i
TESIS
KOREKSI DIRI
PADA KESALAHAN UJARAN BAHASA INGGRIS
OLEH KARYAWAN DGITS
SOFTWARE HOUSE
KETUT SANTI INDRIANI NIM 1490161054
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI LINGUISTIK
LINGUISTIK MURNI UNIVERSITAS UDAYANA
ii
TESIS
KOREKSI DIRI
PADA KESALAHAN UJARAN BAHASA INGGRIS
OLEH KARYAWAN DGITS
SOFTWARE HOUSE
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Linguistik,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
KETUT SANTI INDRIANI NIM 1490161054
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI LINGUISTIK
LINGUISTIK MURNI UNIVERSITAS UDAYANA
iv
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai
oleh Panitia Penguji pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Tanggal 12 Juli 2016
Panitia Penguji Tesis, berdasarkan S.K. Rektor Universitas Udayana,
No: 2889/UN14.4/HK/2016
Tanggal 12 Juli 2016
Ketua : Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A.
Anggota :
1. Dr. Ni Luh Nyoman Seri Malini, M.Hum.
2. Prof. Dr. Drs. I Wayan Simpen, M.Hum.
3. Dr. I Gusti Ayu Gde Sosiowati, M.A.
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
Segala hormat, pujian, dan ucapan syukur saya panjatkan kehadapan
Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus atas kebaikan, kemurahan, dan kasih
setia yang melimpah dalam sepanjang kehidupan saya. Hanya kasih karunia yang
melimpah yang memampukan saya untuk menyelesaikan tesis dengan judul
Koreksi Diri pada Kesalahan Ujaran Bahasa Inggris oleh Karyawan DGITS
Software House. Begitu besar kasih Bapa yang menguatkan saya selama proses
penyelesaian tesis ini. Tidak henti-hentinya saya rasakan kebaikan Tuhan Yesus
yang menolong saat saya mengalami kesulitan dalam proses penelitian. Roh
Kudus dengan lembut dan sabar membimbing saya dan memberikan hikmat
sepanjang proses penulisan tesis ini. Begitu banyak bimbingan, dukungan, dan
perhatian yang diberikan kepada saya oleh berbagai pihak dalam proses penulisan
tesis ini.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Drs. I. B. Putra Yadnya, M.A. selaku Pembimbing I
dan Dr. Ni Luh Nyoman Seri Malini, M.Hum. selaku Pembimbing II untuk waktu,
dukungan dan bimbingan yang tak henti-hentinya selalu diberikan kepada saya.
Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Rektor Universitas Udayana dan
Direktur Program Pascasarjana atas kesempatan yang diberikan kepada saya
untuk menempuh pendidikan pascasarjana di institusi yang beliau pimpin serta
secara khusus kepada Ketua dan Sekretaris Program Magister Linguistik atas
arahan dan bimbingan yang diberikan selama saya menmpuh pendidikan di
vii
tidak lupa saya sampaikan kepada Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. selaku
Pembimbing Akademik atas arahan dan dukungan yang diberikan kepada saya.
Terimakasih juga saya sampaikan kepada panitia penguji tesisi atas koreksi dan
saran yang diberikan untuk penyempurnaan penulisan tesis ini.Ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya juga saya sampaikan kepada seluruh dosen
pengajar pada Konsentrasi Linguistik Murni atas ilmu dan pengetahuan yang
sudah diberikan kepada saya selama saya menempuh pendidikan magister.
Bantuan secara administrasi adalah bantuan yang tidak kalah penting bagi saya
dalam menyelesaikan pendidikan magister. Untuk itu, ucapan terimakasih saya
sampaikan kepada Pak Ebuh, Mbok Komang, Pak Sadra dan Bu Agung atas
bantuan yang diberikan kepada saya selama pengurusan administrasi pendidikan
magister.
