• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Rencana Umum Jaringan Lintas Angkutan Barang di Wilayah Jabodetabek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyusunan Rencana Umum Jaringan Lintas Angkutan Barang di Wilayah Jabodetabek"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Penyusunan Rencana Umum Jaringan Lintas

Angkutan Barang di Wilayah Jabodetabek

Focus Group Discussion

(2)

Outline

Dasar Hukum

Konsep Umum

Tujuan

Kondisi Eksisting dan Permasalahan

Konsep Rencana Umum Jaringan Lintas

Rencana Tim Kerja

(3)

JARINGAN LINTAS

PP 79 TAHUN 2013

TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

PP 74 TAHUN 2014

TENTANG ANGKUTAN JALAN

PENGAWASAN MUATAN ANGKUTAN BARANG

PP 74 TAHUN 2014

TENTANG ANGKUTAN JALAN

PM 134 TAHUN 2015

TENTANG PENYELENGGARAAN PENIMBANGAN

KENDARAAN BERMOTOR DIJALAN

SE 3 TAHUN 2015

TENTANG PENYELENGGARAAN PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

(4)

Konsep Umum

BPTJ

•Seamless Transport

Through

Integration

Jaringan Lintas

• Seamless

Urban Freight

Transport

*) Seamless urban freight transport is an essential element for supporting efficient economic and social development in urban areas

(5)

Konsep Umum

Regulator

Kelancaran Lalu Lintas Keselamatan

Hemat Energy Lingkungan

Badan Usaha

Kompetisi & Daya Saing Biaya murah

Efficient logistics systems designated time windows

C r a s h

(6)

Konsep Umum

C r a s h

Kerangka Pikir Jalur Lintas

Aktifitas Penduduk Jabodetabek Aktifitas Logistik Jabodetabek Transport Urban Planning

Land Use Planning (Logistic Centre)

(7)

Tujuan

Menelaah peraturan yang berlaku terkait dengan jaringan lintasangkutan barang dan penimbangan kendaraan bermotor Melakukan survey inventarisasi jaringan jalan nasional yang digunakan lintasan angkutan barang di wilayah Jabodetabek Melakukan survey overload road side

Melakukan survey Kinerja Ruas Jalan

Merencanakan penempatan Weight in Motion di Pintu Tol

Menyusun Konsep Penetapan Tarif di Jalan Tol Untuk Kendaraan Barang Overload

Menyusun konsep transport demand management terkait pergerakan kendaraan angkutan barang

(8)

Permasalahan

Issue Utama

Pembagian Ruang Jalan Overload

Impact Rendahnya tingkat

keselamatan akibat mix traffic

Kecepatan rendah

Polusi

Pemborosan Energy

Impact Kerusakan dini jalan

Kecepatan rendah

Keselamatan rendah Pemborosan Energy

(9)

Jaringan Lintas dan Jembatan Timbang Eksisting

Kondisi Eksisting

Wilayah Rute Khusus Angkutan Barang Peraturan Jam Operasi Kend. Dominan Jemb. Timbang Lokasi Fungsi

DKI Jakarta Cawang-Tomang Pluit & Kembangan-Tomang

PM 62/2011 Truk Besar -

-Pembatasan Jam Operasi Ruas Dalam Kota Tertentu

SK Gub. DKI Jakarta Nomor 5148 /1999

Truk Besar -

-Kota Bogor - - Truk Besar -

-Kab. Bogor Jalan Jakarta-Bogor - Truk Besar Kemang Ya

Kota Bekasi -

-(Kecuali hari besar tertentu)

Truk Besar -

-Kab. Bekasi Jalan Narogong-Cileungsi (Siliwangi) - Truk Besar -

-Kota Depok Jalan Raya Bogor; Jalan Nangka-Jalan Muchtar; Jalan Parung-Jalan Ciputat

- Truk Besar -

-Kota Tangerang - - Truk Besar Jl. Daan

Mogot

Tidak

Kota Tangsel - - Truk Besar -

(10)

-Jaringan Jalan Nasional dan Kawasan Industri serta

Pusat Logistik Berikat di Jabodetabek

PLB KI

(11)

Jaringan Lintas DKI Jakarta

(12)

Konsep Pengembangan Manajemen

(13)
(14)

Konsep Manajemen

(15)

Konsep Pengembangan

(16)

Konsep Pembatasan Overload dan Sistem

Pengawasan E-Enforcement

Sumber : PIARC, 2012 Server JT Modem Internet External Display PC Timbang/Opdat Indicator Loadcell Digital PC Data Baru

Cetak Struk Denda PC Denda

Langgar 5 – 25 %

PC Tilang

PC Laporan

Cetak Struk Tilang

Cetak Laporan

ANPR

(Automatic number plate recognition)

Langgar > 25 %

(17)

Rencana Tim Kerja BPTJ

• Inventarisasi jaringan jalan nasional • Overload road side jalan nasional

• Kinerja Ruas Jalan (Dampak Kendaraan Angkutan Barang)

Survey

• Seluruh gerbang tol di Jabodetabek • Pemetaan wilayah logistic

• Penetapan Lokasi WIM

Pemetaan

WIM

• Transport Demand Management

• Rencana Umum Jaringan Lintas Jabodetabek • Sistem Pengawasan Lalu Lintas dan Muatan

Kendaraan Angkutan Barang Melalui E-Enforcement

Penyusunan

Konsep

(18)
(19)

J

A

R

I

N

G

A

N

L

I

N

T

A

S

 Bab II bagian kedua Pasal 4 ayat (4) : Rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan arahan dan pedoman untuk :

Huruf f : penyusunan rencana umum jaringan lintas angkutan barang nasional

 Bab II bagian ketiga Pasal 7 ayat (4): Rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan arahan dan pedoman untuk :

Huruf f : penyusunan rencana umum jaringan lintas angkutan barang provinsi

 Bab II bagian keempat Pasal 10 Ayat (4): Rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan arahan dan pedoman untuk :

Huruf f : penyusunan rencana umum jaringan lintas angkutan barang kabupaten

 Bab II bagian ketiga Pasal 13 ayat (3): Rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan arahan dan pedoman untuk :

Huruf f : penyusunan rencana umum jaringan lintas angkutan barang kota

PP 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN P P 7 9 T A H U N 2 0 1 3

(20)

Bagian ketiga paragraf 2 (terminal barang untuk umum)

Pasal 91 ayat (1) : Penetapan lokasi terminal barang untuk umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 90 ayat (1) huruf a harus memperhatikan :

• Huruf d : kesesuaian dengan rencana pengembangan dan/atau kinerja jaringan jalan dan jaringan lintas

Lanjutan…

J

A

R

I

N

G

A

N

L

I

N

T

A

S

P P 7 9 T A H U N 2 0 1 3

(21)

 BAB II (angkutan orang dan/atau barang) bagian ketiga (angkutan barang dengan kendaraan bermotor) pasal 10 ayat (3) : Persyaratan teknis angkutan barang dengan kendaraan bermotor yaitu :

Tersedia Ruang Muatan Dan/Atau Tempat Muatan Yang Dirancang Khusus;

Barang Yang Diangkut Sesuai Dengan Ruang Muatan ; Dan

Jumlah Barang Yang Diangkut Tidak Melebihi Daya Angkut Sesuai Dengan Tipe Kendaraannya.

PP 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN

J

A

R

I

N

G

A

N

L

I

N

T

A

S

P P 7 4 T A H U N 2 0 1 4

(22)

A

N

G

K

U

T

A

N

B

A

R

A

N

G

 Pasal 63 ayat (1) : Pengawasan muatan angkutan barang dengan alat penimbangan yang dipasang secara tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (3) huruf a digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap semua mobil barang

 Pasal 63 ayat (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk :

a. Angkutan Peti Kemas ;

b. Mobil Tangki Bahan Bakar Minyak Dan / Atau Bahan Bakar Gas;

c. Angkutan Barang Berbahaya ; Dan d. Alat Berat. P P 7 4 T A H U N 2 0 1 4

PENGAWASAN MUATAN ANGKUTAN BARANG PP 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN

(23)

 Pasal 68 : Pemerintah membangun sistem informasi penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor yang

dilaksanakan oleh unit pelaksana penimbangan

kendaraan bermotor.

 Pasal 69 ayat (1) : Unit pelaksana penimbangan

kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 wajib melakukan :

a. Pemeriksaan Tata Cara Pemuatan Barang;

b. Pengukuran Dimensi Kendaraan Angkutan Barang

c. Penimbangan Tekanan Seluruh Sumbu Dan / Atau

Setiap Sumbu Kendaraan Angkutan Barang;

d. Pemeriksaan Dokumen Angkutan Barang;

e. Pencatatan Kelebihan Muatan Pada Setiap

Kendaraan Yang Diperiksa; dan

f. Pendataan Jenis Barang Yang Diangkut, Berat

Angkutan, Dan Asal Tujuan Lanjutan… P P 7 4 T A H U N 2 0 1 4

A

N

G

K

U

T

A

N

B

A

R

A

N

G

(24)

PM 134 TAHUN 2015

TENTANG

PENYELENGGARAAN

PENIMBANGAN KENDARAAN

BERMOTOR DIJALAN

(25)

SE. 3 TAHUN 2015

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENIMBANGAN

KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

(26)
(27)
(28)

PERMASALAHAN UMUM

AKIBAT KENDARAAN ANGKUTAN BARANG

YANG MELEBIHI BATAS YANG DIIZINKAN

(29)

PERMASALAHAN UMUM

KENDARAAN ANGKUTAN BARANG

• PELANGGARAN KELEBIHAN MUATAN CENDERUNG MENINGKAT

DAN TIDAK TERKONTROL

• KENDARAAN YANG MELANGGAR TATA CARA PEMUATAN, MASIH

BEBAS BEROPERASI

• PERBEDAAN DIMENSI KENDARAAN DENGAN DATA BUKU UJI

DKI Jakarta hampir 78% kendaraan terindikasi kelebihan

muatan dan melampaui ketentuan muatan sumbu

terberat (MST), yakni 10 ton. (Kompas, edisi cetak 6 Juni

(30)

AKIBAT MUATAN BERLEBIH DARI BATAS YANG

DIIZINKAN

 BIAYA PERAWATAN JALAN MENINGKAT

 KECELAKAAN MELIBATKAN ANGKUTAN BARANG dan PENGENDARA LAIN

(31)
(32)

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK - DIREKTORAT PRASARANA

Muatan melebihi dimensi tinggi kendaraan barang

Muatan melebihi sumbu belakang kendaraan barang

(33)

Angkutan barang yang beroperasi melebihi dimensi tinggi

Kontainer pengangkut bak yang melebihi dimensi tinggi sehingga tersangkut di jembatan layang Jakarta Barat

(34)

Truk yang beroperasi melebihi muatan dan berpotensi terjadinya kecelakaan dan merusak perkerasan jalan

(35)

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK - DIREKTORAT PRASARANA

Kerusakan Jalan Raya Nagrak – Bojongkulur Gunung Putri, Kabupaten Bogor Kerusakan Jalan Bojonggede – Citayam (5 km)

(36)

Kerusakan Jalan Jatiasih Bekasi

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK - DIREKTORAT PRASARANA

(37)

Kerusakan Jalan di Kota Tangerang

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK - DIREKTORAT PRASARANA

Robohnya Jembatan Penyeberangan Orang akibat Kendaraan barang yang beroperasi melebihi dimensi tinggi yang ditetapkan (Kota Tangerang)

(38)

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK - DIREKTORAT PRASARANA

Jalan rusak di Kawasan Daan Mogot

(39)

PERMASALAHAN

KEMACETAN LALU

LINTAS AKIBAT

KENDARAAN

(40)

Ruas Jalan Tol Bekasi

(41)

Ruas Jalan Tol JORR

(42)

Ruas Jalan Tol Jakarta - Bogor

Ruas Jalan Tol Bogor - Jakarta

(43)

Ruas Jalan Tol Jakarta Depok

Ruas Jalan Tol Cikarang Utama

(44)

Ruas Jalan Raya Bogor

Ruas Jalan Raya Bekasi

(45)

Ruas Jalan Raya Tanjung Priok Ruas Jalan Pemuda

(46)

Ruas Jalan Grogol Ruas Jalan Bekasi

(47)
(48)
(49)

KAWASAN INDUSTRI di JABODETABEK

•Kawasan Berikat Nusantara, Jakarta Utara (594 Ha)

•Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur (438,75 Ha)

•Kawasan Industri Jababeka, Kabupaten Bekasi (1570 Ha)

•Kawasan Industri Sentul, Bogor (100 Ha)

(50)
(51)

Kawasan Berikat

Nusantara, Jakarta Utara

(594 Ha)

(52)
(53)

Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur

(438,75 Ha)

(54)

Kawasan Industri

Jababeka, Kabupaten

Bekasi (1570 Ha)

(55)
(56)

L

O

K

A

S

I

 Kawasan Industri Sentul

merupakan salah satu kawasan

industri yang tumbuh dan

berkembang di provinsi jawa barat. Kawasan ini berlokasi di Jl. Kaum Sari No. 1, Kedung Halang Bogor.

 Luas Lahan 100 ha

(57)

LOKASI PELABUHAN

TANJUNG PRIOK

(58)

Pintu masuk JICT, Tanjung Priok Antrian Truk Peti Kemas di pintu masuk JICT

(59)

Aktivitas bongkar muat peti kemas

Alat berat pengangkut Kontainer

(60)

Aktivitas bongkar

muat peti kemas

(61)
(62)

Referensi

Dokumen terkait

Adanya berbagai kendala tersebut menyebabkan rancangan model usahatani terpadu sayuran organik-hewan ternak (MUSOT) yang dibangun di Desa Karehkel perlu

Pada saat selector switch berada pada sistem operasi lokal maka plant gardu distribusi berada pada posisi lokal maka sumber 5 VDC akan digunakan sebagai

oleh STP akan sama dengan pada saat Initial Convergence. Berikut adalah hasil printscreen dari Recovery Convergence. Pengukuran Recovery Convergence. Bentuk tabel perubahan

Sebelum menggunakan alat juga harus diketahui prinsip kerja atau cara kerja menggunakan alat menggunakan alat juga harus diketahui prinsip kerja atau cara kerja menggunakan

Tujuan strategis Kemendiknas tahun 2010--2014 dirumuskan berdasarkan jenjang layanan pendidikan dan sistem tata kelola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan

3.1.4 SOLUSI PERANCANGAN DESTINATION BRANDING BAGI DESA WISATA KANDRI SEBAGAI TUJUAN WISATA EDUKASI

Secara keseluruhan hasil pe- nilaian tentang aspek keterbacaan, konstruksi dan keterpakaian produk oleh guru menunjukkan bahwa pe- ngembangan instrumen asesmen

Penilaian dampak positif dari kegiatan penambangan merupakan penilaian manfaat yang diterima pihak-pihak dalam kegiatan penambangan pasir di lokasi penelitian, yaitu berupa