• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI

TAHUN 2014

Oleh:

Indah Christiana, S.ST., M.Kes. Ns. Heny Nurma Yunita, S.Kep, MMRS

Endah Kusuma Wardani, SST Ns. Masroni, S.Kep

ABSTRAK

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia terkait dengan rendahnya pencapaian pelaksanaan Antenatal Care (ANC). Salah satu indikator tingkat perlindungan ibu hamil adalah K4. K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Kabupaten Banyuwangi memiliki pencapaian cakupan K4 pada tahun 2013 yaitu 82.39%, di bawah standart nasional yang ditetapkan yaitu 93%. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K4 di Kabupaten Banyuwangi

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional dan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi Indept Interview. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Multi Stage sampling dengan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 369 responden.

Hasil dari menggunakan Regresi Multinomial logistic di dapatkan tidak ada variabel yang signifikan mempengaruhi cakupan K4 dimana Sig > α (0,05) sehingga tidak ada satupun variabel Independen yang secara statistik signifikan mempengaruhi variabel dependent, dengan demikian kemungkinan faktor yang mempengaruhi cakupan K4 di Kabupaten Banyuwangi adalah diluar dari variabel independent tersebut dari yang terbanyak yaitu Pindah keluar kota (mobilitas) (37%), Abortus (32%), K1 akses (tidak tahu kalau hamil dikarenakan tidak ada keluhan) (14%), dan Periksa kehamilan lebih dari satu tempat (7%).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh ibu hamil, masyarakat serta instansi kesehatan sehingga pada tahun berikutnya cakupan K4 akan tercapai sesuai dengan standar nasional serta dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan angka kematian ibu di Kabupaten Banyuwangi.

Ketywords Cakupan K4, Ibu hamil

A. PENDAHULUAN

Pemerintah telah menetapkan visi baru pembangunan kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2010. Hal ini berarti pada tahun 2010 bangsa Indonesia

digambarkan hidup dalam lingkungan yang sehat, memiliki perilaku hidup bersih dan sehat, serta dapat memilih, mengakses dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

(2)

berkeadilan, sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal. Dalam kenyataannya, Indonesia masih menghadapi masalah pelik dalam mortalitas dan morbiditas wanita hamil dan bersalin yang ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Masalah kematian ibu ini masih merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan.

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia ini terkait dengan rendahnya kualitas berbagai program dalam upaya penurunan AKI yang dilaksanakan oleh pemerintah seperti Safe Motherhood yang dikenal 4 pilar yaitu keluarga berencana, antenatal care, persalinan yang aman, dan pelayanan obstetric esensial. Dari keempat hal tersebut, pelayanan antenatal memiliki peran penting dalam mencegah kemungkinan komplikasi obstetric. Keberhasilan pelayanan antenatal dapat dilihat dari angka K4 yaitu angka kunjungan ke 4 ibu hamil trimester ke III. pencapaian K4 di Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar 82.39% dan termasuk urutan no 9 kota cakupan K4 terendah dari 38 kota di Jawa Timur, jadi Kabupaten Banyuwangi masih dibawah target nasional sebesar 93%.

Faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K4

1. Pendidikan;

Notoatmodjo (1993) menyatakan bahwa pendidikan dalam arti formal sebenarnya adalah suatu proses penyampaian bahan atau materi pendidikan oleh pendidik kepada sasaran guna mencapai perubahan tingkah laku. Pendidikan ibu juga berpengaruh terhadap perilaku selama kehamilan dan akhirnya pada

kelahiran. Pendidikan pada ibu akan mempengaruhi pola pencarian pelayanan kesehatan pada ibu. Pendidikan ibu yang tinggi akan lebih memudahkannya memahami tentang suatu informasi, sebaliknya dapat terjadi bila pendidikan ibu rendah, ibu akan sangat sulit menerjemahkan informasi yang didapatkan, baik dari petugas kesehatan maupun dari media. 2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai tingkat yang berbeda-beda, termasuk dalam hal ini kemampuan ibu dalam memanfaatkan pemeriksaan kehamilan baik sebagai konsultasi maupun dalam pengobatan. Pengetahuan ibu tentang kesehatan yang penting terutama mengenai usaha-usaha kesehatan perseorangan untuk memelihara kesehatan diri sendiri, usaha-usaha untuk memperbaiki dan mempertinggi nilai kesehatan serta mencegah timbulnya penyakit (Damayanti, 2005).

3. Sikap

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi seseorang. Newcomb dalam Notoadmodjo (2005), menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan) atau reaksi tertutup.

(3)

4. Pendapatan

Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok (Kartono, 2006). Besarnya tingkat penghasilan memungkinkan keluarga dapat memilih tenaga kesehatan yang lebih modern, keluarga dengan penghasilan yang cukup dapat memeriksakan kehamilan secara rutin, merencanakan persalinan tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik (Sari, Puspita, Ayu Rusliana, 2006).

5. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga dipandang sebagai bagian yang tidak terpusahkan dalam lingkungan keluarga. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 1998). B. METODE

Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman dan penuntun peneliti pada seluruh proses peneliti (Nursalam, 2003). Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dimana desain analitik digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel secara observasional, dimana bentuk hubungan dapat perbedaan, hubungan atau pengaruh.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional

dan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi Indept Interview. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Multi Stage sampling adalah penggunaan berbagai metode random sampling secara bersama-sama dengan seifisien dan seefektif mungkin. Cara ini digunakan penelitian masalah yang kompleks, dan dengan interview langsung. Pertama pilih proses cluster sampling sebagai tahap pertama proses. Tahap berikutnya dapat dipilih stratified sampling terhadap sampel cluster. Dengan mengkombinasikan beberapa metode random sampling tersebut dihadapkan hasil yang diperoleh benar-benar qualified dan bermanfaat (Notoatmodjo, 2005). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 369 responden. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang tidak K4 dan lokasi penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas se-Kabupaten Banyuwangi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia terkait dengan rendahnya pencapaian pelaksanaan Ante Natal Care (ANC) terutama tentang cakupan K4. Di Kabupaten Banyuwangi angka cakupan K4 82.39% dengan target seharusnya 93%. Cakupan pencapaian K4 masih perlu ditingkatkan seoptimal mungkin sehingga target pencapaian tahun 2014 sebesar 93% dapat di wujudkan. Berikut adalah hasil penelitian yang telah dilakukan terkait faktor-faktor cakupan K4 yaitu untuk usia hampir seluruhnya 292 responden (79%) berumur antara 20-35 tahun, pendidikan sebagian besar 258 responden (70%) berpendidikan

(4)

menengah (SMP dan SMA), pekerjaan hampir seluruhnya 282 responden (77%) bekerja sebagai IRT, pendapatan hampir seluruhnya293 responden (79%) berpendapatan dibawah 1 juta, pengetahuan sebagian besar 240 responden (65%) berpengetahuan kurang, sikap hampir seluruhnya 328 responden (89%) bersikap positif, dukungan sebagian besar 201 responden (54%) memiliki dukungan suami cukup.

Hasil dari menggunakan Regresi Multinomial logistic di dapatkan tidak ada variabel yang signifikan mempengaruhi cakupan K4 dimana Sig > α (0,05) sehingga tidak ada satupun variabel Independen yang secara statistik signifikan mempengaruhi variabel dependent. Wilayah kritis atau tolak Ho jika nila Sig lebih kecil dari α 5%. Ternyata nilai Sig yang dihasilkan 0,067 > dibanding α 5% dengan demikian hipotesis Ho diterima dan dinyatakan bahwa tidak ada satu pun variabel independent yang signifikan mempengaruhi variabel dependentnya, dengan demikian kemungkinan faktor yang mempengaruhi cakupan K4 di Kabupaten Banyuwangi adalah diluar dari variabel independent tersebut dari yang terbanyak yaitu Pindah keluar kota (mobilitas) (37%), Abortus (32%), K1 akses (tidak tahu kalau hamil dikarenakan tidak ada keluhan) (14%), dan Periksa kehamilan lebih dari satu tempat (7%). D. KESIMPULAN

1. Hasil dari uji multivariat dengan menggunakan uji regresi multinomial logistik di dapatkan tidak ada satupun variabel yang signifikan

mempengaruhi cakupan K4 yaitu dimana nilai Sig 0.067 > α (0,05). 2. Dari hasil uji multivariate nilai Sig > α

(0,05) sehingga didapatkan tidak ada faktor yang paling dominan mempengaruhi cakupan K4 meskipun dilakukan uji dengan pengetahuan sebagai faktor dummy dan kemungkinan ada faktor lain yang mempengaruhi di luar dari faktor independent.

3. Pada hasil penelitian kuantitatif tidak ditemukan faktor yang signifikan mempengaruhi cakupan K4 sehingga memungkinkan terdapat faktor lain yang mempengaruhi cakupan K4, dengan hasil penelitian kualitatif dengan indept interview didapatkan mobilitas merupakan faktor terbanyak (37%) yang mempengaruhi cakupan K4. Oleh karena itu strategi yang digunakan adalah dengan pemberian penyuluhan kepada ibu hamil untuk memaksimalkan pemanfaatan buku KIA dengan selalu membawa buku tersebut setiap kali periksa dan pemanfaataan KIA oline untuk kedepannya.

E. REFERENSI

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013

Departemen Kesehatan RI. 2007.

http://www.psychologymania.com

/2012/08/pengertian-dukungan-keluarga.html diakses pada

tanggal 7 Mei 2015

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi., Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta : EGC

(5)

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis, Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika..

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika

Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2008). D

asar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi 3. Jakarta : CV Sagung Seto

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC

Referensi

Dokumen terkait

Rungsing adalah sebuah karya tari yang terinspirasi dari pengalaman empiris penata sebagai masyarakat Betawi ketika melihat kesenian ondel-ondel dijadikan alat

SDIT AL uswah Surabaya is one unified Islamic elementary school that has problems ranging from frequent mistake inputting data, loss of data that has been collected, the data is not

Untuk menyajikan sebuah video dokumenter musik chamber yang informatif, maka dibutuhkan produksi video dokumenter dengan informasi yang up to date sesuai dengan

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Tujuan penelitian peng- embangan ini adalah menghasilkan modul interaktif dengan menggunakan learning content development system pada materi pokok usaha dan energi untuk

Riset ini membuktikan pengelolaan praktik sumber daya manusia pada PT Media Nusantara Informasi (Sindo) sudah baik dan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Hal ini dapat diketahui

Investigasi terhadap Coopa kemudian menguak bahwa perusahaan yang terdaftar di Liechtenstein ini dimiliki oleh Arief Husni (Ong Seng Keng), Direktur Bank Ramayana. Dalam

Histopatologi biopsi renal sangat berguna untuk menentukan penyakit glomerular yang mendasari (Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2008). Bukti