• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Sumber data

Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :

1. Literatur

Pencarian bahan melalui buku, artikel, dan literatur dari internet mengenai hal- hal yang berhubungan dengan tema yang diangkat. 2. Wawancara dengan narasumber dari pihak terkait.

2.2 Definisi

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji kopi

Kata kopi sendiri berasal dari bahasa arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu Arabika (kualitas terbaik) dan Robusta. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benia Africa sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kangker, diabetes batu empedu, dan berbagai penyakit jantung.

(2)

2.3 Klasifikasi kopi

Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis spesies utama dari tumbuhan biji kopi itu tersendiri, yaitu kopi Arabica (Coffea Arabica) dan Robusta (Coffea Robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.

2.3.1 Biji Kopi Arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.

2.3.2 Biji Kopi Robusta

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.

2.3.3Kopi luwak

Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi Arabica dan Robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan

(3)

menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.

Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini. Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.

2.4 Sejarah kopi di Indonesia

Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya, menempat peringkat keempat terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi. Pada awalnya kopi di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda. Kopi diperkenalkan di Indonesia lewat Sri Lanka (Ceylon). Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra dan Sulawesi. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Pada saat itu kopi juga ditanam di Timor dan Flores. Kedua pulau ini pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis. Jenis kopi yang ditanam di sana juga adalah kopi Arabika. Kopi ini tidak terserang hama. emerintah Belanda kemudian menanam kopi Liberika untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi Liberika masih dapat ditemui di pulau

(4)

Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi Liberika sedikit lebih besar dari biji kopi Arabika dan kopi Robusta. sebenarnya,  perkebunan kopi ini tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan kopi menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya.

2.5. Sejarah "Coffee War"

Seiring berkembangnya waktu, melepas lelah dalam kejenuhan di cafe kopi dengan teman-teman, bercerita, bercanda tawa, saling tukar pikiran, sampai pembicaraan bisnis pun dilakukan. Perkembangan gaya hidup yang sudah mencapai tahap ini yang berawal dari hanya tempat untuk meminum kopi hanya sebagai rutinitas biasa kini berkembang hingga tahap yang lebih jauh. dan perkembangan ini dilihat peluangnya oleh owner cafe Coffee War. ide yang terlahir dari tahun 2002 untuk membuat tempat cafe kopi ini mulai terealisasikan pada tahun 2009. Seiringnya waktu mengikuti perkembangan jaman, dan pada tahun 2009 mulai lha dirintis usaha cafe ini. nama coffee war diangkat dari perang pada masa Voc, dimana di tanah toraja ada pedagang yang menguasai produksi kopi namun pada masa Voc, produksi kopi ingin di ambil alih oleh voc. namun terjadinya perang antara para kompeni itu dengan masyarakat asli tanah toraja.

(5)

2.5.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi

1. Mengenalkan kepada khalayak umum khususnya masyarakat jakarta, tentang kualitas kopi arabica dari pada produk-produk lokal.

2.Mencoba mempertahankan coffee shop yang mengutamakan penjualan produk kopi lokal diantara coffee shop yang menyajikan kopi produk kopi manca negara.

Misi

1. Dengan penyajian secara manual dan menggunakan bahan-bahan kopi lokal dan menyajikan makanan ringan yang ada di warung-warung kopi. 2. Ingin mempertahankan budaya kopi lokal pada khalayak umum.

2.6 Proses Produksi

Kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk menjadi minuman kopi. Berbagai metode pengolahan biji kopi telah dicoba untuk menghasilkan minuman kopi terbaik. Dalam hal ini, proses penanaman juga turut berperan dalam menciptakan cita rasa kopi yang baik

2.6.1 Pemanenan dan pemisahan cangkang

Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih. Bunga ini kemudian akan menghasilkan buah yang mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang yang keras. Hasil dari pembuahan di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi. Pemanenan biji kopi biasanya dilakukan secara manual. Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan cangkang atau kulitnya. Terdapat dua metode yang umum dipakai, yaitu dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin. Pada kondisi daerah yang kering biasanya digunakan metode pengeringan langsung di bawah

(6)

sinar matahari. Setelah kering maka cangkang biji kopi akan lebih mudah untuk dilepaskan. Di Indonesia, biji kopi dikeringkan hingga kadar air tersisa hanya 30-35%. Metode lainnya adalah dengan menggunkan mesin. Sebelum digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat. Metode penggilingan ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.

2.6.2 Pemanggangan

Setelah dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses pemanggangan. Proses ini secara langsung dapat meningatkan cita rasa dan warna dari biji kopi. Secara fisik, perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan biji dan penurunan bobot secara keseluruhan. Pori-pori di sekeliling permukaan biji pun akan terlihat lebih jelas. Warna cokelat dari biji kopi juga akan terlihat memekat.

2.6.3 Penggilingan

Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas permukaan biji kopi. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi lebih efisien dan cepat. Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang baik. Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak terjadi perubahan cita rasa kopi.

2.6.4 Seni perebusan

Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi. Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus dilakukan dengan baik dan sempurna. Terdapat banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan air, ukuran partikel, suhu air yang dipakai, metode, dan waktu perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan cita rasa. Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama

(7)

biasanya akan menimbulkan rasa kopi yang terlalu pahit. Oleh karena itu, bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan kopi yang baik.

2.6.5 Dekafeinasi

Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari keseluruhan proses pengolahan kopi. Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit. Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh. Kopi terdekafeinasi sering dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam tubuh. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen klorida dan etil asetat.

2.6.6 Jenis-Jenis Penyajian Kopi

Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis kopi yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik.Berikut ini adalah beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai:

*Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan rasa atau aroma papun.

*Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.

*Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.

*Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam. *Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.

(8)

*Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu. *Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.

*Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi. Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.

*Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.

*Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.

*Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.

*Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.

2.7 Produk Coffe War dalam bentuk penyajian kopi Kopi : Toraja Jawa Mandailing Tea : english breakfast peach green tea peppermint lemon twist lemon&ginger camomile

(9)

earl grey for red fruits *Smoothies blueberry starwberry no warries *Lassi : Manggo Lassi Plain Lassi Makanan ringan : pisang goreng pisang londo bitter ballen tempe mendoan risoles tape keju macaroni kentang psk

sapi ladang gandum *milk (hot/ice) : chocolate susu jahe fresh milk wedang jahe

(10)

2.8 Pemasaran Coffee War

Pemasaran yang dilakukan adalah lewat pembicaraan mulut-kemulut, adanya acara live music, launching buku-buku, dan acara-acara kecil lainnya.

2.9 Target Audiance Demografi

Jenis Kelamin : Pria - Wanita

Usia : 17 – 50 tahun

Kelas Sosial : Semua kalangan Geografi : Ibu kota Indonesia

Turis manca ngegara

Psikografis a. Personality • Aktif

• Pekerja keras

• Suka bersosialisasi dan banyak teman • Mengikuti tren (up to date)

b. Behaviour

• Pola hidup teratur • Sibuk

• Jarang menghabiskan waktu dirumah • Mobile

(11)

c. Lifestyle

• Suka bepergian ketempat-tempat publik untuk bersosialisasi seperti Mall, Café, Club, bar.

• Mengikuti acara-acara social

2.10 Kompetitor

Kompetitor Coffee war terbagi menjadi 2, yaitu kompetitor langsung dan kompetitor tidak langsung.

1. Kompetitor langsung * Anomali

Gambar. 2.10.1

(12)

* Bakoel Coffee

Gambar 2.10.2 2. Kompetitor tidak langsung

Kompetitor tidak langsung dari brand-brand dari luar negeri seperti dibawah ini

kopi :jenis kopi-kopi yang disajikan dengan Harga :

Rp 24.000.00-46.000.00 *Coffee beans and the tea leaf

(13)

kopi :jenis kopi-kopi yang disajikan dengan Harga :

Rp 24.000.00-46.000.00

2.11 Analisa SWOT

Strength

• Memperkenalkan citarasa kualitas terbaik dalam kopi lokal yang sudah dikenal di manca Negara.

• Dapat menciptakan nuansa kekeluargaan atau pertemanan.

Weakness

• Muali banyaknya brand-brand luar yang masuk ke dalam negeri

• Logo tidak mencerminkan visi dan misi

• Kurang banyaknya menu kopi-kopi lokal yang disajikan

• Kurangnya promosi terhadap produk.

Opportunity

• Kompetitor tidak semuanya memiliki varian rasa dan suasana yang di ciptakan oleh coffee war.

• Masyarakat belum terlalu mengenal produk lokal yang berkualitas terbaik.

(14)

Threat

• Semakin banyaknya café kopi pesaing yang muncul di pasaran dengan harga bersaing.

• Banyaknya produk kopi instan

   

Gambar

Gambar 2.10.2  2. Kompetitor tidak langsung

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi Kunjungan Responden Wisatawan Mancanegara Berdasarkan gambar di atas motivasi kunjungan wisatawan mancanegara pada 1 Oktober – 31 November 2016 paling tinggi didasari

 Neron terdiri atas glomerulus yang akan dilalui sejumlah airan untuk diiltrasi dari darah dan tubulus yang panjang dimana airan yang diiltrasi diubah

Semua orang yang mendengarkan didikan dan hikmat dari TUHAN itu tidak akan jatuh dalam godaan perempuan jalang, tidak terikat pada harta benda.. Mereka tidak malas

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengajukan penelitian dengan judul: “PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KOMITMEN

Penelitian ini memiliki keterbatasan karena penelitian ini hanya mengukur persepsi penumpang dengan pertanyaan ya/tidak dengan skala nominal, untuk peneliti selanjutnya

Hampir segala macam serbuk dapat dipakai sebagai penyerap pada kromatografi lapis tipis, akan tetapi yang paling umum digunakan adalah silika gel (asam silikat),

Pertambahan bobot badan yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dari hasil penelitian Masetyo (2006) yang menyatakan bahwa pertambahan bobot badan ternak

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan XRD dan SEM menunjukan bahwa semakin lama waktu pengadukan semakin kecil ukuran kristalit maupun partikel serbuk paduan