• Tidak ada hasil yang ditemukan

D iajukan U ntuk M em en u h i K ew ajiban dan M elengkapi Syarat Guna M em p eroleh G elar Sarjana Strata I D alam Ilm u T arbiyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "D iajukan U ntuk M em en u h i K ew ajiban dan M elengkapi Syarat Guna M em p eroleh G elar Sarjana Strata I D alam Ilm u T arbiyah"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN AJARAN 2007-2008

S K R I P S I

D iajukan U ntuk M em enuh i K ew ajiban dan M elengkapi Syarat

Guna M em peroleh G elar Sarjana Strata I

D alam Ilm u T arbiyah

D isusun Oleh :

Z A E N A L AR1F1N

NIM : 114 06 587

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI

PADA SISW A KELAS V M I BUSTANUL KHAIROT KLEPU

KEC. PRINGSURAT KAB. TEMANGGUNG

TAHUN AJARAN 2007 - 2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

OLEH

ZAENAL ARIFIN

NIM

: 11406587

FAKULTAS TARBIYAH

PRO G RAM ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM

SEKO LAH TING G I AG AM A ISLAM NEGERI

SALATIGA

2008

(3)

Salatiga, 9 Agustus 2008

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 eksem plar.

Hal : Naskah Skripsi

Sdr. Zaenal Arifin.

Kepada Yth.

Ketua STAIN Salatiga di

-SALATIGA

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, Koreksi dan perbaikan seperiunya,

maka skripsi saudara:

Nama : Zaenal Arifin

NIM : 11406587

Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PA I

Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca

Al-Qur’an Melalui Metode Qiro’ati Pada Siswa

Kelas V MI Bustanul Khairot Klepu

Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung

Tahun Ajaran 2007-2008

Sudah dapat diajukan dalam sidang Munaqasah.

Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalaamu *alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

(4)

SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Faks, 323433 Salatiga 50721

httpr/www-satainsalatiga.ac.id.e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Saudara : Zaenal Arifin dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11406587

yang berjudul: Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Melalui Metode

Qiro’ati Pada Siswa Kelas V MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat

Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2007-2008 (PTK) telah di munaqosyahkan

dalam sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Salatiga Pada Hari Sabtu-Minggu tanggal 24 Agustus 2008 dan telah di terima sebagai

bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

Salatiga 24 Agustus 2008 21 Rajab 1429H

Panitia Ujian

Benny Ridy an S.Ag.M.Hum N ip: 150 296 097

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jaw ab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang

lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungjawabkan kembali dihadapan sidang munaqosyah skripsi.

Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan

bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya.

Salatiga 9 Agustus 2008

Peneliti

ZAENAL ARJFIN N im :11406587

(6)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini kepada :

1. My Emak, Hj. Basriyah tercinta.

2. My Bapak, H. Ambari tercinta.

3. My Family

-4. Buat keponakanku Ramdani yang lucu selalu, yang baru masuk sekolah di TK

Pandan Wangi Sandon.

5. Almamater tercinta.

(7)

Habis Ealap Tar bit!ah 1'arang

£

o j

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(8)

ABSTRAK

Judul Skripsi : “Upaya meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an melalui metode Qiro’ati pada siswa kelas V Ml Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2 0 0 7 -2 0 0 8 ”.

Kata K unci: Meningkatkan Kemampuan, Metode Qiro’ati, Makhroj, Tartil, Tajwid.

Belajar membaca dan menlis Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Qiro’aii dipilih karena metode ini terbukti mampu meningkatkan dan mempermudah proses belajar mengajar BTQ dibandingkan dengan metode tradisional.

Untuk itu guru harus benar-benar memahami tujuan mengajar secara khusus yaitu memilih metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, selain itu juga faktor-faktor lain seperti sarana prasarana sekolah, lingkungan sekitar dan lain-lain.

Permasalahan yang ingin dikaji dalam dalam penelitian tindakan ini adalah :

a) Apakah kemampuan membaca dan menulis huruf hijaiyyah dengan

menggunakan metode Qiro’ati pada siswa kelas V dapat ditingkatkan ?

b) Bagaimana pengaruh penerapan metode Qiro'ati dalam meningkatkan semangat belajar membaca dan menulis huruf hijaiyyah pada siswa kelas V ? Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah:

a) Untuk mengetahui peningkatkan keaktifan dan kemampuan belajar siswa- siswi pada pelajaran membaca dan menulis huruf hijaiyyah dengan memanfaatkan metode Qiro’ati.

b) Merubah pelajaran membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dari metode tradisional beralih dengan menggunakan metode Qiro’ati.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan {action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan, kegiatan dan Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (23.07%), siklus II (46.17%), siklus III 76.93%).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan membaca dan menulis huruf

hijaiyyah siswa kelas lima dengan menggunakan metode Qiro’ati dapat ditingkatkan.

(9)

/// / / / « / /•>

/ i

$A \ \

J

^ ^Ac-

^

X 1 J

J S^lLeal^

^J-1— xS \

L_l^) ^ ^—

A “\\\

y 'J y o < i y y '

-

' J ' °

t x

9

(j___J--- a---«

2

d 4_J 2x-x^aj 4 11 ^ ic . j T

a ~\a C

)—}—■

*—^ ^)-

a

1' J

Dengan mengucapkan syukur Al-Hamdulillah, segala puji peneliti panjatkan

keharibaan Allah SWT, berkat Bimbingan dan kemudahan yang Allah SWT

anugerahkan kepada peneliti, sehingga mendapat kesempatan untuk menyelesaikan

skripsi penelitian tindakan kelas, dengan judul ‘Upaya Meningkatkan Kemampuan

Membaca Al-Qur’an Melalui Metode Qiro’ati pada siswa kelas V MI Bustanul

Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung tahun ajaran 2007-

2008”. Semoga semua ini adalah sebagai jalan Ukhuwah Islamiyah, dan juga untuk

memperkaya ilmu pengetahuan peneliti, dan dalam mengamalkan Dinul Islam

sebagaimana diajarkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sholawat serta saiam semoga tercurah kepada baginda Nabi Muhammad

SAW, keluarganya, sahabatnya sampai pengikutnya. Penyusunan skripsi ini dengan

maksud untuk menuhi persyaratan yang harus peneliti penuhi untuk mendapatkan

gelar SI di jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri Salatiga.

Saya, sebagai peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh

dari sempurna, maka kami mohon kepada semua pihak yang telah dengan rela hati

membimbing, membantu, dan juga menyemangati, baik itu dari segi materi, tenaga,

fikiran. Dan juga sangat saya rasakan bantuan dari semua yang telah menimbulkan

semangat dan gairah dilubuk hati saya dalam menyelesaikan tugas skripsi ini.

^ y o ' 'T* ' /

/ -

i

'V

U ^ J *** J ( j l— begi t u kata pepatah semoga kekhilafan dari

peneliti karena keterbatasan pengetahuan dari peneliti dan sudilah kiranya untuk

memaafkan, dan jika ada benarnya itu hanya karena petunjuk Illahi robbi yang maha

(10)

pengasih, pemurah dan pemaaf, dan berkat rahmat-Nya pulalah peneliti dapat menyelesaikan tugas Skripsi ini dengan bimbingan dan bantuan berbagai pihak.

TJntuk itu kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas limpahan Rahmat, Hidayah, Inayah, dan Mahgfirahnya.

2. Bapak Drs.Imam Sutomo, M.Ag Selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Salatiga.

3. Bapak Benny Ridwan S.Ag. M.Hum. selaku pembimbing kami yang sangat

sabar, ramah, familier, dan yang lucu selalu.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu kepada kami di STAIN

Salatiga yang tidak kami sebutkan satu persatu.

