• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 DINAMIKA HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT DAN KUBA. terluas di Hindia Barat. Secara geografis Kuba memiliki kondisi daratan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 DINAMIKA HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT DAN KUBA. terluas di Hindia Barat. Secara geografis Kuba memiliki kondisi daratan yang"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB 3

DINAMIKA HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT DAN KUBA

Kuba merupakan suatu negara yang terletak di Karibia Utara. Kuba berada pada 9 mil sebelah selatan dari pulau-pulau rendah di barat dan terletak di pintu masuk Meksiko antara Florida dan Amerika Tengah. Kuba merupakan pulau terluas di Hindia Barat. Secara geografis Kuba memiliki kondisi daratan yang berbeda dengan negara Amerika lainnya, mayoritas daratan Kuba adalah dataran rendah dan dikelilingi oleh perbukitan. Puncak tertinggi Kuba adalah Pico Turquino di bagian selatan pulau dengan ketinggian 2005 m (Zaviera, 2007).

Pulau ini mempunyai dua suku bangsa pribumi yakni Suku Taino (Arawak) dan Suku Siboney. Kedua suku bangsa ini memiliki kebudayaan neolitikum prasejarah dan budaya zaman perunggu. Sekitar 16.000 hingga 60.000 kedua suku bangsa ini menghuni Kuba sebelum kolonisasi. Suku bangsa Taino adalah mereka para petani-petani yang cakap dan Suku bangsa Siboney adalah masyarakat pemburu. Kedua suku bangsa tersebut mempunyai adat istiadat yang serupa, yaitu ritual suci yang dilakukan dengan menggunakan tembakau yang disebut cohoba atau merokok (Zaviera, 2007).

Ketika Christopher Colombus datang ke Kuba pada tanggal 28 Oktober 1942, jumlah populasi asli Kuba lebih dari 112.000. Colombus Mengklaim bahwa pulau tersebut telah dikuasai oleh Spanyol. Sejak invasi Spanyol dimulai penduduk pribumi Kuba banyak dipaksa untuk masuk ke dalam encomiaendas

(2)

50

(tempat perlindungan) yang menyebabkan suku asli Kuba yaitu Taino dan Siboney tersingkir dari tanah mereka sendiri. Banyak dari mereka yang dijadikan budak untuk bekerja di tanah perkebunan tebu dan tembakau. Diantara mereka juga banyak yang menjadi korban kekerasan Spanyol (Zaviera, 2007).

Gula adalah produk andalan dari negara Kuba yang kemudian menjadi incaran dari negara-negara kolonial. Pada 1740, Kuba menghasilkan keuntungan yang besar dari produksi gula. Akan tetapi keuntungan tersebut hanya dinikmati oleh segelintir elit Spanyol yang memonopoli produksi gula Kuba. Monopoli tersebut terjadi akibat lahan serta pabrik penyulingan tebu yang tadinya dimiliki oleh petani diambil alih oleh Spanyol. Selama pendudukan Spanyol, tercatat banyak perlawanan yang muncul dari pihak-pihak yang menuntut akan kesetaraan hak dan ekonomi.

Pada saat itu terjadi berbagai pemberontakan penduduk pribumi, termasuk pemberotakan yang dipimpin oleh Guama, salah satu pemimpin Taino terakhir yang melakukan perlawanan terhadap Spanyol hingga paruh kedua abad ke-19. Perjuangan kemerdekaan kemudian dilancarkan oleh para pemberontak pribumi dan perjuangan pertama yang menghasilkan Perang Sepuluh Tahun yang dimulai pada 10 Oktober 1868. Perang tersebut berlanjut hingga pemberontakan yang dipimpin Jose Marti mendarat di Kuba bersama para buangan pemberontak pada 1895, namun lebih dari sebulan kemudian terbunuh dalam pertempuran. Sejak itulah Jose Marti dianggap sebagai Pahlawan Nasional Kuba untuk menghargai bentuk perjuangannya (Zaviera, 2007).

(3)

51

Amerika Serikat sebagai negara yang memiliki letak geografis berdekatan dengan Kuba dan berada dalam satu benua tentunya memiliki kepentingan terhadap Kuba. Margareth Daly Hayes dalam bukunya menyatakan bahwa terdapat tiga hal utama yang menjadi kepentingan Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin, yaitu:

1. Kontribusi kawasan tersebut terhadap kepentingan keamanan Amerika Serikat.

2. Prospek dan kemampuan ekonomi Amerika Latin dalam menyediakan pasar bagi Amerika Serikat.

3. Kepentingan Politik Amerika Serikat (Hayes, 1984).

Berdasarkan alasan kepentingan diatas Amerika Serikat dan Kuba banyak melalui hubungan yang penting dari masa ke masa. Sebelum menjalin hubungan Amerika Serikat Kuba adalah negara jajahan Spanyol kemudian pada umumnya Amerika Serikat memberikan bantuan kepada gerakan-gerakan perjuangan

kemerdekaan Kuba atas Spanyol1. Bantuan ini dalam bentuk biaya, perlengkapan,

persenjataan, dan fasilitas penggunaan wilayahnya sebagai basis penyerangan terhadap pangkalan-pangkalan militer milik Spanyol (Mukmim, 1981).

