• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPESIFIKASI. CHANNEL SPACING : Automatic selection on start-up, with manual override

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SPESIFIKASI. CHANNEL SPACING : Automatic selection on start-up, with manual override"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SPESIFIKASI

Frekwensi

:

SPECTRUM

CHANNEL SPACING : Automatic selection on start-up, with manual override FREQUENCY RANGE : 5.470 GHz – 5.850 GHz

CHANNEL WIDTH : Configurable 20 or 40 MHz

INTERFACE

PHYSICAL LAYER : Jarak antara ODU dan network yang ada adalah 330ft atau 100m ETHERNET INTERFACE : 1000 Base T (RJ-45), auto MDI/MDIX

PROTOKOL : OFDM

NETWORK MANAGEMENT : menggunakan web access via browser; SNMP v2c using MIBII and proprietary PTP MIB

PERFORMANCE

MAXIMUM AGGREGATE THROUGHPUT :

Bisa sampai 256 Mbps jika menggunakan channel bandwidth 40 MHz Bisa Sampai 112 Mbps jika menggunakan channel bandwidth 20 MHz

Semua ketentuan diatas bisa terjadi jika keadaan di lapangan dengan kondisi los, tetapi jarang terjadi dengan kondisi tersebut

VLAN : 802.1ad (DVLAN Q-in-Q), 802.1Q with 802.1p priority, dynamic port VID

MODULATION TYPE

Dynamic; adapting between BPSK and 64 QAM with single and dual payload

LINK BUDGET

(3)

ANTENNA BEAM WIDTH

Connectorized: Can operate with a selection of separately-purchased single and dual Polar antennas through 2 x N-type female connectors

MAXIMUM TRANSMIT POWER

Up to 22 dBm; varies with modulation mode and settings.

SPECIFICATIONS DEPLOYMENT RANGE

20 MHz Channel – Up to 34 mi (54 km) 40 MHz Channel – Up to 17 mi (27 km)

SENSITIVITY (dBm typical)

Adaptive, varying between -93 dBm and -71 dBm

PHYSICAL

Integrated flat plate 23 dBi / 7°

ANTENNA CONNECTION

Connectorized: Can operate with a selection of separately-purchased single and dual polar antennas through 2 x N-type female connectors

TEMPERATURE

-40° to +140° F (-40° to +60° C), including solar radiation

WEIGHT

Integrated ODU: 12.1 lbs (5.5 kg) including bracket Connectorized ODU: 9.1 lbs (4.3 kg) including bracket PoE Power Supply: 0.83 lbs (378 g)

(4)

150mph (240 kph)

DIMENSIONS (HxWxD)

Integrated ODU: 37 x 37 x 9.5 cm (14.5” x 14.5” x 3.75”) Connectorized ODU: 31 x 31 x 10.5 cm (12.2” x 12.2” x 4.1”) PoE Power Supply: 5 x 16.5 x 8.8 cm (6.5” x 2.0” x 3.5”)

MAXIMUM POWER CONSUMPTION

35 W

GAMBAR PERANGKAT ATAU ODU

ODU Integrated

(5)

INSTALASI

Sebelum kita melakukan instalasi perangkat, sebaiknya dilakukan survey terlebih dahulu, adapun perlengkapan dan peralatan yang harus dipersiapkan adalah :

a. GPS dan Kompas

Adapun alat ini digunakan untuk mendapatkan koordinat, elevasi, ketinggian tanah serta jarak jauh dari masing-masing lokasi yang akan dipasang perangkat radio.

b. Spectrum Analyzer

Alat ini digunakan untuk mengetahui adanya gangguan non kasat mata yang berupa gelombang radio ( interference ) sepanjang lintas lurus antar dua lokasi dimana dua perangkat radio akan dipasang.

c. Perlengkapan memanjat

Perlengkapan ini digunakan untuk memanjat tower, jika masing-masing tempat yang akan dipasang radio sudah terpasang tower, jika kita dapat memanjat tower,kita dapat menentukan letak ODU yang akan dipasang, dapat menentukan juga pola pole yang akan digunakan pada bracket ODU apakah berbentuk L, H atau Z atau yang lainnya.

d. Teropong

Alat ini digunakan untuk melihat jarak dan LoS atau tidaknya pada masing-masing tempat yang akan dipasang radio, alat ini juga dapat memberikan gambaran tentang ketinggian (obtracle) apa yang ada di antara tempat yang akan dipasang radio yang dapat mengganggu signal dari radio yang akan dipasang dari ketinggian tower, jika masing-masing tempat sudah terpasang tower. e. Laptop /Notebook dan Modem

Pastikan aplikasi Link Planner ( kalau bisa yang terbaru ) sudah terinstal di notebook dan pastikan modem dapat terkoneksi ke jaringan Internet, agar dapat terhubung dengan Google Map secara online.

Setelah semua sudah dijalankan dan sudah mendapatkan data-data yang kita inginkan, masukan data koordinat & elevasi dari ke dua lokasi tsb ke dalam aplikasi Link Planner untuk melihat kemungkinan tingkat keberhasilan dalam pemasangan perangkat radio pada lokasi-lokasi tsb.

Jika kita sudah mendapatkan hasil dari link planner, maka kita dapat menentukan radio apa yang cocok untuk dipasang di tempat tersebut. Apakah dapat menggunakan yang integrated atau yang connectorized, untuk type PTP250 ini ada yang integrated dan connectorized.

Sebagian besar semuanya berhasil dan sukses pada saat menggunakan perangkat PTP 250 integrated Jika kondisinya LoS, akan tetapi jika kondisinya nLoS atau NloS maka disarankan untuk memakai PTP 250

(6)

connectorized, seperti kondisi di hutan yang lebat, jarak yang jauh lebih dari 23 km dan tingkat gangguan / inteference yang cukup tinggi, maka diharuskan untuk memakai antena tambahan/external yang sesuai baik menggunakan yang horizontal dan atau yang vertikal.

INSTALASI PERANGKAT RADIO

Sebelum melakukan instalasi sebaiknya ketahui hal berikut :

Spectrum

• Bagian ini menjelaskan batasan dan pengaturan pemakaian spektrum radio. Ada varian frekwensi yang mempunyai pembatasan pengatur spesifik yang mempengaruhi cakupan frekwensi.

• Adapun perangkat ini menggunakan frekwensi 5,4 GHz dan 5,8 GHz, jadi tergantung dari regulasi negara masing-masing. Untuk Indonesia menggunakan frekwensi 5,8 Ghz.

Channel bandwidth

Untuk perangkat ini hanya tersedia dua channel bandwidth yaitu 20 MHz dan 40 MHz. Dimana kita harus menentukan channel mana yang akan kita gunakan.

Jika kita menggunakan channel 20 MHz maka kita akan mendapatkan jarak yang jauh tapi semakin jauh jarak ( sudut semakin sempit ) maka bandwidth akan kecil, dan sebaliknya jika kita menggunakan channel 40 MHz maka kita akan mendapatkan mendapatkan bandwidth yang besar akan tetapi jarak akan semakin pendek.

Pemasangan ODU (Outdoor Unit / Radio )

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat pemasangan ODU :

• Penempatan ketinggian untuk memasang ODU agar mendapatkan alur atau bandwidth yang terbaik

• Perijinan perencanaan tempat tower atau pemasangan ODU yang tersedia • Kemampuan Grounding untuk anti petir

• Panjang kabel dari ODU ke network existing ( max 100m ) • Kekuatan angin saat instalasi ODU

Untuk type PTP 250 menggunakan power supply atau PoE, biasanya sudah satu paket jika kita membeli produk ini dalam satu box (satu link) atau seperti PIDU pada perangkat PTP 300/500/600.

(7)

Grounding dan anti petir

Seperti yang sudah dibahas diatas, bahwa gounding anti petir sangatlah penting untuk penginstalan ODU, jadi grounding disini sangat membantu untuk mengamankan Radio dari kerusakan akibat petir, jika perangkat rusak terkena petir maka garansi perangkat tidak berlaku lagi.

Disarankan untuk penginstalan grounding ini dilakukan oleh seseorang yang mengerti atau yang sudah terbiasa memasang grounding anti petir.

Berikut perkiraan metode area perputaran untuk melindungi perangkat ODU dari petir, dapat dilihat dari gambar (gb. 1) :

Penempatan perlengkapan pada tiang, bangunan dan menara untuk menentukan jika penempatan ada didalam Zona A atau Zona B:

• Zone A: Zone ini adalah kemungkinan serangan kilat langsung, dan tidak menaiki/memasang peralatan didalam zone ini.

• Zone B: Didalam zone ini, dapat mengarahkan efek EMD (kilat), tetapi pemasangan didalam zone ini dapat mengurangi kemungkinan serangan langsung. pasanglah peralatan didalam zone ini.

(8)

Persyaratan dasar

Perlindungan dasar dan Kebutuhan berikut yang harus diterapkan:

• ODU harus terinstal didalam ‘ Zone B’ ( lihat perlindungan kilat Zone pada gb. 1 di atas).

• Peralatan anti petir ( LPU) harus diinstall di dalam 600 mm ( 24 in ) di mana penempatan kabel masuk ke dalam bangunan atau ke ruang peralatan.

• penempatan Kabel harus terikat kepada pendukung struktur dalam rangka anti petir, agar menghindari risiko kebakaran dan kerusakan pada peralatan.

• pemasangan/penempatan Kabel harus diletakkan atau mengikuti grounding bangunan. • pemasangan/penempatan Kabel diletakkan di samping/sepanjang terminal anti petir.

• Semua kabel grounding harus berukuran standar, minimum 10 mm2 csa ( 8AWG), yang lebih bagus 16 mm2 csa ( 6AWG), atau 25 mm2 csa ( 4AWG).

Kebutuhan kabel grounding

Ketika penginstalan, mengikatkan dan menghubungkan grounding kabel, berikut yang harus diterapkan: • Grounding conductor harus pendek, lurus, dan tidak manarik kencang kabel, serta dengan jumlah

yang paling sedikit tekukan dan kurva.

• Grounding kabel tidak boleh ada gulungan dari penarikan kabel tersebut.

• Usahakan tidak ada lekukan kabel, disarankan atau diusahakan Semua mengikuti sekeliling atau berjalan sejajar kepada pendukung struktur.

• Grounding conductor harus dengan aman diikatkan. • Tidak ada sambungan pada grounding conductor.

• Teknik Mengikat yang digunakan untuk koneksi lebih baik menggunakan batang-batang rel berlainan.

(9)

Gb. 2b ( instalasi di dinding )

(10)

Gb. 2d ( instalasi di dalam gedung yang tinggi )

Planning Data Network

Pada bagian ini akan di jelaskan beberapa hal pertimbangan untuk perencanaan atau Planning PTP 250 di dalam data network/jaringan.

IP Interface

Pilih IP address untuk interface IP pada pengaturan perangkat ODU, IP address harus unik atau mudah diingat dan sesuai dengan segmen network yang existing agar dapat terhubungi dengan network tersebut.

Pastikan dari design data network yang ada dapat directional routing IP datagrams antara sistem IP network managent yang ada dengan Perangkat ODU yang terpasang, seperti indentisas IP gateway yang tersedia atau akses IP gateway yang menyediakan untuk data network.

Back to Back Links

jangan menggunakan koneksi kabel langsung antara port data dari dua PoE power supply. Di mana dua atau lebih dari link yang ada menyebar didalam suatu chain/rantai, selalu menggunakan Ethernet switchl atau router untuk link yang saling behubungan pada suatu relay point.

(11)

Green ethernet switches

Pastikan PTP 250 ini terkoneksi/terhubung ke kontrol ethernet network yang ada, jika sudah terkoneksi dengan kontrol/switch network yang ada maka indikator ethernet akan berwarna hijau, jika tidak coba periksa panjang kabel dan PoE power supply dari unit tersebut.

(12)

Di atas merupakan perlengkapan instalasi untuk PTP 250 Integrated, jika memakai yang connectorized maka harus ada penambahan yang terdiri dari :

(13)

INSTALASI ODU

1. Cek ODU sebelum dipasang

2. Pemilihan posisi antara ODU dan Antena jika menggunakan unit connectorized 3. Mounting ODU, pasang ODU dengan bracket di pole

4. Jika sudah ODU sudah siap maka akan terlihat gambar seperti di bawah ini, usahakan unit pada posisi yang sesuai dengan posisi ODU yang dituju.

(14)

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat skema pemasangan berikut : ( Gb. 4a )

(15)

Ada pun cara instalasi kabel ke antena agar kedap terhadap air, usahakan kabel terlindungi dari air, agar air tidak masuk kedalam connector antara ODU dan Antenna external.

Adapun gambar berikut merupakan pemasangan ODU di kedua sisi yang sudah terpasang

(16)

Setelah melakukan instalasi connector ke antena, maka langkah selanjutnya adalah instalasi kabel outdoor Cat5e, berikut gambar untuk instalasi kabel outdoor Cat5e serta instalasi ke RJ 45 Terlihat pada gambar 5a dan 5b

Gb. 5a

(17)

Setelah kabel terpasang dengan RJ 45, maka langkah selanjutnya adalah melakukan koneksi ke ODU

1. Sebelum memasang RJ 45, masukkan cable gland terlebih dahulu ke cable cat5e dan hasilnya akan terlihat seperti gambar berikut

2. Kemudian masukkan RJ 45 tadi yang sudah kita klimping ke dalam konektor yang ada di dalam ODU, terlihat seperti gambar di bawah ini

3. Setelah terpasang di ODU maka kencangkan cable Gland tersebut dengan kunci pas, seperti terlihat pada gambar berikut

4. Jika sudah dikencangkan, maka akan terlihat seperti gambar beikut

(18)

Instalasi Kabel Grounding

1. Kupas kabel secukupnya

2. Buat lempengan seperti gambar yang nantinya akan dihubungkan dengan kabel yang sudah dikupas

3. Lempengan telah terhubung dengan Kabel yang sudah terkupas menggunakan kabel ties

(19)
(20)

Instalasi Power Supply atau PoE

1. Gambar dibawa ini menunjukkan bahwa PoE dapat di tempelkan di dinding

2. Berikut gambar ukuran skrup yang akan ditaruh di dinding

(21)

KONFIGURASI

Untuk konfigurasi alat maka lakukan langkah-langkah berikut

1. Seting konfigurasi pada PC terlebih dahulu dimana IP pada PC harus di sesuaikan dengan ODU atau satu segmen, adapun IP default ODU adalah 169.254.1.1 atau 169.254.1.2 dengan subnet mask 255.255.0.0

Biarkan default gatweynya kosong

2. Setelah dilakukan setting IP pada PC maka hubungkan kabel-kabel datanya seperti gambar di bawah ini

(22)

3. Jika sudah terhubung semua kabel dari ODU ke PoE dan dari PoE ke PC maka masuk ke web browser, jika web browser belum terinstall java, maka instal java terlebih dahulu, terlihat pada gambar berikut

4. Kemudian setelah masuk web browser dengan memasukkan ip yang dituju 169.254.1.1 atau 169.254.1.2

5. Sebelum kedua perangkat ini terkoneksi ada beberapa yang harus di setting seperti gambar di bawah ini

a. Konfigurasi Interface, dimana step ini untuk mengisi IP address pada perangkat antara master atau Slave

(23)

b. Konfigurasi wireless, pada step ini ada beberapa setting yang harus dilakukan o System name : merupakan nama perangkat

o End location : nama perangkat yang dituju

o Link Name : nama dari link yang akan dibuat

o Range (km) : biasanya tertulis secara automatis dari jarak link yang kita buat

o Master/slave mode : menentukan perangkat sebagai master atau slave

o Channel width : pilih channel yang akan digunakan 40 MHz atau 20 Mhz, kedua

sisi harus menggunakan channel yang sama

o Band/frekwensi : menentukan frekwensi berapa yang akan digunakan, di kedua

sisi harus menggunakan frekwensi yang sama

o Channel selection : check list salah satu yang kita inginkan dari channel tersebut,

disarankan agar mencheck list semuanya agar pilihan chanel lebih banyak, agar dapat banyak pilihan dan di kedua sisi harus sama channelnya

o Antena Gain : Untuk antenna gain dapat di isi sesuai dengan kekuatan

maximum gain dari antena

o Cable loss : diisikan sesuai yng dibutuhkan

o Maxi power lavel : dipilih sesuai dengan max power sesuai regional negara

tersebut

o Modulation mode : pilih sesuai kebutuhan, defaultnya adaptive

o Encryption key : biasanya tertulis secara automatis

(24)

c. Setting waktu dan tanggal

Date dan Time : tentukan tanggal dan waktu sesuai dengan regional negara NTP server : dapat diisi jika dibutuhkan jika terhubung dengan NTP server User interface time out : dapat dipilih sesuai yang diinginkan

d. Konfigurasi Email

(25)

e. Konfirmasi Konfigurasi

Step ini memberikan informasi – informasi yang telah kita setting pada perangakat / ODU, informasi berupa system summary, system konfigurasi dan lain-lain.

(26)

f. System status

Step ini memberikan informasi status link yang sudah terkoneksi, berikut gambar link yang sudah terkoneksi dari sisi master

(27)

TROUBLESHOOTING

1. Jika kita tidak bisa masuk ke ODU dikarenakan tidak tau IP dari perangkat tersebut, maka kita bisa lakukan reset secara hardware dengan cara seperti gambar dibawah ini

Jika sudah berhasil di reset, maka IP perangkat tersebut kembali menjadi default menjadi 169.254.1.1 atau 169.254.1.2

2. Jika masuk aplikasi web dari ODU dan ada tulisan recovery image maka yang harus dilakukan adalah :

(28)

b. Maka seteah itu akan muncul gambar sebagai berikut

Maka yang harus dilakukan adalah

o Klik reset IP & ethernet configurasi back to fatory defaults, lalu reboot, jika masih tidak bisa juga maka lakukan langkah berikutnya

o Klik langkah a dan b, lalu coba upgrade software dengan cara browse tempat dimana menyimpan firmware yang terbaru, setelah dapat, maka klik upgrade software image,reboot, jika masih bisa juga maka lakukan langkah berikutnya

o Klik langkah a dan b, lalu setelah melakukan langkah di atas, kemudian klik erase configuration, setelah itu klik Zerois critical security parameters, kemudian reboot, perlu diingat jika melakukan hal ini maka license key pun akan terhapus, jadi harus melakukan registrasi ulang untuk lisence key dengan memasukkan mac address pada unit saat melakukan registrasi di web cambium, jika masih tidak bisa kemungkinan unit yang bermasalah

3. Unit tidak bisa konek ke jaringan /network

Periksa PoE power supply atau PIDU, lakukan pergantian jika masih tidak bisa lakukan pemeriksaan kabel baik dari ODU ke PoE power supply / PIDU atau dari PoE power supply ke PC, lakukan klimping ulang di semua koneksi, jika masih tidak bisa maka lakukan pengukuran voltase dari PoE power supply sampai ke ODU, jika masih terkendala, maka kemungkinan perarangkat ODU bermasalah

Gambar

GAMBAR PERANGKAT ATAU ODU  ODU Integrated

Referensi

Dokumen terkait

pada saat semester dua penulis dan teman-teman seangkatan di wajibkan untuk membuat sebuah Proposal di matakuliah Metodologi Penelitian, dengan judul awal

 Metode GA unggul pada kriteria hasil jarak optimal, sementara ACO unggul pada 3 kriteria lainnya yaitu kompleksitas waktu, kompleksitas memori, dan tingkat kesulitan implementasi.

Materi program disusun dari estimasi kebutuhan dan tujuan pelatihan.Kebutuhan disini mungkin dalam bentuk pengajaran keahlian khusus, menyajikan pengetahuan

$urban * ekor kerbau diberikan kepada pe/urban A orang masing-masing mendapatkan ( kg daging murni" dosen dan sta kampus ber#umlah *) orang masing-masing mendapatkan

Menghasilkan skripsi dengan judul “Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Berkebutuhan Khusus (Lamban Belajar) dalam Menyelesaikan Soal pada

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, bahwa transaksi jual beli melalui pihak ketiga adalah sebagai berikut: pihak ketiga menawarkan kepada konsumen yang ingin

Respon loop tertutup dengan I Control adalah order dua; sehingga respon loop tertutup (order dua) lebih lambat dari pada respon loop terbuka (order

 Beberapa format penyimpanan pada memori komputer berupa teks yang umum digunakan adalah:.  ASCII, menggunakan kode biner 7-bit untuk tiap huruf dan karakter, biasanya