• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2005/2006

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Akhir

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

SUDARMO

N IM :11404059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

PSNQARUH PSRHAWW DRANG UIA TERHADAP PRSS7ASIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM SI SWA ICS LAS IV-VI SO NEGBRI D OICORO I KEC. U/IROSARtICAE QROEOGAN

TA HllN 2C0S/200C

SK RIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Akhir

Untuk Memperolch Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI)

Sckolah Tinggi Agama Islam N egeri Salatiga

Oleh:

SUDARMO

N IM : 11404059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH

(3)

Jl. Stadiun No. 03 Telp. 323433, 323706 Kode Pos 50271 Salatiga

PmaUJUAM PEJIBIJIMM

Lam p.: 1 (satu) naskah Salatiga, 13 Agustus 2006

Hal : Pengajuan Nskah Skripsi

Kepada:

Yth. Ketua STAIN Di Salatiga

Assalam u’alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa:

Nama

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP

PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA

KELAS IV-VI SD NEGERI DOKORO I KEC.

WIROSARI KAB. GROBOGAN

TAHUN 2005/2006

Untuk diujikan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa.

Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.

(4)

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP

PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA

KELAS IV-VI SD NEGERI DOKORO I KEC.

WIROSARI KAB. GROBOGAN

TAHUN 2005/2006

Nama : Sudarmo

NIM : 11404059

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 13 Agustus 2006

Dosen Penguji

NIP. 150 198 743 NIP. 150 284 602

(5)

Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya

siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan

bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(Terjemahan QS. An-Nur: 35)

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini, peneliti persembahkan kepada :

Bapak dan Ibu yang telah membimbing dan mendidikku

Yang kusanyangi calon istriku

(7)

hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kami

haturkan kepada junjujgan nabi besar Muhammad SAW yang selalu dinantikan

syafa’atnya di hari kiamat.

Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu ini peneliti menyampaikan banyak terima kasih yang tiada

terhingga kepada yang terhormat:

1. Ketua STAIN Salatiga beserta pembantunya.

2. Ketua jurusan Tarbiyah beserta stafhya.

3. Ketua Program Transfer STAIN Salatiga beserta stafhya.

4. Dr. H. Fachrudin, M.A pembimbing skripsi yang penuh kesabaran dan

kearifan dalam memberikan bimbingan dan dorongan disela

kesibukannya.

5. Para Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga yang telah membimbing

selama kuliah dan memberikan bekal pengetahuan sebelumnya.

6. Bapak Kepala SD Negeri Dokoro I beserta rekannya yang telah memberi

kesempatan melakukan penelitian.

7. Ayah dan Bunda yang selalu menyanyangiku dan mendidikku sejak kecil.

8. Yang kusanyangi calon istriku yang selalu setia menunggu.

9. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Akhimya, semoga Allah memberi balasan kepada semua pihak yang telah

membantu peneliti menyusun skripsi ini.

Salatiga, Juni 2006

Peneliti

(8)

ABSTRAK

Sudarmo. NIM. 11404059. PENGARUHPERHATIAN ORANG TUA TERHADAP

PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 2006.

Kata K unci: Pengaruh perhatian orang tua, Prestasi PAI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua

terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) di SD Negeri Dokoro I

Kecamatan Wirosari.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis korelasional.

Yaitu untuk menemukan ada dan tidaknya pengaruh, sedangkan metode

pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Metode

angket digunakan untuk mengungkap tentang pengaruh perhatian orang tua

terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) di SD Negeri Dokoro I

Kecamatan Wirosari. Dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2006, populasi

penelitian adalah siswa SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari yang berjumlah

216 siswa, dengan teknik sampel yang dipiiih adalah siswa kelas IV sampai VI

berjumlah 30 siswa.

Teknik analisis data yang peneliti gunakan untuk menguji hipotesis kerja (Ha)

yang diajukan adalah menggunakan teknik statistik dengan rumus korelasi

product moment. Dengan hasil 0.1995553 maka pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa SD Negeri Dokoro I adalah positif. Jadi perhatian

orang tua siswa SD Negeri Dokoro I berpengaruh dalam meningkatkan prestasi

(9)

Halaman Persetujuan Pembimbing... ii

G. Sistematika Penulisan Skripsi... 11

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Perhatian Orang Tua 1. Pengertian perhatian... 13

2. Macam-macam perhatian... 14

3. Unsur-unsur perhatian... 15

4. Perhatian dalam pendidikan an ak ... 17

B. Kepribadian 1. Prestasi belajar... 24

2. Jenis-jenis prestasi belajar... 25

(10)

29

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar...

BAB III : LAPORAN PENELITIAN

A. Keadaan Umum... 37

1. Sejarah... 37

2. Letak geografis... 38

3. Struktur organisasi... 39

4. Keadaan guru, karyawan dan sisw a... 40

B. Keadaan Khusus... 42

1. Waktu pelaksanaan pendidikan agam a... 42

2. Faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan pendidikan agama Islam ... 42

3. Metode yang digunakan dalam pengajaran agam a... 43

4. Kurikulum yang digunakan Waktu penelitian .. 43

C. Data Khusus Perhatian Orang Tua Bagi Siswa SD Negeri Dokoro 1... 44

BAB IV : ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan... 46

(11)

Tabel 01

Tabel 02

Tabel 03

Tabel 05

Tabel 06

Tabel 07

Tabel 08

Tabel 09

Denah Lokasi

Struktur Organisasi

Daftar Guru dan pembagian tugas

Daftar Karyawan

Daftar Siswa

Frekwensi Jawaban Angket Perhatian Orang Tua

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Koefisien Korelasi Variabel x dan y

(12)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan amanat dari Allah SWT bagi setiap orang tua. Menyia-

nyiakannya tentulah suatu dosa yang sangat besar. Mereka harus dididik,

dibimbing dan diperhatikan, terutama dalam hal agama.

Orang tua sangat berprestasi dalam membimbing anak, mengajarkan

keimanan dan syariat Islam. Menjadikan anak sebagai Yahudi, Nasrani,

Majusi, ataupun Islam merupakan tanggung jawab orang tua. Sebagaimana

sabda Rasulullah SA W :

pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya sangatlah besar. Islam sebagai

agama rahmatan lil ‘almin sangat memperhatikan generasi mudanya.

Pendidikan agama Islam merupakan terapi tingkah laku yang mempunyai

1 Imam Abu Husein Muslim bin Ibnu Ha.}ja}JShahih M uslim, Juz 4, Dar Al-Kutub, Beirut, t.t., hlm.458.

(13)

kekuatan dan batas-batas hukum yang jelas. Islam mempunyai prinsip dan

peraturan yang abadi, memerintahkan para bapak, ibu dan pendidik untuk

memperhatikan dan mengontrol anak-anaknya baik dalam segi kehidupan

maupun pendidikan yang universal.

Perhatian dan pengawasan pada setiap individu dalam keluarga dan

masyarakat akan membentangkan cara yang luhur bagi para pendidik dalam

menerapkan pendidikan. Pendidik berusaha sekuat tenaga dengan

menumpahkan segala perhatiannya untuk membimbing dan mendidik anak,

dari segi akhlak maupun ilmu pengetahuan sehingga bisa meninggikan harkat

dan martabat mereka baik secara mental, spiritual dan moral.

Perkembangan akhlak anak-anak sekarang telah mengalami pergeseran

nilai-nilai moral. Kurang perhatian orang tua dapat menyebabkan kefatalan

bagi masa depan anak. Dalam realita kehidupan banyak anak yang terjerumus

ke dalam dunia narkoba, film porno dan pergaulan bebas. Semua itu

membutuhkan ketelitian dan perhatian maksimal dari orang tua, karena ia

adalah pintu pertama yang mendidik sejak kecil hingga dewasa.

Berpijak dari latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui lebih

dalam tentang pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi pendidikan

agama Islam siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari

Kabupaten Grobogan.