Family is a circle of strength and love. Having somewhere to go is home,
having someone to love is family and having both is blessing. Keluarga adalah
bagian terpenting yang mendukung saya selama saya menyelesaikan pendidikan
magister. Terimakasih kepada suami tercinta, I Nyoman Kristriyanto, atas segala
cinta, kasih, pengertian, dukungan, dan kesiagaan untuk selalu menemanimommy
kapanpun mommy membutuhkan. Terimakasih karena selalu mengajak “Si
Cantik” pergi bersenang-senang agar mommy dapat menyelesaikan tugas-tugas
kuliah. Terimakasih kepada anak mommy tercinta, Putu Shawna Ellery Achazia
Kristriyanto atas dukungan dan semangat yang selalu diberikan ke mommy.
Terimakasih karena sudah menjadi anak sabar yang menemani mommy melewati
masa pendidikan magister. I love you both. Terimakasih yang tulus juga saya
viii
yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan pendidikan saya. Terimakasih
kakak-kakak tercinta, Mbak Wulan, Mbak Nuang, dan Mas Handa serta
kemenekan-kemenakan tersayang, Nio, Acha, dan Vindra. Kalian selalu ada untuk
menghibur, menguatkan, dan mendukung saya.
Best friends are people who make your problems their problem, just so
you don’t have to go through them alone. Terimakasih untuk sahabat-sahabat
yang tergabung dalam Group Suka-Suka Hati, Si Baper Gung Novi, Double
Trouble Tamie dan Putri, Si Polos Veny, serta Si Cuek Diah. Kalian selalu
menjadi tempat curahan hati dan tempat mengadu saat ada yang tidak berjalan
sesuai rencana. Terimakasih pula kepada seluruh teman-teman mahasiswa
Konsentrasi Linguistik Murni angkatan 2014 atas kenangan masa pendidikan
magister yang indah.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus akan melimpahkan kasih karunia atas
kehidupan setiap pihak yang sudah membantu saya dalam penulisan tesis ini.
Akhir kata, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang akan berguna
bagi tulisan selanjutnya.
Denpasar, 12 Juli 2016
ix ABSTRAK
KOREKSI DIRI PADA KESALAHAN UJARAN BAHASA INGGRIS
OLEH KARYAWAN DGITSSOFTWARE HOUSE
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kategori kesalahan ujaran bahasa Inggris, jenis koreksi diri pada kesalahan ujaran bahasa Inggris, dan pengaruh koreksi diri pada kesalahan ujaran bahasa Inggris terhadap peningkatan ketepatan berbicara oleh karyawan DGITS Software House. Sumber data pada penelitian ini adalah enam orang staf pemrogram DGITS Software House yang mengikuti pelatihan bahasa Inggris. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknik rekam dan teknik lanjutan berupa teknik catat. Jenis data dalam penelitian ini adalah data lisan yang berupa ujaran bahasa Inggris karyawan DGITS Software House pada saat kegiatan berbicara saat mengikuti pelatihan bahasa Inggris. Data dianalisis secara kualitatif kuantitatif dengan metode penyajian hasil analisis berupa metode formal dan informal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kesalahan ujaran bahasa Inggris yang teridentifikasi oleh karyawan DGITS Software Houseterdiri atas empat bentuk kesalahan, yaitu kesalahan kategori linguistik, kesalahan taksonomi siasat permukaan, kesalahan taksonomi komparatif, dan kesalahan taksonomi efek komunikatif. kesalahan taksonomi komparatif, dan kesalahan taksonomi efek komunikatif. Kesalahan kategori linguistik terdiri atas delapan belas kesalahan morfologis, dua puluh tiga kesalahan sintaksis, dan enam belas kesalahan transformasi. Kesalahan taksonomi siasat permukaan teridiri dari delapan buah kesalahan penghilangan, enam buah kesalahan penambahan, dua buah kesalahan pengurutan, dan tidak ditemukan kategori kesalahan pembentukan. Kesalahan taksonomi komparatif yang ditemukan terdiri atas tujuh puluh tiga kesalahan perkembangan dan satu buah kesalahan interfensi. Kategori kesalahan taksonomi komparatif lainnya, yaitu kesalahan taksa tidak ditemukan. Kesalahan taksonomi efek komunikatif yang ditemukan hanya kesalahan lokal sebanyak seratus empat puluh tujuh buah. Sementara itu, kesalahan efek komunikatif lainnya, yaitu kesalahan global tidak ditemukan. Jenis koreksi diri pada kesalahan ujaran bahasa Inggris yang ditemukan adalah koreksi pesan yang berbeda, koreksi kesesuaian, koreksi kesalahan, dan koreksi tersembunyi. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa koreksi diri pada kesalahan ujaran bahasa Inggris yang dilakukan oleh karyawan DGITS
Software Housedapat meningkatkan ketepatan berbicara.
x ABSTRACT
SELF CORRECTION ON ENGLISH SPEECH ERROR BY DGITS SOFTWARE HOUSE EMPLOYEES
This research is aimed to analyze the error category of English speech, the types of correction on English speech error and the influence of self-correction on English speech error to the speaking accuracy by DGITS Software House employees. The data sourcse in this study are six programmers of DGITS Software House who joined an English training. Data was collected by applying scrutinizing method in the form of recording and note taking techniques. The type of the data in this research is spoken data in the form of oral English speech of DGITS Software House employees taken during the speaking activities of the English training. The data is analyzed qualitatively and quantitatively presented by applying formal and informal methods.
The results of this study indicate that the forms of English speech errors identified by DGITS Software House employees consists of four forms of error, those are linguistical error category, surface tactics taxonomic error, comparative taxonomic errors, and communicative effect taxonomic errors. Linguistical error category consists of eighteen morphological mistakes, twenty three syntactical error and sixteen transformation errors. Surface tactics taxonomic error consists of eight omission errors, six addition errors, two sequencing errors and none of the establishment categories. Comparative taxonomic errors consists of seventy three developmental errors and one interference error. Other comparative taxonomic error was not found in the data. The only communicative effect taxonomic error found in the data was a hundred and forty-seven local error. Meanwhile, other communicative effect taxonomic error, the global error, was not found. Types of self-correction on errors found in English speech by DGITS Software House employees are different message correction, correction of conformity, error correction, and covert correction. In addition, the results also show that self-correction in the English speech errors committed by employees DGITS Software House can increase the accuracy of speech
i
TESIS
KOREKSI DIRI
PADA KESALAHAN UJARAN BAHASA INGGRIS
OLEH KARYAWAN DGITS
SOFTWARE HOUSE
KETUT SANTI INDRIANI NIM 1490161054
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI LINGUISTIK
LINGUISTIK MURNI UNIVERSITAS UDAYANA
ii
TESIS
KOREKSI DIRI
PADA KESALAHAN UJARAN BAHASA INGGRIS
OLEH KARYAWAN DGITS
SOFTWARE HOUSE
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Linguistik,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
KETUT SANTI INDRIANI NIM 1490161054
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI LINGUISTIK
LINGUISTIK MURNI UNIVERSITAS UDAYANA
iv
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai
oleh Panitia Penguji pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Tanggal 12 Juli 2016
Panitia Penguji Tesis, berdasarkan S.K. Rektor Universitas Udayana,
No: 2889/UN14.4/HK/2016
Tanggal 12 Juli 2016
Ketua : Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A.
Anggota :
1. Dr. Ni Luh Nyoman Seri Malini, M.Hum.
2. Prof. Dr. Drs. I Wayan Simpen, M.Hum.
3. Dr. I Gusti Ayu Gde Sosiowati, M.A.
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
Segala hormat, pujian, dan ucapan syukur saya panjatkan kehadapan
Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus atas kebaikan, kemurahan, dan kasih
setia yang melimpah dalam sepanjang kehidupan saya. Hanya kasih karunia yang
melimpah yang memampukan saya untuk menyelesaikan tesis dengan judul
Koreksi Diri pada Kesalahan Ujaran Bahasa Inggris oleh Karyawan DGITS
Software House. Begitu besar kasih Bapa yang menguatkan saya selama proses
penyelesaian tesis ini. Tidak henti-hentinya saya rasakan kebaikan Tuhan Yesus
yang menolong saat saya mengalami kesulitan dalam proses penelitian. Roh
Kudus dengan lembut dan sabar membimbing saya dan memberikan hikmat
sepanjang proses penulisan tesis ini. Begitu banyak bimbingan, dukungan, dan
perhatian yang diberikan kepada saya oleh berbagai pihak dalam proses penulisan
tesis ini.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Drs. I. B. Putra Yadnya, M.A. selaku Pembimbing I
dan Dr. Ni Luh Nyoman Seri Malini, M.Hum. selaku Pembimbing II untuk waktu,
dukungan dan bimbingan yang tak henti-hentinya selalu diberikan kepada saya.
Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Rektor Universitas Udayana dan
Direktur Program Pascasarjana atas kesempatan yang diberikan kepada saya
untuk menempuh pendidikan pascasarjana di institusi yang beliau pimpin serta
secara khusus kepada Ketua dan Sekretaris Program Magister Linguistik atas
arahan dan bimbingan yang diberikan selama saya menmpuh pendidikan di
vii
tidak lupa saya sampaikan kepada Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. selaku
Pembimbing Akademik atas arahan dan dukungan yang diberikan kepada saya.
Terimakasih juga saya sampaikan kepada panitia penguji tesisi atas koreksi dan
saran yang diberikan untuk penyempurnaan penulisan tesis ini.Ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya juga saya sampaikan kepada seluruh dosen
pengajar pada Konsentrasi Linguistik Murni atas ilmu dan pengetahuan yang
sudah diberikan kepada saya selama saya menempuh pendidikan magister.
Bantuan secara administrasi adalah bantuan yang tidak kalah penting bagi saya
dalam menyelesaikan pendidikan magister. Untuk itu, ucapan terimakasih saya
sampaikan kepada Pak Ebuh, Mbok Komang, Pak Sadra dan Bu Agung atas
bantuan yang diberikan kepada saya selama pengurusan administrasi pendidikan
magister.
Family is a circle of strength and love. Having somewhere to go is home,
having someone to love is family and having both is blessing. Keluarga adalah
bagian terpenting yang mendukung saya selama saya menyelesaikan pendidikan
magister. Terimakasih kepada suami tercinta, I Nyoman Kristriyanto, atas segala
cinta, kasih, pengertian, dukungan, dan kesiagaan untuk selalu menemanimommy
kapanpun mommy membutuhkan. Terimakasih karena selalu mengajak “Si
Cantik” pergi bersenang-senang agar mommy dapat menyelesaikan tugas-tugas
kuliah. Terimakasih kepada anak mommy tercinta, Putu Shawna Ellery Achazia
Kristriyanto atas dukungan dan semangat yang selalu diberikan ke mommy.
Terimakasih karena sudah menjadi anak sabar yang menemani mommy melewati
masa pendidikan magister. I love you both. Terimakasih yang tulus juga saya
viii
yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan pendidikan saya. Terimakasih
kakak-kakak tercinta, Mbak Wulan, Mbak Nuang, dan Mas Handa serta
kemenekan-kemenakan tersayang, Nio, Acha, dan Vindra. Kalian selalu ada untuk
menghibur, menguatkan, dan mendukung saya.
Best friends are people who make your problems their problem, just so
you don’t have to go through them alone. Terimakasih untuk sahabat-sahabat
yang tergabung dalam Group Suka-Suka Hati, Si Baper Gung Novi, Double
Trouble Tamie dan Putri, Si Polos Veny, serta Si Cuek Diah. Kalian selalu
menjadi tempat curahan hati dan tempat mengadu saat ada yang tidak berjalan
sesuai rencana. Terimakasih pula kepada seluruh teman-teman mahasiswa
Konsentrasi Linguistik Murni angkatan 2014 atas kenangan masa pendidikan
magister yang indah.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus akan melimpahkan kasih karunia atas
kehidupan setiap pihak yang sudah membantu saya dalam penulisan tesis ini.
Akhir kata, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang akan berguna
bagi tulisan selanjutnya.