5. Mamak ku tercinta, berkat Do’amu, hidupku dalam kasih sayang mu,

menjadikan hidup dunia akherat terasa indah dan mudah hingga kini anakmu

sudah pinter dan jadi saijana.

6. Bapak ku tercinta yang selalu mendo’akan dan membimbing jalan hidupku.

7. Segenap teman-teman di kelas Arkoun

8. Semua teman-temanku sekelompok satu Dosen bimbingan Bapak Benny yang

telah membantuku dan menyemangati aku yaitu :

a. Pak Paijo dari Gemawang Tretep Temanggung

b. Pak Fatchurrohman dari Sandon Magelang

c. Mas Wahyu dari Kemirikerep Magelang

d. Mas Asmasi dari Grabag Magelang

e. Ibu Lilik P.dari Jurang Bulu Temanggung

f. Ibu Koiriyah dari Jurang Bulu Temanggung

g. Ibu Zamziyati dari Jurang Bulu Temanggung

h. Mbak Santi dari Genting Bansari Temanggung

i. Mbak Dwi Fatma dari Tlogorejo Temanggung

(11)

Dengan iringan Do’a yang tulus peneliti berharap semoga amal Bapak,

Ibu dan Saudara-Saudara dapat balasan yang setimpal, dan di ridloi Allah SWT,

selalu dalam belaian kasih-Nya. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penyusun khususnya dan memberikan sumbangan yang positif bagi

pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya.

Salatiga, 07 Agustus 2008

Peneliti

ZAENAL ARIFIN N IM : 11406587

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUI... i

LEMBAR NOTA PEMBIMBING ...ii

LEMBAR PENGESAHAN ...iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN T U L IS A N ... iv

PERSEM BAH A N ... v

M O T T O ... vi

ABSTRAK ...vii

KATA PENGANTAR...viii

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR T A B E L ... xvi

DAFTAR L A M PIR A N ... xvii

DAFTAR G A M B A R ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang m asalah ... i

B. Rumusan m asalah ... 6

C. Tujuan penelitian... 6

D. Hipotesis tin d a k a n ... 6

E. Kegunaan p en elitian ... . 8

F. Definisi istilah / operasional ... 8 H alam an

(13)

3. Langkah-langkah penelitian atau siklus penelitian

B. Pendidikan Islam di Negara Indonesia...

1. Pengertian pendidikan islam ...

2. Faktor pendidikan secara u m u m ...

3. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar ..

A. Metode pengajaran membaca Al-Qur'an ...

C. Metode Q iro 'ati...

D. Kewajiban Muslim Terhadap A l-Q ur'an ...

(14)

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi A w a l... 39

B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ... 41

1. Perencanaan... 41

2. Pelaksanaan ... 41

a. Peran G u ru ... 42

b. Peran s is w a ... 43

c. T arg et... 43

3. Pengamatan/ Pengumpulan data ... 43

4. Refleksi ... 44

C. Penjelasan Pelaksanaan Siklus 11... 46

1. Perencanaan... 46

2. Pelaksanaan ... 46

a. Peran G u ru ... 47

b. Peran s is w a ... 47

c. T a rg e t... 48

3. Pengamatan/ Pengumpulan data ... 48

4. Refleksi ... 49

D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III... 51

1. Perencanaan... 51

xiii

(15)

3. Pengamatan/ Pengumpulan data ... 53

4. Refleksi ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Pelaksanaan per s ik lu s ... 56

1. Siklus I ... 56

a. Data hasil pengamatan... 56

b. R efleksi... 58

2. Siklus II... 59

a. Data hasil pengamatan... 59

b. R efleksi... 62

3. Siklus III... 63

a. Data hasil pengamatan... 63

b. R efleksi... 66

B. Pembahasan dari setiap siklus... 66

1. Siklus I ... 66

2. Siklus I I ... 67

3. Siklus III... 68

(16)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 69

B. S aran ... 71

C. Rencana Tindak L anjut... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(17)

TABEL II

TABEL III

TABEL IV

TABEL V

TABEL VI

TABEL VII

: HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS HURUF

H U A ! YY A H DALAM SIKLUS I ... 56

: PRESENTASE HASIL BELAJAR MEMBACA DAN

MENULIS HURUF HIJAIYYAH DALAM SIKLUS I .... 57

: HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS HURUF

HIJAIYYAH DALAM SIKLUS II... 60

: PRESENTASE HASIL BELAJAR MEMBACA DAN

MENULIS HURUF HIJAIYYAH DALAM SIKLUS II.... 61

: HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS HURUF

HIJAIYYAH DALAM SIKLUS III... 64

: PRESENTASE HASIL BELAJAR MEMBACA DAN

MENULIS HURUF HIJAIYYAH DALAM SIKLUS II I... 65

(18)

L A M PIR A N LAM PIR A N

Lampiran I Surat Keterangan ... 75

Lampiran II Profil M adrasah...76

Lampiran III Susunan Pengurus ...79

Lampiran IV Jadwal Pelajaran ... 81

Lampiran V Rencana pelaksanan pembelajaran ... 82

Lampiran VI Instrumen Soal Pretes tertulis... 84

Lampiran VII Instrumen Soal tertuPs Siklus 1...86

Lampiran VIII Instrumen Soal tertulis Siklus I I ... 88

Lampiran IX Instrumen Soal tertulis Siklus III... 90

Lampiran X Kunci Jawaban ...92

Lampiran XI Instrumen Soal lesan ...94

Lampiran XII Surat Keterangan M itra ...95

Lampiran Halaman

(19)

Gambar 2 Foto Kegiatan P T K ... 96

Gambar 3 Foto Kegiatan P T K ... 97

(20)

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Manusia yang hidup tanpa agama laksana orang buta yang berjalan

tanpa tongkat dan pemandu, la tidak tahu mana jalan yang layak untuk

ditempuh, dan jalan mana yang berberlubang. Manusia tanpa cahaya agama,

tidak dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Beragama

bukan berarti hanya memiliki agama, namun lebih jauh lagi bagaimana ia

mengimplementasikan agamanya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengenal Al-Qur'an sejak dini merupakan langkah yang utama dan

pertama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim

menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam rumah tangga sudah menjadi

komitmen yang universal, sehingga terdapat waktu yang khusus untuk

mengajar Al-Qur'an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga-

lembaga pengajian yang ada disekitamya.

Semua orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk para putra-

putrinya, namun tidak semua orang mampu melakukannya, ini disebabkan

oleh berbagai faktor yang berbeda-beda. Hal ini adalah sebagai bukti bahwa

kemajuan teknologi tidak dapat mereka nikmati. Imbauan pemerintah pun

terkadang tidak mereka dapatkan. Hal kongkrit dalam hal ini adalah ketidak

merataan sistem pendidikan antara suatu daerah dengan daerah lain.

Kenyataan yang peneliti hadapi disini adalah, di Dusun Banjaran, Desa

Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, dimana pendidikan

(21)

umum (Nasional) masih di nomor duakan karena keterbatasan dalam hai

ekonomi, sehingga masalah kekurangan gizi menjadi sangat berpengaruh

dalam pembentukan 1Q seorang siswa. Kurangnya perhatian dari orang tua

juga menjadi kendala yang sangat berarti, belum lagi prasarana yang serba apa

adanya membuat semakin sempurnanya arti dari sebuah ketertinggalan dalam

hal kemajuan, terutama dalam bidang pendidikan, baik itu pendidikan umum

maupun pendidikan agama (dalam hal ini agama Islam).

