• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

7

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web 2.1.1. Pengertian Internet

Menurut Oneto dan Sugiarto (2009:1) “internet adalah jaringan komputer”. Ibarat jalan raya, internet dapat dilalui berbagai sarana transportasi, seperti bus, mobil dan motor yang memiliki kegunaan masing-masing.

Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber

daya informasi untuk jutaan bahkan milyaran pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Internet (inter-network) dapat juga diartikan jaringan komputer luas yang menghubungkan pemakai komputer satu dengan komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan komputer dari suatu negara ke negara di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai informasi, fasilitas layanan internet

browsing.

Beberapa di internet telah tersedia file atau dokumen yang siap untuk diduplikat oleh orang lain secara gratis. Telnet digunakan untuk masuk ke sistem komputer tertentu dan bekerja pada sistem komputer lain. Ghoper digunakan untuk menempatkan informasi yang disimpan pada internet servers dengan menggunakan hirarkhi dan kita dapat mengambil informasi tersebut.

2.1.2. Pengertian Website

Menurut Rahdian (2008:1) “Website adalah suatu ruang informasi dimana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasikan pengenalan global

(2)

yang disebut Uniform Resource Locator (URL)”.

Menurut Yuhefizar (2013:2) pengertian website adalah “keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dari sebuah domain yang mengandung informasi”.

Menurut Puspitosari (2010:1) mengemukakan “Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia, selama terkoneksi dengan jaringan internet”. Secara garis besar, website digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Website Statis

Adalah website yang mempunyai halaman tetap tidak berubah. 2. Website Dinamis

Adalah website yang secara struktur diperuntukkan update sesering mungkin. 3. Website Interaktif

Adalah website yang dapat berinteraksi dengan penggunanya (user).

2.1.3. Pengertian Web Browser

Pengertian web browser menurut Winarno dan Utomo (2010:31) “web

browser adalah alat yang digunakan untuk melihat halaman web”.

Tampilan web yang dihasilkan dapat dibaca dan dimengerti oleh orang awam sekalipun. Program ini dibuat dengan tujuan untuk mengeksplorasi layanan yang diberikan oleh web server yang diakses, tentunya dengan batasan-batasan yang ditetapkan oleh web server itu sendiri. Beberapa program penerjemah (istilah umum yang digunakan untuk browser) antara lain Internet Explorer,

(3)

Dengan web browser kita dapat memperoleh informasi yang disediakan oleh server web. Web browser juga dikenal dengan istilah browser, atau peselancar, atau internet browser adalah suatu program komputer yang menyedikan fasilitas untuk membaca halaman web disuatu komputer.

2.1.4. Pengertian Web server

Menurut Fathansyah (2012:466) menerangkan bahwa “web server adalah

Server Web (Web server) merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat

lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu URL ke pemakai”.

Menurut Supardi (2010:2) “Web server merupakan perangkat lunak yang mengelola (mengatur) permintaan user dari browser dan hasilnya dikembalikan ke browser”.

Web server merupakan hal yang terpenting dari server di internet

dibandingkan server lainnya seperti e-mail server, ftp server, ataupun news

server. Hal ini disebabkan web server telah dirancang untuk dapat melayani

beragam jenis data, dari text sampai grafis 3 dimensi. Kemampuan ini telah menyebabkan berbagai institusi seperti universitas maupun perusahaan dapat menerima kehadirannya dan juga sekaligus mengggunakannya sebagai sarana di

internet.

Web server juga dapat menggabungkan dengan dunia mobile wireless internet atau yang sering disebut sebagai WAP (Wireless Access Protocol) yang

(4)

kondisi ini, web server tidak lagi melayani data file HTML tetapi telah melayani

WML (Wireless Markup Language).

2.1.5. Pengertian HTML

Menurut Sibero (2012:19), “HTML (Hyper Text Markup Languge) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”.

Sedangkan Menurut Winarno dan Utomo (2010:66) “HTML singkatan dari

Hypertext Markup Language dan berguna untuk menampilkan halaman web”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

2.1.6. Pengertian JavaScript

Menurut Sidik (2011:1) menjelaskan bahwa “JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program yang digunakan agar dokumen HTML yang ditampilkan dalam browser menjadi lebih interaktif, tidak sekedar indah saja”.

JavaScript berfungsi membuat sebuah halaman website lebih interaktif dan

dinamis. Penggunaan kode JavaScript sangat dibutuhkan untuk website-website yang berorientasi pada kenyamanan pengakses (user-experience). Namun

(5)

penggunaan kode JavaScript ini tidak akan maksimal jika tidak dibarengi dengan penggunaan CSS karena JavaScript juga tidak akan lepas dari HTML, karena ketiga bahasa pemrograman itu sangat erat kaitannya.

2.1.7. Pengertian PHP (PHP Hypertext Prepocessor)

Menurut Sibero (2012:49), “PHP adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

Pengertian PHP menurut Anhar (2010:23) “PHP adalah (PHP Hypertext

Prepocessor) adalah bahasa pemrograman web berupa script yang dapat

diintegrasikan dengan HTML”.

Menurut Arief (2011:43) “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”. Karena

PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP

akan dieksekusi di server kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin.

PHP dirancang untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini,

seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

2.1.8. Sejarah PHP

Pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdrof awalnya membuat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk

(6)

mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis, Menurut Sibero (2012:49). PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemrograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool i.c dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 terakhir pada saat ini.

2.1.9. Pengertian CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Winarno dan Utomo (2010:106) menerangkan bahwa “CSS merupakan bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengatur style-style yang ada di tag-tag HTML”.

Menurut Wiswakarma (2010:1), “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemrograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda (mark up language)”.

Menurut Syaban (2010:37), “CSS (Cascading Style Sheet) adalah suatu bahasa yang dikhususkan untuk mengatur gaya atau layout sebuah halaman web”.

Menurut Aditama (2012:4) “CSS adalah salah satu bahasa pemrograman

web yang bertujuan untuk membuat web kita menjadi lebih menarik dan

(7)

Dalam CSS dapat mengubah warna table, besar font, atau tata letak menu yang dikendalikan dari CSS sehingga semua jendela dapat berubah, dengan CSS tidak perlu membuat style pada file PHP, karena cukup dengan satu file CSS telah mengontrol semua style yang diinginkan pada setiap file PHP yang akan ditampilkan nanti pada web browser.

Penggunaan CSS dalam web akan jauh lebih efisien dikarenakan CSS dapat digunakan secara berulang pada tag-tag tertentu, sehinga tidak perlu mengetikan ulang seluruh perintah pemformatan desain seperti halnya dalam HTML klasik.

2.1.10. Pengertian XAMPP

Menurut Wahana (2009:30) “XAMPP adalah salah satu paket instalasi

Apache, PHP, dan MySQL secara instant yang dapat digunakan untuk membantu

proses instalasi ketiga produk tersebut”.

Menurut Imansyah (2010:4), “Xampp adalah installer yang membundel

Apache, PHP, dan MySQL untuk Windows dalam satu paket”.

Menurut Kartini (2013:26-27), “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Menurut Aditya (2011:16) “Xampp adalah perangkat lunak bebas yang merupakan kompilasi dari beberapa program yang mendukung banyak sistem opeasi”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggabungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

(8)

2.1.11. Pengertian Adobe Dreamweaver CS6

Menurut Madcoms (2013:2) “Adobe Dreamweaver CS6 adalah versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative

Suite 6”.

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Designer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini

disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web.

Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamweaver CS6 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.

2.1.12. Pengertian Basis Data (Database)

Database secara sederhana, dapat disebut sebagai gudang data. Secara teori:

Pengertian Database menurut Winarno dan Utomo (2010:142) “Database atau biasa disebut basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Data tersebut biasanya terdapat dalam tabel-tabel yang saling berhubungan satu sama lain, dengan menggunakan field/kolom pada tiap tabel yang ada”.

Menurut Fathansyah (2007:2) mengemukakan bahwa:

Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya

(9)

yang terekam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasi lainnya.

Basis data sendiri dapat didefinisasikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk).

Hal ini merupakan konsekuensi logis, karena lemari arsip langsung dikelola/ditangani oleh manusia, sementara basis data dikelola/ditangani melalui perantaraan alat/mesin pintar elektronis (yang kita kenal sebagai komputer). Perbedaan media ini selanjutnya melahirkan perbedaan-perbedaan lain yang menyangkut jumlah dan jenis metode/cara yang dapat digunakan dalam upaya penyimpanan.

(10)

2.1.13. Pengertian MySQL

Menurut Anhar (2010:21) “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL Database

Management System atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS, SQL, Postagre SQL dan lainnya”.

Menurut Wahana Komputer (2010:26), “MySQL adalah salah satu

software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL)

yang bersifat open source”.

Menurut Kadir dalam Heriadi (2013:11-20), “MySQL (My Structured

Query Language) merupakan software yang tergolong database server dan

bersifat open source”.

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan MySQL merupakan perangkat lunak sistem database yang termasuk DBMS bersifat open source.

2.1.14. Model Pengembangan Waterfall

Menurut Sommerville (2011:30-31), tahapan utama dari metode air terjun atau waterfall model langsung mencerminkan aktifitas pengembangan dasar. Terdapat 5 tahapan pada waterfall model, yaitu:

1. Requirement Analysis and Definition

Merupakan tahapan penetapan fitur, kendala dan tujuan sistem melalui konsultasi dengan pengguna sistem. Semua hal tersebut akan diterapkan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. System and Software Design

(11)

persyaratan yang telah ditetapkan. Dan juga mengidentifikasi dan menggambarkan abstraksi dasar sistem perangkat lunak dan hubungan-hubungannya.

3. Implementasi dan Pengujian Unit (Implementation and Unit Testing) Dalam tahapan ini, hasil dari desain perangkat lunak akan direalisasikan

sebagai satu set program atau unit program. Setiap unit akan diuji apakah sudah memenuhi spesifikasinya.

4. Integration and System Testing

Dalam tahapan ini, setiap unit program akan diintegrasikan satu sama lain dan diuji sebagai satu sistem yang utuh untuk memastikan sistem sudah memenuhi persyaratan yang ada. Setelah itu sistem akan dikirim ke pengguna sistem. 5. Operation and Maintenance (Operasi dan Pemeliharaan)

Sistem diinstal dan mulai digunakan. Selain itu juga memperbaiki error yang tidak ditemukan pada tahap pembuatan. Dalam tahap ini juga dilakukan pengembangan sistem seperti penambahan fitur dan fungsi baru.

Sumber: Sommerville (2011:30)

Gambar II.1. Waterfall Model

(12)

2.2. Teori Pendukung 2.2.1. Struktur Navigasi

Pada pengembangan aplikasi berbasis web, tentunya dalam membuat lebih dari satu halaman web, bahkan bisa ratusan jika aplikasi yang dibangun kompleks. Oleh karenanya navigasi adalah fitur yang harus disediakan. Menurut Kurniawan (2010:213) “Navigasi berfungsi untuk berpindah dari satu halaman ke halaman yang lain pada suatu aplikasi berbasis web, yang juga digunakan untuk memberikan informasi lokasi halaman yang sedang dibuka”.

Menurut Sutopo (2007:6) dalam pengembangan web, terdapat beberapa model navigasi dasar, yang harus dikenal dengan baik oleh desainer, karena setiap model navigasi dapat memberikan solusi untuk kebutuhan yang berbeda.

Menurut Binanto (2010:269), ada 4 struktur dasar navigasi antara lain: a. Linear

Pengguna melakukan navigasi secara beurutan, dari frame atau byte informasi yang satu ke lainnya.

Sumber: Binanto (2010:269)

Gambar II.2. Struktur Navigasi Linear

b. Hirarki

Pengguna melakukan navigasi di sepanjang cabang pohon atau struktur alur yang sudah ditentukan.

(13)

Sumber: Binanto (2010:269)

Gambar II.3. Struktur Navigasi Hirarki

c. Non-Linear

Pengguna melakukan navigasi secara bebas, tanpa terikat pada jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sumber: Binanto (2010:270)

Gambar II.4.

Struktur Navigasi Non-Linear

d. Composite (campuran)

Pengguna melakukan navigasi secara bebas, terkadang dibatasi presentasi linear informasi penting dan atau pada data yang paling terorganisasi secara logis pada sutau hierarki atau struktur.

(14)

Sumber: Binanto (2010:270)

Gambar II.5.

Struktur Navigasi Composite (campuran)

2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Sutanta (2011:91) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek, Entity

Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data

dalam basis data kepada pengguna secara logis”.

Menurut Rosa dan Salahuddin (2014:50) mendefinisikan bahwa “Entity

Relationship Diagram adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan

basis data relasional”.

Entity Relationship Diagram (ERD) didasarkan pada suatu persepsi bahwa real world terdiri atas objek-objek dasar tersebut. Pengguna Entity Relationship Diagram (ERD) relatif mudah dipahami bahkan oleh para pengguna yang awam.

Bagi perancang atau analis sistem, Entity Relationship Diagram (ERD) berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya basis data akan dikembangkan. Model ini juga membantu perancang atau analis sistem pada saat melakukan analis dan

(15)

perancangan basis data karena model dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data didalamnya.

Komponen Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Sutanta (2011:91) adalah sebagai berikut:

1. Entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Objek dasar dapat berupa orang, benda, atau hal yang keterangannya perlu disimpan didalam basis data. Untuk menggambarkan sebuah entitas digunakan aturan sebagai berikut:

a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang. b. Nama entitas dituliskan didalam simbol persegi panjang. c. Nama entitas berupa kata benda, tunggal.

d. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

2. Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan dalam basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Untuk menggambarkan sebuah atribut digunakan aturan sebagai berikut:

a. Atribut dinyatakan dengan simbol ellips. b. Nama atribut dituliskan didalam simbol ellips. c. Nama atribut berupa kata benda, tunggal.

d. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

3. Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Aturan penggambaran relasi adalah sebagai

(16)

berikut:

a. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat. b. Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat. c. Nama relasi berupa kata kerja aktif.

d. Nama relasi sedapat mungkin mengguakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

2.2.3. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa “LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut: 1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi).

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai

primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya berhubungan.

2.2.4. Black Box Testing

Pengujian dilakukan untuk memvalidasi keluaran web. Menurut Rosa dan Salahuddin (2014:275), “Black-box testing yaitu menguji perangkat lunak dari

(17)

segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari segi perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Rizky (2011:264), “blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar.

Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Seba gai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventoris sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.

Gambar

Gambar II.1.
Gambar II.2.
Gambar II.4.
Gambar II.5.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari uraian diatas, maka adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) untuk mengetahui kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui

Ketika ditanya alasannya memiliki anak banyak karena bagi mereka mempunyai anak banyak akan memiliki banyak rezeki, anak juga menjadi tenaga kerja tambahan dalam

[r]

Nilai indek dalam citra MODIS pada daerah tumpahan minyak dengan menggunakan algoritma indek floresen dan indek tumpahan minyak akan lebih tinggi dari daerah

Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Tesis maka mahasiswa dapat dengan mudah mencari judul dan informasi dari tesis yang pernah dibuat sebelumnya sebagai bahan referensi untuk

[r]

Pada ayat tiga tersebut sangat jelas bahwa bahasa pengantar dalam dunia pendidikan nasional adalah bahasa Indonesia bukan bahasa lain, bahasa ibu ataupun bahasa asing