Denpasar, 12 Juli 2016
ix ABSTRAK
KOREKSI DIRI PADA KESALAHAN UJARAN BAHASA INGGRIS
OLEH KARYAWAN DGITSSOFTWARE HOUSE
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kategori kesalahan ujaran bahasa Inggris, jenis koreksi diri pada kesalahan ujaran bahasa Inggris, dan pengaruh koreksi diri pada kesalahan ujaran bahasa Inggris terhadap peningkatan ketepatan berbicara oleh karyawan DGITS Software House. Sumber data pada penelitian ini adalah enam orang staf pemrogram DGITS Software House yang mengikuti pelatihan bahasa Inggris. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknik rekam dan teknik lanjutan berupa teknik catat. Jenis data dalam penelitian ini adalah data lisan yang berupa ujaran bahasa Inggris karyawan DGITS Software House pada saat kegiatan berbicara saat mengikuti pelatihan bahasa Inggris. Data dianalisis secara kualitatif kuantitatif dengan metode penyajian hasil analisis berupa metode formal dan informal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kesalahan ujaran bahasa Inggris yang teridentifikasi oleh karyawan DGITS Software Houseterdiri atas empat bentuk kesalahan, yaitu kesalahan kategori linguistik, kesalahan taksonomi siasat permukaan, kesalahan taksonomi komparatif, dan kesalahan taksonomi efek komunikatif. kesalahan taksonomi komparatif, dan kesalahan taksonomi efek komunikatif. Kesalahan kategori linguistik terdiri atas delapan belas kesalahan morfologis, dua puluh tiga kesalahan sintaksis, dan enam belas kesalahan transformasi. Kesalahan taksonomi siasat permukaan teridiri dari delapan buah kesalahan penghilangan, enam buah kesalahan penambahan, dua buah kesalahan pengurutan, dan tidak ditemukan kategori kesalahan pembentukan. Kesalahan taksonomi komparatif yang ditemukan terdiri atas tujuh puluh tiga kesalahan perkembangan dan satu buah kesalahan interfensi. Kategori kesalahan taksonomi komparatif lainnya, yaitu kesalahan taksa tidak ditemukan. Kesalahan taksonomi efek komunikatif yang ditemukan hanya kesalahan lokal sebanyak seratus empat puluh tujuh buah. Sementara itu, kesalahan efek komunikatif lainnya, yaitu kesalahan global tidak ditemukan. Jenis koreksi diri pada kesalahan ujaran bahasa Inggris yang ditemukan adalah koreksi pesan yang berbeda, koreksi kesesuaian, koreksi kesalahan, dan koreksi tersembunyi. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa koreksi diri pada kesalahan ujaran bahasa Inggris yang dilakukan oleh karyawan DGITS
Software Housedapat meningkatkan ketepatan berbicara.
x ABSTRACT
SELF CORRECTION ON ENGLISH SPEECH ERROR BY DGITS SOFTWARE HOUSE EMPLOYEES
This research is aimed to analyze the error category of English speech, the types of correction on English speech error and the influence of self-correction on English speech error to the speaking accuracy by DGITS Software House employees. The data sourcse in this study are six programmers of DGITS Software House who joined an English training. Data was collected by applying scrutinizing method in the form of recording and note taking techniques. The type of the data in this research is spoken data in the form of oral English speech of DGITS Software House employees taken during the speaking activities of the English training. The data is analyzed qualitatively and quantitatively presented by applying formal and informal methods.
The results of this study indicate that the forms of English speech errors identified by DGITS Software House employees consists of four forms of error, those are linguistical error category, surface tactics taxonomic error, comparative taxonomic errors, and communicative effect taxonomic errors. Linguistical error category consists of eighteen morphological mistakes, twenty three syntactical error and sixteen transformation errors. Surface tactics taxonomic error consists of eight omission errors, six addition errors, two sequencing errors and none of the establishment categories. Comparative taxonomic errors consists of seventy three developmental errors and one interference error. Other comparative taxonomic error was not found in the data. The only communicative effect taxonomic error found in the data was a hundred and forty-seven local error. Meanwhile, other communicative effect taxonomic error, the global error, was not found. Types of self-correction on errors found in English speech by DGITS Software House employees are different message correction, correction of conformity, error correction, and covert correction. In addition, the results also show that self-correction in the English speech errors committed by employees DGITS Software House can increase the accuracy of speech
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Steiberg dan Sciarini (2013:3) mendefinisikan psikolinguistik sebagai ilmu
yang mencakup tiga hal utama, yaitu pemerolehan bahasa (language acquisition),
pemahaman bahasa (language comprehension), dan proses menghasilkan bahasa
(language production). Pemerolehan bahasa adalah proses yang terjadi ketika
manusia memperoleh kapasitas untuk menerima dan memahami bahasa. Selain itu
juga untuk menghasilkan bahasa menggunakan kata-kata dan kalimat untuk
berkomunikasi. Pemerolehan bahasa lebih mengacu pada pemerolehan bahasa
pertama (B1). Pemahaman bahasa adalah kemampuan untuk mengekstraksi
makna yang terdapat dalam bahasa, sedangkan proses menghasilkan bahasa
adalah proses yang melibatkan kemampuan untuk berbicara atau menulis
menggunakan bahasa. Pemahaman bahasa akan berkembang lebih cepat daripada
proses menghasilkan bahasa.
Pada tahap menghasilkan bahasa, kemampuan berbicara akan sangat
berbeda jika dibandingkan dengan kemampuan menulis. Jika dalam aktivitas
menghasilkan bahasa dalam bentuk tulisan, seseorang mempunyai kesempatan
untuk mengolah konsep tata bahasa dan bank kosakata yang dimilikinya untuk
dituangkan ke dalam bentuk kalimat yang tepat, baik dari segi gramatika maupun
dari segi pilihan kata. Namun, sangat berbeda halnya dengan aspek
2
mempunyai waktu yang sangat terbatas untuk merangkai kata-kata menjadi
sebuah kalimat yang tepat, baik dari segi gramatika maupun dari segi pilihan
kata.
Traxler dan Gernsbacher (2006:21) menyatakan bahwa proses
menghasilkan bahasa lisan meliputi tiga tahapan utama. Ketiga tahapan yang
dimaksud, yaitu menentukan apa yang hendak disampaikan, menentukan cara
mengekspresikannya, dan mengekspresikan hal yang hendak disampaikan.
Secara lebih mengkhusus, Levelt (1989:27) menyatakan bahwa sebuah
ujaran dihasilkan melalui beberapa tahapan, yakni konseptualisasi, formulasi,
artikulasi, dan pemantauan diri. Pada tahapan terakhir, yakni pemantauan diri,
penutur akan meninjau kembali ujaran yang dihasilkannya dan melakukan koreksi
apabila terdapat kesalahan dalam ujarannya. Penutur mampu memperbaiki
kesalahan mereka sendiri (self-corrected) dengan menggunakan pengetahuan
linguistik yang dimilikinya.
Schegloff dkk. (1977:362) menjelaskan bahwa koreksi diri pada kesalahan
ujaran terjadi ketika penutur menghentikan ujarannya dan memulai perbaikan
terhadap kesalahan ujarannya. Koreksi diri terhadap kesalahan ujaran tersebut
merupakan cerminan dari alokasi perhatian terhadap kesenjangan pengetahuan
linguistik penutur sendiri.
Sebagai salah satu wujud tahapan pemantauan diri (self monitoring) dalam
menghasilkan ujaran, koreksi diri menunjukkan pemahaman dan tanggung jawab
seseorang terhadap bahasa yang dipelajarinya. Pada akhirnya, koreksi diri akan
3
Koreksi diri juga akan membuat seseorang menjadi lebih percaya diri karena
merasa mampu memperbaiki kesalahannya sendiri atau mampu menghasilkan
bahasa yang lebih baik.
Richard dan Lockhart (1996:188) menyatakan bahwa koreksi terhadap
kesalahan adalah sebuah respons yang diberikan terhadap isi dan bentuk ujaran
yang dihasilkan oleh seorang penutur. Jika yang menjadi fokus adalah bentuk
bahasa, maka koreksi terhadap kesalahan harus memberikan refleksi terhadap
bentuk yang salah sehingga dapat dihasilkan bentuk yang tepat.
Terdapat banyak hal yang perlu dicermati ketika koreksi terhadap
kesalahan itu dilakukan, bentuk kesalahan yang diperbaiki, berapa banyak
kesalahan yang diperbaiki, dan bagaimana koreksi terhadap kesalahan itu
dilakukan. Oleh karena itu, koreksi terhadap kesalahan sesungguhnya bisa
menjadi kompleks karena semua faktor ini akan memengaruhi keberhasilannya
(Stern, 1992:51).
Untuk menemukan sebuah metode koreksi terhadap kesalahan yang
efektif, sangatlah penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang sifat
kesalahan yang akan dikoreksi. Corder (1967) dalam Cook (1995:21)
menjelaskan bahwa kesalahan adalah bentuk kemampuan penutur untuk menguji
hipotesis mereka tentang sifat bahasa yang digunakan.
Koreksi diri terhadap kesalahan ujaran dapat dilihat dengan jelas pada
proses pembelajaran bahasa kedua (B2). Dalam proses pembelajaran bahasa,
seseorang mampu melihat beberapa kesalahan mereka sendiri, melalui strategi
4
kesalahan tersebut untuk menghasilkan bahasa yang lebih baik. Hal ini dikenal
dengan istilah koreksi diri (Levelt dalam Scovel, 2002:29).
Proses pembelajaran B2 meliputi aspek membaca, mendengarkan,
menulis, dan berbicara. Proses ini mencakup sebuah usaha yang panjang dan
kompleks. Ketika seseorang menghasilkan ujaran dalam bahasa yang sedang
dipelajarinya, ia akan sepenuhnya dipengaruhi oleh usahanya untuk melampaui
batas-batas bahasa pertama (B1) ke bahasa baru, budaya yang baru, serta cara
berpikir dan cara bersikap yang baru (Brown, 2000:1).
Krashen (1987:74) menyatakan bahwa kesalahan merupakan sesuatu yang
tidak dapat dihindari. Di samping itu, jumlahnya akan sangat banyak ketika
seseorang belajar dan bereksperimen dalam menggunakan bahasa yang mereka
pelajari. Berkaitan dengan proses pembelajaran B2, seseorang yang dapat
mengoreksi ujaran yang dihasilkannya berarti memahami kesalahannya sendiri,
dapat mengidentifikasi kesalahan tersebut, dan pada akhirnya berusaha untuk
memperbaikinya. Jika seseorang mampu mengoreksi kesalahan ujaran yang
dilakukan, maka hal ini menunjukkan bahwa seseorang telah menyerap informasi
yang tepat tentang B2 yang sedang dipelajarainya. Seperti yang telah dijabarkan
di atas bahwa koreksi diri mendorong seseorang untuk bersikap lebih mandiri dan
lebih percaya diri dalam proses pembelajran B2, maka koreksi diri merupakan
unsur penting dalam pembelajaran B2.
Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan koreksi diri sudah banyak
dilkukan, tetapi terbatas hanya pada penelitian yang berkaitan dengan koreksi diri
5
mengkaji koreksi diri pada kesalahan ujaran. Mengingat bahwa koreksi diri
merupakan salah satu wujud pemantauan diri dalam proses menghasilkan sebuah
ujaran yang berkaitan dengan pemahaman bahasa yang digunakan, maka
penelitian ini membahas lebih rinci tentang koreksi diri pada ujaran bahasa
Inggris.
Sumber data penelitian ini adalah enam orang dari tiga puluh lima
karyawan DGITS Software House yang berfprofesi sebagai pemrogram yang
mendapatkan pelatihan bahasa Inggris. Keenam karyawan tersebut dipilih sebagai
sumber data karena menduduki tingkat kecakapan berbahasa Inggris yang sama
berdasarkan tes penempatan yang dilakukan pada awal pelatihan bahasa Inggris.
Pelatihan bahasa Inggris ini diberikan kepada karyawan sebagai sebuah program
yang diwajibkan. Kegiatan pelatihan bahasa Inggris tersebut dilakukan sebanyak
tiga kali seminggu dengan durasi setiap pertemuan selama sembilan puluh menit.
Pada saat perekrutan karyawan, telah diajukan persyaratan mampu
menggunakan bahasa Inggris secara aktif. Namun, dalam perjalanannya, kendala
berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan klien acap kali muncul.
Kendala tersebut berkaitan dengan ujaran bahasa Inggris yang dihasilkan oleh
karyawan DGITS Software House yang masih banyak mengandung usur
kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa yang muncul berada pada tatanan
fonologi hingga sintaksis. Dengan demikian, pelatihan bahasa Inggris ini
diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6
Pada saat kegiatan berbicara selama pelatihan bahasa Inggris yang
diadakan di DGITS Software House, ditemukan kesalahan ujaran bahasa Inggris
dan koreksi diri terhadap kesalahan ujaran bahasa Inggirs tersebut yang dilakukan
oleh peserta didik. Sementara itu, koreksi diri yang ditemukan untuk memperbaiki
kesalahan ujaran oleh karyawan DGITSSoftware Houseterdiri atas berbagai jenis
koreksi. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan untuk
menemukan pemecahan dari beberapa permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Fraenkel dan Wallen (2009:20) mengibaratkan rumusan masalah dalam
sebuah penelitian sebagai panggung yang akan menjadi tempat pertunjukan bagi
unsur-unsur lain dalam sebuah penelitian. Rumusan masalah harus diawali dengan
latar belakang yang menjelaskan mengapa rumusan masalah itu muncul sabagai
hal yang sangat krusial dalam sebuah penelitian.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dalam subbab
sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang diteliti dalam tulisan
kali ini. Penelitian ini merupakan penelitian yang memfokuskan analisis tentang
koreksi diri pada kesalahan ujaran bahasa Inggris. Adapun beberapa masalah
yang hendak diteliti berkaitan dengan hal di atas adalah sebagai berikut.
1. Kategori kesalahan ujaran bahasa Inggris apa sajakah yang dapat
7
2. Jenis koreksi diri apa sajakah yang dilakukan untuk memperbaiki
kesalahan ujaran bahasa Inggris tersebut?
3. Sejauh manakah koreksi diri pada kesalahan ujaran dapat meningkatkan
ketepatan berbicara karyawan DGITSSoftware House?
1.3 Tujuan Penelitian
Sebuah penelitian memiliki tujuan yang menjadi alasan utama mengapa
penelitian itu dilakukan. Tujuan penelitian adalah faktor yang mendorong
seorang peneliti untuk melakukan penelitian. Tujuan penelitian seolah-olah
menjadi titik akhir yang dituju dalam melakukan sebuah penelitian.
Tujuan sebuah penelitian dapat bersifat umum dan khusus. Tujuan umum
adalah tujuan yang hendak dicapai yang bersifat umum berkaitan dengan topik
kajian dalam penelitian. Tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat lebih
terperinci berkaitan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam sebuah
penelitian.
1.3.1 Tujuan Umum
Kesalahan tidak hanya terjadi pada proses pemahaman bahasa, tetapi juga
dapat terjadi dalam proses menghasilkan bahasa, baik secara tertulis maupun
lisan. Kesalahan merupakan hal yang sangat mungkin terjadi dalam proses
menghasilkan sebuah ujaran, terlebih dalam menghasilkan ujaran B2 yang sedang
dipelajari. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji koreksi diri pada
8 1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah yang hal menjadi kunci utama dalam pelaksanaan
penelitian ini. Tujuan khusus dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Mengetahui kategori kesalahan ujaran yang dapat diidentifikasi oleh
karyawan DGITSSoftware House.
2. Mengetahui jenis koreksi diri yang muncul untuk memperbaiki kesalahan
ujaran bahasa Inggris.
3. Menganalisis pengaruh koreksi diri pada kesalahan ujaran terhadap
ketepatan berbicara.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dalam
sebuah penelitian. Sebuah penelitian akan mempunyai nilai guna jika penelitian
yang dilakukan dapat memberikan manfaat kepada pembacanya. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.4.1 Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang
menyokong perkembangan ilmu psikolinguistik Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan konsep-konsep baru mengenai proses menghasilkan bahasa,
khususnya proses menghasilkan ujaran dalam B2 yang sedang dipelajari dengan
9 1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan
pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan koreksi diri pada
proses menghasilkan ujaran. Mengingat bahwa koreksi diri merupakan salah
satu tolok ukur pemahaman seseorang terhadap bahasa yang dipelajarinya maka
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi upaya peningkatan