TAHUN 2005/2006
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Akhir
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
SUDARMO
N IM :11404059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PSNQARUH PSRHAWW DRANG UIA TERHADAP PRSS7ASIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM SI SWA ICS LAS IV-VI SO NEGBRI D OICORO I KEC. U/IROSARtICAE QROEOGAN
TA HllN 2C0S/200C
SK RIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Akhir
Untuk Memperolch Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sckolah Tinggi Agama Islam N egeri Salatiga
Oleh:
SUDARMO
N IM : 11404059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH
Jl. Stadiun No. 03 Telp. 323433, 323706 Kode Pos 50271 Salatiga
PmaUJUAM PEJIBIJIMM
Lam p.: 1 (satu) naskah Salatiga, 13 Agustus 2006
Hal : Pengajuan Nskah Skripsi
Kepada:
Yth. Ketua STAIN Di Salatiga
Assalam u’alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa:
Nama
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP
PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA
KELAS IV-VI SD NEGERI DOKORO I KEC.
WIROSARI KAB. GROBOGAN
TAHUN 2005/2006
Untuk diujikan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP
PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA
KELAS IV-VI SD NEGERI DOKORO I KEC.
WIROSARI KAB. GROBOGAN
TAHUN 2005/2006
Nama : Sudarmo
NIM : 11404059
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga, 13 Agustus 2006
Dosen Penguji
NIP. 150 198 743 NIP. 150 284 602
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan
bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Terjemahan QS. An-Nur: 35)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini, peneliti persembahkan kepada :
Bapak dan Ibu yang telah membimbing dan mendidikku
Yang kusanyangi calon istriku
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kami
haturkan kepada junjujgan nabi besar Muhammad SAW yang selalu dinantikan
syafa’atnya di hari kiamat.
Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu ini peneliti menyampaikan banyak terima kasih yang tiada
terhingga kepada yang terhormat:
1. Ketua STAIN Salatiga beserta pembantunya.
2. Ketua jurusan Tarbiyah beserta stafhya.
3. Ketua Program Transfer STAIN Salatiga beserta stafhya.
4. Dr. H. Fachrudin, M.A pembimbing skripsi yang penuh kesabaran dan
kearifan dalam memberikan bimbingan dan dorongan disela
kesibukannya.
5. Para Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga yang telah membimbing
selama kuliah dan memberikan bekal pengetahuan sebelumnya.
6. Bapak Kepala SD Negeri Dokoro I beserta rekannya yang telah memberi
kesempatan melakukan penelitian.
7. Ayah dan Bunda yang selalu menyanyangiku dan mendidikku sejak kecil.
8. Yang kusanyangi calon istriku yang selalu setia menunggu.
9. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Akhimya, semoga Allah memberi balasan kepada semua pihak yang telah
membantu peneliti menyusun skripsi ini.
Salatiga, Juni 2006
Peneliti
ABSTRAK
Sudarmo. NIM. 11404059. PENGARUHPERHATIAN ORANG TUA TERHADAP
PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 2006.
Kata K unci: Pengaruh perhatian orang tua, Prestasi PAI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua
terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) di SD Negeri Dokoro I
Kecamatan Wirosari.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis korelasional.
Yaitu untuk menemukan ada dan tidaknya pengaruh, sedangkan metode
pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Metode
angket digunakan untuk mengungkap tentang pengaruh perhatian orang tua
terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) di SD Negeri Dokoro I
Kecamatan Wirosari. Dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2006, populasi
penelitian adalah siswa SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari yang berjumlah
216 siswa, dengan teknik sampel yang dipiiih adalah siswa kelas IV sampai VI
berjumlah 30 siswa.
Teknik analisis data yang peneliti gunakan untuk menguji hipotesis kerja (Ha)
yang diajukan adalah menggunakan teknik statistik dengan rumus korelasi
product moment. Dengan hasil 0.1995553 maka pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa SD Negeri Dokoro I adalah positif. Jadi perhatian
orang tua siswa SD Negeri Dokoro I berpengaruh dalam meningkatkan prestasi
Halaman Persetujuan Pembimbing... ii
G. Sistematika Penulisan Skripsi... 11
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Perhatian Orang Tua 1. Pengertian perhatian... 13
2. Macam-macam perhatian... 14
3. Unsur-unsur perhatian... 15
4. Perhatian dalam pendidikan an ak ... 17
B. Kepribadian 1. Prestasi belajar... 24
2. Jenis-jenis prestasi belajar... 25
29
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar...
BAB III : LAPORAN PENELITIAN
A. Keadaan Umum... 37
1. Sejarah... 37
2. Letak geografis... 38
3. Struktur organisasi... 39
4. Keadaan guru, karyawan dan sisw a... 40
B. Keadaan Khusus... 42
1. Waktu pelaksanaan pendidikan agam a... 42
2. Faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan pendidikan agama Islam ... 42
3. Metode yang digunakan dalam pengajaran agam a... 43
4. Kurikulum yang digunakan Waktu penelitian .. 43
C. Data Khusus Perhatian Orang Tua Bagi Siswa SD Negeri Dokoro 1... 44
BAB IV : ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan... 46
Tabel 01
Tabel 02
Tabel 03
Tabel 05
Tabel 06
Tabel 07
Tabel 08
Tabel 09
Denah Lokasi
Struktur Organisasi
Daftar Guru dan pembagian tugas
Daftar Karyawan
Daftar Siswa
Frekwensi Jawaban Angket Perhatian Orang Tua
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Koefisien Korelasi Variabel x dan y
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan amanat dari Allah SWT bagi setiap orang tua. Menyia-
nyiakannya tentulah suatu dosa yang sangat besar. Mereka harus dididik,
dibimbing dan diperhatikan, terutama dalam hal agama.
Orang tua sangat berprestasi dalam membimbing anak, mengajarkan
keimanan dan syariat Islam. Menjadikan anak sebagai Yahudi, Nasrani,
Majusi, ataupun Islam merupakan tanggung jawab orang tua. Sebagaimana
sabda Rasulullah SA W :
pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya sangatlah besar. Islam sebagai
agama rahmatan lil ‘almin sangat memperhatikan generasi mudanya.
Pendidikan agama Islam merupakan terapi tingkah laku yang mempunyai
1 Imam Abu Husein Muslim bin Ibnu Ha.}ja}JShahih M uslim, Juz 4, Dar Al-Kutub, Beirut, t.t., hlm.458.
kekuatan dan batas-batas hukum yang jelas. Islam mempunyai prinsip dan
peraturan yang abadi, memerintahkan para bapak, ibu dan pendidik untuk
memperhatikan dan mengontrol anak-anaknya baik dalam segi kehidupan
maupun pendidikan yang universal.
Perhatian dan pengawasan pada setiap individu dalam keluarga dan
masyarakat akan membentangkan cara yang luhur bagi para pendidik dalam
menerapkan pendidikan. Pendidik berusaha sekuat tenaga dengan
menumpahkan segala perhatiannya untuk membimbing dan mendidik anak,
dari segi akhlak maupun ilmu pengetahuan sehingga bisa meninggikan harkat
dan martabat mereka baik secara mental, spiritual dan moral.
Perkembangan akhlak anak-anak sekarang telah mengalami pergeseran
nilai-nilai moral. Kurang perhatian orang tua dapat menyebabkan kefatalan
bagi masa depan anak. Dalam realita kehidupan banyak anak yang terjerumus
ke dalam dunia narkoba, film porno dan pergaulan bebas. Semua itu
membutuhkan ketelitian dan perhatian maksimal dari orang tua, karena ia
adalah pintu pertama yang mendidik sejak kecil hingga dewasa.
Berpijak dari latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui lebih
dalam tentang pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi pendidikan
agama Islam siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari
Kabupaten Grobogan.
Beberapa hal yang mendorong penulis untuk mengadakan kajian terhadap
3
1. Apabila diamati dalam kehidupan sehari-hari, masih terdapat orang tua
yang kurang memberikan perhatian pada anak-anaknya dalam hal
pendidikan agama Islam.
2. Peneliti mengambil lokasi di SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari
Kabupaten Grobogan karena lokasi tersebut dekat dengan tempat tinggal
penulis sehingga memungkinkan adanya efisien waktu, biaya serta tenaga.
3. Belum ada penelitian atas judul tersebut yang mengambil lokasi di SD
Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.
4. Dimungkinkan adanya hubungan (pengaruh), antara perhatian orang tua
terhadap prestasi pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Dokoro I
Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam penelitian ini dpat diformulasikan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah perhatian orang tua terhadap siswa kelas IV-V1 SD Negeri
Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan?
2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I
Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan dalam pelajaran pendidikan
agama Islam?
3. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap kwalitas prestasi siswa
SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan terhadap
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perhatian orang tua siswa kelas 1V-VI SD Negeri
Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan terhadap mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa kelas
IV-VI SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.
3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar
pendidikan agama Islam siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I
Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.
D. Kajian Pustaka
Agar dalam penulisan skripsi ini tidak menimbulkan kerancuan atau salah
pengertian, maka berikut ini akan memaparkan maksud judul skripsi in i:
1. Pengaruh
Yang dimaksud adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,
benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.2 Pengarang yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sesuatu
tindakan atau perbuatan yang dapat merubah hasil belajar siswa.
5
2. Perhatian orang tua
Perhatian adalah pemusatan tenaga psychics tertuju suatu obyek, banyak
sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.3
Orang tua adalah ayah ibu kandung, yang dianggap tu a ; orang-orang yang
dihormati (disegani) 1 kampung.4
3. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan pada dasamya adalah keseluruhan keterangan dan ide yang
terkandung dalam pemyataan-pemyataan yang dibuat mulai sesuatu gejala
atau peristiwa yang bersifat alamiyah, sosial maupun perorangan.
Pendidikan menunjuk pada sesuatu yang merupakan isi substantif yang
terkandung dalam ilmu.5 Agama dalam bahasa Arab sering disebut “din”
berarti agama, kepercayaan, ibadah, ketaatan.6 Islam berasal dari kata
yang artinya tunduk, patuh, menyerah7.
Jadi yang dimaksud dengan pendidikan agama Islam adalah sesuatu yang
diketahui manusia tentang ajaran atau aturan-aturan tertentu yang
membimbing manusia menuju keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
Pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam skripsi ini adalah pendidikan
anak yang dibahas dalam pendidikan agama Islam.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin mengetahui adakah
hubungan yang meyakinkan antara peranan perhatian orang tua terhadap
3 Sumardi Suryabrata, P sikologi Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1987, him. 14 4 Anton Moeliono op. cit., Him. 269.
prestasi belajar siswa SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten
Grobogan terhadap mata pelajaran agama Islam.
E. HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.8
Berdasarkan pengamatan sementara penulis dapat mengambil hipotesis bahwa
Ada hubungan yang positif antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar
pendidikan agama Islam.
G. METODE PENULISAN
Dalam penulisan skripsi ini digunakan beberapa metode, yaitu :
1. Library Research
Yaitu cara mendapatkan data dengan menggunakan atau berdasarkan
buku-buku perpustakaan baik berupa karya ilmiyah maupun hasil
penelitian para ahli yang dijadikan rujukan.
Dalam pengumpulan data digunakan metode :
a. Induksi, yaitu metode dengan mengambil kesimpulan berangkat dari
fakta-fakta yang sifatnya khusus kemudian yang sifatnya umum.9
Metode ini digunakan untuk melaporkan penelitian tentang peranan
perhatian orang tua terhadap prestasi pendidikan agama Islam siswa
8 Suharsini Arikunto, P rosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta, 1992, him. 64.
7
kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten
Grobogan.
b. Deduksi, yaitu pengambilan kesimpulan dari peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian yang sifatnya umum untuk dijadikan pengertian
yang sifatnya khusus.10
2. Field Research (penelitian lapangan)
Yaitu penelitian lapangan dengan menggunakan metode sebagai
berikut:
a. Observasi
Yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena yang diselidiki. Metode ini untuk mengetahui situasi dan
kondisi SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten
Grobogan secara umum.
b. Angket
“Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.11 Metode ini untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan peranan perhatian orang
tua terhadap prestasi belajar siswa dengan cara mengisi sejumlah
pertanyaan yang sudah dipersiapkan.
10 I b id ,
c. Interview
Yaitu metode dialog untuk memperoleh informasi dari
terwawancara. u Metode ini digunakan untuk melengkapi data
yang tidak diperoleh dengan metode lain (angket, dokumen dan
observasi).
d. Dokumentasi
Yaitu sekumpulan data yang terbentuk tulisan, seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan catatan
harian.lj Metode ini digunakan untuk memperoleh data melalui
catatan atau arsip-arsip tentang keadaan SD Negeri Dokoro I
Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian, sedangkan sampel
adalah bagian atau wakil populasi.12 13 14
Populasi penelitian ini adalah sejumlah orang tua siswa kelas IV-VI
SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan yang
beijumlah ± 140 orang. Karena populasinya lebih dari 100 orang, maka
untuk menentukan sampel penulis mengambil 25% dari jumlah populasi
yaitu 30 orang.
Suharsini Arikunto, memberikan patokan “apabila subyeknya kurang
dari 100, maka lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika subyeknya
lebih besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%”.15
9
4. Variabel Penelitian
Dalam penelitian variabel yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
a. Perhatian orang tua terhadap variabel terpengaruh atau dependent,
dengan indikator:
1. Bimbingan belajar orang tua terhadap anak
2. Pengawasan orang tua dalam pendidikan.
b. Prestasi pendidikan agama Islam
Prestasi pendidikan agama Islam diperoleh dari hasil ujian.
5. Metode Analisis Data
Dalam analisis data yang telah terkumpul dari penelitian yang bersifat
kuantitatif ini, penulis menggunakan analisis data statistik dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan pada umumnya dilaksanakan dengan menyusun
tabel-tabel distribusi frekuensi secara sederhana untuk setiap variabel
yang terbaca dalam penelitian. Dalam analisis ini penulis menuliskan
data yang telah terkumpul kedalam tabel distribusi untuk memudahkan
perhitungan dalam rangka pengolahan data selanjutnya. Adapun
kriteria kuantitatif, penulis menggunakan empat pilihan jawaban yang
masing-masing diberi nilai:
1) Untuk altematif jawaban a dengan nilai 4
2) Untuk altematif jawaban b dengan nilai 3 15
3) Untuk altematif jawaban c dengan nilai 2
4) Untuk altematif jawaban d dengan nilai 1
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Masri Singarimbun.16
b. Analisis uji hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang
diajarkan. Dalam analisis ini penulis mengadakan perhitungan lebih
lanjut melalui tabel distribusi ffekuensi yang ada dalam analisis
pendahuluan dengan menggunakan rumus product moment sebagai
berikut:
Keterangan :
rxy = Koefisiensi korelasi antar (X) dan (Y)
N = Jumlah sample yang diteliti
X = Variabel perhatian orang tua
Y = Variabel prestasi belajar pendidikan agama Islam
c. Analisis Lanjut
Analisis ini merupakan analisis pengolahan lanjut dari hsil analisis
uji hipotesis. Setelah diperoleh dari hasil koefisien antara x dan y atau
diperoleh N, maka selanjutnya menghubungkan nilai r dari koefisiens
korelasi dengan r pada tabel baik untuk taraf signifikan 5% atau 1% .
