• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Sejarah Ringkas PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Sejarah Ringkas PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL 1 MEDAN

A. Sejarah Ringkas PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan

PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai. Kantor Wilayah 1 Medan ini berada di Jl. Pegadaian No. 112, Medan.

Pada tahun 1746, perusahaan ini merupakan perusahaan yang didirikan oleh Belanda bernama Bank van Leening. Kemudian Pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank van Leening kepada masyarakat diberi keleluasaan mendirikan usaha Pegadaian. Sampai akhirnya pada tahun 1901, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan agar pegadaian itu sendiri ditangani oleh pemerintah, yang menjadikan tanggal 1 April sebagai hari peringatan ulang tahun Pegadaian. Kemudian tahun 1905, Pegadaian resmi berubah menjadi lembaga resmi “JAWATAN”. Lalu mengalami perubahan bentuk badan hukum beberapa kali dari “JAWATAN” ke “PN” pada tahun 1961, “PN” ke “PERJAN” pada tahun 1969, “PERJAN” ke “PERUM” pada tahun 1990, sampai pada akhirnya tanggal 1 April 2012, berubah dari “PERUM” ke “PERSERO” hingga saat ini.

(2)

Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.

2. Misi

a. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. b. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang

memberikan kemudahan dan kenyamanan diseluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

c. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan. 3. Buadaya Perusahaan

Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Perseroan, maka telah ditetapkan budaya perusahaan yang harus selalu dipelajari, dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh seluruh insan Pegadaian yaitu jiwa INTAN yang terdiri dari:

a. Inovatif:

1) Berinisiatif, kreatif, produktif, dan adaptif 2) Berorientasi pada solusi bisnis

b. Nilai Moral Tinggi: 3) Taat beribadah

(3)

4) Jujur dan berpikir positif c. Terampil:

5) Kompeten di bidang tugasnya 6) Selalu mengembangkan diri d. Adi Layanan:

7) Peka dan cepat tanggap 8) Empatik, santun, dan ramah e. Nuansa Citra:

9) Bangga sebagai insan Pegadaian

10) Bertanggung jawab atas aset dan reputasi perusahaan 4. Makna Logo PT. Pegadaian (Persero)

Gambar 2.1

Logo PT. Pegadaian (Persero) Sumber: PT. Pegadaian (Persero)

Logo Pegadaian menampilkan simbol tiga lingkaran yang saling bersinggungan, mengisahkan tentang proses perjalanan Pegadaian sebagai sebuah institusi mulai dari sejarah berdiri, perkembangan hingga

(4)

transformasi menjadi solusi keuangan yang berpegang pada nilai kolaborasi, transparansi dan kepercayaan.

Simbol tiga lingkaran yang bersinggungan mewakili tiga layanan utama, yaitu: Pembiayaan Gadai dan Mikro, Emas dan Aneka Jasa. Simbol timbangan merepresentasikan keadilan dan kejujuran. Warna hijau yang lebih variatif melambangan keteduhan, senantiasa tumbuh berkembang melindungi dan membantu masyarakat. Huruf besar di awal dan huruf kecil memberi kesan lebih ringan, sesuai dengan maknanya, yaitu; rendah hati, tulus dan ramah dalam melayani. Dengan mottonya “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” yang telah populer di masayarakat masih tetap dipertahankan.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat

(5)

diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Gambar 2.2 berikut adalah struktur organisasi dari PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan:

Gambar 2.2

Struktur Organsisasi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan Sumber: PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan

PIMPINAN WILAYAH Manajer Area Manajer SDM Manajer Keuangan Manajer Bisnis Inspektur Wilayah Manajer Logistik Asisten Manajer Bisnis Syariah Pemimpin Cabang Asisten Manajer Bisnis Fudisia dan Jasa L i Asman Bisnis d i Asisten Manajer Bisnis Emas Asisten Manajer Akuntansi Asisten Manajer Tresuri Asisten Manajer Pelatihan Asisten Manajer APSDM Asisten Manajer Kesejahte raan & HI Asisten Manajer Perlengka pan Asisten Manaje r Bangun Humas Ahli Taksir PKBL & CSR Legal Officer Pranata TI

(6)

C. Job Description

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan.

1. Pemimpin Wilayah adalah pejabat struktural satu level di bawah Direksi yang memimpin suatu Kantor Wilayah, yang merencanakan, menyelenggarakan, melakukan monitoring, pengawasan dan evaluasi atas seluruh kegiatan kerja Perusahaan di wilayah, terutama bidang Operasional dan Penjualan, serta membantu fungsi-fungsi Kantor Pusat sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Direksi untuk mencapai tujuan Perusahaan.

2. Legal Officer berfungsi sebagai perencana dan pelaksana kegiatan advokasi, legal proceedings, pemberian advis, dan kajian aspek hukum.

3. Asman Humas berfungsi membantu Pemimpin Wilayah dalam merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan Perusahaan, kehumasan dan protokol di Kantor Wilayah, Area dan Kantor Cabang.

4. Asman Standard Outlet & Pelayanan berfungsi membantu Pemimpin Wilayah dalam melaksanakan pengawasan atas terlaksananya standarisasi Cabang dan UPC serta standarisasi pelayanan baik konvensional maupun syariah.

5. Deputy Pemimpin Wilayah Bidang Bisnis bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasi, menyelenggarakan, mengawasi,

(7)

memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan operasional dan penjualan di area yang menjadi tanggung jawabnya, baik konvensional maupun syariah.

6. Asman Penjualan bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan pelaksanaan kegiatan penjualan semua produk/bisnis di area tanggung jawabnya.

7. Asman Mikro bertanggung jawab atas tercapainya target bisnis produk mikro di area kewenangannya dengan merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan dan mengawasi kegiatan operasional bisnis produk mikro sesuai dengan kewenangannya.

8. Asman Pengelolaan Resiko merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan pengelolaan risiko dan BJ bermasalah dari produk gadai dan produk lainnya yang tidak dapat diselesaikan pada tingkat cabang baik konvensional maupun syariah.

9. Deputy Pemimpin Wilayah Bidang Administrasi & Supporting merencanakan, menyelenggarakan, melakukan monitoring, pengawasan dan evaluasi atas seluruh kegiatan kerja perusahaan di kantor wilayah, pada bidang Keuangan, SDM, dan Logistik, serta mambantu fungsi-fungsi Pemimpin Wilayah.

10. Manajer Keuangan merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan tresuri dan akuntansi Kantor Wilayah baik konvensional maupun syariah

(8)

11. Asman Tresuri & Akuntansi merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi pengurusan perbendaharaan, penagihan dan perpajakan, verifikasi dokumen keuangan dan pembukuan serta penyajian laporan keuangan Kantor Wilayah, Area dan Kantor Cabang/UPC baik konvensional maupun syariah.

12. Profesional TI membantu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi urusan database, perangkat lunak jaringan dan teknis perangkat keras.

13. Manajer SDM merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakn dan mengendalikan administrasi, pengembangan dan kesejahteraan SDM, serta hubungan industrial dan pelatihan SDM baik konvensional maupun syariah.

14. Asman Administrasi SDM & Budaya Kerja bertugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan & mengawasi proses rekrutmen dan pemagangan keryawan tetap, pengadaan karyawan tidak tetap (PKWT), pengolahan data dan penataan arsip karyawan, serta pengelolaan aplikasi SISSDM/HCMS. Serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan budaya kerja baik konvensional maupun syariah.

15. Asman pengembangan SDM & Diklat bertugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengembangan SDM (penilaian kerja, mutasi karyawan, (rotasi, promosi dan demosi)) serta program pendidikan dan pelatihan

(9)

karyawan kantor wilayah, kantor area dan kantor cabang yang selaras dengan program pengembangan SDM, pengusulan dan pengadministrasiannya, baik konvensional maupun syariah.

