PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR-DASAR KEJURUAN MESIN
SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 TANJUNGBALAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
MARTINUS ROY RIKKY SIBURIAN
508321019
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR-DASAR KEJURUAN MESIN
SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 TANJUNGBALAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
MARTINUS ROY RIKKY SIBURIAN
508321019
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
Mazmur 4: 2
“
Apabila aku berseru, jawablah aku, ya ALLAH, yang membenarkan aku.
Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku
dan dengarkanlah doaku.
Di Dalam Doamu Kau Sebut Namaku
Di Dalam Harapmu Kau Sebut Namaku
Di Dalam Segala Hal Namaku Di Hatimu
Tak Dapat Kubalas Cintamu Ayahku
Tak Kan Kulupakan Nasehatmu Ibu
Hormati Orangtua Agar Lanjut Umurmu Dibumi
Terima Kasih Ayah Dan Ibu
Kasih Sayangmu Kepadaku
Pengorbananmu Meneteskan Peluh ‘Tuk Kebaha
gianku
Tuhan Lindungi Ayah Ibuku
Dalam Doa Ku Berseru
Tetes Air Mata Yang Kau Tabur Dituai Bahagia
ABSTRAK
Martinus Roy Rikky Siburian, NIM : 508321019. “Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tanjungbalai. Skripsi, Fakultas Teknik Unimed, 2013”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar Dasar – Dasar Kejuruan siswa antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode Problem Posing dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X di SMK Negeri 2 Tanjungbalai.
Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental, yang dalam pelaksanaanya diberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Kompetensi Keahlian Permesinan sebanyak dua kelas. Sampel dalam penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas dengan metode Problem Posing) sebanyak 31 orang dan kelas kontrol (kelas dengan pembelajaran konvensional) sebanyak 32 orang, jadi total subjek yang akan diteliti sebanyak 63 siswa.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin yang diajar dengan Metode Problem Posing lebih baik daripada hasil belajar yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Nilai rata – rata pada kelompok eksperimen sebesar 20,68 dan rata – rata kelas kontrol 17,44. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Lilliefors pada taraf kepercayaan α = 0,05. Uji normalitas instrumen Dasar –Dasar Kejuruan Mesin dengan metode problem posing diperoleh L Hitung sebesar 0,0809 dan L Tabel sebesar 0,15913 karena Lhitung
< Ltabel atau 0,0809 <0,15913, maka data instrumen pada kelas eksperimen pada
kategori Normal. Uji normalitas instrumen Dasar – Dasar Kejuruan Mesin dengan pembelajaran konvensional diperoleh Lhitung sebesar 0,1045 dan Ltabel
sebesar 0,1566, karena Lhitung < Ltabel atau 0,1045 < 0,1566, maka data instrumen
pada kelas kontrol pada kategori Normal. Uji homogenitas instrument hasil belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin diperoleh Fhitung sebesar 1,56 dan Ftabel
sebesar 1,83 karena Fhitung < Ftabel atau 1,56 < 1,83 maka seluruh varians adalah
homogen, sehingga dapat disimpulkan seluruh data hasil penelitian homogen. Dengan hasil uji hipotesis dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa thitung = 3,03 yang lebih besar dari ttabel yaitu1,669. Sehingga dapat
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala kasih dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Metode Pembelajaran
Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin Siswa
Kelas X SMK Negeri 2 Tanjungbalai. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan
Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd selaku dosen pembimbing Skripsi yang
selalu memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Dan
penulis juga berterima kasih kepada pihak – pihak yang membantu dalam
penulisan skripsi antara lain:
1. Orangtua tercinta Alm. H. Siburian dan N. Br. Tampubolon yang telah
memperjuangkan penulis sampai keperguruan tinggi, selalu membimbing
dan memberi nasehat serta mendoakan penulis dalam mengemban ilmu,
dan buat keluargaku kakak-kakakku Lisnawati RH. Siburian, SE beserta
keluarga, Fitriani Siburian, Yuni N. Siburian, Riris Lidia S.Siburian,
AM.Keb, serta adikku Suwandi Siburian, dan Agustina Siburian yang
selalu memberiku semangat.
2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
ii
4. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Teknik
UNIMED
5. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku ketua Jurusan Teknik Mesin UNIMED dan
Dosen narasumber
6. Drs. RU Ginting selaku Dosen Pembimbing Akademik
7. Drs. Suherman, M.Pd selaku dosen Pembimbing Rancangan sekaligus
Dosen Narasumber
8. Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku Dosen narasumber
9. Kelompok Solagratia (K’Nita, Kisastro, Junedi, Claudia, Merli) dan
Siloam (Melva, Lusi, Septa)
10.Adik kelompokku Sehati (Elisabet Purba, Antonius Ginting, Roy Sianturi,
Julius Mendrova, Desi Peranginangin) kelompok Via Dolorosa (Paian
Sipangkar, Roni F. Sitinjak) dan buat Sincera (Astri, Roubin, Jentri, Dian,
dan Hermanto)
11.Teman – teman Koordinasi 2012 (Sandi Purba, Eva Ginting, Trianita
Panjaitan, Derlina Sihotang, Ratna Hasibuan, Hutri Sinaga)
12.Buat WS (K’Tiur, Teteh Ogi, B’Pasbon, Jhon Petrus, Roubin, Astri, Eva,
Ratna, Esri, Jenri) dan teman kost Ambai 55 D (Beta, Nancy, Eben, Rikky,
Mardimpu, Benget, Ronto, Rosma, Bistok, Sotar, Lamtio, Tiur, K’Alek
dan Keluarga
13.Teman – teman pelayanan UKMKP terkhusus UP-FT
14.Teman – teman jurusan Teknik Mesin stambuk 2008 yang telah
memberikan dorongan dalam penulisan skripsi ini
iii
16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih buat
saran dan motivasi yang diberikan kepada penulis
Penulis tidak dapat membalas semua kebaikan yang diberikan selama ini, kiranya
Tuhan Yesus Kristus yang membalas segala kebaikan kepada kita semua. Penulis
juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan
skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.
Medan, 25 Januari 2013 Penulis,
iv
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 9
1. Hakekat Metode Pembelajaran ... 9
2. Metode Pembelajaran Problem Posing ... 11
3. Problem Posing secara Berkelompok ... 12
4. Dasar – dasar Kejuruan Mesin ... 16
5. Pembelajaran Konvensional ... 17
6. Hasil Belajar Dasar-Dasar Kejuruan Mesin ... 18
B. Kerangka Berpikir ... 22
C. Pengajuan Hipotesis ... 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
B. Populasi dan Sampel ... 25
C. Variabel Penelitian ... 25
D. Jenis dan Desain Penelitian ... 26
E. Prosedur Penelitian ... 27
F. Instrumen Penelitian ... 28
G.Uji Coba Instrumen dan Pengumpulan Data ... 29
v
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Data Penelitian ... 37
B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar... 39
C.Uji Persyaratan Analisa Data... 41
D.Pengujian Hipotesis ... 43
E. Pembahasan ... 43
BAB V. PENUTUP A.Kesimpulan ... 45
B. Saran ... 46
Daftar Pustaka ... 47
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rata-Rata Hasil Belajar Dasar-Dasar Kejuruan Mesin ... 5
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Belajar Kelompok ... 13
Tabel 2.2 Kegiatan Pembelajaran Problem Posing ... 15
Tabel 2.3 Dasar kompetensi Kejuruan ... 16
Tabel 3.1 Desain Penelitian Randomized ... 26
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tingkat Kemampuan Kognitif Test Ilmu Statika ... 28
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin Kelas Eksperimen ... 37
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin Kelas Kontrol ... 38
Tabel 4.3 Analisis Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin Pada Kelas Eksperimen ... 40
Tabel 4.4 Analisis Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin Pada Kelas Kontrol ... 41
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelas ... 41
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Analisis Uji Homogenitas Setiap Kelas Penelitian ... 42
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Uji Coba Instrumen ... 49
Lampiran 2 Analisis Butir Uji Instrumen ... 50
Lampiran 3 Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Test ... 55
Lampiran 4 Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas, Indeks Kesukaran, Dan Indeks Diskriminan ... 58
Lampiran 5 Tabel Hasil Skor Postest Kelas Eksperimen ... 60
Lampiran 6 Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi Dan Standar Deviasi Dari Data Kelas Penelitan ... 61
Lampiran 7 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Kelas Penelitian ... 64
Lampiran 8 Uji Normalitas ... 66
Lampiran 9 uji Homogenitas Hasil Belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin ... 70
Lampiran 10 Perhitungan Pengujian Hipotesis Kelas Penelitian (postest) ... 72
Lampiran 11 Silabus ... 74
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 75
Lampiran 13 Soal Dasar – Dasar Kejuruan Mesin... 99
Lampiran 14 Bahan Ajar ... 106
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan
sadar dan secara sistematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak
didik dapat berkembang dan terarah kepada tujuan tertentu. Pendidikan juga
merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seorang yang
dilakukan secara sadar dan tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap serta nilai-nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Banyak Negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan
persoalan yang pelik, namun demikian semuanya merasakan bahwa pendidikan
merupakan tugas Negara yang amat penting.
Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia secara gamblang tertuang dalam
pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu “… untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan kehidupan rakyat…”.
Sejalan dengan hal tersebut pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana dimuat dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional, yakni:
“ untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Sementara itu seorang pengamat pendidikan Azyumardi Azra, menyatakan:
Selama ini terjadi kecenderungan transfer of knowledge dalam proses belajar
2
daripada analitik, yang akibatnya mematikan kreativitas belajar siswa dan pada
gilirannya hal tersebut akan menyebabkan hilangnya esensi pendidikan di sekolah
dalam melayani bakat dan pengembangan kreativitas belajar peserta didik yang
sangat bertentangan dengan tujuan pendidikan.
Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini menuntut dipersiapkannya
tenaga teknik yang terampil di segala bidang, termasuk di bidang dasar teknik
mesin. Dalam hal ini, seirama dengan pembangunan dewasa ini pendidikan teknik
dan kejuruan menjadi masalah yang strategis dalam melaksanakan pembangunan.
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan yang
mengelola pedidikan kejuruan mempertegas tujuannya dalam kurikulum SMK
pada Garis-garis besar pendidikan dan pelatihan (GBPP), sebagai berikut:
1.Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap
professionalisme dalam lingkup keahlian permesinan.
2.Mampu memilih karir, berkompetensi dan mengembangkan diri dalam
lingkup keahlian permesinan.
3.Menjadikan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industry pada saat ini maupun yang akan datang
dalam lingkup keahlian permesinan.
4.Menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
(Kurikulum SMK 1999)
Dari kutipan di atas dapat dikatakan bahwa siswa SMK diarahkan untuk
mengembangkan suatu system yang utuh dan mantap sehingga terdapat
kesinambungan antar dunia kerja dengan siswa yang berhasil dan siap pakai
3
Untuk menciptakan tenaga kerja mandiri yang memfokuskan siswa SMK,
maka pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mendukung kegiatan
Operasional dalam perbaikan dan pengembangan kurikulum seperti:
memperlengkapi sarana dan prasarana yang memadai dalam meningkatkan
pengetahuan siswa serta kualitas guru.
Setiap guru profesional harus menguasai pengetahuan yang mendalam
dalam spesialisasinya. Penguasaan pengetahuan ini merupakan syarat yang
penting di samping ketrampilan-ketrampilan lainnya. Oleh sebab itu guru
profesional berkewajiban menyampaikan pengetahuan, pengertian, ketrampilan,
dan lain-lain kepada murid-muridnya. Selain dari itu guru harus menguasai
tentang merumuskan suatu tujuan mengajar, cara penyampaian pelajaran kepada
murid, pemberian pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan individual siswa, dan
mampu memberikan bimbingan dalam membantu siswa mengatasi kesulitan
belajar (Oemar Hamalik 2001) .
Di sekolah (SD, SMP, SMU dan SMK ), tugas dan peranan seorang guru
bukanlah sebagai pemegang kekuasaan, namun sebagai pembimbing dan
pengabdi, dengan kata lain guru harus selalu siap membimbing siswa dalam
pertumbuhan jasmani dan rohaninya. Guru harus mengetahui apa, mengapa dan
bagaimana proses perkembangan jiwa anak. Guru sebagai pendidik formal
terutama bertugas untuk membina mental siswa, membentuk moral, dan
membangun kepribadian yang baik sehingga kelak dapat membangun dirinya
sendiri dan berguna bagi bangsanya (Oemar Hamalik 2001)
Dalam Slameto (2003), seorang guru harus memiliki keberanian
4
mengajar belajar berlangsung. Keberhasilan guru dalam mencapai tujuannya
terletak pada keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran itu sendiri.
Tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntut
murid-murid melakukan kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang diinginkan. Guru harus membimbing murid agar mereka
memiliki keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan,
kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan perkembangan sikap yang serasi. Oleh karena
itu dia harus melakuakan banyak hal agar pengajarannya berhasil, antara lain:
a. Mempelajari setiap murid di kelas
b. Merencanakan, menyediakan, dan menilai bahan-bahan belajar yang akan
dan telah diberikan
c. Memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai.
Dalam menjalankan profesi sebagai tenaga pendidik, guru selalu
mengharapkan keberhasilannya dalam kegiatan belajar mengajar, yakni materi
pembelajaran dapat diterima siswa dengan baik. Pada saat proses belajar mengajar
berlangsung, guru harus memiliki sesuatu strategi belajar mengajar, yakni materi
pembelajaran dapat diterima siswa dengan baik. Pada proses belajar mengajar
berlangsung, guru harus memiliki suatu strategi belajar mengajar agar siswa
dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah yang harus dimiliki
adalah menguasai teknik-teknik penyajian yang disebut dengan strategi mengajar.
Dengan menggunakan strategi mengajar yang sesuai, diharapkan tercapai
suatu interaksi yang maksimal antara siswa dengan guru, sehingga menghasilkan
5
(oriented by product ) tetapi juga berorientasi kepada proses (oriented by
process), dengan harapan semakin tinggi proses akan semakin tinggi pula hasil
yang dicapai.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru bidang studi, dan pengalaman
praktek mengajar pada Agustus 2011 yang dilakukan penulis menunjukan bahwa
hasil bidang studi Dasar-Dasar Kejuruan Mesin pada kelas X di SMK Negeri 2
Tanjungbalai, tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar yakni 65
Tabel 1. Rata-rata hasil belajar Dasar-Dasar Kejuruan Mesin siswa
kelas X SMK Negeri 2 Tanjungbalai.
No Tahun Ajaran Rata-rata
1 2009/2010 63,54
2 2010/2011 64,91
Dari Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas X SMK
Negeri 2 Tanjungbalai belum memenuhi standar yang telah ditentukan atau KKM
yang ditentukan belum tercapai. Walaupun nilai di atas ada kecenderungan untuk
naik, guru juga harus lebih memperhatikan cara yang tepat untuk meningkatkan
hasil belajar siswa (bahasan selanjutnya di BAB IV). Hal di atas dapat disebabkan
oleh dua faktor yakni (a) ketidak sesuaian metode pembelajaran dengan materi
pembelajaran, (b) siswa beranggapan bahwa penguasaan materi pembelajaran
hanya menyangkut logika saja.
Berdasarkan pernyataan di atas, seorang guru dituntut untuk mampu
menciptakan pembelajaran kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk diaplikasikan
6
pembelajaran yang kreatif, efektif dan menyenangkan diperlukan berbagai
keterampilan diantaranya adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan
mengajar. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini akan merupakan umpan
balik terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang akan dijadikan sebagai titik
tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya.
Dengan demikian proses belajar mengajar senantiasa ditingkatkan terus menerus
dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran Problem Posing merupakan salah satu metode belajar yang
digunakan dalam menigkatkan hasil belajar. Metode ini bertujuan mengajak siswa
lebih aktif dalam meningkatkan daya ingat oleh. Keaktifan siswa membuat
mereka semakin paham dalam memecahkan suatu masalah dalam belajar
khususnya pada mata pelajaran dasar – dasar kejuruan mesin. Oleh sebab itu,
penulis ingin menciptakan suatu pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar
siswa dengan metode Problrm Posing. Untuk itu penulis mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Metode Problem Posing Terhadap hasil Belajar Dasar –
Dasar Kejuruan Mesin Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tanjungbalai”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, terdapat beberapa masalah yang muncul.
Berbagai faktor saling berinteraksi dalam menciptakan hasil belajar yang
maksimal di sekolah, terutama bagi siswa menengah kejuruan teknik. Dalam hal
ini permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Mengapa hasil belajar siswa pada pelajaran Dasar-dasar Kejuruan
7
2. Bagaimana efektifitas penggunaan metode pembelajaran terutama
pembelajaran yang menyangkut teoritis dan matematis, pada siswa
kelas X SMK Negeri 2 Tanjungbalai?
3. Apakah penggunaan Metode Pembelajaran Problem Posing dapat
meningkatkan hasil Dasar-dasar Kejuruan Mesin Siswa kelas X SMK
Negeri 2 Tanjungbalai?
4. Adakah pengaruh metode pembelajaran Problem Posing dalam
meningkatkan hasil belajar Dasar-dasar Kejuruan Mesin siswa kelas X
SMK Negeri 2 Tanjungbalai?
