• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FOREHAND PUSH DALAM PEMBELAJARAN TENIS MEJA DENGAN PENERAPAN LATIHAN MULTIBALL PADA SISWA KELAS VI SD N. 024760 BINJAI TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FOREHAND PUSH DALAM PEMBELAJARAN TENIS MEJA DENGAN PENERAPAN LATIHAN MULTIBALL PADA SISWA KELAS VI SD N. 024760 BINJAI TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FOREHAND PUSH DALAM PEMBELAJARAN TENIS MEJA DENGAN PENERAPAN LATIHAN

MULTIBALL PADA SISWA KELAS VI SD N. 024760 BINJAI TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

ERIK FERNANDO NADEAK NIM : 608310064

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iv

ABSTRAK

ERIK FERNANDO NADEAK.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Forehand

PushDalam Pembelajaran Tenis Meja dengan Penerapan Latihan Multiball Pada Siswa Kelas VI SD N. 024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014.Pembimbing Skripsi :IBRAHIM SEMBIRING.

Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

forehand push. Dalam Pembelajaran Tenis Meja pada siswa kelas VI SD N.

024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014 dengan Penerapan Latihan multiball.

Lokasi penelitian ini adalah di VI SD N. 024760 Binjai. Subjek penelitian

ini adalah siswa kelas VI SD N. 024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014 dengan

jumlah siswa sebanyak 39 siswa.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, yang terdiri

dari dua siklus, siklus I dan II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti

memberi pre test untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran forehand push.

Dalam Pembelajaran Tenis Meja, dilanjutkan dengan siklus I dan post test siklus

I, siklus II dan diakhiri dengan pemberian post test siklus II dengan instrumen

penelitian lembar pengamatan test hasil belajar forehand pushDalam

Pembelajaran Tenis Meja dengan menggunakan lembar fortofolio.

Dengan penerapan latihan multiball dapat meningkatkan kemampuan hasil

belajar forehand push. Dalam Pembelajaran Tenis Meja siswa dari mulai tes awal

hingga pada siklus II, pada test awal yang dilakukan terdapat 11 Siswa

(28,20%)yang berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata nilai

62.56. Ketuntasan belajar siswa pada post tes siklus I mencapai 24 siswa yang

berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yaitu sebesar 61,54% dengan nilai

(5)

v

siswa yang berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yaitu sebesar 74,36%

dengan rata-rata nilai 69.22. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

hasil belajar forehand push. Dalam Pembelajaran Tenis Meja dengan penerapan

latihan multiball di kelas VI SD N. 024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan penerapan

latihan multiball dapat meningkatkan hasil belajar Forehand Push. Dalam

Pembelajaran Tenis Meja pada siswa kelas VI SD N. 024760 Binjai Tahun Ajaran

(6)

viii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. LANDASAN TEORITIS ... 9

A. Kajian Teoritis ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar ... 9

2. Hakikat Permainan Tenis Meja... 12

3. Hakikat Pukulan Forehand Tenis Meja ... 13

4. Hakikat Latihan Multiball ... 21

B. Kerangka Berpikir ... 23

(7)

ix

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Metode Penelitian ... 26

D. Desain Penelitian ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Teknik Analisa Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Data Penelitian ... 36

B. Hasil Penelitian ... 37

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. KESIMPULAN ... 46

B. SARAN ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(8)

vii Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1.Format Fortopolio ... 33