Tindakan pertama yang dilakukan Amerika Serikat untuk membantu Kuba adalah intervensi militer Amerika Serikat dalam perang Cuban-American-Spain

1

Perang Spanyol-Amerika ialah konflik yang terjadi antara Spanyol dan Amerika Serikat antara 25 April sampai 12 Agustus 1898. Perang ini terjadi karena Amerika Serikat melakukan campur tangan atas isu politik luar negeri di Koloni Spanyol. Isu politik di Kuba berkembang menjadi konflik global setelah armada Amerika berusaha mengusir Spanyol dari koloninya di Karibia dan Pasifik Selatan. Amerika Serikat mendirikan pemerintahan sementara di Kuba dan mengambil kendali atas koloni Spanyol di Puerto Riko, Guam dan Filipina melalui Traktat Paris 10 Desember 1898. Bagi Spanyol, konflik ini disebut sebagai "Bencana" yang melemahkan Pemerintahan Restorasi. Amerika Serikat sendiri yang memenangkan perang ini berhasil memperoleh jajahan baru.

(4)

52

pemerintah Amerika Serikat mengirimkan bantuan berupa 17.000 tentara ke Kuba. Alasan Amerika Serikat untuk membantu Kuba pada awalnya cukup sederhana, yaitu alasan yang lazim untuk menunjukkan rasa solidaritas terhadap negara tetangganya, kemudian selain itu untuk melindungi jiwa dan harta benda milik negaranya di luar negeri atau bertanggung jawab ikut membina perdamaian kawasan (Brenner, 1988).

Pada akhirnya setelah Amerika Serikat berhasil membantu Kuba untuk mengusir Spanyol dari tanah air nya Amerika Serikat banyak mengendalikan Kuba baik dari segi politik dalam negeri maupun politik luar negeri. Amerika Serikat juga banyak mendominasi perekonomian Kuba. Kuba menjadi tempat yang strategis bagi para investor dan turis Amerika Serikat. Hubungan kedua negara yang harmonis ini banyak mendatangkan keuntungan bagi Amerika Serikat. Namun pada akhirnya juga terjadi pergolakan hubungan antara kedua negara ini. Penulis memulai dinamika hubungan Amerika Serikat dari masa pemerintahan Fulgencio Batista hingga Obama.

3.1 Masa Harmonisasi

Fulgencio Batista2 lahir di Kuba tepatnya di Banes tahun 1901, Batista memiliki darah campuran Afrika, Spanyol, India, dan China. Ia terlahir dari pasangan Belisario Batista Palermo dan Carmela Zaldivar Gonzales. Pada bulan

2

Jenderal Fulgencio Batista y Zaldívar (lahir 16 Januari 1901 – meninggal 6 Agustus 1973 pada umur 72 tahun) adalah pemimpin Kuba secara de facto periode 1933–1940, presiden secara de jure periode 1940–1944, dan diktator bergelar presiden periode 1952–1959. Kepemimpinannya berakhir pada 1 Januari 1959 setelah insiden Revolusi Kuba yang dilancarkan Fidel Castro. Batista lalu kabur ke Republik Dominika, kemudian pindah ke Portugal dan Marbella, Spanyol. Ia meninggal pada 6 Agustus 1973 di Guadalamina, Spanyol.

(5)

53

April tahun 1921 ia pergi ke Havana untuk bergabung menjadi tentara Kuba dan di tahun 1928 ia mendapatkan berbagai promosi atas prestasi yang ia peroleh saat menjadi sersan stenographer juga sekertaris. Pada tahun 1926 Batista menikah dengan Eliza Godinez tapi sayangnya mereka bercerai pada bulan Oktober 1945. Dari pernikahan tersebut Batista dikaruniai tiga orang anak.

Pada tahun 1933 Batista memimpin pemberontakan yang dikenal dengan Revolt of the Sergeants untuk menggulingkan presiden Gerardo Machado‟s yang tidak memiliki dukungan politik untuk mempertahankan kekuasaanya. Pada akhirnya Gerardo Machado‟s berhasil digulingkan pada tanggal 12 Agustus 1933. Setelah menggulingkan presiden sebelumnya Fulgencio Batista mengambil alih tampuk kepemimpinan dan menjadi presiden Kuba pada tahun 1940. Ia adalah seseorang yang kagum terhadap kapitalisme dan Amerika Serikat tapi disamping itu Batista juga mendapatkan dukungan dari Partai Komunis Kuba. Ia menjabat menjadi presiden hingga tahun 1944, setelah menjabat menjadi presiden ia menetap di Amerika Serikat dan mencalonkan diri untuk menjadi presiden hingga terpilih kembali pada tahun 1952 (Sierra, 2008).

Dalam masa kepemimpinannya Batista (1952-1959) melakukan reformasi yang cukup besar dalam bidang sosial, ia juga membuat peraturan perkonomian dan kebijakan pro-serikat. Oleh karenanya Batista banyak mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat. Di masa pemerintaha Batista yang berpaham kapitalis hubungan bilateral Amerika Serikat dan Kuba terjalin dengan baik. Kuba mengembangkan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat karena memiliki tujuan utama yaitu ingin mendapatkan bantuan ekonomi dan militer dari Amerika

(6)

54

Serikat yang akan dimanfaatkan untuk mempertahankan kekuasaanya. Fulgencio Batista dikenal oleh rakyatnya sebagai pemimpin yang diktator (Nisrina, 2015).

