PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS VII DI SMPN 01 BENGKULU UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh:
NADHIFAH JIHAN SAVIRA NIM. 1811210239
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
2022
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
Nama : Nadhifah Jihan Savira
NIM : 1811210239
Prodi : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : Pengaruh Perhatian Orang Tua
Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VII di SMPN 01 Bengkulu Utara
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah motivasi belajar pada mata pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) masih rendah sehingga memerlukan perhatian dari orang tua karena perhatian orang tua merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk seorang anak dalam membantu perkembangannya dalam belajar. Dengan memberikan perhatian anak akan semakin merasa termotivasi dan semangat dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VII di SMPN 01 Bengkulu Utara.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode expost facto. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 318 orang siswa dan sampel dalam penelitian ini adalah orang tua dan 32 orang siswa kelas VII di SMPN 01 Bengkulu Utara. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan product moment.
Dari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa data hasil perhitungan diperoleh besarnya rhitung yaitu 0,365 dengan rtabel pada taraf signifikan 5% sebesar 0,349. Hal ini menunjukkan bahwa rhitung >
rtabel (0,365 > 0,349). Dengan demikian Hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini diterima yaitu terdapat pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), sedangkan hipotesis nihil (Ho) di Tolak.
Kata Kunci: Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar, Pendidikan Agama Islam.
x
Name : Nadhifah Jihan Savira
NIM : 1811210239
Studi Program : Islamic Education
Title Skripsi : The Effect of Parental Attention on Motivation Studying on Islamic Religious Education Subjects (PAI) Class VII students at SMPN 01 Bengkulu North
ABSTRACT
The problem in this research is that the motivation to learn in the subjects of Islamic Religious Education (PAI) is still low so it requires attention from parents because parental attention is something that is needed for a child in helping his development in learning. By giving attention to children will feel more motivated and enthusiastic in learning. By paying attention to parents, children will feel more motivated in learning and children will be enthusiastic in learning. By paying attention to parents, children will feel more motivated in learning because with the attention of parents, children will be enthusiastic in learning. This study aims to determine the effect of parental attention on learning motivation in Islamic Religious Education (PAI) Class VII students at SMPN 01 Bengkulu North. This research was conducted by quantitative research using the expost facto method. The population in this study amounted to 318 students and the samples in this study was parents and 32 students at SMPN 01 Bengkulu North. Data collection techniques in this study are by using observation, interviews, documentation, and questioinnaires. The data analysis technique was analyzed by using the product moment. From the results and data analysis, it can be concluded that the calculated data obtained the magnitude of rcount that is 0.365 with rtable at a significant level of 5% of 0.349. This shows that rcount > rtable (0.365 > 0.349). Thus, the working hypothesis (Ha) in this study is accepted, namely that there is an influence of parental attention on learning motivation in Islamic Religious Education (PAI), while the null hypothesis (Ho) is Rejected.
Keywords: Parents Attention, Learning Motivation, Islamic Religious Education.
xi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VII Di SMPN 01 Bengkulu Utara”, dalam rangka melaksanakan tugas ilmiah sabagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana (S.Pd). Pada Jurusan Tarbiyah. Fakultas Tarbiyah dan Tadris.
Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Shalawat dan salam senantiasa kita panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang mana telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan kecanggihan teknologi yang seperti kita rasakan pada saat ini.
Dalam penulisan Skripsi ini penulis menyadari belum sempurna, masih banyak terdapat kekurangan dalam
xii
penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan bimbingan dan bantuannya dalam kesempurnaan perbaikan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini izinkan saya mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah dan mendapat balasan dari Allah SWT, kepada :
1. Prof. Dr. KH. Zulkarnain Dali, M.Pd selaku Rektor UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, yang telah memberikan berbagai fasilitas dalam menimba ilmu pengetahuan di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
2. Dr. Mus Mulyadi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris Di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, yang mendorong keberhasilan penulis.
3. Adi Saputra, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Tarbiyah Di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, yang mendorong keberhasilan penulis.
4. Hengki Sutrisno, M.Pd selaku Koordinator Prodi Pendidikan Agama Islam di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, yang mendorong keberhasilan penulis.
xiii
5. Dr. Irwan Satria, M.Pd selaku pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan, motivasi terhadap penulisan skripsi.
6. Dian Jelita, M.Pd selaku pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi serta mendorong memberikan support terhadap proses penulisan skripsi.
7. Kepada pihak perpustakaan UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu dan Staff yang telah membantu saya dalam memfasilitasi buku-buku yang menjadikan referensi didalam penulisan skripsi.
8. Kepada seluruh pihak SMPN 01 Bengkulu Utara, yang ikut membantu dalam proses penelitian saya untuk melengkapi hasil dari penulisan saya ini.
9. Dan seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi saya ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skrispsi ini, serta semua pihak yang telah memotivasi penulis, semoga segala kebaikan dan bantuan serta partisipasinya menjadi amal shaleh.
xiv
Aaaaamiiiinnnn Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan dan semua dalam lindungan Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bengkulu, Juli 2022 Penulis
Nadhifah Jihan Savira NIM. 1811210239
xv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PENGESAHAN ... iii
NOTA PEMBIMBING ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... x
DATAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 14
xvi
C. Tujuan Penelitian ... 14
D. Manfaat Penelitian ... 15
E. Sistematika Penulisan ... 16
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 19
1. Pengertian Pengaruh ... 19
2. Perhatian Orang Tua ... 20
a. Pengertian Perhatian Orang Tua ... 20
b. Macam-macam Perhatian Orang Tua ... 21
c. Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua ... 24
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua ... 28
3. Motivasi Belajar ... 30
a. Pengertian Motivasi Belajar ... 30
b. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ... 34
c. Fungsi Motivasi Belajar ... 39
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 42
xvii
4. Pendidikan Agama Islam (PAI) ... 44
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 44
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 47
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam ... 50
B. Penelitian Terdahulu ... 53
C. Keranga Berpikir ... 59
D. Hipotesis Penelitian... 61
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 63
B. Tempat dan waktu penelitian ... 64
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 65
D. Variabel dan Indikator ... 68
E. Teknik Pengumpulan data ... 70
F. Teknik Validitas dan Reliabilitas Data ... 77
G. Teknik Analisis Data ... 102
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data ... 106
xviii
1. Identitas SMPN 01 Bengkulu Utara ... 106
2. Sejarah SMPN 01 Bengkulu Utara ... 107
3. Letak Geografis Lokasi Penelitian ... 108
4. Visi dan Misi SMPN 01 Bengkulu Utara ... 109
5. Keadaan Guru dan Staf SMPN 01 Bengkulu Utara ... 111
6. Keadaan Siswa SMPN 01 Bengkulu Utara ... 114
7. Keadaan Sarana dan Prasarana SMPN 01 Bengkulu Utara ... 115
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 116
1. Angket Perhatian Orang Tua ... 117
2. Angket Motivasi Belajar ... 121
C. Analisis Data Penelitian ... 125
1. Uji Prasyarat... 125
a. Uji Normalitas... 125
b. Uji Homogenitas ... 133
2. Uji Hipotesis Data ... 137
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 140
xix
E. Keterbatasan Dalam Penelitian ... 145 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 147 B. Saran... 148 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 58
Tabel 3.1 Penyebaran Populasi ... 66
Tabel 3.2 Jumlah Sampel ... 68
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orang Tua ... 74
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar ... 75
Tabel 3.5 Skala Likert ... 76
Tabel 3.6 Pengujian Validitas Angket Uji Coba Perhatian Orang Tua Soal No 1 ... 79
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Soal Perhatian Orang Tua Secara Keseluruhan ... 83
Tabel 3.8 Pengujian Validitas Angket Uji Coba Motivasi Belajar Soal No 1 ... 85
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Item Soal Motivasi Belajar Secara Keseluruhan ... 88
Tabel 3.10 Tabulasi Skor Perhatian Orang Tua Yang Sudah Valid ... 92
Tabel 3.11 Koefisien Alpha Cronbach ... 96
Tabel 3.12 Tabulasi Skor Motivasi Belajar Yang Sudah Valid ... 97
Tabel 3.13 Koefisien Alpha Cronbach ... 101
xxi
Tabel 4.1 Daftar Guru dan Staf SMPN 01 Bengkulu
Utara ... 111 Tabel 4.2 Jumlah Siswa Berdasarkan Kelas dan Jenis
Kelamin ... 114 Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana SMPN 01 Bengkulu Utara ... 115 Tabel 4.4 Data Skor Angket Perhatian Orang Tua ... 117 Tabel 4.5 Perhitungan Mean Angket Perhatian Orang
Tua ... 118 Tabel 4.6 Data Frekuensi Perhatian Orang Tua ... 120 Tabel 4.7 Data Skor Angket Motivasi Belajar ... 121 Tabel 4.8 Perhitungan Mean Angket Motivasi
Belajar ... 122 Tabel 4.9 Data Frekuensi Motivasi Belajar ... 125 Tabel 4.10 Tabel Penolong Untuk Pengujian Normalitas
Data Perhatian Orang Tua dengan Chi
Kuadrat ... 127 Tabel 4.11 Tabel Penolong Untuk Pengujian Normalitas
Data Motivasi Belajar dengan Chi Kuadrat ... 130 Tabel 4.12 Perhitungan Variansi Data Angket Perhatian
Orang Tua... 134 Tabel 4.13 Perhitungan Variansi Data Angket Motivasi
Belajar ... 135 Tabel 4.14 Analisis Hipotesis Data Penelitian ... 137
xxii
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.2 Kerangka Berpikir ... 59
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penunjukan Pembimbing
2. Lembar Validasi Instrumen Penelitian 3. Surat Izin Penelitian
4. Surat Instrumen Angket Penelitian 5. Surat Izin Selesai Penelitian 6. Lembar Bimbingan
7. Intrumen Angket Uji Coba 8. Instrumen Angket Penelitian 9. Skor Instrumen Angket Uji Coba 10. Skor Instrumen Angket Penelitian 11. Perhitungan Uji Validitas
12. Perhitungan Uji Reliabilitas 13. Perhitungan Uji Normalitas 14. Perhitungan Uji Homogenitas 15. Perhitungan Uji Hipotesis Data 16. Dokumentasi
1 BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perhatian orang tua adalah suatu aktivitas yang tertuju pada suatu hal dalam hal ini adalah aktivitas anak dalam belajar yang dilakukan oleh orang tuanya. Orang tua bisa berarti ayah, ibu atau wali dalam keluarga yang bertanggung jawab atas pendidikan anaknya. Perhatian, kasih sayang, materi harus secara seimbang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya.1
Perhatian orang tua merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk seorang anak dalam membantu perkembangannya. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dengan pintar, cerdas, berguna bagi nusa bangsa dan agama. Hal tersebut dapat tercapai apabila anak
1Siska Eko Mawarsih, Susilaningsih, dan Nurhasan Hamidi,
“Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri Jumapolo”, Jurnal Pendidikan UNS. Vol.1, No. 3, 2013.
berhasil dalam proses belajarnya. Salah satu yang menentukan dan dapat membantu keberhasilan belajar anak adalah perhatian orang tua. oleh karena itu, orang tua harus menyadari betapa pentingnya memperhatikan anaknya.2
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Salah satu bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak di dalam keluarga adalah dengan mendidik anak-anaknya. Bentuk tanggung jawab tersebut menjadi kewajiban yang dijelaskan dalam Al-qur’an Surah At-Tahrim:6 yang berbunyi:
ُسبَّىلٱ بَهُدىُقَو ا ٗزبَو ۡمُكيِلۡهَأَو ۡمُكَسُفوَأ ْآَٰىُق ْاىُىَماَء َهيِرَّلٱ بَهُّيَأَٰٓ َي ٞظ َلَِغ ٌتَكِئَٰٓ َلَم بَهۡيَلَع ُةَزبَجِحۡلٱَو ۡمُهَسَمَأ َٰٓبَم َ َّللَّٱ َنىُص ۡعَي َّلَّ ٞداَدِش
َنوُسَم ۡؤُي بَم َنىُلَعۡفَيَو ٦
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah
2Dessy Indah Saputri, Joko Siswanto, dan Sukamto, “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar”, Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran. Vol. 2, No. 3, 2019.
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At- Tahrim:6).3
Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa orang tua sangat berperan penting mewujudkan anak yang beriman, bertakwa serta berakhlakul karimah adalah orang tua. Karena tugas orang tua yaitu melindungi anak-anaknya agar terhindar dari perbuatan dosa. Orang tua juga ajib menjalankan perannya dengan maksimal dalam hal kegiatan belajar anak orang tua yang baik akan memberikan dampak positif bagi anak dengan meningkatkan semangat dan motivasi belajar bagi anak.
Dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah perhatian orang tua hal yang sangat dibutuhkan untuk seorang anak dalam membantu perkembangannya dan perhatian orang tua merupakan sebagai lingkungan utama, pertama dan yang paling dekat dengan anak menjadi hal terpenting.
Motivasi belajar adalah dorongan yang datang dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut
3Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahannya, Diponegoro.
Q.S At-Tahrim:6
memiliki keinginan kuat untuk mempelajari suatu hal tertentu, yang dalam hal ini yaitu mempelajari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar Pendidikan Agama Islam akan mempunyai tanggung jawab pribadi sehingga ia akan belajar dengan giat dan tekun karena ia sadar bahwa dengan belajar itulah dapat berprestasi baik dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam.4
Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri dan dari lingkungannya.
motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang.
Apabila seseorang tidak motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang optimal.
Untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar
4Rofiqul A’la dan Muhamad Rifa’I Subhi, “Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa”, Jurnal Madaniyah. Vol. 2, No. 9, 2016.
berarti menggerakkan seseorang agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu.5
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang datang dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut memiliki keinginan kuat untuk mempelajari suatu hal tertentu dan motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri dan dari lingkungannya.
motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang.
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu bidang studi terpenting dalam Pendidikan. Bidang studi ini membekali sebagai pengetahuan keagamaan bagi siswa yang sangat bermanfaat dalam hidupnya nanti. Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam menuju terbentuknya kepribadiaan utama menurut ukuran Islam. Tujuan Pendidikan Agama Islam ini adalah untuk menjadikan kepribadian siswa beriman,
5Shilphy A. Octavia, Motivasi Belajar dalam Perkembangan Remaja.
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), h. 53.
bertaqwa kepada Allah dan berakhlakul karimah serta mengamalkan ilmunya untuk semua manusia.
Jadi dapat disimpulkan Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik untuk menumbuhkan kepribadian yang sesuai dengan ajaran islam supaya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari demi kebahagiaan di dunia maupun diakhirat.
Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SMPN 01 Bengkulu Utara pada tanggal 08 November 2021, peneliti peroleh bahwa perhatian orang tua terhadap belajar anak itu masih kurang sehingga mempengaruhi hasil belajar anak. Seperti halnya yaitu masih kurangnya orang tua dalam membimbing belajar anaknya dikarenakan orang tua terlalu sibuk bekerja sehingga tidak memperhatikan apakah anaknya belajar apa tidak di rumah yang menyebabkan anak menjadi malas belajar karena orang tua kurang membimbing anaknya dalam belajar, sehingga hasil nilai belajar anakpun
rendah dan belum mencapai KKM (Kriteri kelulusan minimal).
Disamping itu masih terdapat kurangnya pengawasan orang tua dalam proses belajar anaknya yang menyebabkan anak menjadi malas belajar, jarang mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh guru, anak cenderung lebih suka bermain handpone (HP), dan bermain bersama temannya. Kesibukan orang tua sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak karena kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tua dalam mengawasi belajar anaknya.
Selain itu masih kurangnya perhatian orang tua dalam menyediakan fasilitas belajar anaknya yang dapat menyebabkan anak tidak memiliki semangat dalam belajar, sehingga membuat anak menjadi malas ketika belajar karna kurangnya penyediaan fasilitas penunjang pembelajaran, seperti tidak ada buku cetak, buku LKS (Lembar kerja siswa), dan alat-alat belajar lainnya. Anak cenderung menjadi tidak
niat belajar bahkan malas sekolah karena kurangnya penyediaan fasilitas belajar yang diberikan oleh orang tua.
Kemudian masih kurangnya orang tua dalam pemahaman kesulitan belajar yang dialami anaknya dikarenakan ada sebagian orang tua yang tingkat Pendidikannya cenderung rendah, yang membuat orang tua tidak dapat mengetahui apa masalah dan kendala anak dalam kesulitan belajarnya dan orang tua tidak dapat membantu dan mengarahkan anaknya ketika tidak memahami tugas yang diberikan oleh guru.
Orang tua juga kurang dalam penguasaan materi agama.
Sehingga membuat anak kesulitan dalam mengerjakan PR yang diberikan oleh guru karena tidak mengerti.
Selanjutnya terdapat motivasi belajar siswa yang masih rendah disebabkan karena kurangnya memahami dan menguasai materi pelajaran agama dan juga ada sebagian anak yang kurang menyukai pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menyebabkan kurangnya minat belajar dan masih kurangnya dukungan dan dorongan motivasi belajar
anak dari orang tua. Selain itu, Orang tua juga tidak memberikan dorongan dan dukungan motivasi belajar kepada anaknya di rumah, yang kemudian berefek kepada hasil nilai belajar anak menjadi rendah.
Dan masih rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dikarenakan kurangnya perhatian orang tua dalam mengawasi belajar anak dirumah, orang tua juga tidak mengetahui kesulitan belajar anaknya, orang tua cenderung sibuk dalam pekerjaannya yang membuat kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tuanya dalam belajar, yang menyebabkan kurangnya minat belajar sehingga hal ini dapat mengakibatkan rendahnya hasil belajar anak.6
Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan di SMPN 01 Bengkulu Utara pada tanggal 08 November 2021 dengan Ibu Yulismawati, S.Ag sebagai guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
6Observasi awal di SMPN 01 Bengkulu Utara, 08 November 2021.
(PAI), dapat diketahui kebanyakan hasil belajar siswa mendapatkan hasil yang kurang baik, karena masih banyak yang belum mencapai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal).
Terlihat bahwa dari 318 siswa terdapat beberapa siswa yang memiliki nilai rendah. Hal ini dibuktikan pada KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) siswa terdapat 40% siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Nilai rata-rata siswa yang dinyatakan tidak tuntas kurang dari nilai 76. Hasil belajar yang dicapai siswa satu dengan yang lain berbeda-beda, ada yang hasil belajarnya tinggi, ada yang sedang, namun kebanyakan dari siswa mendapatkan hasil belajar yang rendah.
Adapun hal yang menyebabkan banyak siswa mendapatkan hasil belajar yang rendah karena masih kurangnya orang tua dalam memberikan perhatian dan peringatan belajar kepada anaknya. Orang tua cenderung sibuk bekerja sehingga tidak memperhatikan apakah anaknya belajar apa tidak di rumah, dan tidak mengawasi anak dalam
belajar, sehingga hasil nilai belajar anakpun rendah dan belum mencapai KKM (Kriteri Kelulusan Minimal). Dari observasi awal yang peneliti lakukan, kurangnya perhatian dari orang tua dan rendahnya motivasi belajar siswa menjadi faktor utama masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai rendah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).7
Terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan yaitu dapat diketahui bahwa perhatian orang tua memang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kesibukan atau usaha yang dilakukan orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup menyebabkan orang tua kurang memperhatikan anaknya dalam belajar misalnya masih terdapat siswa yang belum mengerjakan ketika diberi pekerjaan rumah (PR) atau tugas oleh guru, dan nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di sekolah. Disamping itu ketika diadakan kegiatan Parenting Class, masih terdapat orang tua siswa yang tidak hadir karena kepentingan individu atau kesibukan
7Yulisnawati, Guru Mata Pelajaran PAI, wawancara, SMPN 01 Bengkulu Utara, 08 November 2021.
dalam pekerjaan yang menyebabkan kurang memperhatikan kegiatan.
Dengan demikian, dengan adanya perhatian dari orang tua akan membuat anak lebih giat dan bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian. Pendidikan di sekolah sebenarnya hanyalah merupakan kelanjutan dari pendidikan keluarga. Kerap kali pendidikan di sekolah mengalami kesulitan yang sebenarnya, disebabkan oleh dasar pendidikan yang diterima anak di dalam keluarga. Karena itu orang tua haruslah terpanggil untuk menyelenggarakan situasi pergaulan dan pendidikan sebaik mungkin. Orang tua hendaknya menunjukkan dan mencurahkan kasih sayang kepada anaknya secara tepat.
Kasih sayang bukan hanya berupa materi yang diberikan tetapi perhatian, kebersamaan, motivasi, nasihat. Semua sikap tersebut hanya didapat dari kedua orang tua.
Dari uraian di atas nampak bahwa, orang tua merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi motivasi anak dalam belajar. Pengawasan serta arahan dari orang tua berindikasi terhadap motivasi anak dalam mengikuti proses belajar di sekolah. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan masa depan anak, termasuk dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada proses pembelajaran. Sebab orang tua sebagai peletak dasar pendidikan bagi anak dalam keluarga yang selanjutnya akan menjadi dasar kepribadian anak di kemudian hari. Demikian pula bimbingan, asuhan orang tua akan ikut membentuk motivasi belajar bagi anak. Agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu meluas, maka permasalahannya dibatasi pada beberapa hal yaitu pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VII di SMPN 01 Bengkulu Utara.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk membahas dan meneliti dengan judul
“Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VII Di SMPN 01 Bengkulu Utara”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian adalah Apakah ada pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa kelas VII di SMPN 01 Bengkulu Utara?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VII di SMPN 01 Bengkulu Utara” adalah untuk mengetahui
pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VII di SMPN 01 Bengkulu Utara.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis dari penelitian ini adalah untuk mendalami teori-teori tentang orang tua berkaitan dengan motivasi belajar.
2. Manfaat Praktis hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi:
a. Siswa untuk memberikan pengetahuan bahwa perhatian orang tua sangat membantu dan mendukung dalam meningkatkan motivasi belajar di sekolah.
b. Orang tua untuk memberikan dukungan dari rumah untuk meningkatkan proses pembelajaran dan tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah.
c. Guru untuk menambah masukan tentang alternatif pemberian motivasi pada siswa sehingga cara belajar dan hasil belajar dapat meningkat.
d. Sekolah untuk sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan agar siswa termotivasi belajarnya, sehingga cara dan hasil belajar dapat meningkat.
e. Peneliti untuk dapat menambah wawasan, pengetahuan, dapat menjadi rujukan, sumber informasi dan bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
E. Sistematika Penulisan
Untuk lebih sistematis laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dan sub bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan landasan teori berupa pembahasan tentang pengertian pengaruh. Membahas tentang perhatian orang tua meliputi pengertian perhatian orang tua, macam- macam perhatian orang tua, bentuk-bentuk perhatian orang tua, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua. Membahas tentang motivasi belajar meliputi pengertian pengaruh, pengertian motivasi belajar, ciri-ciri motivasi belajar, fungsi motivasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua. Dan membahas tentang Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi pengertian Pendidikan agama islam, tujuan Pendidikan agama islam, dan fungsi pendidikan agama islam. Membahas tentang penelitian terdahulu. Dan membahas tentang hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang laporan hasil penelitian yang terdiri dari, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel dan indikator penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas dan reliabilitas data, dan teknik analisis data.
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang hasil dan pembahasan penelitian yang terdiri dari, deskripsi data yaitu identitas SMPN 01 Bengkulu Utara, sejarah SMPN 01 Bengkulu Utara, letak geografis lokasi penelitian, visi dan misi SMPN 01 Bengkulu Utara, keadaan guru dan staf SMPN 01 Bengkulu Utara, keadaan siswa SMPN 01 Bengkulu Utara, keadaan sarana dan prasana SMPN 01 Bengkulu Utara.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
19 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) juga adalah kekuatan yang ada atau yang timbul dari sesuatu, seperti orang, benda yang turut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.8 Pengertian pengaruh juga merupakan suatu tipe kekuasaan yang jika seseorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian.
Dalam hal ini pengaruh lebih condong kedalam sesuatu yang dapat membawa perubahan pada diri seseorang untuk menuju arah yang lebih positif. Bila pengaruh ini adalah pengaruh yang positif maka,
8Suharso dan Ana Retno Ningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(Semarang: Widya Karya, 2011), h.369.
seseorang akan berubah menjadi lebih baik. Pengaruh dibagi menjadi dua, ada yang positif, ada pula yang negatif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa saja yang disekitarnya.
2. Perhatian Orang Tua
a. Pengertian Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk seorang anak dalam membantu perkembangannya. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dengan pintar, cerdas, berguna bagi nusa bangsa dan agama. Hal tersebut dapat tercapai apabila anak berhasil dalam proses belajarnya. Salah satu yang menentukan dan dapat membantu keberhasilan belajar anak adalah
perhatian orang tua. oleh karena itu, orang tua harus menyadari betapa pentingnya memperhatikan anaknya.9
Orang tua adalah adalah guru pertama dalam hidup anak. Semua kepribadian orang tua mulai dari sikap cara hidup adalah unsur-unsur Pendidikan yang akan masuk ke dalam pribadi anak.
Berdasarkan uraian di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa perhatian orang tua adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk seorang anak dalam membantu perkembangannya dalam belajar. Dan orang tua adalah adalah guru pertama dalam hidup anak.
b. Macam-macam Perhatian Orang Tua
Macam-macam Perhatian Orang Tua terhadap anak dapat dibedakan menjadi bermacam-macam.
9Dessy Indah Saputri, Joko Siswanto, dan Sukamto, “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar”, Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran. Vol. 2, No. 3, 2019.
Menurut Dakir yang dikutib dari buku Muslim, perhatian dapat dikelompokkan sebagai berikut:10 1) Dilihat dari derajatnya yaitu perhatian yang
tinggi, terjadi jika individu memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan perhatian yang rendah, yakni perhatian yang hanya secara sekilas/sebentar.
2) Dilihat dari cara timbulnya yaitu perhatian spontan, yakni perhatian yang terjadi dengan sendirinya dan perhatian reflektif, yakni perhatian yang terjadi dengan tidak disengaja.
3) Dilihat dari sikap batin yaitu Perhatian yang memusat, terjadi jika hanya meliputi sama objek dan Perhatian yang merata, terjadi jika perhatian ditujukan kepada beberapa objek.
10Muslim, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), h. 13-14.
4) Dilihat dari tebalnya perhatian yaitu Perhatian luas, jika terjadi secara menyeluruh dalam beberapa objek dan Perhatian sempit, yakni perhatian yang hanya meliputi sedikit objek.
5) Dilihat dari sifatnya yaitu Perhatian statis, yakni perhatian yang masih kuat pada waktu tertentu dan Perhatian dinamis, yakni perhatian yang berubah-ubah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa macam-macam perhatian orang tua adalah dapat dilihat dari derajatnya yaitu perhatian yang tinggi dan perhatian yang rendah, dapat dilihat dari cara timbulnya yaitu perhatian spontan dan perhatian reflektif, dapat dilihat dari tebalnya perhatian yaitu perhatian luas dan perhatian sempit, dan dapat dilihat dari sifatnya yaitu perhatian statis dan perhatian dinamis.
c. Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua
Bentuk-bentuk perhatian orang tua yaitu sebagai berikut:11
1) Mendorong dan Menganjurkan atau Membimbing Belajar
Setiap orang tua yang berkeinginan anaknya dapat mencapai prestasi belajar yang baik dan memuaskan di sekolah, harus bersedia memberikan dorongan kepada anak untuk dapat belajar di rumah. Sehingga anak akan lebih giat dalam belajar, karena in tahu bahwa bukan hanya dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, tetapi orang tuanya pun demikian. Dalam hal ini orang tua bisa memberi anak reward (bisa berupa hadiah, pujian) ketika mereka mencapai prestasi terbaik.
11Muslim, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), h. 15.
2) Memberi Sarana dan Fasilitas Belajar
Seorang anak di bangku sekolah sudah jelas tidak akan dapat memperoleh prestasi belajar yang baik jika alat-alat belajar yang diperlukan dalam menunjang pendidikannya tidak lengkap.
Menurut Mulyadi yang dikutib dari jurnal Ani Endriani, perhatian orang tua dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk yaitu:12
1) Pengawasan belajar anak
Anak memerlukan pengawasan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada diri anak. Orang tua hendaknya meluangkan waktu untuk mengawasi dan mendampingi anak dalam belajar. Anak yang tidak mendapatkan pengawasan dari orang tua akan banyak mengalami kesulitan belajar.
12Ani Endriani, “Hubungan Perhatian Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMPN 6 Praya Timur Lombok Tengah”, Jurnal Realita. Vol. 1, No. 2, 2016.
2) Penyediaan fasilitas belajar
Fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik material. yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan alat-alat peraga belajar di kelas, alat-alat pengajaran, buku pelajaran, kamus, perpustakaan, berbagai perlengkapan praktikum laboraturium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar. Fasilitas atau alat belajar akan sangat penting dan dominan bagi anak yang sedang harus menekuni belajarnya. Keadaan peralatan seperti pena, tinta, penggaris, buku tulis, buku pelajaran, jangka dan lain-lain akan membantu kelancaran kelancaran dalam belajar.
Kurangnya alat-alat tersebut akan menghambat proses belajar anak.
3) Bantuan mengatasi masalah
Yang dimaksud dengan bantuan mengatasi masalah adalah membantu mengatasi masalah yang dihadapi anak ketika belajar baik kesulitan- kesulitan anak dalam membaca, menulis, mengerjakan pekerjaan rumah, menyatakan pendapat baik tulis maupun lisan.
4) Penyediaan dan pengaturan waktu belajar anak Waktu adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh anak yang sedang belajar. Orang tua harus menyediakan waktu untuk mendampingi belajar anak dan memberikan waktu sebaik-baiknya jangan sampai waktu yang digunakan untuk belajar digunakan untuk yang lain, atau terganggu aktivitas lain, maka apabila ini terjadi akan mengganggu proses belajar anak dan pada akhirnya akan berdampak pada prestasi belajar anak. Orang tua dapat berperan membantu
mengatur waktu belajar anak dengan cara memperhitungkan waktu setiap hari, menentukan waktu yang tersedia setiap hari, merencanakan materi pelajaran waktu yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua dapat diberikan dalam bentuk penyediaan dan mengatur waktu belajar anak, memberikan peringatan, memberikan teguran, membantu anak menyelesaikan masalah belajar. pengawasan belajar anak penyediaan fasilitas belajar, serta yang akan dipelajari, dan menentukan Tingkatan Perhatian Orang Tua.
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua
Dalam memusatkan perhatian terhadap suatu objek, tentu banyak faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian menurut A. Ghozali yaitu sebagai berikut:13
1) Faktor pembawaan, maksudnya pemusatan perhatian tergantung pada pembawaan seseorang.
2) Faktor keadaan jasmani dan rohani, maksudnya pemusatan perhatian tergantung kepada jasmani dan rohani.
3) Faktor keadaan luar, perhatian tergantung pada keadaan luar.
4) Faktor kekuatan perangsang, pemutusan perhatian tergantung kuat tidaknya perangsang.
5) Faktor kemauan, karena kemauan orang tua yang cukup tinggi untuk menjadi baik anaknya,
13Muslim, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), h. 23.
maka sangat diperlukan adanya pemutusan perhatian yang cukup tinggi pula.
6) Faktor yang luar biasa, pemusatan perhatian tergantung hal-hal yang luar biasa.
Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua, maka dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya perhatian orang tua terhadap anaknya dipengaruhi hal-hal yang saling berkaitan dengan pribadi dan lingkungan sekitar.
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar berasal dari kata motif yang artinya sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Menurut Mc. Donald yang dikutip dari buku Afi Parmawi, motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam diri pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.14
Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mecapai tujuan.
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif.15
Motivasi belajar adalah dorongan atau penggerak yang diterima oleh siswa baik dari dalam maupun luar dirinya yang memberikan semangat atau kekuatan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang berlangsung secara menetap.16
14Afi Parnawi, Psikologi Belajar. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), h. 66-67.
15Muhamad Uyun dan Idi Warsah, Psikologi Pendidikan.
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021), h. 126-127.
16Rasidi dan Moh. Salim, Pola Asuh Anak Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar. (Jakarta: Academi Publication, 2021), h. 3.
Dalam pandangan islam motivasi belajar juga dijelaskan dalam Al-qur’an Surah Al-Mujadalah:11 yang berbunyi:
يِف ْاىُحَّسَفَت ۡمُكَل َليِق اَذِإ ْآَٰىُىَماَء َهيِرَّلٱ بَهُّيَأَٰٓ َي ِشِل َجَمۡلٱ
ْاوُزُشوٱَف ْاوُزُشوٱ َليِق اَذِإَو ۡۖۡمُكَل ُ َّللَّٱ ِحَسۡفَي ْاىُحَسۡفٱَف َمۡلِعۡلٱ ْاىُتوُأ َهيِرَّلٱَو ۡمُكىِم ْاىُىَماَء َهيِرَّلٱ ُ َّللَّٱ ِعَف ۡسَي ٞسيِبَخ َنىُلَم ۡعَت بَمِب ُ َّللَّٱَو ٖۚ ت َجَزَد ١١
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang- orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al- Mujadalah:11).17
Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa beriman dan berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt. Jadi sudah sangat jelas bahwa menuntut ilmu merupakan perintah langsung dari Allah. dan diwajibkan untuk menuntut ilmu agama dan
17Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahannya, Diponegoro.
Q.S Al-Mujadalah:11
kedudukan, orang yang menuntut ilmu harus bisa menjadi pengingat orang yang tidak faham tentang masalah agama. serta bisa menjaga terutama dirinya dari hal-hal yang bisa menjerumsukan ke hal-hal yang tidak baik.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. Jadi, motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar.
b. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar
Ada beberapa bentuk dan cara yang menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar yaitu:18
1) Memberi angka
Angka dalam hal ini merupakan simbol dari nilai kegiatan belajar. Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Namun sebagai guru haruslah mengetahui bahwa pemaparan angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna, langkah yang dilakukan adalah guru memberi angka. Angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja, tetapi keterampilan dan afektifnya.
18Afi Parnawi, Psikologi Belajar. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), h. 71-74.
2) Hadiah
Hadiah merupakan salah satu motivasi bagi siswa. Tetapi tidak selalu demikian, karena seorang siswa tidak merasa senang bila mendapat hadiah dari hal kegiatan yang merupakan kegiatan yang tidak berbakat pada dirinya.
3) Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
4) Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sbagai motivasi. Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik perlu
diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif sekaligus merupakan motivasi yang baik. Pemberiannya harus tepat, dengan pujian yang tepat akan nampak suasana yang menyenangkan dan mempertimbangkan gairah belajar.
5) Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Dengan kata lain minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Motivasi erat hubungan dengan minat, motivasi muncul karena adanya kebutuhan. Begitu juga dengan minat, sehingga tepatlah bahwa minat merupakan alat motivasi yang pokok dalam proses belajar.
6) Sikap
Sikap adalah kesiapan atau keadaan siap untuk timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku. Sikap merupakan penentu dalam tingkah laku manusia, sebagai reaksi sikap selalu berhubungan dengan dua hal yaitu suka dan tidak suka.
Menurut Sutikno yang dikutib dari buku Ahmad Susanto ada beberapa upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa yaitu:19
1) Menyelesaikan tujuan belajar siswa
2) Memberikan hadiah untuk siswa yang berprestasi
3) Saingan/kompetisi, guru atau konselor mengadakan kegiatan persaingan di antara peserta didik untuk meningkatkan prestasi 4) Pujian membangun
19Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah. (Jakarta:
Prenada Media Group, 2018), h. 46.
5) Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat salah saat proses belajar mengajar
6) Membangkitkan dorongan belajar untuk siswa 7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8) Membantu kesulitan belajar siswa baik secara individu maupun kelompok
9) Menggunakan metode bervariasi
10) Menggunakan remedial yang baik sesuai tujuan pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk motivasi belajar itu sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, cara memotivasi siswa agar termotivasi dalam belajar dengan cara memberikan pujian dan penghargaan agar siswa menjadi semangat dan giat dalam belajar.
c. Fungsi Motivasi Belajar
Fungsi motivasi belajar yaitu sebagai berikut:20 1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan yaitu
motivasi yang berfungsi sebagai pendorong yang mempengaruhi sikap apa yang seharusnya dilakukan dalam belajar.
2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai. Motivasi dapat diberikan arah dengan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
20Afi Parnawi, Psikologi Belajar. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), h. 70-71.
Sedangkan menurut Sardiman yang dikutib dari buku Endang Titik Lestari, fungsi motivasi dalam belajar yaitu:21
1) Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikiran motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai tujuannya.
3) Menyeleksi atau menentukan perbuatan- perbuatan yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.
Sedangkan menurut Hamalik yang dikutib dari buku Siti Suharni Simamora dkk, fungsi motivasi adalah:22
21Endang Titik Lestari, Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), h.8.
1) Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Resar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi belajar yaitu mendorong manusia untuk bergerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, menentukan arah perbuatan, dan menyelesikan perbuatan.
22Siti Suharni Simamora dkk, Kumlan Kata Motivasi dan Kata Bijak.
(Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2020), h. 4.
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Oemar Hamalik yang dikutib dari buku Muhamad Uyun dan Idi Warsah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik yaitu:23
1) Tingkat kesadaran siswa akan kebutuhan yang mendorong tingkah laku atau perbuatannya dan kesadaran atas tujuan belajar yang hendak dicapai.
2) Sikap guru terhadap kelas, guru yang bersikap bijak dan selalu merangsang siswa untuk berbuat kea rah suatu tujuan yang jelas dan bermakna bagi kelas.
3) Pengaruh kelompok siswa. Bila pengaruh kelompok terlalu kuat maka motivasinya lebih cenderung ke sifat ekstrinsik.
23Muhamad Uyun dan Idi Warsah, Psikologi Pendidikan.
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021), h. 130.
4) Suasana kelas juga berpengaruh terhadap muncul sifat tertentu pada motivasi belajar siswa.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.24
Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar itu terdiri dari sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan yang akan menimbulkan motivasi belajar siswa tersebut meningkat.
24Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016), h. 23.
4. Pendidikan Agama Islam (PAI)
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menurut Zakiah Drajat yang dikutib dari Jurnal Tarbiyah Islamiyah, Pendidikan Islam lebih kepada tarbiyah daripada ta'lim ataupun ta'dib. Menurutnya, makna tarbiyah lebih lengkap pembinaannya karena mencakup arti pembinaan, pendidikan, pengasuhan, dan pemeliharaan. Sedangkan menurut Syafri mempunyai pandangan yang sama dengan Zakiah Daradjat, ia cenderung memaknai Pendidikan Islam sebagai tarbiyah. Dalam Al-Qur'an kata tarbiyah berasal dari kata kerja 'rabba' yang memiliki makna mendidik, mengatur, memelihara. Sedangkan kata ta'lim berasal dari kata kerja 'allama' yang berarti memberi tahu, memberi pengetahua, dan kata ta'dib berasal dari kata kerja 'addaba' yang memiliki makna beretika, menjadikan beradab. Jadi penamaan tarbiyah memiliki nilai-nilai spiritual yang lebih
lengkap dan memiliki makna yang integral dengan ta'lim dan ta'dib.25
Menurut Muhaimin dkk, Pendidikan Agama Islam yaitu pendidikan yang dipahami dan dikembangkan serta disusun dari ajaran dan nilai- nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya Al- Qur’an dan Sunnah.26 Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. Pembelajaran ini akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik yang dimiliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap lingkungan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha berupa bimbingan
25Komputri Apria Santi dan Sefri Kandi Ja’far Yazid, “Konsep Pemikiran Ahmad Tafsir Dalam Ilmu Pendidikan Islam”, Jurnal Tarbiyah Islamiyah. Vol. 5. 2020.
26Halid Hanafi, La Adu, dan Zainuddin, Ilmu Pendidikan Islam.
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), h. 36.
dan asuhan terhadap anak didik untuk menumbuhkan kepribadian yang sesuai dengan ajaran islam supaya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari demi kebahagiaan di dunia maupun diakhirat.
Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu pelajaran wajib di sekolah diharapkan mampu mewujudkan Tafaqquh fiddin yang dapat menciptakan manusia yang sadar akan hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, dan manusia dengan makhluk lain. Ini karena Pendidikan Agama Islam bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama Islam yang terhenti pada aspek kognitif saja tetapi aspek afektif dan psikomotor sehingga ajaran-ajaran Islam dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Menurut Ramayulis yang dikutib dari buku Sofyan dkk, tujuan Pendidikan Islam ada 4 yaitu:27
1) Tujuan tertinggi (terakhir) yaitu membentuk manusia sempurna yang terkenal dengan istilah insan kamil. Tujuan ini menyiapkan peserta didik hamba Allah yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, menjadi pemimpin yang memakmurkan bumi, mendapatkan kesejahteraan hidup dunia dan akhirat.
2) Tujuan umum. Tujuan ini lebih bersifat empirik dan realistis yang taraf pencapaiannya dapat diukur sebab menyangkut perubahan perilaku, sikap dan kepribadian peserta didik seperti membentuk akhlak mulia, menumbuhkan semangat belajar, mempersiapkan siswa yang profesional.
27Sofyan dkk, Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. (Bandung: CV Media Sains Indonesia, 2021), h. 13-14.
3) Tujuan khusus. Tujuan ini lebih dikhususkan lagi dari dua tujuan di atas, yang dapat didasarkan pada minat, bakat dan kesanggupan peserta didik, kultur dan cita-cita bangsa, tuntutan kondisi, situasi dan waktu seperti memperkenalkan kepada pesera didik akidah Islam, cara beribadah, membiasakan diri patuh pada perintah agama.
4) Tujuan sementara. Tujuan sementara umumnya tujuan yang dikembangkan untuk menjawab semua tuntutan kehidupan, sifatnya kondisional dan berkaitan dengan kondisi dimana peserta didik hidup atau berada.
Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, pengahayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap- tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat.
Tujuan Pendidikan Islam juga untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan sebagai makhluk sosial yang menghambakan kepada kholiknya yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran Agama Islam sehingga setiap muslim memiliki kepribadian seperti Nabi Muhammad Saw.
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Adapun fungsi dari Pendidikan Agama Islam yaitu sebagai berikut:28
1) Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai jati diri manusia, alam sekitarnya dan mengenai kebesaran Ilahi, sehingga tumbuh kemampuan membaca (analisis) fenomena alam dan kehidupan, serta memahami hukum-hukum yang terkandung di dalamnya. Dengan kemampuan akal menumbuhkan kreativitas dan produktivitas sebagai implementasi identifikasi diri pada Tuhan "Pencipta".
2) Membebaskan manusia dari segala anasir yang dapat merendahkan martabat manusia (fitrah manusia), baik yang datang dari dalam dirinya.
sendiri maupun dari luar. Yang dari dalam antara lain kejumudan, taklid, kultus individu,
28Halid Hanafi, La Adu, dan Zainuddin, Ilmu Pendidikan Islam.
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), h. 61-62.
kurafat, dan yang terberat adalah syirik.
Terhadap anasir dari dalam ini manusia terus menerus melakukan penyucian diri (Tazkiyah anafsi). Sedangkan yang datang dari luar adalah situasi dan kondisi, baik yang bersifat kultular mapun struktural yang dapat memasung kebebasan manusia dalam mengembangkan realisasi dan aktualisasi diri. Untuk menghilangkan atau meminimalkan anasir dari luar ini harus ada upaya sistematis dan strategis dari seluruh elemen masyarakat, terutama pemerintah. Dengan semakin minimalnya anasir-anasir tersebut terbukalah jalan untuk optimalisasi, realisasi diri dan aktualisasi diri sehingga menuntun hidup individu dan masyarakat lebih arif dan bertanggung jawab.
3) Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menopang dan memajukan kehidupan baik
individu maupun sosial. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan menurut sinyal yang diberikan landasan-landasan ajaran Islam, dan hendaknya di mulai dengan memahami fenomena alam dan kehidupan dengan pendekatan empirik, sehingga mengetahui hukum hukumnya (Sunnah Allah).
Dengan demikian berdasarkan penjelasan- penjelasan tentang fungsi dari pendidikan Islam tersebut dapatlah dipahami bahwa fungsi dari pelaksanaan pendidikan Islam yaitu mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai jati diri manusia, alam sekitarnya dan mengenai kebesaran Ilahi, membebaskan manusia dari segala anasir yang dapat merendahkan martabat manusia (fitrah manusia), baik yang datang dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
menopang dan memajukan kehidupan baik individu maupun sosial.
B. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelusuran dari penelitian yang ada, peneliti telah menemukan hasil penelitian yang relevan. Beberapa tinjauan kepustakaan tersebut diantaranya adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fidia Rahmawati dan Widarti (2021) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhatian orang tua siswa dalam kategori tinggi.
Sedangkan prestasi belajar siswa SD Negeri 161/II Bukit Sari Kabupaten Bungo tergolong dalam kategori sedang.
Hasil perhitungan dari analisis Uji T diperoleh thitung >
ttabel (2,309 > 1,682) menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Dan hasil perhitungan dari analisis regresi linier sederhana diperoleh nilai Fhitung = 5,330 dan Ftabel =