lahan terbangun/sebagai penyangga, dan melindungi warga kota dari polusi udara, serta berfungsi sebagai estetika yaitu pengikat antar elemen gedung dalam kota, pemberi ciri dalam membentuk wajah kota, dan unsur dalam penataan arsitektur perkotaan (Imansari & Khadiyanta, 2015).

2.4. Adobe Premiere Pro

Adobe premiere merupakan program editing video profesional yang terpopuler di dunia. Keunggulan dari Adobe Premiere adalah telah mengenal berbagai tipe file. Selain itu, adobe premiere juga telah mendukung adanya mobile dan device video setting. Adobe premiere memudahkan dalam mengolah video dengan hasil yang memuaskan (MADCOMS, 2008).

2.5. Adobe Photoshop CS5

Adobe Photoshop merupakan aplikasi desain grafis yang sangat populer di kalangan profesional ataupun pengguna umum penyuka desain grafis. Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan piranti lunak terkemuka, yaitu Adobe System Incorporated.Adobe Photoshop CS5 sangat populer karena memiliki tampilan yang mudah digunakan. Semua fitur yang terdapat dalam aplikasi Adobe Potoshop CS5 sangatlah beragam dan mudah pengoperasiannyasehinga pengguna merasa nyaman berada dalam lingkungan kerja photoshop. Hal itulah yang membuat aplikasi photoshop lebih unggul dibandingkan dengan aplikasi sejenisnya (Sugianto, 2011).

2.6. Video

Menurut Agnew dan Kellerman (1996) video adalah media digital yang menunjukan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar yang bergerak(Anshor, 2015).Jenis format file video sangat beragam. Semua terantung dari perangkat perekam yang digunakan untuk merekam video tersebut.

(3)

2.7. Audio

Audio adalah suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda, agar dapat tertangkap oleh telinga manusia getaran tersebut harus kuat minimal 20 kali/detik.Suara yaitu suatu getaran yang dihasilkan oleh gesekan , pantulan dan lain-lain, antara benda-banda. Sedangkan gelombang yaitu suatu getaran yang terdiri dari amplitudo dan juga waktu. Suara dibangun oleh periode, apabila tidak berarti itu bukanlah suara.Definisi audio yang lainnya adalah merupakan salah satu elemen yang penting, karena ikut berperan dalam membangun sebuah sistem komunikasi dalam bentuk suara, ialah suatu sinyal elektrik yang akan membawa unsur-unsur bunyi didalamnya. Audio itu terbentuk melalui beberapa tahap, diantaranya: tahap pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi yang membawa bunyi,

amplifier dan lain-lain(Sora, 2014).

2.8. Metode MDLC

Pada penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah Multimedia Development Life Cycle, atau lebih dikenal sebagai metode Luther. Terdiri atas 6 tahapan yaitu concept, design, material collecting, production, testing dan distribution.(Suhendar & Fernando, 2016).

2.9. 3D Studio Max

3D Max atau 3D Studio Max adalah salah satu software atau perangkat lunak yang sering digunakan oleh para perancang produk untuk membuat animasi atau pemodelan dalam bentuk 3 dimensi. Aplikasi canggih ini dirilis oleh salah satu perusahaan autodesk media dan entertainment yang pada mulanya dikenal sebagai discrett dan kinetix. 3D max merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi modeling untuk membuat model 3D dan paling banyak digunakan oleh perancang yang tersebar diseluruh dunia. Aplikasi ini memudahkan user untuk mengembangkan kemampuan dan daya imajinasi kita untuk menciptakan atau menghasilkan suatu hasil karya berbentuk 3D baik itu berupa objek benda sampai objek berbentuk karakter yang unik(Suhendar & Fernando, 2016).

