TAHUN 2005 / 2006
SKRIPSI
Oleh :
A CH M AD N U R SY A ID U R R O JA B
NIM : 11404031TAHUN 2005 / 2006
SKRIPSI
Diajukan untuk M emenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana dalam Bmu Tarbiyah
Oleh :
A CH M AD N U R S Y A IP U R R Q JA B
NIM : 11404031SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
Jl. Stadion No. 03 Telp. 323433, 323706 Kode Pos 50721 Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 1 (satu) naskah
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Salatiga, 13 Agustus 2006
Kepada
Yth. Ketua STAIN
Di Salatiga
Assalamu’alaikutn fVr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan naskah Skripsi mahasiswa :
Nama Achmad Nur Syaidur Rojab
NIM 11404031
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PA1)
Judul HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA
DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS
SLTP NEGERI 1 GODONG TAHUN 2006.
VII A
Untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi.
Demikian untuk menjadikan periksa.
Judul
N a m a N I M
Program Studi
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA
DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIIA SLTP N E G E R I1 GODONG TAHUN 2005/2006
Achmad Nur Syaidur Rojab 11404031
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga, 27 Agustus 2006
Dewan Penguji,
Ketua
N IP .150216814
Sekretaris
Dr. H. Moh. Saerozi, M.Ag N I P .150247014
Penguji I
Drs. H. Nasafi N IP .150207971
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa Skripsi
ini tidak berisi mated yang pemah ditulis oleh orang lain / pemah diterbitkan /
demikian juga Skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang
lain di luar referensi yang penelitian cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian Skripsi ini dihadapan sidang
munaqosah Skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi..
Purwodadi, 21 Agustus 2006
Peneliti
ACHMAD NUR SYAIDUR ROJAB N IM :11404031
“W ahai <RasuCuflaR, sesungguRnya aRu mencari iCmu dan aRu menutupinya, namun ada orang lain
mengetaRuinya CaCu. dm ta ’ajuB RepadaRu(BeRau 6ersa6da: “engRau mendapatRan d m paRaCa,
satu paRaCa {{arena engRau menyemSunyiRannya dan satu pahaCa Rarena iCmumu diRHat orang
Cain’'.
J46u Jfurairah dan I (mu CMas'ud
-“%e6eningan Rati amaCan tersembunyi, jadiR an diripenuR i ridRa IldRi, cerminRan priSadi
(ftabi dan pantuCRan ReRaCusan budi peR erti”.
-%u tPersembahkan TQirya ini untu$j
Jlyak dan (Runda tercinta,
jC a b iS a k y a n g seCaCu m e n ja d i p e n y e ju ^ m a t a - f ia t i fin ,
Saha6at-saHa6at^uyang 6tjal
‘Kflkanda TerBai^ “Zin yang sa6ar,
y ie R ^ u s eo ra n g *L i a' d a n
JLC m am ater.
Assalamu’alaikum Wr. \Vb.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
Meskipun hams melewati proses yang panjang dan mengesankan. Sholawat dan
salam penulis haturkan kepada Nabi Muhamamd SAW.
Penyusun Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu penulis menghaturkan terima
kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Bapak DR. Rachmad Haryadi, M.Ag. selaku pembimbing yang telah memberi
bimbingan dan arahan kepada penulis selama menyelesaikan Skripsi ini.
3. Segenap dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis,
sehingga dapat mengantarkan penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN
Salatiga.
4. Bapak Sukardi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SLTP Negeri 1 Godong yang telah
membantu dalam pelaksanaan Skripsi ini.
5. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberi motivasi moral dan material dengan
penuh keikhlasan.
6. Kakakku (Zin) dan adikku (Lia) yang tak henti-hentinya telah memberi motivasi.
7. Sahabat-sahabatku senasip seperjuangan Budi, Nanang, Sovi.
Skripsi ini.
10. Semua pihak dan teman-teman yang tidak sempat disebutkan satu persatu yang
telah membantu hingga terselesainya Skripsi ini.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, maka tiada
kata yang patut diucapkan kecuali kata terima kasih dan do’a semoga amal dan jasa
baiknya dapat menjadi amal sholeh yang dapat diterima oleh Allah SWT.
Ucapan terima kasih pula penulis ucapkan kepada para pembaca yang telah
memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhimya hanya kepada Allah SWT mohon pertolongan dan perlindungan
serta petunjuk, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum fVr. Wb.
Purwodadi, 21 Agustus 2006
Peneliti
ACHM AD NUR SYAIDUR RO JA B . T M : 11404031
Halaman
B. Penegasan Istilah... 3
C. Perumusan Masalah ... 4
D. TujuanPenelitian... 4
E. H ipotesis... 5
F. Metodologi Penelitian... 6
G. Metode Analisis D a ta ... 7
H. Sistematika Penulisan S kripsi... 8
BAB II LAND AS AN TEORI ... 9
A. Perhatian Orang T u a ... 9
1. Pengertian Perhatian Orang T u a ... 9
2. Macam-macam Perhatian Orang T u a ... 10
B. Motivasi Belajar Siswa ... 14
1. Pengertian Motivasi Belajar ... 15
2. Fungsi Motivasi B elajar... 16
3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar... 17
4. Cara Menumbuhkan Motivasi B elajar... 18
5. Prinsip-prinsip Motivasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar 19 C. Pendidikan Agama Islam (P A I)... 20
1. Pengertian P A I ... 20
2. Dasar-dasar dan Tujuan P A I... 22
BAB III I.APORAN HASIL P E N E L IT IA N ... 24
A. Letak Geografis... 24
B. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah... 24
C. Obyektivitas Sekolah... 25
1. Kondisi G eografis... 25
2. Situasi Sarana dan P rasa ran a ... 25
D. Struktur O rganisasi... 28
E. Daftar Anggota Staf S ekolah... 28
1. Susunan Ketenagaan Sekolah... 28
2. Data K aryaw an... 29
F. Penyajian Data... 31
1. Data Tentang Perhatian Orang T u a ... 31
2. Data Tentang Motivasi Belajar P A I ... 32
B. Analisis K ed u a... 36
C. Analisis K etiga... 39
BAB V. PEN U TU P... 42
A. Kesimpulan ... 42
B. Saran-saran... 42
C. Penutup... 43
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Tabel 1 Bangunan G edung... 26
Tabel 2. Daftara Nama Responden... 30
Tabel 3 Data Perhatian Orang T u a ... 31
Tabel 4. Daftar Motivasi Belajar P A I... 32
Tabel 5. Nilai dan Nominasi Perhatian Orang Tua... 34
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Perhatian Orang T u a ... 36
Tabel 7.Nilai dan Nominasi Motivasi Belajar PA I... 37
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar PAI... 39
A. Latar Belakang Masalah
Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sekolah mempunyai peran
yang penting untuk membentuk masyarakat yang cerdas, terampil, berbudi luhur
dan bertingkah laku yang baik. Oleh karena itu pendidikan harus dimiliki oleh
setiap siswa karena pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan dan memberikan
tingkah laku yang baik terhadap siswa.
Kurikulum pendidikan di Indonesia menjadikan bidang studi Pendidikan
Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh
siswa. Hal tersebut tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, yaitu
mencerdaskan, membangun dan menciptakan kader-kader yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam
menguasai materi pendidikan Agama Islam (PAI) terdapat dua faktor yang
mempengaruhi pencapaian penguasaan hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri dan ada pula yang berasal dari luar dirinya. Setiap insan
dimanapun dia berada tentu akan mencari informasi untuk menambah
pengetahuan. Begitu juga dengan siswa yang ingin meraih suatu cita-cita tentu
harus belajar dengan tekun dan giat.
Setiap siswa yang hendak mempelajari Pendidikan Agama Islam (PAI)
tanpa mendapatkan perhatian dari orang tua tentu tidak akan berhasil dengan
maksimal. Perhatian orang tua sangat dibutuhkan oleh seorang siswa yang hendak
menguasai materi Pendidikan Agama Islam (PAI). Karena orang tua adalah
manusia pertama yang dikenal oleh sang anak. Hal itulah yang menjadikan
peranan orang tua sangat penting dalam mendalaini Pendidikan Agama Islam
(PAI). Allah SWT berfirman dalam surat Al-Luqman ayat 13 yang berbunyi :
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya : Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar”.1
Surat A1 Luqman di atas mencerminkan bagaimana sikap seorang ayah
yang sedang memberikan “wejangan” dan memotivasi anaknya untuk Iebih
mengenal dan beriman kepada Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam. Hal ini
berarti Islam dengan jelas menggariskan bahwa orang tua harus memberikan
perhatian akan perkembangan keagamaan anaknya.
Setiap orang tua tentu tidak ingin anaknya teijerumus dalam kesusahan,
kebodohan maupun kesesatan. Orang tua akan selalu memberikan perhatian
kepada anaknya baik secara fisik maupun non fisik guna mengarahkan
perkembangan sang anak, maka orang tua harus memberikan motivasi yang
berguna bagi anak. Motivasi sangat penting karena motivasi belajar tidak hanya
mendorong atau membangkitkan individu untuk giat dalam belajar Pendidikan
Agama Islam (PAI) tetapi juga menjamin kelangsungan dari pengamalan-
pengamalan ilmu yang didapatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Winskel,
motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan
belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai.2 3
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berkisar pada permasalahan tersebut, penulis ingin
mengangkat judul “HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN
MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA
KELAS V IIA SLTP N E G E R I1 GODONG TAHUN 2006” .
B. Penegasan Istilah
Suatu istilah sering kali menimbulkan perbedaan penafsiran, maka untuk
menghindari kesalah pahaman dalam memahami permasalahan yang penulis teliti
terlebih dahulu penulis jelaskan mengenai beberapa istilah dalam judul di atas :
1. Perhatian Orang Tua
•j
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek.
Orang tua adalah orang yang melahirkan, mendidik, merawat, dan mengasuh
sang anak.
Perhatian orang tua adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh
aktivitas atau kegiatan orang tua yang ditujukan kepada suatu obyek atau
sekelompok obyek baik dari dalam anaknya maupun dari luar anaknya.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
2 WS Winskel, Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta, 1968, him. 92
kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai.4 Menurut AM.
Sardinian, motivasi belajar dapat diartikan juga sebagai daya penggerak yang
telah menjadi aktif. M otif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.5
Sedangkan menurut Zainal Aqid, motivasi belajar adalah suatu
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan energi untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar.6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan
yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perhatian orang tua siswa terhadap siswa kelas VII A SLTP
Negeri 1 Godong ?
2. Bagaimanakah motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas
V I I A SLTP Negeri 1 Godong ?
3. Bagaimana hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan
Agama Islam (PAI) pada siswa kelas V I I A SLTP Negeri 1 Godong ?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian kali ini adalah untuk m engetahui:
4 WS Winskel, Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta, 1968, him. 92
3 AM Sardinian, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, him. 73
1. Tingkat perhatian orang tua siswa terhadap siswa kelas VII A SLTP Negeri 1
Godong.
2. Tingkat motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII
A SLTP Negeri 1 Godong.
3. Adanya hubungan perhatian orang tua siswa dengan motivasi belajar
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII A SLTP Negeri 1
Godong.
E. Hipotesis
Sebagai arahan dalam penelitian, perlu adanya hipotesis agar data relevan
secara definitif. Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis
dibuktikan melalui pengolahan angka-angka sebagai dasar pengambilan keputusan
terhadap suatu hipotesis dinyatakan dengan pemyataan ditolak atau tidak ditolak.
Sehingga hipotsis adalah dugaan ataupun kesimpulan sementara yang masih perlu
diuji kebenarannya melalui statistik atau metode pengambilan keputusan lainnya.
Hipotesis yang peneliti ajukan untuk penelitian ini adalah untuk memberikan
jawaban yang bersifat sementara dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan
hipotesa sebagai berikut : “Ada hubungan positif antara perhatian orang tua dengan
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII A SLTP Negeri
1 Godong. 7 8
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, him. 67
F. Metodologi Penelitian 1. Populasi dan Sampel
Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.9
Sedangkan yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
diteliti.10
Dalam menetapkan sampel, apabila populasinya kurang dari 100 maka harus
diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun jika
jumlah lebih dari 100 maka dapat diambil 10%, 20% sampai 25% atau lebih.11 12. Di
karenakan subyek penelitian yang penulis teliti adalah kelas VII A SLTP Negeri 1
Godong yang beijumlah 45 siswa, maka penulis menggunakan sampel total. Karena
yang menjadi populasinya adalah seluruh siswa kelas VIIA.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini penulis
menggunakan metode berikut :
a. Angket / Kuisioner
Metode angket (kuisioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan pribadinya atau hal-hal yang perlu diketahui darinya. Metode ini
penulis pergunakan untuk memperoleh data tentang tingkat perhatian
orang tua pada siswa SLTP Negeri 1 Godong.
b. Metode Dokumentasi
9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981, him. 63 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, RinekaCipta, Jakarta, 1999, him. 102
Yaitu segala keterangan yang dapat berupa laporan, catatan, brosur
13
yang berkaitan dengan penelitian guna melengkapi data penelitian.
Metodc ini digunakan untuk mengstahui gambaran tentang keberadaan
SLTP Negeri 1 Godong yang meliputi :
- Letak geografis
- Sejarah berdirinya
- Objektivitas sekolah
Struktur organisasi
G. Metode Analisis Data
Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah menganalisis data.
Penelitian ini adalah penelitian observasi, yang bertujuan untuk mengetahui
adanya hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Agama
Islam pada siswa kelas V II A SLTP Negeri 1 Godong.