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin w

modem, maka terjadilah perubahan dan perkembangan di dalam masyarakat,

sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat

ini diharapkan program pendidikan yang ada, mampu menyediakan sumber

data yang dapat diolah untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan saat

ini. Agar harapan tersebut dapat terwujud diperlukan adanya perbaikan dan

pembaharuan dalam dunia pendidikan.

Harus disadari bahwa keberhasilan dunia pendidikan tidak semata-mata

ditentukan oleh suatu faktor lingkungan saja. Namun perlu adanya kerjasama

dengan faktor lingkungan yang lain. Pada dasarnya di dalam dunia

pendidikan, lingkungan itu dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat. Kerjasama dari ketiga lingkungan pendidikan

tersebut sangat berpengaruh sekali terhadap keberhasilan pendidikan. Dari

hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata peneliti menemui disini masih

jauh yang diharapkan, masih banyak ditemui siswa-siswi yang berpikiran

(22)

3

maupun pelajaran agama. Walaupun banyak dari siswa-siswi desa yang lebih

mementingkan pelajaran agama dari pada pelajaran umum, dan kebanyakan

mereka lebih dominan menguasai materi agama. Namun ternyata masih

banyak juga dari mereka yang belum menguasai pelajaran agama walaupun

mereka sudah lama dalam mengkaji materinya, ini terlihat pada siswa-siswi

9

yang menurut peneliti termasuk dalam kendala di atas.

Mereka yang sudah kelas V adalah dianggap sudah mampu dan lancar

dalam membaca Al-Qur'an, namun karena keadaan mereka yang berbeda

menjadikannya mereka belum bisa mencapai itu semua. Dari keterangan

mereka, mereka menguji (membaca ayat-ayat Suci Al-Qur'an) sebanyak dua

kali sehari, sore hari di Madrasah Dinniyah Non formal dan malam hari di

rumah Kyai. Namun karena kebiasaan mengaji itu adalah mereka anggap

hanya sebagai tradisi dari nenek moyang yang perlu dilestarikan, maka

kualitas dari hasil mengaji itu kurang diperhitungkan. Mereka hanya

melestarikan tradisi, dan bukan mendidik siswa-siswi mereka menjadi yang

lebih baik. Mereka juga masih enggan untuk menerima sesuatu hal yang baru,

walaupun itu bersifat untuk memajukan pendidikan. Mereka juga masih

beranggapan, bahwa pintar itu adalah datangnya dari Allah, sehingga mereka

hanya sekedar menularkan ilmu mereka tanpa mau tahu bagaimana cara

penyampaian yang bisa diterima dengan baik oleh siswa didiknya.

Ini berakibat hanya siswa yang cerdas saja yang mampu menerimanya,

sedangkan siswa yang kurang cerdas hanya akan semakin tertinggal dan

(23)

Dalam kasus membaca Al-Qur’an misalnya, siswa-siswi hanya disuruh

menirukan bagaimana bunyi dari ayat tersebut, kemudian siswa hanya disuruh

menirukan dan mengulanginya, jadi siswa tidak tahu dari masing-masing

huruf hijaiyyah tersebut, tapi cara penulisannya, tak satu pun dari huruf

hijaiyyah yang mereka dapat tuliskan kecuali hanya sedikit yang mereka

ketahui seperti Alif, ha, la, dan Isa, itu kadang terbolak balik dalam

meletakkan titik-titiknya. Disaat harus berhadapan dengan metode pengajaran

yang bertolak belakang, mereka tidak tahu apa itu huruf Alif. Mim, Nun, Ain,

Chain, dan lain sebagainya, sebab mereka hanya diajarkan tentang cara

membacanya, A lif= Aa, Mim = Ma, Nun = Na. Jim = Ja, syin = Sya, dan lain

sebagainya. Jadi kebiasaan metode pengajaran yang kurang tepat akan sangat

sangat berpengaruh kepada hasil dari siswa didiknya. Kalaupun mereka bisa

membaca dari sualu ayat dengan lancar, tetapi tetap sama juga , ketika ditanya

huruf perhurufnya mereka terkadang juga tidak mengerti, sebab ternyata

mereka bisa disebabkan karena hafal, kemungkinan ini disebabkan karena

waktu menyaji disuruh mengulang berkali-kali sampai bisa hafal.

Dalam Al-Qur'an Allah SWT mempertanyakan kepada kita tentang

tingkatan intelektualitas seseorang, dalam Surat Az-Zumar (QS.39: 9) 1 :

(24)

5

Artinya : Katakanlah: “Samakah orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui ? sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran(QS 39:9).

Salah satu pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam

rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah pemanfaatan penelitian

pendidikan. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang

strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus

diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan meningkatkan

kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal dapat dilakukan mengingat

tujuan penelitian tindakan di kelas ada'.ah untuk memperbaiki dan

meningkatkan praktik pembelajaran dikelas secara berkesinambungan. Tujuan

ini "melekat” pada diri guru dalam penunaian misi profesional

kependidikannya.2

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti selama ini

menunjukkan bahwa siswa kelas V MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan

Pringsurat Kabupaten Temanggung banyak yang masih rendah

kemampuannya didalam membaca dan menulis huruf Al-Qur’an (BTQ), bila

dibandingkan dengan siswa seusianya di masa 20 tahun yang lalu. Berdasar

dari latar belakang tadi Peneliti tertarik untuk meneliti tentang Upava

Meningkatkan Membaca Al-Our'an Dengan Men»minakan Metode Qiro'ati

Pada Siswa Kelas V Ml Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Primzsurat

Kabupaten Temanggung.

(25)

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan

dibuat Penelitian Tindakan Kelas yaitu :

1. Apakah kemampuan membaca dan menulis huruf hijaiyyah dengan

menggunakan metode Qiro’ati pada siswa kelas V MI Bustanul Khairot

Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung dapat ditingkatkan?

2. Bagaimana pengaruh penerapan metode Qiro'ati dalam meningkatkan

semangat belajar membaca dan menulis huruf hijaiyyah pada siswa kelas

V MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten

Temanggung ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan belajar

siswa-siswi pada pelajaran membaca dan menulis huruf hijaiyyah

dengan memanfaatkan metode Qiro’ati.

2. Melaksanakan pengembangan kegiatan sekolah, khususnya dalam

bidang keagamaan, dalam hal ini pelajaran membaca dan menulis

huruf Al-Qur'an dari metode tradisional beralih dengan menggunakan

metode Qiro'ati.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pengamatan dan Penelitian Tindakan Kelas, belajar

membaca Al-Qur'an dengan menggunakan metode Qiro'ati yang benar,

(26)

7

Belajar membaca Al-Qur’an memang terasa sulit tanpa adanya buku ajar

dan metode yang sesuai. Dengan menggunakan buku serta metode Qiro’ati

diharapkan siswa akan timbul gairah ketertarikan belajar membaca dan

menulis huruf hijaiyyah, ternyata belajar membaca dan menulis Al-Qur'an

sangat mudah, tidak sesuiit menggunakan metode tradisional. Berdasarkan

evaluasi dan hasil pelatihan peneliti, penerapan metode ini dapat

meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hijaiyyah bagi siswa

khususnya siswa kelas V MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat

Kabupaten Temanggung.

Menurut analisa peneliti bahwa kemampuan siswa kelas V MI Bustanul

Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung didalam

membaca dan menulis huruf hijaiyyah (BTQ), perlu ditingkaiKan dengan

alasan :

1. Di antara tuntutan minimal pendidikan sekolah dasar adalah mampu

membaca dan menulis huruf hijaiyyah dalam A!-Qur'an dengan baik dan

benar.