2.10. Lumion

Lumion adalah program yang indah, yang memungkinkan kita untuk membuat skenario 3D kita dengan kualitas real-time rendering yang luar biasa. Hal ini juga memungkinkan kita untuk memasukkan objek dan pengaturan dari program lain seperti google sketchup.Lumion bukan hanya program yang khusus untuk animasi saja, menghasilkan rendering 2D tentu saja cuma sekejap mata. Untuk para arsitek yang dikejar deadline atau butuh presentasi cepat ke klien dengan hasil yang tidak mengecewakan, lumion bisa jadi sangat membantu. Selain banyak efek yang diperoleh, tanaman, manusia, hewan, kita jadi menghemat waktu rendering bila dilakukan di program 3D biasanya, dan yang penting tidak perlu retouching lagi pakai photoshop. Banyak plug-in yang disediakan seperti , tanaman 3D di lumion, dari rumput, semak, sampai pohon-pohon yang besar, plug-in outdoor hingga interior juga ada, manusia 3D, 2D, hewan. Lumion merupakan software terpisah dan bisa digunakan untuk rendering dan animasi software modeling seperti 3ds Max, SketchUp, Revit, Archicad dan beberapa lain(Setiawan, 2014).

3.

Metodologi Penelitian

3.1 Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penulisan penelitian ini, metodologi yang dipergunakan untuk penelitian adalah metodologi perancangan multimedia Luther. Dimana, didalam metodologi Luther ini terdapat enam tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan metodologi penelitian tersebut diantaranya, yaitu: konsep, desain, pengumpulan materi, pembuatan, pengujian, dan pendistribusian. Dapat dilihat pada Gambar 1.

(4)

Perancangan Animasi 3D Taman Kota Menggunakan Software 3DS Max Menggunakan Metode MDLC Gambar 1 Metodologi perancangan MDLC

3.1.1. Konsep (Concept)

Konsep merupakan tahapan awal yang harus diperhatikan, karena pada tahap ini, peneliti menentukan suatu konsep dasar untuk perancangan objek animasi 3D, ukuran objek, luas wilayah taman yang akan dibuat dan penempatan objek-objek animasi nantinya. Objek animasi 3D yang baik dan menarik memiliki nilai tersendiri bagi user animasi, jadi nilai objek-objek animasi tersebut akan tergantung pada konsep dasar animasi yang akan dibuat.

3.1.2. Desain (Design)

Desain merupakan proses pembuatan karakter dan objek-objek animasi yang dibentuk dengan sketsa atau karikatur untuk gambaran taman yang akan dirancang nantinya. Mulai dari permodelan objek, penambahan tekstur, hingga penganimasian.

3.1.3. Pengumpulan Material (Material Collecting)

Tahapan pengumpulan material ini merupakan proses dalam mengumpulkan bahan meliputi animasi, gambar, suara, dan objek-objek animasi 3D pendukung lain yang diperlukan dalam proses pembuatan animasi 3D taman ini nantinya. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti media internet, dan media lainnya. Material yang telah terkumpul kemudian digunakan sesuai fungsinya terhadap pembuatan animasi perancangan taman.

3.1.4. Pembuatan (Production)

Pada tahap produksi ini peneliti mulai melakukan perancangan objek-objek animasi yang telah direncanakan pada tahap desain sebelumnya. Pada tahap ini peneliti melakukan proses modelling, texturing, placing, lighting, camera movement (animating), dan rendering.

3.1.5. Pengujian (Testing)

Pada tahap pengujian ini hasil dari video animasi yang telah dibuat sebelumnya diperiksa untuk melihat dan memastikan apakah terdapat suatu kesalahan pada video animasi tersebut atau tidak. Apabila sudah dipastikan tidak terdapat suatu kesalahan dalam video animasi, maka dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya yaitu pendistribusian.

(5)

3.1.6. Pendistibusian (Distribution)

Tahapan terakhir ialah pendistribusian, hasil video animasi sudah siap untuk di publikasikan dan disebarkan melalui berbagai media yang ada.

4.

Analisa dan Perancangan

4.1. Pra Produksi

4.1.1. Analisa Piranti

Awal dari perancangan animasi “3D taman kota” adalah menganalisa kebutuhan piranti (perangkat). Perangkat yang dibutuhkan dalam proses perancangan animasi 3D adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perancangan animasi sangat bergantung pada sebuah perangkat keras (hardware) yang digunakan. Untuk merancang suatu animasi 3D dibutuhkan spesifikasihardware menengah keatas.

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) adalah alat utama dalam perancangan suatu animasi 3D. Perangkat lunak juga berperan sebagai media untuk menuangkan ide dan imajinasi dalam perancangan animasi ini. Fitur-fitur yang disediakan banyak dimanfaatkan untuk membantu menciptakan sebuah animasi yang baik dan menarik. Pada perancangan animasi “3D taman kota” peneliti menggunakan beberapa software sesuai kebutuhan perancangan.

4.1.2. Konsep(Concept)

Dalam penelitian perancangan animasi 3D taman kota ini konsep yang dibuat ialah suatu ruang terbuka hijau berupa taman yang berbentuk persegi panjang yang diperuntukkan bagi masyarakat kota untuk bersantai dan berkumpul, memiliki beberapa titik lokasi dalam satu taman untuk berkumpul bersama dan playzone untuk anak-anak. Serta memiliki suatu landmark yang menjadi tanda bahwa area tersebut merupakan pusat dari taman kota tersebut.

4.1.3. Desain(Design)

Untuk memudahkan penulis dalam tahap produksi nantinya, maka penulis membuat dan menuangkan ide dan konsep pada tahap sebelumnya kedalam suatu gambar sketsa layout dalam bentuk 2 dimensi. Disini penulis menggunakansoftware 3ds max untuk membuat gambar dan desain tersebut. Dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Desain layout 2 dimensi

4.1.4. Pengumpulan Material(Material Collecting)

Dalam perancangan animasi taman kota ini penulis membutuhkan beberapa material tambahan yang diperlukan dalam perancangan animasi 3D taman kota ini. Material yang diperlukan disini yaitu gambar-gambar yang nantinya akan dijadikan sebagai tekstur. Gambar yang dibutuhkan ialah gambar-gambar yang memiliki ekstensi .JPG, .PNG yang nantinya digunakan untuk memberikan tekstur pada objek-objek 3D yang akan dibuat. Material tekstur tersebut dapat diperoleh gratis dari situs google image ataupun yang disediakan secara default oleh software 3ds max.

(6)

Perancangan Animasi 3D Taman Kota Menggunakan Software 3DS Max Menggunakan Metode MDLC 4.2. Produksi

4.2.1. Pembuatan(Production)

Produksi merupakan tahapan proses perancangan atau pembuatan animasi dalam penelitian ini. Tahapan ini dalam perancangan animasi adalah tahap produksi. Pada tahapan ini proses dibantu oleh software yang diperlukan dan dilakukan secara berurutan.

1. Pemodelan objek 3D

Pemodelan objek 3D dibuat menggunakan perangkat lunak (software) 3DS Maxdengan menggunakan beberapa bentuk objek dasar seperti, spline, box, cylinder, plane, dan pyramid untuk kemudian diubah menjadi editable poly dan dimodifikasi sesuai keinginan.

a. Pemodelan objek bangku

Objek kaki bangku pada awalnya dibuat menggunakan tool berupa line untuk membuat bentuk dasarnya. Setelah dibuat bentuk dasar menggunakan line maka selanjutnya objek yang masih berbentuk garis tersebut diberikan modifikasi yang telah disediakan oleh 3DSMax, yaitu extrudedan memberikan amount = 300untuk mengubahnya menjadi objek 3D. Dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Memberikan modifikasi extrude

