• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI PRODUK KOSMETIK PT. ORINDO ALAM AYU (ORIFLAME CABANG MEDAN) LASRIDA SIGALINGGING AMIK MEDICOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI PRODUK KOSMETIK PT. ORINDO ALAM AYU (ORIFLAME CABANG MEDAN) LASRIDA SIGALINGGING AMIK MEDICOM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

47

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI PRODUK KOSMETIK PT. ORINDO ALAM AYU (ORIFLAME CABANG MEDAN)

LASRIDA SIGALINGGING AMIK MEDICOM

ABSTRACT

The present study is a survey using an associative quantitative approach aimed at analyzing the effect of both brand equity and promotion on the buying interest of comsetic product of PT. Oriindo Alam Ayu (Oriflame Medan). The population of the study included all the customers of Orindo Alam Ayu Medan as of 251 people during 2018 and the sampling method used Slovin formula so that there were 111 samples. The instrument of data collection used a questionnaire and the collected data was then analyzed by using a multiple linear regression. The result of the study showed that brand equity partially had a significant effect on buying interest. Promotion partially had a significant effect on buying interest. Brand equity and promotion simultaneously have a positive and significant effect on buying interest. It is suggested to PT. Orindo Alam Ayu Medan to further improve promotion so that buying interest may be maximized. It is also suggested to the employees of PT. Orindo Alam Ayu Medan to further improve the quality of the brand so that buying interest can be maximized.

Keywords : Brand Equity, Promotion, Minat Beli, Cosmetic

PENDAHULUAN

Prospek pemasaran produk kosmetik erat kaitannya dengan kondisi kulit dimana kebanyakan wanita Indonesia memiliki warna kulit cenderung kecoklatan, sebagai akibat teriknya matahari di negara yang beriklim tropis. Hal ini menimbulkan ide bagi banyak perusahaan untuk membuat inovasi baru di bidang kosmetik. Ide untuk tampil dengan warna kulit yang lebih cerah dan lebih putih sehingga tampil lebih mempesona, maka bermuncullah produk-produk pemutih wajah yang bersifat tradisional maupun yang bersifat modern. Hal ini menyebabkan sebagian perusahaan kosmetik yang ada meluncurkan produk pemutih wajah yang memiliki karakteristik yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi minat beli produk oleh konsumen diantaranya adalah ekuitas merek dan promosi. Citra merek sebagai persepsi tentang merek sebagaimana yang dicerminkan oleh merek itu sendiri ke dalam memori ketika seorang konsumen melihat merek tersebut. Model konseptual dari citra merek menurut meliputi atribut merek, keuntungan merek dan sikap merek. Persepsi para pembeli mungkin berbeda terhadap citra perusahaan atau merek. Citra yang efektif akan berpengaruh terhadap tiga hal yaitu memantapkan karakter produk dan usulan nilai, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing serta memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra mental. Ekuitas merek menjadi dasar seorang manager atau perusahaan dalam hal pemasaran. Ekuitas merek ini juga sangat berperan penting dalam meningkatkan minat beli konsumen. Demikian juga halnya dengan PT. Orindo Alam Ayu Medan, yang bergerak dalam bidang produk kosmetik dan kecantikan dan merupakan salah satu perusahaan kosmetik yang terkemuka di Indonesia, yang memproduksi dan menjual sejumlah produk kosmetik untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat, perusahaan kosmetik ini tentunya dihadapkan pada situasi persaingan kompetitif dengan banyak berkembangnya pesaing dari perusahaan kosmetik lain baik dari dalam maupun luar negeri yang mungkin memiliki brand equity yang lebih kuat. PT. Orindo Alam Ayu Medan selalu berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan pasarnya, untuk itu diperlukan suatu brand equity yang baik terhadap produk dari perusahaan. PT. Orindo Alam Ayu Medan pun kini dihadapkan pada suatu permasalahan akan brand equity yang dimilikinya apakah benar-benar dapat menjadi suatu kekuatan bagi PT. Orindo Alam Ayu Medan dalam persaingan pasar dengan produk kosmetik lainnya.

(2)

48

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran merupakan falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen. Pada hakekatnya konsep pemasaran menekankan orientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran, yang ditujukan untuk keberhasilan mencapai tujuan perusahaan. Sebuah perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama yaitu mencapai tingkat keuntungan tertentu dan pertumbuhan perusahaan (Assauri, 2013:49).

Strategi Bauran Pemasaran

Strategi bauran pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Sunyoto (2014:57) mengemukakan bahwa strategi pemasaran yang baik adalah merupakan kombinasi dari 4P (produk, price, place dan promotion) atau yang lazim disebut bauran pemasaran (marketing mix). Strategi bauran pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi bisnis. Dengan adanya strategi pemasaran maka implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif, sadar dan rasional sehingga strategi pemasaran yang efektif memerlukan basis pengetahuan tentang konsumen (Kotler, 2014:67).

Ekuitas Merek

Kotler dan Keller (2013), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam bentuk cara seorang konsumen dalam berpikir, merasa, dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Cahyadi (2011), ekuitas merek (brand equity) adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan suatu merek mendapatkan kekuatan, daya tahan, dan keunggulan yang dapat membedakan dengan merek pesaing.

Indikator Ekuitas Merek

Aaker dalam Ferrinadewi (2011: 47), yaitu bahwa terdapat 4(empat) indikator atau dimensi utama pada ekuitas merek. Keempat indikator/dimensi utama ekuitas merek tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kesadaran Merek (Brand Awareness) 2. Kesan Merek (Brand Association) 3. Kesan Kualitas (Perceived Quality) 4. Loyalitas Merek (Brand Loyalty).

Promosi

Tjiptono (2013) promosi berarti membawa pelanggan dari keadaan tidak sadar akan kedudukan secara aktif mengadopsi produk, yang dapat diartikan komunikasi dengan individu, group,atau organisasi secara langsung atau tidak langsung mengfasilitasi pertukuran informasi dan membujuk satu atau lebih penonton untuk menerima sebuah organisasi produk. Swasta dan Irawan, (2013) promosi dapat diartikan sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan tertentu yang dapat menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Indikator Promosi

Menurut Kotler and Keller (2014), dimensi atau indikator yang mencirikan promosi adalah :

1. Advertising (periklanan), yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non- personal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan mencakup broadcast, print, internet, outdoor, dan bentuk lainnya.

(3)

49

Minat Beli Produk Kosmetik (Y)

2. Sales promotion (promosi penjualan), yaitu insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan mencakup discounts, coupons, displays, demonstration,, contests, sweepstakes, dan events.

3. Personal selling (penjualan perseorangan), yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup presentations, trade shows, dan incentive programs.

4. Public relations (hubungan masyarakat), yaitu membangun hubungan yang baik dengan berbagai publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus. Bentuk promosi yang digunakan mencakup press releases, sponsorships, special events, dan web pages.

5. Direct marketing (penjualan langsung), yaitu hubungan langsung dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks, internet, mobile marketing, dan lainnya.

Minat Beli

Minat beli yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah minat beli kosmetik dimana yang ditawarkan adalah jasa atau layanan (service). Produk atau service kosmetik jiwa bersifat intangible dan ini hanya merupakan janji pemenuhan akan kebutuhan masa depan, atau mungkin janji ini merupakan kebutuhan yang tidak akan pernah terpenuhi sama sekali, tergantung dari bagaimana setiap konsumen merasakannya (Lovelock, Christopher, Josen Wirtz, dan Jacky Mussry 2012). Kotler (2014:15) minat beli digambarkan sebagai situasi dimana konsumen belum melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian.

Indikator Minat Beli

Ferdinand (2014), minat beli diidentifikasi melalui indikator- indikator sebagai berikut : 1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat digantikan jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

4. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian

Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian diasumsikan sebagai berikut :

H1 : Ekuitas merek memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli produk kosmetik Oriflame PT. Orindo Alam Ayu Medan.

Ekuitas Merek (X1)

Promosi (X2)

(4)

50

H2 : Promosi memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli produk kosmetik Oriflame PT. Orindo Alam Ayu Medan. H3 : Ekuitas merek dan promosi memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli produk kosmetik Oriflame PT. Orindo

Alam Ayu Medan.

METODE PENELITIAN Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Orindo Alam Ayu Medan.. Penelitian lebih dititik beratkan pada bagian Kosmetik. Penelitian yang dilaksanakan penulis dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2019.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal dimana menruut Sugiyono (2014: 59) penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat atau pengaruh antara variabel bebas (ekuitas merek dan promosi) terhadap variabel terikat (minat beli nasabah terhadap produk kosmetik).

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Orindo Alam Ayu Medan, yang berjumlah 251 orang selama tahun 2018.

Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin seperti berikut : n N

N (d )2  1

Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = Ketetapan akurasi Slovin (0.05)

Sehingga jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut :

n  251

251(0.05)2  1

n  251

2.255

= 111.30 --- dibulatkan menjadi 111 Dengan demikian maka jumlah sampel adalah 111 orang.

Jenis Data

Jenis data dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang diperoleh dari jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarluaskan sedangkan data kualitatif adalah tentang gambaran umum Kantor PT. Orindo Alam Ayu Medan.

(5)

51

Sumber Data

Data primer yaitu data yang diperoleh dari jawaban responden sedangkan data sekunder diperoleh dari internal PT. Orindo Alam Ayu Medan berupa umur pegawai, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, struktur organisasi dan pembagian tugas.

Analisis Data

Keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 21. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov, dalam pengujian Kolmogorov-Smirnov diasumsikan bahwa distribusi variabel yang diuji bersifat kontinu, oleh sebab itu data yang digunakan dalam uji ini tidak diukur dengan skala ordinal. Prinsip dari Uji Kolmogorov-Smirnov adalah menghitung selisih absolut antara fungsi peluang kumulatif sampel dan fungsi distribusi yang dihipotesiskan pada masing – masing interval kelas (Ghozali, 2014).

Multikolinieritas

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas, maka dilakukan dengan membandingkan nilai R2 dengan nilai t-test untuk masing-masing variabel independen. multikolinieritas sering kali diduga jika R2 tinggi (antara 0,7 dan 1) dan ketika korelasi derajat nol juga tinggi. Cara lain mendeteksi gejala multikolinearitas dengan menggunakan pedoman deteksi dengan besaran VIF (variance inflation factor) dimana nilai VIF masing-masing variabel bebas di sekitar nilai 1 atau maksimal mencapai 10 (Ghozali, 2014:65).

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2014:65).

Analisis Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda yang terdiri dari 1). Uji F Secara simultan, 2) Uji t secara parsial, 3). Uji Determinasi R dan 4). Persamaan regresi.

Persamaan Regresi Linier Berganda

Persamaan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut ; Y= a +b1X1 + b2X2 + e

(6)

52

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Hasil Analisis Data Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 111

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.14382462 Most Extreme Differences Absolute .095 Positive .073 Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z .998

Asymp. Sig. (2-tailed) .273

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa nilai residual probabilitas (asymp.sig. 2-tailed) adalah 0.273, lebih besar dari sig-α (0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi secara normal. Hal yang sama juga dikonfirmasikan oleh grafik P-P normalitas berikut :

(7)

53 Gambar 4.1. Grafik PP Normalitas Data Penelitian

Grafik di atas memperlihatkan bahwa titik titik data tersebar di sepanjang garis diagonal membentuk simetris kiri dan kanan. Hal ini mengindikasikan bahwa data penelitian berdistribusi normal.

Hasil Uji Multikolinieritas

Tabel 4.2. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 Ekuitas Merek .915 1.093

Promosi .915 1.093

a. Dependent Variable: Minat Beli

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa nilai tolerance ke-2 variabel secara berturut turut adalah 0.915 keduanya lebih kecil dari 1, dan nilai VIF ke-2 variabel adalah 1.093 keduanya lebih kecil dari 10 sehingga disimpulkan data penelitian tidak mengandung gejala multikolinieritas.

Hasil Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.3. Hasil Uji Heterokedastisitas Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.362 1.452 1.627 .107

Ekuitas Merek .032 .048 .067 .673 .503

Promosi -.071 .041 -.172 -1.736 .085

(8)

54

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa nilai asymp.sig (2-sided) setiap variabel adalah 0.503 dan 0.085 dimana kedua variabel bebas memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga hasil perhitungan ini memenuhi uji persyaratan gejala heterokedastisitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini tidak mengandung gejala heterokedastisitas. Dengan kata lain, tidak ada hubungan korelasi kuat antar variabel bebas dalam penelitian ini. Hal yang sama dapat diperlihatkan oleh grafik heterokedastisitas berikut :

Gambar 4.2 Grafik Heterokedastisitas

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji F Secara Simultan

Tabel 4.4. Hasil Uji F Secara Simultan Model

Sum Of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 848.190 2 424.095 90.597 .000b

Residual 505.558 108 4.681

Total 1353.748 110

a. Dependent Variable: Minat Belis

b. Predictors: (Constant), Promosi, Ekuitas Merek

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nilai F-hitung = 90.587 dengan nilai signifikansi (p-value) =0,000. Jika dibandingkan dengan nilai F-tabel = 2.67 (untuk N = 111 atau df=108), dapat diketahui bahwa F-hitung (90.597) > F-tabel (2.68) dan sig-p (0,000) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-2 variabel bebas X1 (ekuitas merek) dan X2 (promosi) secara simultan memberi pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y (minat beli).

(9)

55

Hasil Uji-t Secara Parsial

Tabel 4.5. Hasil Uji-t Secara Parsial Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.017 2.290 .444 .658

Ekuitas Merek .699 .075 .572 9.301 .000

Promosi .427 .065 .406 6.601 .000

a. Dependent Variable: Minat Beli

Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli (Y)

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa nilai t-hitung X1 (Ekuitas merek) = 9.301 dengan signifikansi (p-value) sebesar 0,000. Jika dibandingkan dengan nilai t-tabel(N=111ataudf=108) sebesar 1.98 dan sig- t- hitung X1 (9.301) > t-tabel (1.98) dan p-value (0,000) <0,05. Hasil analisis ini memenuhi persyaratan uji hipotesis dimana jika t-hitung > t-tabel dan p-value < 0,05, berarti Ha diterima atau Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Ekuitas merek) secara parsial memberi pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y (minat beli).

Pengaruh Promosi Terhadap Minat beli (Y)

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa nilai t-hitung X2 (promosi) = 6.601 dengan signifikansi (p-value) sebesar 0,000. Jika dibandingkan dengan nilai t-tabel(N=111ataudf=108) sebesar 1.98 dan sig- t-hitung X2 (6.601) > t-tabel (1.98) dan p-value (0,000) <0,05. Hasil analisis ini memenuhi persyaratan uji hipotesis dimana jika t-hitung > t-tabel dan p-value < 0,05, berarti Ha diterima atau Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (promosi) secara parsial memberi pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y (minat beli).

Hasil Uji Determinasi R

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Y (minat beli), dilakukan uji determinasi R dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6. Hasil Uji Determinasi R

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error Of The Estimate

1 .792a .627 .620 2.16358

a. Predictors: (Constant), Promosi, Ekuitas merek b. Dependent Variable: Minat Beli

Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa nilai adjusted r-square = 0,620, hal ini berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Y (minat beli) adalah sebesar 0,620 x 100% = 62.0%. Dengan kata lain, sebesar 62.0% variabel minat beli dapat dijelaskan oleh variabel ekuitas merek dan promosi sedangkan selebihnya (38.6%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti

(10)

56

PEMBAHASAN

Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli

Hasil analisis memperlihatkan bahwa ekuitas merek secara parcial memberi pengaruh signifikan terhadap minat beli. Hal ini diindikasikan oleh nilai t-hitung X1 (9.301) > t-tabel (1.98) dan p-value (0,000) <0,05. Hal ini berarti semakin baik ekuitas merek, semakin tinggi minat beli. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Syariffudin (2014) Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza (Studi Kasus Pada Konsumen PT. Hadji Kalla Kantor Cab. Sidrap) dimana hasil perhitungan regresi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 62,3% Keputusan Pembelian konsumen terhadap pembelian mobil Toyota Avanza di PT. Hadji Kalla Cab. Sidrap dipengaruhi oleh variasi dari keempat variabel independen, yaitu Kesadaran Merek (X1), Asosiasi Merek (X2), Persepsi Kualitas (X3), dan Loyalitas Merek (X4). Sedangkan sisanya sebesar 37,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti.

Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli

Hasil analisis memperlihatkan bahwa promosi secara parsial memberi pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y (minat beli). Hal ini diindikasikan oleh nilai t-hitung X2 (6.601) > t-tabel (1.98) dan p-value (0,000) <0,05. Hal ini berarti semakin baik promosi, semakin tinggi minat beli. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Anggit, 2018, Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Produk Fashion Dengan Gaya Hidup Sebagai Variabel Moderator (Survei Konsumen Pada Jejaring Sosial) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Hal ini ditunjukkan oleh nilai R2 = 50,3 %. Selanjutnya dengan adanya variabel gaya hidup sebagai variabel moderator dapat meningkatkan promosi penjualan dan minat beli sebesar 66%. Sementara pengaruh variabel lain diluar penelitian ini sebesar 34%. Dari hasil penelitian yang didapat adalah promosi penjualan dan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen melalui jejaring sosial secara parsial. Dan gaya hidup sebagai variabel moderator dapat meningkatkan promosi penjualan dan minat beli konsumen

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh Ekuitas merek dan promosi terhadap minat beli pada PT. Orindo Alam Ayu Medan dapat disimpulkan bahwa :

1. Ekuitas merek secara parsial memberi pengaruh signifikan terhadap minat beli. Hal ini diindikasikan oleh nilai t-hitung X1 (9.301) > t-tabel (1.98) dan p- value (0,000) <0,05.

2. Promosi secara parsial memberi pengaruh signifikan terhadap minat beli. Hal ini diindikasikan oleh t-hitung X2 (6.601) > t-tabel (1.98) dan p-value (0,000)<0,05.

3. Ekuitas merek dan promosi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Hal ini diindikasikan oleh nilai F-hitung (90.597) > F-tabel (2.68) dan sig-p (0,000) < 0,05.

Saran Bagi Perusahaan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis data serta kendala yang ditemukan , maka dengan ini disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada PT. Orindo Alam Ayu Medan disarankan untuk lebih meningkatkan promosi sehingga minat beli dapat lebih dimaksimalkan.

2. Kepada karyawan PT. Orindo Alam Ayu Medan, disarankan untuk lebih meningkatkan kualitas merek agar minat beli dapat lebih dimaksimalkan.

3. Kepada peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis dengan skala penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.

Saran Penelitian Mendatang

1. Bagi peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian sejenis dengan skala penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.

(11)

57

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep Dan Strategi. Jakarta: Erlangga. Basu Swastha dan Irawan. 2013. Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta Liberty.

Cahyadi (2011). “Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda”. Majalah Ekonomi. Tahun XVII. No. 2. Agustus. Hal 145-156. Surabaya: Universitas Airlangga.

Ferdinand, 2014, Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali. 2014. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Kotler dan Keller. 2014. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta: Erlangga.

Lovelock, Christopher, Josen Wirtz, dan Jacky Mussry. (2012). Pemasaran Jasa–TPerspektif Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sunyoto, Danang. 2014. Dasar-D 71 Manajemen Pemasaran (Konsep, Strategi, dan Kasus). Ceta -1. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Gambar

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian  Hipotesis
Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas  One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Grafik di atas memperlihatkan bahwa titik titik data tersebar di sepanjang garis diagonal membentuk simetris kiri dan kanan
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa nilai asymp.sig (2-sided)  setiap variabel adalah 0.503 dan 0.085 dimana kedua variabel  bebas  memiliki  nilai signifikansi  lebih  besar  dari  0,05  sehingga  hasil  perhitungan  ini  memenuhi  uji  persyaratan  gejala  he
+2

Referensi

Dokumen terkait

65 Gambar 4.18 Grafik deformasi maksimum vs jumlah spoke untuk velg dengan penambahan ketebalan daerah flange 3 mm ....

dan menulis, berapa waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan pada garis waktu. 2) Menulis: Membantu peserta didik menulis informasi tentang waktu, kegiatan, dan

Kurva Respon Bobot Kering Daun Sampel Tanaman Nilam Pada Umur 9 MST Dengan Berbagai Perlakuan Kompos Limbah Padat Pengolahan Minyak Nilam dan Pupuk Fosfat………... Kurva Respon

Jenis penelitian yang dipakai peneliti di dalam penelitian ini adalah jenis asosiatif kausal.Desain penelitian asosiatif kausal adalah desain penelitian untuk

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik agar dapat diketahui bahwa beberapa variabel independen yang ada dalam

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yakni penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk menggali dan meneliti data yang

Berdasarkan uraian diatas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul “KORELASI BIAYA PROMOSI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN

Back pressure yang disarankan untuk material ABS yaitu 40 – 80 Bar, akan tetapi pada penelitian yang dilakukan back pressure yang digunakan 10 – 20 Bar, dikarenakan pada