Beberapa hal yang mendorong penulis untuk mengadakan kajian terhadap

(14)

3

1. Apabila diamati dalam kehidupan sehari-hari, masih terdapat orang tua

yang kurang memberikan perhatian pada anak-anaknya dalam hal

pendidikan agama Islam.

2. Peneliti mengambil lokasi di SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari

Kabupaten Grobogan karena lokasi tersebut dekat dengan tempat tinggal

penulis sehingga memungkinkan adanya efisien waktu, biaya serta tenaga.

3. Belum ada penelitian atas judul tersebut yang mengambil lokasi di SD

Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.

4. Dimungkinkan adanya hubungan (pengaruh), antara perhatian orang tua

terhadap prestasi pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Dokoro I

Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.

B. Rumusan Masalah

Pokok permasalahan dalam penelitian ini dpat diformulasikan sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah perhatian orang tua terhadap siswa kelas IV-V1 SD Negeri

Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan?

2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I

Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan dalam pelajaran pendidikan

agama Islam?

3. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap kwalitas prestasi siswa

SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan terhadap

(15)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perhatian orang tua siswa kelas 1V-VI SD Negeri

Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan terhadap mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa kelas

IV-VI SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.

3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar

pendidikan agama Islam siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I

Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.

D. Kajian Pustaka

Agar dalam penulisan skripsi ini tidak menimbulkan kerancuan atau salah

pengertian, maka berikut ini akan memaparkan maksud judul skripsi in i:

1. Pengaruh

Yang dimaksud adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,

benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan

seseorang.2 Pengarang yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sesuatu

tindakan atau perbuatan yang dapat merubah hasil belajar siswa.

(16)

5

2. Perhatian orang tua

Perhatian adalah pemusatan tenaga psychics tertuju suatu obyek, banyak

sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.3

Orang tua adalah ayah ibu kandung, yang dianggap tu a ; orang-orang yang

dihormati (disegani) 1 kampung.4

3. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan pada dasamya adalah keseluruhan keterangan dan ide yang

terkandung dalam pemyataan-pemyataan yang dibuat mulai sesuatu gejala

atau peristiwa yang bersifat alamiyah, sosial maupun perorangan.

Pendidikan menunjuk pada sesuatu yang merupakan isi substantif yang

terkandung dalam ilmu.5 Agama dalam bahasa Arab sering disebut “din”

berarti agama, kepercayaan, ibadah, ketaatan.6 Islam berasal dari kata

yang artinya tunduk, patuh, menyerah7.

Jadi yang dimaksud dengan pendidikan agama Islam adalah sesuatu yang

diketahui manusia tentang ajaran atau aturan-aturan tertentu yang

membimbing manusia menuju keselamatan hidup di dunia dan akhirat.

Pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam skripsi ini adalah pendidikan

anak yang dibahas dalam pendidikan agama Islam.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin mengetahui adakah

hubungan yang meyakinkan antara peranan perhatian orang tua terhadap

3 Sumardi Suryabrata, P sikologi Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1987, him. 14 4 Anton Moeliono op. cit., Him. 269.

(17)

prestasi belajar siswa SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten

Grobogan terhadap mata pelajaran agama Islam.

E. HIPOTESIS

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.8

Berdasarkan pengamatan sementara penulis dapat mengambil hipotesis bahwa

Ada hubungan yang positif antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar

pendidikan agama Islam.

G. METODE PENULISAN

Dalam penulisan skripsi ini digunakan beberapa metode, yaitu :

1. Library Research

Yaitu cara mendapatkan data dengan menggunakan atau berdasarkan

buku-buku perpustakaan baik berupa karya ilmiyah maupun hasil

penelitian para ahli yang dijadikan rujukan.

Dalam pengumpulan data digunakan metode :

a. Induksi, yaitu metode dengan mengambil kesimpulan berangkat dari

fakta-fakta yang sifatnya khusus kemudian yang sifatnya umum.9

Metode ini digunakan untuk melaporkan penelitian tentang peranan

perhatian orang tua terhadap prestasi pendidikan agama Islam siswa

8 Suharsini Arikunto, P rosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta, 1992, him. 64.

(18)

7

kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten

Grobogan.

b. Deduksi, yaitu pengambilan kesimpulan dari peristiwa-peristiwa atau

kejadian-kejadian yang sifatnya umum untuk dijadikan pengertian

yang sifatnya khusus.10

2. Field Research (penelitian lapangan)

Yaitu penelitian lapangan dengan menggunakan metode sebagai

berikut:

a. Observasi

Yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena yang diselidiki. Metode ini untuk mengetahui situasi dan

kondisi SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten

Grobogan secara umum.

b. Angket

“Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.11 Metode ini untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan peranan perhatian orang

tua terhadap prestasi belajar siswa dengan cara mengisi sejumlah

pertanyaan yang sudah dipersiapkan.

10 I b id ,

(19)

c. Interview

Yaitu metode dialog untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. u Metode ini digunakan untuk melengkapi data

yang tidak diperoleh dengan metode lain (angket, dokumen dan

observasi).

d. Dokumentasi

Yaitu sekumpulan data yang terbentuk tulisan, seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan catatan

harian.lj Metode ini digunakan untuk memperoleh data melalui

catatan atau arsip-arsip tentang keadaan SD Negeri Dokoro I

Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian, sedangkan sampel

adalah bagian atau wakil populasi.12 13 14

Populasi penelitian ini adalah sejumlah orang tua siswa kelas IV-VI

SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan yang

beijumlah ± 140 orang. Karena populasinya lebih dari 100 orang, maka

untuk menentukan sampel penulis mengambil 25% dari jumlah populasi

yaitu 30 orang.

Suharsini Arikunto, memberikan patokan “apabila subyeknya kurang

dari 100, maka lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika subyeknya

lebih besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%”.15

(20)

9

4. Variabel Penelitian

Dalam penelitian variabel yang akan dikaji adalah sebagai berikut:

a. Perhatian orang tua terhadap variabel terpengaruh atau dependent,

dengan indikator:

1. Bimbingan belajar orang tua terhadap anak

2. Pengawasan orang tua dalam pendidikan.

b. Prestasi pendidikan agama Islam

Prestasi pendidikan agama Islam diperoleh dari hasil ujian.

5. Metode Analisis Data

Dalam analisis data yang telah terkumpul dari penelitian yang bersifat

kuantitatif ini, penulis menggunakan analisis data statistik dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan pada umumnya dilaksanakan dengan menyusun

tabel-tabel distribusi frekuensi secara sederhana untuk setiap variabel

yang terbaca dalam penelitian. Dalam analisis ini penulis menuliskan

data yang telah terkumpul kedalam tabel distribusi untuk memudahkan

perhitungan dalam rangka pengolahan data selanjutnya. Adapun

kriteria kuantitatif, penulis menggunakan empat pilihan jawaban yang

masing-masing diberi nilai:

1) Untuk altematif jawaban a dengan nilai 4

2) Untuk altematif jawaban b dengan nilai 3 15

(21)

3) Untuk altematif jawaban c dengan nilai 2

4) Untuk altematif jawaban d dengan nilai 1

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Masri Singarimbun.16

b. Analisis uji hipotesis

Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang

diajarkan. Dalam analisis ini penulis mengadakan perhitungan lebih

lanjut melalui tabel distribusi ffekuensi yang ada dalam analisis

pendahuluan dengan menggunakan rumus product moment sebagai

berikut:

Keterangan :

rxy = Koefisiensi korelasi antar (X) dan (Y)

N = Jumlah sample yang diteliti

X = Variabel perhatian orang tua

Y = Variabel prestasi belajar pendidikan agama Islam

c. Analisis Lanjut

Analisis ini merupakan analisis pengolahan lanjut dari hsil analisis

uji hipotesis. Setelah diperoleh dari hasil koefisien antara x dan y atau

diperoleh N, maka selanjutnya menghubungkan nilai r dari koefisiens

korelasi dengan r pada tabel baik untuk taraf signifikan 5% atau 1% .

