TAHUN AJARAN 2007-2008
S K R I P S I
D iajukan U ntuk M em enuh i K ew ajiban dan M elengkapi Syarat
Guna M em peroleh G elar Sarjana Strata I
D alam Ilm u T arbiyah
D isusun Oleh :
Z A E N A L AR1F1N
NIM : 114 06 587
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI
PADA SISW A KELAS V M I BUSTANUL KHAIROT KLEPU
KEC. PRINGSURAT KAB. TEMANGGUNG
TAHUN AJARAN 2007 - 2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
OLEH
ZAENAL ARIFIN
NIM
: 11406587
FAKULTAS TARBIYAH
PRO G RAM ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM
SEKO LAH TING G I AG AM A ISLAM NEGERI
SALATIGA
2008
Salatiga, 9 Agustus 2008
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 3 eksem plar.
Hal : Naskah Skripsi
Sdr. Zaenal Arifin.
Kepada Yth.
Ketua STAIN Salatiga di
-SALATIGA
Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, Koreksi dan perbaikan seperiunya,
maka skripsi saudara:
Nama : Zaenal Arifin
NIM : 11406587
Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PA I
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca
Al-Qur’an Melalui Metode Qiro’ati Pada Siswa
Kelas V MI Bustanul Khairot Klepu
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung
Tahun Ajaran 2007-2008
Sudah dapat diajukan dalam sidang Munaqasah.
Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Wassalaamu *alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Faks, 323433 Salatiga 50721
httpr/www-satainsalatiga.ac.id.e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Zaenal Arifin dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11406587
yang berjudul: Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Melalui Metode
Qiro’ati Pada Siswa Kelas V MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2007-2008 (PTK) telah di munaqosyahkan
dalam sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga Pada Hari Sabtu-Minggu tanggal 24 Agustus 2008 dan telah di terima sebagai
bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
Salatiga 24 Agustus 2008 21 Rajab 1429H
Panitia Ujian
Benny Ridy an S.Ag.M.Hum N ip: 150 296 097
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jaw ab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang
lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggungjawabkan kembali dihadapan sidang munaqosyah skripsi.
Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan
bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya.
Salatiga 9 Agustus 2008
Peneliti
ZAENAL ARJFIN N im :11406587
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Skripsi ini kepada :
1. My Emak, Hj. Basriyah tercinta.
2. My Bapak, H. Ambari tercinta.
3. My Family
-4. Buat keponakanku Ramdani yang lucu selalu, yang baru masuk sekolah di TK
Pandan Wangi Sandon.
5. Almamater tercinta.
Habis Ealap Tar bit!ah 1'arang
£
o j
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
ABSTRAK
Judul Skripsi : “Upaya meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an melalui metode Qiro’ati pada siswa kelas V Ml Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2 0 0 7 -2 0 0 8 ”.
Kata K unci: Meningkatkan Kemampuan, Metode Qiro’ati, Makhroj, Tartil, Tajwid.
Belajar membaca dan menlis Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Qiro’aii dipilih karena metode ini terbukti mampu meningkatkan dan mempermudah proses belajar mengajar BTQ dibandingkan dengan metode tradisional.
Untuk itu guru harus benar-benar memahami tujuan mengajar secara khusus yaitu memilih metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, selain itu juga faktor-faktor lain seperti sarana prasarana sekolah, lingkungan sekitar dan lain-lain.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam dalam penelitian tindakan ini adalah :
a) Apakah kemampuan membaca dan menulis huruf hijaiyyah dengan
menggunakan metode Qiro’ati pada siswa kelas V dapat ditingkatkan ?
b) Bagaimana pengaruh penerapan metode Qiro'ati dalam meningkatkan semangat belajar membaca dan menulis huruf hijaiyyah pada siswa kelas V ? Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah:
a) Untuk mengetahui peningkatkan keaktifan dan kemampuan belajar siswa- siswi pada pelajaran membaca dan menulis huruf hijaiyyah dengan memanfaatkan metode Qiro’ati.
b) Merubah pelajaran membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dari metode tradisional beralih dengan menggunakan metode Qiro’ati.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan {action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan, kegiatan dan Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (23.07%), siklus II (46.17%), siklus III 76.93%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan membaca dan menulis huruf
hijaiyyah siswa kelas lima dengan menggunakan metode Qiro’ati dapat ditingkatkan.
/// / / / « / /•>
/ i
$A \ \
J
^ ^Ac-
^X 1 J
J S^lLeal^
^J-1— xS \L_l^) ^ ^—
A “\\\y 'J y o < i y y '
-
' J ' °t x
9(j___J--- a---«
2d 4_J 2x-x^aj 4 11 ^ ic . j T
a ~\a C)—}—■
*—^ ^)-
a1' J
Dengan mengucapkan syukur Al-Hamdulillah, segala puji peneliti panjatkan
keharibaan Allah SWT, berkat Bimbingan dan kemudahan yang Allah SWT
anugerahkan kepada peneliti, sehingga mendapat kesempatan untuk menyelesaikan
skripsi penelitian tindakan kelas, dengan judul ‘Upaya Meningkatkan Kemampuan
Membaca Al-Qur’an Melalui Metode Qiro’ati pada siswa kelas V MI Bustanul
Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung tahun ajaran 2007-
2008”. Semoga semua ini adalah sebagai jalan Ukhuwah Islamiyah, dan juga untuk
memperkaya ilmu pengetahuan peneliti, dan dalam mengamalkan Dinul Islam
sebagaimana diajarkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sholawat serta saiam semoga tercurah kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya sampai pengikutnya. Penyusunan skripsi ini dengan
maksud untuk menuhi persyaratan yang harus peneliti penuhi untuk mendapatkan
gelar SI di jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri Salatiga.
Saya, sebagai peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna, maka kami mohon kepada semua pihak yang telah dengan rela hati
membimbing, membantu, dan juga menyemangati, baik itu dari segi materi, tenaga,
fikiran. Dan juga sangat saya rasakan bantuan dari semua yang telah menimbulkan
semangat dan gairah dilubuk hati saya dalam menyelesaikan tugas skripsi ini.
^ y o ' 'T* ' /
/ -
i
'V
U ^ J *** J ( j l— begi t u kata pepatah semoga kekhilafan dari
peneliti karena keterbatasan pengetahuan dari peneliti dan sudilah kiranya untuk
memaafkan, dan jika ada benarnya itu hanya karena petunjuk Illahi robbi yang maha
pengasih, pemurah dan pemaaf, dan berkat rahmat-Nya pulalah peneliti dapat menyelesaikan tugas Skripsi ini dengan bimbingan dan bantuan berbagai pihak.
TJntuk itu kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas limpahan Rahmat, Hidayah, Inayah, dan Mahgfirahnya.
2. Bapak Drs.Imam Sutomo, M.Ag Selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Salatiga.
3. Bapak Benny Ridwan S.Ag. M.Hum. selaku pembimbing kami yang sangat
sabar, ramah, familier, dan yang lucu selalu.
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu kepada kami di STAIN
Salatiga yang tidak kami sebutkan satu persatu.
5. Mamak ku tercinta, berkat Do’amu, hidupku dalam kasih sayang mu,
menjadikan hidup dunia akherat terasa indah dan mudah hingga kini anakmu
sudah pinter dan jadi saijana.