Walaupun Batista menjabat sebagai seorang presiden ia tidak dapat berkuasa sepenuhnya tanpa bantuan Amerika Serikat dikarenakan Amerika Serikat banyak memberikan bantuan militer kepada Kuba, hal tersebut merupakan upaya Amerika Serikat untuk memperkuat pengaruhnya di Kuba. Pemerintahan Fulgencio Batista sangat bergantung kepada pemerintahan Amerika Serikat, intervensi politik dan dominasi kekuasaan oleh Amerika Serikat ini menyebabkan ketidakstabilan politik dan ekonomi di Kuba (Nisrina, 2015).

Pada masa ini Amerika Serikat menjadi konsumen terbesar gula di Kuba, bahkan Amerika Serikat juga menjadi satu-satunya partner perdagangan gula di Kuba, sehingga kontrol dan dominasi Amerika Serikat begitu kuat di Kuba. Ditambah lagi Amerika Serikat juga menerapkan kebijakan yaitu Amandemen Platt dimana dalam kebijakan tersebut Amerika Serikat memiliki hak istimewa untuk memberikan tekanan yang lebih kepada Kuba (Domenguez, 1998). Pada tahun 1958 tercatat bahwa Kuba merupakan lahan investasi terbesar ter kedua bagi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat khusus kawasan Amerika Latin. Kuba mengirim 71 persen barang impor mereka dan 64 persen dari barang impor Kuba berasal dari Amerika Serikat (Brenner, 1988)

Hubungan Amerika Serikat dan Kuba saling berpengaruh satu sama lain. Terbukti pada saat Kuba mengalami krisis kedaulatan maupun ekonomi, Amerika Serikat banyak memberikan dukungan politik maupun ekonomi. Selain itu ketika terjadi krisis dunia Kuba dan Amerika Serikat sepakat mengurangi tarif

(7)

55

perdagangan satu sama lain. Namun dalam hubungan kedua negara ini tidak mendatangkan manfaat dan kemakmuran bagi rakyat yang merata. Batista bertindak sebagai diktator, kekayaan alam yang dipunya tidak dapat dinikmati oleh rakyat sepenuhnya malah banyak dikuasai oleh pihak asing (Domenguez, 1998).

Pada tahun 1940 Batista menjalin kerja sama dengan pemilik tanah terkaya dan kaum-kaum elit yang menyebabkan kesenjangan sosial. Pemerintahan Batista juga diwarnai dengan korupsi yang merajalela kemudian secara sistematis memonopoli bisnis komersial di Kuba dengan cara menguasai bisnis narkoba, perjudian, dan prostitusi yang dibantu oleh mafia Amerika Serikat. Hingga ia mengundang Amerika Serikat untuk berinvestasi di negaranya. Hal ini menyulut kemarahan rakyat sehingga banyak terjadi demonstrasi dan kerusuhan dari mahasiswa maupun kaum komunis. Batista pun mengambil langkah untuk membatasi gerak mereka dengan cara menangkapi para demonstran dan melakukan sensor ketat terhadap media (Domenguez, 1998).

Sikap-sikap yang diambil Batista ini menyulut kemarahan rakyat Kuba, sehingga pada 29 Desember tentara gerilyawan mulai menyiapkan aksi untuk mengepung penguasa. Mereka mendirikan markas-markas yang berada di dekat pusat kota. Tentara gerilyawan bertempur melawan pasukan yang didukung unit bersenjata berat, gerilyawan ini mampu membuat Batista melarikan diri tanpa sempat menunjuk siapa penggantinya (Pambudi, 2007).

Berdasarkan uraian ini kita dapat melihat Fulgencio Batista pada masa pemerintahannya dapat menjalin hubungan baik dengan negara lain yaitu Amerika

(8)

56

Serikat namun ia melupakan hubungan seorang pemimpin dengan rakyatnya sendiri. Sehingga ia banyak mendapatkan kecaman atas sikapnya serta kebijakannya yang banyak menguntungkan pihak asing dan hanya dimanfaatkan oleh Amerika Serikat demi mewujudkan kepentingan nasional Amerika Serikat. Pada akhirnya Fulgencio Batista harus menyerahkan kepemimpinan kepada kaum pemberontak yang melakukan kudeta terhadapnya dikarenakan sikap dan kebijakan yang ia ambil selama ini.

3.2 Masa Krusial

Fidel Alejandro Castro Ruz lahir di Mayari di provinsi Oriente, Kuba, pada 13 Agustus 1926. Dia bersekolah di Santiago de Cuba dan Havana serta pernah bersekolah di Colegio de Belen, sebuah sekolah asrama Jesuit. Pada tahun 1945, Castro mendaftar ke Universitas Havana untuk belajar hukum. Saat masih mahasiswa, Fidel Castro menikah dengan Mirta Diaz-Balart pada tahun 1948. Anak mereka, Fidel Castro Diaz-Balart, lahir pada tahun 1949. Pada tahun 1954, Fidel Castro secara resmi bercerai dari istrinya. Kisah Singkat Saat masih anak-anak, Castro kecil menunjukkan minat yang besar pada sejarah dan militer Kuba. Banyak yang mengatakan pemberontakan petani di Oriente mempengaruhi kecenderungan politiknya.