Tabel 2. Deskripsi Hasil Tes Awal Forehand Push ... 38

Tabel 3. Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus 1) ... 40

Tabel 4. Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus II) ... 41

(9)

viii

Daftar Gambar

Halaman

Gambar 1 Meja Tenis Meja ... 13

Gambar 2 Bet . ... 13

Gambar 3 Net ... 13

Gambar 4 Bola ... 13

Gambar 5 Cara Memengang Bet Shakehands Grip ... 15

Gambar 6 Cara Memengang Bet Penhold Grip ... 16

Gambar 7 Pukulan Forehand Push ... 18

Gambar 8 Posisi Siap ... 19

Gambar 9 Posisi Memukul ... 19

Gambar 10 Posisi Perkenaan Bola ... 20

Gambar 11 Posisi Akhir ... 20

Gambar 12 Multibal ... 22

Gambar 13 Desain Penelitian Tindakan Kelas... 31

Gambar 14 Diagram Tes Awal ... 38

Gambar 15 Diagram Siklus 1 ... 40

Gambar 16 Diagram siklus II ... 41

(10)

ix

Daftar Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 50

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 55

3. Format Lembar Penilaian fortopolio ... 60

4. Data Pre-Test Hasil Belajar Forehand Push ... 61

5. Data Post-Test 1 Hasil Belajar Forehand Push ... 63

6. Data Post-Test II Hasil Belajar Forehand Push ... 66

7. Keterangan Siswa Yang Tidak Tuntas Pada Siklus I ... ... 69

8. Keterangan Siswa Yang Tidak Tuntas Pada Siklus II ... ... 74

9. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data Penelitian ... 77

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Berbagai cara telah dikenalkan serta digunakan dalam proses belajar

mengajar dengan harapan pengajaran guru akan lebih berkesan dan pembelajaran

bagi murid akan lebih bermakna. Pendidikan merupakan suatu proses

pembelajaran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Proses pendidikan merupakan salah satu upaya yang

dilakukan terhadap para peserta didik agar mampu mengembangkan kemampuan

dan potensi dalam dirinya.

Dalam konteks pembaharuan pendidikan, ada tiga isu utama yang perlu

disoroti yaitu peningkatan mutu kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran

dan efektifitas metode pembelajaran.

Dengan diberlakukannya Pembelajaran Aktif Inofatif Kreatif Efektif dan

Menarik (PAIKEM), menuntut guru dan siswa untuk bersikap aktif inofatif kreatif

efektif dan menarik serta memiliki karakter dalam menanggapi setiap pelajaran

yang diajarakan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya

dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu setiap pelajaran selalu dikaitkan dengan

manfaatnya dalam lingkungan sosial masyarakat. Sikap aktif inofatif kreatif dan

efektif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subjek pendidikan. Peran

(12)

2

Pendidikan jasmani adalah suatu pendidikan yang dilakukan secara sadar

dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh

kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, fisik, kecerdasan dan

pertumbuhan watak. Banyak dijumpai penyelenggaraan pendidikan jasmani di

sekolah selama ini berorientasi pada suatu titik pusat yaitu guru, sedangkan siswa

hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh guru. Hal tersebut dapat

mengeluarkan buah pikiran. Untuk itu guru harus memiliki kemampuan untuk

melakukan strategi dan variasi yang tepat dalam proses pembelajaran yang hendak

diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Dalam penerapan

latihan multiball dalam pembelajaran tenis meja yang digunakan hendaknya

disesuaikan dengan karakteristik siswa yang kita ajar, karena karakteristik juga

merupakan salah satu faktor tepat atau tidaknya penggunaan suatu metode dalam

proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah yang saya

observasi pada mata pelajaran pendidikan jasmani dalam permainan tenis meja di

SD Negeri 024760 Binjai, masih banyak siswa dalam proses belajar mengajar

khususnya dalam permainan tenis meja yang kurang baik dan benar dalam

melakukan teknik dasar bermain tenis meja dengan menggunakan pukulan

forehand push masih sangat rendah dibawah tingkat ketuntasan minimal yaitu

nilai 65, hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai KKM yang dicapai siswa.

Menurut keterangan guru mata pelajaran olahraga dan kesehatan ketika

siswa melakukan forehand push, masih banyak siswa yang belum dapat

(13)

3

disebabkan karena siswa tidak terlibat secara aktif dalam melakukan materi yang

diajarkan karena guru kurang tepat dalam memilih metode mengajar sehingga

hasil akhir pembelajaran forehand push pada permainan tenis meja kurang baik.

Hal ini juga disebabkan rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran pukulan

forehand push. Selanjutnya proses kegiatan belajar mengajar yang monoton dan

kurang bervariasi yang akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar pukulan

forehand push tenis meja. Hal ini bisa dilihat dari 39 siswa kelas VI SD Negeri

024760 Binjai pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 yang mencapai

ketuntasan belajar hanya 28, 20% dan 71, 80% siswa lainnya belum mencapai

ketuntasan.

Masalah tersebut tidak boleh dibiarkan berkelanjutan oleh karena itu

diperlukan berbagai upaya yang dapat menunjang keberhasillan siswa dalam

proses belajar. Salah satu upaya yang harus dilakukan guru adalah dengan

menerapkan latihan multiball dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Strategi

dalam mengajar merupakan faktor yang sangat penting untuk memperoleh hasil

belajar yang baik, salah satunya karena keberhasilan dari proses belajar dapat

dipengaruhi oleh strategi pembelajarannya.

Adapun fungsi-fungsi multiball dalam permainan tenis meja adalah

sebagai berikut:

- Membantu pemula untuk berlatih memukul bola dan juga untuk

(14)

4

- Membangun kebugaran pemain karena pengumpan bola bisa

menempatkan bola dengan cara membuat pemain bergerak terus dari satu

sudut meja ke sudut yang lain dalam urutan yang cepat

- Membantu pemain mendapatkan gerak langkah kaki yang benar untuk

pukulan tertentu, jika seorang pemain membutuhkan sikap berdiri tertentu

atau gerakan untuk dapat memukul, pengumpan akan member umpan bola

sehingga pemain akan bergerak ke posisi yang tepat sebelum memukul

bola.

- Membantu pemain mengembangkan refleks mata yang baik dan

membantu untuk mengembangkan kecepatan dalam pengembalian

pukulan dan juga pemahaman spin.

Hasil belajar sendiri sering mengalami kendala yang akhirnya akan

mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga tujuan pendidikan belum berhasil

sepenuhnya. Berdasarkan dari kondisi tersebut maka perlu diketahui cara

penerapan metode yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran agar

tujuan dari pendidikan dapat dicapai dengan maksimal. Pembelajaran adalah

usaha sadar dan sengaja oleh guru dan murid yang membuat siswa belajar melalui

pengaktifan berbagai unsur dalam hasil belajar siswa.

Tenis meja merupakan salah satu jenis permainan bola kecil sebagai materi

yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Tenis meja merupakan suatu permainan

yang memiliki teknik dasar yang harus dilatih dan dipahami secara baik dan benar

(15)

5

Multiball adalah metode latihan dimana satu pemain berlatih sedang

pemain yang lainnya mengumpankan bola. Kita akan membutuhkan sekeranjang

bola. Pemberi umpan berdiri dipinggir meja, memungut dan memukul bola

berturut-turut dalam berbagai kecepatan, putaran, dan arah yang dibutuhkan.

Metode ini merupakan cara yang tepat untuk mempelajari pukulan. Dengan

pemilihan metode mengajar yang tepat maka akan membuat proses pembelajaran

menjadi menarik dan menyenangkan

Dalam usaha pencapaian hasil belajar guru sangatlah dibutuhkan.

