• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan pada Manajemen. Ima Yudha Perwira, SPi, MP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan pada Manajemen. Ima Yudha Perwira, SPi, MP"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Ima Yudha Perwira, SPi, MP

(2)

Setiap organisasi perlu melakukan suatu

perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya,

baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen

karyawan baru, program penjualan produk baru,

maupun perencanaan anggarannya.

Perencanaan (planning) merupakan proses dasar

bagi organisasi untuk memilih sasaran dan

menetapkan bagaimana cara mencapainya.

(3)

Perencanaan merupakan proses terpenting dari

semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan

fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan,

dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu

memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa

(what), siapa (who), kapan (when), dimana (where),

mengapa (why), dan siapa (who).

Perencanaan (Planning) didefinisikan sebagai

menentukan sebelumnya apa yang harus dilakukan

dan bagaimana cara melakukannya.

(4)

Perencanaan meliputi tindakan memilih dan

menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta

menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang

akan datang dalam hal memvisualisasi serta

merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang

dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang

diinginkan.

Perencanaan berdasarkan jangka waktunya terbagi

menjadi 3, yaitu perencanaan jangka pendek,

perencanaan jangka menengah dan perencanaan

jangka panjang.

(5)

Elemen Perencanaan (Sasaran dan Rencana)

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula

disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.

 Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil.  Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi

kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh

(6)

Seringkali stated goals ini bertentangan dengan

kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk

memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan.

Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang

benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya

dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi

beserta anggotanya.

(7)

 Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya: pendekatan tradisional dan

management by objective.

 Pada pendekatan tradisional, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh

bawahannya sampai dengan yang paling bawah menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci.

 Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah

melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan.

Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya

terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan

menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu

(8)

 Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh

karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama

membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai.

Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat.

 Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis.

(9)

Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk

bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan

rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim

(10)

Rencana atau plan adalah dokumen yang

digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan.

Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya,

jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya.

Rencana dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi,

antara lain: berdasarkan sifatnya dan berdasarkan

jangka waktunya.

(11)

Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu

Perencanaan Jangka Pendek adalah perencanaan yang meliputi jangka waktu sampai satu atau dua tahun dan tidak membutuhkan perincian yang sangat

mendetail. Contoh : Perencanaan kebutuhan pokok kita tiap hari atau tiap minggu.

Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dilaksanakan dalam kurun waktu antara 4-7 tahun atau 4-10 tahun. Perencanaan jangka menengah ini

merupakan penjabaran dari perencanaan jangka panjang dan perlu dijabarkan pada perencanaan jangka pendek.

(12)

Perencanaan Jangka Panjang adalah

perencanaan yang meliputi kurun waktu 10, 20 atau

25 tahun. Parameter atau ukuran keberhasilannya

bersifat sangat umum, global dan tidak terperinci.

Semakin panjang jangka waktunya semakin banyak

variabel dan parameter yang sulit diukur

pencapaiannya. Namun demikian perencanaan

jangka panjang dapat memberi arah untuk

perencanaan jangka menengah maupun jangka

pendek.

(13)

Perencanaan Berdasarkan Sifatnya

Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya, rencana

strategis adalah rencana umum yang mendasari

keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai

tujuan strategis.

Rencana Taktis adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk

mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana

strategis. Rencana strategis pada umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika

dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus yang lebih

(14)

Rencana Kontinjensi adalah perencanaan

kontinjensi (contingency planning) yaitu penentuan

serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana

tindakan secara tidak terduga tergganggu atau

(15)

Tujuan dan Fungsi Perencanaan

Tujuan pertama adalah untuk memberikan

pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan

non manajerial. Dengan rencana, karyawan dapat

mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan

siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang

harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin

akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan,

sehingga kerja organisasi kurang efesien.

(16)

 Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan

menyusun rencana untuk menghadapinya.

 Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan

dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.

(17)

Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan

tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi

selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan

pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau

evaluating adalah proses membandingkan rencana

dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana,

manajer tidak akan dapat menilai kinerja

(18)

Empat Tahap Dasar Perencanaan

 Tahap 1: Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan

tentang keinginan atau kebutuhan perusahaan. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, penggunaan sumber daya perusahaan tidak efektif.

 Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan kondisi perusahaan sekarang dan tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang

tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu akan

datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk

menggambarkan kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik.

(19)

 Tahap 3: Mengindentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan kelemahan serta

kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan, untuk mengukur kemampuan organisasi dalam

mencapai tujuan.

 Tahap 4: Menetapkan dan Mengembangkan rencana (Keputusan) atau serangkaian kegiatan untuk

pencapaian tujuan. Tahap akhir dalam proses

perencanaan meliputi pengembangan berbagai pilihan kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian pilihan kegiatan terbaik (paling memuaskan) di antara pilihan yang ada.

(20)

Keputusan dalam Menentukan Rencana

Keputusan bersifat melekat pada proses pneyusunan

rencana.

Setelah tiga tahapan awal perencanaan sudah

dilakukan, maka tugas Top manajer untuk

menentukan keputusan rencana yang akan

ditetapkan dan digunakan dalam menjalankan roda

organisasi.

(21)

Tipe Keputusan

Keputusan yang di program(programmed decisions)

adalah satu keputusan yang dibuat menurut

kebiasaan, aturan dan prosedur.keputusan ini rutin

dan dilakukan berulang-ulang.

Keputusan-keputusan yang tidak di

program(non-programmed decisions)adalah suatu keputusan yang

berkenan dengan masalah-masalah khusus , khas

dan tidak terbiasa.

Keputusan-keputusan dengan kepastian , resiko dan

ketidak pastian, dimana pembuatan keputusannya

untuk masa depan atau masa yang akan datang.

(22)

Jenis Keputusan Berdasarkan Situasi dan Kondisi

 Dalam kondisi kepastian(certainly),bahwa menejer dapat mengetahui apa yang akan terjadi diwaktu yang akan

datang sebab tersedia informasi yang akurat, terpecaya dan dapat diukur sebagai dasar keputusan.

 Dalam kondisi resiko/risk, bahwa manajer mengetahui besarnya probabilitas kemungkinan hasil ,tetapi

informasi yang lengkap tidak tersedia.

 Kondisi ke tidakpastian (uncertainty),bahwa manajer tidak dapat mengetahui probabilitas dan tidak

mengetahui hasil-hasil dan menyangkut keputusan kritis dan yang paling menarik.keputusan dapat diambil

dengan menggunakan metode kuantitatif(perhitungan statistik) untuk mengantisipasidan memperkirakannya.

Referensi

Dokumen terkait

mempelajari seni tentang tata rias, cara melakukan perawatan kecantikan dan ilmu tentang kosmetik (kosmetologi) termasuk cara memilih kosmetik dan ciri ciri kosmetik

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir Menerapkan komponen aktif dan pasif pada Menguji transformator daya frekuensi rendah satu keilmuan yang mendukung mata pelajaran

Bermasalahnya  penyelenggaraan  pemilu,  pilpres  dan  pilkada  adalah  karena  netral  dan  pasifnya  birokrasi.  Oleh  karena  itu,  birokrasi  harus 

Telah diketahui bahwa untuk meningkatkan AHD dapat dilakukan dengan memperlama waktu dialisis, meningkatkan kecepatan aliran darah dan atau aliran dialisat, meningkatkan

[r]

ZAINY ARONY.

Jumlah siswa ada 18 orang, penulis membagi 18 siswa tersebut menjadi dua kelompok, yaitu 9 siswa pada kelompok 1 dengan menerapkan metode Role Playing yang diajarkan