• Tidak ada hasil yang ditemukan

COURSE COORDINATOR(S)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "COURSE COORDINATOR(S)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

`

COURSE TITLE : Ilmu-ilmu sosial untuk Public Health Professional (Social Sciences for Health Policy and Management MPH)

KUI : 6031

Credit : 2

Course type : Core/Mandatory/Elective/Non-Credit/Deficiencies Semester : I

CLASS SESSIONS

[Insert Class Day(s)],

[Insert Class Start Time] – [Insert Class End Time], [Insert Location]

COURSE COORDINATOR(S)

Mubasysyir Hasanbasri, Dr NIDN: 0020036006,

+62811258448/0274542900, [email protected]

Gedung Pascasarjada IKM kamar 215; Jam konsultasi setiap Rabu-Jumat 13-17, atau by appointment

TEACHING ASSISTANT(S)

Retno Siwi Padmawati, MA NIDN: 0528036301

Gedung IKM kamar 218; Konsultasi dengan perjanjian.

PREREQUSITES -

COURSE DESCRIPTION

Kulihan pendekatan ilmu sosial dan perilaku di MPH membahas dan mengaplikasi teori-teori dalam ilmu sosial yang relevan dengan sektor dan sistem kesehatan. Mahasiswa diharapkan mampu membaca perilaku penduduk, lembaga kesehatan, dan sistem kesehatan dalam penafsiran kacamata ilmu sosial.

COURSE AIMS

COURSE LEARNING OUTCOME

Students who successfully complete this course will be able to:

1. Menjelaskan perbedaan antara ilmu sosial dan ilmu alam (termasuk kedokteran)

2. Mahasiswa memiliki sejumlah konsep dan teori dari ilmu sosial yang relevan dengan bidang manajemen dan kebijakan kesehatan.

(2)

3. Mahasiswa mampu mengaplikasi pendekatan teori-teori dari ilmu sosial untuk menjelaskan masalah public health, manajemen bidang manajemen dan sistem kesehatan 4. Mahasiswa mampu menggunakan teori untuk mengeksplorasi kasus-kasus di bidang

manajemen dan kebijakan kesehatan

5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan-bahan dari ilmu sosial yang relevan dengan fokus dari riset tesis.

6. Mahasiswa mampu berdebat menggunakan framework teori dari ilmu sosial.

ASSESSMENT AND GRADING POLICY

Student grades will be based on:

Kehadiran dan partisipasi kelas...30% 3 Tugas menurut topik ...30% 2 Paper kasus ...40%

COURSE REQUIREMENTS COURSE STRUCTURE

Mata pelajaran ini terdiri dari 12 kuliah kelas dan diskusi, 3 tugas singkat individual (250-500 kata), dan 2 paper kasus (750-1000 kata)

UGM POLICIES AND EXPECTATIONS

Students and faculty have a shared commitment to the UGM’s mission, values and oath.

Academic Integrity

(3)

COURSESCHEDULE

Please see the lecture section of Courseworks to download the readings, exams, and lecture slides.

Session 1 – Perbedaan iilmu sosial dan ilmu alam (kedokteran) [Date] Learning Objectives:

Mendeskripsikan perbedaan ciri dari ilmu sosial dan ilmu alam (kedokteran).  Menggunakan teori ilmu sosial dalam perilaku individu.

 Menggunakan teori ilmu sosial dari sudut pandang yang berkebalikan untuk satu fenomena yang sama (social constructivism, framing dan reframing) Reading:

1. Albert M, Laberge S. Biomedical scientists’ perception of the social sciences in health research. Social Science & …. 2008.

2. Krieger N. Epidemiology and Social Sciences : Towards a Critical

Reengagement in the 21st Century Probability and patterns Estimates of risk and population rates . Numerical data and tables . Classification and

misclassification . Survey Part and parcel of epidemiol. Epidemiologic Reviews. 2000;22(1):155–63.

3. Geneau R, Lehoux P, Pineault R, Lamarche PA. Understanding the work of general practitioners: a social science perspective on the context of medical decision making in primary care. BMC family practice. 2008 Jan;9:12. 4. McLeroy K, Holtzman D. Framing Health Matters? American Journal of

Public Health. 2006 Sep;96(9):1537–1537.

5. Allotey P, Reidpath DD, Pokhrel S. Social sciences research in neglected tropical diseases 1: the ongoing neglect in the neglected tropical diseases. Health research policy and systems / BioMed Central. 2010 Jan;8(1):32. Assignment:

Tugas 250-500 tentang fenomena sosial dari bidang kesehatan (yang biasa dipelajari dalam bidang kedokteran ilmu alam).

Dosen Pengampu : Dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA

Session 2 – Teori akses dan utilisation Andersen [Date] Learning Objectives:

 Menjelaskan komponen akses layanan kesehatan menurut Aday dkk.  Menjelaskan komponen dari model utilisasi layanan menurut Andersen.  Menggunakan model Andersen sebagai framework penelitian kuantitatif Reading:

1. Aday LA, Andersen RM. A framework for the study of access to medical care. Health Services Research. 1974 Jan;9(3):208–20.

2. Andersen RM. Revisiting the Behavioral Model and Access to Medical Care: Does it Matter? Journal of Health and Social Behavior. 1995;36(1):1–

(4)

10.

3. Stein JA, Andersen R, Gelberg L. Applying the Gelberg-Andersen

behavioral model for vulnerable populations to health services utilization in homeless women. Journal of health psychology. 2007 Sep;12(5):791–804. 4. Thind A. Analysis of health services use for respiratory illness in Indonesian

children: Implications for policy. Journal of Biosocial Science. 2005 Mar;37(2):129–42.

Dosen Pengampu : Dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA

Session 3 – Teori rational choice [Date] Learning Objectives:

1. menjelaskan maksud rational choice, maksimasi, dan free rider.

2. Menngaplikasi teori rationnal choice dalam kasus korupsi di lembaga kesehatan. 3. Mendiskusikan teori ini dalam pengembangan regulasi.

4. Mendiskusikan keterbatasan teori ini.

Konsep terkait: illness behavior, health seeking behavior, group interest, maksimasi, korupsi, free rider

Reading:

1. Oppenheimer JA. Rational Choice Theory. In: Browning G, Halcli A, Webster F, editors. SAGE Encyclopedia of Political Theory. Sage Publications; 2008. p. 12763–8.

2. Abell P. Sociological Theory and Rational Choice Theory. 1992;1–22. 3. Abell, P. (2014). Rational Choice Theory and the Analysis of Organizations.

In P. S. Adler, P. du Gay, G. Morgan, & M. Reed (Eds.), Oxford Handbook of Sociology, Social Theory and Organization Studies (pp. 318–345). Oxford University Press.

4. Maziak W, Ward KD. From Health as a Rational Choice to Health as an Affordable Choice. American journal of public health. Am Public Health Assoc; 2009;99(12):2134.

5. Hasanbasri, M. (2012). Maksimasi, Free Rider, dan Kegagalan

Implementasi Kebijakan. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 01(03), 121–124.[insert]

Assignment:

Tabel bentuk dan dampak dari maksimasi dan free rider di tempat kerja saudara Dosen Pengampu : Dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA

Session 4 – Kemiskinan dan kesehatan [Date] Learning Objectives:

1. Mendesain program yang cocok untuk penduduk miskin di kota (slum) dan di desa.

2. Medeskripsikan maksud dari kemiskinan struktural.

(5)

pro-penduduk-miskin Reading:

1. Mowafi M, Khawaja M. Poverty. Journal of Epidemiology and Community health. 2005;59(4):260–4.

2. Gelberg L, Andersen RM, Leake BD. The Behavioral Model for Vulnerable Populations: application to medical care use and outcomes for homeless people. Health services research. 2000 Feb;34(6):1273–302.

3. Wagstaff A. Poverty and health sector inequalities. Bulletin of the World Health Organization. 2002. p. 97–105.

4. Laterveer L, Niessen LW, Yazbeck AS. Pro-poor health policies in poverty reduction strategies. Health Policy and Planning. 2003 Jun;18(2):138–45. 5. Utomo B, Sucahya PK, Utami F. Priorities and realities: addressing the

rich-poor gaps in health status and service access in Indonesia. International journal for equity in health. 2011;10(47):3–14.

6. World Bank. Making Services Work for the Poor in Indonesia: Focusing on Achieving Results on the Ground. World. Jakarta: The World Bank; 2006. Assignment:

Paper 500 kata tentang program spesifik untuk penduduk miskin. Apa yang menjadi fitur program. Hal-hal apa yang dipandang tidak sesuai dengan situasi penduduk miskin.

Dosen Pengampu : Dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA

Session 5 – Budaya dalam mencarian pertolongan kesehatan [Date] Learning Objectives:

1. Menjelaskan prinsip dasar dari pertolongan kesehatan awam, tradisional, dan informal.

2. Menguraikan kelebihan dan kekurangan dari pendekatan tradisional dan yang modern.

3. mengidentifikasi strategi dalam mmbangun toleransi antara tradisional dan modern.

health care pluralism, Reading:

1. Artikel bu siwi tentang pencarian pertolongan kesehatan di kalangan penduduk miskin

2. D’Ambruoso L, Byass P, Qomariyah SN, Ouédraogo M. A lost cause? Extending verbal autopsy to investigate biomedical and socio-cultural causes of maternal death in Burkina Faso and Indonesia. Social Science & Medicine. Elsevier Ltd; 2010 Nov;71(10):1728–38.

3. D’Ambruoso L, Byass P, Qomariyah SN. “Maybe it was her fate and maybe she ran out of blood”: final caregivers’ perspectives on access to care in obstetric emergencies in rural Indonesia. Journal of biosocial science. 2010 Mar;42(2):213–41.

(6)

Assignment:

3 artikel terkait dengan penggunaan layanan kesehatan berbasis kebudayaan

Tulisan 250 kata reflektif tentang pengakuan praktik informal dan tradisional dalam sistem kesehatan.

Dosen Pengampu : Dra. Retna Siwi Padmawati, MA

Session 6 – Gender di bidang sektor kesehatan [Date] Learning Objectives:

 Menguraikan maksud dari pendekatan gender

 Menerapkan perspektif gender dalam masalah public health Reading:

1. Sciortino R. The Challenge of Addressing Gender in Reproductive Health Programmes: Examples from Indonesia. Reproductive Health Matters. 2009;6(11):33–44.

2. Sinha G, Peters DH, Bollinger RC. Strategies for gender-equitable HIV services in rural India. Health policy and planning. 2009 May;24(3):197– 208.

3. Frankenberg E, Buttenheim A, Sikoki B, Suriastini W. Do women increase their use of reproductive health care when it becomes more available? Evidence from Indonesia. Studies in Family Planning. Wiley Online Library; 2009;40(1):27–38.

Dosen Pengampu : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, PhD

Session 7 – Political economy of health [Date] Learning Objectives:

1. menjelaskan maksud dari teori political economy.

2 menerapkan pendekatan political economy dalam masalah public health - merokok.

3. menerapkan pendekatan political economy dalam health equity

Kata kunci terkait: partai politik, bisnis di balik aktor politik, stakeholder, group interest

Reading:

1. Bump J, Reich M. Political economy analysis for tobacco control in low-and middle-income countries. Health policy low-and planning. 2013

2. Hart JT. The political economy of health care: a clinical perspective. International Journal of Epidemiology. Policy Press; 2006. 694-695 p. 3. Morgan LM. Dependency Theory in the Political Economy of Health : An

Anthropological Critique. Medical Anthropology. 2010;1(2):131–54. 4. Sciortino R, Ridarineni N, Marjadi B. Caught between social and market

(7)

considerations: a case study of Muhammadiyah charitable health services. Reproductive Health Matters. 2010 May;18(36):25–34.

5. Welker M a. “CORPORATE SECURITY BEGINS IN THE

COMMUNITY”: Mining, the Corporate Social Responsibility Industry, and Environmental Advocacy in Indonesia. Cultural Anthropology. 2009 Feb;24(1):142–79.

Dosen Pengampu : Dra. Retna Siwi Padmawati, MA

Session 8 – Community development and participation [Date] Learning Objectives:

 Menguraikan maksud partisipasi masyarakat dalam konteks keterbatasan sumber maupun dalam konteks keikutsertaan dalam pembuatan keputusan program berbasis masyarakat

 Menunjukkan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam program kesehatan.

 Menunjukkan bentuk-bentuk keikutsertaan masyarakat dalam keputusan program.

Reading:

1. Zakus D, Lysack CL. Revisiting Community Partipation. Health Policy and Planning. 1998;13(1):1–12.

2. Morgan LM. Community Participation in Health: Perpetual Allure, Persistent Challenge. Health Policy and Planning. 2001;16(3):221–30. 3. Poland B, Boutilier M, Tobin S, Badgley R. The Policy Context for

Community Development Practice in Public Health: A Canadian Case Study. Journal of Public Health Policy. 2010;21(1).

4. Halabi SF. Participation and the right to health: lessons from Indonesia. Health And Human Rights. 2009 Jan;11(1):49–59.

5. Siswanto S, Sopacua E, Blas E, Sommerfeld J, Sivasankara Kurup A. Reviving health posts as an entry point for community development: a case study of the Gerbangmas movement in Lumajang district, Indonesia. Social determinants approaches to public health: from concept to practice. World Health Organization; 2011;63–75.

Assignment:

Paper 500-1000 kata tentang kasus partisipasi masyarakat di bidang kesehatan di Indonesia. Sesuaikan dengan bidang yang saudara tekuni.

(8)

Session 9 – Social determinants of health [Date] Learning Objectives:

1. menyusun argumen bahwa faktor sosial lebih penting daripada faktor individual. 2. membedakan faktor hilir dan hulu.

3. Menyusun poster advokasi social determinants of health Reading:

1. Link BG, PhelanJ: Social conditions as fundamental causes of disease. J Health Social Behavioral (extra issues): 80 – 94, 1995.

2. Irwin,A., Valentine,N.Brown, C.,Loewenson,R.Solar,O.et al.2006 The Commission on social determinants of health: Tackling the social roots of health inequities.PLOS medicine, 3: e 106

3. Marmot, M. 2005 Social determinants health inequalities. The Lancet.365:1099-1104

4. Blas E, Kurup AS. Equity, Social Determinants and Public Health Programmes. Geneva: World Health Organization; 2010.

5. Hargreaves JR, Boccia D, Evans CA, Adato M, Petticrew M. The Social Determinants of Tuberculosis: From Evidence to Action. American Journal of Public Health. 2011;101(4):654–62.

6. Hasanbasri M. Teaching Social Epidemiology and Social Determinants of Health in the MPH Program of Gadjah Mada University – Indonesia. Paper presented in National Conference of the Indonesian Epidemiology Network, November 6-8th 2012 University of Sebelas Maret Surakarta.

2012;(November):1–19. Assignment:

Paper deskriptif 500 kata memberi satu contoh kasus social determinants of health yang sedang menjadi isu di kabupaten atau kota tempat mahasiswa berasal. Dosen Pengampu : Dra. Yayi Suryo Prabandari, MSi, PhD

Session 10 – Teori perubahan perilaku [Date] Learning Objectives:

1. Menjelaskan beberapa teori terkait dengan perubahan perilaku. 2. Menerapkan teori-teori itu dalam riset.

3. Mengusulkan program atau kegiatan berbasis teori-teori ini. Reading:

1. PAHO.2005. Handbook for Behavionral Changes. Geneva: World Health Organization

2. Glanz K.Lewis FM. Rimer BK (eds). 1997. Health Behaviour and Health education; Theory, research and practice. San Francisco: Jossey-Bass Dosen Pengampu : Dra. Yayi Suryo Prabandari, MSi, PhD

(9)

Session 11 – Culture and health [Date] Learning Objectives:

1. Menjelaskan arti budaya dalam bidang kesehatan.

2. Memberikan contoh-contoh budaya yang berpengaruh positif atau negatif dalam bidang kesehatan.

3. Mendiskusikan pendekatan kultural dalam program kesehatan.

Reading:

1. Nichter M. Smoking : what does culture have to do with it ? 2003;98(1998):139–45.

2. Nichter M, Padmawati S, Danardono M, Ng N, Prabandari Y, Nichter M. Reading culture from tobacco advertisements in Indonesia. Tobacco control. 2009;18:98–107.

3. Nichter M, Padmawati R, Ng N. Developing a smoke free household initiative: an Indonesian case study. Acta Obstetricia et Gynecologica …. 2010;

Dosen Pengampu : Dra. Retna Siwi Padmawati, MA

Session 12 – Social movement in health [Date] Learning Objectives:

1. Menjelaskan perbedaan gerakan sosial dan mobilisasi sosial, 2. Mengidenfikasi alasan orang mau bergabung dalam gerakan sosial. 3. Membedakan antara gerakan sosial dan mobilisasi sosial

Reading:

1. Brown,Phil.1993. When the public knows letter Popular epidemiology challenges the system. Environment 35 (8): 16-22

2. Wiist WH. Profits , Payments , and Protections Public Health and the Anticorporate Movement : Rationale and Recommendations. American Journal of Public Health. 2006;96(8):1–6.

3. Baum FE. Healthy Cities and change: social movement or bureaucratic tool? Health promotion international. Oxford Univ Press; 1993;8(1):31. Assignment:

250 kata bercerita tentang satu gerakan sosial di bidang yang mahasiswa geluti saat ini yang memiliki ciri-ciri social movement

(10)

Gambar

Tabel bentuk dan dampak dari maksimasi dan free rider di tempat kerja saudara

Referensi

Dokumen terkait

12.2.Menjelaskan teori motivasi Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu:. Menjelaskan klasik teori manajemen klasik dan

CP Mata kuliah (CPMK) : Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan teori-teori ekonomi politik serta mampu menganalisa: fenomena, peristiwa sosial budaya, atau pengalaman

Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai Manajemen dan Sistem pelayanan kesehatan..

Jika seseorang tidak dapat mengelola emosi baik itu emosi positif dan emosi negatif dengan cara baik dan tepat, maka sangat berdampak kepada kesehatan individu itu sendiri

Mahasiswa diharapkan mampu mempelajari tentang pengertian dan istilah manajemen pelayanan, regulasi/dasar hukum pelayanan, perkembangan paradigma pelayanan public (konsep, teori

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahan rahmat dan hidayahNya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ PERENCANAAN

enurut D%dds ("/#, belajar mandiri merupakan suatu sistem  belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar sendiri dari bahan etak,  pr%gram siaran dan bahan

Pemberian pupuk organik cair dengan penambahan 20% sereh pada dosis 12 ppm menyebabkan jumlah buah dan bobot buah tertinggi dan nyata berbeda dibandingkan jumlah buah dan bobot buah