• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VH A SLTP N E G E R II GODONG TAHUN 2005 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VH A SLTP N E G E R II GODONG TAHUN 2005 2006"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2005 / 2006

SKRIPSI

Oleh :

A CH M AD N U R SY A ID U R R O JA B

NIM : 11404031

(2)

TAHUN 2005 / 2006

SKRIPSI

Diajukan untuk M emenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana dalam Bmu Tarbiyah

Oleh :

A CH M AD N U R S Y A IP U R R Q JA B

NIM : 11404031

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(3)

Jl. Stadion No. 03 Telp. 323433, 323706 Kode Pos 50721 Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 1 (satu) naskah

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Salatiga, 13 Agustus 2006

Kepada

Yth. Ketua STAIN

Di Salatiga

Assalamu’alaikutn fVr. Wb.

Bersama ini kami kirimkan naskah Skripsi mahasiswa :

Nama Achmad Nur Syaidur Rojab

NIM 11404031

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PA1)

Judul HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA

DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS

SLTP NEGERI 1 GODONG TAHUN 2006.

VII A

Untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi.

Demikian untuk menjadikan periksa.

(4)

Judul

N a m a N I M

Program Studi

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA

DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIIA SLTP N E G E R I1 GODONG TAHUN 2005/2006

Achmad Nur Syaidur Rojab 11404031

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 27 Agustus 2006

Dewan Penguji,

Ketua

N IP .150216814

Sekretaris

Dr. H. Moh. Saerozi, M.Ag N I P .150247014

Penguji I

Drs. H. Nasafi N IP .150207971

(5)

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa Skripsi

ini tidak berisi mated yang pemah ditulis oleh orang lain / pemah diterbitkan /

demikian juga Skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang

lain di luar referensi yang penelitian cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian Skripsi ini dihadapan sidang

munaqosah Skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi..

Purwodadi, 21 Agustus 2006

Peneliti

ACHMAD NUR SYAIDUR ROJAB N IM :11404031

(6)

“W ahai <RasuCuflaR, sesungguRnya aRu mencari iCmu dan aRu menutupinya, namun ada orang lain

mengetaRuinya CaCu. dm ta ’ajuB RepadaRu(BeRau 6ersa6da: “engRau mendapatRan d m paRaCa,

satu paRaCa {{arena engRau menyemSunyiRannya dan satu pahaCa Rarena iCmumu diRHat orang

Cain’'.

J46u Jfurairah dan I (mu CMas'ud

-“%e6eningan Rati amaCan tersembunyi, jadiR an diripenuR i ridRa IldRi, cerminRan priSadi

(ftabi dan pantuCRan ReRaCusan budi peR erti”.

(7)

-%u tPersembahkan TQirya ini untu$j

Jlyak dan (Runda tercinta,

jC a b iS a k y a n g seCaCu m e n ja d i p e n y e ju ^ m a t a - f ia t i fin ,

Saha6at-saHa6at^uyang 6tjal

‘Kflkanda TerBai^ “Zin yang sa6ar,

y ie R ^ u s eo ra n g *L i a' d a n

JLC m am ater.

(8)

Assalamu’alaikum Wr. \Vb.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah

dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Meskipun hams melewati proses yang panjang dan mengesankan. Sholawat dan

salam penulis haturkan kepada Nabi Muhamamd SAW.

Penyusun Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu penulis menghaturkan terima

kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Salatiga.

2. Bapak DR. Rachmad Haryadi, M.Ag. selaku pembimbing yang telah memberi

bimbingan dan arahan kepada penulis selama menyelesaikan Skripsi ini.

3. Segenap dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis,

sehingga dapat mengantarkan penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN

Salatiga.

4. Bapak Sukardi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SLTP Negeri 1 Godong yang telah

membantu dalam pelaksanaan Skripsi ini.

5. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberi motivasi moral dan material dengan

penuh keikhlasan.

6. Kakakku (Zin) dan adikku (Lia) yang tak henti-hentinya telah memberi motivasi.

7. Sahabat-sahabatku senasip seperjuangan Budi, Nanang, Sovi.

(9)

Skripsi ini.

10. Semua pihak dan teman-teman yang tidak sempat disebutkan satu persatu yang

telah membantu hingga terselesainya Skripsi ini.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, maka tiada

kata yang patut diucapkan kecuali kata terima kasih dan do’a semoga amal dan jasa

baiknya dapat menjadi amal sholeh yang dapat diterima oleh Allah SWT.

Ucapan terima kasih pula penulis ucapkan kepada para pembaca yang telah

memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Akhimya hanya kepada Allah SWT mohon pertolongan dan perlindungan

serta petunjuk, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para

pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum fVr. Wb.

Purwodadi, 21 Agustus 2006

Peneliti

ACHM AD NUR SYAIDUR RO JA B . T M : 11404031

(10)

Halaman

B. Penegasan Istilah... 3

C. Perumusan Masalah ... 4

D. TujuanPenelitian... 4

E. H ipotesis... 5

F. Metodologi Penelitian... 6

G. Metode Analisis D a ta ... 7

H. Sistematika Penulisan S kripsi... 8

BAB II LAND AS AN TEORI ... 9

A. Perhatian Orang T u a ... 9

1. Pengertian Perhatian Orang T u a ... 9

2. Macam-macam Perhatian Orang T u a ... 10

(11)

B. Motivasi Belajar Siswa ... 14

1. Pengertian Motivasi Belajar ... 15

2. Fungsi Motivasi B elajar... 16

3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar... 17

4. Cara Menumbuhkan Motivasi B elajar... 18

5. Prinsip-prinsip Motivasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar 19 C. Pendidikan Agama Islam (P A I)... 20

1. Pengertian P A I ... 20

2. Dasar-dasar dan Tujuan P A I... 22

BAB III I.APORAN HASIL P E N E L IT IA N ... 24

A. Letak Geografis... 24

B. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah... 24

C. Obyektivitas Sekolah... 25

1. Kondisi G eografis... 25

2. Situasi Sarana dan P rasa ran a ... 25

D. Struktur O rganisasi... 28

E. Daftar Anggota Staf S ekolah... 28

1. Susunan Ketenagaan Sekolah... 28

2. Data K aryaw an... 29

F. Penyajian Data... 31

1. Data Tentang Perhatian Orang T u a ... 31

2. Data Tentang Motivasi Belajar P A I ... 32

(12)

B. Analisis K ed u a... 36

C. Analisis K etiga... 39

BAB V. PEN U TU P... 42

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran-saran... 42

C. Penutup... 43

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(13)

Tabel 1 Bangunan G edung... 26

Tabel 2. Daftara Nama Responden... 30

Tabel 3 Data Perhatian Orang T u a ... 31

Tabel 4. Daftar Motivasi Belajar P A I... 32

Tabel 5. Nilai dan Nominasi Perhatian Orang Tua... 34

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Perhatian Orang T u a ... 36

Tabel 7.Nilai dan Nominasi Motivasi Belajar PA I... 37

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar PAI... 39

(14)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sekolah mempunyai peran

yang penting untuk membentuk masyarakat yang cerdas, terampil, berbudi luhur

dan bertingkah laku yang baik. Oleh karena itu pendidikan harus dimiliki oleh

setiap siswa karena pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan dan memberikan

tingkah laku yang baik terhadap siswa.

Kurikulum pendidikan di Indonesia menjadikan bidang studi Pendidikan

Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh

siswa. Hal tersebut tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, yaitu

mencerdaskan, membangun dan menciptakan kader-kader yang beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam

menguasai materi pendidikan Agama Islam (PAI) terdapat dua faktor yang

mempengaruhi pencapaian penguasaan hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri

siswa itu sendiri dan ada pula yang berasal dari luar dirinya. Setiap insan

dimanapun dia berada tentu akan mencari informasi untuk menambah

pengetahuan. Begitu juga dengan siswa yang ingin meraih suatu cita-cita tentu

harus belajar dengan tekun dan giat.

Setiap siswa yang hendak mempelajari Pendidikan Agama Islam (PAI)

tanpa mendapatkan perhatian dari orang tua tentu tidak akan berhasil dengan

maksimal. Perhatian orang tua sangat dibutuhkan oleh seorang siswa yang hendak

menguasai materi Pendidikan Agama Islam (PAI). Karena orang tua adalah

(15)

manusia pertama yang dikenal oleh sang anak. Hal itulah yang menjadikan

peranan orang tua sangat penting dalam mendalaini Pendidikan Agama Islam

(PAI). Allah SWT berfirman dalam surat Al-Luqman ayat 13 yang berbunyi :

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya : Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang

besar”.1

Surat A1 Luqman di atas mencerminkan bagaimana sikap seorang ayah

yang sedang memberikan “wejangan” dan memotivasi anaknya untuk Iebih

mengenal dan beriman kepada Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam. Hal ini

berarti Islam dengan jelas menggariskan bahwa orang tua harus memberikan

perhatian akan perkembangan keagamaan anaknya.

Setiap orang tua tentu tidak ingin anaknya teijerumus dalam kesusahan,

kebodohan maupun kesesatan. Orang tua akan selalu memberikan perhatian

kepada anaknya baik secara fisik maupun non fisik guna mengarahkan

perkembangan sang anak, maka orang tua harus memberikan motivasi yang

berguna bagi anak. Motivasi sangat penting karena motivasi belajar tidak hanya

mendorong atau membangkitkan individu untuk giat dalam belajar Pendidikan

Agama Islam (PAI) tetapi juga menjamin kelangsungan dari pengamalan-

pengamalan ilmu yang didapatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Winskel,

motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

(16)

menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan

belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai.2 3

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian yang berkisar pada permasalahan tersebut, penulis ingin

mengangkat judul “HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN

MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA

KELAS V IIA SLTP N E G E R I1 GODONG TAHUN 2006” .

B. Penegasan Istilah

Suatu istilah sering kali menimbulkan perbedaan penafsiran, maka untuk

menghindari kesalah pahaman dalam memahami permasalahan yang penulis teliti

terlebih dahulu penulis jelaskan mengenai beberapa istilah dalam judul di atas :

1. Perhatian Orang Tua

•j

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek.

Orang tua adalah orang yang melahirkan, mendidik, merawat, dan mengasuh

sang anak.

Perhatian orang tua adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh

aktivitas atau kegiatan orang tua yang ditujukan kepada suatu obyek atau

sekelompok obyek baik dari dalam anaknya maupun dari luar anaknya.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

2 WS Winskel, Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta, 1968, him. 92

(17)

kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai.4 Menurut AM.

Sardinian, motivasi belajar dapat diartikan juga sebagai daya penggerak yang

telah menjadi aktif. M otif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila

kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.5

Sedangkan menurut Zainal Aqid, motivasi belajar adalah suatu

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya

perasaan dan energi untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar.6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan

yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perhatian orang tua siswa terhadap siswa kelas VII A SLTP

Negeri 1 Godong ?

2. Bagaimanakah motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas

V I I A SLTP Negeri 1 Godong ?

3. Bagaimana hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan

Agama Islam (PAI) pada siswa kelas V I I A SLTP Negeri 1 Godong ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian kali ini adalah untuk m engetahui:

4 WS Winskel, Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta, 1968, him. 92

3 AM Sardinian, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, him. 73

(18)

1. Tingkat perhatian orang tua siswa terhadap siswa kelas VII A SLTP Negeri 1

Godong.

2. Tingkat motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII

A SLTP Negeri 1 Godong.

3. Adanya hubungan perhatian orang tua siswa dengan motivasi belajar

Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII A SLTP Negeri 1

Godong.

E. Hipotesis

Sebagai arahan dalam penelitian, perlu adanya hipotesis agar data relevan

secara definitif. Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis

dibuktikan melalui pengolahan angka-angka sebagai dasar pengambilan keputusan

terhadap suatu hipotesis dinyatakan dengan pemyataan ditolak atau tidak ditolak.

Sehingga hipotsis adalah dugaan ataupun kesimpulan sementara yang masih perlu

diuji kebenarannya melalui statistik atau metode pengambilan keputusan lainnya.

Hipotesis yang peneliti ajukan untuk penelitian ini adalah untuk memberikan

jawaban yang bersifat sementara dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan

hipotesa sebagai berikut : “Ada hubungan positif antara perhatian orang tua dengan

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII A SLTP Negeri

1 Godong. 7 8

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, him. 67

(19)

F. Metodologi Penelitian 1. Populasi dan Sampel

Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.9

Sedangkan yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang

diteliti.10

Dalam menetapkan sampel, apabila populasinya kurang dari 100 maka harus

diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun jika

jumlah lebih dari 100 maka dapat diambil 10%, 20% sampai 25% atau lebih.11 12. Di

karenakan subyek penelitian yang penulis teliti adalah kelas VII A SLTP Negeri 1

Godong yang beijumlah 45 siswa, maka penulis menggunakan sampel total. Karena

yang menjadi populasinya adalah seluruh siswa kelas VIIA.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini penulis

menggunakan metode berikut :

a. Angket / Kuisioner

Metode angket (kuisioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan pribadinya atau hal-hal yang perlu diketahui darinya. Metode ini

penulis pergunakan untuk memperoleh data tentang tingkat perhatian

orang tua pada siswa SLTP Negeri 1 Godong.

b. Metode Dokumentasi

9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981, him. 63 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, RinekaCipta, Jakarta, 1999, him. 102

(20)

Yaitu segala keterangan yang dapat berupa laporan, catatan, brosur

13

yang berkaitan dengan penelitian guna melengkapi data penelitian.

Metodc ini digunakan untuk mengstahui gambaran tentang keberadaan

SLTP Negeri 1 Godong yang meliputi :

- Letak geografis

- Sejarah berdirinya

- Objektivitas sekolah

Struktur organisasi

G. Metode Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah menganalisis data.

Penelitian ini adalah penelitian observasi, yang bertujuan untuk mengetahui

adanya hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Agama

Islam pada siswa kelas V II A SLTP Negeri 1 Godong.

*y

Y x y

C S -d E r )

Keterangan :

Txy : Angka indeks “r” product moment

X : Variabel perhatian orang tua

Y : Variabel motivasi belajar PAI

N : Jumlah responden13 14

13 Ibid, him. 131

(21)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Agar terjadi pemikiran yang urut di dalam memahami skripsi ini, maka

diketahui tata cara urutan tersebut adalah :

Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan mulai dari latar belakang

masalah, alasan pemilihan judul, penegasan istilah, hipotesis, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Sedangkan pada Bab II, Landasan

Teori, berisikan uraian teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori tersebut

antara lain: Perhatian orang tua yang meliputi pengertian perhatian orang tua,

macam-macam perhatian orang tua dan faktor-faktor yang mempengaruhi

perhatian orang tua. Adapun motivasi belajar meliputi pembahasan tentang

pengertian motivasi belajar, fimgsi motivasi belajar, faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar, cara menumbuhkan motivasi belajar dan prinsip-prinsip motivasi

dalam belajar mengajar. Teori terakhir yang penulis sajikan adalah teori tentang

Pendidikan Agama Islam yang membahas pengertian Pendidikan Agama Islam

dan dasar-dasar serta tujuan Pendidikan Agama Islam.

Bab III berisikan Laporan Hasil Penelitian. Bab ini meliputi antara lain:

letak geografis, sejarah berdirinya, obyektivitas sekolah, struktur organisasi, dan

memuat pula tentang data-data penelitian yang diperoleh. Sedangkan pada Bab IV

Analisis Data, berisi pembahasan mengenai analisis pendahuluan, analisis

hipotesis dan analisis lanjutan. Bab terakhir, yaitu Bab V yang merupakan Bab

(22)

A. Perhatian Orang Tua

1. Pengertian Perhatian Orang Tua

Perhatian merupakan syarat psikologys dalam individu untuk mengadakan

persepsi, yang merupakan langkah persiapan, yaitu adanya kesediaan individu untuk

mengadakan persepsi. Banyak sekali definisi tentang perhatian, hal ini tergantung dari

sudut pandangnya sendiri-sendiri.

Menurut Stem dan Bigot yang dikutip oleh Sumadi Suryabrata, pengertian

perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek15. Menurut Kartini

Kartono perhatian mempakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang

menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran

terhadap satu obyek16.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua

mempakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan

pada suatu atau sekumpulan obyek, kalau individu sedang memperhatikan suatu benda

misalnya, ini berarti bahwa seluruh aktivitas individu dicurahkan kepada benda tersebut.

Sedangkan yang dimaksud perhatian dalam penelitian kali ini adalah perhatian

orang tua yakni pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan orang tua

yang ditujukan kepada satu obyek atau sekelompok obyek baik datangnya dari dalam diri

anak maupun dari luar anak.

15 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, CV. Rajawali, Jakarta, 1984, him 14

16 Kartini Kartono, Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, PT. Mandarmaju, Bandung, 1989 him

111

(23)

orang tua adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan orang

tua yang ditujukan kepada suatu obyek atau sekelompok obyek baik dari dalam anaknya

maupun dari luar anaknya.

2. Macam-Macam Perhatian Orang Tua

A1 Quran surat At Tahrim ayat 6, /

. S s J / . ■> i t ' , s S j r /• J , S ^ / J , , O z' - > / \ g jlft 6 jL auxll J l A - i j i J 1 Ij S 1

(*\) Q JjyA j jLq ( j j l x i j j ( j j j - o x J

0 : ^ o ^ 1)

artinya: “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka” .17

Dalam ayat tersebut memberikan landasan dan pijakan yang kokoh terhadap peran

orang tua dalam kaitannya memberikan perhatian kepada anaknya Adapun macam-

macam perhatian orang tua adalah sebagai berikut;

a. Didasarkan pada tingkat intensitasnya,

b. Ditinjau dari segi timbulnya

c. Atas dasar luasnya obyek yang dikenai

d. Sedang bila dilhat dari sifatnya, akan ada perhatian yang statis dan dinamis

e. Dilihat dari banyaknya obyek, perhatian ada dua, yaitu perhatian yang luas dan

sempit.

1) Perhatian luas, yaitu dapat memperhatikan banyaknya obyek pada suatu

saat sekaligus

(24)

sedikit obyek. Perhatian individu pada suatu waktu hanya dapat

memperhatikan sedikit obyek.

3. Faktor-Faktor Yang M empengaruhi Perhatian Orang Tua

Menurut Sumadi Suryabrata18, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

tingkat perhatian orang tua terhadap anak-anaknya, yaitu:

1. Faktor ekonomi

2. Faktor pendidikan orang tua

3. Faktor tanggung j awab dan kesadaran pribadi

Dari ketiga faktor tersebut, faktor tanggung jaw ab dan kesadaran pribadi orang

tua adalah faktor yang terpenting, sebab orang tua adalah orang yang bertanggung jawab

serta menyadari perannya dengan baik akan selalu memberikan perhatian kepada

anaknya.

4. Pembelajaran Agama dan Peran Orang Tua

Undang-undang Dasar 1945 pasal 29 menerangkan salah satu hak asasi manusia,

yaitu kebebasan beragama. Agama adalah suatu hal yang universal dan mutlak menjadi

kebutuhan manusia. agama bukanlah suatu ilmu, meskipun untuk memahaminya

diperlukan ilmu yang begitu dalam dan kompleks. Pembentukan watak dan pemahaman

akan keyakinan terhadap sebuah agama merupakan salah satu proses konstruktivis dalam

alur pembelajaran dan pengenalannya.

(25)

kembali, atau mentranformasi pengetahuan baru19 20. Transformasi terjadi melalui

penciptaan pengertian bam yang menghasilkan struktur kognitif. Pengertian yang

mendalam teijadi bila kehadiran informasi bam memicu timbulnya atau menimbulkan

struktur kognitif yang menyebabkan seseorang berfikir kembali tentang ide-idenya

terdahulu. Paradigma kontruktivis lebih memperhatikan bagaimana manusia membentuk

pengetahuan dari pengalaman-pengalamanannya, struktur mental, dan keyakinan yang

digunakan untuk menginterprestasikan obyek-obyek serta peristiwa. Belajar dalam

kontruktivis sebagai usaha siswa secara aktif untuk mencari arti tentang sesuatu bagi

dirinya melalui interaksi dengan lingkungan dengan membuat hubungan antara

pengetahuan yang telah dimiliki dan pengetahuan yang sedang dipelajari. Implementasi

paradigma kontruktivis dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terikat pada

munculnya berbagai model pembelajaran, antara lain pembelajaran kooperatif.

Teori belajar konstruktivis dalam psikologi pendidikan termasuk dalam golongan

teori pembelajaran kognitif. M enumt pandangan kontruktivis, siswa secara aktif

membangun pengetahuan dengan cara terns menems mengasimilasi dan mengakomodasi

informasi bam. Dengan kata lain kontmktivisme adalah teori perkembangan kognitif

yang menekankan peran aktif siswa dalam pemahaman mereka tentang realita .

Orang tua, sebagai sosok terdekat bahkan dapat dinyatakan dengan tegas sebagai

manusia yang pertama kali dan paling utama memiliki keterikatan dengan seorang anak.

Perhatian, sebuah wujud kasih sayang dan pemenuhan tanggung jawab kepada anak atas

perannya sebagai orang tua. Allah Subhanahu Wa ta ’ala, memberikan contoh dan suri

19 Haryono, Artikel: Paradigma Konstruktivistik, Pendidikan Sains Pascasarjana UNS, Surakarta 2005

20

(26)

kepedulian dalam rangkaian kisah abadi yang tersirat dalarr, surat A1 Luqman ayat 13-14 pelajaran kepadanya:"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar" (13). “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu". (14)21

Surat A1 Lukman di atas mencerminkan bagaimana sikap seorang Ayah yang

sedang memberikan “wejangan” dan memotivasi anaknya untuk lebih mengenal dan

memaknai keimanannya kepada Allan. Tu’nan semesta aiam. Hal itu berarti Islam aengan

jelas menggariskan bahwa orang tua harus memberikan perhatian akan perkembangan

keagamaan anaknya. Sehingga dapat disimpuikan bahwa perhatian orang tua adalah

wujud kasih sayang yang diberikan kepada anak dalam bentuk penyediaan fasilitas,

dukungan, motivasi dan tanggung jaw ab terhadap perkembangan yang dialami anak,

seperti halnya Lukman di atas.

Mengenai peran keluarga dalam pengaruhnya terhadap belajar anak. Slameto

menyatakan bahwa: “Faktor eksteren yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah

dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor

(27)

orang tua yang terwujud dalam: Cara orang tua mendidik, Relasi antar anggota keluarga,

Suasana rum ah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua, dan Latar belakang

kebudayaan.

B. Motivasi Belajar Siswa

Kata motivasi berasal dari kata Latin “movere“ yang berarti menggerakkan. Kata

ini mempunyai arti luas untuk berbagai tujuan. Definisi motivasi adalah dorongan dasar

yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang

yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam

dirinya, oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu

mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasari. Sebagai contoh dalam

kegiatan pembelajaran di kelas akan ditemukan suatu reaksi yang berbeda terhadap

berbagai tugas dan materi pelajaran yang diberikan kepada siswa. Ada sebagian siswa

yang tertarik dan menyenangi materi pelajaran yang diberikan, ada yang menerimanya

dengan perasaan jengkel dan pasrah, ada pula yang selalu ingin lebih unggul dalam

seluruh kegiatan. Teijadinya perbedaan reaksi tersebut merupakan gerakan dalam

kegiatan belajar atau suatu yang mengarah untuk dapat belajar, oleh karena itu motivasi

dapat juga didefinisikan sebagai suatu energi penggerak, pengarah dan memperkuat

tingkah laku.

Motivasi tidak lepas dari adanya rangsangan, dan rangsangan dapat dalam bentuk

hadiah atau hukuman yang diberikan pada seseorang. Motivasi juga merupakan

(28)

kebiasaan bekerja sampai tuntas, kebiasaan bekerja rapi, dan kebiasaan bekeija tepat

waktu. Tetapi sebaliknya ada kebiasaan bekerja yang tidak baik. misalnya kebiasaan

bekeija asal selesai, kebiasan bekerja santai dan ceroboh. Hal-hal tersebut diatas

merupakan yang datang dari diri individu serta dapat menentukan kualitas motivasi.

1. Pengertian Motivasi Belajar

Kata “m otif’ dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukun sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan

di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan. Motif dapat diartikan juga sebagai suatu kondisi intern (kesiap-siagaan).

Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat penting, karena motivasi belajar tidak

hanya mendorong atau membangkitkan individu untuk giat dalam belajar tetapi juga

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar itu. Hal ini sejalan dengan pendapat WS.

Winskel, motivasi belajar adalah keseluruan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, sehingga

tujuan belajar dapat tercapai23 24 25. Motivasi dapat diartikan juga sebagai daya penggerak

yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila

kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.2' Zainal Aqib

memberikan pengertian bahwa: “Motivasi belajar adalah suatu perubahan energi dalam

diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan energi untuk mencapai

tujuan dalam kegiatan belajar mengajar”23.

23 WS Winkle, Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta, 1968, him 92

24 Sardinian AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003 ^ him. 73

(29)

a. Motivasi intrinsik

Motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari

kebutuhan dan tujuan siswa itu sendiri. Contoh; Orang gemar membaca walaupun

tidak ada ulangan.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar. Contoh: Siswa

belajar karena tahu besok akan ada ulangan atau ujian. Tidak semua siswa memiliki

motivasi intrinsic, oleh sebab itu guru hams mampu memberikan rangsangan

kepada siswa dalam mempersiapkan pada setiap kesempatan waktu yang

dimilikinya.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar adalah daya penggerak psikis dari dalam diri siswa yang dapat menimbulkan

gairah dan semangat belajar yang tinggi serta dapat membangkitkan aktivitas-

aktivitas atau kegiatan-kegiatan bagi siswa guna mencapai tujuan belajar mengajar

di sekolah.

2. Fungsi Motivasi Belajar

Seringkali kita temukan bahwa anak yang memiliki tingkat kecerdasan dan

kemampuan cukup tinggi, akan tetapi gagal mencapai prestasi terbaik sebab mereka tidak

termotivasi atau berbekal motivasi dari dalam diri mereka. Sebaliknya, siswa yang

memiliki kemampuan standart temyata mereka mampu mencapai prestasi yang lebih baik

sebab mereka mampu menumbuhkan motivasi dari dalam diri mereka.

(30)
(31)

penting dalam hal belajar karena: (1) mempergunakan dan menghubungkan motif yang

mendorong individu untnk melakukan sesuatu kegiatan di dalam situasi belajar, dan (2)

reinforcement atau menggiatkan anak dalam belajar27. Usaha-usaha yang dapat dilakukan

dalam reinforcement yaitu;

a) . Mengemukakan pertanyaan.

Pertanyaan akan memotivasi anak agar lebih giat dalam belajar.

b) . Memberi ganjaran.

Memberikan angka-angka sehingga anak berusaha dengan segenap tenaga untuk

mendapatkan angka yang baik.

c) . Memberi hadiah.

d) . Memberi hukuman.

Kesimpulannya, fixngsi motivasi belajar dapat memberikan semangat serta

mengaktifkan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tercapai tujuan

instruksional yang telah ditetapkan.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Memang sangat unik apa yang kita namakan motivasi ini. Faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar ada banyak hal. Selain faktor intrinsik dan ekstrinsik,

menurut Dimyati28, motivasi belajar dipengaruhi oleh;

a) Cita-cita atau aspirasi siswa

27IL Pasaribu, PB, Tarsi to, Bandung, 1983, him 52

(32)

dan sebagainya. Cita-cita seorang anak akan memperkuat motivasi belajar, sebab

tercapaianya suatu cita-cita akan mewujudkan suatu aktualisasi diri.

b) Kemampuan siswa

Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas

perkembangannya.

c) Kondisi siswa

Meliputi kondisi jasmani dan rohani mempangaruhi motivasi belajar.

d) Kondisi lingkungan siswa

Berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan dan kehidupan

masyarakat.

e) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

f) Upaya guru, berupa dorongan-dorongan, bimbingan, dan arahan pada sang anak.

4. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar

Menurut Moh Uzer Usman29, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, adalah sebagai

berikut:

a) kompetisi (persaingan)

b) pace making (membuat tujuan untuk sementara waktu)

c) tujuan yang jelas

d) kesempumaan untuk sukses

e) minat yang besar

f) mengadakan penilaian atau tes

(33)

Menurut Tomburgh, seperti yang dikutip oleh Elida Prayitno, prinsip-prinsip

motivasi dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:

a) pengenalan tugas-tugas belajar penting dalam usaha mendorong siswa untuk

mempelajarai ururtan-ururtan belajar selanjutnya

b) motivasi menyangkut keinginan untuk berpretasi dalam menguasai berbagai hal

dan keinginan untuk sukses

c) penyusunan dan pencapaian tujuan haruslah dengan memberikan tugas-tugas

belajar yang pantas, yaitu perasaaan sukses terhadap tugas-tugas belajar yang

terakhir akan meningktkan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas berikutnya

d) mendapat informasi tentang pengeijaan tugas-tugas yang benar dan pembetulan

pengeijaan tugas-tugas yang salah, mendorong siswa untuk melakukan

penampilan yang lebih baik dan bersikap yang lebih bermanfaat terhadap tugas-

tugas belajar

e) harapan untuk mendapatkan penghargaan bagi tingkah laku atau prestasi tertentu,

mendorong minat dan usaha untuk bertingkah laku dan berprestasi tertentu

f) pengalaman yang mencemaskan dan stress terkait dengan prestasi belajar yang

rendah. Tingkah laku yang menyimpang dan berbagai gangguan kepribadian atau

(34)

1. P engertian PAI

Berbicara masalah pengertian Pendidikan Agama Islam maka tak lepas dari

mengetahui apa pengertian pendidikan itu sendiri. Sebelum membahas pengertian

Pendidikan Agama Islam terlebih dahulu penulis akan membahas tentang pengertian

pendidikan yaitu antara lain :

Menurut Ahmad D Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara

sadar oleh si pendidik terhadap perkembanagn jasmani dan rohani si terdidik menuju

terbentuknya kepribadian yang utama30. Sedangkan menurut Purba Kawaca dan Harahap

yang dikutip oleh Muhibbin Syah, pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang

dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu

diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya31. Dari

pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab orang

dewasa untuk membimbing kepada anak yang belum dewasa dengan tujuan membentuk

pribadi yang dewasa sehingga berguna bagi diri mereka dan berguna bagi masyarakat.

Agama Islam adalah wahyu atau peraturan yang diturunkan Allah melalui

utusan-Nya yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an dan As-sunnah yang harus dipatuhi

dan ditaati oleh semua umat manusia. Hal ini sesuai dengan ungkapan Abdul Ghoni,

menyatakan bahwa Agama Islam merupakan peraturan yang diturunkan oleh Allah SWT

dengan perantara Rasul-Nya untuk keperluan hambanya supaya mereka mendekatkan diri

kepada Allah.

(35)

mengarahkan anak didik agar setelah selesai dari pendidikannya anak dapat mengetahui,

memahami, dan melaksanakan ajaran Agama Islam dengan baik dan benar (beribadah

kepada Allah).

Untuk mempertegas pengertian Pendidikan Agama Islam penulis akan

mengemukakan pendapat para ahli antara lain :

Ahmad D Marimba memberikan pengertian Pendidikan Agama Islam adalah

bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran-ukuran Islam. Sedangkan dal am

buku Ilmu Pendidikan Agama Islam dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah

bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari

pendidikannya ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam

yang telah diyakininya secara menyeluruh setelah menjadikan ajaran agama Islam itu

sebagai suatu pandangan hidup di dunia dan di akherat.

Jadi Pendidikan Agama Islam merupakan suatu proses yang diusahakan dengan

sadar untuk bimbingan anak didik dengan tujuan yang mulia ini tentu harus ada

kesesuaian antara komponen Pendidikan Agama Islam yang hams dijadikan sebagai

dasar dan sumber dal am pelaksanaan pendidikan sehingga agama Islam berftmgsi sebagai

pengatur dan pengendah tingkah laku manusia.

Dengan beberapa pengertian dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah energi dari dalam maupun dari luar

(36)

Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam adalah fondamen yang menjadi landasan

atau asas-asas agar Pendidikan Agama Islam dapai tegak berdiri tidak mudah roboh

karena angin kencang berupa ideologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan

datang. Pelaksanaan PAI tentu dibutuhkan dasar sebagai landasan kerja yang dapat

memberikan arah bagi program pendidikan dan dapat dijadikan sebagai petunjuk atau

pegangan dalam melaksanakan dan menentukan usaha tersebut’2 Adapun dasar-dasar

Pendidikan Agama Islam menurut Zuhairini, dkk ada tiga macam, yaitu:

a) . Yuridis atau Hukum

yaitu dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama yang berasal dari peraturan

perundang-undangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan

sebagai pegangan dalam pelaksanaan pendidikan agama di sekolah atau lembaga

formal. Dasar-dasar yuridis tersebut ada tiga macam, yaitu :

1) Dasar ideal, yaitu falsafah negara Pancasila.

2) Dasar struktural, yaitu UUD ‘45

3) Dasar operasional dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan

agama di sekolah.

b) . Dasar Religius atau Agama

Dasar religius yang dimaksud adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah

1) A1 Qur’an (Q.S A1 ‘Alaq: 1 - 5) 32

(37)

^llijVl'^ic. (£) ^lalb ^Ic. 3^11 (r)^jiVl ^ f j j i JM,

( U o ; t 3kii) ( o ) ^ J i a

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1). Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah dan Tuhanmulah yang

Maha Pemurah (3). Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (4). Dan

mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (5)

c). Dasar Psikologis

Artinya :“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan

„»34

<*■ S

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram

2. As Sunnah

aSll (Jjfu)

Iji

{j a

4ill

(JjJaal

^ 9

j j- iiil

((jiiU c- ( jj| j t5 -aL ^ 6' j j )

Artinya : “Berangkat diwaktu pagi dan diwaktu petang untuk menuntut ilmu itu

bagi Allah lebih utama dari pada jihad fi sabilillah” (H.R. Dailami dan Ibnu Abbas)33 34 35.

33 Departemen Agama RI, A l-Q ur’an dan terjemahannya, CV. Asy-Syifa, Semarang, 1992, him 1079

34 lbid, him 373

(38)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

V, Letak Geografis

Identitas Sekolah sekolah tempat penelitian ini dilakukan adalah SLTP Negeri 1

Godong, yaitu salah satu sekolah negeri yang memiliki fasilitas memadai di kota Godong.

Sekolah ini memiliki kode NSS 20 1 03 15 16 O il dan beralamatkan di Jl. MT Haryono

No. 31 Godong Kode Pos 58162 Telepon (0292) 659056. Daerah ini termasuk dalam

wilayah administratif Desa/Kelurahan Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten/Kota

Grobogan Propinsi Jawa Tengah. Sekolah tersebut didirikan pada tahun 1965 dan pada

tahun itu pula sekolah tersebut mulai melakukan aktivitas pendidikan.

B. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah

Pada awalnya SLTPN 1 Godong bemama Sekolah Menengah Ekonomi Pertama

(SMEP). SMEP berdiri sejak 1 Agustus 1965 dengan menempati gedung Rakyat

Pancasila, yang sekarang menjadi Sekolah Dasar Negeri 4 Godong. Kepala sekolah yang

pertama kali menjabat di SMEP adalah A.P Triyono. Pengganti kepala sekolah

selanjutnya adalah Sumardi dan Nur Dahlan. Adapun wakil kepala sekolah SMEP adalah

ibu Siti Nuijanah. Bersamaan dengan kepindahannya pada tahun 1976 ke Jalan M.T

Haryono No. 31 Godong, SMEP berubah nama menjadi Sekolah Lanjutan Tingkatan

Pertama Negeri 1 (SLTP N) Godong. Kepala sekolah yang menjabat semenjak perubahan

status menjadi SLTP antara lain: Bambang Purwadi, Mintarso, Satiman dan pada tahun

(39)

memiliki prestasi yang membanggakan. Setiap tahunnya hampir selalu menempati

sepuluh besar SLTP terbaik di kabupaten setempat. Bahkan pemah mencapai posisi

terbaik ke 3 dalam perolehan nilai kelulusan siswa. Ajang kreativitas yang dikembangkan

oleh sekolah ini antar lain: seni musik, Drum Band, Karawitan dan olah raga Beladiri.

C. Obyektivitas Sekolah

1 .Kondisi Geografis

SLTP Negeri 1 Godong berada di tengah-tengah penduduk yang mayoritas

beragama islam. Sebelah baratnya adalah pemukiman penduduk, sebelah timur adalah

pemukiman penduduk, sebelah utara pemukiman penduduk, dan sebelah selatannya

juga pemukiman penduduk. Letak SLTP Negeri 1 Godong sangat strategis karena

mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Serta didukung oleh bangunan yang

memenuhi persyaratan dan sarana pendidikan yang memadai bagi siswa. Bahkan

SLTP Negeri 1 Godong juga termasuk SLTP yang memenuhi standar nasional.

2. Situasi Sarana dan Prasarana

a. Tan ah

1) Status tanah : milik Pemerintah

2) Luas tanah : 1398 m

3) Letak : Jl. MT Haryono No 31 Godong Kelurahan Bugel,

(40)

Tabel 1. Bangunan Gedung

No. Ruang Jum lab Ruangan

1 Ruang kelas 19

2 Ruang kepala sekolah 1

3 Ruang guru 1

4 Ruang TU 1

5 Ruang Perpustakaan Ruang BP/BK 1

6 Ruang BP/BK 1

7 Ruang UKS 1

8 Ruang pertemuan 1

9 Ruang laboratorium 2

10 Kamar mandi guru 2

11 Kamar mandi siswa 6

12 Gudang 1

13 Rumah penjaga 1

(41)

1) Sebagai tempat pelaksanaan upacara

2) Sebagai lapangan sepak bola

3) Sebagai lapangan basket

4) Sebagai lapangan senam rutin mingguan

5) Sebagai lapangan voli

d. Sarana penunjang

1) Sarana komunikasi

- Telepon dengan kode (0292) 659 046

2) Alat bantu proses belajar mengajar

- Peralatan / peraga matematika

- Peta Indonesia dan dunia

- Peralatan praktik tata boga

- Peralatan olah raga

- Peralatan praktik elektronika

- Komputer

3) Alat musik

- Organ

- Tape recorder/VCD

- Drum band

(42)

STRUKTUR ORGANISASI SL I P NEGERI1 GO DONG

E. D aftar Anggota S taf Sekolah

1. Susunan Ketenagaan Sekolah

(43)

di SLTP Negeri 1 Godong diampu oleh 37 personel guru dan karyawan yang

meliputi:

Tenaga edukatif terdiri dari

1) Guru PNS dipekerjakan (DPK) : 24 personal

2) Guru tidak tetap : 7 personal

Tenaga non edukatif terdiri dari

1) Tarta usaha : 3 personal

2) Pengelola perpustakaan : 2 personsl

3) Penjaga sekolah : 1 personal

b. Tingkat pendidikan

Tenaga edukatif yang mengelola dan menyelenggarakan proses

belajar mengajar di SLTP Negeri 1 Godong rata- rata telah memiliki masa

kerja di atas 15 tahun.

Masa keija dengan tingkat pendidikan sebagai berikut:

1) Magister : 1 personal

2) Saijana : 31 personal

3) Diploma III / Akta III : 2 personal

4) Diploma II / Akta II : 1 personal

5) SLTA : 1 personal

2. Data Karyawan

a. Kepala TU : Dra. Titik Maryati

(44)

d. Administrasi Perpustakaan : Sri Mulyani, S.Pd

e. Koperasi : Sukorini

f. Penjaga Sekolah : Supardi

Tabel 2. Daftar Nama Responden

No. Nama Responden No. Nama Responden

1 Achmad Sukroni Niam 24 Hem Sucipto

2 Achmad Musyafak 25 Ima Yuliana

3 Adi Susanto 26 Joko Sutejo

4 Adi Kumiawan 27 Laila Isnaini

5 Ana Fitriyani 28 Lilik Sugiarto

6 Ana Safitri 29 Lilis Karlina

7 Andi Kumiawan 30 Luluk Munawaroh

8 Angi Meilawati 31 Maria Putriyani

9 Anjar Rachmasari 32 Maryati

10 Ayu Pratiwi 33 Muhammad Taufiq

11 Ayu Anggraini 34 Misbachul Munier

12 Beny Setyawan 35 Novia Hipni Kusuma

13 Cici Rahmawati 36 Novitasari

14 Desi Rachmasari 37 Nur Hidayah

15 Diah Puspitasari 38 Nurul Kuncaliyani

16 Dianawati 39 Octa Riyani

17 Dwi Kumiawan 40 Siti Munawaroh

18 Eny Rosyidah 41 Siti Muawanah

19 Emy Rahmawati 42 Slamet Budiarto

20 Fitriyanto 43 Tri Setyo Rohadi

21 Fuad Amrullah 44 Tatik Rahmawati

22 Guruh Candra Santo so 45 Zaenal Abidin

(45)

1. Data Tentang Perhatian Orang T ua

(46)

40 4 5 5 1 12 10 5 0 27

2. Data Tentang Motivasi Belajar PAI

(47)

31 2 7 4 2 0 6 12 0 18

32 0 3 12 0 12 10 6 0 28

33 4 5 6 0 0 14 7 0 21

34 0 7 7 1 18 6 4 0 28

35 6 3 4 2 18 8 1 0 27

36 6 4 1 4 12 14 4 0 30

37 4 7 4 0 15 6 7 0 28

38 5 3 7 0 15 12 4 0 31

39 5 6 4 0 3 14 5 0 22

40 1 7 5 2 21 8 3 0 32

41 7 4 3 1 21 8 3 0 32

42 0 6 7 2 0 12 7 0 19

43 0 6 8 1 0 12 8 0 20

44 4 4 6 1 12 8 6 0 26

(48)

Pada bab ini, penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga

diketahui ada tidaknya hubungan perhatian oarang tua dengan motivasi belajar PAI

pada siswa kelas VII A SLTP N 1 Godong. Analisis ini diipergunakan untuk

mengetahui tujuan penelitian dengan menggunakan rumus korelasi product moment.

Adapun tahapan-tahapan analisis akan diuraikan sebagai berikut:

A. Analisis Pertam a

Mengawali analisis ini, penulis menyajikan analisis data tentang perhatian orang

tua sebagai berikut:

Skor 3 7 - 4 5 tinggi dengan nominasi A

Skor 28 - 36 cukup dengan nominasi B

Skor 1 9 - 2 7 sedang dengan nominasi C

Skor 1 0 - 1 8 rendah dengan nominasi D

Tabel 5. Nilai Dan Nominasi Perhatian Orang Tua Kelas VIIA SLTP N 1 Godong

(49)

12 4 8 3 0 12 16 3 0 31 B

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui komparasi tentang perhatian orang

tua. Kategori tinggi (A) nol orang. Kategori cukup (B) 21 orang. Kategori sedang (C)

22 orang. Sedangkan kategori rendah (D) 2 orang. Perhitungan dengan menggunakan

P = — x \ 00% N

(50)

K eterangan:

P = presentase

F : frekuensi jawaban responden

N = jum lah responden

D iperoleh:

1. Kategori Tinggi = 0%

2. Kategori Cukup = 46,67%

3. Kategori Sedang = 48,89%

4. Kategori Rendah =4,44%

Untuk lebih jelasnya, penulis susun dalam bentuk tabel sebagai b erikut:

T abel 6. D istribusi F rekuensi P erh atian O ran g T u a Pada Siswa Kelas V II A

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian orang

tua siswa kelas VIIA SLTP N 1 Godong mayoritas berada pada kisaran cukup

(46,67%), sedang (48,89%), rendah (4,44%).

B. A nalisa K edua

Pada analisis kedua ini, penulis menyajikan analisis data tentang motivasi

(51)

Skor 1 9 - 2 7 sedang dengan nominasi C

Skor 1 0 - 1 8 rendah dengan nominasi D

Tabel 7. Nilai Dan Nominasi Motivasi Belajar Kelas VII SLTPN 1 Godong

(52)

33 4 5 6 0 12 10 6 0 28 B

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui komparasi tentang motivasi belajar

PAI siswa adalah: Kategori tinggi (A) nol orang. Kategori cukup (B) 14 orang.

F = frekuensi jawaban responden

N = j umlah responden

(53)

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas VII A SLTP N 1

Berdasarkan tanbel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi belajar

PAI siswa kelas VIIA SLTP N 1 Godong mayoritas berada pada kisaran sedang

(66,67 %) dan cukup (31,11 %).

C. Analisis Ketiga

Untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat perhatian orang tua

dengan motivasi belajar PAI siswa, maka penulis menggunakan rumus product

moment yang didahului dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. membuat tabel keija product moment

2. mencari XY, X2, dan Y2 dengan cara mengkalikannya

3. memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi product

moment.

Tabel 9. Lembar Kerja Product moment

Responden X Y XA2 YA2 XY

(54)

N = 45

21 32 32 1024 1024 1024

22 23 19 529 361 437

29 36 36 1296 1296 1296

30 34 29 1156 841 986

41 32 32 1024 1024 1024

(55)

3 0 3 9 3

-Langkah selanjutnya adalah menkkonsultasikan nilai /•„, hasil perhitungan

dengan r^, pada label, baik pada taraf signifikansi 0,01 maupun 0,05.

Dari hasil perhitungan dan konsultasi pada taraf signifikansi, diperoleh bahwa

nilai koefisien korelasi antara variabel X dan Y hasil observasi sebesar 0,630 lebih

besar daripada nilai tabel, baik pada taraf signifikansi 1 % (0,380) maupun pada taraf

signifikansi 5 % (0,294). Hal ini berarti bahwa hasil perhitungan yang diperoleh tidak

signifikan, sehingga hipotesis yang penuiis ajukan tidak diterim a. Jadi,

kesimpulannya adalah perhatian orang tua dan motivasi belajar PAI memiliki korelasi

(56)

A. K esim pulan

Berdasarkan analisis data pada penelitian yang dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Perhatian orang tua pada siswa kelas VILA SLTP N1 Godong mayoritas berada

pada kisaran cukup (46,67 %), sedang (48,89 %), rendah (4,44%).

2. Motivasi belajar PAI pada siswa kelas VILA SLTP N1 Godong mayoritas

menunjukkan kisaran cukup (31,11%), sedang (66,67 %), rendah (2,22 %).

3. terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar PAI pada

siswa kelas VIIA SLTP N 1 Godong pada tahun ajaran 2005/2006. Hubungan

antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa cukup signifikan.

B. S a ra n -saran

Sejalan dengan hasil yang diperoleh di dalam penelitian ini, maka pada

kesempatan ini, diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. kepada pelajar hendaknya mempersiapkan emosional siswa yang mendukung

motivasi dan gairah belajar sehingga dapat memunculkan pribadi yang tangguh

dalam hal motivasi belajar. Semakin besar motivasi yang dimiliki, semakin baik

hasil yang diperolehnya. Motivasi terbesar berasal dari dalam diri. Jadi, motivasilah

diri anda sendiri.

(57)

didik. Perlu juga memperhatikan besamya peran kedua orang tua dalam memotivasi

anaknya. Dengan begitu, rencana dan skenario pembelajaran akan menjadi lebih

bermakna.

3. bagi orang tua, memotivasi anak sangat diperlukan sebab motivasi orang tua

biasanya lebih mengena pada diri anak. Orang tua lebih dekat ke anak daripada

guru.

C. P enutup

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa akhir dari penulisan Skripsi ini masih

sebatas berupa wacana. Oleh karena itu tidak mengenal kata finish, bahkan bisa jadi

dalam perkembangan keilmuan pendidikan Islam saat ini merupakan sesuatu yang

klasik. Akan tetapi sesuatu yang klasik bukan berarti harus tidak berguna sama sekali.

Sebab peijalanan sejarah akan menguji peristiwa demi peristiwa yang dikerjakan

manusia, baik itu sesuatu yang salah maupun yang benar.

Akhimya penulis dengan segala kebesaran hati memohon sumbangan kritik

dan saran yang konstruktif demi kemajuan diri penulis. Serta tak lupa ucapan terima

kasih setulusnya senantiasa menyertainya

Sesungguhnya kebenaran mutlak hanyalah Allah yang memilikinya. Manusia

sebagai hamba hanyalah sebatas mereka-reka kebenaran mutlak tersebut. Manusia

hanyalah memiliki kebenaran yang relatif begitu juga halnya dengan penulisan

penelitian ini. Penulis sadari tulisan ini merupakan upaya memperoleh kebenaran

(58)

mohonkan inayah-Nya. Semoga penulisan Skripsi memberikan manfaat bagi

(59)

M a’arif

AM Sardiman. 2003. Interaksi dan M otivasi Belajar Mengajar . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Dimyati Mahmud. 1990. Psikologi Pendidikan suatu pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE

Departemen Agama RI. 1992A l-Q ur ’an dan Terjemahnya. Semarang: CV. ASY-SYIFA.

Elida Prayitno. 1989. otivasi Dalam Belajar. Jakarta: PPLPTK

Haryono, 2005. Artikel: Paradigma Konstruktivistik. Surakarta: Pendidikan Sains Pascasarjana UNS

IL. Pasaribu, B. Simandjuntak. 1983. PBM. Bandung: Tarsito

Kartini Kartono. 1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: PT. MAndarmaju

Mohammad Pribadi. 2004. Artikel: Statistik dan Pengambilan Keputusan. Surakarta: Pend. Sains PPS UNS.

Moh. Uzer Usman. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Muhibbin Syah. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mustaghfiri Asror. 1981.123 Hadits Pembina Iman dan Akhlaq. Semarang : Wicaksana

Nur Ubayati.l998.//w« PAL Pustaka Setia

Slameto. 1987. Belajar dan faktor-faktor yang memepengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin. 1995. Introduction To Cooperative Learning Research. London : Paltinum Press

Suharsimi Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali

WS Winskel. 1968. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.

(60)

NIS :... Hari :

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Bacalah dengan teliti setiap item pertanyaan!

2. Jawablah sesuai dengan jawaban yang terlintas dalam “Hati” Anda!

3. Berilah tanda silang sesuai dengan jawaban anda pada lembar jawaban yang telah disediakan.

4. Angket ini tidak berhubungan dengan nilai Anda, jadi Isilah dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan!

P ertanyaan

1. Orang tua saya memiliki kepedulian terhadap hasil belajar a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

2. Orang tua memberikan arahan terhadap cara belajar saya a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

3. Saya dekat dengan ayah dan ibu dalam banyak hal

a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

4. Orang tua dapat menjadi motivasi tersendiri dalam belajar bagi saya a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

5. Pada waktu-waktu belajar, TV di Rumah oleh orang tua tidak boleh dihidupkan a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

6. Kondisi kamar dan rumah saya menyenangkan untuk belajar a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

7. Di kamar saya tersedia meja belajar dan lampu belajar

a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

8. Ibu membelikan buku panduan untuk setiap mata pelajaran di sekolah a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

9. Ayah dan ibu mengingatkan cita-cita saya setiap hari

a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

10. Jika saya sedang belajar, orang tua tidak mungkin menyuruh saya mengerjakan hal yang lainnya

a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

(61)

a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

14. Apapun yang saya pelajari, orang tua tidak mau mengetahuinya a. Selalu b. sering c. kadang d. tidak pemah

(62)

A N G K ET M O TIV A SI B ELA JA R PAI

NIS

Nama T anggal:

Hari :

P etu n ju k Pengisian Angket:

1. Bacalah dengan teliti setiap item pertanyaan!

2. Jawablah sesuai dengan jawaban yang terlintas dalam “Hati” Anda!

3. Berilah tanda silang sesuai dengan jawaban anda pada lembar jawaban yang telah disediakan.

4. Angket ini tidak berhubungan dengan nilai Anda, jadi Isilah dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan!

P ertanyaan

1. Apakah selama ini anda tertarik dengan mata pelajaran PAI ?

a. Sangat tertarik c. Cukup tertarik

b. Tertarik d. Tidak tertarik

2. Selama proses belajar-mengajar PAI berlangsung apakah anda dapat memusatkan perhatian dengan baik ?

a. Selalu c. tidak pemah

b. Seringkali d. Kadang-kadang

3. Apakah selama ini anda senang terhadap cara mengajar guru PAI?

a. Sangat setuju c. Ragu-ragu

b. Setuju d. Tidak setuju

4. Kita tidak perlu mengajukan pertanyaan pada saat kegiatan belajar PAI berlangsung. Bagaimana pendapat anda ?

a. Sangat setuju c. Ragu-ragu

b. Setuju d. Tidak setuju

5. Apakah kamu menyediakan waktu tersendiri untuk belajar PAI ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Seringkali d. Hampir tidak pemah

6. Belajar PAI adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Bagaimana pendapat anda ?

a. Sangat setuju c. Ragu-ragu

b. Setuju d. Tidak setuju

7. Pada waktu pelajaran PAI berlangsung apakah anda menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Seringkali d. Hampir tidak pemah

(63)

8. Pada jam pelajaran PAI perlu memperhatikan guru dengan serius. Bagaimana pendapat anda ?

a. Sangatsetuju c. Ragu-ragu

b. Setuju d. Tidak setuju

9. Seorang pelajar perlu mempunyai program yang terencana. Bagaimana menurut pendapat anda ?

a. Sangat setuju c. Ragu-ragu

b. Setuju d. Tidak setuju

10. Apakah anda selama ini mengerjakan tugas PAI yang diberikan oleh guru?

a. Selalu c. Tidak pemah

b. Seringkali d. Kadang-kadang

11. Apabila teman anda ada yang mendapat nilai PAI tinggi, apakah anda terdorong untuk lebih giat belajar ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Seringkali d. Tidak pemah

12. Sebagai seorang siswa seberapa sering anda belajar PAI ?

a. Seringkali c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pemah

13. Apabila ada keterangan guru PAI yang kurang jelas, apakah anda bertanya ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Seringkali d. Tidak pemah

14. Untuk memperbaiki nilai PAI perlu bertanya kepada teman mengenai penyelesaian soal-soal. Bagaimana dengan anda ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Seringkali d. Tidak pemah

(64)

Nama

Grobogan, 27 April 1984

Desa Kemloko, RT. 08 / RW. 03

Kec. Godong Kab. Grobogan

22 tahun

2. Mengajar SD Negeri 4 Klambu

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat sebenar-benarnya.

Hormat saya

(65)

JL Stadian Md. 03 Help. (0298) 323706 Saau 323433 JCodz S'at,. 50721 SaJkdiqa

omor: ST.27/K-0/IL.01/ 400/2006 amp. : Proposal Penelitian

a! :

PERMOHONAN UIN PENELITIAN

Salatiga,

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa.

Achmad Nur S y a i a u r Rojpb

salah satu persyaratan yang berupa pembualan SKRIPSI.

Adapun judul yang diambil adalah: fltJBUNGAN PEREATIAN OR/1 NO TUA DBBtiAN

MOTIVABl B IXAJAR PEN jJlDIKAN AGAMA I SIAM PAPA SISVA KELAS V T l A ST TP WEGFRI 1 G0D0NG TABU'/ 2 0 0 5 / 2 0 0 6

Dengan Pembimbing

: DR,... RACEMAP HARYADI

MA&-Untuk keperluan penyelesaian Skripsi tersebut, kami mohon sudilah kiranya Saudara memberi ijin kepada mahasiswa tersebut untuk mengadakan penelitian gurta memperoleh data/keterangan dan bahan yang diperlukan di SL TP NEGTR I 1 G0D0N0________

F / B . GP.QB0f i/.]M

6 0 Selama

2 4J u n i 2 0 0 6

hari, mulai tanggal 2 5 A p r i l sampai dengan

Kemudian atas pemberian ijin Saudara, kami sampaikan terin . ke.sih.

(66)

Jalan M.T. Haryono No. 31 ® (0292) 659046 Godong Kab. Grobogan 13 58162

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami menerangkan bahwa :

Nama

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN)

Tarbiyah

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Telah melakukan penelitian di SLTP Negeri 1 Godong dalam hal :

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA

KELAS VII A SLTPN 1 GODONG. Selama 60 hari mulai tanggal

25 April sampai dengan 25 Juni 2006.

Demikian pemberitahuan dari kami untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Gambar

Tabel 1 Bangunan Gedung..........................................................................
Tabel 1. Bangunan Gedung
Tabel 2. Daftar Nama Responden
Tabel 3. Data Perhatian Orang Tua
+6

Referensi

Dokumen terkait

Namun dengan rata-rata perstasi belajar siswa yang mendapatkan bimbingan pendidikan Agama Islam dari orang tua di rumah sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pendidikan agama Islam pada peserta didik kelas XI IPS dapat dibedakan menjadi faktor yang berasal dari internal dan

Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan ( Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), h.196.. 13 Bab kesatu, membahas tentang pokok pikiran dasar yang menjadi landasan bagi

Metode Pendidikan Agama Islam telah diletakan dasar-dasarnya oleh Al Qur'an berkenaan dengan tujuan Pendidikan Islam dan materi yang harus diajarkan dalam

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha menumbuhkembangkan anak didik baik jasmani maupun rohani atas dasar ajaran Islam agar menjadi

Diskursus perkembangan pendidikan Islam, ada dua pendekatan dasar kepada pengetahuan modern yang menjadi landasan teoritik untuk mensikapi interelasi pendidikan

Dengan demikian, perhatian orang tua dalam menerapkan pendidikan Agama dengan akhlak anak di taman belajar ABATA Cimareme memiliki hubungan yang signifikan, semakin perhatian

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA Mata kuliah Pendidikan Agama bertujuan untuk membekali mahasiswa muslim agar menjadi seorang muslim yang memahami dan menyadari arti pentingnya agama Islam