Apabiia nilai yang dihasilkan dari koefisien korelasi diperoleh
sama atau lebih dan pada nilai yang ada pada tabel, maka hasil yang
diperoleh signifikan, dengan demikian, hipotesis kerja tersebut
diterima. Tetapi apabiia r lebih kecil dari pada r pada tabel, maka
hasilnya non signifikan dan hipotesis tersebut ditolak.
G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Secara garis besar penulisan skripsi ini mencakup tiga bagian, yang
masing-masing mencakup beberapa bab, yaitu:
1. Bagian muka (preliminaries), yang memuat halaman judul, nota
pembimbing, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar
isi dan daftar tabel.
2. Bagian isi batang tubuh isi skripsi (body o f the paper) memuat lima bab,
yakni:
BAB I: Pendahuluan yang meliputi alas an pemilihan judul, penegasan
istilah, permasalahan, tujuan penulisan skripsi, hipotesis, metode
penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II: Landasan teori yang berisi tentang perhatian orang tua yang meliputi pengertian perhatian, macam-macam perhatian, unsur-
unsur perhatian dan perhatian terhadap keluarga.
BAB III: Hasil penelitian lapangan yang meliputi, sejarah historis, letak Geografis, kondisi dan keadaan SD Negeri Dokoro I serta hasil
terhadap prestasi beljar Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV-
VI SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten
Grobogan.
BAB IV: Analisis data. Bab ini berisi tentang langkah-langkah dalam
menganalisis data peranan perhatian orang tua terhadap prestasi
Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I
Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.
BAB V : Penulisan yang merupakan bab terakhir dari Pembahasan
penulisan skripsi yang meliputi kesimpulan, saran-saran dan kata
penutup.
3. Bagian akhir yang berisi tentang daftar Pustaka, lampiran-lampiran dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. PERHATIAN ORANG TUA
1. Pengertian perhatian
Pengertian perhatian secara umum sebagaimana dikemukakan oleh
Sumadi Suryabrata bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga psikis
tertuju pada suatu obyek, banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai
sesuatu aktivitas yang dilaksanakan.17 Bimo Walgito berpendapat bahwa
perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.18
Sedangkan Whitieringtone berpendapat bahwa perhatian adalah Proses
pemilihan sesuatu perangsang yang setiap saat merangsang mekanisme
kita.19
Sedangkan secara khusus, perhatian diartikan sebagai bantuan atau
pertolongan sebagaimana dikemukakan oleh Milton Mayeroff:
Bahwa memperhatikan seorang pribadi lain adalah menolong dia berkembang dan mewujudkan dirinya sendiri. Misalnya seorang ayah memperhatikan anaknya ia menghormati anak sebagai pribadi yang mempunyai haknya sendiri yang berusaha itu dengan berkembang. Seorang ayah dibutuhkan dan berusaha menolong anak memenuhi kebutuhan anak untuk berkembang.20
Beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perhatian
adalah pemusatan aktivitas psikis yang ditujukan pada suatu obyek yang
akhimya bisa merangsang dirinya untuk mewujudkannya.
17 Sumadi Suryabrata, P sikologi Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1997, him. 14.
18 Bimo Walgito, P en gantar P sikologi Umum, Andi Offset, Yogyakarta, 1980, him. 56. 19 H.C. Whitteringtone, P sikologi Pendidikan, Aksara Baru, Jakarta, 1989, him. 121. 20 Milton Mayeroff, Seni M emperhatikan, Gramedia, Jakarta, 1993, him. 27.
2. Macam-macam Perhatian
Berdasarkan cara kerjanya, perhatian dibedakan menjadi:
a. Perhatian spontan: perhatian tak sekehendak, tak sengaja, tanpa usaha
dan tanpa disengaja.
b. Perhatian sekehendak: perhatian disengaja, timbul karena usaha dan
kehendak.
Dalam kehidupan, anak sangat membutuhkan bimbingan, bantuan
serta kasih sayang dari orang tua. Orang tua harus berusaha
membangkitkan dirinya untuk mencurahkan perhatiannya kepada anak.
Dengan demikian perhatian orang tua termasuk perhatian tidak spontan.
Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai sesuatu aktivitas atas pengalaman batin, perhatian dibedakan
menjadi:
a. Perhatian intensif
b. Perhatian tidak intensif.21
Anak dipandang sebagai amanah dari Allah agar dipelihara dengan
sebaik-baiknya. Dengan amanah inilah, orang tua dihadapkan pada
tanggung jawab yang besar dalam keluarga. Dengan demikian, perhatian
orang termasuk perhatian intensif, karena orang tua harus mempunyai
perhatian yang khusus pada anak-anaknya.
Perhatian dapat dibedakan berdasarkan pengaruhnya, yaitu:
15
a. Perhatian statis, tetap tertuju pada obyek tertentu, sulit memindahkan
perhatiannya ke obyek lain.
b. Perhatian dinamis, individu dapat memindahkan perhatian secara
lincah dari satu obyek ke obyek yang lain /2
Mengingat kompleknya fungsi keluarga, yang tidak hanya kepada
anak tetapi juga kepada masyarakat, agama, dan negara, perhatian orang
tua harus selalu dinamis dalam mengatur segala permasalahan yang
dihadapi, perhatian orang tua termasuk perhatian dinamis.
3. Unsur-unsur perhatian
Memperhatikan anak, ada unsur yang harus dilaksanakan agar apa
yang menjadi keinginan orang tua terwujud. Orang tua sebagai orang yang
bertanggung jawab atas terpeliharanya anak-anak berkewajiban untuk
menjaga, memelihara dan memberi perlindungan yang sebaik-baiknya.
Perhatian orang tua hendaknya tidak haknya memenuhi semua
kebutuhan dan keinginan anak saja. Untuk memperhatikan pribadi lain,
orang tua harus memahami proses dalam memperhatikan. Karenanya
dalam memperhatikan, proses lebih utama dari pada produk. Hal ini tidak
berarti bahwa hasil tidak penting, sebab sasaran dan tujuannya adalah
membantu arah dan arti dalam proses memperhatikan. Maka proses dalam
memperhatikan mencakup beberapa unsur, yaitu: 22
a. Mengenal
Untuk memperhatikan seseorang harus mengetahui banyak hal,
seperti siapa orang itu, kekuatan dan keterbatasan serta apa
kebutuhannya/3 Dalam hal ini, orang tua harus mengenalnya secara
langsung apa yang diinginkan, apa yang dibutuhkan dan seberapa
besar kemapuan dan keterbatasan yang dimiliki.
b. Kesabaran
Kesabaran merupakan unsur penting dalam usaha memperhatikan.
Bersikap sabar bukan berarti bersikap pasif menentukan sesuatu yang
terjadi, tetapi lebih merupakan partisipasi. Apabila anak mengalami
masalah, orang tua harus memberi waktu untuk mendengarkan. Dalam
sikap sabar terdapat toleransi yang merupakan ungkapan
penghargaaan orang tua terhadap anak. Perhatian dengan sikap sabar,
memberikan waktu kepada anak untuk menemukan dirinya sendiri.
c. Kejujuran
Kejujuran merupakan suatu yang positif. Orang tua melihat anak
sebagaimana adanya dan bukan seperti yang tua inginkan. la harus
jujur melihat diri apa adanya, terbuka menerima kritik dari anak. Yang
dibutuhkan anak adalah keterbukaan orang tua kepada mereka.
23
17
d. Kepercayaan
Orang tua harus menghargai bahwa orang lain itu berbeda,
mengakui setiap kesalahan dan belajar dari kesalahan.24 Dengan
demikian anak dibiarkan mengambil keputusan bagi dirinya menurut
pengalaman dan kemampuannya. Dalam hal ini akan berpengaruh
terhadap pembentukan rasa percaya dan sikap terbuka dalam berfikir.
e. Irama yang berganti-ganti
Dalam memperhatikan, anak diperlukan berbagai cara. Bila tidak
berhasil, maka cara lain dapat digunakan dan orang tua harus mampu
melihat seberapa besar pengaruh perhatian yang selama ini diberikan,
apakah perhatian yang diberikan itu telah membantu untuk
berkembang atau tidak.
f. Harapan
Di dalam memperhatikan, ada harapan bahwa orang lain
berkembang berkat perhatian yang mengacu pada masa depan yang
membuat saat sekarang semakin berarti. Harapan tidak boleh
diremehkan saat sekarang. Orang tua harus menaruh perhatian dengan
baik pada anak dan harus mempercayainya sebagai pribadi yang
mempunyai hak.
4. Perhatian Dalam Pendidikan Anak
Anak adaloh amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan
oleh orang tua. Dengan alasan tersebut dapat dikatakan bahwa mendidik
anak hukumnya wajib. Kewajiban menjadi wajar, karena setiap orang tua
mendambakan anak yang berkembang dengan baik dan sempuma. Orang
tua sebagai pendidik utama dan pertama dalam keluarga, karena
tergantung kepada orang tualah setiap perilaku yang dimiliki anak. Hal ini
sesuai dengan Hadist Nabi SAW:
Artinya: Dari Abi Hurairah ra. Sesungguhnya ia berkata : Rasulullah telah bersabda : Tidak ada seorang anak yang dilahirkan kecuali dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanya yang menjadikan mereka Yahudi atau Nasrani atau Majusi. (H.R. Imam Muslim) (Imam Muslim : 458) 25
Orang tua sebagai pembentuk dan pemimpin dalam keluarga,
mempunyai kekuasaan pendidikan dan kekuasaan keluarga. Kedua
kekuasaan tersebut dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Kekuasaan pendidikan dipergunakan untuk memelihara anak atau
membimbingnya hingga anak menjadi dewasa yang dapat hidup
berdiri sendiri, dan memiliki rasa tanggung jawab.
b. Kekuasaan keluarga, ayah dan ibu sebagai kepala keluarga
bertanggung jawab atas keselamatan keluarganya.26
25 Imam Abu Husein Muslim bin Ibnu Hajjaj, Shahih Muslim, Juz 4, Dar Al-Kutub, Beirut, t.t., him. 458.
19
Dengan demikian, pendidikan anak hams benar-benar diperhatikan
oleh orang tua dan bahkan pendidikan anak tersebut hams menjadi
prioritas utama dalam keluarga. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh
Arifin, bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah Usaha orang dewasa
secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta
kemapuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal atau non
formal. Kemudian menumt J.B. Sykes pendidikan adalah give
intellectual and moral training to a physical or mental faculty™
Maksudnya pendidikan adalah teladan intektual dan moral sampai pada
latihan fisik atau moral secara bertahap.
Sedangkan menumt Muhammad Athiyah al-Abrasyi di dalam kitab
Ruhut Tarbiyah wa Ta’lim, adalah:
IjaG.
’
Jn
, u j
S l i . f .'y A \ j l'j k l a j j'J II c>\I j j l a 0 4 aXoC. Co
29 '
olu 0 AjUuJ 0 AjllLl ULUtall zjjoLSU
pemikirannya, terampil dalam pekeijaannya, tolong menoiong, baik hati dan pengucapannya serta semangat.
Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada
hakekatnya merupakan usaha manusia untuk dapat membentuk dan
mengarahkan fitrah manusia supaya dapat berkembang sampai pada
tujuan yang di cita-citakan yaitu kehidupan yang baik dan bahagia. Yang
dimaksud pendidikan anak adalah usaha atau bimbingan yang dilakukan
oleh pendidikan terhadap si terdidik dalam rangka membantu, membina,
dan memelihara serta mengembangkan fitrah anak baik jasmani maupun
rohani sejak awal pertumbuhan dan perkembangan sehingga terbentuk
kepribadian yang utama yang sesuai dengan ajaran Islam.
Tujuan dalam pendidikan adalah membentuk, menyempumakan dan
menyeimbangkan kepribadiannya, sehingga ketika dewasa, ia dapat
melaksanakan kewajiban yang dibebankan kepadanya dengan baik dan
dapat menghadapi masalah dengan penuh percaya diri.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, keluarga terutama orang tua
hendaknya memberikan pendidikan kepada anak-anak melalui cara-cara
sebagai berikut:
a. Pendidikan melalui keteladanan.
Dalam hal ini Abdullah Nashih Ulwan berpendapat bahwa:
Pendidikan dengan keteladanan dimulai dari kedua orang tua,
keteladanan teman pergaulan yang baik, keteladanan seorang guru,
21
efektif dalam upaya memperbaiki, membimbing dan mempersiapkan
anak untuk hidup bermasyarakat dan bemegara.j0
Di antara yang tidak boleh dilupakan oleh orang tua adalah
perhatian terhadap perbaikan anak-anak yang lebih besar (kakak). Hal
ini merupakan bagian pengaruh penting dalam memperbaiki anak
yang lebih kecil karena anak yang lebih kecil biasanya meniru
perbuatan yang dilakukan oleh yang lebih besar.
Masalah keteladanan menjadi faktor penting dalam hal baik buruk
perilaku anak, karena pendidikan melalui keteladanan adalah contoh
terbaik dalam pandangan anak yang akan ditirunya dalam tindak-
tanduk, dalam ucapan dan perbuatan.
b. Pendidikan melalui nasehat.
Dalam jiwa terdapat pembawaan untuk berpengaruh oleh kata-kata
yang didengar. Pembawaan itu biasanya tidak tetap, oleh karena itu
kata-kata itu harus biasa diulang. Nasehat tidaklah cukup bila tidak
diikuti keteladanan, dan bila tersedia keteladanan yang baik maka
akan berpengaruh di dalam jiwa. Hal ini seperti yang dikatakan oleh
Muhammad Qutb, bahwa:
Manusia dewasa ada yang seperti anak kecil selalu membutuhkan
nasehat, kadang-kadang belum bisa mengenal teladan yang baik dan
kadang-kadang belum bisa membuat orang menjadi baik.* 31
j0Abdullah Nashih Ulwan. Pendidikan Anak M enurut Islam, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992, him. 41.
Anak memerlukan nasehat yang lembut tetapi berbekas. Nasehat
dapat membukakan mata anak-anak pada hakekat sesuatu, dan
mendorong pada situasi yang luhur dan menghiasinya dengan akhlak
yang mulia. Nasehat itu disampaikan dengan lemah lembut dan
bijaksana, sebagaimana firman Allah SWT: dalam Surat An-Nahl ayat
125.
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik ...32
c. Pendidikan melalui hukuman
Bila teladan dan nasehat tidak mampu, maka waktu harus
diberikan tindakan tegas yaitu hukuman. Hukuman sesungguhnya
tidaklah mutlak diperlukan. Ada anak yang cukup dengan diberi
nasehat dan teladan. Ada di antara mereka yang perlu menggunakan
hukuman. Akan tetapi hukuman yang diterapkan menggunakan tata
cara yang tidak sama dengan hukuman yang diberikan kepada orang
tua atau orang umum. Di antara cara yang baik dalam upaya
memberikan hukuman kepada anak adalah:
1) Lemah lembut dan kasih sayang
Orang tua biasanya cenderung memarahi anak jika anak
melakukan kesalahan. Oleh karena itu, orang tua benar-benar
.i.crnanami oanwa uaaK semua Kesaianan yang ailakukan oleh
23
anak harus dihukum. Hukuman dilakukan dengan cara yang lemah
lembut agar tidak merasa tertekan dan ketakutan.
2) Menjaga tabiat anak
Tingkat kecerdasan anak tidak sama, begitu pula
pembawaannya. Oleh karena itu pemberian hukuman kepada anak
disesuaikan dengan keadaan, sehingga ia mampu mengubah
sikapnya.
Pendidikan yang keras akan menyempitkan jiwa,
menghilangkan semangat, menyebabkan malas dan penakut. Ia
akan selalu berdusta karena takut teijadi kesalahan yang telah
dilakukan dan akan takut jika selalu dimarahi.
3) Dilakukan dengan bertahap
Orang tua memperlakukan anak dengan perlakuan yang sesuai
dengan tabiat dan pembawaan, dan mencari faktor yang
menyebabkan kesalahan ditemukan dengan yang terbaik yakni
secara bertahap dalam tempo yang tidak terlalu lama, sehingga
kesalahan-kesalahan yang dilakukan segera bisa diperbaiki tanpa
B. PRESTASI BELAJAR SISWA 1. Prestasi Belajar
Berbicara tentang prestasi belajar banyak para pakar pendidikan yang
mencoba untuk memberikan batasan-batasan pengertian prestasi belajar,
hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang
prestasi belajar. Oleh karena itu, sebelum penulis menguraikan lebih lanjut
tentang pengertian prestasi belajar siswa, terlebih dahulu akan
dikemukakan pengertian prestasi belajar menurut para ahli sebagai
berikut:
a. Menurut W.J.S. Poerwodarminto :
...bahwa istilah hasil yang telah dicapai (dilakukan dan dikeijakan).33
b. Menurut Pius A. Partanto:
...prestasi adalah hasil yang dicapai.34
Dari pendapat tersebut, diperoleh suatu pemahaman bahwa yang
dimaksud dengan prestasi belajar pada dasamya adalah suatu hasil yang
nyata yang diperoleh oleh anak didik setelah mereka mengikuti
pendidikan atau latihan tertentu.
Pendapat Agoes Soeyanto sebagai berikut: pada hakekatnya belajar
adalah proses perubahan yang terns menerus pada diri manusia, karena
usaha untuk mencapai kehidupan atas bimbingan ke arah cita-citanya yang
33 W.J.S. Poerwodarminto, K am us Umum B ahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1985, him. 768.
!!> 25
sesuai dengan cita-cita dan falsafah hidupnya.35 Senada dengan pendapat
di atas, Fontana menjelaskan bahwa Belajar adalah suatu proses
perubahan dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.36
Beberapa pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa prestasi
belajar berupa perubahan tingkah laku pada diri mereka dari tidak tahu
menjadi tahu, untuk menuju cita-cita dan falsafah hidup.
Perubahan-perubahan itu didapatkannya berupa kecakapan baru ialah
sikap, pengetahuan, kebiasaan, perbuatan, minat, perasaan dan lain-lain,
kesemuanya dapat digolongkan ke dalam tiga ranah yaitu: Kognitif,
Afektif dan Psikomotorik.
2. Jenis-jenis Prestasi Belajar
Mengetahui jenis-jenis prestasi belajar harus diketahui perubahan-
perubahan apa yang diperoleh oleh siswa sendiri, ada beberapa perubahan
antara lain dari segi pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada segi
kognitif, afektif dan psikomotor. Prestasi belajar pada dasamya meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
a. Prestasi belajar aspek kognitif
Aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan
pengetahuan anak didik dalam memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh pendidik. Kemampuan-kemampuan kognitif
merupakan faktor-faktor yang penting dalam kegiatan belajar para
35 Roestiyah N.K., D ikdaktik M etodik, Jakarta, Bina Aksara, 1989, him. 8.
siswa dan mahasiswa.37 38 Aspek kognitif ini berupa pengetahuan dan
pemahaman terhadap materi pelajaran dalam proses belajar-mengajar.
Hasil belajar aspek kognitif, sebagai hasil perubahan pada anak
yang semula tidak tahu menjadi bisa terhadap materi pelajaran yang
telah diajarkan.
b. Prestasi belajar aspek afektif
Sasaran pokok aspek afektif adalah perubahan batiniah atau rohaniah
anak didik yang menyangkut pada bidang nilai sikap dan keyakinan
terhadap pengetahuan yang telah mereka terima dari pendidik.
Afektif meliputi aspek kejiwaan/Psikologis dan mencakup berbagai
jenis ragam kehidupan/kawasan dan melekat pada perorangan rnaupun
kolektif serta dalam sifat nilai riil-intrinsik, dan lain-lain.j8
Diharapkan setelah siswa mengikuti pelajaran dan memahaminya
yang diajarkan adalah menentukan sikap dan perubahan sehari-hari di
lingkungan tempat siswa berada.
c. Prestasi belajar aspek psikomotor
Aspek psikomotor berupa hasil belajar yang bisa di lihat secara
langsung dalam kehidupan anak didik, sebab hasil belajar pada aspek
psikomotor berupa ketrampilan (skill) yang nyata diperlihatkan anak didik
setelah mengikuti proses belajar mengajar.
37 Moehi Nasution, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama <slam dan Universitas Terbuka, 1994, him. 10.
27
Pada aspek psikomotorik ini, Nana Sudjana memberikan pendapat
bahwa hasil belajar pada bidang psikomotorik tampak dalam bentuk
ketrampilan atau skill yaitu kemampuan dalam dalam bertindak dan
bersikap individu.39 Diperoleh pemahaman bahwa hasil belajar atau
prestasi belajar yang diharapkan dari aspek psikomotor ini adalah hasil
belajar yang dapat di lihat dan dinyatakan secara langsung dan jelas oleh
anak didik dalam kehidupan setelah mereka mengikuti proses belajar
mengajar. Hasil belajar aspek psikomotorik pada akhimya anak didik
dapat melakukan apa yang telah terima dan mereka pelajari dari seorang
pendidik yang selanjutnya mandiri sebagai suatu ketrampilan yang
merupakan kreativitas.
Tolak ukur keberhasilan atau prestasi belajar siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar dikaterogikan sebagai berikut:
1) Prestasi baik
2) Prestasi sedang
3) Prestasi cukup
4) Prestasi kurang baik
Tolak ukur prestasi ini penulis berpedoman pada kriteria dari angka-
angka yang sudah biasa diterapkan dikalangan guru-guru yang
dikemukakan oleh Sukardi dkk., sebagai berikut:
1) . Angka 10 = istimewa
2) . Angka 9 = baik sekali
3) . Angka 8 = baik
4) . Angka 7 = lebih dari cukup
5) . Angka 6 = cukup
6) . Angka 5 = kurang satu angka
7) . Angka 4 = kurang dua angka, dst40
Dari kriteria tersebut, dapat dijadikan pedoman untuk memberikan
penilaian kualitatif terhadap hasil belajar siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar. Lebih lanjut penulis dapat memberikan penilaian-
penilaian terhadap penyajian program bahan pelajaran oleh seorang guru
dan keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
Adapun tujuan tes adalah:
a. Menentukan telah tercapai/tidaknya ketuntasan belajar baik
perorangan maupun klasikal.
b. Menentukan program perbaikan dan pengayaan.
c. Menentukan nilai kemajuan belajar siswa.
Dengan keterangan sebagai berikut:
a. Daya serap perorangan
Seorang siswa dapat disebut telah tuntas belajar bila ia telah mencapai
skor 65% atau nilai 6,5.
b. Daya serap klasikal
c. Suatu kelas disebut telah tuntas belajar bila di kelas tersebut telah
terdapat skor 85% siswa telah mencapai daya serap >65%.41
29
Dari penafsiran di atas dapat di buat pedoman untuk mengukur
keberhasilan pengajaran dan hasil atau prestasi belajar dalam rangka
proses belajar mengajar.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Pada prinsipnya belajar merupakan suatu aktifitas yang berlangsung
melalui proses yang tidak lepas dari pengaruh, demikian halnya dengan
prestasi belajar yang merupakan hasil proses atau aktifitas belajar juga
tidak lepas dari pengaruh dari dalam diri anak itu sendiri. Dalam hal ini
Sumadi Suryabrata mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar antara lain sebagai berikut:
a. Faktor yang berasal dari luar diri anak, yang dibedakan menjadi:
1) . Faktor non sosial
2) . Faktor sosial
b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak, antara lain:
1) . Faktor fisiologis
2) . Faktor psikologis.41 42
a. Faktor yang berasal dari luar diri anak
1). Faktor non sosial
Faktor non sosial di sini meliputi faktor-faktor sebagai berikut:
41 Departemen Agama RI, Petunjuk Pelaksanaan P roses B elajar M engajar, Jakarta, Direktorat Jenderaj Pembinaan Kelembagaan Islam, 2000, him 31*.
a. Faktor lingkungan alami
Faktor ini adalah seperti suhu udara, belajar pada kondisi udara
yang segar akan berbeda hasilnya dengan belajar pada kondisi
yang tidak segar, Misalnya udar panas atau terlalu dingin.
b. Faktor instrumental
Yaitu faktor yang adanya dan penggunaannya sesuai dengan
hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini berupa gedung, alat
perlengkapan belajar dan sebagainya.
c. Faktor sosial
Yang dimaksud dengan faktor sosial adalah faktor manusiawi,
yakni adanya interaksi antar sesama manusia yaitu lingkungan di
tempat anak itu berada. Lingkungan pendidikan terdiri dari:
a) , lingkungan keluarga
b) . lingkungan sekolah
c) . lingkungan masyarakat43
a). Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang
dikenal dan digeluti oleh anak didik sehingga pada lingkungan
ini banyak imitasi dan identifikasinya yang diperoleh oleh anak,
baik yang berupa bimbingan maupun pendidikan secara informal
yang diberikan kepada anak-anak dalam kaitannya dengan
pendidikan yang kaitannya dengan pendidikan di sekolah,
43
31
sehingga keluarga sebagai lingkungan yang juga banyak ikut
menentukan berhasil ataupun tidaknya pendidikan pada anak.
Arifin menjelaskan ...bahwa hubungan antar sekolah dan
rumah merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil
tidaknya pendidikan anak. 44Keluarga dalam proses
pertumbuhan usaha dan perkembangan terhadap pendidikan
anak mempunyai pengaruh cukup besar dan bahkan lingkungan
keluarga ikut menentukan keberhasilan pendidikan anak.
Mengingat besamya tugas dan tanggung jawab keluarga
terhadap masa depan pendidikan anak sebagaimana firman Allah
dalam al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 6:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, pelihara dirimu dan
keluargamu dari siksa api neraka 45
b). Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan belajar secara
sistematis dan terpimpin, terarah serta terkontrol sehingga boleh
dikatakan bahwa di sekolah inilah tempat belajar yang sangat
efektif. Untuk memikul tugas dan tanggung jawab tersebut
sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pendidikan
anak.
44 Arifm, Hubungan Timbal Balik Pendidikan A gam a d i Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Jakarta, Bulan Bintang, 1976, him. 113.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima
fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggung jawab
meliputi:
1. Tanggung jawab formal Kelembagaan sesuai dengan fungsi
dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku
(Undang-Undang Pendidikan)
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan,
dan Tingkat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh
masyarakat dan Negara.
3. Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab
professional pengelola dan pelaksana pendidikan yang
menerima ketetapan Berdasarkan ketentuan-ketentuan
jabatannya.46
Jelaslah bahwa tugas sekolah dalam proses pendidikan anak
sangat menentukan terhadap pembentukan pribadi anak terutama
dalam aktifitas belajar anak.
Lingkungan amat efektif dalam pendidikan anak untuk
mencapai kesuksesan maka lebih lanjut Syeh Ibrahim bin Ismail
mengatakan syarat-syarat mencapai keberhasilan dalam belajar
mengatakan sebagai berikut:
46 Tim Dosen FIP IKIP Malang, Pengantar D a sa r-D a sa r Kependidikan, Surabaya, Usaha
33
u j j j r j o a v v i
j
U i j I j #
A i l j j l iK .^ l j
e l S i
^
jU
j j«uUjll U jtj iE J
Artinya: Ingatlah sesungguhnya kami tidak akan dapat menghasilkan suatu ilmu kecuali dengan enam syarat: sungguh-sungguh, cerdas, sabar, ada bekal, petunjuk guru dan lama masa belajar.
Besamya sekolah dalam mempengaruhi dan membentuk
pribadi anak didik maka sudah barang tentu harus ada hubungan
yang harmonis antara sekolah dan keluarga, dan antara guru
dengan orang tua sisv.a sebab hal inilah yang membawa dan
menentukan kecenderungan anak untuk belajar lebih baik,
sehingga mereka merasa diperhatikan dan dibimbing di
lingkungan sekolah dan keluarga.
c). Lingkungan Masyarakat
Yang dimaksud dengan lingkungan masyarakat adalah
lingkungan tempat anak didik berada di luar sekolah dan
keluarga, yaitu tempat dia berada dan bergaul dengan
masyarakat luas.
Keterkaitan masyarakat dengan pendidikan anak sangat erat
sekali, sehingga di lingkungan masyarakat anak didik harus 47
lebih mendapatkan perhatian yang cukup serius. Di lingkungan
ini anak akan lebih mengenal berbagai corak dan ragam
pengalaman berikut pengetahuan yang mereka peroleh dari
masyarakat.
b. Faktor yang berasal dari dalam diri anak.
1. Faktor fisiologis
Faktor ini umumnya memiliki pengaruh terhadap aktifitas
seseorang, Misalnya kondisi jasmani yang segar akan
berbeda dengan kondisi jasmani yang tidak segar pada saat
belajar. Disamping itu, kondisi secara umum, maka kondisi
fisiologis tertentu yang tidak kalah pentingnya yaitu kondisi
panca indera.
2. Faktor Psikologis
Faktor ini juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap
hasil belajar. Adapun proses psikologis pada dasamya
dibedakan menjadi dua:
a). Faktor psikologis yang mendorong aktifitas dalam
belajar.
Faktor ini menurut Drs. Sumadi Suryabrata adalah
sebagai berikut:
1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia
35
2) Adanya sifat yang kreatif dan keinginan untuk
mendapatkan simpatik orang tua, guru, dan teman.
3) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan
yang lalu dengan usaha baru.
4) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman
bila sudah menguasahi pelajaran.48
Berpijak pada pendapat di atas maka faktor psikologis
yang positif ini akan banyak mempengaruhi terhadap
keberhasilan belajar pada anak.
b). Faktor Psikologis yang menghambat belajar anak.
Adapun faktor yang menghambat belajar anak antara
lain :
1) Tuj uan belajar yang tidak jelas
Tujuan belajar tidak jelas akan mengakibatkan siswa
malas dan tidak memiliki minat yang kuat dalam
belajar yang lebih baik dan memperoleh hasil baik
pula.
2) Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran.
Hal ini timbul sikap siswa yang kurang baik yang
menyebabkan siswa tidak minat belajar dalam suatu
materi pelajaran atau yang lainnya.
48
M. Athiyah al-Brasyi mengungkapkan : Murid lari
meninggalkan pelajaran dikarenakan tidak senang
terhadap guru yang mengajamya, dan sebaliknya
senang pada gurunya yang mengajar tersebut. 49
Bermula dari pendapat tersebut maka dapat dipahami
bahwa supaya siswa mempunyai minat terhadap
mata pelajaran, sudah barang tentu seorang guru
harus pandai menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan.
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Keadaan Umum 1. Sejarah
SD Negeri Dokoro 01 Kec. Wirosari Kab. Grobogan adalah lembaga
pendidikan dasar yang sejajar dengan MI, yang menggunakan Kurikulum
Pendidikan Nasional. Sebagai sekolah negeri yang letaknya di pedesaan,
yakni lebih kurang 45 km dari jalan raya Purwodadi Grobogan, tentunya
banyak mengalami kendala penegeriannya. Hal ini disebabkan jangkauan
yang jauh dari pusat kota. Dalam hal fasilitas/sarana dan prasarana masih
menggunakan gedung ala kadamya.
SD Negeri Dokoro 01 didirikan pada tanggal 7 Agustus 1954
semuanya atas swadaya masyarakat yang menyadari arti pentingnya
pendidikan, dan ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang
menyekolahkan anak-anaknya ke SD Negeri Dokoro 01.
Dari tahun ke tahun, jumlah muridnya selalu bertambah, sehingga
pemerintah akhimya SD Dokoro dinaikkan statusnya menjadi negeri pada
tanggal 16 Agustus tahun 1960 menjadi SD Negeri Dokoro 01 di bawah
koordinasi Kantor Cabang Dinas P dan K Kec. Wirosari, Kab. Grobogan
dengan Kepala Sekolah pertama kali adalah Bapak1. Sejak saat itu ada
sekolah negeri di Dokoro yang menjadi idaman masyarakat desa Dokoro.
2. Letak Geografl
SD Negeri Dokoro 01 terletak di pedalaman kampong yang
menipakan wilayah yang paling jauh vaitu sebelah barat laut dari Kec.
Wirosari yang berbatasan dengan desa Mahetan, Kab. Pati. Adapun
keadaan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Mahetan, Kab. Pati.
b. Sebelah timur berbatasan dengan desa Karangasem.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Tambakselo.
d. Sebelah barat berbatasan dengan desa Kemadohbatur, Kec.
Tawangharjo.
Bila di lihat dari letak geografisnya, maka termasuk area yang
strategis, karena sangat memungkinkan perkembangan selanjutnya. Antara
jarak desa yang satu dengan desa lainnya yang berdekatan. Adapun
r
393. Struktur Organisasi SD Negeri Dokoro I
Dalam menjalankan tugas dan fiingsinya sebagai 1-embaga
pendidikan, SD Negeri Dokoro I Wirosari Grobogan dipimpin oleh
seorang Kepala Sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan pendidikan dengan dibantu oleh wakil kepala dan guru, serta
penjaga sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur
organisasi sebagaimana tertera pada tabel II.
TABEL II
STUKTUR ORGANISASI
4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
DAFTAR GURU SD NEGERI DOKORO I
TABEL III
DATA- GURU / PEGAWAI SD NEGERI DOKORO I
NO NAMA JABATAN Golongan
1 Kusnin Kepala Sekolah III d
2 Endang Sukesi Guru Kelas III d
3 Aksi Pramono Guru Kelas III c
4 Sutriman Guru Olahraga m b
5 Idah Puji Kusni Guru Kelas III d
6 Sri Lestari Guru PAI III a
DAFTAR KARYAWAN SD NEGERI DOKORO I
NO NAMA JABATAN Golongan
41
c. Keadaan Siswa
Siswa SD Negeri Dokoro I mulai secara keseluruhan berjumlah
orang. Adapun perinciannya sebagaimana pada tabel V.
TABEL V
KEADAAN SISWA SD NEGERI DOKORO I
KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
d. Keadaan Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang proses belajar-mengajar serta
menyelenggarakan administrasi di SD Negeri Dokoro I Kecamatan
Wirosari, Kabupaten Grobogan, maka diperlukan sarana dan prasarana
yang memadai. Adapun sarana dan prasarana tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
e. Bangunan
Dalam rangka memudahkan interaksi belajar-mengajar yang baik
serta memperlancar dalam menunjang proses belajar-mengajar maka
bangunan sekolah sebagai sarana pendidikan mutlak diperlukan. Saat
ini, SD Negeri Dokoro I telah mempunyai gedung sendiri yang terdiri
dari 6 lokal untuk kelas I sampai VI, I gedung untuk kantor dan 1
f. Perlengkapan sekolah
Perlengkapan SD Negeri Dokoro I saat ini cukup memadai untuk
ukuran sekolah yang keberadaannya di desa, sekalipun belum
sempuma. Peralatan yang dimiliki antara lain : peralatan kantor, alat-
alat olah raga, alat peraga dan buku-buku perpustakaan.
C. KEADAAN KHUSUS
1. Waktu Pelaksanaan Pendidikan Agama
Dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar siswa SD Negeri Dokoro
I, khususnya untuk bidang studi Pendidikan Agama Islam mendapatkan
porsi waktu yang sesuai dengan kurikulum. Disamping itu siswa SD
Negeri Dokoro I juga ikut pelajaran agama yang diadakan oleh
masyarakat seperti TPQ. Jadi dalam hal pendidikan agama anak-anak
boleh dibilang cukup memadai.
2. Faktor-faktor Penunjang dan Penghambat Pelaksanaan Pendidikan
Faktor-faktor penunjang pelaksanaan pendidikan di SD Negeri
Dokoro I, antara lain :
a. Kelengkapan buku acuan bagi guru pengajar mata pelajaran yang
bersangkutan, dengan demikian guru akan leluasa dalam memberikan
Keterangan pada siswa sesuai dengan permasalahan yang ada.
b. Ketepatan dalam menggunakan metode. Hal ini diperlukan
kecermatan dari pihak guru untuk membaca situasi dan kondisi siswa.
Dengan demikian, guru tersebut akan tepat dalam memilih metode
43
c. Kondisi siswa, dalam hal ini Ketertiban siswa dalam mengikuti
pelajaran sangatlah mempengaruhi lancamya proses belajar-mengajar.
Sedangkan faktor penghambat dari pelaksanaan pendidikan di SD
Negeri Dokoro I adalah kurang tersedianya alat peraga, dan belum
tersedianya laboratorium serta perpustakaan yang minim koleksi bukunya,
hal ini karena kurang lengkapnya peralatan yang dimiliki oleh sekolah.
3. Metode yang Digunakan dalam Pengajaran Agama
Sistem yang dipakai dalam pengajaran di SD Negeri Dokoro 1
sebagaimana yang dipakai di sekolah pada umumnya, yaitu dengan system
klasikal yang terdiri dari kelas I sampai dengan kelas VI.
Sedangkan metode yang digunakan dalam bidang agama meliputi:
a. Metode Ceramah
Metode ini digunakan dalam bentuk pemberian informasi materi
kepada anak didik dengan jalan memberikan penjelasan dan
penuturan secara lisari di depan kelas.
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab digunakan untuk menyampaikan pelajaran
dengan jalan guru mengajukan pertanyaan sebagai selingan dalam
pembicaraan agar siswa ikut aktif berfikir, menangkap perhatian
c. Metode Demonstrasi
Maksudnya adalah sebagai metode mengajar memperlihatkan proses
pelaksanaan sesuatu pelajaran yang sifatnya praktis dari apa yang
diketahui.
d. Metode Pemberian Tugas
Metode ini dilaksanakan oleh guru dalam bentuk pemberian tugas
yang hams dilaksanakan oleh anak didik untuk selanjutnya
dilaksanakan evaluasi.
4. Kurikulum yang Digunakan
Untuk melaksanakan proses belajar mengajar, SD Negeri Dokoro I
menggunakan kurikulum 1994 yang disempumakan dan kurikulum yang
telah disempumakan 1999 dari Diknas dan Depag.
D. Data Khusus Perhatian Orang Tua Bagi Siswa SD Negeri Dokoro I. 1. Perhatian Orang Tua Bagi Siswa SD Negeri Dokoro I
Untuk mengetahui nilai kuantitatif perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar SD Negeri Dokoro I, maka disusunlah tabel frekwensi
jawaban angket yang telah diberikan dengan menggunakan kriteria
kuantifikasi setiap altematif sebagaimana pada tabel VI.
8 a a a b b a d c a c a a a a a 10 2 2 1
9 a b a a a a b a a b a a b a a 11 4 0 0 10 b b a c b a b a b c a a a a a 8 4 2 1 11 a b b b a a c c a b a a c c a 7 4 4 0 12 a b b c b a c a b a a a a b a 8 5 2 0 13 a b a b a a c a c b a a b a b 8 5 2 0
14 a a a a a c d b a c a c c d a 8 1 4 2
15 a b a b b b d c b c a b a d c 4 6 3 2
16 a b a c c a a c a c c c a c a 7 1 7 0
17 b c a a c a c a a c a a b a b 8 3 4 0 18 c b a b a a d b c c a a c d c 5 3 5 2 19 b b a c a c a b c c a b c b a 5 5 5 0
20 b d a b b c d a a a a a a a a 9 3 1 2 21 a b a a a a a b b b b a a a a 10 5 0 0 22 a a a a a c d a a a a b a a a 12 1 1 1
A. ANALISIS PENDAHULUAN
Untuk mengetahui nilai kuantitatif dari jawaban angka tersebut, baik
angket tentang peranan orang tua atau hasil prestasi anak di bawah ini akan
dihitung nilai kuantitatif mentahnya (skor mentah).
Penentuan nilai kuantitatif mentahnya diperoleh dari penjumlahan
altematif masing-masing jawaban. Hasil penjumlahan dikalikan dengan cara
kuantitatif.
Sebelum sampai pada persoalan akan diadakan perhitungan atau
penilaian hasil angket sebagai berikut:
a. altematif jawaban a dengan nilai 4
b. altematif jawaban b dengan nilai 3
c. altematif jawaban c dengan nilai 2
d. altematif jawaban d dengan nilai 1
Di bawah ini dipaparkan nilai kuantitatif dari jawaban angket peranan
orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD
Negeri Dokoro 1.
TABEL VII
PENILAIAN HASIL ANGKET PERANAN ORANG TUA
Selanjutnya akan dipaparkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
siswa SD Negeri Dokoro I Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan
sebagai berikut:
TABEL IX
PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
NO.
RESP NILAI PRESTASI BELAJAR PAI
49
B. Analisis Uji Hipotesis
Dalam analisis ini penulis akan menyajikan tabel distribusi frekuensi dari
tiap-tiap variabel, yakni variabel Peranan Orang Tua dan variabel Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam siswa.
Untuk menguji kebenaran hipotesis, penulis menggunakan rumus
“Korelasi Product Moment” sebagai berikut:
r —j'ey
-Sebelum nilai koefisien korelasi dimasukkan ke dalam rumus, maka
langkah yang perlu dikerjakan adalah membuat perkalian antara variabel x
dan y seperti dalam tabel X.
TABEL X
KOEFISIEN KORELASI VARIABEL X DAN Y
NO.
RESP X Y X2 Y2 XY
1 47 7.82 2209 61.1524 367.54
2 52 7.77 2704 60.3729 404.04
3 51 6.74 2601 45.4276 343.74
4 38 7.26 1444 52.7076 275.88
5 54 6.98 2916 48.7204 376.92
6 44 7.29 1936 53.1441 320.76
7 48 6.78 2304 45.9684 325.44
8 51 7.29 2601 53.1441 371.79
9 56 6.56 3136 43.0336 367.36
10 49 7.8 2401 60.84 382.2
11 48 6.67 2304 44.4889 320.16
12 51 7.84 2601 61.4656 399.84
13 51 6.89 2601 47.4721 351.39
15 42 7.29 1764 53.1441 306.18
16 45 6.92 2025 47.8864 311.4
17 49 7.47 2401 55.8009 366.03
18 41 7.05 1681 49.7025 289.05
19 45 7.26 2025 52.7076 326.7
20 49 7.16 2401 51.2656 350.84
21 55 7.68 3025 58.9824 422.4
22 54 8 2916 64 432
23 45 7.47 2025 55.8009 336.15
24 50 7.26 2500 52.7076 363
25 42 6.3 1764 39.69 264.6
26 43 6.15 1849 37.8225 264.45
27 47 7.05 2209 49.7025 331.35
28 45 7.02 2025 49.2804 315.9
29 45 6.36 2025 40.4496 286.2
30 55 6.41 3025 41.0881 352.55
JUMLAH 1437 213.23 69443 1522.725 10226.91
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh hasil sebagai berikut
E X =1437
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
(*Xr)
51
•7(69.443.00 - 68832.3)- (1.522.725 -1515.5678) 13.193
2. Kehidupan orang tua siswa yang mayoritas petani kurang memperhatikan
pendidikan anak-anaknya.
3. Banyaknya anak-anak yang cenderung membantu orang tua sehingga
4. Anak-anak lebih banyak menonton sehingga waktu belajar tidak
BABY
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan pada skripsi ini dapatlah kiranya penulis
rumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Perhatian orang tua merupakan pendidikan pertama dalam keluarga.
2. Perhatian orang tua pada peningkatan hasil prestasi belajar siswa SD
Negeri Dokoro I belum membuahkan hasil yang menggembirakan.
3. Dari hasil penghitungan dengan rumus test korelasi product moment
menunjukkan bahwa perhatian orang tua pengaruhnya terhadap prestasi
belajar siswa kelas IV-VI SD Negeri Dokoro I positif.
B. Penutup
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan petunjuk, hidayah dan innayahNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini tanpa halangan suatu apapun.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempuma, karena itu saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
demi perbaikan dan kesempumaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya, amin.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempuma, karena itu saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
demi perbaikan dan kesempumaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya