• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK “ ANALISIS LEMAK “

N/A
N/A
Tiara Dita Papona

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK “ ANALISIS LEMAK “"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

“ ANALISIS LEMAK “

OLEH :

TIARA DITA BAHAGIA PAPONA 221011050241

DOSEN PENGAMPUH : ELLY JULIANA SUOTH S,Si. M, Farm

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2023

(2)

A. Judul

Laporan praktikum ini berjudul “Analisis Lemak”

B. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana perubahan pada sampel Ketika di campur dengan pelarut alkohol, etano, dan aseton, juga reagen iodium melalui uji kelarutan lipid, uji acrolein, uji kejenuhan, uji ketengikkan. Uji bilangan iodin, dan juga uji Soxhlet.

C. Dasar Teori

1. Pengertian lemak

Lemak adalah ester yang terbentuk dari gliserol dengan asam lemak, dimana ketiga gugus hidrosilnya dieterkan. Lemak dapat didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic non polar.

Lemak dan minyak adalah senyawa lipida yang paling banyak di alam. Perbedaan antara keduanya adalah perbedaan konsistensi/ sifat fisk pada suhu kamar, yaitu lemak terbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. Perbedaan titik cair dari lemak disebabkan karena perbedaan jumlah ikatan rangkap. Panjang rantai karbon, bentuk cis dan trans yang terkandung di dalam asam lemak tidak jenuh.

2. Macam-macam lemak

Lemak terdiri dari beberapa macam lemak yaitu sebagai berikut.

a. Lemak Sederhana

Lemak sederhana merupakan lemak yang komponennya hanya terdiri dari asam lemak dan alcohol saja, tanpa mengandung senyawa lainnya. Contoh lemak sederhana adalah minyak dan lilin. Minyak atau lemak merupakan lemak yang tersusun dari asam lemak dengan gliserol minyak merupakan bentuk lemak cair. Lilin asalah lemak yang tersususn dari asam lemak dengan alcohol monohybrid dengan berat lebih tinggi.

b. Lemak Kompleks

Lemak kompleks merupakan lemak yang lebih banyak lagi komponen penyusun yang lain selain asam lemak dan alkohol. Contoh lemak kompleks antara lain fosfolipid, glikolipid, sulfolipid, aminolipid, dan lipoprotein. Fosfolipid adalah nama kompleks yang mengandung residu asam fosfat disamping asam lemak dan alkohol. Fosfolipid sering memiliki basa yang mengandung nitrogen dan unsur lainnya, misalnya dalam gliserofosfolipid jenis alkoholnya adalah gliserol, dan dalam sphingofosfolipid alkoholnya adalah sphingosine. Glikolipid (glikosphingolipid) merupakan jenis lemak kompleks yang mengandung asam lemak, alkohol (berupa sphingosine) dan karbohidrat.

c. Lemak Turunan

Jenis Lemak yang diperoleh dari proses metabolism lemak sederhana atau kompleks.

Contoh yang termasuk lemak turunan antara lain, kolesterol, hormon steroid, vitamin- vitamin yang larut lemak (vitamin A, D, E, dan K), hormon reproduksi dan aldehida berlemak.

d. Bakal Lemak

Bakal lemak atau asal muasal lemak adalah bahan naku untuk menyususn lemak titik contoh bakal lemak adalah asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol ini

(3)

diperlukan untuk Menyusun transgliserol. Untuk Menyusun lemak, diperlukan bahan baku asam lemak dan gliserol yang diaktivasi terlebih dahulu.

e. Lemak Netral

Lemak netral (Gliserida Netral) adalah ester antara asam lemak dan gliserol. Lemak netral mempunyai fungsi dasar yaitu sebagai simpanan energi ( berupa lemak atau minyak.

3. Analisis lemak secara kualitatif dan kuantitatif

Analisis pada lemak terdapat beberapa pengujian yang meliputi : a. Uji kelarutan acrolein

Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau acrolein. Ujia acrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak.

b. Uji kejenuhan pada lipid

Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diji, apakah termasuk dalam asam lemak jenuh atau tak jenuh dengan menggunakan pereaksi iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak.

c. Uji ketengikan

Dalam uji ini, diidentifikasi lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang disebabkan oleh oksidasi lipid. Minyak yang akan diuji dicampurkan dengan HCl.

d. Uji Salkowski untuk kolesterol

Uji kualitatif yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan kolesterol.

