• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dayah Darul Muridin. Nama Pondok Pesantren Dayah Darul Muridin (Abu Meulaboh)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dayah Darul Muridin. Nama Pondok Pesantren Dayah Darul Muridin (Abu Meulaboh)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Dayah Darul Muridin

Nama Pondok Pesantren

Dayah Darul Muridin

(Abu Meulaboh)

Lokasi Dayah

Jln. Banda Aceh Medan

Lrg. Kuta Tuha

Gampong Beunot

Kec. Syamtalira Bayu

Kabupaten Aceh utara Prov. Aceh

Telp: (0645) 83760 Kode Pos: 24373

Phone: 085277220014

Pimpinan / Pengasuh

Tgk. Muhammad Yusuf Ilyas

(Waled Bayu)

Jumlah Santri Rantau (Dagang)

Putra: 150 orang

Putri: 215 orang

Jumlah Teungku / Guru

Laki laki: 31 orang

Perempuan: 26 orang

(2)

SEJARAH BERDIRINYA DAYAHDARUL MURIDIN

Pondok Pendidikan Islam DAYAH DARUL MURDIN (PPI DARUL MURIDIN) Desa Beunot Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara Propinsi Aceh, tepatnya di pertengahan pusat kota kabupaten Aceh utara. Pimpinan dayah yang dikenal dengan nama Waled Bayu, Yang nama aslinya Tgk Muhammad Yusuf Ilyas alumni Dayah Darul Ulum Abu Tanah Merah Kabupaten Bireun Provinsi Aceh. Yang juga lulusan dari Dayah Labuhan Haji atau lebih dikenal dengan Dayah Syehk Abuya Muda Wali Alkhalidi. Dayah Darul Muridin dasar nya didirikan oleh Tgk Hasan Bin Tgk Abdul Mutalleb atau lebih dikenal dengan Abu Meulaboh pada tahun 1956. Namun pada tahun 1989 Abu Meulaboh meninggal dunia. setelah Abu berpulang kerahmatullah. Para ahli waris melakukan musyawarah untuk mencari sosok seorang ulama yang dapat memimpin dayah tersebut. Dalam musyawarah tersebut lahirlah sebuah keputusan bahwa pemimpin yang cocok untuk memimpin dayah Darul Muridin adalah Tgk Muhammmad Yusuf Ilyas. Keputusan ini lahir dengan pertimbanggan bahwa Tgk M Yusuf ilyas dikenal dengan sosok Tgk yang memahami kitab kuning bahkan pernah menjadi murid kepercayaaan Abu Tanoh Mirah dalam mengembangkan pendidikan didayah Darul Ulum disaat itu. bahkan pernah menjabat sebagai ketua umum. Disamping itu beliau juga dikenal dengan figur yang disiplin bahkan tegas dalam mengambil tindakan dalam segala hal yang diangap menyalahi dengan aturan.

Tgk Muhammmad Yusuf Ilyas memimpin pesantren Darul Muridin pada tahun 1996 dandibantu oleh beberapa guru yang pernah menjadi murid beliau sendiri sewaktu masih aktif ditanah merah. Perkembanggan pendidikan mulai terlihat Setelah beberapa bulan pesantren dipimpin oleh Tgk Muhammad Yusuf Ilyas, hal ini ditandai dengan semakin banyak minat masyarakat di Aceh bahkan masyarakat profinsi lain di Indonesia seperti Medan, Jambi dan palembang untuk mondok anak nya dipesantren tersebut baik laki ataupun perempuan. Pembangunan pun mulai terlihat dengan adanya bantuan dari masyarakat dan pemerintah. Pesantren tersebut terus bertambah santrinya, terutama dari dalam Kabupaten dan luar Kabupaten, bahkan luar profinsi Aceh sebagaimana disebutkan diatas dan dari segi pembangunan pun mulai diadakan perubahan dari asrama semi permanen hingga bangunan berlantai 2. Dan masjid dipekarangan dayah .

Dalam mewujudkan pendikan, Pesantren Darul Muridin mempunyai Visi yaitu:

membentuk generasi qurani yang mampu menafsirkan alquran dan menguasai kitab kuning. Sedangkan Misi yang dibawa adalah:

- Membentuk kader ulama yang beraqidah Ahlul Sunnah Waljama’ah

- Melahirkan Kader yang benar dan berakhlak karimah

- Membentuk intelektual yang qurani

- Membentuk ulama da’i da’i yang handal.

PROFIL PIMPINAN

Tgk Muhammad Yusuf Ilyas Lahir pada tanggal 11 Desember 1965 di Gampong Garot Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara. Adapun Riwayat Pendidikan Beliau , lulusan Sekolah Dasar pada tahun 1979, dan menyelesaikan SMP 1982, setelah menamatkan SMP beliau langsung melanjutkan pendidikan didayah salafi Darul Ulum Tanah

(3)

Merah, semasa ditanah merah beliau dikenal dengan murid yang disiplin dan berprestasi bahkan diusia muda sudah diangkat menjadi guru didayah tersebut. Dengan ketekunan dalam hal belajar dan mengajar, waled dipercai oleh Abu Tanoh Mirah untuk jadi ketua umum ( guru besar di pesantren). Untuk menjadi guru besar bukanlah suatu hal yang mudah namun sudah barang tentu menguasai setiap disiplin ilmu yang ada didayah. Setelah kurang lebih 16 tahun waled menimba ilmu di dayah tanah merah, tepatnya nyan tahun 1996 beliau dijemput oleh beberapa tokoh dari bayu untuk membawa pulang kembali kekampung halaman untuk mengaplikasikan ilmu yang telah beliau miliki, serta memimpin sebuah pesantren yang dikenal Dayah Abu Meulaboh, dimana pesantren Darul Muridin saat itu tidak terurus lagi semenjak meninggalnya Abu Meulaboh, mulai disaat itulah beliau mulai lebih dikenal dengan seorang figur ulama yang tegas dalam memimpin ummat.

Disamping mempunyai prestasi didayah Tgk Muhammmad Yusuf Ilyas juga

dipercayai menjadi figur dalam ormas masyarakat mulai ditingkat Kecamatan hingga Kabupaten. Adapun jabatan yang pernah beliau sandang antara lain sebagai berikut:

1. Sekjend PPP Tahun 1985

2. Ketua IPES Kec Syamtalira Bayu Tahun 1987

3. Koordinator Bp/ Dayah Kecamatan Syamtalira Bayu Tahun 2004~2005

4. Ketua MPU Kecamatan Syamtalira Bayu Tahun 2008~ sekarang.

5. Himpunan Ulama Dayah Tahun 2005~sekarang.

Disamping itu beliau juga pernah mengikuti seminar dan pelatihan tingkat Kabupaten hingga tingkat profinsi seperti pelatihan penghayatan pancasila tingkat profinsi Aceh tahun 1994 di Banda Aceh.

KONDISI LINGKUNGAN SOSIALPONDOK PESANTREN

Pondok Pendidikan Islam Dayah Darul Muridin terletak di gampong Beunot

Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara. Sekitar 100 meter dari jalan nasional Medan~ Banda Aceh. Dengan lingkungan yang sangat kondusif dan sejuk yang dikelilingi oleh Asrama (bilik) dan ruang kelas. Ditengah lokasi dayah dihiasi dengan masjid sehingga sangat mudah bagi santri untuk melakukan ibadah seperti I’tikaf dan sebagai nya. Di sekelilingi dayah dihiasi dengan pepohonan yang hijau ranau. Dayah Darul Muridin Juga tidak jauh dengan pusat Kecamatan dan kota Lhokseumawe sehingga setiap ada kegiatan tingkat kecamatan, Kabupaten dan kota, santri mudah mendapatkan informasi bahkan mengikuti kegiatan tersebut jika dianngap layak. bahkan jarak pasar Kecamatan tempat perbelanjaan santri sekitar 300 meter dari Dayah. Jadi dengan kondisi tersebut santri sanggat mudah untuk mendapatkan kebutuhan dalam perbelanjaan sehari hari.

STATUS KEPEMILIKAN DAYAH

Tempat Pondok pendidikan Dayah Darul Muridin yang dipimpin oleh Tgk Muhammad Yusuf Ilyas berstatus tanah yang diwakaf oleh masyarakat namun dalam hal pendidikan pimpinan Dayah memberikan kesempatan bagi setiap lapisan masyarakat yang berminat dalam menuntut ilmu pengetahuan agama. Kesempatan tersebut bukan hanya

(4)

diberikan kepada masyarakat yang bedomisili di Aceh namun juga di luarAceh diberikan peluang yang penting mempunyai kaingginan dan kemampuan. Namun dalam hal memilih Dewan guru Dayah Darul Muridin mengetumakan santri dayah yang dianggap sudah mampu mengajar.

PENDIDKAN YANGDISELENGGARAKAN

Proses belajar mengajar yang dilaksanakan di Dayah Darul Muridin menggunakan

sistem semesteran yang dimulai dari 5 Muharram dan 5 syakban. Adapun proses

pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut : 1. Pendidikan formal

Pendidikan formal yang diadakan didayah Darul muridin yaitu, tafsir Al-quran,tafsir hadis,menela,ah kitab kuning dengan metode menhafal dll. sebagaiman berlaku di daya salafi lain.

2. Pendidikan Nonformal.

Adapun pendidikan non formal antara lain : a. Hafal Surat yasin dan Waqi’ah b. Bimbingan pidato dan syarhil Qur,an

c. Do,a sesudah shalat baik shalat fardu dan shalat tarawih d. Praktek Tajhid Mayat

e. Bimbingan menjahid bagi santriwati

f. Bimbingan tehnik bagi santriwan dan banyak pendidikan nonformal lainya yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan santri pada saat ini.

SANTRI BADAL DAN USTADZ

Sebagaimana disebutkan dalam sejarah berdirinya Dayah Darul Muridin bahwa umum nya santri mukim atau mondok didayah, santri hanya pulang kampung diwaktu hari~hari besar Islam atau ada kebutuhan lain yang mendesak. Tugas utama santri adalah belajar dan mengajar bagi yang dianggap mampu, jumlah santri sekarang mencapai 350 orang dengan rincian 150 santriwan dan 215 santriwati sementara guru berjumlah 57 0rang dengan rincian laki~laki 31 orang dan perempuan 26 orang.

Selain itu, dipondok pesantren Darul Muridin dikenal dengan Istilal badal yaitu, apabila guru berhalangan untuk mengajar maka ada guru lain yang mengantikan ataupun sering disebut dengan gurei rangkang. Guru tersebut berperan mengantikan guru yang berhalanggan. Hal tersebut hanya berlaku hanya pada guru yang ditunjuki oleh pimpinan dayah. Akan tetapi apa- bila pimpinan dayah berhalangan untuk mengajari guru maka tidak berlaku istilah badal.

SARANA PRASARANA

Sarana dan prasarana yang dimiliki Dayah Darul Muridin guna menunjang proses belajar mengajar antara lain :

(5)

2. 1 Ruang kantor

3. 95 Penginapan(bilik)

4. 18 ruang belajar (balai)

5. 1 Mesjid

6. 1 Musalla Putri

7. 1 Rumah Pimpinan

8. 4 Rumah Dewan Guru

9. 1 lab mesin jahid putri

10. 1 koperasi

11. 2 komputer

12. 1 alat komunikasi untuk keperluan santri.

MODEL PENGEMBANGANEKONOMI PONDOK PESANTREN

Model pengembangan ekonomi sejauh ini masih agak terbatas namun sudah memiliki koperasi dimana santri menanamkan modal dan pada akhir tahun akan dibagi hasil sesuai dengan modal yang di tanam. Sedangkan bidang perikanan, pertanian dan peternakan belum bisa difungsikan karna ada beberapa factor yang tidak mendukung.

PROGRAM PENGEMBANGAN

Program pengembangan yang sedang dirancang saat ini meliputi bidang fisik dan nonfisik :

a. Fisik: pengadaan kitab dan buku yang lebih sempurna

b. Peningkatan pembangunan bilik dan tempat megajar karena semakin hari santri semakin bertambah

c. Pengadaan fasilitas olahraga yang memadai

d. Membangun lab computer

e. Meningkatkan fasilitas menjahid bagi perempuan. Program pengadaan non fisik:

a. Pelatihan computer,

b. Pelatihan menjahid bagi santriwati c. Pelatihan tehnik bagi laki~laki d. Pelatihan seni bela diri

e. Peningkatan ketrampilan dakwah

f. Mampu komunikasi dalam bahasa arab dan bahsa inggris

g. Pelatihan karya tulis ilmiah

h. Pelatihan tajhiz mayat serta memimpin tahlil dengan sempurna.

PROGRAM UNGGULAN

(6)

karna mencetak generasi yang mampu menafsirkan alquan dan memahami kitab kuning

b. Selain program pemaman tafsir dan kitab kuning juga peningkatan pemahaman bidang umum baik teori maupun praktek.

Referensi

Dokumen terkait