(22)

Apabiia nilai yang dihasilkan dari koefisien korelasi diperoleh

sama atau lebih dan pada nilai yang ada pada tabel, maka hasil yang

diperoleh signifikan, dengan demikian, hipotesis kerja tersebut

diterima. Tetapi apabiia r lebih kecil dari pada r pada tabel, maka

hasilnya non signifikan dan hipotesis tersebut ditolak.

G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Secara garis besar penulisan skripsi ini mencakup tiga bagian, yang

masing-masing mencakup beberapa bab, yaitu:

1. Bagian muka (preliminaries), yang memuat halaman judul, nota

pembimbing, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar

isi dan daftar tabel.

2. Bagian isi batang tubuh isi skripsi (body o f the paper) memuat lima bab,

yakni:

BAB I: Pendahuluan yang meliputi alas an pemilihan judul, penegasan

istilah, permasalahan, tujuan penulisan skripsi, hipotesis, metode

penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II: Landasan teori yang berisi tentang perhatian orang tua yang meliputi pengertian perhatian, macam-macam perhatian, unsur-

unsur perhatian dan perhatian terhadap keluarga.

BAB III: Hasil penelitian lapangan yang meliputi, sejarah historis, letak Geografis, kondisi dan keadaan SD Negeri Dokoro I serta hasil

(23)

terhadap prestasi beljar Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV-

VI SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten

Grobogan.

BAB IV: Analisis data. Bab ini berisi tentang langkah-langkah dalam

menganalisis data peranan perhatian orang tua terhadap prestasi

Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I

Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.

BAB V : Penulisan yang merupakan bab terakhir dari Pembahasan

penulisan skripsi yang meliputi kesimpulan, saran-saran dan kata

penutup.

3. Bagian akhir yang berisi tentang daftar Pustaka, lampiran-lampiran dan

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. PERHATIAN ORANG TUA

1. Pengertian perhatian

Pengertian perhatian secara umum sebagaimana dikemukakan oleh

Sumadi Suryabrata bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga psikis

tertuju pada suatu obyek, banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai

sesuatu aktivitas yang dilaksanakan.17 Bimo Walgito berpendapat bahwa

perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas

individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.18

Sedangkan Whitieringtone berpendapat bahwa perhatian adalah Proses

pemilihan sesuatu perangsang yang setiap saat merangsang mekanisme

kita.19

Sedangkan secara khusus, perhatian diartikan sebagai bantuan atau

pertolongan sebagaimana dikemukakan oleh Milton Mayeroff:

Bahwa memperhatikan seorang pribadi lain adalah menolong dia berkembang dan mewujudkan dirinya sendiri. Misalnya seorang ayah memperhatikan anaknya ia menghormati anak sebagai pribadi yang mempunyai haknya sendiri yang berusaha itu dengan berkembang. Seorang ayah dibutuhkan dan berusaha menolong anak memenuhi kebutuhan anak untuk berkembang.20

Beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perhatian

adalah pemusatan aktivitas psikis yang ditujukan pada suatu obyek yang

akhimya bisa merangsang dirinya untuk mewujudkannya.

17 Sumadi Suryabrata, P sikologi Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1997, him. 14.

18 Bimo Walgito, P en gantar P sikologi Umum, Andi Offset, Yogyakarta, 1980, him. 56. 19 H.C. Whitteringtone, P sikologi Pendidikan, Aksara Baru, Jakarta, 1989, him. 121. 20 Milton Mayeroff, Seni M emperhatikan, Gramedia, Jakarta, 1993, him. 27.

(25)

2. Macam-macam Perhatian

Berdasarkan cara kerjanya, perhatian dibedakan menjadi:

a. Perhatian spontan: perhatian tak sekehendak, tak sengaja, tanpa usaha

dan tanpa disengaja.

b. Perhatian sekehendak: perhatian disengaja, timbul karena usaha dan

kehendak.

Dalam kehidupan, anak sangat membutuhkan bimbingan, bantuan

serta kasih sayang dari orang tua. Orang tua harus berusaha

membangkitkan dirinya untuk mencurahkan perhatiannya kepada anak.

Dengan demikian perhatian orang tua termasuk perhatian tidak spontan.

Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang

menyertai sesuatu aktivitas atas pengalaman batin, perhatian dibedakan

menjadi:

a. Perhatian intensif

b. Perhatian tidak intensif.21

Anak dipandang sebagai amanah dari Allah agar dipelihara dengan

sebaik-baiknya. Dengan amanah inilah, orang tua dihadapkan pada

tanggung jawab yang besar dalam keluarga. Dengan demikian, perhatian

orang termasuk perhatian intensif, karena orang tua harus mempunyai

perhatian yang khusus pada anak-anaknya.

Perhatian dapat dibedakan berdasarkan pengaruhnya, yaitu:

(26)

15

a. Perhatian statis, tetap tertuju pada obyek tertentu, sulit memindahkan

perhatiannya ke obyek lain.

b. Perhatian dinamis, individu dapat memindahkan perhatian secara

lincah dari satu obyek ke obyek yang lain /2

Mengingat kompleknya fungsi keluarga, yang tidak hanya kepada

anak tetapi juga kepada masyarakat, agama, dan negara, perhatian orang

tua harus selalu dinamis dalam mengatur segala permasalahan yang

dihadapi, perhatian orang tua termasuk perhatian dinamis.

3. Unsur-unsur perhatian

Memperhatikan anak, ada unsur yang harus dilaksanakan agar apa

yang menjadi keinginan orang tua terwujud. Orang tua sebagai orang yang

bertanggung jawab atas terpeliharanya anak-anak berkewajiban untuk

menjaga, memelihara dan memberi perlindungan yang sebaik-baiknya.

Perhatian orang tua hendaknya tidak haknya memenuhi semua

kebutuhan dan keinginan anak saja. Untuk memperhatikan pribadi lain,

orang tua harus memahami proses dalam memperhatikan. Karenanya

dalam memperhatikan, proses lebih utama dari pada produk. Hal ini tidak

berarti bahwa hasil tidak penting, sebab sasaran dan tujuannya adalah

membantu arah dan arti dalam proses memperhatikan. Maka proses dalam

memperhatikan mencakup beberapa unsur, yaitu: 22

(27)

a. Mengenal

Untuk memperhatikan seseorang harus mengetahui banyak hal,

seperti siapa orang itu, kekuatan dan keterbatasan serta apa

kebutuhannya/3 Dalam hal ini, orang tua harus mengenalnya secara

langsung apa yang diinginkan, apa yang dibutuhkan dan seberapa

besar kemapuan dan keterbatasan yang dimiliki.

b. Kesabaran

Kesabaran merupakan unsur penting dalam usaha memperhatikan.

Bersikap sabar bukan berarti bersikap pasif menentukan sesuatu yang

terjadi, tetapi lebih merupakan partisipasi. Apabila anak mengalami

masalah, orang tua harus memberi waktu untuk mendengarkan. Dalam

sikap sabar terdapat toleransi yang merupakan ungkapan

penghargaaan orang tua terhadap anak. Perhatian dengan sikap sabar,

memberikan waktu kepada anak untuk menemukan dirinya sendiri.

c. Kejujuran

Kejujuran merupakan suatu yang positif. Orang tua melihat anak

sebagaimana adanya dan bukan seperti yang tua inginkan. la harus

jujur melihat diri apa adanya, terbuka menerima kritik dari anak. Yang

dibutuhkan anak adalah keterbukaan orang tua kepada mereka.

23

(28)

17

d. Kepercayaan

Orang tua harus menghargai bahwa orang lain itu berbeda,

mengakui setiap kesalahan dan belajar dari kesalahan.24 Dengan

demikian anak dibiarkan mengambil keputusan bagi dirinya menurut

pengalaman dan kemampuannya. Dalam hal ini akan berpengaruh

terhadap pembentukan rasa percaya dan sikap terbuka dalam berfikir.

e. Irama yang berganti-ganti

Dalam memperhatikan, anak diperlukan berbagai cara. Bila tidak

berhasil, maka cara lain dapat digunakan dan orang tua harus mampu

melihat seberapa besar pengaruh perhatian yang selama ini diberikan,

apakah perhatian yang diberikan itu telah membantu untuk

berkembang atau tidak.

f. Harapan

Di dalam memperhatikan, ada harapan bahwa orang lain

berkembang berkat perhatian yang mengacu pada masa depan yang

membuat saat sekarang semakin berarti. Harapan tidak boleh

diremehkan saat sekarang. Orang tua harus menaruh perhatian dengan

baik pada anak dan harus mempercayainya sebagai pribadi yang

mempunyai hak.

4. Perhatian Dalam Pendidikan Anak

Anak adaloh amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan

oleh orang tua. Dengan alasan tersebut dapat dikatakan bahwa mendidik

(29)

anak hukumnya wajib. Kewajiban menjadi wajar, karena setiap orang tua

mendambakan anak yang berkembang dengan baik dan sempuma. Orang

tua sebagai pendidik utama dan pertama dalam keluarga, karena

tergantung kepada orang tualah setiap perilaku yang dimiliki anak. Hal ini

sesuai dengan Hadist Nabi SAW:

Artinya: Dari Abi Hurairah ra. Sesungguhnya ia berkata : Rasulullah telah bersabda : Tidak ada seorang anak yang dilahirkan kecuali dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanya yang menjadikan mereka Yahudi atau Nasrani atau Majusi. (H.R. Imam Muslim) (Imam Muslim : 458) 25

Orang tua sebagai pembentuk dan pemimpin dalam keluarga,

mempunyai kekuasaan pendidikan dan kekuasaan keluarga. Kedua

kekuasaan tersebut dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Kekuasaan pendidikan dipergunakan untuk memelihara anak atau

membimbingnya hingga anak menjadi dewasa yang dapat hidup

berdiri sendiri, dan memiliki rasa tanggung jawab.

b. Kekuasaan keluarga, ayah dan ibu sebagai kepala keluarga

bertanggung jawab atas keselamatan keluarganya.26

25 Imam Abu Husein Muslim bin Ibnu Hajjaj, Shahih Muslim, Juz 4, Dar Al-Kutub, Beirut, t.t., him. 458.

(30)

19

Dengan demikian, pendidikan anak hams benar-benar diperhatikan

oleh orang tua dan bahkan pendidikan anak tersebut hams menjadi

prioritas utama dalam keluarga. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh

Arifin, bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah Usaha orang dewasa

secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta

kemapuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal atau non

formal. Kemudian menumt J.B. Sykes pendidikan adalah give

intellectual and moral training to a physical or mental faculty™

Maksudnya pendidikan adalah teladan intektual dan moral sampai pada

latihan fisik atau moral secara bertahap.

Sedangkan menumt Muhammad Athiyah al-Abrasyi di dalam kitab

Ruhut Tarbiyah wa Ta’lim, adalah:

IjaG.

Jn

, u j

S l i . f .'y A \ j l'j k l a j j'J II c>\

I j j l a 0 4 aXoC. Co

29 '

olu 0 AjUuJ 0 AjllLl ULUtall zjjoLSU

(31)

pemikirannya, terampil dalam pekeijaannya, tolong menoiong, baik hati dan pengucapannya serta semangat.

Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada

hakekatnya merupakan usaha manusia untuk dapat membentuk dan

mengarahkan fitrah manusia supaya dapat berkembang sampai pada

tujuan yang di cita-citakan yaitu kehidupan yang baik dan bahagia. Yang

dimaksud pendidikan anak adalah usaha atau bimbingan yang dilakukan

oleh pendidikan terhadap si terdidik dalam rangka membantu, membina,

dan memelihara serta mengembangkan fitrah anak baik jasmani maupun

rohani sejak awal pertumbuhan dan perkembangan sehingga terbentuk

kepribadian yang utama yang sesuai dengan ajaran Islam.

Tujuan dalam pendidikan adalah membentuk, menyempumakan dan

menyeimbangkan kepribadiannya, sehingga ketika dewasa, ia dapat

melaksanakan kewajiban yang dibebankan kepadanya dengan baik dan

dapat menghadapi masalah dengan penuh percaya diri.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, keluarga terutama orang tua

hendaknya memberikan pendidikan kepada anak-anak melalui cara-cara

sebagai berikut:

a. Pendidikan melalui keteladanan.

Dalam hal ini Abdullah Nashih Ulwan berpendapat bahwa:

Pendidikan dengan keteladanan dimulai dari kedua orang tua,

keteladanan teman pergaulan yang baik, keteladanan seorang guru,

(32)

21

efektif dalam upaya memperbaiki, membimbing dan mempersiapkan

anak untuk hidup bermasyarakat dan bemegara.j0

Di antara yang tidak boleh dilupakan oleh orang tua adalah

perhatian terhadap perbaikan anak-anak yang lebih besar (kakak). Hal

ini merupakan bagian pengaruh penting dalam memperbaiki anak

yang lebih kecil karena anak yang lebih kecil biasanya meniru

perbuatan yang dilakukan oleh yang lebih besar.

Masalah keteladanan menjadi faktor penting dalam hal baik buruk

perilaku anak, karena pendidikan melalui keteladanan adalah contoh

terbaik dalam pandangan anak yang akan ditirunya dalam tindak-

tanduk, dalam ucapan dan perbuatan.

b. Pendidikan melalui nasehat.

Dalam jiwa terdapat pembawaan untuk berpengaruh oleh kata-kata

yang didengar. Pembawaan itu biasanya tidak tetap, oleh karena itu

kata-kata itu harus biasa diulang. Nasehat tidaklah cukup bila tidak

diikuti keteladanan, dan bila tersedia keteladanan yang baik maka

akan berpengaruh di dalam jiwa. Hal ini seperti yang dikatakan oleh

Muhammad Qutb, bahwa:

Manusia dewasa ada yang seperti anak kecil selalu membutuhkan

nasehat, kadang-kadang belum bisa mengenal teladan yang baik dan

kadang-kadang belum bisa membuat orang menjadi baik.* 31

j0Abdullah Nashih Ulwan. Pendidikan Anak M enurut Islam, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992, him. 41.

(33)

Anak memerlukan nasehat yang lembut tetapi berbekas. Nasehat

dapat membukakan mata anak-anak pada hakekat sesuatu, dan

mendorong pada situasi yang luhur dan menghiasinya dengan akhlak

yang mulia. Nasehat itu disampaikan dengan lemah lembut dan

bijaksana, sebagaimana firman Allah SWT: dalam Surat An-Nahl ayat

125.

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik ...32

c. Pendidikan melalui hukuman

Bila teladan dan nasehat tidak mampu, maka waktu harus

diberikan tindakan tegas yaitu hukuman. Hukuman sesungguhnya

tidaklah mutlak diperlukan. Ada anak yang cukup dengan diberi

nasehat dan teladan. Ada di antara mereka yang perlu menggunakan

hukuman. Akan tetapi hukuman yang diterapkan menggunakan tata

cara yang tidak sama dengan hukuman yang diberikan kepada orang

tua atau orang umum. Di antara cara yang baik dalam upaya

memberikan hukuman kepada anak adalah:

1) Lemah lembut dan kasih sayang

Orang tua biasanya cenderung memarahi anak jika anak

melakukan kesalahan. Oleh karena itu, orang tua benar-benar

.i.crnanami oanwa uaaK semua Kesaianan yang ailakukan oleh

(34)

23

anak harus dihukum. Hukuman dilakukan dengan cara yang lemah

lembut agar tidak merasa tertekan dan ketakutan.

2) Menjaga tabiat anak

Tingkat kecerdasan anak tidak sama, begitu pula

pembawaannya. Oleh karena itu pemberian hukuman kepada anak

disesuaikan dengan keadaan, sehingga ia mampu mengubah

sikapnya.

Pendidikan yang keras akan menyempitkan jiwa,

menghilangkan semangat, menyebabkan malas dan penakut. Ia

akan selalu berdusta karena takut teijadi kesalahan yang telah

dilakukan dan akan takut jika selalu dimarahi.

3) Dilakukan dengan bertahap

Orang tua memperlakukan anak dengan perlakuan yang sesuai

dengan tabiat dan pembawaan, dan mencari faktor yang

menyebabkan kesalahan ditemukan dengan yang terbaik yakni

secara bertahap dalam tempo yang tidak terlalu lama, sehingga

kesalahan-kesalahan yang dilakukan segera bisa diperbaiki tanpa

(35)

B. PRESTASI BELAJAR SISWA 1. Prestasi Belajar

Berbicara tentang prestasi belajar banyak para pakar pendidikan yang

mencoba untuk memberikan batasan-batasan pengertian prestasi belajar,

hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang

prestasi belajar. Oleh karena itu, sebelum penulis menguraikan lebih lanjut

tentang pengertian prestasi belajar siswa, terlebih dahulu akan

dikemukakan pengertian prestasi belajar menurut para ahli sebagai

berikut:

a. Menurut W.J.S. Poerwodarminto :

...bahwa istilah hasil yang telah dicapai (dilakukan dan dikeijakan).33

b. Menurut Pius A. Partanto:

...prestasi adalah hasil yang dicapai.34

Dari pendapat tersebut, diperoleh suatu pemahaman bahwa yang

dimaksud dengan prestasi belajar pada dasamya adalah suatu hasil yang

nyata yang diperoleh oleh anak didik setelah mereka mengikuti

pendidikan atau latihan tertentu.

Pendapat Agoes Soeyanto sebagai berikut: pada hakekatnya belajar

adalah proses perubahan yang terns menerus pada diri manusia, karena

usaha untuk mencapai kehidupan atas bimbingan ke arah cita-citanya yang

33 W.J.S. Poerwodarminto, K am us Umum B ahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1985, him. 768.

(36)

!!> 25

sesuai dengan cita-cita dan falsafah hidupnya.35 Senada dengan pendapat

di atas, Fontana menjelaskan bahwa Belajar adalah suatu proses

perubahan dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.36

Beberapa pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa prestasi

belajar berupa perubahan tingkah laku pada diri mereka dari tidak tahu

menjadi tahu, untuk menuju cita-cita dan falsafah hidup.

Perubahan-perubahan itu didapatkannya berupa kecakapan baru ialah

sikap, pengetahuan, kebiasaan, perbuatan, minat, perasaan dan lain-lain,

kesemuanya dapat digolongkan ke dalam tiga ranah yaitu: Kognitif,

Afektif dan Psikomotorik.

2. Jenis-jenis Prestasi Belajar

Mengetahui jenis-jenis prestasi belajar harus diketahui perubahan-

perubahan apa yang diperoleh oleh siswa sendiri, ada beberapa perubahan

antara lain dari segi pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada segi

kognitif, afektif dan psikomotor. Prestasi belajar pada dasamya meliputi

aspek-aspek sebagai berikut:

a. Prestasi belajar aspek kognitif

Aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan

pengetahuan anak didik dalam memahami materi pelajaran yang

disampaikan oleh pendidik. Kemampuan-kemampuan kognitif

merupakan faktor-faktor yang penting dalam kegiatan belajar para

35 Roestiyah N.K., D ikdaktik M etodik, Jakarta, Bina Aksara, 1989, him. 8.

(37)

siswa dan mahasiswa.37 38 Aspek kognitif ini berupa pengetahuan dan

pemahaman terhadap materi pelajaran dalam proses belajar-mengajar.

Hasil belajar aspek kognitif, sebagai hasil perubahan pada anak

yang semula tidak tahu menjadi bisa terhadap materi pelajaran yang

telah diajarkan.

b. Prestasi belajar aspek afektif

Sasaran pokok aspek afektif adalah perubahan batiniah atau rohaniah

anak didik yang menyangkut pada bidang nilai sikap dan keyakinan

terhadap pengetahuan yang telah mereka terima dari pendidik.

Afektif meliputi aspek kejiwaan/Psikologis dan mencakup berbagai

jenis ragam kehidupan/kawasan dan melekat pada perorangan rnaupun

kolektif serta dalam sifat nilai riil-intrinsik, dan lain-lain.j8

Diharapkan setelah siswa mengikuti pelajaran dan memahaminya

yang diajarkan adalah menentukan sikap dan perubahan sehari-hari di

lingkungan tempat siswa berada.

c. Prestasi belajar aspek psikomotor

Aspek psikomotor berupa hasil belajar yang bisa di lihat secara

langsung dalam kehidupan anak didik, sebab hasil belajar pada aspek

psikomotor berupa ketrampilan (skill) yang nyata diperlihatkan anak didik

setelah mengikuti proses belajar mengajar.

37 Moehi Nasution, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama <slam dan Universitas Terbuka, 1994, him. 10.

(38)

27

Pada aspek psikomotorik ini, Nana Sudjana memberikan pendapat

bahwa hasil belajar pada bidang psikomotorik tampak dalam bentuk

ketrampilan atau skill yaitu kemampuan dalam dalam bertindak dan

bersikap individu.39 Diperoleh pemahaman bahwa hasil belajar atau

prestasi belajar yang diharapkan dari aspek psikomotor ini adalah hasil

belajar yang dapat di lihat dan dinyatakan secara langsung dan jelas oleh

anak didik dalam kehidupan setelah mereka mengikuti proses belajar

mengajar. Hasil belajar aspek psikomotorik pada akhimya anak didik

dapat melakukan apa yang telah terima dan mereka pelajari dari seorang

pendidik yang selanjutnya mandiri sebagai suatu ketrampilan yang

merupakan kreativitas.

Tolak ukur keberhasilan atau prestasi belajar siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar dikaterogikan sebagai berikut:

1) Prestasi baik

2) Prestasi sedang

3) Prestasi cukup

4) Prestasi kurang baik

Tolak ukur prestasi ini penulis berpedoman pada kriteria dari angka-

angka yang sudah biasa diterapkan dikalangan guru-guru yang

dikemukakan oleh Sukardi dkk., sebagai berikut:

1) . Angka 10 = istimewa

2) . Angka 9 = baik sekali

(39)

3) . Angka 8 = baik

4) . Angka 7 = lebih dari cukup

5) . Angka 6 = cukup

6) . Angka 5 = kurang satu angka

7) . Angka 4 = kurang dua angka, dst40

Dari kriteria tersebut, dapat dijadikan pedoman untuk memberikan

penilaian kualitatif terhadap hasil belajar siswa setelah mengikuti proses

belajar mengajar. Lebih lanjut penulis dapat memberikan penilaian-

penilaian terhadap penyajian program bahan pelajaran oleh seorang guru

dan keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

Adapun tujuan tes adalah:

a. Menentukan telah tercapai/tidaknya ketuntasan belajar baik

perorangan maupun klasikal.

b. Menentukan program perbaikan dan pengayaan.

c. Menentukan nilai kemajuan belajar siswa.

