• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUMAH DENGAN SELENOID MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID - POLSRI REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUMAH DENGAN SELENOID MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID - POLSRI REPOSITORY"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUMAH

DENGAN SELENOID MENGGUNAKAN

SMARTPHONE ANDROID

EKA APRILIA IRAWAN

Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik telekomunikasi

Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

E-mail : ekaaprilia12@gmail.com

ABSTRAK

Saat ini tindak kriminalitas semakin marak terjadi, terutama dipemukiman warga. Terkadang hal ini terjadi karena pemilik rumah lalai dalam mengunci pintu sehingga menimbulkan tindak pencurian, dan juga tindak kriminalitas ini terjadi pada rumah yang ditinggal pemiliknnya. Para pencuri biasanya menyelinap masuk dengan cara merusak pintu ataupun jendela. Maka untuk meminimalisir hal tersebut dibuatlah sebuah sistem keaman yang dapat mempermudah pemilik rumah mengontrol dan mengetahui kondisi rumah. Namun sistem pengontrolan saat ini umumnya masih dikendalikan secara manual. Padahal diera yang sekarang ini perkembangan dunia teknologi didunia semakin hari semakin pesat,

Smartphone Android sudah hampir dimiliki seorang disemua rumah, bahkan dalam satu rumah hampir semua anggota memiliki Smartphone Android. Namun kebanyakan Smartphone Android

yang dimiliki hanya digunakan untuk hal - hal biasa, seperti menelepon, kirim pesan, dan kebanyakan digunakan untuk bermain permainan dan chatting. Padahal Smartphone Android ini dapat digunakan untuk keperluan pengontrolan perangkat didalam rumah. Berdasarkan pemikiran tersebut penulis ingin membuat sebuah alat sistem keaman rumah yang dapat digunakan untuk mengendalikan dan melakukan pengontrolan dengan menggunakan Smartphone Android. Sistem keamanan ini dibuat dengan mengkoneksikan Smartphone Android dengan Aplikasi Bluetooth yang telah dibuat menggunakan Software Eclipse pada Smartphone Android pengguna yang bisa dikontrol dari jarak jauh. Sistem keamanan ini akan mengirimkan notifikasi melalui SMS ke Smarphone Android pemilik bila terjadi tindakan yang mencurigakan.

Kata Kunci : Sistem Keamanan Rumah, Bluetooth, Smartphone Android dan Kunci Selenoid

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, tindak kriminalitas semakin meningkat. Maraknya pencurian yang terjadi di pemukiman warga membuat pemilik rumah semakin memperhatikan tingkat keamanan dan ancaman yang mungkin terjadi pada rumahnya. Kasus pencurian rumah terjadi dimana pelaku merusak sistem penguncian baik itu pada pintu maupun jendela untuk mendapatkan akses masuk ke dalam rumah. Terkadang hal ini terjadi karena pemilik rumah lalai dalam mengunci pintu sehingga menimbulkan tindak pencurian. Pada umumnya sistem keamanan rumah yang ada selama ini masih kurang sempurna dan umumnya masih dikendalikan secara manual, hal itu bisa dilihat dari banyaknya tingkat kejahatan yang terjadi semakin berkembang khususnya tindak kejahatan pencurian, dan perampokan dengan

cara melakukan pencurian dimana target pencuriannya yaitu rumah yang ditinggal pemiliknya. Padahal diera saat ini perkembangan teknologi sudah sangat canggih, dimana kita bisa melakukan kontrol dari jarak jauh hanya dengan Smartphone Android yang kita punya dan selalu kita bawa kemanapun.

(2)

milik pengguna. Sistem ini memberikan peringatan (warning system) kepada pemilik dengan bantuan SMS untuk mengirimkan warning system melalui notifikasi ke Smartphone Android. menggunakan SMS pada pengirim. Kerja dari keseluruhan sistem dikendalikan oleh sebuah board yaitu Arduino.

Untuk controller yang mengendalikan sistem, menggunakan aplikasi yang ditanamkan pada Android Device yang lebih mudah untuk diakses dan digunakan. Selain sebagai pengirim notifikasi, SMS juga bisa digunakan untuk mengendalikan sistem yaitu sebagai kunci jarak jauh karna tidak terbatas jarak. Mengingat jangkauan jarak Bluetooth hanya berkisar lebih kurang 1-10 meter.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Smartphone Android

Smarphone merupakan telepon yang menyediakan fungsi asisten personal serta fasilitas internet connection yang bisa menghubungkan pengguna dengan dunia maya seperti melalui social media dan lain-lain. Smartphone berarti ponsel cerdas bisa dikatakan ponsel cerdas ini memiliki fungsi melebihi ponsel biasa , ponsel biasa hanya bisa melakukan SMS dan panggilan (call) sedangkan ponsel cerdas ini sudah ditanami berbagai operasi sistem yang sangat canggih , seperti windows phone, Operating System (OS) Symbian dan Android dimana masing-masing operasi sistem tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Dalam tugas akhir ini kami memilih menggunakan Smartphone beroperasi sistem android karena operasi sistem android merupakan OS yang sudah Open Source dimana pembuat OS Android memperbolehkan para pengguna untuk mengubah serta membuat sendiri aplikasi untuk OS tersebut tanpa lisensi dari pemilik OS selain itu OS Android juga memiliki tampilan yang cenderung memudahkan pengguna dalam pemakaiannya dan memiliki banyak aplikasi yang tersedia di market smartphone android tersebut dan dapat di digunakan oleh berbagai piranti bergerak. Dengan kata lain android adalah Open Souce berbasis linux yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi sesuai dengan keinginan. (Sumber: Thomas J dan Misty E, 2007)

2.2 Short Massage Service (SMS)

SMS adalah fasilitas yang dimiliki oleh

jaringan Global System For Mobile Communication (GSM) yang memungkinkan pelanggan untuk mengirimkan dan menerima pesan singkat sepanjang 160 karakter. SMS ditangani oleh jaringan melalui suatu layanan atau SMS Service Center (SMS SC) yang berfungsi menyimpan dan meneruskan pesan dari sisi pengirim dan dari sisi penerima.

Gambar 2.1 SMS Yang Diproses Oleh SMSC

2.3 Bluetooth

Bluetooth adalah spesifikasi industry untuk jaringan kawasan pribadi (personal area network atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi diantara peralatan-peralatan. Spesifikasi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan sebuah frequency hoppy transceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host Bluetooth dengan jarak terbatas atau lebih kurang 10 meter. Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang pendek dan komponen transfer data yang rendah.

Gambar 2.2 Logo Bluetooth

2.4 Bluetooth HC-05

(3)

Bluetooth HC-05 terdiri dari 6 pin konektor, yang setiap pin konektor memiliki fungsi yang berbeda - beda.

Gambar 2.3 Modul HC-05

2.5 Kunci Selenoid

Kunci pintu selenoid adalah alat elektronik yang dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat ini sering digunakan pada Kunci Pintu Otomatis. Selenoid ini akan bergerak atau berkerja apabila diberi tegangan. Tegangan Kunci Pintu Selenoid ini rata-rata adalah 12 volt tapi ada juga 6 volt dan 24 volt. Pada kondisi normal selenoid dalam posisi tuas memanjang / terkunci. Jika diberi tegangan tuas akan memendek / terbuka.

Gambar 2.4 Kunci Selenoid

2.6 Sensor Getar

Sensor Getaran merupakan salah satu sensor yang dapat mengukur getaran suatu benda yang nantinya dimana data tersebut akan diproses untuk kepentingan percobaan ataupun di gunakan untuk mengantisipasi sebuah kemungkinan adanya mara bahaya. Salah satu jenis sensor getaran yang saat ini sering di gunakan adalah accelerometer, alat ini merupakan alat yang dapat berfungsi untuk mengukur percepatan dari sebuah benda. Percepatan tersebut di ukur bukan dengan menggunakan koordinat dari percepatan tersebut, melainkan dengan mengukur percepatan berdasarkan fenomena pergerakan benda yang di hubungkan dengan perubahan massa yang terjadi di dalam alat pengukur tersebut.

Gambar 2.5 Sensor Getar

2.7 Modem SIM 900A

Ini adalah GSM / GPRS-kompatibel ponsel

Quad-band, yang bekerja pada frekuensi 850/900/1800 /1900MHz dan yang dapat digunakan tidak hanya untuk mengakses internet, tetapi juga untuk komunikasi suara (asalkan terhubung ke mikrofon dan pengeras suara kecil). Dan untuk SMS secara eksternal, sepertinya paket besar (0,94 inci x 0,94 inci x 0,12 inci) dengan kontak berbentuk L di empat sisi sehingga mereka dapat disolder baik di sisi dan di bagian bawah. Internal, modul dikelola oleh prosesor AMR926EJ-S, yang mengontrol komunikasi telepon, komunikasi data (melalui TCP / IP stack yang terintegrasi), dan melalui UART dan antarmuka serial TTL komunikasi dengan rangkaian dihubungkan dengan sel telepon itu sendiri. Prosesor ini juga bertugas kartu SIM (3 V atau 1,8 V) yang perlu melekat pada dinding luar modul.

Gambar 2.6 Pin Sim 900 A

2.8 Relay

(4)

Gambar 2.7 Relay

2.9 Trafo

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (sekunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Gambar 2.8 Trafo

2.10 Arduino UNO

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware dalam arduino memiliki prosesor Atmel AVR dan menggunakan software dan bahasa sendiri

.

Gambar 2.9 Arduino UNO

III. TINJAUAN UMUM 3.1 Tujuan Perancangan

Perancangan merupakan suatu tahap yang terpenting dalam pembuatan suatu rangkaian. Dalam perancangan ini harus diketahui terlebih dahulu karakteristik dan sifat dari komponen yang akan digunakan. Karakteristik dan sifat komponen tersebut dapat dilihat dalam sheet book atau buku penunjang yang lainnya.

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan aplikasi sesuai dengan spesifikasi yang akan dirakit berdasarkan karakteristik komponen yang memenuhi karakteristik alat yang diharapkan dengan dukungan analisa dan persaan yang mengacu pada teori penunjang secara bertahap.

3.2 Perancangan Blok Diagram

Sebelum memasuki tahap pembuatan alat, terlebih dahulu dilakukan perancangan alat untuk memudahkan dalam pembuatan alat. Blok diagram rangkaian merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan alat, karena dari blok diagram rangkaian ini dapat diketahui cara kerja rangkaian keseluruhan. Sehingga keseluruhan blok diagram rangkaian tersebut akan menghasilkan suatu sistem yang dapat difungsikan atau dapat bekerja sesuai dengan perancangan. Dalam perancangan dan pembuatan alat ini penulis membagi menjadi beberapa bagian. Blok diagram untuk alat Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah dengan Selenoid Menggunakan Smartphone Android dibawah ini:

(5)

3.3 Perancangan Flowchart

Berikut merupakan gambar flowchart pada alat dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 3.2 Flowchart pada Rancang Bangun Sistem Keaman Rumah dengan Selenoid Menggunakan

Smartphone Android

3.4 Perancangan Elektronik

Pada perancangan elektronik Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah dengan Selenoid Menggunakan Smartphone Android ini sangatlah diperlukan rangkaian-rangkaian elektronika yang menunjang sistem kerja dan segala kelangsungan pada sistematis kendali alat. Berikut ini merupakan rangkaian-rangkaian yang digunakan:

Berikut adalah gambar rangkaian keselurhan dari alat Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah dengan Selenoid Menggunakan Smarphone Android:

Gambar 3.3 Skema Rangkaian Keseluruhan

3.5 Perancangan Software

Perancangan software adalah proses perancangan untuk membuat program yang akan dijalankan oleh sistem mikrokontroler pada arduino. Arduino tidak akan bekerja dika belum diberikan program. Program tersebut akan mengatur apa saja yang harus dilakukan.

3.5.1 Arduino IDE

(6)

Gambar 3.4 Tampilan Arduino

3.5.2 Amarino Software Toolkit

Gambar 3.5 Penyimpanan Unduhan Amarino

3.5.3 Perancangan Aplikasi Android

Pada tahap perancangan aplikasi Android ini dilakukan instalasi program yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi. Pembuatan aplikasi ini terdiri dari plugin yang disebut Android Development Tools (ADT). Setelah terinstal, maka eclipse sudah siap digunakan, hanya saja belum dilengkapi library dan emulator. Untuk memenuhinya, maka perlu diinstal Android SDK. 3.5.3.1 JDK Windows

Software pertama yang harus diinstall adalah JDK Windows, bisa di download http:// www.oracle.com/technetwork/java/javase/ downloads/index.html. Setelah proses download selesai, buka dan instal file JDK tersebut

JDK ini merupakan software yang digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk berorientasi dengan suatu objek yang dapat dirancang untuk menghasilkan aplikasi-aplikasi dengan database. Java juga bersifat sebagai kode program yang juga bisa dirancang untuk menghasilkan kode-kode terhadap perangkat keras. Java digunakan karena dapat menjalankan semua aplikasi termasuk dapat dijalankan dengan eclipse dan android-sdk.

3.5.3.2Instalasi Eclipse Android Developer Tools

(ADT)

Penginstalan eclipse juga dibutuhkan untuk menyambungkan java dan Android SDK. Karena eclipse juga berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan bentuk-bentuk yang akan dibuat untuk perancangan aplikasi perpustakaan. Di eclipse juga dapat membuat suatu fitur-fitur dan kumpulan aplikasi untuk di sambungkan kedalam android sdk.

Gambar 3.6 Tampilan Eclipse ADT v21

3.5.3.3 Instalasi Android SDK

Android Software Development Kit (SDK) adalah tool Aplication Programming Interface (API) yang diperlukan untuk memulai pengembangan suatu aplikasi platform android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, aplikasi kunci yang dirilis oleh Google. Saat ini disediakan android SDK sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi netral,android memberi anda kesempatan untuk membuat aplikasi yang kita butuhkan yang bukan aplikasi bawaan Handphone/smartphone. 3.5.3.4 Membuat Android Virtual Device (AVD)

Android Virtual Emulator (AVD) aau dikenal dengan sebutan emulator perlu dibuat terlebih dahulu untuk kepentingan pengujian aplikasi Android. AVD yang dibuat bisa lebih dari satu. Setiap AVD berisi profil perangkat keras.

Gambar 3.7 Tampilan Proyek Aplikasi Android Dalam Eclipse

3.8 Prosedur Pengoperasian Alat

(7)

a. Aktifkan Bluetooth pada Smartphone Android, yaitu dengan cara mengaktifkan aplikasi Amarino lalu cari perangkat modul Bluetooth module yang ada pada alat.

Gambar 3.8 Icon Aplikasi Amarino

b. Setelah itu tap Connect” pada device Bluetooth yang ada pada aplikasi Amarino.

Gambar 3.9 Tampilan Bluetooth yang Terkoneksi

c. Setelah device Android dengan modul Bluetooth terhubung, klik icon “Sistem Keamanan Rumah” pada Smartphone Android

Gambar 3.10 Tampilan Awal Aplikasi

d. Masukkan alamat Bluetooth dari aplikasi Amarino yang akan digunakan untuk membangun komunikasi Bluetooth satu arah pada kotak alamat.

Gambar 3.11 Alamat Bluetooth pada Amarino

Gambar 3.12 Alamat Bluetooth pada Pengontrol

e. Setelah alamat Bluetooth dimasukkan tapSet Device ID”.

f. Setelah terhubung antara alat dengan Smartphone Android, maka alat bisa dikendalikan dengan tombol ON dan OFF (menggeser tombol) untuk Selenoid dan Alarm.

(8)

IV. PEMBAHASAN A. Hasil Pengukuran

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Jarak

Jangkauan Menggunakan Smartphone Android (Indoor)

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Jarak Jangkauan

Menggunakan Smartphone Android

(Outdoor)

B. ANALISA

Setelah melakukan pengukuran pada rangkaian rancang bangun sistem keaman rumah dengan solenoid menggunakan Smarphone Android dengan dibantu SMS pada pengirim. Pengukuran dilakukan menggunakan aplikasi Bluetooth dengan jarak yang sudah ditentukan,

dan juga dengan mengukur titik – titik yang telah ditentukan pada rangkaian. Kemudian mengamati hasilnya pada multimeter. Pengujian ini dilakukan untuk melihat respon komunikasi pada Smartphone Android dengan Arduino uno melalui Bluetooth, kondisi awal solenoid dan alarm off atau mati saat sistem dijalankan. Selanjutnya dengan program Android tersebut maka kita bisa mengontrol manual dengan slide button. Dan melihat respon apakah berbanding lurus dengan jarak. Disini pengujian dilakukan di dalam ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor). Pengujian alat dilakukan menggunakan Smartphone Android sesuai dengan jarak yang telah ditentukan yaitu 1-15 meter.

Pada tabel pengukuran jarak jangkauan menggunakan Bluetooth dengan kondisi di dalam ruangan (indoor), dapat dilihat dari data diatas pada jarak 15 meter alat masih bekerja dengan baik walaupun dengan delay. Karena jarak makin jauh maka informasi yang diterima semakin lama dan karena juga adanya halangan tembok atau benda sekitar. Sedangkan untuk jarak jangkauan yang melebihi 15 meter koneksinya terputus. Dapat dilihat bahwa komunikasi antara Software dan Hardware berhasil dilakukan dengan baik.

Pada tabel pengukuran jarak jangkauan menggunakan Bluetooth dengan kondisi di luar ruangan (outdoor). Pada pengukuran ini dilakukan pengukuran sebanyak 15 kali dengan jarak yang telah ditentukan. Respon yang didapat lebih cepat dari pada pengujian yang dilakukan di luar ruangan (outdoor), ini dikarenakan di luar ruangan (outdoor) tidak ada penghalang. Dapat dilihat bahwa komunikasi antara Software dan Hardware berhasil dilakukan dengan baik

Maka hasil yang didapat untuk pengukuran jarak jangkauan koneksi menggunakan Bluetooth untuk ruang tertutup (Indoor) dan ruang terbuka (Outdoor) dan juga sebagai kunci jarak jauh alat ini mempunyai cukup jauh yaitu pada jarak 15 meter alat masih bisa di operasikan atau dikontrol, mengingat jangkauan Bluetooth yang kita tahu hanya berkisar lebih kurang 1-10 meter. Namun ketika melintasi tembok atau penghalang lain, jarak koneksi akan berkurang. Dengan waktu delay yang berbeda sesuai dengan seberapa jauh jarak jangkauan, atau bisa disebut keefektifitasan jangkauan berkurang.

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penggunaan Smartphone Android untuk pengontrolan alat ini dengan menggunakan Bluetooth dengan bantuan SMS sudah bekerja dengan baik. Modem Bluetooth yang dikoneksikan ke aplikasi Bluetooth di Smartphone Android yang dikontroal oleh board Arduino UNO bekerja dengan baik. Sedangkan untuk sistem menggunakan bantuan SMS juga dapat bekerja secara baik pada Smartphone Android. Dimana alat akan mengirimkan SMS bahaya kepada pengguna dan juga sebagai pengontrol sistem. Dimana input berupa SMS dapat diterima dengan baik No Jarak

10 10 Meter 00:00:66 ON ON

11 11 Meter 00:00:80 ON ON

12 12 Meter 00:00:96 ON ON

13 13 Meter 00:01:15 ON ON

14 14 Meter 00:01:20 ON ON

15 15 Meter 00:01:61 ON ON

No Jarak

10 10 Meter 00:00:39 ON ON

11 11 Meter 00:00:42 ON ON

12 12 Meter 00:00:62 ON ON

13 13 Meter 00:00:90 ON ON

14 14 Meter 00:01:03 ON ON

(9)

dan output pada alat sesuai dengan perintah yang telah

Pengaruh lingkungan akan sangat berpengaruh pada alat yang akan diuji, untuk komunikasi melalui Bluetooth, rumah yang memiliki banyak tembok atau sekat dapat mempengaruhi jarak tangkap dari modul Bluetooth dan Smartphone Android. Untuk komunikasi melalui SMS, lingkungan yang jauh dari BTS atau dengan sinyal buruk sangat mempengaruhi pengiriman dan penerimaan SMS untuk pengontrolan.

V. PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Alat rancang bangun sistem keamanan rumah dengan solenoid menggunakan Smartphone Android ini adalah alat yang dapat membantu mengontrol keadaan rumah dari jarak jauh. Yaitu bila ada keadaan bahaya alat akan mengirimkan notifikasi ke Smartphone Android pemilik bisa mengendalikan alat dengan menggeser tombol yang ada.

2. Mikrokontroler Arduino UNO dapat mengendalikan alat dan bekerja sesuai urutan instruksi pemograman menggunakan Arduino IDE dengan pemrograman menggunakan bahasa C. Dengan aplikasi pada Smartphone Android dibuat menggunakan Software eclipse. 3. Rancang bangun sistem keamanan dengan

solenoid menggunakan Smartphone Android ini menggunakan modul Bluetooth HC-05 sebagai perangkat komunikasi antara alat dengan pengguna.

4. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan koneksi Bluetooth dapat mencapat jarak 15 meter jauhnya.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penulis menyarankan pada Rancang Bangun dengan Selenoid Menggunakan Smartphone Android ini bisa menggunakan koneksi internet untuk pengontrolan keadaan dari jarak jauh.

DAFTAR PUSTAKA

Barmawi, Malvino. 1994. Prinsip-Prinsip Elektronika Buku Dua. Jakarta:Salemba Teknika

Bishop, Owen. 2004. Dasar-Dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga.

Kadir, abdul. 2012.”Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”. Yogyakarta.

Yovi, Muhammad. 2015. http:// woocara.blogspot.com/2016/03/sejarah android-dan-nama-nama-versi-android.html. Diakses pada tanggal 20 April 2016. Pukul 09:22 WIB

Bishop, Owen. 2004. http://

agusmunir.mywapblog.com/selenoid-kunci-pintu-untuk-kunci-pintu-e.xtml. Diakses pada tanggal 19 Maret 2016. Pukul 14.39 WIB Anonim.2015.

http://komponenelektronika.biz/sensor-getaran.html. Diakses pada tanggal 04 Maret 2016. Pukul 19.45 WIB

Bishop,Owen.2004. http://teknikelektronika.com/ pengertian-relay-fungsi-relay/. Diakses pada tanggal 16 April 2016. Pukul 13.00 WIB Anonim. 2014. http://id.wikipedia.org/Bluetooth.

Diakses pada tanggal 28 April 2016. Pukul 09.48 WIB

Gambar

Gambar 2.1 SMS Yang Diproses Oleh SMSC
Gambar 2.5 Sensor Getar
Gambar 2.8 Trafo
Gambar 3.3 Skema Rangkaian Keseluruhan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, tidak menjelaskan mengenai anak yang dilahirkan diluar dari perkawinan yang sah atau anak luar

Untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh Allah dari firman- firman-Nya yang telah dibukukan, maka para ulama berusaha memahaminya lewat berbagai bentuk penafsiran,

Data yang digunakan dalam penelitian ml diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kuesioner atau

Namun strategi lain pun perlu digunakan dalam penguraian taper yang meliputi pengurangan volume yang lebih besar, selama masa taper intensitas latihan harus dijaga agar

Variabel lain seperti customerization memberikan kontribusi yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan serta channels dan choice tools memberikan

Visualization methods that arrange data objects in 2D or 3D layouts have followed two main schools, methods oriented for graph layout and methods oriented for vectorial embedding.

Menimbang: bahwa untuk keseragaman format, pola, sistematika, dan mekanisme penyusunan naskah akademik serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (4) Peraturan

Jika auditor menjumpai kondisi-kondisi berikut ini, maka ia memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan audit (Mulyadi, 2002). 1) Lingkup audit dibatasi oleh