16. Manajer Logistik bertugas merencanakan, mengendalikan, mengkoordinasi dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan bangunan pada kantor wilayah, kantor area dan kantor cabang, serta penata usahaan perlengkapan, rumah tangga dan bangunan baik konvensional maupun syariah.

17. Asman Bangunan bertugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pengurusan administrasi tanah, bangunan dan prasarananya, rancang bangun, membuat kalkulasi biaya dan melakukan pemeliharaan bangunan serta pengawasan pelaksanaan pembangunan/perbaikan bangunan di kantor wilayah, area, cabang UPC/UPK termasuk kantor cabang UPC/UPK syariah.

18. Asman Perlengkapan bertugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pengurusan tata usaha kantor, kebutuhan rumah tangga, perlengkapan dan keamanan serta kendaraan dinas baik konvensional maupun syariah.

D. Jaringan Usaha

Pemerintah mengubah status badan hukum Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian menjadi perusahaan persero. Hal itu tertulis dalam Pasal 2 ayat (1)

(10)

Peraturan Pemerintah (PP) No.51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perum Pegadaian Menjadi Perusahaan Persero, dan ditandatangani Presiden pada 13 Desember 2011. Disebutkan dalam pasal itu, dengan status baru, bidang usaha PT Pegadaian (Persero) adalah gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah dan jasa lain di bidang keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Usaha itu khusus ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan menengah. Tujuan lain adalah mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas. Ada tiga kegiatan usaha utama PT Pegadaian menurut Pasal 2 ayat (2), yaitu:

1. Menyalurkan pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek 2. Menyalurkan pinjaman berdasarkan jaminan fidusia

3. Pelayanan jasa taksiran, sertifikasi dan perdagangan logam mulia serta batu adi Selain kegiatan usaha utama itu, Pasal 2 ayat (3) menyatakan PT Pegadaian dapat melakukan usaha jasa uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman. Diamanatkan pula, agar PT Pegadaian mengoptimalisasi sumber daya manusia.

Dari 12 Kantor Wilayah, sampai dengan 31 Desember 2013 jumlah Outlet (Usaha Gadai dan Usaha Syariah) yang beroperasi sebanyak 4.661 unit. Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan, Pegadaian mengoperasikan Unit Pelayanan Cabang (UPC) dan Unit Pelayanan Syariah (UPS). Unit Pelayanan tersebut merupakan perpanjangan Kantor Cabang Induk dalam memberikan pelayanan. Data kegiatan UPC/UPS dikonsolidasikan di Kantor Cabang Induk sesuai dengan ketentuan yang

(11)

berlaku. Hingga Desember 2013 jumlah Kantor Cabang dan Unit Pelayanan Cabang (konvensional) yang melayani jasa gadai sebanyak 4.016 unit, terdiri dari 156 CPS dan 489 UPS. Dengan demikian jumlah jaringan pelayanan, baik Cabang Usaha Gadai (CPP maupun UPC) maupun Cabang Usaha Syariah (CPS dan UPS) sampai dengan 31 Desember 2013 sebanyak 4.661 unit, dengan rincian sebagai berikut:

1. Kantor Cabang Usaha Gadai sebanyak 719 unit 2. Kantor Cabang Usaha Syariah sebanyak 156 unit

3. Unit Pembantu Cabang Usaha Gadai dan Syariah sebanyak 3.786 unit

E. Kinerja Usaha Terkini

Dari sisi kinerja operasional, dalam tahun 2013 PT Pegadaian (Persero) telah menyalurkan uang pinjaman (omzet) sebesar Rp 102,1 triliun (70% dari target), yang berarti tumbuh 0,28% dibandingkan dengan realisasi omset tahun 2012 (yoy), dengan Outstanding Loan (OSL) sebesar Rp 26,35 triliun pada posisi akhir tahun 2013.

Dari hasil kinerja operasional tersebut, dalam tahun 2013 PT Pegadaian (Persero) memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp 7,9 triliun (80% dari target), yang berarti tumbuh 1,81% dari tahun 2012 (yoy). Biaya usaha sebesar Rp 5,3 trilun (77% dari target) atau tumbuh 1,16% dari tahun 2012 (yoy). Meskipun pencapaian kinerja secara keseluruhan masih dibawah target RKAP 2013, akan tetapi laba bersih yang diperoleh dapat mencapai

(12)

Rp 1,907 triliun (85% dari target), atau meningkat sekitar Rp 2,0 miliar dari laba bersih tahun 2012 sebesar Rp 1,905 triliun.

Dewan Komisaris menyadari pentingnya pencapaian target laba bersih, namun yang lebih utama adalah keberlanjutan pertumbuhan bisnis PT Pegadaian (Persero) sehingga dapat bertahan dan tetap menjadi market leader dalam industry gadai di Indonesia.

Dari sisi tingkat kesehatan perusahaan, dalam tahun 2013 Pegadaian mendapatkan penilaian auditor independen dengan opini “Wajar” dalam semua hal yang material dengan tingkat kesehatan perusahaan dalam kondisi “Sehat” kategori “AAA”.

F. Rencana Usaha

Hingga saat ini Pegadaian masih mempertahankan posisinya sebagai market leader di bisnis jasa gadai dengan penguasaan pasar hingga di atas 80% dari industri gadai Indonesia. Sesuai dengan komitmennya sebagai Penggerak Masa Depan Bangsa, Pegadaian senantiasa melakukan adaptasi terhadap berbagai keinginan dan kebutuhan masyarakat untuk mensolusi kebutuhannya. Saat ini Pegadaian telah memiliki beragam pilihan produk dalam bentuk tiga inti layanan, yaitu pembiayaan untuk mengatasi kekurangan likuiditas dalam bentuk bisnis gadai dan kredit mikro fidusia, perdagangan emas untuk investasi, dan aneka jasa untuk memudahkan transaksi keuangan masyarakat menengah ke bawah, untuk menunjang aktivitas perekonomian yang lebih produktif.

(13)

Ke depan, Pegadaian berupaya menjadi one stop business solution, yaitu sebuah format bisnis yang memungkinkan semua masyarakat terlayani kebutuhannya, baik kebutuhan keuangan/pinjaman dalam bentuk gadai, kredit hingga investasi.

Dengan komitmen dan keunggulan tersebut, peluang usaha Pegadaian masih terbuka luas di masa depan. Transformasi perusahaan terus dilakukan untuk menjadikan Pegadaian sebagai perusahaan yang tetap tumbuh dan berkembang serta menjadi leader dalam bisnis gadai maupun sebagai penyedia aneka jenis produk pembiayaan skala mikro yang dibutuhkan masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah sebagai nasabah utama Pegadaian.

Referensi

Dokumen terkait

Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung telah sesuai dengan teori yang ada, namun pada saat melakukan prosedur pemberian kredit pada tahap pengembalian atau pelunasan nasabah

TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM WANPRESTASI PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR WILAYAH

Visi dari PT. Pegadaian adalah sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi marketleader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik

Pegadaian dilakukan dengan pengalihan bentuk badan hukum BUMN dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun

Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado, yaitu sebagai berikut: (1) Pihak manajemen diharapkan dapat membuat laporan keuangan berdasarkan rasio keuangannya terutama

Pertamina (Persero) menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perseroan, PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate Governance atau

Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan yang merupakan salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) bergerak dibidang agribisnis perkebunan yang mengelola lima budidaya

Besarnya penyaluran kredit gadai yang diberikan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Setia Budi tidak sama dengan kata lain tidak berbanding lurus dengan laba