Setelah menyelesaikan sekolah hukum, dia menawarkan layanan hukum gratis kepada orang miskin yang membutuhkan. Pada tahun 1952, Fidel Castro mencalonkan diri untuk kursi parlemen Kuba. Namun, sebelum pemilu berlangsung, Fulgencio Batista menggulingkan parlemen Kuba dan membentuk

(9)

57

pemerintahan militer. Pada tahun 1953, Castro dan rekan-rekannya berupaya menggulingkan diktator militer. Namun, upaya itu gagal dan dia dipenjara. Meski demikian, Castro menjadi orang ternama di kalangan orang Kuba setelah serangan terhadap rezim militer tersebut. Pada tahun 1955, dia dibebaskan di bawah amnesti dan bersembunyi di Meksiko, dan kemudian di Amerika Serikat. Selama masa ini, Fidel Castro, adiknya, Raul, dan Ernesto (Che) Guevara, seorang revolusioner Argentina, membuat rencana untuk menggulingkan rezim militer di Kuba (Biografi Singkat Fidel Castro, 2015).

Fidel Castro adalah seorang tokoh yang sejak usia muda sudah menunjukkan bakat revolusionernya. Minatnya besar terhadap kekuasaan. Ia memiliki pandangan sendiri bagaimana sebuah negara harus dikelola. Ia pandai mengritik orang lain yang melakukan sesuatu tidak seperti yang ia inginkan. Ia selalu merasa bisa melakukannya dengan baik (Pambudi, 2007). Hal ini juga terjadi dalam pemerintahan Fulgencio Batista, Fidel Castro menganggap bahwa Batista menjalankan pemerintahan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, sehingga ia merasa perlu mengambil peran atas kekuasaan tersebut

Fidel telah memunculkan gambaran ikoniknya; wajah keras tanpa kompromi, janggut tebal, seragam militer, dan cita-cita yang tinggi. Karena penampilannya yang eksentrik, loyalitas pengikutnya-nya luar biasa, serta totalitas perjuangan melawan ketidakadilan, maka Herbert Mattews dalam New York Times memuji Fidel sebagai “pahlawan yang paling romantis dan menonjol yang pernah hadir dalam sejarah Kuba”.

(10)

58

Dalam upaya penggulingan Batista, Fidel Castro menyatukan kekuatan dalam suatu barisan tunggal di bawah komandonya sendiri, mereka mulai beraksi. Fidel merekrut para petani, melatih mereka, dan menjadikan mereka bagian dari tentara pemberontak. Mereka menyerang patroli tentara dengan melakukan serangan sporadis bukan untuk menguasai instansi vital, namun untuk menciptakan teror dan menurunkan moral pasukan lawan. Dalam melakukan aksinya, mereka dibantu oleh kelompok anti-Batista yang lain.

Pemerintah Batista semula menganggap enteng kekuatan para pemberontak ini. Baik poitisi maupun pihak tentara tidak memandang mereka menjadi sebuah ancaman. Tapi di musim semi tahun 1958, gerakan Fidel Castro mulai mendapatkan perhatian dunia internasional. Hal ini menandakan pemerintahan Batista dalam keadaan bahaya. Pada puncaknya tanggal 8 Januari 1959 Batista resmi berhasil digulingkan. Kelompok revolusioner merayakan

pembebasan dari rezim diktator. Fidel Castro3 datang ke Havana untuk menyapa

masyarakat dan resmi mengambil alih tampuk kepemimpinan (Pambudi, 2007). Sesaat setelah berkuasa, Fidel mengeksekusi 550 orang pengikut Batista. Ia menahan lebih dari empat puluh menteri kabinet Batista dengan tuduhan menjadi agen “CIA”. Dalam pengadilan perang yang dibentuknya, pejabat-pejabat bawahan Batista dan pilot-pilotnya diadili dengan „tuduhan‟ berbuat kriminal terhadap rakyat Kuba. Lebih dari lima ribu orang dikirim ke pengadilan revolusi, dan disana dikutuk sebelum menghadapi regu tembak. Salah seorang pembela dari seorang tertuduh, membela tertuduh dengan menyatakan bahwa tuduhan yang

3

Fidel Alejandro Castro Ruz (lahir di Birán, Provinsi Holguín, Kuba, 13 Agustus 1926 – meninggal di Havana, Kuba, 25 November 2016 pada umur 90 tahun) adalah Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008.

(11)

59

dilancarkan kekurangan bukti. Namun demikian mereka harus ditembak (Pambudi, 2007).

Setelah berhasil mengambil alih kepemimpinan Fidel Castro mulai merombak perundang-undangan Kuba agar lebih sesuai dengan orientasinya. Langkah pertama yang ia ambil adalah mengesahkan Reformasi Agraria, dimana dalam reformasi ini ia membatasi kepemilikan tanah bagi rakyat Kuba dan ia mendapat legitimasi hukum untuk menyita tanah Kuba yang dimiliki perusahaan asing. Salah satu sasaran utamanya adalah United Fruit Company, sebuah perusahaan perkebunan buah-buahan yang dimiliki oleh pejabat tinggi Amerika Serikat. Selain itu ia juga mengambil alih sektor-sektor produksi maupun industri miliki asing, ia pun juga membagi-bagikan tanah milik Amerika Serikat kepada warga Kuba. Fidel bekerja siang malam untuk merubah ekonomi Kuba. Ia merombak ekonomi Kuba sesuai dengan garis sosialis. Nasionalisai yang ia lakukan tentu saja mendapatkan tantangan keras dari pihak asing, karena kebijakannya merugikan pihak asing yaitu Amerika Serikat (Mukmim, 1981).

Tindakan Fidel Castro ini menyulut kemarahan Amerika Serikat, pada Juni 1960 pihak Amerika Serikat mengurangi kuota impor gula Kuba sampai 7 juta ton. Sebagai respon atas nasionalisasi properti dan bisnis Amerika Serikat senilai 850 juta dollar oleh Fidel Castro. Pengurangan kuota gula ini semakin mendorong Kuba untuk memalingkan dirinya kepada negara Komunis. Amerika Serikat mulai menyusun rencana untuk menggulingkan Fidel Castro. Melalui CIA presiden Kennedy memberikan isyarat penyerangan ke Teluk Babi pada tanggal 17 April 1963, CIA melatih pasukan didaerah Guatemala. Pasukan tersebut sebenarnya

(12)

60

terdiri dari orang-orang Kuba yang sedang berada di dalam pengasingan. Amerika Serikat meyakini bahwa serbuan ini akan memicu kebangkitan besar rakyat Kuba menentang Fidel Castro, sayangnya serbuan tersebut mengalami kegagalan yang memalukan. Para tahanan kemudian ditukar oleh Fidel Castro dengan barang-barang Amerika Serikat yang dibutuhkan Kuba (Pambudi, 2007).

Menanggapi perkembangan yang semakin memburuk, pemerintah Amerika Serikat bereaksi semakin keras. Pada tanggal 7 Februari 1962 Amerika Serikat menerapkan embargo ekonomi total terhadap Kuba. Embargo ini mencakup wilayah yang luas sampai tahun 1963, juga mencakup larangan bagi turis-turis Amerika Serikat untuk mengunjungi Kuba. Padahal, pada masa pemerintahan Batista, Pulau Kuba dikenal sebagai salah satu “surga pariwisata” bagi masyarakat Amerika Serikat, seperti hal-nya Hawaii di masa sekarang. Hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Kuba pun resmi diputus, tidak ada lagi hubungan diplomatik kedua negara ini. Situasi ekonomi dalam negeri Kuba kian memprihatinkan. Dimana-mana orang sulit memperoleh barang kebutuhan pokok. Disaat itulah Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Khruscev dengan cepat berbiacara bisnis dengan Fidel Castro. Fidel pun menerima pinjaman jutaan dolar, pesanan jutaan ton gula setiap tahun, dan berjanji akan diberi pesawat terbang militer. Berbagai pakta dan perjanjian dibuat antara Fidel dan Khruscev, hal ini yang membuat Washington semakin gelisah (Pambudi, 2007).

Hubungan Amerika Serikat dan Kuba pada masa ini benar-benar memburuk, kedua negara ini resmi menjadi bermusuhan. Tidak ada kerjasama, tidak ada hubungan baik terjalin antara kedua negara ini. Fidel Castro

(13)

61

menunjukkan dengan tegas bahwa ia adalah seorang tokoh yang kuat yang tidak pernah mau dikuasai oleh pihak manapun termasuk Amerika Serikat. Amerika Serikat pun mengutuk dengan penuh kebencian tindakan-tindakan Kuba yang semakin tidak terkendali dan berpaling ke kiblat komunis. Hal ini juga menambah kebencian Amerika Serikat terhadap Kuba, sehingga dimulailah permsuhuan panjang diantara keduanya.

3.3 Masa Normalisasi

Barack Hussein Obama lahir pada 4 Agustus 1961 di Honolulu, Hawaii dari pasangan Stanley Ann Dunhamm yang berdarah Inggris, Jerman, dan Irlandia, dan Barack Obama, Sr. yang berasal dari Kenya. Orang tua Obama bertemu di University of Hawaii, dan ayahnya adalah seorang siswa pertukaran pelajar. Pasangan ini menikah pada 2 Februari 1961, namun bercerai pada 1964 ketika ayahnya meneruskan sekolah ke Harvard University (Price, 2008).

Masa kecil dan remaja Obama dihabiskan dengan perjuangannya sebagai anak dari pernikahan multikultural, termasuk pergulatannya dengan alkohol, marijuana, dan kokain. Selepas SMA, Obama pindah ke Los Angeles untuk menempuh pendidikan di Occidental College. Pada 1981, Obama sempat berkunjung ke Indonesia untuk menemui ibu dan adik tirinya, Maya, juga menyempatkan mampir ke tempat tinggal teman-temannya di India dan Pakistan.

Pada akhir 1981 Obama dipindahkan ke Universitas Columbia di New York City, jurusan ilmu politik, dengan spesialisasi hubungan internasional. Obama lulus pada 1983 dengan gelar BA. Setelah lulus, Obama bekerja selama

(14)

62

setahun di Business International Corporation, juga pada New York Public Interest Research Group. Setelah menjalani beberapa pekerjaan pada beberapa institusi, organisasi, dan perusahaan, Obama sekali lagi menuntut ilmu di Harvard Law School pada 1988. Di sini, Obama sempat menjadi editor Harvard Law Review, dan president of the journal. Obama lulus dengan gelar Juris Doctor magna cum laude dari Harvard (Price, 2008).

Setelahnya, Obama menjadi dosen Universitas Chicago selama dua belas tahun, mengajar hukum negara. Pada 1996, Obama terpilih sebagai Senat Illinois, dan tepilih kembali pada 1998 dan 2002. Pada 2000, Obama mengalami kekalahan pada pemilihan House of Representative AS. Obama adalah salah satu orang yang tidak menyetujui invasi Iraq yang dilaksanakan Presiden Bush. Pada 4 Januari 2005, Obama disumpah sebagai seorang senator, yang akhirnya dikenal sebagai seorang Demokrat yang setia. Pada 13 November 2008, Obama menyatakan bahwa dirinya akan berhenti dari posisinya sebagai Senat pada 16 November 2008 demi persiapan kampanye presiden yang akan dilakukannya (Price, 2008).

Pada 20 Januari 2009 Barrack Obama resmi dilantik menjadi presiden Amerika Serikat yang ke-44. Presiden kulit hitam pertama bagi Amerika Serikat yang berasal dari keturunan Afrika-Amerika ini benar-benar menarik perhatian dunia internasional mulai dari masa kampanye hingga keberhasilannya mengungguli John McCain sebagai calon presiden dari partai Republik. Popularitas Barack Husein Obama meningkat drastis. Banyak yang menanti perubahan-perubahan yang akan dibawa Obama melalui kebijakan-kebijakan luar

(15)

63

negeri Amerika Serikat yang selalu ia suarakan selama periode kampanyenya, terutama kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Kuba.

Pada kasus hubungan Amerika Serikat-Kuba presiden terpilih Amerika Serikat Obama menyatakan keinginannya untuk menjalin kembali hubungan yang lebih baik dengan negara tetangganya yang menganut sistem komunis tersebut. Rakyat Kuba pun menyambut baik keinginan Obama tersebut. Timbul harapan bahwa kebijakan tersebut merupakan langkah awal yang baik untuk menjembatani keretakan hubungan diplomatik kedua negara.

Kebekuan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Kuba dalam lima dekade ini mulai mencair. Presiden Barack Obama dan Presiden Raul Castro bertemu secara formal untuk memulihkan hubungan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Amerika, di Panama City, ibu kota Panama. Peristiwa bersejarah pertama dalam hubungan AS dan Kuba dibuat Menteri Luar Negeri John Kerry dan Bruno Rodriquez ketika mereka bertemu, Kamis lalu. Ini merupakan pertemuan tingkat menteri luar negeri antara AS dan Kuba sejak tahun 1958, atau setahun sebelum revolusi yang dilancarkan Fidel Castro untuk merebut kekuasaan yang diikuti pemutusan hubungan diplomatik pada 1961 (Saju, 2015).

Kerry dan Rodriquez membahas sejumlah isu penting. Sejak Obama mengumumkan perubahan kebijakan luar negeri terhadap Kuba pada Desember 2014, pertemuan kedua menteri luar negeri menjadi langkah paling akhir untuk memulihkan hubungan yang lebih baik antara Kuba dan AS.

Amerika Serikat dan Kuba, pada Rabu, 17 Desember 2014, sepakat untuk Presiden Barack Obama juga menyerukan agar embargo ekonomi yang

(16)

64

diberlakukan terhadap musuh bebuyutannya di masa Perang Dingin tersebut dicabut. Pemulihan hubungan tersebut disepakati setelah pembicaraan rahasia selama 18 bulan terakhir. Obama dan Presiden Kuba Raul Castro lewat telepon Selasa lalu sepakat untuk menukar tahanan, Kuba sepakat membebaskan Alan Gross, warga negara AS yang ditahan sejak 2009 silam dan seorang agen dinas rahasia CIA yang dikurung sejak 20 tahun. Sebagai gantinya Washington melepaskan tiga terdakwa mata-mata Kuba. Termasuk dalam kesepakatan itu adalah kemudahan visa dan pertukaran diplomat. Keuda negara juga membuka kedutaan besar di masing-masing negara, juga mencabut beberapa pembatasan perdagangan (Nicoll, 2015).

Kedua pemimpin mengumumkan pemulihan hubungan tersebut secara serentak di stasiun televisi masing-masing. Kesepakatan tersebut difasilitasi oleh Vatikan dan Kanada. Meski demikian imbauan Obama untuk mencabut embargo ekonomi terhadap Kuba mendapat perlawanan dari kubu Republik yang akan menguasai kedua lembaga Kongres mulai Januari tahun depan. Republik juga menolak normalisasi hubungan dengan negeri pulau yang berhaluan Komunis tersebut.

Obama menyatakan dia mengakhiri kebijakan yang dia nilai kaku dan sudah ketinggalan zaman, yakni mengisolasi Kuba yang dianggap Amerika gagal mencapai perubahan. "Jelas selama beberapa dekade isolasi AS terhadap Kuba telah gagal untuk mencapai tujuan kita untuk mempromosikan Kuba yang demokratis, makmur, dan stabil," kata Obama dalam pidatonya, Selasa. "Kita tidak bisa melakukan hal yang sama terus dan mengharapkan hasil yang berbeda.

(17)

65

Ini tidak melayani kepentingan Amerika atau rakyat Kuba, malah mendorong Kuba ke dalam kehancuran," tegas Obama (Santi, 2014).

Amerika Serikat akan mendirikan kedutaan besar di Havana, ibu kota Kuba, di mana yang lama sudah ditutup pada Januari 1961, pasca revolusi membawa Fidel Castro berkuasa pada 1 Januari 1959. Presiden Kuba Raul Castro, adik Fidel, menyatakan keputusan Obama harus dihormati dan dihargai oleh rakyat Kuba. "Kita harus belajar seni hidup bersama dengan perbedaan kita di cara yang berbeda." Sejarah muram kedua negara di era 1960-an termasuk invasi Teluk Babi untuk menggulingkan Castro yang gagal, rencana pembunuhan Fidel Castro oleh CIA yang juga gagal, serta krisis rudal Kuba. Hubungan kedua negara tetap beku bahkan setelah Tembok Berlin runtuh, Uni Soviet bubar, serta negara-negara komunis di Eropa Timur berubah menjadi negara-negara demokratis dan berubah haluan ke Barat (Santi, 2014).

Tekanan yang diberikan oleh mayoritas rakyat Amerika Serikat mengenai penghapusan larangan berkunjung serta pembatasan pengiriman uang ke Kuba ini menjadi input politik luar negeri Amerika Serikat yang diproses oleh Obama dan menjadikan hubungan Amerika Serikat dan Kuba lebih baik. Hingga pada akhirnya terjadi perubahan kebijakan pemerintahan Obama antara lain membuka sejumlah hubungan perdagangan di beberapa sektor, mengizinkan penggunakan kartu kredit maupun kartu debet Amerika Serikat, meningkatkan jumlah yang dapat dikirim warga Kuba dan mengizinkan ekspor peralatan dan jasa telekomunikasi (Nicoll, 2015).

(18)

66

Amerika Serikat telah menghapsukan banyak pembatasan terhadap negara pulau ini. Pertama-tama ialah menghapuskan pagar-pagar rintangan dalam hubungan temu pergaulan di kalangan rakyat seperti mengurangi pembatasan terhadap warga negara Amerika Serikat yang mengunjungi Kuba, serta membolehkan warga negara Amerika Serikat bisa menggunakan kartu kredit ketika mengunjungi Kuba dan bisa membeli pulang barang konsumsi yang dikenai pajak istimewa seperti rokok atau miras senilai 100 dolar Amerika Serikat. Pertukaran-pertukaran perdagangan di bidang-bidang utama seperti telekomunikasi juga diperluas oleh Washington. Pada Februari 2015, satu permufakatan telah ditandangani tentang pembentukan lagi hubungan dengan telepon langsung antara dua negara.

3.4 Paca Normalisasi

Normalisasi sudah terjadi sejak Desember tahun 2014 namun masih ada permasalahan yang mengganjal mewarnai normalisasi kedua negara tersebut. Sejumlah 188 negara, Selasa mengecam embargo lima dasa warsa Amerika Serikat terhadap Kuba, dalam satu keputusan sidang tahunan Majelis Umum PBB yang menandakan penentangan keras pada sanksi-sanksi Amerika Serikat itu. China, Iran, yang memprakarsai satu usaha untuk mencairkan hubungan dengan pemerintah Amerika Serikat, Amerika Latin dan negara-negara Afrika semuanya dengan terang-terangan mengecam embargo Amerika Serikat itu. "Kebijakan Amerika Serikat terhadap Kuba yang membuat Kuba menderita karena pengucilan

(19)

67

internasional adalah tidak layak dan tidak punya landasan hukum," kata Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez Parilla (Marbun, 2013).

Pada kenyataannya, sejak Pemerintah Amerika Serikat mengenakan embargo Kuba juga harus menderita kerugian raksasa yang diprakirakan mencapai USD 1,112 triliun. Diantaranya, bidang pariwisata, satu bidang yang mendatangkan sumber pemasukan valuta asing yang besarnya nomor 2 bagi perekonomian Kuba, mengalami kerugian yang paling berat. Semua embargo Amerika Serikat terhadap Kuba tidak hanya menimbulkan kerugian terhadap Kuba saja, tapi juga menimbulkan kerugian terhadap banyak negara lain. Di bidang keuangan, banyak bank di dunia yang punya hubungan transaksi dengan Kuba telah didenda oleh Amerika dengan jumlah uang mencapai lebih dari USD 11 miliar. Menlu Kuba mengemukakan dalam pertemuan bagaimana blokade itu mencegah Kuba mendapatkan obat untuk sakit jantung dan anti-AIDs bagi anak-anak. Amerika Serikat disalahkan bagi atas timbulnya masalah-masalah pulau itu. Oleh karena itu, politik isolasi yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Kuba telah menghadapi tentangan dari banyak negara di dunia. (Marbun, 2013).

"Seruan masyarakat internasional makin lama makin keras, menuntut pemerintah AS mengubah kebijakannya terhadap Kuba," kata wakil dubes negara itu untuk PBB Wang Min. Dubes Bolivia untuk PBB Sacha Llorenty Soliz mengatakan embargo itu "menodai sejarah ummat manusia” saat mengakhiri pidatonya. Negara-negara Eropa kini menentang embargo itu karena undang-undang AS menghukum perusahaan-perusahaan asing yang melakukan perdagangan dengan Kuba (Marbun, 2013).

(20)

68

Meskipun tindakan Amerika Serikat ditentang banyak negara, namun pada kenyataan nya hingga saat Amerika Serikat belum bersedia mencabut embargo ekonomi terhadap Kuba walaupun normalisasi telah dilakukan. Raul Castro meminta kepada Obama untuk mencabut embargo ekonomi dikarekanan Castro menilai bahwa embargo yang diberlakukan terhadap Kuba sejak 1962, menjadi batu sandungan utama kedua negara menuju pemulihan. Namun, di Amerika Serikat hanya Kongres yang memiliki kewenangan melakukan penghapusan embargo. Kongres AS yang mayoritas anggotanya dari Partai Republik menolak permintaan Obama untuk mencabut embargo itu (Nursalikah, 2015).

Langkah pembentukan kembali hubungan diplomatik Kuba-AS itu akan memerlukan dialog pada tingkat yang lebih tinggi, dan hal itu hanya langkah pertama dalam suatu proses yang kompleks, di mana salah satu rintangan terbesar kedepannya adalah mengakhiri embargo perdagangan dan keuangan yang diterapkan AS terhadap Kuba. "Kami berharap Obama akan terus menggunakan kekuasaan eksekutif untuk mencabut aspek kebijakan itu, yang menyebabkan kerusakan dan penderitaan bagi rakyat kita," kata Castro pada penutupan pertama dari pertemuan dua kali setahun Partai Majelis Nasional di Kuba. Castro menegaskan bagaimana pun untuk menormalkan hubungan Kuba-AS, blokade harus dihapus (Nursalikah, 2015).

Keputusan normalisasi hubungan Amerika Serikat – Kuba mendapat sambutan yang hangat dari opini umum. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon menyambut hangat keputusan yang bersejarah ini, bersamaan itu menegaskan bahwa PBB akan melakukan segala-galanya untuk membantu dua

(21)

69

negara mengembangkan hubungan baru tersebut. Paus Franciskus memberikan sambutan yang hangat kepada Amerika Serikat dan Kuba atas pencairan yang bersejarah dalam hubungan antara dua negara. Wakil Kepala Perutusan Organisasi Pasar Bersama Amerika Latin (Mercosur) di PBB, Mateo Estreme berpendapat bahwa perintah larangan yang dikenakan Amerika Serikat telah menimbulkan kerugian-kerugian berat terhadap rakyat Kuba, mengekang kemajuan-kemajuan dalam melaksanakan target-target perkembangan internasional, serta berpendapat bahwa embargo yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Kuba merupakan contoh bagi satu politik yang usang di dunia dewasa ini (Huyen, 2014).

Dalam pidatonya di depan televisi pada Rabu (17 Desember) ini, Kepala Gedung Putih telah mengakui bahwa politik-politik sanksi dan embargo terhadap Kuba selama 50 tahun ini sudah “usang dan terbelakang” dan penyesuaian-penyesuaian dalam politik dengan Kuba akan menciptakan syarat yang kondusif kepada dua pihak untuk saling mendekati, mengusahakan kepercayaan satu sama lain untuk menuju ke satu masa depan yang berkembang secara berkesinambungan dan stabil di kawasan. Jelaslah, penggalangan kembali hubungan diplomatik antara Kuba dan Amerika Serikat merupakan bukti bagi tekad dialog dari Pemerintah dua negara, namun ini hanya merupakan titik awal dari penggalan jalan yang sangat panjang di depan, karena diantara dua pihak tetap masih ada banyak perbedaan pendapat dan halangan, khususnya ketika Presiden Barack Obama memerlukan persetujuan Kongres Amerika Serikat yang banyak didominasi oleh Partai Republik untuk mengesahkan penghapusan embargo. Walaupun demikian, peristiwa ini juga merupakan titik balik yang

(22)

70

menentukan, sesuai dengan kecenderunugan zaman, memenuhi aspirasi yang pada tempatnya dari rakyat dua negeri (Huyen, 2014).

Referensi

Dokumen terkait

Menggambarkan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang bertukar pesan antar unit dengan aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal nama

Untuk menarik para investor ke dalam proyek LNG, harga dari unit volume gas yang disalurkan melalui pipa setidaknya harus sama dengan kombinasi biaya dari

Lebih dari satu bulan yang lalu (STOP, terima kasih Anda tidak perlua. mengisi

Perseroan yang bergerak di bidang jasa teknis dan pemasok suku cadang pembangkit listrik tenaga diesel, gas, dan uap ini mengalami penurunan permintaan perawatan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa – senyawa kimia yang ada dalam asap cair grade 3 dari bahan baku tempurung kelapa, tongkol jagung

Toisi dan Kussoy Wailan John (2012) menyatakan bahwa pengaruh luas bukaan ventilasi terhadap penghawaan alami pada kenyamanan termal pada rumah tinggal, dimana hasil analisanya

Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu dalam Toilet Training pada Anak Pertama Usia Toddler Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Ibu di Kecamatan Getasan, Amelda Tigapo,

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyeleksi atribut pengukuran dielektrik (parameter dielektrik, kondisi rangkaian alat dan frekuensi), memformulasi desain sensor