6. Bapak ku tercinta yang selalu mendo’akan dan membimbing jalan hidupku.
7. Segenap teman-teman di kelas Arkoun
8. Semua teman-temanku sekelompok satu Dosen bimbingan Bapak Benny yang
telah membantuku dan menyemangati aku yaitu :
a. Pak Paijo dari Gemawang Tretep Temanggung
b. Pak Fatchurrohman dari Sandon Magelang
c. Mas Wahyu dari Kemirikerep Magelang
d. Mas Asmasi dari Grabag Magelang
e. Ibu Lilik P.dari Jurang Bulu Temanggung
f. Ibu Koiriyah dari Jurang Bulu Temanggung
g. Ibu Zamziyati dari Jurang Bulu Temanggung
h. Mbak Santi dari Genting Bansari Temanggung
i. Mbak Dwi Fatma dari Tlogorejo Temanggung
Dengan iringan Do’a yang tulus peneliti berharap semoga amal Bapak,
Ibu dan Saudara-Saudara dapat balasan yang setimpal, dan di ridloi Allah SWT,
selalu dalam belaian kasih-Nya. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan memberikan sumbangan yang positif bagi
pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya.
Salatiga, 07 Agustus 2008
Peneliti
ZAENAL ARIFIN N IM : 11406587
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUI... i
LEMBAR NOTA PEMBIMBING ...ii
LEMBAR PENGESAHAN ...iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN T U L IS A N ... iv
PERSEM BAH A N ... v
M O T T O ... vi
ABSTRAK ...vii
KATA PENGANTAR...viii
DAFTAR ISI...xi
DAFTAR T A B E L ... xvi
DAFTAR L A M PIR A N ... xvii
DAFTAR G A M B A R ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang m asalah ... i
B. Rumusan m asalah ... 6
C. Tujuan penelitian... 6
D. Hipotesis tin d a k a n ... 6
E. Kegunaan p en elitian ... . 8
F. Definisi istilah / operasional ... 8 H alam an
3. Langkah-langkah penelitian atau siklus penelitian
B. Pendidikan Islam di Negara Indonesia...
1. Pengertian pendidikan islam ...
2. Faktor pendidikan secara u m u m ...
3. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar ..
A. Metode pengajaran membaca Al-Qur'an ...
C. Metode Q iro 'ati...
D. Kewajiban Muslim Terhadap A l-Q ur'an ...
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi A w a l... 39
B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ... 41
1. Perencanaan... 41
2. Pelaksanaan ... 41
a. Peran G u ru ... 42
b. Peran s is w a ... 43
c. T arg et... 43
3. Pengamatan/ Pengumpulan data ... 43
4. Refleksi ... 44
C. Penjelasan Pelaksanaan Siklus 11... 46
1. Perencanaan... 46
2. Pelaksanaan ... 46
a. Peran G u ru ... 47
b. Peran s is w a ... 47
c. T a rg e t... 48
3. Pengamatan/ Pengumpulan data ... 48
4. Refleksi ... 49
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III... 51
1. Perencanaan... 51
xiii
3. Pengamatan/ Pengumpulan data ... 53
4. Refleksi ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Pelaksanaan per s ik lu s ... 56
1. Siklus I ... 56
a. Data hasil pengamatan... 56
b. R efleksi... 58
2. Siklus II... 59
a. Data hasil pengamatan... 59
b. R efleksi... 62
3. Siklus III... 63
a. Data hasil pengamatan... 63
b. R efleksi... 66
B. Pembahasan dari setiap siklus... 66
1. Siklus I ... 66
2. Siklus I I ... 67
3. Siklus III... 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 69
B. S aran ... 71
C. Rencana Tindak L anjut... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
TABEL II
TABEL III
TABEL IV
TABEL V
TABEL VI
TABEL VII
: HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS HURUF
H U A ! YY A H DALAM SIKLUS I ... 56
: PRESENTASE HASIL BELAJAR MEMBACA DAN
MENULIS HURUF HIJAIYYAH DALAM SIKLUS I .... 57
: HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS HURUF
HIJAIYYAH DALAM SIKLUS II... 60
: PRESENTASE HASIL BELAJAR MEMBACA DAN
MENULIS HURUF HIJAIYYAH DALAM SIKLUS II.... 61
: HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS HURUF
HIJAIYYAH DALAM SIKLUS III... 64
: PRESENTASE HASIL BELAJAR MEMBACA DAN
MENULIS HURUF HIJAIYYAH DALAM SIKLUS II I... 65
L A M PIR A N LAM PIR A N
Lampiran I Surat Keterangan ... 75
Lampiran II Profil M adrasah...76
Lampiran III Susunan Pengurus ...79
Lampiran IV Jadwal Pelajaran ... 81
Lampiran V Rencana pelaksanan pembelajaran ... 82
Lampiran VI Instrumen Soal Pretes tertulis... 84
Lampiran VII Instrumen Soal tertuPs Siklus 1...86
Lampiran VIII Instrumen Soal tertulis Siklus I I ... 88
Lampiran IX Instrumen Soal tertulis Siklus III... 90
Lampiran X Kunci Jawaban ...92
Lampiran XI Instrumen Soal lesan ...94
Lampiran XII Surat Keterangan M itra ...95
Lampiran Halaman
Gambar 2 Foto Kegiatan P T K ... 96
Gambar 3 Foto Kegiatan P T K ... 97
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Manusia yang hidup tanpa agama laksana orang buta yang berjalan
tanpa tongkat dan pemandu, la tidak tahu mana jalan yang layak untuk
ditempuh, dan jalan mana yang berberlubang. Manusia tanpa cahaya agama,
tidak dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Beragama
bukan berarti hanya memiliki agama, namun lebih jauh lagi bagaimana ia
mengimplementasikan agamanya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenal Al-Qur'an sejak dini merupakan langkah yang utama dan
pertama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim
menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam rumah tangga sudah menjadi
komitmen yang universal, sehingga terdapat waktu yang khusus untuk
mengajar Al-Qur'an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga-
lembaga pengajian yang ada disekitamya.
Semua orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk para putra-
putrinya, namun tidak semua orang mampu melakukannya, ini disebabkan
oleh berbagai faktor yang berbeda-beda. Hal ini adalah sebagai bukti bahwa
kemajuan teknologi tidak dapat mereka nikmati. Imbauan pemerintah pun
terkadang tidak mereka dapatkan. Hal kongkrit dalam hal ini adalah ketidak
merataan sistem pendidikan antara suatu daerah dengan daerah lain.
Kenyataan yang peneliti hadapi disini adalah, di Dusun Banjaran, Desa
Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, dimana pendidikan
umum (Nasional) masih di nomor duakan karena keterbatasan dalam hai
ekonomi, sehingga masalah kekurangan gizi menjadi sangat berpengaruh
dalam pembentukan 1Q seorang siswa. Kurangnya perhatian dari orang tua
juga menjadi kendala yang sangat berarti, belum lagi prasarana yang serba apa
adanya membuat semakin sempurnanya arti dari sebuah ketertinggalan dalam
hal kemajuan, terutama dalam bidang pendidikan, baik itu pendidikan umum
maupun pendidikan agama (dalam hal ini agama Islam).
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin w
modem, maka terjadilah perubahan dan perkembangan di dalam masyarakat,
sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat
ini diharapkan program pendidikan yang ada, mampu menyediakan sumber
data yang dapat diolah untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan saat
ini. Agar harapan tersebut dapat terwujud diperlukan adanya perbaikan dan
pembaharuan dalam dunia pendidikan.
Harus disadari bahwa keberhasilan dunia pendidikan tidak semata-mata
ditentukan oleh suatu faktor lingkungan saja. Namun perlu adanya kerjasama
dengan faktor lingkungan yang lain. Pada dasarnya di dalam dunia
pendidikan, lingkungan itu dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Kerjasama dari ketiga lingkungan pendidikan
tersebut sangat berpengaruh sekali terhadap keberhasilan pendidikan. Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata peneliti menemui disini masih
jauh yang diharapkan, masih banyak ditemui siswa-siswi yang berpikiran
3
maupun pelajaran agama. Walaupun banyak dari siswa-siswi desa yang lebih
mementingkan pelajaran agama dari pada pelajaran umum, dan kebanyakan
mereka lebih dominan menguasai materi agama. Namun ternyata masih
banyak juga dari mereka yang belum menguasai pelajaran agama walaupun
mereka sudah lama dalam mengkaji materinya, ini terlihat pada siswa-siswi
9
yang menurut peneliti termasuk dalam kendala di atas.
Mereka yang sudah kelas V adalah dianggap sudah mampu dan lancar
dalam membaca Al-Qur'an, namun karena keadaan mereka yang berbeda
menjadikannya mereka belum bisa mencapai itu semua. Dari keterangan
mereka, mereka menguji (membaca ayat-ayat Suci Al-Qur'an) sebanyak dua
kali sehari, sore hari di Madrasah Dinniyah Non formal dan malam hari di
rumah Kyai. Namun karena kebiasaan mengaji itu adalah mereka anggap
hanya sebagai tradisi dari nenek moyang yang perlu dilestarikan, maka
kualitas dari hasil mengaji itu kurang diperhitungkan. Mereka hanya
melestarikan tradisi, dan bukan mendidik siswa-siswi mereka menjadi yang
lebih baik. Mereka juga masih enggan untuk menerima sesuatu hal yang baru,
walaupun itu bersifat untuk memajukan pendidikan. Mereka juga masih
beranggapan, bahwa pintar itu adalah datangnya dari Allah, sehingga mereka
hanya sekedar menularkan ilmu mereka tanpa mau tahu bagaimana cara
penyampaian yang bisa diterima dengan baik oleh siswa didiknya.
Ini berakibat hanya siswa yang cerdas saja yang mampu menerimanya,
sedangkan siswa yang kurang cerdas hanya akan semakin tertinggal dan
Dalam kasus membaca Al-Qur’an misalnya, siswa-siswi hanya disuruh
menirukan bagaimana bunyi dari ayat tersebut, kemudian siswa hanya disuruh
menirukan dan mengulanginya, jadi siswa tidak tahu dari masing-masing
huruf hijaiyyah tersebut, tapi cara penulisannya, tak satu pun dari huruf
hijaiyyah yang mereka dapat tuliskan kecuali hanya sedikit yang mereka
ketahui seperti Alif, ha, la, dan Isa, itu kadang terbolak balik dalam
meletakkan titik-titiknya. Disaat harus berhadapan dengan metode pengajaran
yang bertolak belakang, mereka tidak tahu apa itu huruf Alif. Mim, Nun, Ain,
Chain, dan lain sebagainya, sebab mereka hanya diajarkan tentang cara
membacanya, A lif= Aa, Mim = Ma, Nun = Na. Jim = Ja, syin = Sya, dan lain
sebagainya. Jadi kebiasaan metode pengajaran yang kurang tepat akan sangat
sangat berpengaruh kepada hasil dari siswa didiknya. Kalaupun mereka bisa
membaca dari sualu ayat dengan lancar, tetapi tetap sama juga , ketika ditanya
huruf perhurufnya mereka terkadang juga tidak mengerti, sebab ternyata
mereka bisa disebabkan karena hafal, kemungkinan ini disebabkan karena
waktu menyaji disuruh mengulang berkali-kali sampai bisa hafal.
Dalam Al-Qur'an Allah SWT mempertanyakan kepada kita tentang
tingkatan intelektualitas seseorang, dalam Surat Az-Zumar (QS.39: 9) 1 :
5
Artinya : Katakanlah: “Samakah orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui ? sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran ” (QS 39:9).
Salah satu pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam
rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah pemanfaatan penelitian
pendidikan. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang
strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus
diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan meningkatkan
kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal dapat dilakukan mengingat
tujuan penelitian tindakan di kelas ada'.ah untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran dikelas secara berkesinambungan. Tujuan
ini "melekat” pada diri guru dalam penunaian misi profesional
kependidikannya.2
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti selama ini
menunjukkan bahwa siswa kelas V MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan
Pringsurat Kabupaten Temanggung banyak yang masih rendah
kemampuannya didalam membaca dan menulis huruf Al-Qur’an (BTQ), bila
dibandingkan dengan siswa seusianya di masa 20 tahun yang lalu. Berdasar
dari latar belakang tadi Peneliti tertarik untuk meneliti tentang Upava
Meningkatkan Membaca Al-Our'an Dengan Men»minakan Metode Qiro'ati
Pada Siswa Kelas V Ml Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Primzsurat
Kabupaten Temanggung.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan
dibuat Penelitian Tindakan Kelas yaitu :
1. Apakah kemampuan membaca dan menulis huruf hijaiyyah dengan
menggunakan metode Qiro’ati pada siswa kelas V MI Bustanul Khairot
Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung dapat ditingkatkan?
2. Bagaimana pengaruh penerapan metode Qiro'ati dalam meningkatkan
semangat belajar membaca dan menulis huruf hijaiyyah pada siswa kelas
V MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan belajar
siswa-siswi pada pelajaran membaca dan menulis huruf hijaiyyah
dengan memanfaatkan metode Qiro’ati.
2. Melaksanakan pengembangan kegiatan sekolah, khususnya dalam
bidang keagamaan, dalam hal ini pelajaran membaca dan menulis
huruf Al-Qur'an dari metode tradisional beralih dengan menggunakan
metode Qiro'ati.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pengamatan dan Penelitian Tindakan Kelas, belajar
membaca Al-Qur'an dengan menggunakan metode Qiro'ati yang benar,
7
Belajar membaca Al-Qur’an memang terasa sulit tanpa adanya buku ajar
dan metode yang sesuai. Dengan menggunakan buku serta metode Qiro’ati
diharapkan siswa akan timbul gairah ketertarikan belajar membaca dan
menulis huruf hijaiyyah, ternyata belajar membaca dan menulis Al-Qur'an
sangat mudah, tidak sesuiit menggunakan metode tradisional. Berdasarkan
evaluasi dan hasil pelatihan peneliti, penerapan metode ini dapat
meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hijaiyyah bagi siswa
khususnya siswa kelas V MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung.
Menurut analisa peneliti bahwa kemampuan siswa kelas V MI Bustanul
Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung didalam
membaca dan menulis huruf hijaiyyah (BTQ), perlu ditingkaiKan dengan
alasan :
1. Di antara tuntutan minimal pendidikan sekolah dasar adalah mampu
membaca dan menulis huruf hijaiyyah dalam A!-Qur'an dengan baik dan
benar.
2. Pendidikan membaca dan menulis huruf hijaiyyah dalam Al-Qur’an di
jenjang Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah kenyataannya tinggal
meneruskan kemampuan yang dimiliki siswa dari lingkungan rumah
tangga atau lingkungan masyarakat siswa.
mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur'an siswa kelas V Ml Bustanul Khairot
3. Ikut bersama-sama mencetak generasi yang cinta Al-Quran di dalam
lingkungan masyarakat muslim, khususnya di MI Bustanul Khairot Klepu
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
E. Kegunaan Penelitian
Dengan diadakannya Penelitian Tindakan Kelas, manfaat yang
diharapkan baik dari siswa maupun dari guru sebagai berikut:
1. Manfaat bagi siswa
Siswa akan tertarik dan terkesan, dengan belajar menggunakan
metode Qiro’ati yang benar, sehingga siswa akan merasa mudah
belajar Al-Qur'an dan aktif untuk Tadarus (belajar dengan sistem
mengulang) di rumah masing-masing, sehingga kemampuan membaca
dan menulis akan meningkat.
2. Manfaat bagi guru
Guru akan lebih mudah memberi dan menambah materi
pelajaran karena siswa aktif dan berkeinginan meneruskan ketrampilan
membaca dan menulis sesuai dengan media buku Qiro'ati.
3. Bagi lingkungan sekolah
Melaksanakan pengembangan kegiatan sekolah, khususnya di
bidang keagamaan.
F. Definisi Istilah/ Operasional
Untuk memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang istilah yang
digunakan dalam penulisan skripsi, berikut ini disampaikan istilah-istilah
9
Adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan.3
Adapun yang peneliti maksudkan adalah kemampuan dalam
membaca dan menulis huruf hijaiyyah.
2. Meningkatkan adalah menaikkan drajat (taraf) dan sebagainya.4
Adapun yang peneliti maksudkan adalah meningkatkan mutu mata
pelajaran Al-Qur’an, khususnya dibidang membaca dan menulis.
3. Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa
yang tertulis itu.5
4. Menulis adalah membuat huruf atau angka dan sebagainya dengan
menggunakan pena atau pensil atau kapur dan sebagainya.6
5. Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi
Muhammad SAW.7 Sehingga kita dianjurkan untuk menjaga
kemurniannya, baik itu dari segi bacaan maupun tuiisannya.
6. Metode Qiro’ati dalam tata cara pelaksanaan sistem belajar mengajarnya
adalah dimulai dari tingkatan yang sederhana, yang paling mudah, sedikit
demi sedikit, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
3 WJS Poerwadarminta. kamus umum bahasa Indonesia (Jakarta.PN Balai Pustaka. 1984). him. 628
4 Ibid. him. 1078 5 Ibid. him .71 6 Ibid. him. 1098
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
a. Perencanaan
Dalam perencanaan perlu di identifikasi faktor pendukung dan
faktor penghambat pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan ini
meliputi :
1) Membuat rencana pembelajaran.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan.
3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui
kondisi belajar mengajar di kelas.
4) Membuat alat evaluasi.
5) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk
menguji keterlaksanaan rancangan.
b. Perencanaan tindakan m eliputi:
Dalam pelaksanaan tindakan ini guru menyusun tindakan-tindakan
intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi
tugas sehari-hari. Langkah langkah yang dilakukan yaitu :
1) Guru mengadakan appersepsi untuk mengetahui tingkat
belajar siswa.
2) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan
3) Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak
tegang.
c. Observasi
1) Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan
rencana tindakan yang telah diterapkan.
2) Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang
sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan
perubahan yang diharapkan.
d. Analisis dan refleksi
Analisis dan refleksi berfungsi untuk mengetahui apakah
tindakan yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan atau tidak, sehingga pada formatif dapat mencapai kategori
lancar.
2. Subyek Penelitian
a. Siswa.
Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas V MI Bustanul
Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang
berjumlah 13 anak.
b. Peneliti.
c. Tempat dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas V MI Bustanul Khairot
Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung pada semester I
tahun pelajaran 2007-2008.
d. Variabel Penelitian.
Variabel penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mata
pelajaran Al-Qur'an Hadits dengan penerapan metode Qiro'ati.
3. Langkah-langkah penelitian/ siklus penelitian.
Sesuai dengan yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan ini tidak hanya dilakukan satu tahapan/ langkah
(siklus) kegiatan melainkan beberapa kali siklus kegiatan. Karena
penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang
bersifat reflektif partisipatif, kolabcratif dan spiral yang memiliki tujuan
untuk perbaikan sistem metode kerja, proses, isi, kompentensi, dan
situasi8.
Daur ulang dalam penelitian diawali dengan perencanaan tindakan
(planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi
proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan
refleksi (reflekting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan
yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Adapun langkah-langkah
13
penelitian tindakan kelas ini digambarkan dalam tahap-tahap penelitian
tindakan kelas sebagai berikut9 :
Rencana RetleKsi
—r avval/rancangan
Refleksi
Rencana yang direvisi
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Rencana yang direvisi
Tindakan/ Observasi
Siklus
Siklus 2
Siklus 3
Gambar 1 . Alur Penelitian Tindakan Kelas
4 . Instrumen penelitian.
Adapun Instrumen yang disiapkan diantaranya berupa :
1. Soal tes.
2. Pedoman dan kreteria penelitian/searmg.
3. Lembar Observasi.
4. Catatan lapangan.
5 . Pengumpulan Data.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini pengumpulan data dilakukan
melalui :
a. Wawancara
b. Pengumpulan data
c. Observasi
d. Dokumentasi
a. Wawancara
Peneliti melakukan tes wawancara kepada siswa dan orang
tua untuk mengetahui seberapa tingkat kemampuan siswa dalam
membaca dan menulis huruf hijaiyyah sebelum dan sesudah
15
b. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Keberhasilan
mengumpulkan data sangat dipengaruhi oleh teknik yang
digunakan. Data yang terkumpul digunakan sebagai bahan analisis
dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik
observasi.
c. Observasi
Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki menurut
Jenoda.dkk. Observasi menjadi alat penyelidikan ilmiah jika :
1) Mengabdi pada tujuan-tujuan research yang telah dirumuskan
2) Direncanakan secara sistematik
3) Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya
dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata
4) Dapat dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannya sebagaimana
data ilmiah lainnya10.
Sedangkan observasi/ pengamatan dilaksanakan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.
Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
sikap dan respon setelah diadakan pre tes pada tiap siklus.
d. Dokumentasi
Untuk memperkuat dari hasil penelitian, maka peneliti
juga mengunakan lembar dokumentasi yang berupa foto-foto
dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.
6. Analisa data
Analisa data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan,
mengorganisasikan dan mengabstraksikan data secara sistematis dan
rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk
menyusun jawaban terhadap tujuan Penelitian Tindakan Kelas.
Dalam menganalisa data sehingga memperoleh data yang akurat,
maka peneliti menggunakan perhitungan dengan rumus :
Keterangan :
P = Presentase
YA' = Nilai rata-rata
17
H. Sistematika Penulisan.
Rangkaian laporan penelitian tindakan kelas ini disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, dan
definisi istilah (operasional), metode penelitian, sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan
membaca Al-Qur'an pada siswa kelas V.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Memaparkan deskripsi awal, deskripsi pelaksanaan siklus I,
deskiipsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus IH
(perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menguraikan deskripsi persiklus (data hasil pengamatan/
evaluasi/ Tes membaca dan menulis), refleksi keberhasilan dan
kegagalan, serta pembahasan tiap siklus)
BAB V PENUTUP
Merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup di
dalamnya kesimpulan, saran-saran, dan rencana tindakan lanjutan.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah pengertian terhadap
judul, maka disini perlu peneliti jelaskan sebagai berikut:
1. Upaya ialah : Usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud".
3. Peningkatan ialah suatu proses dalam sebuah alur yang menuju pada nilai
agar menjadi lebih baik.
2. Kemampuan ialah : Kesanggupan dan kecakapan serta kekuatan
seseorang untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu. Adapun yang
peneliti maksudkan dengan kemampuan membaca Al-Qur’an adalah
kecakapan atau ketrampilan membaca Al-Qur'an yang meliputi tiga
komponen yaitu :
a. Makhroj yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf Al-Qur'an
secara besar dan jelas,
b. Tajwid ialah tentang cara membaca AI-Qur’an dengan baik dan
benar11 12 (larlil).
c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca,
merangkai kata perkata secara benar dan tepat.
11 WJS Poerwadarminta, Op.cit. him. 1132
Ditjen Binbaga Islam Dep. Agama Islam RI, Qur,an Hadis untuk Madrasah Ibtidaiyah kelas IV (Jakarta, KUCICA. 1993) him. 17
1 9
3. Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim dipakai
oleh guru atau sering disebut metode tradisional. Sedangkan metode
mengajar inkonvensional yaitu suatu teknik mengajar yang baru
berkembang dan belum lazim digunakan secara umum13.
4. Al-Qur'an berdasarkan dari segi bahasa merupakan bentuk mashdar dari
kata qara’a, yang berarti bacaan atau apa yang tertulis padanya M aqru’,
seperti terdapat dalam surat Al-Qiyamah (QS.75:17-18)14 :
» '
j A j \ g.
J C f
t A ' -■
A i j \ j 3
lili
j A j! e f S j LxJlPArtinya : Sesungguhnya atas tanggungan kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
Adapun definisi Al-Qur’an secara terminologi, menurut sebagian besar
ulama Ushul Fiqih adalah sebagai berikut:
w " z , 'U . s * ' ' n< ' j z> 'U ^ 'h ' s l * * y
Artinya : “Kalam Allah Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, tertulis dalam mushaf; dimulai dari surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Naas. ”
’ M.Basyirudin Usman Metodologi Pembelajaan Agama Islam (Jakarta. Ciputat Pers. 2002) hlm.33
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kapada Nabi
Muhammad SAW '5.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, sebagai salah satu rahmat yang tiada taranya bagi alam
semesta . Firman Allah dalam surat Al-Anbiya' (QS. 21:107)15 16.
JJ
Artinya : Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam . (.Al-Anbiya' :J07)
Di dalamnya terkumpul wahyu-wahyu Ulahi yang menjadi
petunjuk dan pedoman bagi siapa saja yang mempercayainya dan
mengamalkannya. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah (QS. 2:2)17:
JJ (_£ 4^3 t JLU'3
Artinya : Inilah Al-Kitab yang tiada keraguan didalamnya petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa ( Al-Baqarah: 2)
Kemampuan dalam membaca Al-Qur’an dalam hal ini adalah
pengertian yang paling mendasar, yaitu ketrampilan membaca Al-Qur'an
dilihat dari kecakapan yang diperagakan siswa-siswi dalam membaca Al-
Qur'an, dalam hal ini dapat dilihat dari tiga komponen utama yaitu:
Makhroj, Tajwid, dan Kelancaran membaca dan menulis huruf Al-Qur'an.
15 Rachmat SyafeM, Ibid, hi m.50
21
Makhroj adalah berkaitan dengan bacaan huruf-huruf arab secara
benar menurut hukum bacaan.
Adapun kelancaraan bacaan dapat diukur dari kecepatan santri
membaca dan merangkai kata perkataan secara benar, Ketiga komponen
disatukan sebagai alat ukur kesempurnaan membaca Al-Qur'an. Sedang
dua komponen lainnya yaitu lagu dan adab membaca tidak dijadikan
evaluasi karena tuiuan penelitian mengukur ketrampilan membaca.
Masing-masing komponen pendidikan berisi indikator secara
bertingkat menunjukkan cakupan penguasaan ketrampilan dalam
mengucapkan Makhroj, Tajwid, dan kelancaran dalam membaca.
Kriteria dalam bidang Tajwid tidak mencakup secara keseluruhan,
namun dibatasi pada bagian pokok yang sangat mendasar sedang penilaian
makhroj agar dirinci supaya dapat diketahui kesalahan baca yang sering
diiakukan oleh anak.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dimaksud dengan
faktor yang mempengaruhi membaca Al-Qur'an pada anak yang meliputi 3
komponen yaitu : Makhroj, Tajwid, dan kelancaran menulis dan membaca.
Masing-masing komponen berisi indikator secara bertingkat yang
menerangkan kemampuan menulis dan membaca Al-Qur'an.
Tabel 1 :
B. Pendidikan Islam di Negara Indonesia
1. Pengertian Pendidikan Islam
Bila kita akan melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa,
maka kita harus melihat kepada kata arab karena ajaran Islam itu
23
gunakan sekarang dalam bahasa Arab nya adalah “Tarbiyah" dengan kata
kerja "Robba". Kata "Pengajaran" dalam bahasa Arab nya adalah T a’lim,
dengan kata kerjanya "Allama". pendidikan dan pengajaran dalam bahasa
Arabnya "Tarbiyah wata'lim" sedangkan “Pendidikan Islam” dalam
bahasa Arabnya adalah 'Tarbiyah Islamiyah',.
Kata keija Rabba (mendidik) sudah digunakan pada zaman Nabi
Muhammad SAW seperti terlihat dalam ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi.
Dalam Al-Qur'an Surat Al-Isro’ (QS.17:24)18 kata ini digunakan dalam
susunan sebagai berikut:
■j'
Artinya : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".
( Al-Isro ’ : 24)
Dalam bentuk kata benda, kata "Rabba" ini digunakan untuk
“Tuhan” mungkin karena Tuhan bersifat mendidik, mengasuh,
memelihara, bahkan mencipta. Dalam Surat Asy-Syu’araa’ (QS.26:18)19
ayat lain kata ini digunakan dalam susunan sebagai berikut:
Artinya : Fir'aun menjawab: "Bukankah kami Telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
(Asy-Syu ’araa ’: 18)
Kata lain yang mengandung arti pendidikan itu ialah :
n t ' 4 * '% ' * * ' ’ f '%
i
-- J
Jl
Artinya : “Tuhanku Telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku
Kata ta'lim dengan kata kerjanya 'Allama',
Juga sudah digunakan pada zaman Nabi baik dalam Al-Qur'an,
Hadist atau pemakaian sehari-hari, kata ini lebih banyak digunakan dari
pada kata “Tarbiya” tadi. Dari segi bahasa, perbedaan arti keduannya itu
cukup jelas. Bandingkanlah penggunaan dan arti kata berikut ini dengan
kata ..rabba.., .,addaba.., "nasya" dan lain-lain yang masih kita
ungkapkan tadi. Seperti disebutkan dalam surat An-Naml (QS.27:16)20 .
J& S \ <3^ U l i
Artinya : . “Berkata (Sulaiman) : “ Wahai manusia. Telah diajarkan pengertian bunyi burung”. ( An-N am l: 16)
Pendidikan Islam sebagai pengembangan fitrah atas dasar
ajaran-ajaran Islam dengan dikembangkannya fitrah tersebut, diharapkan
manusia dapat hidup secara sempurna lahir dan batin.
2. Faktor-faktor pendidikan secara umum.
Faktor-faktor pendidikan secara umum meliputi beberapa hal
diantaranya:
25
a. Faktor Pendidik
Untuk berhasilnya sebuah sistem pendidikan, faktor pendidik
memiliki peran yang sangat penting. Bagaimanapun, dia adalah
seorang penyampai ilmu, pemberi nasehat dan teladan bagi anak
didiknya, untuk itu dia harus mampu mempertahankan penampilannya
sebagai orang terbaik dimata anak didiknya. Abdullah Nashih ulwan
mensyaratkan bagi setiap pendidik untuk memiliki sifat sifat asasi
yaitu: ikhlas, bertaqwa, berilmu, bersikap dan berperilaku santun serta
memiliki rasa tangggung jawab.
b. Faktor Anak didik.
Anak didik adalah obyek pendidikan. Dialah pihak yang harus
diajar, dibina dan dilatih untuk dipersiapkan menjadi manusia yang
kokoh iman dan Islamnya serta berakhlak mulia. Bagaimanapun
kondisi seorang anak, ia harus terima sebagai amanah bagi orang
tuanya dan para pendidik. Untuk itu wajib ditanamkan padanya, dasar-
dasar keimanan, ajaran-ajaran Islam, dan nilai-nilai kemuliaan akhlak,
agar ia dapat hidup dengan damai dan tenteram dibawah risalah
Rasulullah SAW. Walaupun demikian, untuk berhasilnya
merealisasikan tujuan pendidikan secara optimal, faktor anak didik
harus menjadi perhatian. Dalam hal ini, anak didik perlu dipersiapkan
sedemikian rupa, agar tidak mengalami banyak hambatan dalam
c. Faktor Materi Pendidikan
Untuk mewujudkan generasi yang kokoh iman dan Islamnya,
Abdullah Nashih Ulwan menekankan materi pendidikan yang
bersifat mendasar dan universal. Materi-materi pendidikan tersebut
adalah:
1) Pendidikan iman
2) Pendidikan akhlak (moral)
3) Pendidikan fisik
4) Pendidikan intelektual
5) Pendidikan psikis
6) Pendidikan sosial
7) Pendidikan seksual
8) Faktor Metode dan Teknik pendidikan,
Untuk menghasilkan anak didik yang baik maka
diperlukan suatu metode khusus dan teknik pendidikan
d i antaranya:
a) Pendidikan dengan keteladanan
b) Pendidikan dengan adat kebiasaan
c) Pendidikan dengan nasehat
d) Pendidikan dengan perhatian
27
9) Faktor Prinsip-prinsip Pendidikan Anak
Islam dengan prinsip-prinsip edukatif yang kekal, telah
meletakkan pokok dan metode pengembangan kepribadian anak.
Perkembangan ini meliputi aqidah, moral, fisik, mental,
spiritual, dan sosial. Adapun kaidah-kaidah pokok dalam
pendidikan anak yang akan membawa kepada tercapainya tujuan
yang mulia berpusat pada dua prinsip, yaitu prinsip ikatan dan
prinsip peringatan.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Menurut Witheringlon dalam bukunya Educational psychology
mengemukakan “Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian
yang menyatakan diri sebagai suatu reaksi yang berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepandaian atau pengertian”. Belajar merupakan suatu
perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah
kepada kebaikan. Belajar sebagai salah satu proses aktivitas menuju
keberhasilan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun yang
mempengaruhi belajar antara lain : faktor individual, faktor sosial, faktor
lingkungan, faktor kesehatan 21.
a. Faktor Individual
Yang termasuk faktor individual menurut Ngalim Purwanto yaitu:
1) Kematangan
him. 107
2) Kecerdasan
3) Latihan
4) Motivasi
5) Pribadi.
b. Faktor Sosial
Yang dimaksud dengan faktor sosial yaitu faktor yang timbul
akibat pengaruh sosial atau yang datang dari luar individu anak,
motivasi sosial juga mempengaruhi dalam belajar anak. Adapun yang
dimaksud dengan motivasi sosial ialah motivasi yang timbul akibat
rangsangan dari luar baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja.
Untuk mencapai prestasi berajar yang baik dan memuaskan
harus ada dorongan dari dalam pribadi anak yaitu adanya suatu
kesempatan yang dikeluarkan oleh anak tersebut, sehingga akan
menimbulkan gairah belajar untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
Adapun dorongan dari luar yang paling utama yaitu dorongan
dari orang tua anak. Orang tua harus melibatkan diri pada pendidikan
dan belajar anak, karena orang tua yang tidak pernah melibatkan diri
dalam pendidikan anak maka tidak akan tahu perkembangan anak
dalam belajar atau pendidikan yang telah dicapai oleh anak di sekolah,
oleh karena itu hendaknya antara orang tua dan sekolah sejalan dalam
29
c. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud disini ialah lingkungan dimana
anak-anak atau siswa-siswi bergaul. Apabila anak dalam pergaulan
terdiri dari orang yang rajin belajar maka dengan sendirinya anak akan
terpengaruh pula, sehingga anak akan giat belajar untuk mengejar
prestasi. Sebaliknya bila anak dalam bergaul dengan anak-anak malas
belajar, maka dengan sendirinya anak akan malas pula.
d. Faktor Kesehatan
Anak yang sakit-sakitan tentu pelajaran dengan baik, sehingga
hasilnyapun tentu kurang memuaskan. Kesehatan akan turut
mempengaruhi pertumbuhan anak, baik fisik maupun jiwa anak. Oleh
karena itu sebaiknya orang tua memperhatikan kesehatan sejak sedini
mungkin.
4. Metode Pengajaran Membaca Al-Qur’an
Pengertian metode pembelajaran membaca Al-Qur'an dalam
penulisan ini dimaksudkan adalah cara yang dilakukan oleh Ustadz/
Ustadzah untuk megajarkan membaca huruf Al-Qur'an kepada santri-
santrinya sehingga tercipta suasana dinamis. Menggunakan istilah
pembelajaran karena diharapkan yang lebih aktif adalah siswa/ santri
sebagai yang belajar, sedangkan bila memakai istilah pengajaran seolah-
olah yang aktif Ustadz/ Ustadzah sebagai pengajar dan siswa pasif. Dalam
pembahasan ini dititik beratkan pada bagaimana cara Ustadz/ Ustadzah
Metode pengajaran adalah suatu cara pelaksana dari pada proses
pengajaran atau soal bagaimana teknisnya suatu bahan pelajaran diberikan
kepada murid-murid sekolah.
Metode diktatoral, metode ini didasarkan pada teori emperisme
dalam pendidikan yaitu teori yang berpendapat bahwa perkembangan
manusia itu semata-mata ditentukan oleh faktor luar (eksogen).
Metode liberal. Metode ini berdasarkan naturalisme yang
berpendapat bahwa perkembangan manusia itu sebagian besar ditentukan
oleh kekuatan dari dalam (indagen) dan seterusnya disampaikan metode
demokratis, "Metode ini berdasarkan pada teori convergensi yang
mengatakan perkembangan manusia itu tergantung pada faktor dari dalam
dan dari luar (eksogen dan endogen).
Berangkat dari pengertian itu kiranya para ahli pendidikan telah
sepakat bahwa tidak ada metode pembelajaran/ pengajaran yang paling
baik, tetapi yang ada adalah metode yang cocok atau sesuai dengan tabiat
santri. Tabiat siswa/ santri berupa kejiwaan umur dan perbedaan
perorangan. Metode pengajaran bisa dianggap berhasil kalau Ustadz/
Ustadzah mahir dalam mengatur kelas, tidak hanya terpaku pada satu
metode saja, tetapi bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi kelas itu.
Termasuk dalam kondisi proses belajar mengajar adalah keadaan kelas dan
waktu belajar.
Setiap metode pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa
3 1
maksimal, sekaligus mampu bertahan lama sehingga melekat sebagai sikap
dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal metode, Allah
SW T berfirman dalam Surat An-Nahl (QS. 16:125) 22 sebagai berikut:
^ f ^ ' C- ^
j j p l
^
3-A
di)J
o j tj—^ J ^
CID
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An-Nahl: 125)
C. Metode Qiro’ati
Metode Qiro’ati menekankan langsung pada latihan membaca.
Dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada
tingkatan yang sempurna. Buku Qiro’ati bisa untuk segala umur, dari TK
sampai Perguruan Tinggi.
> Buku paket untuk Santri tingkat TK terdiri 6 jilid
> Buku paket untuk Santri tingkat SD terdiri 4 jilid
> Buku paket untuk Santri perguruan tinggi terdiri 2 jilid
Cara pembelajaran bisa dengan klasikal maupun dengan belajar sistem
privat, sehari satu jam. untuk TK dapat diselesaikan antara 4-10 bulan untuk
tingkat SD antara 3-6 bulan, untuk tingkat SLTP antara 1-2 bulan dan untuk
Mahasiswa antara 15-20 pertemuan.
Metode Qiro'ati secara garis besar perlu peneliti kemukakan hal-hal
sebagai berikut:
1. Pertama-tama harus diketahui dahulu, mulai jilid beberapa siswa/ santri
harus mulai belajar, untuk itu santri harus dites dulu dengan lembar
penjajagan.
2. Pengajaran bersifat privat. Masing-masing santri disimak satu persatu
secara bergantian dan hasil belajarnya dicatat pada Kartu Prestasi Santri
3. Guru hanya menunjukkan pokok-pokok pelajaran saja dan perlu
mengenalkan istilah-istilah, dan guru tidak menuntun membaca bila
siswa/ santri keliru Guru membetulkan huruf yang keliru saja dengan
isyarat, bila masih saja lupa, baru ditunjukkan dengan bacaan yang
sebenarnya.
4. Setiap kelas 20 siswa/ santri seorang guru (tanpa guru bantu)
5. Bagi siswa/ santri yang lebih cerdas tidak perlu membaca setiap
halaman secara penuh.
6. Guru yang mengajar harus memiliki shahadah terlebih dahulu dari Team
Qiro’ati Semarang.
7. Mengajar jilid I dan 11 dengan sistem perorangan
8. Mulai jilid III diperkenalkan pelajaran Tajwid
9. Mengajar jilid IV sampai terakhir, termasuk membaca Al-Qur'an
33
10. Setelah khatam jilid VI, diberikan pelajaran Ilmu Ghorib (hati-hati
dalam membaca Al-Qur-an).
11. Siswa/ santri diperbolehkan melanjutkan ke halaman berikutnya jika
mampu membaca lancar tanpa ada salah.
12. Didalam mulai mengajar jilid tiga seperti mengajar jilid-jilid sebelumnya
yaitu dibaca langsung tidak diurai dan guru tidak menuntun membaca,
siswa/ santri membaca sendiri setiap halaman setelah guru menjelaskan
pokok pelajaran dan memberikan contoh membaca sekedar satu baris.
Diantaranya:
o
a. Dalam mengenal huruf U (nun sukun) langsung dengan bacaan
Tajwid, dan mengenalkan tamvin harus dibaca dengung, sebab suara
o
tanwin sama dengan suara U (nun sukun).
b. Mengenalkan bacaan semua Mad, seperti M ad Wajib/ Jaiz, supaya
dibaca panjang yang nyata.
c. Pelajaran makhroj, seperti : O* dan O" , £ dan £ dan lain
sebagainya, berusaha agar setiap guru mampu membaca makhroj
dengan sebaik mungkin.
d. Mengenalkan setiap huruf u dan f supaya dibaca dengan
ghunnah yang nyata.
e. Mengenalkan semua huruf j yang tidak dibaca karena tidak ada
f. Setiap f tidak boleh dibaca dengung, kecuali f berhadapan dengan
f harus dibaca dengung.
0
g. Setiap huruf U (nun sukun) jika berhadapan dengan huruf f suara
o
U hilang, ditukar dengan suara f .
h. Setiap U (nun sukun) jika berhadapan dengan huruf j \ J suara U
(nun sukun) hilang ditukar dengan suara j \ J .
13. Siswa/ santri tidak dibenarkan pindah ke jilid berikutnya jika belum
dapat membaca lancar tanpa salah baca pada jiiid sebelumnya.
14. Ketelitian dan Kewaspadaan guru pada setiap siswa/ santri saat
membaca sangat diperlukan.
15. Pelajaran sholat, do'a diberikan menjelang usai pelajaran.
Metode Qiro’ati memiliki prinsip dan sifat belajar sebagai berikut:
1. Prinsip dasar metode Qiro’ati terdiri dari empat macam tingkat
pengenalan.
a. Tariqat Assutiyah (penguasaan, pengenalan bunyi)
b. Tariqat Attadrij (pengenalan dari yang mudah ke yang sulit)
c. Tariqat Maqaranah (pengenalan perbedaan hunyi pada huruf yang
hampir memiliki makhroj yang sama)
35
2. Sifat dan Metode Qiro’ati
a. Bacaan langsung tidak dieja, yaitu tidak diperkenalkan huruf-
hurufnya.
b. Menggunakan sistem CBSA.
Metode Qiro’ati mempunyai beberapa kekuatan :
1. Proses yang digunakan pendek (satu proses untuk mengenal bunyi/
lambang huruf)
2. Logikanya sangat sistematis dari model yang berulang-ulang.
3. Bagi siswa/ santri yang lancar/ pandai lebih cepat menyelesaikan jilid-
jilid tertentu.
4. Terdapat alat kontrol prestasi yang baku sehingga dapat menilai siswa/
santri setiap perkembangan/ kemajuan dan sangat tertib.
Metode Qiro’ati juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain:
1. Alokasi yang diperlukan lebih banyak.
2. Beban guru menjadi lebih besar.
3. Membatasi keinginan siswa/ santri.
D. Kewajiban Muslim Terhadap Al-Qur'an
AI-Qur'an adalah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh
Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran pokok
yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan. Ajaran
yang terkandung dalam Al-Qur'an itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang
berhubungan dengan amal yang disebut syariah. Al-Qur'an diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai rahmat bagi alam
semesta hal ini seperti yang difirmankan Al-Qur'an : Firman Allah dalam surat
Al-Anbiya'(QS. 21:107) 23.
A rtinya: Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
Al-Qur'an disamping merupakan wahyu Allah yang berisi ajaran-
ajaran pokok tentang Aqidah dan Syariah, juga merupakan petunjuk kejalan
yang benar bagi kita agar melaksanakan ajaran-ajaran yang benar hal ini
ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra (QS. 17:9)24 :
Artinya : Sesungguhnya A l Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar ( Al-Isra ’; 9)
Keistimewaan yang lain bahwa kemurnian Al-Qur’an tetap teijaga,
dan hal ini dijamin oleh Allah. Allah yang menciptakannya, maka Allah tentu
juga mampu menjaganya. Hal-hal yang secara tidak langsung agar manusia
menjaga kemurnian dari Al-Qur’an, oleh Allah manusia diperintahkanuntuk
melakukan hal- hal sebagai berikut:
rahmat bagi semesta alam.
37
1. Membacanya
Salah satu cara untuk ikut memelihara kemurnian Al-Qur'an ialah
dengan cara membiasakan diri membaca AI-Qur'an disetiap kesempatan baik
pagi, sore, malam dan siang, seperti dicantumkan dalam surat Al-Hijr
(QS.
15-.
9) 25:
Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan A l Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya. ( A l-H ijr: 9)
Tentang pahala bagi orang-orang yang membaca Al-Qur'an Allah
menerangkan dalam surat Al-Baqarah (QS.2:121)26 :
Artinya : Orang-orang yang Telah kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya, dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi. (Al-Baqarah :121)
Mengenai pahala membaca Al-Qur'an, Ali bin Abi Tholib
mengatakan bahwa, tiap-tiap orang yang membaca Al-Qur'an dalam
sembahyang akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap-tiap
huruf yang di ucapkannya.
2. Mendengarkan
Sebagian ulama mengatakan, bahwa mendengarkan orang
membaca Al-Qur'an pahalanya sama dengan orang yang membacanya.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-A’raaf (QS.7:204) 27 28:
aSsIxJ j lj j aJ Ls I * 1 -L **1$1
Artinya : Dan apabila dibacakan Al-Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. ( Al-A 'Raaf : 204)
3. Mentadaburi Al-Qur'an
Mentadaburi Al-Qur'an artinya ialah membaca Al-Qur,an dengan
merenungkan dan memahami isi kandungan Al-Qur'an. Dengan jalan
mentadaburi Al-Qur'an maka seseorang akan dapat mengambil manfaat
Al-Qur'an. Mentadaburi (mendalami Al-Qur'an) sangat dianjurkan, hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat Muhammad (QS.47:24)
Artinya : Maka apakah mereka tidak memperhatikan A l Quran ataukah hati mereka terkunci ? (Muhammad: 24)
4. Menghafal Al-Qur'an
Langkah yang nyata untuk menjaga keaslian Al-Qur'an yang lain
adalah dengan jalan menghafal Al-Qur'an baik menghafal secara
keseluruhan atau sebagian dari Al-Qur'an.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Diskripsi Awal
Peneliti melakukan pretes kepada semua siswa kelas V di MI Bustanul
Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung tentang
kemampuannya membaca dan menulis huruf Al-Qur'an awal bulan Ramadhan
1427 H atau minggu kedua pada bulan September 2007. Namun sebelum itu
peneliti terlebih dahulu telah melakukan pengamatan awal pada hari Jum’at,
tanggal 07 September 2007, sehingga dapat diketahui hasil prestasi pada
masing-masing siswa sebelum pretes dilaksanakan. Kemudian selama bulan
Oktober dan November 2007, guru diharuskan untuk menulis catatan
kemajuan membaca dan menulis huruf Al-Qur'an setelah siswa diberikan
tugas (perlakuan) khusus membaca dan menulis huruf Al-Qur'an, termasuk
tugas tugas membaca dan menulis Al-Qur'an di kelas dan diiuar kelas. Pada
awal bulan November 2007, semua siswa diberikan pos tes. Peneliti
melakukan wawancara terhadap 13 siswa. Secara bersamaan pula peneliti
menghadirkan para orang tuanya untuk ikut menyaksikan kemampuan putra
putrinya dalam membaca dan menulis A!-Qur'an. Kemudian peneliti
mewawancarai orang tua dari masing masing siswa tentang kebiasaan belajar
siswa dalam membaca dan menulis huruf Al-Qur'an di luar sekolah,
kesenangan anak/ siswa, dan sikap siswa terhadap sekolah. Peneliti dibantu
rekan sejawat guru saling memantau di kelas untuk melihat secara dekat
strategi pembelajaran yang diterapkan. Akhirnya, peneliti menganalisis data
untuk melihat perkembangan kemajuan kemampuan membaca dan menulis
huruf Al-Qur'an : yang menguasai membaca dan menulis huruf Al-Qur'an,
yang hanya mampu membaca huruf Al-Qur'an, tapi tidak bisa menuliskan
hurufnya, dan yang belum mampu membaca Al-Qur'an dan juga menuliskan
huruf Al-Qur'an.
Setelah peneliti cermati, kemudian untuk memutuskan apakah sudah ada
kemajuan yang berarti atau belum, maka penelitian ini menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil Setting di MI Bustanul Khairot
Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Menurut Zainal Aqib
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas29. Penelitian
Tindakan Kelas ini ditujukan pada kelas V sehingga pelaksanaannya
mengikuti alur sebagai berikut:
1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaian Al-Qur'an dan
penetapan alokasi waktu pelaksanaannya Semester I (Septem'oer-
November 2007)
2. Pelaksanaan/ Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar
baca tulis Al-Qur'an melalui metode Qiro’ati.
3. Observasi, dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran m eliputi:
Aktivitas guru dan siswa; pengembangan materi dan hasil belajar siswa.
29
41
4. Refleksi,kegiatan pembelajaran dianalisa dan sekaligus menyusun rencana
perbaikan pada siklus berikutnya30.
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan guru
dan kepala sekolah yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan
refleksi selama penelitian berlangsung.
B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan.
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pembelajaran menurut pedoman buku Qiro’ati,
soal-soal yang berpedoman dari buku metode Qiro’ati, dan alat -alat
peraga pendukung yang ada dalam paket metode Qiro’ati. Selain itu juga
dipersiapkan lembar observasi pengelolaan cara belajar mengajar metode
Qiro’ati dengan pengajaran terarah dan lembar observasi aktivitasi guru
dan siswa.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 17 September 2007 di Ml Bustanul Khairot Klepu
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung pada kelas V sebanyak 13
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
belajar mengajar mengacu kepada rencana pembelajaran yang telah
dipersiapkan.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah rekan guru
sejawat yang menjadi wali kelas IV.
Awal proses belajar mengajar yang meliputi 3 kategori yaitu : bagi
guru, bagi siswa, dan target,
a. Peran Guru
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a.
2) Guru mengucapkan salam pembukaan.
3) Guru mengamati siswa sampai benar-benar siap belajar.
4) Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh dan
mengulangi bunyi huruf hijaiyyah sesuai makhrojnya, kemudian
siswa disuruh menirukan kemudian menuliskannya di lembar tugas
yang telah disediakan.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang
dilaksanakan.
6) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan
Kelas yang sedang dilaksanakan.
7) Guru memberikan soal imtihan dan imlak pada tiap-tiap kelompok
untuk mengerjakan tugas masing-masing.
8) Guru memberikan imtihan dan imlak secara individu.
9) Guru memberi nilai.