C. Pembatasan Masalah
Supaya penelitian ini terlaksana dengan maksimal, terarah dan efektif, maka
penelitian ini dibatasi pada lingkup standar kompetensi yang menjadi objek
penelitian adalah memahami dasar – dasar kejuruan mesin. Dalam penelitian ini
dilakukan hanya pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tanjungbalai. Ppenelitian ini
dilakukan hanya pada masalah ada tidaknya pengaruh metode problem posing
terhadap hasil belajar dasar – dasar kejuruan mesin.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan uraian ruang lingkup dan pembatasan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kecenderungan hasil belajar siswa yang diajar dengan
pembelajaran Problem Posing dan yang diajar dengan pembelajaran
Konvensional pada materi Dasar-dasar Kejuruan Mesin di SMK
8
2. Apakah hasil belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin pada metode
pembelajaran Problem Posing lebih tinggi dari hasil belajar Dasar –
Dasar Kejuruan Mesin dengan pembelajaran konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui kecenderungan hasil belajar siswa yang diajar
dengan pembelajaran Problem Posing dan yang diajar dengan
pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran Dasar-dasar
Kejuruan Mesin di SMK Negeri 2 Tanjungbalai
2. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan hasil belajar siswa yang
diajar dengan pembelajaran Problem Posing dan yang diajar dengan
pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran Dasar-dasar
Kejuruan Mesin di SMK Negeri 2 Tanjungbalai
F. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi ilmiah
bagi para pendidik, khususnya guru bidang studi Dasar-dasar
Kejuruan tentang metode pembelajaran Problem Posing.
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi
sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas
peserta didik.
3. Untuk memperluas pengetahuan penulis akan hakekat mengajar yang
45
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka Dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Siswa kelas X SMK Negeri 2 Tanjungbalai yang diajar dengan
pembelajaran konvensional cenderung kurang pada Dasar – Dasar
Kejuruan Mesin dengan skor tertinggi 22 dan terendah 7, dan rata –
rata 17,44.
2. Siswa kelas X SMK Negeri 2 Tanjungbalai yang diajar dengan
pembelajaran Problem Posing cenderung cukup pada dasar – dasar
kejuruan mesin dengan skor tertinggi 31 dan terendah 8, dan rata – rata
20,68
3. Hasil belajar Dasar – Dasar Kejuruan Mesin pada siswa kelas X SMK
Negeri 2 Tanjungbalai yang diajar dengan metode Problem Posing
lebih baik dibandingkan hasil belajar dengan pembelajaran
konvensional. Dari hasil analisa uji hipotesis dapat dilihat rata – rata
hasil belajar yang diajar dengan metode Problem Posing adalah 20,68
lebih tinggi daripada hasil belajar dengan pembelajaran Konvensional
yaitu 17,44 dengan thitung > ttabel = 3,03 > 1,669. Dengan demikian
dapat ditempuh bahawa metode Problem Posing berpengaruh terhadap
hasil belajar dasar – dasar kejuruan mesin pada siswa kelas X SMK
46
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Agar guru – guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran dengan
materi pembelajaran yang akan diajarkan
2. Agar guru – guru di SMK Negeri 2 Tanjungbalai menggunakan
metode Problem Posing sebagai salah satu metode pembelajaran
dalam mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa Dasar – Dasar
Kejuruan Mesin.
3. Bagi peneliti yang hendak menggunakan metode Problem Posing
sebaiknya menambah waktu penelitian agar hasil penelitian
benar – benar mengungkapkan kendala yang sebenarnya dalam
47
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Asputra, Puji. 2008. Memahami Dasar-Dasar Mesin. Surakarta: Cahaya Mentari
Daryanto.2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya
Gulo. W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Hamalik, Umar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hendroanto. 2012.
http://aanhendroanto.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-problem-posing.html. diakses 26 September 2012.
Mulyasa, e. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Modul Memahami Dasar-Dasar Kejuruan
Nababan, Rumugun. 2009. Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Swasta Raksana T.P. 2009/2010. Universitas Negeri Medan: Tidak Diterbitkan
Panjaitan, Binsar. 2007. Evaluasi Program Pendidikan. Medan: Poda
Purba, Donni. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Instruction Terhadap Hasil Belajar Pengukuran Komponen Elektronika Di SMK Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2010/2011. Universitas Negeri Medan: Tidak Diterbitkan
Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula.Bandung: Alfabeta
48
Slameto.2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metoda Statistika.Bandung: Tarsito
Suryabrata, Sumadi.2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Umaryadi. 2005. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM) Teknologi Dan Industri. Surakarta: Yudistira
Uno, Hamzah B dan Keysar Panjaitan.2010. Membangun Profesionalisme Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Gorontalo: Nurul Jannah
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan