• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri menyebabkan perubahan perekonomian Indonesia secara drastis. Apabila pemerintah tidak menerapkan rencana untuk menaikkan harga, pemerintah tidak saja akan kehilangan kesempatan untuk memperbaiki profil dan efektivitas APBN, tetapi juga akan kehilangan kredibilitias (Bukhari, 2013).

Widjajanto (2014) menyebutkan bahwa ada sekitar lima alasan mengapa BBM harus dinaikkan harganya. Alasan pertama mengapa BBM harus dinaikkan harganya adalah harga BBM di Indonesia terlalu murah jika dibandingkan dengan negara lain, sehingga potensi BBM untuk diselundupkan itu akan menjadi tinggi. Selanjutnya alasan kedua adalah kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan DPR bersama pemerintah setiap tahunnya selalu terlampaui. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa hal tersebut merupakan salah satu bukti adanya dugaan terjadinya penyelundupan BBM. Alasan selanjutnya adalah sejak tahun 2000, Indonesia telah beralih status dari eksportir BBM menjadi importir BBM dan subsidi BBM selama ini tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang 30 tahun 2007 tentang energi. Alasan selanjutnya adalah menyempitnya ruang gerak APBN akibat seperlima APBN Indonesia digunakan untuk subsidi energi yang sifatnya sangat konsumtif. Padahal seharusnya APBN ini bisa diarahkan pada sektor produktif yang bersifat jangka panjang. Alasan terakhir adalah munculnya fenomena kelangkaan BBM di sejumlah daerah di Indonesia.

Kenaikan BBM ini akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa di masyarakat. Kenaikan harga BBM akan sangat berpengaruh terhadap permintaan

(demand) dan penawaran (supply). Permintaan dari masyarakat akan berkurang karena

harga barang dan jasa yang ditawarkan mengalami kenaikan. Begitu juga dengan penawaran akan berkurang akibat permintaan dari masyarakat menurun. Kenaikan

(2)

harga barang dan jasa yang terjadi merupakan akibat dari komponen biaya yang mengalami kenaikan. Kenaikan harga barang dan jasa ini menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan mempersulit perekenomian masyarakat yang berpenghasilan tetap. Menurut Bukhari (2013) inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM ini tidak dapat atau sulit untuk dihindari, karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang. Sedangkan di sisi lain, kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari karena membebani APBN. Oleh karena itu, untuk membantu kinerja pemerintah dan para menteri, perlu adanya sebuah sistem prediksi yang dapat memperkirakan tingkat inflasi berdasarkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Bahan bakar minyak yang sangat berpengaruh dengan proses produksi, distribusi dan transportasi barang di Indonesia adalah premium dan solar (Hidayat, 2010). Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Hidayat (2010) membuktikan bahwa harga bahan bakar minyak eceran berupa premium lebih memberikan pengaruh kepada peningkatan Indeks Harga Kelompok Komoditi (IHKK) dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak industri berupa solar. Harga bahan bakar minyak eceran berupa premium secara keseluruhan kontribusi lebih dapat menjelaskan variabilitas IHKK dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak industri yaitu solar. Hal ini menunjukkan bahwa harga bahan bakar minyak eceran berupa premium lebih berperan terhadap perubahan IHKK yang akan membentuk Indek Harga Konsumen (IHK) sebagai pedoman terbentuknya nilai tingkat inflasi di Indonesia. Pada gambar 1.1 menunjukkan grafik perkembangan harga premium dan solar dari tahun 2003 sampai dengan 2014 di Indonesia. Pada grafik tersebut menunjukkan perbedaan harga premium dan solar yang tidak terlalu jauh. Pada grafik tersebut juga menunjukkan bahwa kenaikan premium dan solar terjadi secara bersamaan dan begitu juga untuk sebaliknya. Oleh karena itu, dari grafik tersebut dan kesimpulan yang telah didapatkan oleh penelitian dari Hidayat (2010), penelitian ini akan dilakukan untuk melakukan prediksi pengaruh harga bahan bakar minyak khususnya harga premium terhadap tingkat inflasi di Indonesia.

(3)

Gambar 1. 1 Grafik Perkembangan Harga Premium dan Solar (Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral, 2014)

Dengan masalah yang kompleks seperti ini diperlukan sebuah metode yang dapat menghasilkan solusi atau prediksi yang paling baik. Metode pencarian solusi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode algoritma genetika yang mempunyai model komputasi yang sangat menjanjikan pada masalah praktis (Syafrizal dkk, 2008). Algoritma genetika ini merupakan algoritma pencarian yang menduplikasi mekanisme dari teknik generasi alam yaitu evolusi dimana terdapat sekumpulan individu di sebuah populasi yang merepresentasikan sekumpulan solusi yang nantinya akan mengalami seleksi alam. Dari seleksi alam tersebut, individu yang kuat yang akan bertahan sehingga solusi yang dihasilkan pun dapat memberikan solusi yang paling baik dari sekumpulan solusi yang ada. Oleh karena itu, setelah didapatkan sebuah solusi prediksi yang paling baik, keuntungan yang didapatkan adalah pemerintah dapat mengetahui dan mempertimbangkan langkah – langkah atau kebijakan – kebijakan fiskal apa saja yang akan dilakukan untuk menjaga stabilitas perekenomian di Indonesia. Selain itu dari segi konsumen atau masyarakat, masyarakat dapat memperkirakan kapan harus melakukan investasi atau tanam saham.

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 Jan u ari Juli Jan u ari Juli Jan u ari Juli Jan u ari Juli Jan u ari Juli Jan u ari Juli Jan u ari Juli Jan u ari Juli Jan u ari Juli Jan u ar i Ju li Jan u ari Juli Jan u ari Juli 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Perkembangan Harga Premium dan Solar di Indonesia

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang utama untuk dibahas adalah bagaimana cara mendapatkan prediksi tingkat inflasi dengan menggunakan metode algoritma genetika.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Sistem melakukan analisis dan prediksi tingkat inflasi hanya dari faktor perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) saja.

2. Data harga bahan bakar minyak (BBM) yang diambil hanya harga premium saja. 3. Data tingkat inflasi di Indonesia yang diambil dalam pembuatan sistem ini menggunakan hasil data dari website Bank Indonesia. Sedangkan data harga bahan bakar minyak berasal dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

4. Data tingkat inflasi dan harga bahan bakar minyak (BBM) diambil mulai dari tahun 2003 ketika masa pemerintahan Megawati sampai dengan tahun 2014 pada masa pemerintahan Joko Widodo.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sistem prediksi tingkat inflasi di Indonesia berdasarkan kenaikan bahan bakar minyak dengan menggunakan algoritma genetika.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

(5)

keuangan atau APBN dalam mempertimbangkan dan memperkirakan kebijakan-kebijakan fiskal apa saja yang akan dilakukan untuk tetap menjaga stabilitas perekonomian di Indonesia.

2. Membantu masyarakat dalam pertimbangan untuk melakukan investasi ataupun tanam saham.

1.6 Metodologi Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan keadaan terkini dari metode yang akan digunakan yaitu penggunaan algoritma genetika untuk menganalisis dan meprediksi dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap tingkat inflasi di Indonesia.

2. Pengumpulan dan Pemrosesan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data dari website Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Bank Indonesia yang dapat dijamin validitas dari data yang dibutuhkan. Data yang diambil adalah perkembangan harga bahan bakar minyak dari tahun ke tahun dan data tingkat inflasi tahunan di Indonesia sejak tahun 2003 ketika masa pemerintahan Megawati sampai dengan tahun 2014 pada masa pemerintahan Joko Widodo. Pemrosesan data berguna untuk mengubah dan mempersiapkan data yang akan diseleksi atau diambil dari sumber kemudian dijadikan sebagai inputan yang siap dan mampu dibaca oleh sistem yang akan dikembangkan.

3. Perancangan Algoritma Genetika

Pada tahap perancangan desain sistem dilakukan proses pemilihan representasi kromosom yang digunakan apa, jenis seleksi, jenis cross over, jenis mutasi dan jenis seleksi survivor yang akan digunakan. Penilihan metode pada proses seleksi, cross over, dan mutasi yang dilakukan dengan memperhatikan semua

(6)

faktor – faktor yang terlibat pada kasus sehingga dapat menghasilkan hasil yang paling baik sebagai solusi.

4. Pengembangan dan Implementasi Sistem

Dalam tahap pengembangan sistem dilakukan proses perancangan dan pembuatan desain interface baik itu pada proses input data, proses pengolahan data hingga proses output data. Setelah perancangan selesai, dilakukan pengembangan sistem dengan implementasi sistem dengan bahasa pemrograman

java. Implementasi yang berbentuk pengkodean tersebut selanjutnya dilakukan

analisis terhadap hasil percobaannya. Selain itu kegiatan trial and error juga akan dilakukan disini.

5. Pengujian dan Analisis

Pada tahap selanjutnya yaitu pengujian dilakukan pengujian terhadap sistem yang sudah dikembangkan dan diuji error yang dihasilkan. Pada tahap ini dilakukan dengan melakukan percobaan sistem pada iterasi keberapa sistem dapat menghasilkan solusi paling baik dan mencapai akurasi prediksi paling tinggi.

6. Penulisan Laporan

Pada tahap ini dilakukan penulisan laporan dari pengujian yang telah dilakukan , meliputi penyusunan laporan, analisis hasil dan pengambilan kesimpulan dari penelitian ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini merupakan garis besar dari masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian yang telah dilakukan, yang terbagi atas 7 (tujuh) bab, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, perumusan permasalahan, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

(7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab tinjauan pustaka ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang digunkan sebagai bahan referensi dalam penulisan tugas akhir ini.

BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab landasan teori ini akan dijelaskan mengenai teori – teori atau istilah-istilah yang berkaitan atau menjadi acuan dalam penelitian atau tugas akhir ini yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab analisis dan perancangan sistem akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang akan dikembangkan, mulai dari tahapan-tahapan analisis baik untuk analisis permasalahan pada penelitian maupun analisis kebutuhan sistem, perancangan, hingga penggambaran perancangan sistem yang akan dikembangkan.

BAB V IMPLEMENTASI

Pada bab implementasi akan dijelaskan mengenai implementasi proses pada sistem yang telah dikembangkan baik untuk kode programnya maupun tampilan antarmuka yang telah dikembangkan.

BAB VI PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penelitian yang telah dilakukan, sistem yang dikembangkan, dan pengujian-pengujian yang dilakukan sehingga diperoleh hasil penelitian.

BAB VII PENUTUP

Bab penutup merupakan bab yang berisi tentang kesimpulan yang diambil dari penelitian yang telah dilakukan. Selain itu terdapat juga saran bagi yang ingin mengembangkan lebih lanjut penelitian maupun sistem pada penelitian ini

Gambar

Gambar 1. 1 Grafik Perkembangan Harga Premium dan Solar  (Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral, 2014)

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran kepada Warung Pecel Dedy yaitu: Sebaiknya Warung Pecel Dedy membangunkan bangunan pada rumah

BAB I PENDAHULUAN 1 1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan elemen penting dari penyebaran informasi yang mendukung proses pengambilan keputusan yang paling tepat Oleh karena

pendidikan rumah tangga miskin di Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang, 2) Pekerjaan rumah tangga miskin di Kelurahan Binuang Kampung Dalam

Selain itu diplomasi yang dilakukan oleh Menteri Ali Alatas ini lebih dititik beratkan pada perbaikan citra bangsa Indonesia di mata dunia Internasional, sedangkan upaya

Selama administrasi perpajakan tidak mengoreksi jumlah pajak terutang yang telah ditetapkan dan dibayar sendiri oleh wajib pajak (dalam SPT) dengan menerbitkan

Sifat penata yang senang menyendiri, tidak percaya diri dan suka memendam perasaan merupakaan watak yang terdapat pada watak melankolis yang sempurna dan

Sasaran Rencana Strategis Balai Besar KSDA Jawa Barat tahun 2010 -2014 adalah tercapainya penurunan konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi (CA, SM, TWA)

Gaya kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin dalam suatu perusahaan atau organisasi mempunyai perbedaan dalam penerapan gaya kepemimpinannya masing-masing, yang