Sesungguhnya pekerjaan mendidik adalah pekerjaan yang sangat kompleks,

sedemikian banyak masalah yang dihadapi oleh seorang guru saat berada di depan

kelas, serta melibatkan interaksi instruksional. Dari hasil pengamatan dan hasil

konsultasi kepada guru olahraga SD Negeri 024760 Binjai bahwa masih banyak

siswa yang kemampuan melakukan teknik dasar permainan tenis meja khususnya

forehand push sangat kurang, baik sikap berdiri, posisi tangan, posisi badan, dan

gerak keseluruhannya. Salah satu penyebab hal ini terjadi adalah kurangnya

fasilitas yang memadai di sekolah dan kurangnya variasi guru dalam proses

belajar mengajar, dan berdasarkan observasi penulis yang dilihat bahwa masih

rendahnya hasil belajar teknik pukulan dasar forehand push dalam tenis meja,

siswa kelas VI SD Negeri 024760 Binjai, dikarenakan faktor mengajar seorang

guru yang kurang bervariasi serta kurangnya fasilitas di sekolah untuk

pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada materi tenis meja. Guru

sepenuhnya mengambil peran dalam kegiatan belajar mengajar dengan

(16)

6

Sedangkan siswa lebih cenderung untuk mengikuti instruksi guru sehingga

efektivitas waktu sepenuhnya dikuasai oleh guru. Hal ini yang membuat siswa

menjadi bosan dan malas dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk menerapkan

metode pembelajaran terhadap siswa sehingga seluruh siswa dapat berperan aktif

guna melakukan latihan pukulan forehand push. Salah satu metode pembelajaran

tersebut yaitu dengan penerapan metode latihan multiball. Dari metode

pembelajaran seperti ini diharapkan mampu menjadi masukan dan cara alternatif

lain dalam penggunaan dan penerapan proses belajar mengajar pendidikan

jasmani di sekolah-sekolah. Sehingga pelaksanaan belajar mengajar itu sendiri

lebih bervariasi serta mampu menumbuhkan minat, motivasi dan kreativitas.

Dari uraian di atas penulis ingin melaksanakan penelitian dengan judul

“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Forehand Push Dalam Pembelajaran

Tenis Meja dengan Penerapan Latihan Multiball Pada Siswa Kelas VI SD N. 024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas yang telah dikemukakan dalam latar belakang

masalah, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang timbulng

dicapai siswa pada saat forehand push tergolong rendah, metode mengajar guru

(17)

7

berfikir kreatif sehingga aktivitas belajar siswa masih rendah, siswa kurang

dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dan

kemampuan penulis maka perlu adanaya pembatasan masalah, adapun

pembatasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah melihat peranan

penerapan latihan multiball terhadap upaya peningkatan hasil belajar forehand

push pada siswa kelas VI SD Negeri 024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, telah diuraikan pada identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai

berikut: “Bagaimana dengan penerapan latihan multiball dapat meningkatkan

hasil belajar pukulan forehand push pada permainan tenis meja siswa kelas VI SD

Negeri 024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui seberapa

besar peningkatan hasil belajar forehand push dalam pembelajaran tenis meja

yang didapat siswa kelas VI SD Negeri 024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014

(18)

8

F. Manfaat Penelitian

Tujuan penulis yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah penerapan latihan multiball mempengaruhi hasil

belajar teknik dasar tenis meja forehand push pada siswa kelas VI SD Negeri

024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani agar dapat memilih

metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran pendidikan jasmani di

sekolah khususnya kemampuan teknik dasar forehand push pada cabang

olahraga tenis meja.

3. Informasi bagi kepala sekolah, sebagai bahan rujukan yang relevan dalam

pemilihan metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa

khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini

(19)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan penerapan latihan mulltiball dapat meningkatkan hasil

belajar forehand push dalam pembelajaran tenis meja pada siswa kelas VI SD N.

024760 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada guru untuk terus menerapkan latihan multiball

khususnya pada pengajaran forehand push dalam pembelajaran tenis meja

atau pun materi pembelajaran yang lain sehingga keterampilan siswa

semakin meningkat.

2. Diharapkan kepada siswa untuk terus memotivasi dirinya untuk mengikuti

pembelajaran agar dapat memahami pembelajaran dengan baik karena

dengan pemahaman yang baik proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan lebih baik lagi.

