• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UJI KELARUTAN LIPID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UJI KELARUTAN LIPID"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA “ UJI KELARUTAN LIPID”

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah biokimia

Oleh Hamri Permana

14031028

Dosen : *dr.Elsa Yunarti,S.Ked.,M.Biomed. *Relsas Yogica,M.Pd.

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG

(2)

DASAR TEORI

Lipid adalah sekelompok molekul yang beragam, semuanya tidak dapat larut dalam air, namun dapat larut dalam zat pelarut nonpolar, seperti eter dan kloroform (Sloane 2003). Lipid memerlukan mekanisme pengangkutan khusus agar bersirkulasi dalam darah karena lipid tidak larut dalam air. Lipid dalam sirkulasi tersusun menjadi partikel-partikel lipoprotein besar dengan berbagai golongan apolipoprotein. Apolipoprotein ini membantu kelarutan lipid serta pengangkutannya dari saluran cerna ke hati, yang memiliki reseptor spesifik untuk apolopoprotein (Sacher et al. 2004).

Ciri khas yang umum dijumpai di semua lipid adalah kandungan hidrokarbonnya diturunkan dari polimerisasi asetat yang diikuti dengan reduksi rantai segera setelah rantai itu terbentuk. Contoh polimerisasi yang dihasilkan:

1. Rantai hidrokarbon linier yang panjang

2. Produknya adalah asam lemak CH3(CH2)nCOOH yang selanjutnya dapat berubah menjadi amina dan alkohol. Lipid yang mengandung asam lemak adalah gliserolipid, sfingolipid, dan malam

3. Hidrokarbon rantai bercabang melalui zat antara yang mengandung lima atom karbon, yaitu isopentena.

4. Struktur linier atau struktur siklik yang hanya tereduksi sebagianSenyawa ini disebut sebagai asetogenin (atau poliketida) (Kuchel dan Gregory, 2002).

Senyawa-senyawa yang termasuk lipid ini dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu lipid sederhana dan lipid gabungan. Lipid sederhana adalah ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes). Sedangkan lipid gabungan adalah ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid dan sereobrosida (Moffatt and Bryant, 2006).

Lemak/minyak merupakan asam karboksilat/asam alkanoat jenuh alifatis (tidak terdapat ikatan rangkap C=C dalam rantai alkilnya, rantai lurus, panjang tak bercabang) dengan gugus utama –COOH dalam bentuk ester/gliserida yaitu sesuatu jenis asam lemak atau beberapa jenis asam lemak dengan gliserol suku tinggi. Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibanding

(3)

dengan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak atau lemak dapat menghasilkan 9 Kkal sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 Kkal/ gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam- asam lemak esensial seperti asam linoleat, lenoleat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan K (Hart, 2003).

R1,R2, R3 adalah gugus alkil mungkin saja sama atau juga beda. Gugus alkil tersebut dibedakan sebagai gugus alkil jenuh (tidak terdapat ikanatanrangkap) dan tidak jenuh (terdapat ikan rangkap) (Budimarwanti, 2010).

Pada daun hijau tumbuhan, asam lemak diproduksi di kloroplas. Pada bagian lain tumbuhan dan pada sel hewan (dan manusia), asam lemak dibuat di sitosol. Proses esterifikasi (pengikatan menjadi lipida) umumnya terjadi pada sitoplasma, dan minyak (atau lemak) disimpan pada oleosom. Banyak spesies tanaman menyimpan lemak pada bijinya (biasanya pada bagian kotiledon) yang ditransfer dari daun dan organ berkloroplas lain (Gill, et all, 2009).

Lipid atau biasa disebut juga dengan lemak terdiri dari berbagai macam jenis. Menurut struktur kimianya, lemak terdiri dari lemak netral (triglyceride),

phospholipida, lecithine, dan sphyngomyelineb. Menurut sumbernya (bahan

makanannya), lemak terdiri dari lemak hewani dan lemak nabati. Menurut konsistennya, lemak terdiri dari dari lemak padat (lemak atau gaji) dan lemak cair (minyak). Menurut wujudnya, lemak terdiri dari lemak tak terlihat (invisible fat) dan lemak terlihat (visible fat). Lemak nabati mengandung lebih bayak asam lemak tak jenuh yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah dan berbentuk cair (minyak), sedangkan lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, khususnya yang mempunyai rantai karbon panjang yang berbentuk padat (Riawan 1990).