Selanjutnya adalah pemodelan objek sandaran dan dudukan pada bangku taman. Untuk membuat sandaran dan dudukan bangku ini, penulis menggunakan objek awal berupa boxyang dibuat menjadi persegi panjang yang kemudian dirubah menjadi editable poly agar dapat merubah susunan titik (vertex) pada box tersebut. Objek box yang tersebut kemudian dibentuk untuk menjadi menyerupai sandaran dan dudukan bangku.Kedua objek yang telah dibuat lalu disatukan dan disusun agar menjadi suatu bentuk bangku taman yang utuh. Dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Bangku Taman

b. Pemodelan objek lampu

Pembuatan objek lampu taman pada dasarnya hampir sama dengan pemodelan objek lainnya. Pemodelan dimulai dengan bentuk dasar cylinder untuk tiang yang kemudian diberikan modifikasi dan dirubah menjadi editable poly untuk membuat lekukan pada tiang yang telah dibuat.Untuk membuat lekukan tiang, penulis menggunakan spline agar dapat membuat lekukan sesuai yang diinginkan. Dapat dilihat pada Gambar 5.

(7)

Gambar 5. Pemodelan Objek Lampu

2. Penempatan Objek

Pada tahapan ini, penulis menempatkan seluruh objek yang dibuat kedalam sebuah lembar kerja baru karena pada tahapan sebelumnya penulis membuat masing-masing objek pada file yang berbeda-beda. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah penulis dalam mengubah bentuk objek jika kedepannya diperlukan, membuat masing-masing objek dalam file yang berbeda juga memudahkan penulis dalam mengatur seluruh file. Objek-objek tersebut kemudian di import kedalam lembar kerja baru yang kemudian disusun. Dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Penempatan Objek

3. Texturing

Pemberian tekstur pada objek 3D sangat penting karena bertujuan membuat objek tersebut lebih terlihat menarik. Seluruh objek yang ada pada lembar kerja belum memiliki tekstur, maka dari itu pada tahap ini penulis memberikan dan mengimplementasikan tekstur pada setiap objek yang ada. Ditahap ini juga penulis menggunakan material-material yang sebelumnya telah dikumpulkan pada tahap pra-produksi. Penulis menggunakan gambar-gambar .JPG dan .PNG sebagai tekstur untuk diterapkan pada objek. Dapat dilihat pada Gambar 7.

(8)

Perancangan Animasi 3D Taman Kota Menggunakan Software 3DS Max Menggunakan Metode MDLC 4. Animating

Animating adalah proses untuk menggerakkan beberapa objek yang ada dan kemudian hasilnya akan berbentuk suatu video. Dalam penelitian perancangan animasi 3D taman kota ini penulis hanya menggerakkan objek kamera yang nantinya akan bergerak mengitari wilayah taman atau biasa disebut denganwalktrough. Kamera itu sendiri sudah disediakan secara default didalam aplikasi 3DS Max, penulis hanya tinggal membuat path atau jalur lintasan untuk kamera tersebut bergerak menggunakan line. Setelah persiapan awal dilakukan penulis menggunakan fitur path constraint. Fitur tersebut memudahkan seorang animator untuk membuat pergerakan pada objek yang nantinya akan mengikuti jalur yang telah dibuat.Path constraint merupakan suatu fitur yang telah disediakan secara default oleh 3D studio max. Setelah mengaplikasikan path constraint secara otomatis kamera menjadi terintegrasi dengan path yang ada.

5. Rendering

Rendering merupakan tahapan akhir untuk menciptakan suatu animasi yang nantinya berupa video yang dapat ditonton dan dilihat. Dalam perancangan animasi 3D taman kota ini penulis melakukan render animasi dengan menggunakan software rendering yang bernama Lumion. Penulis memilih menggunakan software ini dikarenakan didalam lumion terdapat banyak tools dan plug-in yang dapat digunakan secara gratis. Tidak hanya itu, lumion sendiri memiliki suatu kelebihan dibandingkan dengan default scanline renderer yang ada secara default pada aplikasi 3D studio max. Kelebihannya selain memiliki plug-in yang beragam, hasil video yang sudah di render dengan lumion terlihat begitu realistis dan menarik, sehingga memberikan suatu hasil video animasi yang menarik untuk ditonton seperti yang sudah penulis sebutkan pada rumusan masalah sebelumnya. Di dalam aplikasi lumion ini juga, penulis memasukkan beberapa objek yang telah disediakan langsung berupa mobil, karakter manusia dan hewan, dan pohon-pohon serta tumbuhan.Hal tersebut dikeranakan, di dalam aplikasi 3D studio max sebelumnya, penelulis hanya fokus pada pembuatan objek-objek, dan juga dikarenakan 3D studio max tidak memiliki objek-objek default yang dibutuhkan. Setting rendering dan proses rendering dapat dilihat pada Gambar 4.24 di bawah ini: 1. Output size : HDTV 720p 2. Resolution : 1280px × 720px 3. Frame Rate : 24 FPS 4. Format : AVI 4.3. Pasca Produksi 4.3.1. Pengujian (Testing)

Setelah melalui proses Pra Produksi dan Produksi, maka proses selanjutnya adalah Pasca Produksi yaitu tahapan pengujian. Metode pengujian yang dilakukan adalah menjalankan videoanimasi yang sudah di renderselanjutnya di play dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat kesalahan pada objek-objek 3D, penempatan, tekstur, dan pergerakan kamera sebelum pada akhirnya masuk kedalam langkah terakhir yaitu finishing.

Setelah lulus pada tahap pengujian, maka selanjutnya masuk kepada langkah finishing. Tahap ini dilakukan untuk memberikan elemen-elemen tambahan kedalam video animasi yang nantinya dipertunjukan, seperti penambahan suara, caption/text, bumper/intro dan koreksi warna. Setelah semua elemen dimasukkan, maka video tersebut kembali di render untuk menggabungkan seluruh elemen menjadi satu fileyang memiliki ekstensi *.MP4.

4.3.2. Distribusi (Distribution)

Setelah animasi selesai di render, peneliti terlebih dahulu menyimpan hasil video animasi kedalam berbagai media penyimpanan seperti flashdisk, hard disk external, dan Google Drive dengan tujuan sebagai backup data apabila video tersebut hilang/rusak nantinya. Selanjutnya peneliti melakukan distribusi dengan cara membagikan/postingvideo animasi tersebut keberbagai media sosial seperti Youtube dan Instagram sebagai referensi kepada semua orang untuk mengembangkan karya animasi 3D.

(9)

5.

Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil dari “Perancangan animasi 3D taman kota” adalah:

1. Dengan menggunakan software 3D Studio Max, dapat membuat sebuah animasi taman mulai dari pemodelan objek 3D hingga rendering.

2. Perancangan animasi 3D taman kota banyak dibantu software lain, seperti Adobe Premiere Pro, dan Adobe Photoshop untuk menciptakan video animasi lebih menarik.

3. Dengan adanya perancangan animasi 3D taman kota dan video animasi 3D taman kota ini diharapkan menjadi media pembelajaran, hiburan dan promosi.

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang diberikan penulis untuk pengembangan pada perancangan animasi 3D taman kota:

1. Perancangan animasi 3D taman kota ini belum sempurna dikarenakan kesulitan dalam hal rendering animasi di 3D Max. Kedepannya penulis berharap agar dapat dikembangkan dengan konsep dan materi yang lebih lengkap dan baik.

2. Untuk menciptakan video animasi 3D dengan kualitas yang bagus diperlukan hardware dengan spesifikasi tinggi.

3. Dalam perancangan animasi 3D, keahlian menggunakan perangkat lunak sangat penting untuk menciptakan hasil karya yang baik.

Daftar Pustaka

[1] Anshor, S. (2015). Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Geografi. Jurnal jurusan fakultas ilmu sosial, 4.

[2] Foley, Dam, V., Feiner, & Hughes. (1997).

[3] H.Siregar, H., & E.Kusuma, H. (2015). Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015. Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi-Masyarakat Perkotaan, 1.

[4] Hamid, H. N. (2016). Komputer: Kelebihan dan Kekurangan Blender, 3DS Max, AutoCad. Dipetik Maret 1, 2018, dari blogsejutaumat.com: http://www.blogsejutaumat.com/2015/04/kelebihan-dan-kekurangan-blender-3d-max-autocad.html

[5] Ibrahim, A. (2015). Teknologi: Pengertian multimedia dan jenis multimedia. Dipetik Februari 16, 2018, dari pengertiandefenisi.com: https://pengertiandefinisi.com/pengertian-multimedia-dan-jenis-multimedia/

[6] Imansari, N., & Khadiyanta, P. (2015). Jurna Elektronik UNDIP Volume 1 Nomor 3. Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang, 104.

[7] MADCOMS. (2008). Mahir dalam 7 hari: Adobe Premiere Professional CS3. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

[8] Saputra, S. (2017, Mei 8). Pengertian Jenis Format Video. Dipetik Februari 18, 2018, dari Teknobos.com: https://teknobos.com/pengertian-jenis-format-file-video/

[9] Satria. (2014, Juni 12). Dipetik Februari 16, 2018, dari satriamultimedia.com: http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_multimedia.html

[10] Setiawan, W. E. (2014, July 1). Defenisi Lumion. Dipetik August 2, 2018, dari http://applicadindonesia.com/news/definisi-lumion

[11] Sora. (2014, November 17). Pengertian Audio dan Media Audio Secara Lengkap. Dipetik Februari 18, 2018, dari www.pengertianku.net: http://www.pengertianku.net/2014/11/pengertian-audio-dan-media-audio-secara-lengkap.html

[12] Sugianto, M. (2011). Photoshop CS5 for Business. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

[13] Suhendar, A., & Fernando, A. (2016). Aplikasi Virtual tour Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Autodesk 3Ds Max. Jurnal ProTekInfo Vol. 3 No. 1 September 2016, 31.

[14] Syahfitri, Y. (2011). Teknik Film Animasi Dalam Dunia Komputer. Jurnal SAINTIKOM Vol. 10 / No. 3 / September 2011, 215.

Gambar

Gambar 2. Desain layout 2 dimensi
Gambar 4. Bangku Taman
Gambar 5. Pemodelan Objek Lampu

Referensi

Dokumen terkait

Ide cerita dalam animasi desain wisata danau toba menggunakan software 3Ds Max ini berdasarkan keinginan, penulis merancang desain wisata danau toba parapat untuk

Modeling merupakan tahap awal dalam pembuatan proses produksi yang digunakan untuk membuat set tempat dan karakter yang digunakan dalam film animasi.. 4.1.5

Tahap-tahap tersebut, yaitu modeling untuk membuat objek animasi, pemberian material atau warna, rigging untuk memberi tulang pada objek yang ingin digerakkan, animating

Pada penelitian ini akan dibuat sebuah animasi 3 dimensi dari model suatu perumahan yang nantinya dapat dijadikan sebagai media promosi berbasis 3D.. Animasi

Augmented Reality pengenalan jenis hewan herbivora dengan objek animasi hewan 3d menggunakan metode single marker dapat menampilkan Objek Animasi hewan herbivora dalam

Pada pembuatan karakter manusia ke dalam 3D dengan menggunakan objek kotak pada software 3Ds max untuk memudahkan kita dalam pembuatan animasi 3D dengan parameter yang

Tujuan dari tahap ini untuk mencari kesalahan-kesalahan yang ada pada pembuatan POMA 3D GAME ADVENTURE, seperti kesalah dalam penggabungan script program dengan objek,

Maka dari itu perancangan ini berfokus kepada pembuatan sebuah environment 3D yang berfungsi sebagai pendukung dalam animasi dengan judul ‘Permainanku Untuk