3. Kepada kepala sekolah juga diharapkan dapat menyediakan segala sarana

dan prasarana dengan penerapan latihan mulltiball dalam pembelajaran

(20)

47

4. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba

melakukan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penggunakan

metode pengajaran yang lainnya.

5. Bagi para pembaca yang tertarik dengan jenis penelitian ini, khususnya

melalui penerapan latihan multiball dapat menambah wawasan dalam

mengembangkan serta meningkatkan kualitas dan pemahaman tentang

(21)

48

DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Nurlan Kuesmaedi, (1992). Olahraga Pilihan Tenis Meja. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bandung.

Agus Kristiyanto. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan

Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. UNS PRESS

Agus Salim. (2007), Buku Pintar Tenis Meja. JEMBAR

Alex Kertamanah. (2003), Teknik & Taktik Dasar Permainan Tenis Meja.

Jakarta: Raja Gravindo Persada

Arikunto, Suharsimi. (2002), Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).

Edisi Revisi V.

Baharuddin. H. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media

Brotosuroyo. (1993). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Departemen Pendidikan Bagian Peningkatan Guru SD Setara D-II. Jakarta

Dewi, Rosmala. (2010), Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK).

Medan: Pasca Sarjana Unimed.

http://abouttabletennis.net/multiball-table-tennis-training.html (Terjemahan)

(diakses tanggal 09/03/2013 pukul 17:46)

http://an4matho.blogspost.com/2012/04/makalah-tentang-olahraga-tenis-meja.html

(diakses tanggal 09/03/2013 pukul 17:49)

http://blogtenismeja.blogspot.com/2010/04/peraturan-tenis-meja.html

(diakses tanggal 09/03/2013 pukul 17:52)

http://id.wikipedia.org/wiki/tenis-meja

(22)

49

http://pudiera.blogspot.com/2011/05/tenis-meja.html

(diakses tanggal 09/03/2013 pukul 18:08)

http://tabletennis.about.com/b/2007/08/21/multiball-table-tennis-training.htm

(diakses tanggal 09/03/2013 pukul 18:12)

http://teknikdasarbermaintenismeja.blogspot.com

(diakses tanggal 09/03/2013 pukul 18:15)

husdarta. (2000), Belajar dan Pembelajaran, Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah

Kartini, kartono. (1990), Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar

Maju

Larry Hodges. (2007). Tenis Meja Tingkat Pemula. Jakarta: Raja Gravindo

Persada

Rasyid, Harun, (2007), penilaian hasil belajar. Bandung: CV wacana Prima.

Sabri,ahmad. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Padang: Quantum teaching

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarata: Rineka Cipta

Sukintaka. (1979). Permainan dan Metodik Untuk SGO. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarata.

Suryosubroto, B. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 1.Format Fortopolio   ............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari hingga Juli 2011 ialah Jumlah Polen Kelapa Sawit dan Viabilitasnya pada Tubuh Kumbang

Therefore,it can be concluded that the top-down technique of reading is more effective to be used than the bottom-up technique of reading for junior high school

Hipotesis yang diajukan adalah (1) ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dan self efficacy dengan kesiapan psikologis dalam menghadapi ujian semester, (2) ada hubungan

[r]

Proses persalinan dipengaruhi oleh lima komponen dasar yaitu ; jalan lahir, janin, kekuatan-kekuatan pada ibu, posisi ibu dan respon psikologis ibu.Kelahiran bayi spontan

Desain Prototipe Mesin Tipe Silinder Berotasi Untuk Produksi Maltodekstrin Berbahan Baku Tapioka dengan Metode Hidrolisis Kering.. Di bawah bimbingan : Khaswar Syamsu dan

Menurut Heidjrachman dan Husnan (2000: 219) dalam hubungannya dengan kinerja dijelaskan bahwa pola kepemimpinan seorang manajer berpengaruh dalam pencapaian tujuan