2. Pendidikan membaca dan menulis huruf hijaiyyah dalam Al-Qur’an di

jenjang Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah kenyataannya tinggal

meneruskan kemampuan yang dimiliki siswa dari lingkungan rumah

tangga atau lingkungan masyarakat siswa.

mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur'an siswa kelas V Ml Bustanul Khairot

(27)

3. Ikut bersama-sama mencetak generasi yang cinta Al-Quran di dalam

lingkungan masyarakat muslim, khususnya di MI Bustanul Khairot Klepu

Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

E. Kegunaan Penelitian

Dengan diadakannya Penelitian Tindakan Kelas, manfaat yang

diharapkan baik dari siswa maupun dari guru sebagai berikut:

1. Manfaat bagi siswa

Siswa akan tertarik dan terkesan, dengan belajar menggunakan

metode Qiro’ati yang benar, sehingga siswa akan merasa mudah

belajar Al-Qur'an dan aktif untuk Tadarus (belajar dengan sistem

mengulang) di rumah masing-masing, sehingga kemampuan membaca

dan menulis akan meningkat.

2. Manfaat bagi guru

Guru akan lebih mudah memberi dan menambah materi

pelajaran karena siswa aktif dan berkeinginan meneruskan ketrampilan

membaca dan menulis sesuai dengan media buku Qiro'ati.

3. Bagi lingkungan sekolah

Melaksanakan pengembangan kegiatan sekolah, khususnya di

bidang keagamaan.

F. Definisi Istilah/ Operasional

Untuk memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang istilah yang

digunakan dalam penulisan skripsi, berikut ini disampaikan istilah-istilah

(28)

9

Adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan.3

Adapun yang peneliti maksudkan adalah kemampuan dalam

membaca dan menulis huruf hijaiyyah.

2. Meningkatkan adalah menaikkan drajat (taraf) dan sebagainya.4

Adapun yang peneliti maksudkan adalah meningkatkan mutu mata

pelajaran Al-Qur’an, khususnya dibidang membaca dan menulis.

3. Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa

yang tertulis itu.5

4. Menulis adalah membuat huruf atau angka dan sebagainya dengan

menggunakan pena atau pensil atau kapur dan sebagainya.6

5. Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi

Muhammad SAW.7 Sehingga kita dianjurkan untuk menjaga

kemurniannya, baik itu dari segi bacaan maupun tuiisannya.

6. Metode Qiro’ati dalam tata cara pelaksanaan sistem belajar mengajarnya

adalah dimulai dari tingkatan yang sederhana, yang paling mudah, sedikit

demi sedikit, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.

3 WJS Poerwadarminta. kamus umum bahasa Indonesia (Jakarta.PN Balai Pustaka. 1984). him. 628

4 Ibid. him. 1078 5 Ibid. him .71 6 Ibid. him. 1098

(29)

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

a. Perencanaan

Dalam perencanaan perlu di identifikasi faktor pendukung dan

faktor penghambat pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan ini

meliputi :

1) Membuat rencana pembelajaran.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan.

3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui

kondisi belajar mengajar di kelas.

4) Membuat alat evaluasi.

5) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk

menguji keterlaksanaan rancangan.

b. Perencanaan tindakan m eliputi:

Dalam pelaksanaan tindakan ini guru menyusun tindakan-tindakan

intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi

tugas sehari-hari. Langkah langkah yang dilakukan yaitu :

1) Guru mengadakan appersepsi untuk mengetahui tingkat

belajar siswa.

2) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan

(30)

3) Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak

tegang.

c. Observasi

1) Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan

rencana tindakan yang telah diterapkan.

2) Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang

sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan

perubahan yang diharapkan.

d. Analisis dan refleksi

Analisis dan refleksi berfungsi untuk mengetahui apakah

tindakan yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang

diharapkan atau tidak, sehingga pada formatif dapat mencapai kategori

lancar.

2. Subyek Penelitian

a. Siswa.

Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas V MI Bustanul

Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang

berjumlah 13 anak.

b. Peneliti.

(31)

c. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas V MI Bustanul Khairot

Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung pada semester I

tahun pelajaran 2007-2008.

d. Variabel Penelitian.

Variabel penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mata

pelajaran Al-Qur'an Hadits dengan penerapan metode Qiro'ati.

3. Langkah-langkah penelitian/ siklus penelitian.

Sesuai dengan yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan ini tidak hanya dilakukan satu tahapan/ langkah

(siklus) kegiatan melainkan beberapa kali siklus kegiatan. Karena

penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang

bersifat reflektif partisipatif, kolabcratif dan spiral yang memiliki tujuan

untuk perbaikan sistem metode kerja, proses, isi, kompentensi, dan

situasi8.

Daur ulang dalam penelitian diawali dengan perencanaan tindakan

(planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi

proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan

refleksi (reflekting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan

yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Adapun langkah-langkah

(32)

13

penelitian tindakan kelas ini digambarkan dalam tahap-tahap penelitian

tindakan kelas sebagai berikut9 :

Rencana RetleKsi

—r avval/rancangan

Refleksi

Rencana yang direvisi

Tindakan/ Observasi

Refleksi

Rencana yang direvisi

Tindakan/ Observasi

Siklus

Siklus 2

Siklus 3

Gambar 1 . Alur Penelitian Tindakan Kelas

(33)

4 . Instrumen penelitian.

Adapun Instrumen yang disiapkan diantaranya berupa :

1. Soal tes.

2. Pedoman dan kreteria penelitian/searmg.

3. Lembar Observasi.

4. Catatan lapangan.

5 . Pengumpulan Data.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini pengumpulan data dilakukan

melalui :

a. Wawancara

b. Pengumpulan data

c. Observasi

d. Dokumentasi

a. Wawancara

Peneliti melakukan tes wawancara kepada siswa dan orang

tua untuk mengetahui seberapa tingkat kemampuan siswa dalam

membaca dan menulis huruf hijaiyyah sebelum dan sesudah

(34)

15

b. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Keberhasilan

mengumpulkan data sangat dipengaruhi oleh teknik yang

digunakan. Data yang terkumpul digunakan sebagai bahan analisis

dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik

observasi.

c. Observasi

Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan

sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki menurut

Jenoda.dkk. Observasi menjadi alat penyelidikan ilmiah jika :

1) Mengabdi pada tujuan-tujuan research yang telah dirumuskan

2) Direncanakan secara sistematik

3) Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya

dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata

4) Dapat dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannya sebagaimana

data ilmiah lainnya10.

Sedangkan observasi/ pengamatan dilaksanakan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.

Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai

sikap dan respon setelah diadakan pre tes pada tiap siklus.

(35)

d. Dokumentasi

Untuk memperkuat dari hasil penelitian, maka peneliti

juga mengunakan lembar dokumentasi yang berupa foto-foto

dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

6. Analisa data

Analisa data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan,

mengorganisasikan dan mengabstraksikan data secara sistematis dan

rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk

menyusun jawaban terhadap tujuan Penelitian Tindakan Kelas.

Dalam menganalisa data sehingga memperoleh data yang akurat,

maka peneliti menggunakan perhitungan dengan rumus :

Keterangan :

P = Presentase

YA' = Nilai rata-rata

(36)

17

H. Sistematika Penulisan.

Rangkaian laporan penelitian tindakan kelas ini disusun dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, dan

definisi istilah (operasional), metode penelitian, sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menjelaskan tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan

membaca Al-Qur'an pada siswa kelas V.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Memaparkan deskripsi awal, deskripsi pelaksanaan siklus I,

deskiipsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus IH

(perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menguraikan deskripsi persiklus (data hasil pengamatan/

evaluasi/ Tes membaca dan menulis), refleksi keberhasilan dan

kegagalan, serta pembahasan tiap siklus)

BAB V PENUTUP

Merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup di

dalamnya kesimpulan, saran-saran, dan rencana tindakan lanjutan.