Lipid memiliki berbagai fungsi di dalam tubuh, diantaranya adalah menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh, menghasilkan asam lemak esensial, pelumas di antara persendian, membantu pengeluaran sisa makanan, dan memberi kepuasan cita rasa. Lipid merupakan sumber energi yang pekat, 1 gram lipid memberikan 9 gram kalori. Energi yang berlebihan dalam tubuh akan disimpan

(4)

dalam jaringan adiposa sebagai energi potensial. Lipid adiposa ini tersimpan dalam jaringan di bawah kulit/sub cutaneus tissues sebanyak 50%, sekeliling alat tubuh dalam rongga perut sebanyak 45%, dan dalam jaringan bagian dalam otot/intra muscular tissues sebanyak 5% (Suhardjo et al. 2010).

(5)

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada praktikum ialah tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, labu erlenmeyer, alat pengocok otomatis, pembakar Bunsen, kertas saring, pipet tetes, pipet mohr, dan sumbat karet.

Adapun bahan-bahan yang digunakan ialah air, eter, kloroform, alkohol panas, alkohol dingin, minyak kelapa, aquades.

(6)

PROSEDUR KERJA

Uji kelarutan,sebanyak 2 mL pereaksi/pelarut dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang bersih. Setelah itu, sedikit bahan percobaan dibubuhkan ke dalam tabung reaksi yang sudah bersih pelarut. Kemudian, isi tabung dikocok kuat-kuat. Pelarut yang digunakan adalah air, eter, kloroform, alkohol panas, alkohol dingin. Bahan percobaan yang digunakan adalah minyak kelapa.

(7)

Bahan

Air Eter Klorofom

Pelarut

Asam Alkohol Alkohol

panas dingin encer

Minyak kelapa - + ++ - - - - Lemak hewan - + ++ - - - - Mentega - + ++ - - - - Margarin - + ++ - - - - Gliserol - + ++ + + + + Asam oleat - + ++ + + - - Asam stearat - + ++ - - - -

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lemak dan minyak disebut trigliserida atau triasilgliserol merupakan anggota dari keluarga lipid. Bahan minyak dan lemak yang digunakan pada percobaan di antaranya minyak kelapa, lemak hewan, mentega, margarin, gliserol, asam oleat, dan asam stearat. Komposisi penyusun minyak kelapa adalah asam laurat. Lemak hewan dapat mengandung beberapa asam lemak, di antaranya dapat berupa asam palmitat, asam stearat, asam palmitoleat, dan asam oleat. Kadar asam lemak jenuh pada lemak hewan ini lebih besar dibandingkan dengan lemak nabati. Mentega berasal dari lemak hewan dan biasanya mengandung lebih banyak lemak jenuh (66%) dibandingkan lemak takjenuh (34%). Mentega mengandung lebih banyak lemak tidak jenuh (85-87%) dibandingkan lemak jenuhnya.

Derajat kelarutan merupakan kemampuan suatu zat terlarut untuk dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu.Tingkat polaritas berkaitan dengan polaritas dari pelarut tersebut. Senyawa yang memiliki kepolaran yang sama akan lebih mudah tertarik/ terlarut dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang sama. Hal ini sesuai dengan prinsip uji kelarutan yaitu berdasarkan pada kaidah like dissolves like yang mana senyawa polar akan larut dalam pelarut polar dan sebaliknya. Kelarutan lipid baik lemak maupun minyak diuji dengan berbagai jenis pelarut untuk mengetahui derajat kelarutannya.

Tabel Uji kelarutan lipid

(8)

Keterangan : ++ Sangat Larut + Larut

- Tidak larut

Berdasarkan hasil percobaan semua bahan tidak larut dalam air karena semua bahan bersifat nonpolar sedangkan air bersifat polar. Pada pelarut eter (nonpolar) semua bahan larut (nonpolar). Klorofom menjadi pelarut sempurna untuk semua bahan karena merupakan pelarut organik (nonpolar). Alkohol panas dapat melarutkan gliserol dan asam oleat meskipun alkohol bersifat polar tetapi karena suhu panas alkohol dapat melarutkan sebagian lemak dan minyak. Alkohol dingin melarutkan gliserol dan asam oleat, karena gliserol yang memiliki 3 gugus hidroksil sehingga bersifat cenderung polar dan asam oleat seharusnya tidak larut dalam alkohol dingin karena sifatnya yang nonpolar. Alkali melarutkan gliserol karena terjadi reaksi penyabunan. Asam encer melarutkan gliserol.

(9)

SIMPULAN

Lipid merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam larutan polar, tetapi dapat larut dalam larutan nonpolar. Lipid yang memiliki ikatan rangkap merupakan lipid yang bersifat tak jenuh dan bentuknya cair pada suhu kamar. Lipid tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap mudah teroksidasi sehingga menimbulkan ketengikan. Lipid yang tidak memiliki ikatan rangkap merupakan lipid yangbersifat jenuh dan tidak mudah teroksidasi, sehingga tidak menimbulkan ketengikan. Kolesterol dapat diuji dengan uji Salkowsi dan uji Lieberman- Buchard.

(10)

DAFTAR PUTAKA

Budimarwanti. 2010. Analisis Lipid. Malang:Universitas Negeri Malang.

Gill, Fiona L, Matthew P. Crump b, Remmert Schouten c, Ian D. Bull. 2009.

Lipid analysis of a ground sloth coprolite. University of Washington.

Quaternary Research vol 72, pp: 284–288

Hart, Harold. 2003. Kimia Organik Suatau Kulaih Singkat. Erlangga: Jakarta Kuchel, Philip dan Gregory B Ralston. 2002. Biokimia. Jakarta : Erlangga

Moffatt, Robert J and Bryant Stamford. 2006. Lipid Metabolism and Health. USA : CRC Press Taylor and Francis Group.

Riawan S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Jakarta (ID) : Binarupa Aksara.

Sacher RA, McPherson RA. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium Edisi 11. Wulandari D, penerjemah. Jakarta (ID) : EGC.

Terjemahan dari :Widmann’s Clinical Interpretation of Laboratory Tests. Suhardjo, Kusharto CM. 2010. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta (ID) :

Gambar

Tabel Uji kelarutan lipid

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi susu pada pembuatan mentega adalah mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis ( sweet cream ) atau yang asamd. Mentega dari lemak yang asam mempunyai

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).. Secara ringkas, hasil dari

Transesterifikasi minyak kedelai pada penelitian ini menghasilkan ester-ester metil palmitat, metil stearat, metil oleat, dan metil linoleat sehingga asam-asam lemak yang

Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahan makanan mengandung banyak lemak atau tidak, mengandung asam lemak bebas atau tidak, sehingga bisa diketahui makanan

Minyak atau lemak yang mengandung asam-asam lemak tidak jenuh dapat teroksi dari oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida.. Apabila minyak mengalami oksidasi maka

Lipid adalah segolongan senyawa organik yang terdapat di dalam alam dan mempunyai sifat-sifat: 1. Tidak larut dalam air,tetapi larut dalam pelarut-pelarut lemak seperti

Pada tabung III yang diisi dengan air atau aquadest lalu ditambahkan minyak zaitun, Na 2 CO 3 , serta larutan sabun mengalami emulsi tapi tidak. stabil karena ketiga

Sumber asam lemak Jenis asam lemak Hewani Nabati Asam lemak jenuh SFA Lemak hewan unggas & ruminansia, mentega Minyak kelapa, kelapa sawit Asam lemak tak jenuh tunggal MUFA