*y
Y x y
C S -d E r )
Keterangan :
Txy : Angka indeks “r” product moment
X : Variabel perhatian orang tua
Y : Variabel motivasi belajar PAI
N : Jumlah responden13 14
13 Ibid, him. 131
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Agar terjadi pemikiran yang urut di dalam memahami skripsi ini, maka
diketahui tata cara urutan tersebut adalah :
Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan mulai dari latar belakang
masalah, alasan pemilihan judul, penegasan istilah, hipotesis, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Sedangkan pada Bab II, Landasan
Teori, berisikan uraian teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori tersebut
antara lain: Perhatian orang tua yang meliputi pengertian perhatian orang tua,
macam-macam perhatian orang tua dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perhatian orang tua. Adapun motivasi belajar meliputi pembahasan tentang
pengertian motivasi belajar, fimgsi motivasi belajar, faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar, cara menumbuhkan motivasi belajar dan prinsip-prinsip motivasi
dalam belajar mengajar. Teori terakhir yang penulis sajikan adalah teori tentang
Pendidikan Agama Islam yang membahas pengertian Pendidikan Agama Islam
dan dasar-dasar serta tujuan Pendidikan Agama Islam.
Bab III berisikan Laporan Hasil Penelitian. Bab ini meliputi antara lain:
letak geografis, sejarah berdirinya, obyektivitas sekolah, struktur organisasi, dan
memuat pula tentang data-data penelitian yang diperoleh. Sedangkan pada Bab IV
Analisis Data, berisi pembahasan mengenai analisis pendahuluan, analisis
hipotesis dan analisis lanjutan. Bab terakhir, yaitu Bab V yang merupakan Bab
A. Perhatian Orang Tua
1. Pengertian Perhatian Orang Tua
Perhatian merupakan syarat psikologys dalam individu untuk mengadakan
persepsi, yang merupakan langkah persiapan, yaitu adanya kesediaan individu untuk
mengadakan persepsi. Banyak sekali definisi tentang perhatian, hal ini tergantung dari
sudut pandangnya sendiri-sendiri.
Menurut Stem dan Bigot yang dikutip oleh Sumadi Suryabrata, pengertian
perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek15. Menurut Kartini
Kartono perhatian mempakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang
menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran
terhadap satu obyek16.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua
mempakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan
pada suatu atau sekumpulan obyek, kalau individu sedang memperhatikan suatu benda
misalnya, ini berarti bahwa seluruh aktivitas individu dicurahkan kepada benda tersebut.
Sedangkan yang dimaksud perhatian dalam penelitian kali ini adalah perhatian
orang tua yakni pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan orang tua
yang ditujukan kepada satu obyek atau sekelompok obyek baik datangnya dari dalam diri
anak maupun dari luar anak.
15 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, CV. Rajawali, Jakarta, 1984, him 14
16 Kartini Kartono, Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, PT. Mandarmaju, Bandung, 1989 him
111
orang tua adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan orang
tua yang ditujukan kepada suatu obyek atau sekelompok obyek baik dari dalam anaknya
maupun dari luar anaknya.
2. Macam-Macam Perhatian Orang Tua
A1 Quran surat At Tahrim ayat 6, /
. S s J / . ■> i t ' , s S j r /• J , S ^ / J , , O z' - > / \ g jlft 6 jL auxll J l A - i j i J 1 Ij S 1
(*\) Q JjyA j jLq ( j j l x i j j ( j j j - o x J
0 : ^ o ^ 1)
artinya: “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka” .17
Dalam ayat tersebut memberikan landasan dan pijakan yang kokoh terhadap peran
orang tua dalam kaitannya memberikan perhatian kepada anaknya Adapun macam-
macam perhatian orang tua adalah sebagai berikut;
a. Didasarkan pada tingkat intensitasnya,
b. Ditinjau dari segi timbulnya
c. Atas dasar luasnya obyek yang dikenai
d. Sedang bila dilhat dari sifatnya, akan ada perhatian yang statis dan dinamis
e. Dilihat dari banyaknya obyek, perhatian ada dua, yaitu perhatian yang luas dan
sempit.
1) Perhatian luas, yaitu dapat memperhatikan banyaknya obyek pada suatu
saat sekaligus
sedikit obyek. Perhatian individu pada suatu waktu hanya dapat
memperhatikan sedikit obyek.
3. Faktor-Faktor Yang M empengaruhi Perhatian Orang Tua
Menurut Sumadi Suryabrata18, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
tingkat perhatian orang tua terhadap anak-anaknya, yaitu:
1. Faktor ekonomi
2. Faktor pendidikan orang tua
3. Faktor tanggung j awab dan kesadaran pribadi
Dari ketiga faktor tersebut, faktor tanggung jaw ab dan kesadaran pribadi orang
tua adalah faktor yang terpenting, sebab orang tua adalah orang yang bertanggung jawab
serta menyadari perannya dengan baik akan selalu memberikan perhatian kepada
anaknya.
4. Pembelajaran Agama dan Peran Orang Tua
Undang-undang Dasar 1945 pasal 29 menerangkan salah satu hak asasi manusia,
yaitu kebebasan beragama. Agama adalah suatu hal yang universal dan mutlak menjadi
kebutuhan manusia. agama bukanlah suatu ilmu, meskipun untuk memahaminya
diperlukan ilmu yang begitu dalam dan kompleks. Pembentukan watak dan pemahaman
akan keyakinan terhadap sebuah agama merupakan salah satu proses konstruktivis dalam
alur pembelajaran dan pengenalannya.
kembali, atau mentranformasi pengetahuan baru19 20. Transformasi terjadi melalui
penciptaan pengertian bam yang menghasilkan struktur kognitif. Pengertian yang
mendalam teijadi bila kehadiran informasi bam memicu timbulnya atau menimbulkan
struktur kognitif yang menyebabkan seseorang berfikir kembali tentang ide-idenya
terdahulu. Paradigma kontruktivis lebih memperhatikan bagaimana manusia membentuk
pengetahuan dari pengalaman-pengalamanannya, struktur mental, dan keyakinan yang
digunakan untuk menginterprestasikan obyek-obyek serta peristiwa. Belajar dalam
kontruktivis sebagai usaha siswa secara aktif untuk mencari arti tentang sesuatu bagi
dirinya melalui interaksi dengan lingkungan dengan membuat hubungan antara
pengetahuan yang telah dimiliki dan pengetahuan yang sedang dipelajari. Implementasi
paradigma kontruktivis dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terikat pada
munculnya berbagai model pembelajaran, antara lain pembelajaran kooperatif.
Teori belajar konstruktivis dalam psikologi pendidikan termasuk dalam golongan
teori pembelajaran kognitif. M enumt pandangan kontruktivis, siswa secara aktif
membangun pengetahuan dengan cara terns menems mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi bam. Dengan kata lain kontmktivisme adalah teori perkembangan kognitif
yang menekankan peran aktif siswa dalam pemahaman mereka tentang realita .
Orang tua, sebagai sosok terdekat bahkan dapat dinyatakan dengan tegas sebagai
manusia yang pertama kali dan paling utama memiliki keterikatan dengan seorang anak.
Perhatian, sebuah wujud kasih sayang dan pemenuhan tanggung jawab kepada anak atas
perannya sebagai orang tua. Allah Subhanahu Wa ta ’ala, memberikan contoh dan suri
19 Haryono, Artikel: Paradigma Konstruktivistik, Pendidikan Sains Pascasarjana UNS, Surakarta 2005
20
kepedulian dalam rangkaian kisah abadi yang tersirat dalarr, surat A1 Luqman ayat 13-14 pelajaran kepadanya:"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar" (13). “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu". (14)21
Surat A1 Lukman di atas mencerminkan bagaimana sikap seorang Ayah yang
sedang memberikan “wejangan” dan memotivasi anaknya untuk lebih mengenal dan
memaknai keimanannya kepada Allan. Tu’nan semesta aiam. Hal itu berarti Islam aengan
jelas menggariskan bahwa orang tua harus memberikan perhatian akan perkembangan
keagamaan anaknya. Sehingga dapat disimpuikan bahwa perhatian orang tua adalah
wujud kasih sayang yang diberikan kepada anak dalam bentuk penyediaan fasilitas,
dukungan, motivasi dan tanggung jaw ab terhadap perkembangan yang dialami anak,
seperti halnya Lukman di atas.
Mengenai peran keluarga dalam pengaruhnya terhadap belajar anak. Slameto
menyatakan bahwa: “Faktor eksteren yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
orang tua yang terwujud dalam: Cara orang tua mendidik, Relasi antar anggota keluarga,
Suasana rum ah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua, dan Latar belakang
kebudayaan.
B. Motivasi Belajar Siswa
Kata motivasi berasal dari kata Latin “movere“ yang berarti menggerakkan. Kata
ini mempunyai arti luas untuk berbagai tujuan. Definisi motivasi adalah dorongan dasar
yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang
yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam
dirinya, oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu
mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasari. Sebagai contoh dalam
kegiatan pembelajaran di kelas akan ditemukan suatu reaksi yang berbeda terhadap
berbagai tugas dan materi pelajaran yang diberikan kepada siswa. Ada sebagian siswa
yang tertarik dan menyenangi materi pelajaran yang diberikan, ada yang menerimanya
dengan perasaan jengkel dan pasrah, ada pula yang selalu ingin lebih unggul dalam
seluruh kegiatan. Teijadinya perbedaan reaksi tersebut merupakan gerakan dalam
kegiatan belajar atau suatu yang mengarah untuk dapat belajar, oleh karena itu motivasi
dapat juga didefinisikan sebagai suatu energi penggerak, pengarah dan memperkuat
tingkah laku.
Motivasi tidak lepas dari adanya rangsangan, dan rangsangan dapat dalam bentuk
hadiah atau hukuman yang diberikan pada seseorang. Motivasi juga merupakan
kebiasaan bekerja sampai tuntas, kebiasaan bekerja rapi, dan kebiasaan bekeija tepat
waktu. Tetapi sebaliknya ada kebiasaan bekerja yang tidak baik. misalnya kebiasaan
bekeija asal selesai, kebiasan bekerja santai dan ceroboh. Hal-hal tersebut diatas
merupakan yang datang dari diri individu serta dapat menentukan kualitas motivasi.
1. Pengertian Motivasi Belajar
Kata “m otif’ dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukun sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan
di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Motif dapat diartikan juga sebagai suatu kondisi intern (kesiap-siagaan).
Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat penting, karena motivasi belajar tidak
hanya mendorong atau membangkitkan individu untuk giat dalam belajar tetapi juga
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar itu. Hal ini sejalan dengan pendapat WS.
Winskel, motivasi belajar adalah keseluruan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, sehingga
tujuan belajar dapat tercapai23 24 25. Motivasi dapat diartikan juga sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.2' Zainal Aqib
memberikan pengertian bahwa: “Motivasi belajar adalah suatu perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan energi untuk mencapai
tujuan dalam kegiatan belajar mengajar”23.
23 WS Winkle, Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta, 1968, him 92
24 Sardinian AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003 ^ him. 73
a. Motivasi intrinsik
Motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari
kebutuhan dan tujuan siswa itu sendiri. Contoh; Orang gemar membaca walaupun
tidak ada ulangan.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar. Contoh: Siswa
belajar karena tahu besok akan ada ulangan atau ujian. Tidak semua siswa memiliki
motivasi intrinsic, oleh sebab itu guru hams mampu memberikan rangsangan
kepada siswa dalam mempersiapkan pada setiap kesempatan waktu yang
dimilikinya.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah daya penggerak psikis dari dalam diri siswa yang dapat menimbulkan
gairah dan semangat belajar yang tinggi serta dapat membangkitkan aktivitas-
aktivitas atau kegiatan-kegiatan bagi siswa guna mencapai tujuan belajar mengajar
di sekolah.
2. Fungsi Motivasi Belajar
Seringkali kita temukan bahwa anak yang memiliki tingkat kecerdasan dan
kemampuan cukup tinggi, akan tetapi gagal mencapai prestasi terbaik sebab mereka tidak
termotivasi atau berbekal motivasi dari dalam diri mereka. Sebaliknya, siswa yang
memiliki kemampuan standart temyata mereka mampu mencapai prestasi yang lebih baik
sebab mereka mampu menumbuhkan motivasi dari dalam diri mereka.
penting dalam hal belajar karena: (1) mempergunakan dan menghubungkan motif yang
mendorong individu untnk melakukan sesuatu kegiatan di dalam situasi belajar, dan (2)
reinforcement atau menggiatkan anak dalam belajar27. Usaha-usaha yang dapat dilakukan
dalam reinforcement yaitu;
a) . Mengemukakan pertanyaan.
Pertanyaan akan memotivasi anak agar lebih giat dalam belajar.
b) . Memberi ganjaran.
Memberikan angka-angka sehingga anak berusaha dengan segenap tenaga untuk
mendapatkan angka yang baik.
c) . Memberi hadiah.
d) . Memberi hukuman.
Kesimpulannya, fixngsi motivasi belajar dapat memberikan semangat serta
mengaktifkan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tercapai tujuan
instruksional yang telah ditetapkan.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Memang sangat unik apa yang kita namakan motivasi ini. Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar ada banyak hal. Selain faktor intrinsik dan ekstrinsik,
menurut Dimyati28, motivasi belajar dipengaruhi oleh;
a) Cita-cita atau aspirasi siswa
27IL Pasaribu, PB, Tarsi to, Bandung, 1983, him 52
dan sebagainya. Cita-cita seorang anak akan memperkuat motivasi belajar, sebab
tercapaianya suatu cita-cita akan mewujudkan suatu aktualisasi diri.
b) Kemampuan siswa
Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangannya.
c) Kondisi siswa
Meliputi kondisi jasmani dan rohani mempangaruhi motivasi belajar.
d) Kondisi lingkungan siswa
Berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan dan kehidupan
masyarakat.
e) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
f) Upaya guru, berupa dorongan-dorongan, bimbingan, dan arahan pada sang anak.
4. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar
Menurut Moh Uzer Usman29, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, adalah sebagai
berikut:
a) kompetisi (persaingan)
b) pace making (membuat tujuan untuk sementara waktu)
c) tujuan yang jelas
d) kesempumaan untuk sukses
e) minat yang besar
f) mengadakan penilaian atau tes
Menurut Tomburgh, seperti yang dikutip oleh Elida Prayitno, prinsip-prinsip
motivasi dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:
a) pengenalan tugas-tugas belajar penting dalam usaha mendorong siswa untuk
mempelajarai ururtan-ururtan belajar selanjutnya
b) motivasi menyangkut keinginan untuk berpretasi dalam menguasai berbagai hal
dan keinginan untuk sukses
c) penyusunan dan pencapaian tujuan haruslah dengan memberikan tugas-tugas
belajar yang pantas, yaitu perasaaan sukses terhadap tugas-tugas belajar yang
terakhir akan meningktkan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas berikutnya
d) mendapat informasi tentang pengeijaan tugas-tugas yang benar dan pembetulan
pengeijaan tugas-tugas yang salah, mendorong siswa untuk melakukan
penampilan yang lebih baik dan bersikap yang lebih bermanfaat terhadap tugas-
tugas belajar
e) harapan untuk mendapatkan penghargaan bagi tingkah laku atau prestasi tertentu,
mendorong minat dan usaha untuk bertingkah laku dan berprestasi tertentu
f) pengalaman yang mencemaskan dan stress terkait dengan prestasi belajar yang
rendah. Tingkah laku yang menyimpang dan berbagai gangguan kepribadian atau
1. P engertian PAI
Berbicara masalah pengertian Pendidikan Agama Islam maka tak lepas dari
mengetahui apa pengertian pendidikan itu sendiri. Sebelum membahas pengertian
Pendidikan Agama Islam terlebih dahulu penulis akan membahas tentang pengertian
pendidikan yaitu antara lain :
Menurut Ahmad D Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh si pendidik terhadap perkembanagn jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama30. Sedangkan menurut Purba Kawaca dan Harahap
yang dikutip oleh Muhibbin Syah, pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang
dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu
diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya31. Dari
pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab orang
dewasa untuk membimbing kepada anak yang belum dewasa dengan tujuan membentuk
pribadi yang dewasa sehingga berguna bagi diri mereka dan berguna bagi masyarakat.
Agama Islam adalah wahyu atau peraturan yang diturunkan Allah melalui
utusan-Nya yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an dan As-sunnah yang harus dipatuhi
dan ditaati oleh semua umat manusia. Hal ini sesuai dengan ungkapan Abdul Ghoni,
menyatakan bahwa Agama Islam merupakan peraturan yang diturunkan oleh Allah SWT
dengan perantara Rasul-Nya untuk keperluan hambanya supaya mereka mendekatkan diri
kepada Allah.
mengarahkan anak didik agar setelah selesai dari pendidikannya anak dapat mengetahui,
memahami, dan melaksanakan ajaran Agama Islam dengan baik dan benar (beribadah
kepada Allah).
Untuk mempertegas pengertian Pendidikan Agama Islam penulis akan
mengemukakan pendapat para ahli antara lain :
Ahmad D Marimba memberikan pengertian Pendidikan Agama Islam adalah
bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran-ukuran Islam. Sedangkan dal am
buku Ilmu Pendidikan Agama Islam dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari
pendidikannya ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam
yang telah diyakininya secara menyeluruh setelah menjadikan ajaran agama Islam itu
sebagai suatu pandangan hidup di dunia dan di akherat.
Jadi Pendidikan Agama Islam merupakan suatu proses yang diusahakan dengan
sadar untuk bimbingan anak didik dengan tujuan yang mulia ini tentu harus ada
kesesuaian antara komponen Pendidikan Agama Islam yang hams dijadikan sebagai
dasar dan sumber dal am pelaksanaan pendidikan sehingga agama Islam berftmgsi sebagai
pengatur dan pengendah tingkah laku manusia.
Dengan beberapa pengertian dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah energi dari dalam maupun dari luar
Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam adalah fondamen yang menjadi landasan
atau asas-asas agar Pendidikan Agama Islam dapai tegak berdiri tidak mudah roboh
karena angin kencang berupa ideologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan
datang. Pelaksanaan PAI tentu dibutuhkan dasar sebagai landasan kerja yang dapat
memberikan arah bagi program pendidikan dan dapat dijadikan sebagai petunjuk atau
pegangan dalam melaksanakan dan menentukan usaha tersebut’2 Adapun dasar-dasar
Pendidikan Agama Islam menurut Zuhairini, dkk ada tiga macam, yaitu:
a) . Yuridis atau Hukum
yaitu dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama yang berasal dari peraturan
perundang-undangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan
sebagai pegangan dalam pelaksanaan pendidikan agama di sekolah atau lembaga
formal. Dasar-dasar yuridis tersebut ada tiga macam, yaitu :
1) Dasar ideal, yaitu falsafah negara Pancasila.
2) Dasar struktural, yaitu UUD ‘45
3) Dasar operasional dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan
agama di sekolah.
b) . Dasar Religius atau Agama
Dasar religius yang dimaksud adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah
1) A1 Qur’an (Q.S A1 ‘Alaq: 1 - 5) 32
^llijVl'^ic. (£) ^lalb ^Ic. 3^11 (r)^jiVl ^ f j j i JM,
( U o ; t 3kii) ( o ) ^ J i a
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1). Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah dan Tuhanmulah yang
Maha Pemurah (3). Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (4). Dan
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (5)
c). Dasar Psikologis
Artinya :“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
„»34
<*■ S
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram
2. As Sunnah
aSll (Jjfu)
Iji
{j a4ill
(JjJaal
^ 9
j j- iiil
((jiiU c- ( jj| j t5 -aL ^ 6' j j )Artinya : “Berangkat diwaktu pagi dan diwaktu petang untuk menuntut ilmu itu
bagi Allah lebih utama dari pada jihad fi sabilillah” (H.R. Dailami dan Ibnu Abbas)33 34 35.
33 Departemen Agama RI, A l-Q ur’an dan terjemahannya, CV. Asy-Syifa, Semarang, 1992, him 1079
34 lbid, him 373
LAPORAN HASIL PENELITIAN
V, Letak Geografis
Identitas Sekolah sekolah tempat penelitian ini dilakukan adalah SLTP Negeri 1
Godong, yaitu salah satu sekolah negeri yang memiliki fasilitas memadai di kota Godong.
Sekolah ini memiliki kode NSS 20 1 03 15 16 O il dan beralamatkan di Jl. MT Haryono
No. 31 Godong Kode Pos 58162 Telepon (0292) 659056. Daerah ini termasuk dalam
wilayah administratif Desa/Kelurahan Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten/Kota
Grobogan Propinsi Jawa Tengah. Sekolah tersebut didirikan pada tahun 1965 dan pada
tahun itu pula sekolah tersebut mulai melakukan aktivitas pendidikan.
B. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah
Pada awalnya SLTPN 1 Godong bemama Sekolah Menengah Ekonomi Pertama
(SMEP). SMEP berdiri sejak 1 Agustus 1965 dengan menempati gedung Rakyat
Pancasila, yang sekarang menjadi Sekolah Dasar Negeri 4 Godong. Kepala sekolah yang
pertama kali menjabat di SMEP adalah A.P Triyono. Pengganti kepala sekolah
selanjutnya adalah Sumardi dan Nur Dahlan. Adapun wakil kepala sekolah SMEP adalah
ibu Siti Nuijanah. Bersamaan dengan kepindahannya pada tahun 1976 ke Jalan M.T
Haryono No. 31 Godong, SMEP berubah nama menjadi Sekolah Lanjutan Tingkatan
Pertama Negeri 1 (SLTP N) Godong. Kepala sekolah yang menjabat semenjak perubahan
status menjadi SLTP antara lain: Bambang Purwadi, Mintarso, Satiman dan pada tahun
memiliki prestasi yang membanggakan. Setiap tahunnya hampir selalu menempati
sepuluh besar SLTP terbaik di kabupaten setempat. Bahkan pemah mencapai posisi
terbaik ke 3 dalam perolehan nilai kelulusan siswa. Ajang kreativitas yang dikembangkan
oleh sekolah ini antar lain: seni musik, Drum Band, Karawitan dan olah raga Beladiri.
C. Obyektivitas Sekolah
1 .Kondisi Geografis
SLTP Negeri 1 Godong berada di tengah-tengah penduduk yang mayoritas
beragama islam. Sebelah baratnya adalah pemukiman penduduk, sebelah timur adalah
pemukiman penduduk, sebelah utara pemukiman penduduk, dan sebelah selatannya
juga pemukiman penduduk. Letak SLTP Negeri 1 Godong sangat strategis karena
mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Serta didukung oleh bangunan yang
memenuhi persyaratan dan sarana pendidikan yang memadai bagi siswa. Bahkan
SLTP Negeri 1 Godong juga termasuk SLTP yang memenuhi standar nasional.
2. Situasi Sarana dan Prasarana
a. Tan ah
1) Status tanah : milik Pemerintah
2) Luas tanah : 1398 m
3) Letak : Jl. MT Haryono No 31 Godong Kelurahan Bugel,
Tabel 1. Bangunan Gedung
No. Ruang Jum lab Ruangan
1 Ruang kelas 19
2 Ruang kepala sekolah 1
3 Ruang guru 1
4 Ruang TU 1
5 Ruang Perpustakaan Ruang BP/BK 1
6 Ruang BP/BK 1
7 Ruang UKS 1
8 Ruang pertemuan 1
9 Ruang laboratorium 2
10 Kamar mandi guru 2
11 Kamar mandi siswa 6
12 Gudang 1
13 Rumah penjaga 1
1) Sebagai tempat pelaksanaan upacara
2) Sebagai lapangan sepak bola
3) Sebagai lapangan basket
4) Sebagai lapangan senam rutin mingguan
5) Sebagai lapangan voli
d. Sarana penunjang
1) Sarana komunikasi
- Telepon dengan kode (0292) 659 046
2) Alat bantu proses belajar mengajar
- Peralatan / peraga matematika
- Peta Indonesia dan dunia
- Peralatan praktik tata boga
- Peralatan olah raga
- Peralatan praktik elektronika
- Komputer
3) Alat musik
- Organ
- Tape recorder/VCD
- Drum band
STRUKTUR ORGANISASI SL I P NEGERI1 GO DONG
E. D aftar Anggota S taf Sekolah
1. Susunan Ketenagaan Sekolah
di SLTP Negeri 1 Godong diampu oleh 37 personel guru dan karyawan yang
meliputi:
Tenaga edukatif terdiri dari
1) Guru PNS dipekerjakan (DPK) : 24 personal
2) Guru tidak tetap : 7 personal
Tenaga non edukatif terdiri dari
1) Tarta usaha : 3 personal
2) Pengelola perpustakaan : 2 personsl
3) Penjaga sekolah : 1 personal
b. Tingkat pendidikan
Tenaga edukatif yang mengelola dan menyelenggarakan proses
belajar mengajar di SLTP Negeri 1 Godong rata- rata telah memiliki masa
kerja di atas 15 tahun.
Masa keija dengan tingkat pendidikan sebagai berikut:
1) Magister : 1 personal
2) Saijana : 31 personal
3) Diploma III / Akta III : 2 personal
4) Diploma II / Akta II : 1 personal
5) SLTA : 1 personal
2. Data Karyawan
a. Kepala TU : Dra. Titik Maryati
d. Administrasi Perpustakaan : Sri Mulyani, S.Pd
e. Koperasi : Sukorini
f. Penjaga Sekolah : Supardi
Tabel 2. Daftar Nama Responden
No. Nama Responden No. Nama Responden
1 Achmad Sukroni Niam 24 Hem Sucipto
2 Achmad Musyafak 25 Ima Yuliana
3 Adi Susanto 26 Joko Sutejo
4 Adi Kumiawan 27 Laila Isnaini
5 Ana Fitriyani 28 Lilik Sugiarto
6 Ana Safitri 29 Lilis Karlina
7 Andi Kumiawan 30 Luluk Munawaroh
8 Angi Meilawati 31 Maria Putriyani
9 Anjar Rachmasari 32 Maryati
10 Ayu Pratiwi 33 Muhammad Taufiq
11 Ayu Anggraini 34 Misbachul Munier
12 Beny Setyawan 35 Novia Hipni Kusuma
13 Cici Rahmawati 36 Novitasari
14 Desi Rachmasari 37 Nur Hidayah
15 Diah Puspitasari 38 Nurul Kuncaliyani
16 Dianawati 39 Octa Riyani
17 Dwi Kumiawan 40 Siti Munawaroh
18 Eny Rosyidah 41 Siti Muawanah
19 Emy Rahmawati 42 Slamet Budiarto
20 Fitriyanto 43 Tri Setyo Rohadi
21 Fuad Amrullah 44 Tatik Rahmawati
22 Guruh Candra Santo so 45 Zaenal Abidin
1. Data Tentang Perhatian Orang T ua
40 4 5 5 1 12 10 5 0 27
2. Data Tentang Motivasi Belajar PAI
31 2 7 4 2 0 6 12 0 18
32 0 3 12 0 12 10 6 0 28
33 4 5 6 0 0 14 7 0 21
34 0 7 7 1 18 6 4 0 28
35 6 3 4 2 18 8 1 0 27
36 6 4 1 4 12 14 4 0 30
37 4 7 4 0 15 6 7 0 28
38 5 3 7 0 15 12 4 0 31
39 5 6 4 0 3 14 5 0 22
40 1 7 5 2 21 8 3 0 32
41 7 4 3 1 21 8 3 0 32
42 0 6 7 2 0 12 7 0 19
43 0 6 8 1 0 12 8 0 20
44 4 4 6 1 12 8 6 0 26
Pada bab ini, penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga
diketahui ada tidaknya hubungan perhatian oarang tua dengan motivasi belajar PAI
pada siswa kelas VII A SLTP N 1 Godong. Analisis ini diipergunakan untuk
mengetahui tujuan penelitian dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
Adapun tahapan-tahapan analisis akan diuraikan sebagai berikut:
A. Analisis Pertam a
Mengawali analisis ini, penulis menyajikan analisis data tentang perhatian orang
tua sebagai berikut:
Skor 3 7 - 4 5 tinggi dengan nominasi A
Skor 28 - 36 cukup dengan nominasi B
Skor 1 9 - 2 7 sedang dengan nominasi C
Skor 1 0 - 1 8 rendah dengan nominasi D
Tabel 5. Nilai Dan Nominasi Perhatian Orang Tua Kelas VIIA SLTP N 1 Godong
12 4 8 3 0 12 16 3 0 31 B
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui komparasi tentang perhatian orang
tua. Kategori tinggi (A) nol orang. Kategori cukup (B) 21 orang. Kategori sedang (C)
22 orang. Sedangkan kategori rendah (D) 2 orang. Perhitungan dengan menggunakan
P = — x \ 00% N
K eterangan:
P = presentase
F : frekuensi jawaban responden
N = jum lah responden
D iperoleh:
1. Kategori Tinggi = 0%
2. Kategori Cukup = 46,67%
3. Kategori Sedang = 48,89%
4. Kategori Rendah =4,44%
Untuk lebih jelasnya, penulis susun dalam bentuk tabel sebagai b erikut:
T abel 6. D istribusi F rekuensi P erh atian O ran g T u a Pada Siswa Kelas V II A
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian orang
tua siswa kelas VIIA SLTP N 1 Godong mayoritas berada pada kisaran cukup
(46,67%), sedang (48,89%), rendah (4,44%).
B. A nalisa K edua
Pada analisis kedua ini, penulis menyajikan analisis data tentang motivasi
Skor 1 9 - 2 7 sedang dengan nominasi C
Skor 1 0 - 1 8 rendah dengan nominasi D
Tabel 7. Nilai Dan Nominasi Motivasi Belajar Kelas VII SLTPN 1 Godong
33 4 5 6 0 12 10 6 0 28 B
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui komparasi tentang motivasi belajar
PAI siswa adalah: Kategori tinggi (A) nol orang. Kategori cukup (B) 14 orang.
F = frekuensi jawaban responden
N = j umlah responden
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas VII A SLTP N 1
Berdasarkan tanbel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi belajar
PAI siswa kelas VIIA SLTP N 1 Godong mayoritas berada pada kisaran sedang
(66,67 %) dan cukup (31,11 %).
C. Analisis Ketiga
Untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat perhatian orang tua
dengan motivasi belajar PAI siswa, maka penulis menggunakan rumus product
moment yang didahului dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. membuat tabel keija product moment
2. mencari XY, X2, dan Y2 dengan cara mengkalikannya
3. memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi product
moment.
Tabel 9. Lembar Kerja Product moment
Responden X Y XA2 YA2 XY
N = 45
21 32 32 1024 1024 1024
22 23 19 529 361 437
29 36 36 1296 1296 1296
30 34 29 1156 841 986
41 32 32 1024 1024 1024
3 0 3 9 3
-Langkah selanjutnya adalah menkkonsultasikan nilai /•„, hasil perhitungan
dengan r^, pada label, baik pada taraf signifikansi 0,01 maupun 0,05.
Dari hasil perhitungan dan konsultasi pada taraf signifikansi, diperoleh bahwa
nilai koefisien korelasi antara variabel X dan Y hasil observasi sebesar 0,630 lebih
besar daripada nilai tabel, baik pada taraf signifikansi 1 % (0,380) maupun pada taraf
signifikansi 5 % (0,294). Hal ini berarti bahwa hasil perhitungan yang diperoleh tidak
signifikan, sehingga hipotesis yang penuiis ajukan tidak diterim a. Jadi,
kesimpulannya adalah perhatian orang tua dan motivasi belajar PAI memiliki korelasi
A. K esim pulan
Berdasarkan analisis data pada penelitian yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Perhatian orang tua pada siswa kelas VILA SLTP N1 Godong mayoritas berada
pada kisaran cukup (46,67 %), sedang (48,89 %), rendah (4,44%).
2. Motivasi belajar PAI pada siswa kelas VILA SLTP N1 Godong mayoritas
menunjukkan kisaran cukup (31,11%), sedang (66,67 %), rendah (2,22 %).
3. terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar PAI pada
siswa kelas VIIA SLTP N 1 Godong pada tahun ajaran 2005/2006. Hubungan
antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa cukup signifikan.
B. S a ra n -saran
Sejalan dengan hasil yang diperoleh di dalam penelitian ini, maka pada
kesempatan ini, diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. kepada pelajar hendaknya mempersiapkan emosional siswa yang mendukung
motivasi dan gairah belajar sehingga dapat memunculkan pribadi yang tangguh
dalam hal motivasi belajar. Semakin besar motivasi yang dimiliki, semakin baik
hasil yang diperolehnya. Motivasi terbesar berasal dari dalam diri. Jadi, motivasilah
diri anda sendiri.
didik. Perlu juga memperhatikan besamya peran kedua orang tua dalam memotivasi
anaknya. Dengan begitu, rencana dan skenario pembelajaran akan menjadi lebih
bermakna.
3. bagi orang tua, memotivasi anak sangat diperlukan sebab motivasi orang tua
biasanya lebih mengena pada diri anak. Orang tua lebih dekat ke anak daripada
guru.
C. P enutup
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa akhir dari penulisan Skripsi ini masih
sebatas berupa wacana. Oleh karena itu tidak mengenal kata finish, bahkan bisa jadi
dalam perkembangan keilmuan pendidikan Islam saat ini merupakan sesuatu yang
klasik. Akan tetapi sesuatu yang klasik bukan berarti harus tidak berguna sama sekali.
Sebab peijalanan sejarah akan menguji peristiwa demi peristiwa yang dikerjakan
manusia, baik itu sesuatu yang salah maupun yang benar.
Akhimya penulis dengan segala kebesaran hati memohon sumbangan kritik
dan saran yang konstruktif demi kemajuan diri penulis. Serta tak lupa ucapan terima
kasih setulusnya senantiasa menyertainya
Sesungguhnya kebenaran mutlak hanyalah Allah yang memilikinya. Manusia
sebagai hamba hanyalah sebatas mereka-reka kebenaran mutlak tersebut. Manusia
hanyalah memiliki kebenaran yang relatif begitu juga halnya dengan penulisan
penelitian ini. Penulis sadari tulisan ini merupakan upaya memperoleh kebenaran
mohonkan inayah-Nya. Semoga penulisan Skripsi memberikan manfaat bagi
M a’arif
AM Sardiman. 2003. Interaksi dan M otivasi Belajar Mengajar . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Dimyati Mahmud. 1990. Psikologi Pendidikan suatu pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE
Departemen Agama RI. 1992A l-Q ur ’an dan Terjemahnya. Semarang: CV. ASY-SYIFA.
Elida Prayitno. 1989. otivasi Dalam Belajar. Jakarta: PPLPTK
Haryono, 2005. Artikel: Paradigma Konstruktivistik. Surakarta: Pendidikan Sains Pascasarjana UNS
IL. Pasaribu, B. Simandjuntak. 1983. PBM. Bandung: Tarsito
Kartini Kartono. 1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: PT. MAndarmaju
Mohammad Pribadi. 2004. Artikel: Statistik dan Pengambilan Keputusan. Surakarta: Pend. Sains PPS UNS.
Moh. Uzer Usman. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Muhibbin Syah. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mustaghfiri Asror. 1981.123 Hadits Pembina Iman dan Akhlaq. Semarang : Wicaksana
Nur Ubayati.l998.//w« PAL Pustaka Setia
Slameto. 1987. Belajar dan faktor-faktor yang memepengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin. 1995. Introduction To Cooperative Learning Research. London : Paltinum Press
Suharsimi Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali
WS Winskel. 1968. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.
NIS :... Hari :
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Bacalah dengan teliti setiap item pertanyaan!
2. Jawablah sesuai dengan jawaban yang terlintas dalam “Hati” Anda!
3. Berilah tanda silang sesuai dengan jawaban anda pada lembar jawaban yang telah disediakan.
4. Angket ini tidak berhubungan dengan nilai Anda, jadi Isilah dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan!
P ertanyaan
1. Orang tua saya memiliki kepedulian terhadap hasil belajar a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
2. Orang tua memberikan arahan terhadap cara belajar saya a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
3. Saya dekat dengan ayah dan ibu dalam banyak hal
a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
4. Orang tua dapat menjadi motivasi tersendiri dalam belajar bagi saya a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
5. Pada waktu-waktu belajar, TV di Rumah oleh orang tua tidak boleh dihidupkan a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
6. Kondisi kamar dan rumah saya menyenangkan untuk belajar a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
7. Di kamar saya tersedia meja belajar dan lampu belajar
a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
8. Ibu membelikan buku panduan untuk setiap mata pelajaran di sekolah a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
9. Ayah dan ibu mengingatkan cita-cita saya setiap hari
a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
10. Jika saya sedang belajar, orang tua tidak mungkin menyuruh saya mengerjakan hal yang lainnya
a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
14. Apapun yang saya pelajari, orang tua tidak mau mengetahuinya a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah
A N G K ET M O TIV A SI B ELA JA R PAI
NIS
Nama T anggal:
Hari :
P etu n ju k Pengisian Angket:
1. Bacalah dengan teliti setiap item pertanyaan!
2. Jawablah sesuai dengan jawaban yang terlintas dalam “Hati” Anda!
3. Berilah tanda silang sesuai dengan jawaban anda pada lembar jawaban yang telah disediakan.
4. Angket ini tidak berhubungan dengan nilai Anda, jadi Isilah dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan!
P ertanyaan
1. Apakah selama ini anda tertarik dengan mata pelajaran PAI ?
a. Sangat tertarik c. Cukup tertarik
b. Tertarik d. Tidak tertarik
2. Selama proses belajar-mengajar PAI berlangsung apakah anda dapat memusatkan perhatian dengan baik ?
a. Selalu c. tidak pemah
b. Seringkali d. Kadang-kadang
3. Apakah selama ini anda senang terhadap cara mengajar guru PAI?
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
4. Kita tidak perlu mengajukan pertanyaan pada saat kegiatan belajar PAI berlangsung. Bagaimana pendapat anda ?
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
5. Apakah kamu menyediakan waktu tersendiri untuk belajar PAI ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Seringkali d. Hampir tidak pemah
6. Belajar PAI adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Bagaimana pendapat anda ?
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
7. Pada waktu pelajaran PAI berlangsung apakah anda menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Seringkali d. Hampir tidak pemah
8. Pada jam pelajaran PAI perlu memperhatikan guru dengan serius. Bagaimana pendapat anda ?
a. Sangatsetuju c. Ragu-ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
9. Seorang pelajar perlu mempunyai program yang terencana. Bagaimana menurut pendapat anda ?
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
10. Apakah anda selama ini mengerjakan tugas PAI yang diberikan oleh guru?
a. Selalu c. Tidak pemah
b. Seringkali d. Kadang-kadang
11. Apabila teman anda ada yang mendapat nilai PAI tinggi, apakah anda terdorong untuk lebih giat belajar ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Seringkali d. Tidak pemah
12. Sebagai seorang siswa seberapa sering anda belajar PAI ?
a. Seringkali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pemah
13. Apabila ada keterangan guru PAI yang kurang jelas, apakah anda bertanya ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Seringkali d. Tidak pemah
14. Untuk memperbaiki nilai PAI perlu bertanya kepada teman mengenai penyelesaian soal-soal. Bagaimana dengan anda ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Seringkali d. Tidak pemah
Nama
Grobogan, 27 April 1984
Desa Kemloko, RT. 08 / RW. 03
Kec. Godong Kab. Grobogan
22 tahun
2. Mengajar SD Negeri 4 Klambu
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat sebenar-benarnya.
Hormat saya
JL Stadian Md. 03 Help. (0298) 323706 Saau 323433 JCodz S'at,. 50721 SaJkdiqa
omor: ST.27/K-0/IL.01/ 400/2006 amp. : Proposal Penelitian
a! :
PERMOHONAN UIN PENELITIAN
Salatiga,
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa.
Achmad Nur S y a i a u r Rojpb
salah satu persyaratan yang berupa pembualan SKRIPSI.Adapun judul yang diambil adalah: fltJBUNGAN PEREATIAN OR/1 NO TUA DBBtiAN
MOTIVABl B IXAJAR PEN jJlDIKAN AGAMA I SIAM PAPA SISVA KELAS V T l A ST TP WEGFRI 1 G0D0NG TABU'/ 2 0 0 5 / 2 0 0 6
Dengan Pembimbing
: DR,... RACEMAP HARYADI
MA&-Untuk keperluan penyelesaian Skripsi tersebut, kami mohon sudilah kiranya Saudara memberi ijin kepada mahasiswa tersebut untuk mengadakan penelitian gurta memperoleh data/keterangan dan bahan yang diperlukan di SL TP NEGTR I 1 G0D0N0________
F / B . GP.QB0f i/.]M
6 0 Selama
2 4J u n i 2 0 0 6
hari, mulai tanggal 2 5 A p r i l sampai dengan
Kemudian atas pemberian ijin Saudara, kami sampaikan terin . ke.sih.
Jalan M.T. Haryono No. 31 ® (0292) 659046 Godong Kab. Grobogan 13 58162
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami menerangkan bahwa :
Nama
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN)
Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Telah melakukan penelitian di SLTP Negeri 1 Godong dalam hal :
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI
BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA
KELAS VII A SLTPN 1 GODONG. Selama 60 hari mulai tanggal
25 April sampai dengan 25 Juni 2006.
Demikian pemberitahuan dari kami untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.