Kolesterol dilarutkan dengan kloroformanhidrat lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat

e. Uji Lieberman buchard

Uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji ini adalah mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfatke dalam campuran.

f. Uji bilangan Iod

Iodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karenanya makin banyak ikatan rangkap, makin banyak pula iodium yang dapat bereaksi.

g. Asam lemak bebas

Bilangan peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami oksidasi. Cara ynag sering digunakan untuk menentukan angka peroksida adalah dengan metode titrasi iodometri yaitu penentuan besarnya angka peroksida. Salah satu parameter penurunan mutu minyak goreng adalah bilangan peroksida.

h. Minyak bebas pakai

Minyak akan mengalami kerusakan apabila mengalami pemanasan berulang kali, kontak dengan air, udara, dan logam. Kerusakan minyak yang terjadi selama proses penggorengan meliputi oksidasi, polimerasi, dan bidrolisis. Pada minyak goreng bekas yang telah rusak akan membentuk senyawa-senyawa yang tidak diingikan seperti senyawa polimer, asam lemak bebas (ALB), peroksida dan kotoran lain yang tersuspensi

4. Alat dan Bahan

Yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

Alat Bahan

 Tabung reaksi  Minyak kelapa sawit

(4)

 Rak tabung reaksi

 Pipet tetes

 Penjepit tabung reaksi.

 Gelas piala/ beaker glass

 Minyak jelantah

 Minyak sayur

 Susu

 Mentega cair

 Reagen iodium (lugol)

 Pelarut alkohol, etanol dan aseton

D. Prosedur Kerja 1. Uji kelarutan lipid

a. Siapkan beberapa tetes minyak sayur dalam tabung reaksi

b. Tambahkan 5 ml pelarut alkohol ke dalam tabung reaksi dan aduk sampai larut c. Tambahkan 5 ml pelarut etanol ke dalam tabung reaksi dan aduk sampai larut d. Tambahkan 5 ml pelarut aseton ke dalam tabung reaksi dan aduk sampai larut e. Amati kelarutan minyak pada masing-masing pelarut

2. Uji acrolein

a. Siapkan beberapa tetes minya jelantah dalam tabung reaksi

b. Tambahkan 5 ml pelarut alkohol ke dalam tabung reaksi dan aduk sampai larut c. Tambahkan 5 ml reagen iodium ke dalam tabung reaksi.

d. Aduk sampai merata

e. Amati perubahan warna pada campuran

3. Uji ketengikan

a. Siapkan beberapa tetes mentega cair dalam tabung reaksi

b. Tambahkan 2-3 tetes larutan KOH (kalium hidroksida) dan aduk sampai larut.

c. Diamkan selama 5 menit

d. Amati perubahan warna yang terjadi

4. Uji Soxhlet pada video referensi :

https://youtu.be/1NxQH3D33qE

Metode Soxhlet adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengekstrasi lemak dari suatu sampel. Metode ini menggunakan alat Soxhlet, yang terdiri dari pelatihan ekstrasi, labu pendidih, kondesor dan corong pemisah.

Cara kerja uji Soxhlet :

1. Sampel dimasukkan kedalam pelatihan ekstraksi dan diletakkan didalam soket di atas labu pendidih.

2. Labu pendidih diisi dengan pelarut, seperti eter atau heksana

3. Labu pendidih dipanaskan hingga pelarut mulai mendidih, dan uapnya akan naik dan melewati kondesor. Kondesor akan mendinginkan uap tersebut sehingga menjadi cairan dan jatuh kedalam pelatihan ekstrasi.

4. Cairan tersebut akan terus berulang kali dipanaskan dan didinginkan hingga lemak terkumpul di dalam corong pemisah

5. Lemak kemudian dibiarkan mengalir keluar dari corong pemisah dan dikeringkan di oven hingga beratnya stabil.

6. Berat lemak yang terkumpul akan dihitung dan dilaporkan dalam presentase berat dari sampel.

(5)

E. Hasil Praktikum

Sampel Reaksi Hasil

Susu 1. Susu + pelarut alkohol

2. Susu + pelaru etanol 3. Susu + pelarut aseton

1. Putih 2. Putih 3. Putih

Minyak sawit 1. Minyak sawit + pelarut

alkohol

2. Minyak sawit + pelarut etanol

3. Minyak sawit + pelarut aseton

1. Bening 2. Bening 3. Bening

Mentega 1. Mentega + pelarut

alkohol

2. Mentega+ pelarut etanol

3. Mentega + pelarut aseton

1. Kuning

2. Kuning dan ada endapan putih

3. Kuning

Minyak Jelantah 1. Minyak jelantah +

pelarut alkohol

2. Minyak jelantah + pelarut etanol

3. Minyak jelantah + aseton

1. Ada endapan kuning 2. Warna bening putih 3. Warna bening kuning

(6)

F. Pembahasan

Hasil uji kelarutan lipid menunjukkan bahwa minyak sayur tidak larut dalam pelarut air, namun larut dalam pelarut organic seperti alkohol, etanol, dan aseoton. Hal ini disebabkan karena minyak sayur merupkan senyawa non polar yang tidak memiliki gugus polar sehingga tidak mampu berinteraksi dengan air yang bersifat polar.

Hasil uji acroleun menunjukkan bahwa terjadi reaksi antara minyak jelantah dengan reagen iodium yang ditandai dengan perubahan warna dari coklat kebiruan. Hal ini menunjukkan bahwa minyak jelantah mengandung asam lemak tak jenuh yang dapat bereaksi dengan iodium.

Hasil uji kejenuhan pada lipid menunjukkan bahwa susu mengandung lemak jenuh dan tak jenuh. Terjadi perubahan warna cokelat kebiruan setelah ditambah dengan reagen iodium, yang menunjukkan adanya asam lemak tak jenuh pada susu.

Hasil uji bilangan iodine menunjukkan bahwa minyak kelapa sawit mengandung asam lemak jenih yang lebih banyak dibandingkan dengan asam lemak tak jenuh, sehingga tidak bereaksi banyak dengan reagen iodin.

Hasil uji ketengikan menunjukkan adanya perubahan warna dari kuning menjadi merah pada campuran mentega cair dan larutan KOH. Hal ini menunjukkan adanya ketengikan pada mentega cair yang dihasilkan dari reaksi antara asam lemak dan kalium hidroksida.

Hasil uji Soxhlet, dalam video tersebut, sampel yang digunakan dalam minyak kelapa. Berat sampel yang digunakan sebesar 2 gram, dan setelah dilakukan ekstraksi dengan metode Soxhlet, didapatkan berat lemak sebesar 0,5 gram. Berdasarkan hasi tersebut, persentase lemak dalam sampel minya kelapa adalah 25 %. Metode Soxhlet sering digunakan dalam analisis lemak karena mampu mengekstraksi lemak secara efektif daei berbacgai macam sampel. Metode ini memiliki keuntungan dalam menghilangkan kontaminan, seperti air dan senyawa polar, yang tidak larut dalam pelarut organik. Namun, metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan pelarut organic yang digunakan memiliki risiko yang cukup besar dalam hal keselamatan. Selain itu, metode ini juga cenderung membentukkan jumlah sampel yang lebih besar untuk menhasilkan lemak yang cukup untuk dianalisis.

G. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis lemak merupakan salah satu metode untuk mengetahui komposisi kandungan lemak pada berbagai macam sampel makanan atau bahan mentah. Metode yang digunakan tergantung pada jenis lemak yang akan

(7)

dianalisis dan tujuan analisis yang ini dicapai. Hal ini sangat penting dalam memastikan kualitas pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat.

H. Daftar Pustaka

1. Video praktikum uji kuakitatif lemak

https://youtu.be/1NxQH3D33qE

2. Presentasi kelompok 3 tentang “Analisis Lemak

https://www.canva.com/design/DAFcHfZLBEg/Q-2w5ePUiN-

_UMp9aa1guA/view?continue_in_browser=true

Referensi

Dokumen terkait

Minyak adalah lipid yang terdiri dari trigliserida, yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang (Ketaren, 1985). Trigliserida dapat berwujud padat atau cair, hal

Namun pada percobaan yang kami lakukan tidak terdapat minyak mawar yang diinginkan hanya air hasil sulingan yang berbau mawar namun tidak ada minyak melainkan berwarna

Etanol yang tidak berwarna kemudian ditetesi dengan reagen K2Cr2O7 dalam suasana asam menghasilkan warna hijau ++ sedangkan bila ditetesi dengan KMnO4 dalam suasana asam maka

Hal ini tidak sesuai dengan literatur bahwa minyak jelantah kaya akan asam lemak bebas, dan mudah mengalami kerusakan dan ransiditas, hal ini dapat terjadi

Pada percobaan minyak kelapa sawit merek Rose Brand membutuhkan NaOH sebanyak 0,4 ml sehingga asam lemak bebas yang terkandung lebih sedikit

Minyak Atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan persenyawa padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, kelarutan dalam pelarut organik dan keluratan

Bentuk garam dari asam benzoat yang banyak digunakan adalah..

Minyak kelapa sebagaimana minyak nabati lainnya merupakan senyawa trigliserida yang tersusun atas berbagai asam lemak dan 90% diantaranya merupakan asam