(37)

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah pengertian terhadap

judul, maka disini perlu peneliti jelaskan sebagai berikut:

1. Upaya ialah : Usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud".

3. Peningkatan ialah suatu proses dalam sebuah alur yang menuju pada nilai

agar menjadi lebih baik.

2. Kemampuan ialah : Kesanggupan dan kecakapan serta kekuatan

seseorang untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu. Adapun yang

peneliti maksudkan dengan kemampuan membaca Al-Qur’an adalah

kecakapan atau ketrampilan membaca Al-Qur'an yang meliputi tiga

komponen yaitu :

a. Makhroj yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf Al-Qur'an

secara besar dan jelas,

b. Tajwid ialah tentang cara membaca AI-Qur’an dengan baik dan

benar11 12 (larlil).

c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca,

merangkai kata perkata secara benar dan tepat.

11 WJS Poerwadarminta, Op.cit. him. 1132

Ditjen Binbaga Islam Dep. Agama Islam RI, Qur,an Hadis untuk Madrasah Ibtidaiyah kelas IV (Jakarta, KUCICA. 1993) him. 17

(38)

1 9

3. Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim dipakai

oleh guru atau sering disebut metode tradisional. Sedangkan metode

mengajar inkonvensional yaitu suatu teknik mengajar yang baru

berkembang dan belum lazim digunakan secara umum13.

4. Al-Qur'an berdasarkan dari segi bahasa merupakan bentuk mashdar dari

kata qara’a, yang berarti bacaan atau apa yang tertulis padanya M aqru’,

seperti terdapat dalam surat Al-Qiyamah (QS.75:17-18)14 :

» '

j A j \ g.

J C f

t A ' -■

A i j \ j 3

lili

j A j! e f S j LxJlP

Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.

Adapun definisi Al-Qur’an secara terminologi, menurut sebagian besar

ulama Ushul Fiqih adalah sebagai berikut:

w " z , 'U . s * ' ' n< ' j z> 'U ^ 'h ' s l * * y

Artinya : “Kalam Allah Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, tertulis dalam mushaf; dimulai dari surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Naas.

’ M.Basyirudin Usman Metodologi Pembelajaan Agama Islam (Jakarta. Ciputat Pers. 2002) hlm.33

(39)

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kapada Nabi

Muhammad SAW '5.

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW, sebagai salah satu rahmat yang tiada taranya bagi alam

semesta . Firman Allah dalam surat Al-Anbiya' (QS. 21:107)15 16.

JJ

Artinya : Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam . (.Al-Anbiya' :J07)

Di dalamnya terkumpul wahyu-wahyu Ulahi yang menjadi

petunjuk dan pedoman bagi siapa saja yang mempercayainya dan

mengamalkannya. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah (QS. 2:2)17:

JJ (_£ 4^3 t JLU'3

Artinya : Inilah Al-Kitab yang tiada keraguan didalamnya petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa ( Al-Baqarah: 2)

Kemampuan dalam membaca Al-Qur’an dalam hal ini adalah

pengertian yang paling mendasar, yaitu ketrampilan membaca Al-Qur'an

dilihat dari kecakapan yang diperagakan siswa-siswi dalam membaca Al-

Qur'an, dalam hal ini dapat dilihat dari tiga komponen utama yaitu:

Makhroj, Tajwid, dan Kelancaran membaca dan menulis huruf Al-Qur'an.

15 Rachmat SyafeM, Ibid, hi m.50

(40)

21

Makhroj adalah berkaitan dengan bacaan huruf-huruf arab secara

benar menurut hukum bacaan.

Adapun kelancaraan bacaan dapat diukur dari kecepatan santri

membaca dan merangkai kata perkataan secara benar, Ketiga komponen

disatukan sebagai alat ukur kesempurnaan membaca Al-Qur'an. Sedang

dua komponen lainnya yaitu lagu dan adab membaca tidak dijadikan

evaluasi karena tuiuan penelitian mengukur ketrampilan membaca.

Masing-masing komponen pendidikan berisi indikator secara

bertingkat menunjukkan cakupan penguasaan ketrampilan dalam

mengucapkan Makhroj, Tajwid, dan kelancaran dalam membaca.

Kriteria dalam bidang Tajwid tidak mencakup secara keseluruhan,

namun dibatasi pada bagian pokok yang sangat mendasar sedang penilaian

makhroj agar dirinci supaya dapat diketahui kesalahan baca yang sering

diiakukan oleh anak.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dimaksud dengan

faktor yang mempengaruhi membaca Al-Qur'an pada anak yang meliputi 3

komponen yaitu : Makhroj, Tajwid, dan kelancaran menulis dan membaca.

Masing-masing komponen berisi indikator secara bertingkat yang

menerangkan kemampuan menulis dan membaca Al-Qur'an.

(41)

Tabel 1 :

B. Pendidikan Islam di Negara Indonesia

1. Pengertian Pendidikan Islam

Bila kita akan melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa,

maka kita harus melihat kepada kata arab karena ajaran Islam itu

(42)

23

gunakan sekarang dalam bahasa Arab nya adalah “Tarbiyah" dengan kata

kerja "Robba". Kata "Pengajaran" dalam bahasa Arab nya adalah T a’lim,

dengan kata kerjanya "Allama". pendidikan dan pengajaran dalam bahasa

Arabnya "Tarbiyah wata'lim" sedangkan “Pendidikan Islam” dalam

bahasa Arabnya adalah 'Tarbiyah Islamiyah',.

Kata keija Rabba (mendidik) sudah digunakan pada zaman Nabi

Muhammad SAW seperti terlihat dalam ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi.

Dalam Al-Qur'an Surat Al-Isro’ (QS.17:24)18 kata ini digunakan dalam

susunan sebagai berikut:

■j'

Artinya : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".

( Al-Isro ’ : 24)

Dalam bentuk kata benda, kata "Rabba" ini digunakan untuk

“Tuhan” mungkin karena Tuhan bersifat mendidik, mengasuh,

memelihara, bahkan mencipta. Dalam Surat Asy-Syu’araa’ (QS.26:18)19

ayat lain kata ini digunakan dalam susunan sebagai berikut:

Artinya : Fir'aun menjawab: "Bukankah kami Telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.

(Asy-Syu ’araa ’: 18)

(43)

Kata lain yang mengandung arti pendidikan itu ialah :

n t ' 4 * '% ' * * ' f '%

i

-- J

Jl

Artinya : “Tuhanku Telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku

Kata ta'lim dengan kata kerjanya 'Allama',

Juga sudah digunakan pada zaman Nabi baik dalam Al-Qur'an,

Hadist atau pemakaian sehari-hari, kata ini lebih banyak digunakan dari

pada kata “Tarbiya” tadi. Dari segi bahasa, perbedaan arti keduannya itu

cukup jelas. Bandingkanlah penggunaan dan arti kata berikut ini dengan

kata ..rabba.., .,addaba.., "nasya" dan lain-lain yang masih kita

ungkapkan tadi. Seperti disebutkan dalam surat An-Naml (QS.27:16)20 .

J& S \ <3^ U l i

Artinya : . “Berkata (Sulaiman) :Wahai manusia. Telah diajarkan pengertian bunyi burung”. ( An-N am l: 16)

Pendidikan Islam sebagai pengembangan fitrah atas dasar

ajaran-ajaran Islam dengan dikembangkannya fitrah tersebut, diharapkan

manusia dapat hidup secara sempurna lahir dan batin.

