i ABSTRAK
Puja Rizqy Ramadhan, NIM : 708532065. Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Medan Periode 2009-2011.
Permasalahan dalam Penelitian ini adalah DAU merupakan satu diantara komponen dana terbesar yang diterima oleh daerah, proporsi DAU masih yang teringgi dibandingkan dengan penerimaan daerah termasuk PAD. Keadaan ini menujukkan adanya ketergantungan fiskal yang cukup tinggi yaitu relatif rendahnya nominal PAD dan dominannya transfer dari pusat dan dan kebutuhan nyata dari masing-masing daerah dan kekurangan DAU digali dari PAD. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan yang sah, sehingga akan berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (DAU).
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah laporan APBD pemerintahan kota Medan periode 2009-2011 khusus tentang PAD dan DAU dan untuk mencukupi data dilakukan interpolasi menjadi kuartalan sehingga jumlah sampel adalah 12 data.
Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini dilakuka pada pemerintah kota Medan dengan menggunalan data skunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS-SU) dengan menggunakan metode dokumentasi dengan bantuan perangkat Eviews 4,0 for windows. .
Teknik Analisis Data Pengujian dengan analisis regresi berganda ditujukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari pajak daerah (X1), retribusi daerah (X2), hasil kekayaan daerah yang dipisahkan (X3) dan lain-lain Pendapatan yang sah (X4) atau disebut (independent variable) terhadap Dana Alokasi Umum (Y) atau disebut (dependent variable).
Hasil analisis regresi ini menunjukkan hasil secara Simultan atau secara bersama-sama pajak daerah, Retribusi daerah, Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Yang sah mempengaruhi Dana Alokasi Umum karena F-hitung > F-tabel (2020,884 > 3,97) atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,000 < 0,05. Secara parsial Pajak Daerah Terhadap Dana Alokasi Umum nilai t-hitung > t-tabel (10,73 > 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau Hipotesis 1, 2 dan 4 diterima. Kecuali Hasil Pengeloalaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan tidak berpengaruh karena nilai t-hitung < t-tabel (0,0788 < 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α) 5% atau 0,93 > 0,05 atau Hipotesis 3 ditolak. pajak daerah (X1), retribusi daerah (X2), hasil kekayaan daerah yang dipisahkan (X3) dan lain-lain Pendapatan yang sah (X4) terhadap Dana Alokasi Umum (Y) sebesar 99,86 % dan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini.
Dapat disimpulkan bahwa pajak daerah (X1), retribusi daerah (X2), hasil kekayaan daerah yang dipisahkan (X3) dan lain-lain Pendapatan yang sah (X4) berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (Y).
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh,
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Medan”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Kekhususan Akuntansi
Pemerintahan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan
sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil
maupun spiritual. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar- besarnya terutama kepada orangtua, Ayahanda (Gamal
Kartono) dan Ibunda tersayang (Salbina Yuni) yang senantiasa memberikan
inspirasi, semangat, dan doa untuk penulis, serta untuk seluruh keluarga besar atas
segala motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril maupun materiil yang
senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis.
Pada kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
pihak yang telahmemberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, adalah
vi
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si. Sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan, Sekaligus Dosen Pembanding
Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si Selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, M.Si, Ak.Selaku Dosen Pembimbing
Skripsi penulis yang selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, AkSelaku Dosen Pembanding
Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun
dalam penyusunan skripsi ini
8. Bapak Drs. Jumiadi AW, M.Si, Ak Selaku Dosen Pembanding Utama
yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
vii
9. Bapak dan Ibu Dosen yang selama ini telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan dan bimbingan kepada penulis dalam menjalankan
perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.
10.Seluruh Pegawai dan Staff Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan bantuan dalam pengurusan
administrasi selama penulis menempuh sampai dengan selesai
melaksanakan perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
11.Buat sahabat yang selama ini memotivasi penulis Kapi, Juju, Ajeng,
Ruri, Firza, Bang Otan, dan Bang Salmeen.
12.Buat kawan se-AKP stambuk 08-10 yang baik hatinya, tetaplah
semangat.
13.Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa baik langsung
maupun tak langsung kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu
per satu, Terima kasih.
Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya (berkepentingan).
Medan, 2012
Penulis
v DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 6
1.3Pembatasan Masalah ... 6
1.4Rumusan Masalah ... 7
1.5Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kerangka Teori ... 9
2.1.1 Pengelolaan Keuangan Daerah... 9
2.1.2 Pendapatan Asli Daerah (PAD)... 11
2.1.3 Dana Alokasi Umum (DAU)... 21
2.2 Penelitian Terdahulu ... 25
vi
2.4 Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
3.2 Populasi dan Sampel ... 30
3.2.1 Populasi ... 30
3.2.2 Sampel ... 30
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 31
3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 32
3.4.1 Variabel Penelitian ... 32
3.4.2 Definisi Operasional ... 32
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.6 Teknik Analisis Data ... 34
3.6.1 Uji Normalitas Data ... 34
3.6.2 Uji Multikoleniaritas ... 34
3.6.3 Uji Autokorelasi ... 35
3.7 Uji Hipotesis ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
4.1. Hasil Penelitian ... 38
4.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)... 38
4.1.2 Dana Alokasi Umum (DAU)... 47
4.1.3 Analisis Data Penelitian ... 49
4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 49
vii
4.1.5 Uji Hipotesis ... 55
4.1.5.1 Uji Determinan (R²) ... 55
4.1.5.2 Uji Simultan (Uji F-test) ... 56
4.1.5.3 Uji Parsial (Uji T-test) ... 56
4.2 Pembahasan ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 66
viii
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu ... 26
4.1 Pajak Daerah Kota Medan ... 39
4.2 Retribusi Daerah Kota Medan ... 41
4.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Kota Medan ... 43
4.4 Lain-lain PAD yang Sah Kota Medan ... 46
4.5 DAU Kota Medan ... 48
4.6 Korelasi Data Independent ... 50
4.7 Uji Autokorelasi dengan Uji BG ... 51
4.8 Regresi Berganda ... 53
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi telah
menjadi suatu fenomena global, tak terkecuali di Indonesia. Tuntutan
demokratisasi ini menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas dalam
pemerintahan menjadi suatu hal yang harus dipenuhi. Kedua aspek tersebut
menjadi hal yang penting dalam pengelolaan pemerintah termasuk di bidang
pengelolaan keuangan negara maupun daerah.
Pembiayaan penyelenggaran pemerintahan berdasarkan asas desentralisasi
dilakukan atas beban APBD. Dalam rangka penyelenggaran pemerintahan dan
pelayanan kepada masyarakat berdasarkan asas desentralisasi, maka diberikanlah
kewenangan kepada daerah untuk memungut pajak/retribusi dan mengelola
sumber daya alamnya sendiri. Sumber dana bagi daerah antara lain terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Dengan
dikeluarkannya Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah,
maka daerah diberikan otonomi atau kewenangan untuk mengurus urusan rumah
tangganya sendiri.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah
yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Optimalisasi penerimaan
Pendapatan Asli Daerah hendaknya didukung upaya pemerintah daerah dengan
meningkatkan kualitas layanan publik (Mardiasmo, 2002 : 132).
Adapun sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan, dan lain-lain PAD
yang sah.
Menurut Halim (2003 : 67) permasalahan yang dihadapi daerah pada
umumnya berkaitan dengan penggalian sumber-sumber pajak dan retribusi daerah
yang merupakan salah satu komponen dari PAD. Upaya ini belum memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan daerah secara keseluruhan. Selain
itu terdapat pula permasalahan kemampuan perencanaan dan pengawasan
keuangan yang lemah. Hal tersebut dapat mengakibatkan kebocoran-kebocoran
yang sangat berarti bagi daerah.
Tujuan utama penyelenggaran otonomi kepada daerah adalah untuk
memungkinkan daerah yang bersangkutan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dan pembangunan di daerahnya (MS Zahari : 2008). Dengan adanya
otonomi daerah ini berarti pemerintah daerah dituntut untuk lebih mandiri, tak
terkecuali juga mandiri dalam masalah finansial. Meski begitu pemerintah pusat
tetap memberi dana bantuan yang berupa Dana Perimbangan yang ditransfer ke
pemerintah daerah.
Menurut Kusumadewi dan Rahman (2007), dana perimbangan terdiri dari
Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil.
Ketiga jenis dana tersebut bersama dengan Pendapatan Asli daerah (PAD)
merupakan sumber dana daerah yang digunakan untuk menyelenggarakan
pemerintahan di tingkat daerah. Dana Bagi hasil berperan penyeimbang fiskal
pemerata fiskal antar daerah (fiscal equalization) di Indonesia. Dan DAK berperan
sebagai dana yang didasarkan pada kebijakan yang bersifat darurat. Namun
menurut Prakosa (2004) adanya transfer dana DAU bagi Pemda merupakan
sumber pendanaan dalam melaksanakan kewenangannya, sedangkan kekurangan
pendanaan diharapkan dapat digali melalui sumber pendanaan sendiri (PAD).
Pada praktiknya, transfer dari pemerintah pusat merupakan sumber dana
utama Pemda untuk membiayai operasi utamanya sehari-hari, yang oleh Pemda
"dilaporkan" di perhitungan APBD. (Maimunah dan Akbar : 2008).
Dana Alokasi Umum merupakan dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Menurut Khairani (2008) DAU merupakan salah satu komponen dana
terbesar yang diterima oleh daerah. Dalam beberapa tahun berjalan, proporsi DAU
terhadap penerimaan daerah masih yang tertinggi dibandingkan dengan
penerimaan daerah yang lain termasuk PAD. Keadaan ini menunjukkan adanya
ketergantungan fiskal yang cukup tinggi yaitu relatif rendahnya PAD dan
dominannya transfer dari pusat.ensi fiskal dan kebutuhan nyata dari
masing-masing daerah (Undang-Undang No. 33 Tahun 2004).
Permasalahan yang sering terjadi adalah adanya perbedaan cara pandang
antara pusat dan daerah mengenai Dana Alokasi Umum ini. Bagi pusat, Dana
Alokasi Umum dijadikan instrumen horizontal imbalance untuk pemerataan atau
mendukung kecukupan pembiayaan. Permasalahan timbul ketika daerah meminta
Dana Alokasi Umum sesuai kebutuhannya. Di sisi lain, pengalokasian Dana
Alokasi Umum berdasarkan kebutuhan daerah belum bisa dilakukan karena dasar
perhitungan kebutuhan fiskal tidak memadai yang disebabkan antara lain karena
terbatasnya data, belum ada standar pelayanan minimum masing-masing masing
daerah, serta sistem penganggaran yang belum berdasarkan pada standar analisis
belanja.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yaitu
penelitian Rumiris (2009) yang meneliti tentang pengaruh Sumber Pendapatan
Asli Daerah (PAD) terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan
Kota Tanjung Balai. Dalam penelitian ini, peneliti melihat variabel independen
yaitu menggunakan seluruh komponen PAD (Pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah) dan
meneliti lokasi penelitian di Pemerintahan Kota Medan. Adapun pada penelitian
sebelumnya lokasi penelitian berada di Pemerintahan Kota Tanjung Balai. Selain
itu, pada penelitian ini peneliti juga menggunakan populasi pada periode tahun
yang melanjutkan tahun penelitian sebelumnya yaitu tahun 2009-2011.
Menurut data 1.1 di atas, terlihat bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD)
tahun 2009 sampai 2011 mengalami peningkatan secara jumlah dari tahun 2009
berjumlah 365.979 juta rupiah, tahun 2010 berjumlah 486.826 juta rupiah dan
tahun 2011 meningkat sedikit dengan jumlah 493.236 juta rupiah. Namun terjadi
penurunan secara persentase dari tahun 2010 dengan nilai 33,02% ke tahun 2011
yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Untuk
mengurangi ketergantungan aliran dana-dana yang diperoleh dari pemerintah
pusat maka daerah harus mampu menggali sumber–sumber potensial yang berasal
dari daerahnya sendiri melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tabel 1.2 menujukkan Dana Alokasi Umum (DAU) yang berasal dari
pemerintah pusat setiap tahunya mengalami fluktuasi. Walaupun pada tahun 2009
dan 2011 DAU ini mengalami peningkatan, sesungguhnya hal ini tidak diinginkan
sebab Dana Alokasi Umum (DAU) dan berbagai bentuk transfer dari Pemerintah
Pusat lainnya sebaiknya hanya bersifat suplemen bagi Pemerintah Kota Medan.
Ironisnya yang terjadi adalah ketidakstabilan laju pertumbuhan sumber-sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Pemerintahan Kota Medan. Hal ini tentunya
tidak diinginkan mengingat satu di antara ukuran kemandirian suatu daerah di
daerah otonomi adalah ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal
mungkin sebagiamana tahun 2010 yang sedikit mendapat suplemen dan
mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi dari tahun 2009 sebesar
33,02%.
Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang "Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
[image:15.595.82.523.150.587.2]1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan cara pandang antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) ?
2. Apakah Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan sumber pendanaan
utama Pemerintah Daerah dalam operasional daerah ?
3. Apakah terdapat pengaruh pajak daerah terhadap Dana Alokasi Umum
(DAU) pada Pemerintahan Kota Medan ?
4. Apakah terdapat pengaruh retribusi daerah terhadap Dana Alokasi
Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan ?
5. Apakah terdapat pengaruh hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan
Kota Medan ?
6. Apakah terdapat pengaruh lain-lain PAD yang sah terhadap Dana
Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan ?
1.3. Pembatasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini akan dibatasi pada penerimaan pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
lain-lain PAD yang sah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang akan
dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah pajak daerah berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum
(DAU) pada Pemerintahan Kota Medan?
2. Apakah retribusi daerah berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum
(DAU) pada Pemerintahan Kota Medan?
3. Apakah hasil pengelolaan kekayaaan daerah yang dipisahkan
berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan
Kota Medan?
4. Apakah Lain-lain PAD yang sah berpengaruh terhadap Dana Alokasi
Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan?
5. Apakah pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaaan
daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah berpengaruh
terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan
?
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh pajak daerah terhadap Dana Alokasi
2. Untuk mengetahui pengaruh retribusi daerah terhadap Dana Alokasi
Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan
Kota Medan.
4. Untuk mengetahui pengaruh Lain-lain PAD yang sah terhadap Dana
Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan.
5. Untuk mengetahui pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan Lain-lain PAD
yang sah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan
Kota Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapakan bisa dalam menambah
wawasan dan pengetahuan tentang analisis laporan keuangan daerah
dalam era otonomi daerah
2. Bagi mahasiswa akuntansi dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan referensi bagi penulis lainnya yang akan melakukan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa penelitian yang dilakukan pada bagian
sebelumnya, maka dapat disimpulkan, secara parsial :
1. Pajak Daerah Terhadap Dana Alokasi Umum
Nilai t statistic pada tabel diatas akan dibandingkan dengan t tabel
dengan df = 12-2 = 10 pada probabilitas 5% adalah 1,812 sebagai nilai
kritis. Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah 10,73 dan berada pada
daerah kanan atau t-hitung > t-tabel (10,73 > 1,812) dengan nilai p-value
pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau
Hipotesis 1 diterima.
2. Retribusi Daerah Terhadap Dana Alokasi Umum
Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah -9,974 dan berada pada
daerah kiri atau t-hitung > t-tabel (-9,974 > - 1,812) dengan nilai p-value
pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau
Hipotesis 2 diterima.
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Terhadap Dana Alokasi Umum
Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah 0,0788 dan berada pada
daerah tengah atau t-hitung < t-tabel (0,0788 < 1,812) dengan nilai
p-value pada kolom sig. > level of significant (α) 5% atau 0,93 > 0,05 atau
Hipotesis 3 ditolak.
4. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Terhadap Dana Alokasi Umum
Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah -11,493 dan berada pada
daerah kiri atau t-hitung > t-tabel (-11,493 > - 1,812) dengan nilai p-value
pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau
Hipotesis 4 diterima.
5. Secara Simultan atau secara bersama-sama pajak daerah, Retribusi daerah, Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Yang sah mempengaruhi Dana Alokasi Umum 99,86 % dan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam
penelitian ini.dan dari uji Simultan yaitu nilai F-hitung > F-tabel
(2020,884 > 3,97) atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant
5.2. Saran
Penulis menyadari banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena
itu penulis menyarankan beberapa hal :
1. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya mengambil jangka waktu
yang lebih lama untuk diteliti agar hasil penelitiannya lebih akurat.
2. Penulis menyarankan agar melakukan penelitian sejenis ini, agar
menggunakan jeis-jenis PAD itu sendiri misalnya pajak daerah dengan
memasukkan jenis pajak hotel, pajak restoran dan lainnya secara detail
unsur variabel mana yang lebih mempengaruhi DAU.
3. Sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Medan agar lebih
mengoptimalkan penerimaan daerah khusunya PAD sehingga jumlah PAD
semakin tinggi, Dengan demikian dalam membiayai belanja daerahnya,
pemerintah kota Medan mampu melaksanakannya dari pos PAD sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Jakarta : Salemba Empat.
Darise, Nurlan. 2008. Pengelolaan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Jakarta : Indeks.
Fakultas Ekonomi. 2007. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED.
Halim, Abdul, 2004. Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi, Jakarta : Salemba Empat.
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3, Jakarta : Salemba Empat.
Kawedar, Warsito, Abdul Rohman, dan Sri Handayani. 2007. Akuntansi Sektor Publik: Pendekatan Penganggaran Daerah dan Akuntansi Keuangan Daerah. Semarang : UNDIP. Terpublikasi
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.29/2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksana Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD. Terpublikasi
Khairani, Siti. 2008. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Aparatur Dan Belanja Pelayanan Publik Pada Pemerintah Daerah (Studi Empiris Kabupaten/Kota di Provinsi Sematera Selatan dan Bangka Belitung). Kajian Ekonomi Volume 7 Nomor 1, 2008 : 54-75. UNSRI
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Kusumadewi, Diah Ayu. 2007. Flaypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Indonesia. JAAI Volume 11 Nomor 1, Edisi Juni 2007 : 67-80. Jogyakarta : UII.
Maimunah, Mutiara. 2008. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 11, No 1 : 37-51
Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta : Andi.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Prakosa, Kesit Bambang, 2004. Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan PAD, JAAI Vol 8 No 2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. www.sumutprov.go.id.
---, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
---, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
---, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
---, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
---, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Penerimaan Daerah.
---, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pratiwi, Novi. 2007. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII. Terpublikasi.
Prakoso, Bambang Kesit, 2003. Pajak dan Retribusi Daerah, Cetakan Pertama Yogyakarta : UUI Press.
Puspita Sari, Noni dan Idhar Yahya. 2009. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendaptan Asli Daerah (PAD) terhadap belanja langsung. Medan : Universitas Sumatera Utara. Terpublikasi.
Renyowijoyo, Muindro, 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi Pertama, Jakarta : Mitra Wacana Media.
Siahaan, Marihot P, 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Edisi 1, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Siagian, Monika, 2008. ”Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dan Pendapatan Lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintah Daerah: Studi Kasus Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara”, Skripsi Akuntansi, Medan : Universitas Sumatera Utara. Terpublikasi.
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alvabeta.
Susilo, Gideon Tri Budi dan Priyo Hari Adi. 2007. Analisis Kinerja Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sebelum dan Sesudah Otonomi. ttp: tt, Terpublikasi.
Sukriy dan Halim Abdullah, Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah:Studi Kasus Kabupaten/Kota Di Jawa dan Bali, Simposium Nasional Akuntansi VI:1140-1159, Surabaya 16-17 Oktober 2003.
Triwidodo, Pambudi. 2007. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Bali. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi UII. Terpublikasi.
Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Kedua, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Wati, Endar dan Subowo, 2012. Hubungan Antara PAD Dan Dana Perimbangan Dengan Belanja Modal Pemda Kudus, Jurnal Dinamika Akuntansi, Volume 2 Nomor 2, dalam http: journal.unnes.ac.id/index.php/jda/article/ view/ 1930.
Winarto, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika denga Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YPKN