Dengan keterangan sebagai berikut:

a. Daya serap perorangan

Seorang siswa dapat disebut telah tuntas belajar bila ia telah mencapai

skor 65% atau nilai 6,5.

b. Daya serap klasikal

c. Suatu kelas disebut telah tuntas belajar bila di kelas tersebut telah

terdapat skor 85% siswa telah mencapai daya serap >65%.41

(40)

29

Dari penafsiran di atas dapat di buat pedoman untuk mengukur

keberhasilan pengajaran dan hasil atau prestasi belajar dalam rangka

proses belajar mengajar.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Pada prinsipnya belajar merupakan suatu aktifitas yang berlangsung

melalui proses yang tidak lepas dari pengaruh, demikian halnya dengan

prestasi belajar yang merupakan hasil proses atau aktifitas belajar juga

tidak lepas dari pengaruh dari dalam diri anak itu sendiri. Dalam hal ini

Sumadi Suryabrata mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar antara lain sebagai berikut:

a. Faktor yang berasal dari luar diri anak, yang dibedakan menjadi:

1) . Faktor non sosial

2) . Faktor sosial

b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak, antara lain:

1) . Faktor fisiologis

2) . Faktor psikologis.41 42

a. Faktor yang berasal dari luar diri anak

1). Faktor non sosial

Faktor non sosial di sini meliputi faktor-faktor sebagai berikut:

41 Departemen Agama RI, Petunjuk Pelaksanaan P roses B elajar M engajar, Jakarta, Direktorat Jenderaj Pembinaan Kelembagaan Islam, 2000, him 31*.

(41)

a. Faktor lingkungan alami

Faktor ini adalah seperti suhu udara, belajar pada kondisi udara

yang segar akan berbeda hasilnya dengan belajar pada kondisi

yang tidak segar, Misalnya udar panas atau terlalu dingin.

b. Faktor instrumental

Yaitu faktor yang adanya dan penggunaannya sesuai dengan

hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini berupa gedung, alat

perlengkapan belajar dan sebagainya.

c. Faktor sosial

Yang dimaksud dengan faktor sosial adalah faktor manusiawi,

yakni adanya interaksi antar sesama manusia yaitu lingkungan di

tempat anak itu berada. Lingkungan pendidikan terdiri dari:

a) , lingkungan keluarga

b) . lingkungan sekolah

c) . lingkungan masyarakat43

a). Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang

dikenal dan digeluti oleh anak didik sehingga pada lingkungan

ini banyak imitasi dan identifikasinya yang diperoleh oleh anak,

baik yang berupa bimbingan maupun pendidikan secara informal

yang diberikan kepada anak-anak dalam kaitannya dengan

pendidikan yang kaitannya dengan pendidikan di sekolah,

43

(42)

31

sehingga keluarga sebagai lingkungan yang juga banyak ikut

menentukan berhasil ataupun tidaknya pendidikan pada anak.

Arifin menjelaskan ...bahwa hubungan antar sekolah dan

rumah merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil

tidaknya pendidikan anak. 44Keluarga dalam proses

pertumbuhan usaha dan perkembangan terhadap pendidikan

anak mempunyai pengaruh cukup besar dan bahkan lingkungan

keluarga ikut menentukan keberhasilan pendidikan anak.

Mengingat besamya tugas dan tanggung jawab keluarga

terhadap masa depan pendidikan anak sebagaimana firman Allah

dalam al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 6:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, pelihara dirimu dan

keluargamu dari siksa api neraka 45

b). Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan belajar secara

sistematis dan terpimpin, terarah serta terkontrol sehingga boleh

dikatakan bahwa di sekolah inilah tempat belajar yang sangat

efektif. Untuk memikul tugas dan tanggung jawab tersebut

sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pendidikan

anak.

44 Arifm, Hubungan Timbal Balik Pendidikan A gam a d i Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Jakarta, Bulan Bintang, 1976, him. 113.

(43)

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima

fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggung jawab

meliputi:

1. Tanggung jawab formal Kelembagaan sesuai dengan fungsi

dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku

(Undang-Undang Pendidikan)

2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan,

dan Tingkat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh

masyarakat dan Negara.

3. Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab

professional pengelola dan pelaksana pendidikan yang

menerima ketetapan Berdasarkan ketentuan-ketentuan

jabatannya.46

Jelaslah bahwa tugas sekolah dalam proses pendidikan anak

sangat menentukan terhadap pembentukan pribadi anak terutama

dalam aktifitas belajar anak.

Lingkungan amat efektif dalam pendidikan anak untuk

mencapai kesuksesan maka lebih lanjut Syeh Ibrahim bin Ismail

mengatakan syarat-syarat mencapai keberhasilan dalam belajar

mengatakan sebagai berikut:

46 Tim Dosen FIP IKIP Malang, Pengantar D a sa r-D a sa r Kependidikan, Surabaya, Usaha

(44)

33

u j j j r j o a v v i

j

U i j I j #

A i l j j l iK .^ l j

e l S i

^

j

U

j j

«uUjll U jtj iE J

Artinya: Ingatlah sesungguhnya kami tidak akan dapat menghasilkan suatu ilmu kecuali dengan enam syarat: sungguh-sungguh, cerdas, sabar, ada bekal, petunjuk guru dan lama masa belajar.

Besamya sekolah dalam mempengaruhi dan membentuk

pribadi anak didik maka sudah barang tentu harus ada hubungan

yang harmonis antara sekolah dan keluarga, dan antara guru

dengan orang tua sisv.a sebab hal inilah yang membawa dan

menentukan kecenderungan anak untuk belajar lebih baik,

sehingga mereka merasa diperhatikan dan dibimbing di

lingkungan sekolah dan keluarga.

c). Lingkungan Masyarakat

Yang dimaksud dengan lingkungan masyarakat adalah

lingkungan tempat anak didik berada di luar sekolah dan

keluarga, yaitu tempat dia berada dan bergaul dengan

masyarakat luas.

Keterkaitan masyarakat dengan pendidikan anak sangat erat

sekali, sehingga di lingkungan masyarakat anak didik harus 47

(45)

lebih mendapatkan perhatian yang cukup serius. Di lingkungan

ini anak akan lebih mengenal berbagai corak dan ragam

pengalaman berikut pengetahuan yang mereka peroleh dari

masyarakat.

b. Faktor yang berasal dari dalam diri anak.

1. Faktor fisiologis

Faktor ini umumnya memiliki pengaruh terhadap aktifitas

seseorang, Misalnya kondisi jasmani yang segar akan

berbeda dengan kondisi jasmani yang tidak segar pada saat

belajar. Disamping itu, kondisi secara umum, maka kondisi

fisiologis tertentu yang tidak kalah pentingnya yaitu kondisi

panca indera.

2. Faktor Psikologis

Faktor ini juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap

hasil belajar. Adapun proses psikologis pada dasamya

dibedakan menjadi dua:

a). Faktor psikologis yang mendorong aktifitas dalam

belajar.

Faktor ini menurut Drs. Sumadi Suryabrata adalah

sebagai berikut:

1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia

(46)

35

2) Adanya sifat yang kreatif dan keinginan untuk

mendapatkan simpatik orang tua, guru, dan teman.

3) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan

yang lalu dengan usaha baru.

4) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman

bila sudah menguasahi pelajaran.48

Berpijak pada pendapat di atas maka faktor psikologis

yang positif ini akan banyak mempengaruhi terhadap

keberhasilan belajar pada anak.

b). Faktor Psikologis yang menghambat belajar anak.

Adapun faktor yang menghambat belajar anak antara

lain :

1) Tuj uan belajar yang tidak jelas

Tujuan belajar tidak jelas akan mengakibatkan siswa

malas dan tidak memiliki minat yang kuat dalam

belajar yang lebih baik dan memperoleh hasil baik

pula.

2) Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran.

Hal ini timbul sikap siswa yang kurang baik yang

menyebabkan siswa tidak minat belajar dalam suatu

materi pelajaran atau yang lainnya.

48

(47)

M. Athiyah al-Brasyi mengungkapkan : Murid lari

meninggalkan pelajaran dikarenakan tidak senang

terhadap guru yang mengajamya, dan sebaliknya

senang pada gurunya yang mengajar tersebut. 49

Bermula dari pendapat tersebut maka dapat dipahami

bahwa supaya siswa mempunyai minat terhadap

mata pelajaran, sudah barang tentu seorang guru

harus pandai menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan.

(48)

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Keadaan Umum 1. Sejarah

SD Negeri Dokoro 01 Kec. Wirosari Kab. Grobogan adalah lembaga

pendidikan dasar yang sejajar dengan MI, yang menggunakan Kurikulum

Pendidikan Nasional. Sebagai sekolah negeri yang letaknya di pedesaan,

yakni lebih kurang 45 km dari jalan raya Purwodadi Grobogan, tentunya

banyak mengalami kendala penegeriannya. Hal ini disebabkan jangkauan

yang jauh dari pusat kota. Dalam hal fasilitas/sarana dan prasarana masih

menggunakan gedung ala kadamya.

SD Negeri Dokoro 01 didirikan pada tanggal 7 Agustus 1954

semuanya atas swadaya masyarakat yang menyadari arti pentingnya

pendidikan, dan ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang

menyekolahkan anak-anaknya ke SD Negeri Dokoro 01.

Dari tahun ke tahun, jumlah muridnya selalu bertambah, sehingga

pemerintah akhimya SD Dokoro dinaikkan statusnya menjadi negeri pada

tanggal 16 Agustus tahun 1960 menjadi SD Negeri Dokoro 01 di bawah

koordinasi Kantor Cabang Dinas P dan K Kec. Wirosari, Kab. Grobogan

dengan Kepala Sekolah pertama kali adalah Bapak1. Sejak saat itu ada

sekolah negeri di Dokoro yang menjadi idaman masyarakat desa Dokoro.

(49)

2. Letak Geografl

SD Negeri Dokoro 01 terletak di pedalaman kampong yang

menipakan wilayah yang paling jauh vaitu sebelah barat laut dari Kec.

Wirosari yang berbatasan dengan desa Mahetan, Kab. Pati. Adapun

keadaan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Mahetan, Kab. Pati.

b. Sebelah timur berbatasan dengan desa Karangasem.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Tambakselo.

d. Sebelah barat berbatasan dengan desa Kemadohbatur, Kec.

Tawangharjo.

Bila di lihat dari letak geografisnya, maka termasuk area yang

strategis, karena sangat memungkinkan perkembangan selanjutnya. Antara

jarak desa yang satu dengan desa lainnya yang berdekatan. Adapun

(50)

r

39

3. Struktur Organisasi SD Negeri Dokoro I

Dalam menjalankan tugas dan fiingsinya sebagai 1-embaga

pendidikan, SD Negeri Dokoro I Wirosari Grobogan dipimpin oleh

seorang Kepala Sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh

kegiatan pendidikan dengan dibantu oleh wakil kepala dan guru, serta

penjaga sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur

organisasi sebagaimana tertera pada tabel II.

TABEL II

STUKTUR ORGANISASI

(51)

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

DAFTAR GURU SD NEGERI DOKORO I

TABEL III

DATA- GURU / PEGAWAI SD NEGERI DOKORO I

NO NAMA JABATAN Golongan

1 Kusnin Kepala Sekolah III d

2 Endang Sukesi Guru Kelas III d

3 Aksi Pramono Guru Kelas III c

4 Sutriman Guru Olahraga m b

5 Idah Puji Kusni Guru Kelas III d

6 Sri Lestari Guru PAI III a

DAFTAR KARYAWAN SD NEGERI DOKORO I

NO NAMA JABATAN Golongan

(52)

41

c. Keadaan Siswa

Siswa SD Negeri Dokoro I mulai secara keseluruhan berjumlah

orang. Adapun perinciannya sebagaimana pada tabel V.

TABEL V

KEADAAN SISWA SD NEGERI DOKORO I

KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

d. Keadaan Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang proses belajar-mengajar serta

menyelenggarakan administrasi di SD Negeri Dokoro I Kecamatan

Wirosari, Kabupaten Grobogan, maka diperlukan sarana dan prasarana

yang memadai. Adapun sarana dan prasarana tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

e. Bangunan

Dalam rangka memudahkan interaksi belajar-mengajar yang baik

serta memperlancar dalam menunjang proses belajar-mengajar maka

bangunan sekolah sebagai sarana pendidikan mutlak diperlukan. Saat

ini, SD Negeri Dokoro I telah mempunyai gedung sendiri yang terdiri

dari 6 lokal untuk kelas I sampai VI, I gedung untuk kantor dan 1

(53)

f. Perlengkapan sekolah

Perlengkapan SD Negeri Dokoro I saat ini cukup memadai untuk

ukuran sekolah yang keberadaannya di desa, sekalipun belum

sempuma. Peralatan yang dimiliki antara lain : peralatan kantor, alat-

alat olah raga, alat peraga dan buku-buku perpustakaan.

C. KEADAAN KHUSUS

1. Waktu Pelaksanaan Pendidikan Agama

Dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar siswa SD Negeri Dokoro

I, khususnya untuk bidang studi Pendidikan Agama Islam mendapatkan

porsi waktu yang sesuai dengan kurikulum. Disamping itu siswa SD

Negeri Dokoro I juga ikut pelajaran agama yang diadakan oleh

masyarakat seperti TPQ. Jadi dalam hal pendidikan agama anak-anak

boleh dibilang cukup memadai.

2. Faktor-faktor Penunjang dan Penghambat Pelaksanaan Pendidikan

Faktor-faktor penunjang pelaksanaan pendidikan di SD Negeri

Dokoro I, antara lain :

a. Kelengkapan buku acuan bagi guru pengajar mata pelajaran yang

bersangkutan, dengan demikian guru akan leluasa dalam memberikan

Keterangan pada siswa sesuai dengan permasalahan yang ada.

b. Ketepatan dalam menggunakan metode. Hal ini diperlukan

kecermatan dari pihak guru untuk membaca situasi dan kondisi siswa.

Dengan demikian, guru tersebut akan tepat dalam memilih metode

(54)

43

c. Kondisi siswa, dalam hal ini Ketertiban siswa dalam mengikuti

pelajaran sangatlah mempengaruhi lancamya proses belajar-mengajar.

Sedangkan faktor penghambat dari pelaksanaan pendidikan di SD

Negeri Dokoro I adalah kurang tersedianya alat peraga, dan belum

tersedianya laboratorium serta perpustakaan yang minim koleksi bukunya,

hal ini karena kurang lengkapnya peralatan yang dimiliki oleh sekolah.

3. Metode yang Digunakan dalam Pengajaran Agama

Sistem yang dipakai dalam pengajaran di SD Negeri Dokoro 1

sebagaimana yang dipakai di sekolah pada umumnya, yaitu dengan system

klasikal yang terdiri dari kelas I sampai dengan kelas VI.

Sedangkan metode yang digunakan dalam bidang agama meliputi:

a. Metode Ceramah

Metode ini digunakan dalam bentuk pemberian informasi materi

kepada anak didik dengan jalan memberikan penjelasan dan

penuturan secara lisari di depan kelas.

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab digunakan untuk menyampaikan pelajaran

dengan jalan guru mengajukan pertanyaan sebagai selingan dalam

pembicaraan agar siswa ikut aktif berfikir, menangkap perhatian

(55)

c. Metode Demonstrasi

Maksudnya adalah sebagai metode mengajar memperlihatkan proses

pelaksanaan sesuatu pelajaran yang sifatnya praktis dari apa yang

diketahui.

d. Metode Pemberian Tugas

Metode ini dilaksanakan oleh guru dalam bentuk pemberian tugas

yang hams dilaksanakan oleh anak didik untuk selanjutnya

dilaksanakan evaluasi.

4. Kurikulum yang Digunakan

Untuk melaksanakan proses belajar mengajar, SD Negeri Dokoro I

menggunakan kurikulum 1994 yang disempumakan dan kurikulum yang

telah disempumakan 1999 dari Diknas dan Depag.

D. Data Khusus Perhatian Orang Tua Bagi Siswa SD Negeri Dokoro I. 1. Perhatian Orang Tua Bagi Siswa SD Negeri Dokoro I

Untuk mengetahui nilai kuantitatif perhatian orang tua terhadap

prestasi belajar SD Negeri Dokoro I, maka disusunlah tabel frekwensi

jawaban angket yang telah diberikan dengan menggunakan kriteria

kuantifikasi setiap altematif sebagaimana pada tabel VI.

(56)

8 a a a b b a d c a c a a a a a 10 2 2 1

9 a b a a a a b a a b a a b a a 11 4 0 0 10 b b a c b a b a b c a a a a a 8 4 2 1 11 a b b b a a c c a b a a c c a 7 4 4 0 12 a b b c b a c a b a a a a b a 8 5 2 0 13 a b a b a a c a c b a a b a b 8 5 2 0

14 a a a a a c d b a c a c c d a 8 1 4 2

15 a b a b b b d c b c a b a d c 4 6 3 2

16 a b a c c a a c a c c c a c a 7 1 7 0

17 b c a a c a c a a c a a b a b 8 3 4 0 18 c b a b a a d b c c a a c d c 5 3 5 2 19 b b a c a c a b c c a b c b a 5 5 5 0

20 b d a b b c d a a a a a a a a 9 3 1 2 21 a b a a a a a b b b b a a a a 10 5 0 0 22 a a a a a c d a a a a b a a a 12 1 1 1

(57)

A. ANALISIS PENDAHULUAN

Untuk mengetahui nilai kuantitatif dari jawaban angka tersebut, baik

angket tentang peranan orang tua atau hasil prestasi anak di bawah ini akan

dihitung nilai kuantitatif mentahnya (skor mentah).

Penentuan nilai kuantitatif mentahnya diperoleh dari penjumlahan

altematif masing-masing jawaban. Hasil penjumlahan dikalikan dengan cara

kuantitatif.

Sebelum sampai pada persoalan akan diadakan perhitungan atau

penilaian hasil angket sebagai berikut:

a. altematif jawaban a dengan nilai 4

b. altematif jawaban b dengan nilai 3

c. altematif jawaban c dengan nilai 2

d. altematif jawaban d dengan nilai 1

Di bawah ini dipaparkan nilai kuantitatif dari jawaban angket peranan

orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD

Negeri Dokoro 1.

(58)

TABEL VII

PENILAIAN HASIL ANGKET PERANAN ORANG TUA

(59)

Selanjutnya akan dipaparkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

siswa SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan

sebagai berikut:

TABEL IX

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NO.

RESP NILAI PRESTASI BELAJAR PAI

(60)

49

B. Analisis Uji Hipotesis

Dalam analisis ini penulis akan menyajikan tabel distribusi frekuensi dari

tiap-tiap variabel, yakni variabel Peranan Orang Tua dan variabel Prestasi

Belajar Pendidikan Agama Islam siswa.

Untuk menguji kebenaran hipotesis, penulis menggunakan rumus

“Korelasi Product Moment” sebagai berikut:

r —j'ey

-Sebelum nilai koefisien korelasi dimasukkan ke dalam rumus, maka

langkah yang perlu dikerjakan adalah membuat perkalian antara variabel x

dan y seperti dalam tabel X.

TABEL X

KOEFISIEN KORELASI VARIABEL X DAN Y

NO.

RESP X Y X2 Y2 XY

1 47 7.82 2209 61.1524 367.54

2 52 7.77 2704 60.3729 404.04

3 51 6.74 2601 45.4276 343.74

4 38 7.26 1444 52.7076 275.88

5 54 6.98 2916 48.7204 376.92

6 44 7.29 1936 53.1441 320.76

7 48 6.78 2304 45.9684 325.44

8 51 7.29 2601 53.1441 371.79

9 56 6.56 3136 43.0336 367.36

10 49 7.8 2401 60.84 382.2

11 48 6.67 2304 44.4889 320.16

12 51 7.84 2601 61.4656 399.84

13 51 6.89 2601 47.4721 351.39

(61)

15 42 7.29 1764 53.1441 306.18

16 45 6.92 2025 47.8864 311.4

17 49 7.47 2401 55.8009 366.03

18 41 7.05 1681 49.7025 289.05

19 45 7.26 2025 52.7076 326.7

20 49 7.16 2401 51.2656 350.84

21 55 7.68 3025 58.9824 422.4

22 54 8 2916 64 432

23 45 7.47 2025 55.8009 336.15

24 50 7.26 2500 52.7076 363

25 42 6.3 1764 39.69 264.6

26 43 6.15 1849 37.8225 264.45

27 47 7.05 2209 49.7025 331.35

28 45 7.02 2025 49.2804 315.9

29 45 6.36 2025 40.4496 286.2

30 55 6.41 3025 41.0881 352.55

JUMLAH 1437 213.23 69443 1522.725 10226.91

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh hasil sebagai berikut

E X =1437

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

(*Xr)

(62)

51

•7(69.443.00 - 68832.3)- (1.522.725 -1515.5678) 13.193

2. Kehidupan orang tua siswa yang mayoritas petani kurang memperhatikan

pendidikan anak-anaknya.

3. Banyaknya anak-anak yang cenderung membantu orang tua sehingga

(63)

4. Anak-anak lebih banyak menonton sehingga waktu belajar tidak

(64)

BABY

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari keseluruhan pembahasan pada skripsi ini dapatlah kiranya penulis

rumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perhatian orang tua merupakan pendidikan pertama dalam keluarga.

2. Perhatian orang tua pada peningkatan hasil prestasi belajar siswa SD

Negeri Dokoro I belum membuahkan hasil yang menggembirakan.

3. Dari hasil penghitungan dengan rumus test korelasi product moment

menunjukkan bahwa perhatian orang tua pengaruhnya terhadap prestasi

belajar siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I positif.

B. Penutup

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan petunjuk, hidayah dan innayahNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini tanpa halangan suatu apapun.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempuma, karena itu saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan

demi perbaikan dan kesempumaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya, amin.

(65)

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempuma, karena itu saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan

demi perbaikan dan kesempumaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

Gambar

Tabel 01 Tabel 02
TABEL IISTUKTUR ORGANISASI
TABEL IIIDAFTAR GURU SD NEGERI DOKORO I
TABEL VKEADAAN SISWA SD NEGERI DOKORO I
+3

Referensi

Dokumen terkait

Selain lalat penghisap darah, lalat pengganggu lain yang sering ditemukan pada peternakan sapi adalah Musca domestica.. Beberapa jenis lalat juga dapat menyebabkan miasis

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar ahli madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata. Disusun

peserta didik pada kelas eksperimen setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan trainer Pengukuran Besaran Proses dengan pendekatan saintifik untuk

(1) Seksi Politik dan Kewaspadaan Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat ( 1 ) huruf d, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kebijakan

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu mengambil satu obyek tertantu untuk di analisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah, metode pengumpulan

Hasil penelitian mennunjukkan bahwa pemberian ekstrak methanol lerak dalam bentuk pakan blok tidak nyata mempengaruhi konsumsi ransum, kecernaan nutrien, retensi

(3) Mendeskripsikan karakteristik evaluasi pembelajaran teori produktif teknik kendaraan ringan berbasis multimedia di SMK Satya Karya Karanganyar Tahun Ajaran 2010

diantaranya adalah sebagai berikut: melakukan penyiraman secara tepat jika terjadi kondisi cuaca buruk dengan mengatur timer sprinkle sesuai kebutuhan air, membersihkan