2. Faktor-faktor pendidikan secara umum.

Faktor-faktor pendidikan secara umum meliputi beberapa hal

diantaranya:

(44)

25

a. Faktor Pendidik

Untuk berhasilnya sebuah sistem pendidikan, faktor pendidik

memiliki peran yang sangat penting. Bagaimanapun, dia adalah

seorang penyampai ilmu, pemberi nasehat dan teladan bagi anak

didiknya, untuk itu dia harus mampu mempertahankan penampilannya

sebagai orang terbaik dimata anak didiknya. Abdullah Nashih ulwan

mensyaratkan bagi setiap pendidik untuk memiliki sifat sifat asasi

yaitu: ikhlas, bertaqwa, berilmu, bersikap dan berperilaku santun serta

memiliki rasa tangggung jawab.

b. Faktor Anak didik.

Anak didik adalah obyek pendidikan. Dialah pihak yang harus

diajar, dibina dan dilatih untuk dipersiapkan menjadi manusia yang

kokoh iman dan Islamnya serta berakhlak mulia. Bagaimanapun

kondisi seorang anak, ia harus terima sebagai amanah bagi orang

tuanya dan para pendidik. Untuk itu wajib ditanamkan padanya, dasar-

dasar keimanan, ajaran-ajaran Islam, dan nilai-nilai kemuliaan akhlak,

agar ia dapat hidup dengan damai dan tenteram dibawah risalah

Rasulullah SAW. Walaupun demikian, untuk berhasilnya

merealisasikan tujuan pendidikan secara optimal, faktor anak didik

harus menjadi perhatian. Dalam hal ini, anak didik perlu dipersiapkan

sedemikian rupa, agar tidak mengalami banyak hambatan dalam

(45)

c. Faktor Materi Pendidikan

Untuk mewujudkan generasi yang kokoh iman dan Islamnya,

Abdullah Nashih Ulwan menekankan materi pendidikan yang

bersifat mendasar dan universal. Materi-materi pendidikan tersebut

adalah:

1) Pendidikan iman

2) Pendidikan akhlak (moral)

3) Pendidikan fisik

4) Pendidikan intelektual

5) Pendidikan psikis

6) Pendidikan sosial

7) Pendidikan seksual

8) Faktor Metode dan Teknik pendidikan,

Untuk menghasilkan anak didik yang baik maka

diperlukan suatu metode khusus dan teknik pendidikan

d i antaranya:

a) Pendidikan dengan keteladanan

b) Pendidikan dengan adat kebiasaan

c) Pendidikan dengan nasehat

d) Pendidikan dengan perhatian

(46)

27

9) Faktor Prinsip-prinsip Pendidikan Anak

Islam dengan prinsip-prinsip edukatif yang kekal, telah

meletakkan pokok dan metode pengembangan kepribadian anak.

Perkembangan ini meliputi aqidah, moral, fisik, mental,

spiritual, dan sosial. Adapun kaidah-kaidah pokok dalam

pendidikan anak yang akan membawa kepada tercapainya tujuan

yang mulia berpusat pada dua prinsip, yaitu prinsip ikatan dan

prinsip peringatan.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Menurut Witheringlon dalam bukunya Educational psychology

mengemukakan “Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian

yang menyatakan diri sebagai suatu reaksi yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepandaian atau pengertian”. Belajar merupakan suatu

perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah

kepada kebaikan. Belajar sebagai salah satu proses aktivitas menuju

keberhasilan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun yang

mempengaruhi belajar antara lain : faktor individual, faktor sosial, faktor

lingkungan, faktor kesehatan 21.

a. Faktor Individual

Yang termasuk faktor individual menurut Ngalim Purwanto yaitu:

1) Kematangan

him. 107

(47)

2) Kecerdasan

3) Latihan

4) Motivasi

5) Pribadi.

b. Faktor Sosial

Yang dimaksud dengan faktor sosial yaitu faktor yang timbul

akibat pengaruh sosial atau yang datang dari luar individu anak,

motivasi sosial juga mempengaruhi dalam belajar anak. Adapun yang

dimaksud dengan motivasi sosial ialah motivasi yang timbul akibat

rangsangan dari luar baik yang disengaja maupun yang tidak

disengaja.

Untuk mencapai prestasi berajar yang baik dan memuaskan

harus ada dorongan dari dalam pribadi anak yaitu adanya suatu

kesempatan yang dikeluarkan oleh anak tersebut, sehingga akan

menimbulkan gairah belajar untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

Adapun dorongan dari luar yang paling utama yaitu dorongan

dari orang tua anak. Orang tua harus melibatkan diri pada pendidikan

dan belajar anak, karena orang tua yang tidak pernah melibatkan diri

dalam pendidikan anak maka tidak akan tahu perkembangan anak

dalam belajar atau pendidikan yang telah dicapai oleh anak di sekolah,

oleh karena itu hendaknya antara orang tua dan sekolah sejalan dalam

(48)

29

c. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud disini ialah lingkungan dimana

anak-anak atau siswa-siswi bergaul. Apabila anak dalam pergaulan

terdiri dari orang yang rajin belajar maka dengan sendirinya anak akan

terpengaruh pula, sehingga anak akan giat belajar untuk mengejar

prestasi. Sebaliknya bila anak dalam bergaul dengan anak-anak malas

belajar, maka dengan sendirinya anak akan malas pula.

d. Faktor Kesehatan

Anak yang sakit-sakitan tentu pelajaran dengan baik, sehingga

hasilnyapun tentu kurang memuaskan. Kesehatan akan turut

mempengaruhi pertumbuhan anak, baik fisik maupun jiwa anak. Oleh

karena itu sebaiknya orang tua memperhatikan kesehatan sejak sedini

mungkin.

4. Metode Pengajaran Membaca Al-Qur’an

Pengertian metode pembelajaran membaca Al-Qur'an dalam

penulisan ini dimaksudkan adalah cara yang dilakukan oleh Ustadz/

Ustadzah untuk megajarkan membaca huruf Al-Qur'an kepada santri-

santrinya sehingga tercipta suasana dinamis. Menggunakan istilah

pembelajaran karena diharapkan yang lebih aktif adalah siswa/ santri

sebagai yang belajar, sedangkan bila memakai istilah pengajaran seolah-

olah yang aktif Ustadz/ Ustadzah sebagai pengajar dan siswa pasif. Dalam

pembahasan ini dititik beratkan pada bagaimana cara Ustadz/ Ustadzah

(49)

Metode pengajaran adalah suatu cara pelaksana dari pada proses

pengajaran atau soal bagaimana teknisnya suatu bahan pelajaran diberikan

kepada murid-murid sekolah.

Metode diktatoral, metode ini didasarkan pada teori emperisme

dalam pendidikan yaitu teori yang berpendapat bahwa perkembangan

manusia itu semata-mata ditentukan oleh faktor luar (eksogen).

Metode liberal. Metode ini berdasarkan naturalisme yang

berpendapat bahwa perkembangan manusia itu sebagian besar ditentukan

oleh kekuatan dari dalam (indagen) dan seterusnya disampaikan metode

demokratis, "Metode ini berdasarkan pada teori convergensi yang

mengatakan perkembangan manusia itu tergantung pada faktor dari dalam

dan dari luar (eksogen dan endogen).

Berangkat dari pengertian itu kiranya para ahli pendidikan telah

sepakat bahwa tidak ada metode pembelajaran/ pengajaran yang paling

baik, tetapi yang ada adalah metode yang cocok atau sesuai dengan tabiat

santri. Tabiat siswa/ santri berupa kejiwaan umur dan perbedaan

perorangan. Metode pengajaran bisa dianggap berhasil kalau Ustadz/

Ustadzah mahir dalam mengatur kelas, tidak hanya terpaku pada satu

metode saja, tetapi bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi kelas itu.

