Standar Nasional Indonesia
Kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan
kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja
di tempat kerja
i
Daftar isi
Daftar isi… ... i Prakata ... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup ... 12 Istilah dan definisi ... 1
3 Persyaratan ... 1
4 Kurikulum... 2
Lampiran A Sub pokok bahasan materi kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelolaan makanan tenaga kerja di tempat kerja ... 4
Bibliografi ... 6
Tabel 1 Persyaratan kululusan peserta ... 2
Tabel 2 Kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja ... 2
Tabel A.1 Subpokok bahasan materi kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja...
4
SNI 19-7056-2004
ii
Prakata
Guna mendukung pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja, perlu dibuat standar kurikulum pelatihan untuk digunakan sebagai pedoman pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja.
Standar ini disusun oleh Subpanitia Teknis Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Panitia Teknis 94S, Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Standar ini telah dikonsensuskan di Jakarta pada tanggal 3 Nopember 2003, yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pemerintah, pengusaha, asosiasi profesi, perguruan tinggi dan serikat pekerja.
iii
Pendahuluan
Sumber daya manusia yang mempunyai jabatan pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja selalu berhadapan dengan masalah gizi kerja, keselamatan kerja dan keamanan makanan. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan kemampuan di bidang hiperkes dan keselamatan kerja, yang dapat dicapai melalui suatu pelatihan.
Sampai saat ini pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di perusahaan mengacu pada pedoman pelatihan gizi kerja dan jasa boga, Surat Edaran Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja No. 86/BW/1989.
Standar kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja, disusun untuk memenuhi persyaratan sertifikasi hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja.
1 dari 6
Kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi
pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja
1 Ruang lingkup
Standar ini memuat kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja.
2 Istilah dan definisi 2.1
kurikulum
serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi
2.2
kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja
serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar minimal yang ditetapkan untuk diajarkan dan dievaluasi dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan mengikuti uji sertifikasi kompetensi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja
2.3
pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja
seseorang yang memiliki keahlian dan atau keterampilan khusus dalam mengelola makanan yang mempunyai tugas untuk menyelenggarakan, menangani, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan penyediaan serta pemberian makanan tenaga kerja di tempat kerja dalam bidang hiperkes dan keselamatan kerja
2.4
kompetensi
kemampuan atau kualifikasi yang harus dicapai pada suatu bidang keahlian dan keterampilan tertentu yang meliputi rana kognitif, psikomotor dan afektif/sikap
2.5 evaluasi
penilaian dengan menggunakan alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta
2.6
tempat kerja
tiap ruangan, tempat atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja
2.7 peserta
SNI 19-7056-2004
2 dari 6 3 Persyaratan
Ketentuan yang harus dipenuhi dalam menentukan kelulusan peserta pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja sesuai dengan Tabel 1.
Tabel 1 Persyaratan kelulusan peserta
No Kegiatan Satuan Persyaratan
1 Evaluasi awal 1 kali turut serta
2 Kehadiran dalam pembelajaran % ≥ 80
3 Kunjungan perusahaan 1 kali turut serta
4 Diskusi hasil kunjungan 1 kali turut serta
5 Evaluasi akhir 1 kali turut serta
4 Kurikulum
a) Nama program pelatihan: hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja.
b) Tujuan kurikuler: peserta memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja. c) Kurikulum pelatihan: seperti Tabel 2.
Tabel 2 Kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja
Jumlah jam, @ 45 menit
No Mata ajar
Kuliah Praktek A. Umum:
1. Kebijakan pokok Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam bidang hiperkes dan
keselamatan kerja serta peraturan perundangan 2. Manajemen pengelolaan kantin dan ruang
makan di perusahaan
3. Pengantar hiperkes dan keselamatan kerja
2 2 2 - - - B. Aspek teknis:
1. Pengelolaan dan pengolahan makanan tenaga
kerja
2. Penerapan hiperkes dan keselamatan kerja di tempat pengelolaan makanan
4 2
- -
3 dari 6
Tabel 2 (lanjutan)
Jumlah jam, @ 45 menit
No Mata ajar
Kuliah Praktek
3. Higiene dan keamanan makanan
4. Hubungan gizi kerja, kesehatan dan produktivitas
5. Penyusunan menu makanan bagi tenaga
kerja 4 4 4 - - 6 C. Penunjang: 1. Kunjungan perusahaan 2. Diskusi - 2 6 -
D. Evaluasi (awal, akhir) 2 -
SNI 19-7056-2004
4 dari 6
Lampiran A
(normatif)
Subpokok bahasan materi kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan
kerja bagi
pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja
Tabel A.1 Subpokok bahasan materi kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja
No Mata ajar Subpokok bahasan
A Umum:
1. Kebijakan pokok Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam bidang hiperkes dan keselamatan kerja serta peraturan perundangan
- Kebijakan pokok Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
- Permasalahan dan strategi
- Peraturan perundangan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan pengelolaan makanan tenaga kerja
2. Manajemen pengelolaan kantin
dan ruang makan di perusahaan
- Definisi, denah, fasilitas kantin dan ruang makan
- Jenis-jenis pelayanan makanan di kantin/ ruang makan
- Tata cara pengaturan waktu makan - Kewajiban pengelola makanan tenaga
kerja di tempat kerja 3. Pengantar hiperkes dan
keselamatan kerja - Pengertian hiperkes dan keselamatan kerja
- Ruang lingkup
- Tujuan dan sasaran hiperkes dan keselamatan kerja
B. Aspek teknis:
1. Pengelolaan dan pengolahan
makanan tenaga kerja - Perencanaan penyediaan makanan di tempat kerja - Sistem pendistribusian dan pengelolaan
makanan di tempat kerja
- Upaya mencapai keberhasilan
penyelenggaraan makanan di tempat kerja
- Pengaruh pengolahan terhadap mutu gizi makanan
2. Penerapan hiperkes dan
keselamatan kerja di tempat pengelolaan makanan
- Prinsip penerapan hiperkes dan keselamatan kerja
- Pengendalian faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi yang berhubungan dengan pengelolaan makanan
5 dari 6
Tabel A.1 (lanjutan)
No Mata ajar Subpokok bahasan
3. Higiene dan keamanan
makanan - Potensi bahaya yang disebabkan oleh makanan
- Higiene perorangan
- Pemeriksaan kesehatan
- Cara pencegahan dan pengendalian potensi bahaya yang disebabkan oleh makanan
- Pengaruh tempat kerja terhadap higiene dan keamanan makanan tenaga kerja - Teknis analisis keracunan dan penyakit
yang ditimbulkan
- Tata cara penanganan kasus keracunan makanan
4. Hubungan gizi kerja,
kesehatan dan produktivitas - Macam, jenis dan sifat zat gizi - Sumber-sumber zat gizi - Prinsip gizi seimbang
- Dampak kekurangan dan kelebihan zat gizi
- Ciri-ciri kekurangan dan kelebihan zat gizi - Kebutuhan dan kecukupan gizi tenaga
kerja dalam suatu kelompok - Perhitungan kebutuhan kalori - Potensi bahaya di tempat kerja yang
mempengaruhi keadaan gizi tenaga kerja - Hubungan gizi kerja dengan produktivitas - Pelayanan gizi kerja di tempat kerja
5. Penyusunan menu makanan
bagi tenaga kerja
- Perencanaan menu makanan tenaga kerja
- Taksiran kebutuhan makanan tenaga kerja
- Penggunaan daftar komposisi bahan makanan
- Penggunaan daftar bahan penukar dan teknik pengujian menu makanan tenaga kerja
C. Penunjang:
1. Kunjungan perusahaan Praktek identifikasi permasalahan hiperkes
dan keselamatan kerja
2. Diskusi - Mendiskusikan permasalahan hiperkes
dan keselamatan kerja yang ditemukan saat kunjungan ke perusahaan
- Pemecahan permasalahan
- Saran-saran yang diperlukan
D. Evaluasi Mengukur keberhasilan proses
SNI 19-7056-2004
6 dari 6
Bibliografi
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Permenaker No. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja.
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Inst. 03/M/BW/1999 tentang Pengawasan terhadap Pengelolaan Makanan di Tempat Kerja.
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Inst. 01/Men/1988 tentang Peningkatan Pengawasan dan Penertiban terhadap Pengadaan Kantin dan Toilet di Perusahaan.
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. Inst. 03/M/BW/1999 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan.
Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Hubungan Ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja No.SE. 86/ BW/1989 tentang Perusahaan Catering yang Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja.
Pusbang Keselamatan Kerja dan Hiperkes, Modul Pelatihan Gizi Kerja dan Jasa Boga, Jakarta, 1999.