Termasuk dalam kondisi proses belajar mengajar adalah keadaan kelas dan

waktu belajar.

Setiap metode pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa

(50)

3 1

maksimal, sekaligus mampu bertahan lama sehingga melekat sebagai sikap

dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal metode, Allah

SW T berfirman dalam Surat An-Nahl (QS. 16:125) 22 sebagai berikut:

^ f ^ ' C- ^

j j p l

^

3-A

di)J

o j tj—^ J ^

CID

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An-Nahl: 125)

C. Metode Qiro’ati

Metode Qiro’ati menekankan langsung pada latihan membaca.

Dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada

tingkatan yang sempurna. Buku Qiro’ati bisa untuk segala umur, dari TK

sampai Perguruan Tinggi.

> Buku paket untuk Santri tingkat TK terdiri 6 jilid

> Buku paket untuk Santri tingkat SD terdiri 4 jilid

> Buku paket untuk Santri perguruan tinggi terdiri 2 jilid

Cara pembelajaran bisa dengan klasikal maupun dengan belajar sistem

privat, sehari satu jam. untuk TK dapat diselesaikan antara 4-10 bulan untuk

(51)

tingkat SD antara 3-6 bulan, untuk tingkat SLTP antara 1-2 bulan dan untuk

Mahasiswa antara 15-20 pertemuan.

Metode Qiro'ati secara garis besar perlu peneliti kemukakan hal-hal

sebagai berikut:

1. Pertama-tama harus diketahui dahulu, mulai jilid beberapa siswa/ santri

harus mulai belajar, untuk itu santri harus dites dulu dengan lembar

penjajagan.

2. Pengajaran bersifat privat. Masing-masing santri disimak satu persatu

secara bergantian dan hasil belajarnya dicatat pada Kartu Prestasi Santri

3. Guru hanya menunjukkan pokok-pokok pelajaran saja dan perlu

mengenalkan istilah-istilah, dan guru tidak menuntun membaca bila

siswa/ santri keliru Guru membetulkan huruf yang keliru saja dengan

isyarat, bila masih saja lupa, baru ditunjukkan dengan bacaan yang

sebenarnya.

4. Setiap kelas 20 siswa/ santri seorang guru (tanpa guru bantu)

5. Bagi siswa/ santri yang lebih cerdas tidak perlu membaca setiap

halaman secara penuh.

6. Guru yang mengajar harus memiliki shahadah terlebih dahulu dari Team

Qiro’ati Semarang.

7. Mengajar jilid I dan 11 dengan sistem perorangan

8. Mulai jilid III diperkenalkan pelajaran Tajwid

9. Mengajar jilid IV sampai terakhir, termasuk membaca Al-Qur'an

(52)

33

10. Setelah khatam jilid VI, diberikan pelajaran Ilmu Ghorib (hati-hati

dalam membaca Al-Qur-an).

11. Siswa/ santri diperbolehkan melanjutkan ke halaman berikutnya jika

mampu membaca lancar tanpa ada salah.

12. Didalam mulai mengajar jilid tiga seperti mengajar jilid-jilid sebelumnya

yaitu dibaca langsung tidak diurai dan guru tidak menuntun membaca,

siswa/ santri membaca sendiri setiap halaman setelah guru menjelaskan

pokok pelajaran dan memberikan contoh membaca sekedar satu baris.

Diantaranya:

o

a. Dalam mengenal huruf U (nun sukun) langsung dengan bacaan

Tajwid, dan mengenalkan tamvin harus dibaca dengung, sebab suara

o

tanwin sama dengan suara U (nun sukun).

b. Mengenalkan bacaan semua Mad, seperti M ad Wajib/ Jaiz, supaya

dibaca panjang yang nyata.

c. Pelajaran makhroj, seperti : O* dan O" , £ dan £ dan lain

sebagainya, berusaha agar setiap guru mampu membaca makhroj

dengan sebaik mungkin.

d. Mengenalkan setiap huruf u dan f supaya dibaca dengan

ghunnah yang nyata.

e. Mengenalkan semua huruf j yang tidak dibaca karena tidak ada

(53)

f. Setiap f tidak boleh dibaca dengung, kecuali f berhadapan dengan

f harus dibaca dengung.

0

g. Setiap huruf U (nun sukun) jika berhadapan dengan huruf f suara

o

U hilang, ditukar dengan suara f .

h. Setiap U (nun sukun) jika berhadapan dengan huruf j \ J suara U

(nun sukun) hilang ditukar dengan suara j \ J .

13. Siswa/ santri tidak dibenarkan pindah ke jilid berikutnya jika belum

dapat membaca lancar tanpa salah baca pada jiiid sebelumnya.

14. Ketelitian dan Kewaspadaan guru pada setiap siswa/ santri saat

membaca sangat diperlukan.

15. Pelajaran sholat, do'a diberikan menjelang usai pelajaran.

Metode Qiro’ati memiliki prinsip dan sifat belajar sebagai berikut:

1. Prinsip dasar metode Qiro’ati terdiri dari empat macam tingkat

pengenalan.

a. Tariqat Assutiyah (penguasaan, pengenalan bunyi)

b. Tariqat Attadrij (pengenalan dari yang mudah ke yang sulit)

c. Tariqat Maqaranah (pengenalan perbedaan hunyi pada huruf yang

hampir memiliki makhroj yang sama)

(54)

35

2. Sifat dan Metode Qiro’ati

a. Bacaan langsung tidak dieja, yaitu tidak diperkenalkan huruf-

hurufnya.

b. Menggunakan sistem CBSA.

Metode Qiro’ati mempunyai beberapa kekuatan :

1. Proses yang digunakan pendek (satu proses untuk mengenal bunyi/

lambang huruf)

2. Logikanya sangat sistematis dari model yang berulang-ulang.

3. Bagi siswa/ santri yang lancar/ pandai lebih cepat menyelesaikan jilid-

jilid tertentu.

4. Terdapat alat kontrol prestasi yang baku sehingga dapat menilai siswa/

santri setiap perkembangan/ kemajuan dan sangat tertib.

Metode Qiro’ati juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain:

1. Alokasi yang diperlukan lebih banyak.

2. Beban guru menjadi lebih besar.

3. Membatasi keinginan siswa/ santri.

D. Kewajiban Muslim Terhadap Al-Qur'an

AI-Qur'an adalah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh

Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran pokok

yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan. Ajaran

yang terkandung dalam Al-Qur'an itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang

(55)

berhubungan dengan amal yang disebut syariah. Al-Qur'an diturunkan oleh

Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai rahmat bagi alam

semesta hal ini seperti yang difirmankan Al-Qur'an : Firman Allah dalam surat

Al-Anbiya'(QS. 21:107) 23.

A rtinya: Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)

Al-Qur'an disamping merupakan wahyu Allah yang berisi ajaran-

ajaran pokok tentang Aqidah dan Syariah, juga merupakan petunjuk kejalan

yang benar bagi kita agar melaksanakan ajaran-ajaran yang benar hal ini

ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra (QS. 17:9)24 :

Artinya : Sesungguhnya A l Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar ( Al-Isra ’; 9)

Keistimewaan yang lain bahwa kemurnian Al-Qur’an tetap teijaga,

dan hal ini dijamin oleh Allah. Allah yang menciptakannya, maka Allah tentu

juga mampu menjaganya. Hal-hal yang secara tidak langsung agar manusia

menjaga kemurnian dari Al-Qur’an, oleh Allah manusia diperintahkanuntuk

melakukan hal- hal sebagai berikut:

rahmat bagi semesta alam.

(56)

37

1. Membacanya

Salah satu cara untuk ikut memelihara kemurnian Al-Qur'an ialah

dengan cara membiasakan diri membaca AI-Qur'an disetiap kesempatan baik

pagi, sore, malam dan siang, seperti dicantumkan dalam surat Al-Hijr

(QS.

15

-.

9

) 25:

Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan A l Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya. ( A l-H ijr: 9)

Tentang pahala bagi orang-orang yang membaca Al-Qur'an Allah

menerangkan dalam surat Al-Baqarah (QS.2:121)26 :

Artinya : Orang-orang yang Telah kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya, dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi. (Al-Baqarah :121)

Mengenai pahala membaca Al-Qur'an, Ali bin Abi Tholib

mengatakan bahwa, tiap-tiap orang yang membaca Al-Qur'an dalam

sembahyang akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap-tiap

huruf yang di ucapkannya.

(57)

2. Mendengarkan

Sebagian ulama mengatakan, bahwa mendengarkan orang

membaca Al-Qur'an pahalanya sama dengan orang yang membacanya.

Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-A’raaf (QS.7:204) 27 28:

aSsIxJ j lj j aJ Ls I * 1 -L **1$1

Artinya : Dan apabila dibacakan Al-Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. ( Al-A 'Raaf : 204)

3. Mentadaburi Al-Qur'an

Mentadaburi Al-Qur'an artinya ialah membaca Al-Qur,an dengan

merenungkan dan memahami isi kandungan Al-Qur'an. Dengan jalan

mentadaburi Al-Qur'an maka seseorang akan dapat mengambil manfaat

Al-Qur'an. Mentadaburi (mendalami Al-Qur'an) sangat dianjurkan, hal ini

sesuai dengan firman Allah dalam surat Muhammad (QS.47:24)

Artinya : Maka apakah mereka tidak memperhatikan A l Quran ataukah hati mereka terkunci ? (Muhammad: 24)

4. Menghafal Al-Qur'an

Langkah yang nyata untuk menjaga keaslian Al-Qur'an yang lain

adalah dengan jalan menghafal Al-Qur'an baik menghafal secara

keseluruhan atau sebagian dari Al-Qur'an.

(58)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Diskripsi Awal

Peneliti melakukan pretes kepada semua siswa kelas V di MI Bustanul

Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung tentang

kemampuannya membaca dan menulis huruf Al-Qur'an awal bulan Ramadhan

1427 H atau minggu kedua pada bulan September 2007. Namun sebelum itu

peneliti terlebih dahulu telah melakukan pengamatan awal pada hari Jum’at,

tanggal 07 September 2007, sehingga dapat diketahui hasil prestasi pada

masing-masing siswa sebelum pretes dilaksanakan. Kemudian selama bulan

Oktober dan November 2007, guru diharuskan untuk menulis catatan

kemajuan membaca dan menulis huruf Al-Qur'an setelah siswa diberikan

tugas (perlakuan) khusus membaca dan menulis huruf Al-Qur'an, termasuk

tugas tugas membaca dan menulis Al-Qur'an di kelas dan diiuar kelas. Pada

awal bulan November 2007, semua siswa diberikan pos tes. Peneliti

melakukan wawancara terhadap 13 siswa. Secara bersamaan pula peneliti

menghadirkan para orang tuanya untuk ikut menyaksikan kemampuan putra

putrinya dalam membaca dan menulis A!-Qur'an. Kemudian peneliti

mewawancarai orang tua dari masing masing siswa tentang kebiasaan belajar

siswa dalam membaca dan menulis huruf Al-Qur'an di luar sekolah,

kesenangan anak/ siswa, dan sikap siswa terhadap sekolah. Peneliti dibantu

rekan sejawat guru saling memantau di kelas untuk melihat secara dekat

strategi pembelajaran yang diterapkan. Akhirnya, peneliti menganalisis data

(59)

untuk melihat perkembangan kemajuan kemampuan membaca dan menulis

huruf Al-Qur'an : yang menguasai membaca dan menulis huruf Al-Qur'an,

yang hanya mampu membaca huruf Al-Qur'an, tapi tidak bisa menuliskan

hurufnya, dan yang belum mampu membaca Al-Qur'an dan juga menuliskan

huruf Al-Qur'an.

Setelah peneliti cermati, kemudian untuk memutuskan apakah sudah ada

kemajuan yang berarti atau belum, maka penelitian ini menggunakan

Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil Setting di MI Bustanul Khairot

Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Menurut Zainal Aqib

Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas29. Penelitian

Tindakan Kelas ini ditujukan pada kelas V sehingga pelaksanaannya

mengikuti alur sebagai berikut:

1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaian Al-Qur'an dan

penetapan alokasi waktu pelaksanaannya Semester I (Septem'oer-

November 2007)

2. Pelaksanaan/ Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar

baca tulis Al-Qur'an melalui metode Qiro’ati.

3. Observasi, dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran m eliputi:

Aktivitas guru dan siswa; pengembangan materi dan hasil belajar siswa.

29

(60)

41

4. Refleksi,kegiatan pembelajaran dianalisa dan sekaligus menyusun rencana

perbaikan pada siklus berikutnya30.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan guru

dan kepala sekolah yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan

refleksi selama penelitian berlangsung.

B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan.

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pembelajaran menurut pedoman buku Qiro’ati,

soal-soal yang berpedoman dari buku metode Qiro’ati, dan alat -alat

peraga pendukung yang ada dalam paket metode Qiro’ati. Selain itu juga

dipersiapkan lembar observasi pengelolaan cara belajar mengajar metode

Qiro’ati dengan pengajaran terarah dan lembar observasi aktivitasi guru

dan siswa.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 17 September 2007 di Ml Bustanul Khairot Klepu

Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung pada kelas V sebanyak 13

siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses

belajar mengajar mengacu kepada rencana pembelajaran yang telah

dipersiapkan.

(61)

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah rekan guru

sejawat yang menjadi wali kelas IV.

Awal proses belajar mengajar yang meliputi 3 kategori yaitu : bagi

guru, bagi siswa, dan target,

a. Peran Guru

1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a.

2) Guru mengucapkan salam pembukaan.

3) Guru mengamati siswa sampai benar-benar siap belajar.

4) Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh dan

mengulangi bunyi huruf hijaiyyah sesuai makhrojnya, kemudian

siswa disuruh menirukan kemudian menuliskannya di lembar tugas

yang telah disediakan.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang

dilaksanakan.

6) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan

Kelas yang sedang dilaksanakan.

7) Guru memberikan soal imtihan dan imlak pada tiap-tiap kelompok

untuk mengerjakan tugas masing-masing.

8) Guru memberikan imtihan dan imlak secara individu.

9) Guru memberi nilai.

Gambar

TABEL I : KOMPONEN PENELITIAN TES BACA AL-QURAN ..22
Gambar 1 Alur PTK ...........................................................................................
Gambar 1 . Alur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 1 :KOMPONEN PENELITIAN TES BACA AI-QUR'AN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Activities (MEAs) dan model pembelajaran langsung pada materi segiempat; (2) level sikap siswa terhadap matematika manakah yang menghasilkan prestasi belajar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.. CS2 Pola Sehat (Orang

Berdasarkan hasil sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman 2 MST, namun berpengaruh tidak nyata terhadap

Analisa pemberian informasi komunikasi terapeutik terhadap kecemasan Analisa pemberian informasi komunikasi terapeutik dengan menggunakan pendidikan kesehatan terhadap

Hontiveros, SJ Pagsasaayos:

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Kuliah Blok 10 Lbm

Bodgan dan Taylor (Moleong, 2005:4) menyatakan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau