• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN GUGUS IV PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPI LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Repository UNRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN GUGUS IV PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPI LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Repository UNRAM"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

i HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS IV DI SDN GUGUS IV PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPI LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh :

Ni Ketut Sri Shanti Dewi NIM. E1E213133

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. NAMA : NI KETUT SRI SHANTI DEWI 2. NIM : E1E213133

3. Alamat : Jl. Kelapa Tiga No. 12, Gerisak Kekalik Jaya

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” adalah asli dan bukan plagiat.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila kelak di kemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar, saya bersedia diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan menerima segala konsekwensinya termasuk pencabutan gelar sebagai sarjana pendidikan.

Mataram, Juli 2017

Yang membuat pernyataan

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Tidak ada biografi orang sukses yang tipis, bersemangatlah”

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunianya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul “Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi

Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” dapat terselesaikan.

Penulisan skripsi ini adalah sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi S1 PGSD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram, yang tidak mungkin terselesaikan tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini terdiri dari lima BAB, yang dimana BAB I sampai BAB III merupakan proposal penelitian yang dirancang untuk melakukan sebuah penelitian, sedangkan BAB IV sampai BAB V merupakan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

(7)

vii data, dan teknik analisis data. BAB IV merupakan pembahasan hasil penelitian yang terdiri dari hasil uji analisis data dan pembahasan dari hasil analisis data penelitian. BAB V merupakan bagian penutup dari skripsi ini, terdapat kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk penelitian yang lebih baik kedepannya.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca.

Mataram, Juli 2017 Penyusun

NI KT SRI SHANTI D NIM. E1E213133

(8)

viii UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Dr. H. Wildan, M.Pd Dekan FKIP Universitas Mataram yang telah memberikan kemudahan dalam mengurus administrasi penulisan skripsi ini.

2. Ida Ermiana, M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang selalu mendukung dan memudahkan mahasiswa untuk urusan Administrasi.

3. Mohammad Irawan Zain, M.Pd Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Nurul Hikmah, S.Pd., M.Sc Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Darmiany, M.Pd Dosen Penguji yang telah bersedia menyempurnakan penyusunan skripsi ini.

6. Drs. L. M. Tauhid, M.Pd Dosen Statistik yang telah bersedia memberikan bimbingan dalam menyempurnakan penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh Staf dan Dosen Pengajar pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang telah banyak memberikan ilmu kepada peneliti.

(9)

ix 3 Karang Bongkot) yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Bapak/ Ibu guru wali kelas IV di di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat (SDN 1 Kuranji, SDN 2 Kuranji, SDN 1 Perampuan, SDN 2 Perampuan, SDN 1 Karang Bongkot, SDN 2 Karang Bongkot, dan SDN 3 Karang Bongkot) yang telah memberikan izin serta bantuan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

10.Kepala Sekolah dan seluruh guru-guru SDN 11 Ampenan Lokasi PPL yang selalu memberi doa dan dukungan.

11.Sahabat-sahabat seperjuangan (Naniq, Wati, Rina, Rety, dhea, Hana, Yuni, Astri, Nana, Dian, Fani, Tari, Indah, Dewi) yang selalu memberi semangat untuk bersama-bersama mengejar gelar sarjana.

12.I Gusti Ngurah Bagus Wirayuda yang selalu menemani dan memberi semangat untuk mengejar gelar sarjana.

13.Dayu Santi yang telah membantu dalam mengolah data penelitian. 14.Kepada keluarga besar yang selalu mendoakan kelancaran skripsi ini. 15.Teman-teman PPL (Dian, Rosma, Zainal, Via, Tika) yang selalu

mendukung untuk terselesaikannya skripsi ini.

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI. ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Definisi Operasional Variabel ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ... 9

1) Prestasi Belajar ... 9

(11)

xi 3) Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi

Belajar ... 24

B. Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Berpikir ... 27

D. Hpotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Teknik Pengumpulan Data ... 33

D. Instrumen Pengumpulan Data ... 35

E. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 39

1. Hasil Pengumpulan data ... 39

1) Tingkat Pendidikan Ibu ... 39

2) Prestasi Belajar ... 40

2. Hasil Uji Hipotesis ... 41

3. Pembahasan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 51

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel... 33

Tabel 4.1 Data Uji Hipotesis ... 42

Tabel 4.2 Hasil Uji Hipotesis ... 42

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Sekolah Dasar Negeri Gugus IV Perampuan ... 57

Lampiran 2 Jumlah Populasi Siswa Kelas IV ... 61

Lampiran 3 Menghitung Sampel Siswa Kelas IV ... 62

Lampiran 4 Jumlah Sampel Siswa Kelas IV ... 65

Lampiran 5 Jumlah Populasi Tingkat Pendidikan Ibu ... 66

Lampiran 6 Menghitung Sampel Tingkat Pendidikan Ibu ... 67

Lampiran 7 Jumlah Sampel Tingkat Pendidikan Ibu ... 73

Lampiran 8 Data Nilai Ulangan Harian Siswa ... 74

Lampiran 9 Data Penelitian ... 75

Lampiran 10 Tabel Data Penelitian ... 79

Lampiran 11 Tabel Hasil Hitung Manual ... 80

Lampiran 12 Output Hasil Hitung SPSS ... 82

Lampiran 13 Angket Pengumpulan Data ... 84

Lampiran 14 Pedoman Wawancara ... 85

Lampiran 15 Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat ... 91

Lampiran 16 Dokumentasi Wawancara ... 92

Lampiran 17 Surat Keterangan Observasi ... 95

Lampiran 18 Surat Izin Penelitian ... 102

Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian ... 103

(14)

xiv

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN GUGUS IV KECAMATAN LABUAPI LOMBOK BARAT TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

Ni Ketut Sri Shanti Dewi NIM. E1E213133

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pendidikan Ibu Siswa, Gambaran Prestasi Belajar Siswa, dan Korelasi antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini didasari dari permasalahan bahwa diduga tingkat pendidikan ibu berkaitan dengan prestasi belajar siswa. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 150 orang yang diambil secara random sampling pada siswa kelas IV di SDN Gugus IV Kecamatan Labuapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendidikan ibu siswa adalah sekolah dasar 44% (paling banyak), diantaranya 18,7% tidak sekolah, 14% memiliki tingkat pendidikan SMP, 14,6% memiliki tingkat pendidikan SMA, dan 8,7% memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi. Sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 43,33% (cukup baik), diantaranya 8,6% memiliki prestasi belajar kurang baik, 46,7% memiliki prestasi belajar cukup baik, 40,7% memiliki prestasi belajar baik, dan 4% memiliki prestasi belajar sangat baik. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi > yaitu 46,68 > 21,026. Jadi tingkat pendidikan ibu dan prestasi belajar siswa berkorelasi secara positif dan signifikan.

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (pancaindera serta keterampilan-keterampilan). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab. Meningkat maupun berkembangnya potensi peserta didik dapat dilihat melalui prestasi.

(16)

2 masyarakat (Hamdani, 2011 : 141). Ki Hajar Dewantara juga mencetuskan tentang tri pusat pendidikan meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat yang mempunyai pengaruh dan tanggung jawab yang sama dalam pendidikan meskipun masing-masing mempunyai peran sendiri-sendiri (Surya, 2007 : 1.26).

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati. Orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik (Hasbullah, 1999 : 33). Hal tersebut menjadikan keluarga sebagai penentu keberhasilan belajar anak dan memberikan sumbangsih yang besar terhadap fondasi awal anak dalam menjalani pendidikan. Dalam keluarga ayah dan ibu memiliki kedudukan yang sama, kedudukannya adalah sama-sama sebagai orang tua. Akan tetapi peran ibu sebagai lambang kasih sayang membuat anak lebih dekat kepada ibu, dibandingkan kepada ayah yang memiliki peran sebagai sumber kekuasaan dan hakim (Abdullah, 2011 : 194). Ibu adalah lingkungan pertama tempat anak bersosialisasi dari anak lahir hingga dewasa menjadikan ibu sebagai sumber pendidikan bagi anak-anaknya.

(17)

3 dalam kehidupan anak. Melalui pribadi anak yang terbina dan terdidik, ibu mampu menciptakan anak menjadi pribadi yang berhasil dalam memperoleh prestasi belajar di sekolah.

Seorang ibu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan menyadari pentingnya pendidikan, sehingga akan lebih memperhatikan pendidikan anaknya. Sedangkan seorang ibu yang telah merasa sukses dengan hasil yang dicapainya tanpa bekal ilmu yang diperoleh melalui pendidikan, akan cenderung mengabaikan pendidikan bagi anaknya karena kurang menyadari pentingnya pendidikan. Sehingga perbedaan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing ibu siswa berpengaruh pada perolehan prestasi belajar oleh masing-masing siswa.

Seorang ibu perlu mengenyam pendidikan yang tinggi. Hal ini dikarenakan bahwa pendidikan itu merupakan hak dasar setiap manusia. Seorang ibu bagi keluarga merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seorang ibu dengan memiliki pengetahuan yang luas, tingkat pendidikan bagus, dan keshalehan yang tinggi tentu akan berbeda cara memberikan pendidikan kepada anak dibandingkan dengan seorang perempuan lain yang tidak mengenyam pendidikan. Sehingga pendidikan wajib diperoleh setiap wanita yang akan menjadi ibu dalam kehidupan keluarganya (Azis, 2015 : 39).

(18)

4 sehingga orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada guru di sekolah (Hasbullah, 1999 : 21). Banyak ibu yang cenderung beranggapan bahwa prestasi anaknya di tingkat sekolah dasar tidak terlalu penting, sehingga ibu jarang memperhatikan bahkan membimbing anak-anaknya untuk belajar di rumah. Padahal dalam kenyataannya materi dasar yang dipelajari ketika sekolah dasar akan tetap memberikan sumbangsih yang besar terhadap materi-materi lanjutan pada tingkatan SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

(19)

5 37,4% siswa memiliki prestasi yang rendah dan mendapat nilai dibawah KKM 70.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mencari hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi belajar siswa, dan mengadakan penelitian yang berjudul, “Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut “Adanya perbedaan tingkat

pendidikan ibu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa”.

C. Batasan Masalah

Agar pelaksanaan penelitian ini lebih terarah, maka ruang lingkup penelitian ini perlu ditegaskan. Sesuai dengan judul yang penulis angkat, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah tentang tingkat pendidikan ibu dan prestasi belajar siswa. Tingkat pendidikan ibu yang dimaksud adalah tidak sekolah, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

(20)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimana Tingkat Pendidikan Ibu Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017?

3. Bagaimana Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan permasalahan yang ada diatas dapat dirumuskan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :

1. Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017

2. Tingkat Pendidikan Ibu Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017

(21)

7

F. Manfaat Penelitian

Informasi yang diperoleh dari kajian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis diantaranya :

1. Teoritis

a) Pengembangan Konsep Keilmuan

Artinya penelitian ini dapat menemukan konsep adanya hubungan yang signifikan atau tidak antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi belajar.

b) Penerapan Metodologi

Artinya penelitian ini dapat mengarah pada pengembangan konsep analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. 2. Praktis

a) Dapat digunakan sebagai bahan referensi atau bahan pembanding bagi penelitian berikutnya.

b) Memberikan informasi tentang hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi belajar siswa.

G. Definisi Operasional Variabel

(22)

8 1. Tingkat pendidikan ibu adalah tingkat pendidikan menurut jenjang pendidikan yang telah ditempuh, melalui pendidikan formal di sekolah berjenjang dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi yaitu dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Tingkat Pendidikan Ibu yang peneliti teliti meliputi Tidak Sekolah, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

2. Prestasi belajar adalah prestasi yang berhasil dicapai siswa kelas IV pada semester gasal tahun 2016 yang telah terkaper pada rapot siswa, data yang peneliti gunakan yaitu nilai rapot siswa pada mata pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Nilai tersebut akan diakumulasikan dan dicari rata-ratanya dari masing-masing rapot siswa kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

(23)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, dan ketrampilan (Gagne, 1985 : 40). Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya (Winkel, 1996 : 162).

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrument tes atau instrument yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.

(24)

10 Kemampuan berprestasi merupakan sesuatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar. Siswa menunjukan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar. Dari pengalaman sehari-hari di sekolah diketahui bahwa ada sebagian siswa tidak mampu berprestasi dengan baik, karena kemampuan berprestasi itu dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara lain :

1. Penerimaan, dalam proses penerimaan ini bagaimana siswa-siswa itu bisa menerima atau menyerap materi-materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

2. Pengaktifan, dalam proses belajar mengajar biasanya kemampuan dari masing-masing siswa itu berbeda-beda, sehingga tidak semuanya siswa tersebut bisa aktif dalam proses belajar mengajar, dalam proses pengaktifan itu sudah bisa terlihat apakah siswa itu berprestasi atau tidak.

3. Pra pengolahan, disini sebelum guru itu memberikan materi, mereka sudah bisa memikirkan apakah materi tersebut bisa diterima atau diolah pemikiran peserta didik atau tidak.

(25)

11 5. Penyimpulan, proses penyimpulan inilah kita bisa mengatakan

mana siswa yang berprestasi dan mana yang tidak berprestasi. Berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung bermacam-macam faktor. Adapun faktor-faktor itu digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (Intern) dan faktor dari luar (ekstern) (Hamdani, 2011 : 139-144).

1. Faktor internal

Faktor intern adalah faktor yang yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai berikut. :

a) Kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi-rendahnya intelengensi yang normal selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai dengan kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dan anak yang lainnya sehingga pada anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi daripada dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

(26)

12 penting bagi anak dalam usaha belajar. Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk merekasi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan hanya persoalan kualitas otak, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.

Tingkat intelegensi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi seorang siswa, maka semakin tinggi juga peluang untuk memperoleh prestasi yang tinggi.

b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sagat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Uzer dan Lilis mengatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar yang membawa kelainan tingkah laku.

c) Sikap

(27)

13 Dalam diri siswa harus ada sikap yang positif (menerima) kepada sesama siswa atau kepada gurunya. Sikap positif ini akan menggerakkannya untuk belajar. Adapun siswa yang sikapnya negatif (menolak) kepada sesama siswa atau gurunya tidak akan mempunyai kemauan untuk belajar. d) Minat

Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang, dapat dikatakan minat itu terjadi karena perasaan senang pada sesuatu.

Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap pembelajaran. Jika menyukai suatu mata pelajaran, siswa akan belajar dengan senang hati tanpa rasa beban. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar atau kegiatan. Pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolahnya, siswa diharapkan dapat mmengembangkan minat untuk melakukannya sendiri.

(28)

14 sesuatu, akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai.

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti yang berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Bakat memengaruhi tinggi-rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar, terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik.

f) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong sesorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik-tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.

(29)

15 cara memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula, dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

Dengan adanya dorongan dalam diri siswa, akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran untuk membangkitkan motivasi kepada mereka supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri atas dua macam, yaitu lingkungan sisoal dan lingkungan nonsosial.

Lingkungan sosial adalah guru, kepala sekolah, staf administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan lain-lain. Adapun yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah, tempat tinggal dan waktu belajar.

(30)

16 Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar, yaitu penddikan bangsa, negara dan dunia. Adanya rasa aman dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.

(31)

17 b) Keadaan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.

c) Lingkungan masyarakat

Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada.

(32)

18 Menetapkan batas minimal keberhasilan belajar siswa berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, yaitu (Hamdani, 2011 : 146) : a. Norma skala angka dari 0 – 10;

b. Norma skala angka dari 0 – 100.

Angka terendah menyatakan kelulusan atau keberhasilan belajar (passing grade) skala 0 – 10 adalah 5,5 sedangkan untuk skala 0 – 100 adalah 55 atau 60. Pada prinsipnya, jika seorang siswa dapat menyelesaikan lebih dari separuh tugas atau dapat menjawab lebih dari setengah instrument evaluasi dengan benar, ia dianggap telah memenuhi target minimal keberhasilan belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapot setiap bidang studi setelah mengalamai proses belajar mengajar.

2. Tingkat Pendidikan Ibu

(33)

19 dikembangkan (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 Ayat (8)). Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni disebutkan mengenai jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pada pasal 14 jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah (Pasal 17 Ayat (1)). Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat (Pasal 17 Ayat (2)).

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar (Pasal 18 Ayat (1)). Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan (Pasal 18 Ayat (2)). Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Pasal 18 Ayat (3)).

(34)

20 diselenggarakan dengan sistem terbuka (Pasal 19 Ayat (2)) (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003).

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati. Orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik (Hasbullah, 1999 : 33):

1. Fungsi pendidikan keluarga :

a. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak. b. Menjamin kehidupan emosional anak.

c. Menanamkan dasar pendidikan moral. d. Memberikan dasar pendidikan sosial.

e. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak. 2. Aspek keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak (Surya,

2007 : 6.10):

a. Jumlah anak dalam keluarga

(35)

21 b. Nomor kelahiran

Anak pertama dalam keluarga menunjukkan perkembangan kemampuan akademik dan fisik, sebagaimana yang ditemukan oleh Belmont dan Marolla. Namun demikian, ada juga yang menemukan bahwa urutan kelahiran tidak punya pengaruh dalam perkembangan anak.

c. Perubahan struktur keluarga

Perubahan struktur keluarga, misalnya adanya perceraian, adanya bapak/ibu tiri juga dapat mempengaruhi perkembangan anak. hal ini dapat kita pahami karena perubahan keluarga, lebih-lebih yang berupa perceraian akan mengakibatkan munculnya masalah dalam keluarga.

d. Latar belakang pendidikan orang tua

Latar belakang pendidikan orang tua mempengaruhi perkembangan anak terutama dalam perkembangan bahasa. Hal ini dapat kita pahami karena anak belajar bahasa dari orang yang selalu dekat dengannya, apakah itu ibunya atau pengasuhnya. Jenis dan jumlah kosakata yang dikuasai anak sangat tergantung dari jenis dan jumlah kosakata yang dikuasai orang-orang yang dekat dengannya.

e. Status sosial ekonomi

(36)

22 Anak yang berasal dari tingkat status sosial ekonomi yang berbeda-beda dapat ditandai dari jenis mainan dan bahasa yang mereka gunakan. Secara logika kita dapat memahami hal ini karena anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi akan mendapatkan segala kebutuhannya sehingga jika ia tergolong berkemampuan normal saja, ia akan mampu belajar dengan baik. Bandingkan dengan anak yang harus membantu orang tua mencari nafkah. Kesempatan untuk belajar dan menikmati mainan atau kebutuhan lain akan sangat terbatas.

Ibu sama hal nya orang tua yang merupakan pendidik pertama, utama dan kodrati. Dialah yang banyak memberikan pengaruh dan warna kepribadian seorang anak (Hasbullah, 1999 : 21).

1. Orang tua berperan untuk membantu anak agar dapat berhasil dalam mencapai penyesuaian kehidupan dewasa yang meliputi penyesuaian berikut ini (Surya, 2007 : 2.8):

a. Personal, yaitu penyesuaian untuk menjadi orang dewasa dengan pribadi mandiri.

b. Sosial, yaitu penyesuaian dengan tuntutan kehidupan interaksi sosial.

(37)

23 d. Vokasional, yaitu penyesuaian dengan tuntutan pekerjaan yang

diperlukan untuk menunjang kehidupan.

e. Marital, yaitu penyesuaian dengan tuntutan persiapan dan kehidupan pernikahan dengan berbagai aspek-aspeknya.

f. Moral dan spiritual, yaitu penyesuaian terhadap tugas-tugas kehidupan moral dan agama.

2. Tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua terhadap anak antara lain, adalah (Hasbullah, 1999 : 89) :

a. Memelihara dan membesarkannya, tanggungjawab ini merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan, karena si anak memerlukan makan, minum dan perawatan, agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.

b. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.

c. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak, sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain.

(38)

24 Berdasarkan uraian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa pengertian tingkat pendidikan ibu adalah jenjang ataupun tahap pendidikan formal yang ditempuh ibu (pendidikan dasar (SD/MI, SMP/MTs), pendidikan menengah (SMA/MA, SMK/MAK), dan pendidikan tinggi), dalam usahanya meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi dalam diri, yaitu mengatur keuangan, mendidik anak, dan memanage seluruh aktivitas rumah tangga.

3. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi

Belajar Siswa

Keberhasilan belajar yang dicapai anak di sekolah tidak dapat dilepaskan dari peran pendidikan dalam keluarga yaitu ayah dan ibu siswa (Surya, 2007 : 1.26). Seorang ibu bagi keluarga merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya (Azis, 2015 : 39). Asuhan dan pendidikan yang didapatkan anak dalam keluarga akan berperan sebagai fondasi utama bagi pendidikan-pendidikan selanjutnya. Fondasi utama tersebut akan mempengaruhi minat anak sebagai siswa dalam belajar di sekolah, dan melahirkan anak yang berprestasi sebagai wujud tolak ukur hasil belajar yang telah ia peroleh.

(39)

25 bahasa. Hal ini dapat kita pahami karena anak belajar bahasa dari orang yang selalu dekat dengannya, apakah itu ibunya atau pengasuhnya. Jenis dan jumlah kosakata yang dikuasai anak sangat tergantung dari jenis dan jumlah kosakata yang dikuasai orang-orang yang dekat dengannya.

Dari ulasan tersebut dapat terlihat bahwa ibu mempunyai pengaruh yang kuat terhadap anak, selain pola asuh dan cara mendidiknya ternyata sejak dini bahasa ibu juga mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Mendasarkan perihal tersebut mengharuskan seorang ibu menguasai pengetahuan secara komprehensif sehingga mampu memahami setiap kebutuhan yang diperlukan bagi keluarganya.

Kemudian dengan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang ibu, maka akan cenderung bertambah ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Seorang ibu dengan memiliki pengetahuan yang luas, tingkat pendidikan bagus, dan keshalehan yang tinggi tentu akan berbeda cara memberikan pendidikan kepada anak dibandingkan dengan seorang perempuan lain yang tidak mengenyam pendidikan. Sehingga pendidikan wajib diperoleh setiap wanita yang akan menjadi ibu dalam kehidupan keluarganya (Azis, 2015 : 39).

(40)

26 pendidikan seorang ibu, akan semakin mampu menciptakan anak yang memiliki pribadi terbina dan terdidik diantaranya dalam keberhasilannya memperoleh prestasi di sekolah.

B. Penelitian yang Relevan

Untuk mempermudah penyusunan skripsi maka peneliti akan mendeskripsikan beberapa karya yang mempunyai relevansi dengan judul skripsi ini. Adapun karya-karya tersebut adalah:

1. Skripsi yang ditulis oleh Septi Wulandari, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014, dengan judul Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V di SDN Rejondani

Madurejo Prambanan Sleman Yogyakarta Semester 1 Tahun Pelajaran

2012/2013. Penelitian ini mengemukakan hasil yang diperoleh dari korelasi product moment sebesar 0.395 atau 39.5%, dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan yang positif antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V di SDN Rejondani Madurejo Prambanan Sleman Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. 2. Skripsi yang ditulis oleh Widia Lestari, Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram, dengan judul Hubungan Tinggat Pendidikan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD di Gugus IV Sandubaya

(41)

27 korelasi product moment dimana r hitung > r table pada taraf signifikansi 5% yakni 0.752 > 0.224 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa V SD di Gugus IV Sandubaya tahun 2016.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan Keluarga adalah fundamental atau dasar pendidikan anak selanjutnya. Hasil pendidikan anak dalam keluarga akan menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun dalam masyarakat, tidak dapat disangkal lagi betapa pentingnya pendidikan lingkungan bagi perkembangan dan sumber belajar anak menjadi manusia yang berpartisipasi dan berprestasi di sekolah. Dalam penelitian ini, peneliti hanya fokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor eksternal keluarga yaitu ibu meninjau dari segi tingkat pendidikan. Dari kerangka diatas, tingkat pendidikan ibu menyangkut sebagian faktor eksternal keluarga yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan bahwa pendidikan itu merupakan hak dasar setiap manusia. Seorang ibu dengan memiliki pengetahuan yang

(42)

28 luas, tingkat pendidikan bagus, dan keshalehan yang tinggi tentu akan mampu memberikan pendidikan yang baik kepada anaknya, sehingga ibu dapat menciptakan anak menjadi pribadi terbina dan terdidik. Serta ibu akan lebih memperhatikan pendidikan anaknya dalam menciptakan prestasi dalam belajar.

D. Hipotesis

Berdasarkan dari kajian pustaka diatas maka, hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah :

: Ada Hubungan Positif antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017. : Tidak Ada Hubungan Positif antara Tingkat Pendidikan Ibu

dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

(43)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan pada dasarnya merupakan penggambaran mengenai keseluruhan aktivitas peneliti selama kerja penelitian mulai dan persiapan sampai dengan pelaksanaan penelitian. Adapun rancangan atau pendekatan yang dipilih untuk melukiskan pelaksanaan penelitian ini adalah studi korelasi.

Penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Narbuko, 2007 : 48). Dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono, 2013 : 11). Statistik yang digunakankan pada penelitian ini adalah statistik nonparametrik karena data yang digunakan bersifat nominal, yaitu data-data yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dan dihitung frekuensinya (Hasan, 2003 : 301).

(44)

30 asumsi-asumsi tertentu, misalnya mengenai bentuk distribusi dan hipotesis-hipotesis yang berkaitan dengan nilai-nilai parameter tertentu (Hasan, 2003 : 301).

Penelitan korelasi merupakan bentuk penelitian untuk memeriksa hubungan diantara dua konsep. Secara umum ada dua jenis pernyataan yang menyatakan hubungan, yaitu: (1) gabungan antara dua konsep, ada semacam pengaruh dari suatu konsep terhadap konsep yang lain, (2) hubungan kausal, ada hubungan sebab akibat direferensikan sebagai variabel terikat. Pada penelitian korelasi tidak ada kontrol atau manipulasi terhadap variabel.

Adapun langkah-langkah pokok dalam studi korelasi antara lain (Narbuko, 2007 : 48):

1. Mendefinisikan masalah 2. Melakukan telaah pustaka 3. Merancang cara pendekatannya

a. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang relevan b. Menentukan subyeknya yang sebaik-baiknya c. Memilih atau menyusun alat pengukur yang cocok

d. Memilih metode korelasional yang cocok untuk masalah yang sedang digarap

4. Mengumpulkan data

(45)

31

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013 : 117). Sedangkan menurut Suharsimi (2013 : 108) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Selanjutnya Sutrisno Hadi (2015 : 190) juga menyatakan bahwa populasi merupakan sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.

Dari kutipan-kutipan teori di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak227 orang.

2. Sampel

Secara teoritis, sampel diartikan sebagai “bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2013 : 118). Besaran sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Taro Yamane :

n =

[ ]

Keterangan :

(46)

32 N = Besar Popolasi

D = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,05)

Dari rumus diatas dengan jumlah populasi 227 orang siswa kelas 4 SDN di wilayah Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi, maka didapatkan sampel 150 orang siswa kelas 4 di tujuh SDN di Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan penelitian ini adalah teknik Simple Random Sampling yang dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2013 : 122).

Dengan menggunakan Simple Random Sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak sebanyak 150 orang siswa. Adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masing-masing SD dengan menggunakan rumus Sugiyono.

n =

Keterangan :

n : Jumlah sampel yang diinginkan setiap strata

N : Jumlah seluruh populasi Siswa kelas IV SDN di Gugus IV Perampuan

Kecamatan Labuapi

(47)

33 N1 : Sampel

Untuk lebih jelasnya, jumlah sampel pada masing-masing SD dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel

No SD Jumlah Populasi Sampel

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, data, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi, 2013 : 274).

(48)

34 Perampuan Kecamatan Labuapi dan berapa jumlah siswa kelas 4 SD Tahun Pelajaran 2016-2017 di masing-masing sekolah dasar, untuk mencari data tingkat pendidikan ibu siswa serta untuk mencari data prestasi belajar pada raport siswa kelas IV di masing-masing sekolah dasar.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014 : 199).

Dalam penelitian ini angket yang digunakan memiliki isi dan tujuan pertanyaan bukan sebagai pengukuran, melainkan untuk mendapatkan informasi atau data tentang tingkat pendidikan ibu. Berdasarkan jenis angket peneliti menggunakan kuesioner terbuka, yaitu responden diharapkan untuk menuliskan jawabannya. Sedangkan dilihat dari jawaban yang diberikan merupakan kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

3. Interview (Wawancara)

(49)

35 Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara terstruktur yaitu wawancara yang digunakan bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Responden dalam wawancara ini adalah beberapa ibu siswa kelas IV yang memiliki pendidikan rendah dan pendidikan tinggi.

D. Instrumen Pengumpulan Data

(50)

36 tanggal 27 April 2017 peneliti melakukan observasi ketiga untuk mengumpulkan data nilai ulangan harian siswa kelas kelas IV di SDN gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat pada mata pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Kemudian pengumpulan data dengan teknik wawancara kepada beberapa ibu siswa kelas IV dilakukan pada saat penelitian.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan yaitu dengan cara perhitungan lebih lanjut dengan analisis statistik. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis hubungan yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi belajar siswa kelas 4 di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat tahun Pelajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini uji hipotesis juga dihitung menggunakan bantuan program SPSS 19 for windows. Dengan menggunakan model chi-square.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut:

(51)

37

=

( )

Keterangan :

= chi kuadrat

= frekuensi yang diperoleh dari sampel

= frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi

b. Adapun rumus mengisi sel pada data sub-sampel berupa kategori dan golongan sebagai berikut (Hadi, 2015 : 293):

=

( ) ( )

atau disingkat:

=

( ) ( )

c. Mencari drajat kebebasan menggunakan rumus sebagai berikut (Hadi, 2015 : 292):

d.b. = ( ) ( )

Ho :Hubungan antara variabel X dan Y tidak signifikan Ha :Hubungan antara variabel X dan Y signifikan.

Analisis ini digunakan dengan jalan mengkonsultasikan nilai

dengan pada taraf signifikan 5% dengan

kemungkinan:

(52)

38 yang signifikan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar Siswa kelas 4 di Sekolah Dasar Negeri Gugus IV Perampuan Kecamatan Labupai Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017. 2. Sedangkan apabila yang diperoleh lebih kecil dari nilai

maka Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga tidak ada

(53)

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pengumpulan Data Tingkat Pendidikan Ibu dan Prestasi

Belajar

1) Data Tingkat Pendidikan Ibu

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang tingkat pendidikan ibu siswa kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi. Untuk mengumpulkan data tentang tingkat pendidikan ibu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi dan angket untuk melengkapi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan bersifat terbuka yang mengandung arti respondens diharuskan untuk mengisi jawaban sendiri.

Tidak Sekolah SD SMP SMA Perguruan

Tinggi

(54)

40 Dari data tingkat pendidikan ibu yang terkumpul, diperoleh data sebagian besar tingkat pendidikan ibu siswa kelas IV adalah sekolah dasar sebanyak 44% yaitu sebanyak 66 orang.

Diagram diatas merupakan gambaran Tingkat Pendidikan Ibu yang dimiliki siswa kelas IV di SDN Gugus IV Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017. Terlihat dari diagram diatas bahwa Tingkat Pendidikan Ibu siswa yang tidak sekolah sebanyak 28 orang, pada tingkat SD sebanyak 66 orang, pada tingkat SMP sebanyak 21 orang, pada tingkat SMA sebanyak 22 orang, dan pada tingkat perguruan tinggi sebanyak 13 orang.

2) Data Prestasi Belajar

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang prestasi belajar siswa kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi. Untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi alas raport kelas IV pada semester ganjil di SDN Gugus IV Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.

(55)

41 Diagram 4.2 Rincian Data Prestasi Belajar Siswa Kelas IV

Diagram diatas merupakan gambaran Prestasi Belajar yang dimiliki siswa kelas IV di SDN Gugus IV Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017. Terlihat dari diagram diatas bahwa sebanyak 13 orang siswa memiliki nilai dengan kategori kurang baik, 70 orang siswa memiliki nilai dengan kategori cukup baik, 61 orang siswa memiliki nilai dengan kategori baik, dan sebanyak 6 orang siswa memiliki nilai dengan kategori sangat baik.

2. Hasil Uji Hipotesis

Dengan menggunakan pengujian Hipotesa dapat diketahui mengenai ada atau tidak ada hubungan antara Tngkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar siswa kelas IV SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/107. Dalam melakukan pengujian untuk mengetahui korelasi kedua variabel tersebut

0

Kurang Baik (56-65) Cukup Baik (66-75) Baik (76-85) Sangat Baik (86-95)

(56)

42 peneliti menggunakan analisa korelasi chi kuadrat dengan memastikan kembali menggunakan program SPSS 19 for Windows dan dengan melihat hubungan signifikansi dari tabel interpretasi koefisien korelasi nilai dibawah ini :

Tabel 4. 1 Data Uji Hipotesis

Tabel 4. 2 Hasil Uji Hipotesis

(57)

43

(58)

44 Hipotesis alternatif (Ha) akan diterima dan hipotesis nol (H0)

ditolak jika > taraf signifikansi 5%. Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil > yaitu 46,68 > 21,026 sehingga dapat disimpulkan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada

Hubungan Positif antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” diterima.

(59)

45 Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS 19 for windows terlihat tidak ada perbedaan hasil analisi yang di dapat antara menghitung manual dengan menggunakan SPSS, berikut penjelesan singkat tentang hasil analisis dalam output SPSS ;

(60)

46 Pada hasil analisis ini nilai probabilitas sebesar (0,000) < nilai tingkat signifikansi (0,05) itu artinya Ho ditolak dan Ha yang berbunyi “Ada Hubungan Positif antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” diterima.

B. Pembahasan Hasil Penelitan

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 8 Mei – 10 Mei 2017 di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat. Penelitian ini dimulai pada tanggal 8 Mei di SDN 1 Kuranji, SDN 2 Kuranji sekaligus melakukan wawancara dengan beberapa ibu siswa kelas IV di lingkungan padang reak dan gunung pesong, kemudian dilanjutkan 9 Mei di SDN 1 Perampuan, SDN 2 Perampuan, dan SDN 1 Karang Bongkot, kemudian yang terakhir pada tanggal 10 Mei di SDN 2 Karang Bongkot dan SDN 3 Karang Bongkot.

(61)

47 Hasil data tingkat pendidikan ibu siswa kelas IV dari 150 jumlah sampel yang diperoleh peneliti, sebanyak 28 orang ibu siswa (18,7%) yang memiliki tingkat pendidikan tidak sekolah, terdapat prestasi belajar siswa dengan kategori kurang baik sebanyak 5 orang siswa. Kategori cukup baik sebanyak 18 orang siswa. Kategori baik sebanyak 5 orang siswa. Kemudian sebanyak 66 orang ibu siswa (44%) yang memiliki tingkat pendidikan SD, terdapat prestasi belajar siswa dengan kategori kurang baik sebanyak 7 orang siswa. Kategori cukup baik sebanyak 33 orang siswa. Kategori baik sebanyak 26 orang. Selanjutnya sebanyak 21 orang ibu siswa (14%) yang memiliki tingkat pendidikan SMP, terdapat prestasi belajar siswa dengan kategori kurang baik sebanyak 1 orang siswa. Kategori cukup baik sebanyak 10 orang siswa. Kategori baik sebanyak 9 orang siswa. Kategori sangat baik sebanyak 1 orang siswa. Selanjutnya sebanyak 22 orang ibu siswa (14,6%) yang memiliki tingkat pendidikan SMA, terdapat prestasi belajar siswa dengan kategori cukup baik sebanyak 6 orang siswa. Kategori baik sebanyak 15 orang siswa. Kategori sangat baik sebanyak 1 orang siswa. Terakhir sebanyak 13 orang ibu siswa (8,7%) yang memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi, terdapat prestasi belajar siswa dengan kategori cukup baik sebanyak 3 orang siswa. Kategori baik sebanyak 6 orang siswa. Kategori sangat baik sebanyak 4 orang siswa.

(62)

48 Notoatmodjo (84 : 2003) tingkat pendidikan dapat dibedakan berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu seperti ; pendidikan dasar awal selama 9 tahun (SD/sederajat, SLTP/sederajat) dan pendidikan lanjut yaitu pendidikan menegah minimal 3 tahun (SMA/sederajat), dan perguruan tinggi (diploma, sarjana, magister, doktor, spesialis) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

(63)

49 Berbeda dengan ibu-ibu pada tingkat pendidikan lanjutan, mereka cenderung sangat tegas dan disiplin. Sebagian besar ibu-ibu yang bekerja tetap meluangkan waktu mereka untuk anak baik dalam membimbing belajar untuk esok hari maupun membantu mengerjakan PR. Para ibu juga rutin melakukan monitoring kepada anak-anaknya, bahkan ada ibu yang sudah tidak perlu lagi melakukan monitoring pada anak karena anak-anak mereka telah biasa disiplin dalam mengerjakan PR dan belajar di rumah. Kemudian untuk pemenuhan sarana belajar ibu-ibu pada tingkat pendidikan lanjutan lebih mampu dalam memenuhi sarana belajar anak, karena menurut mereka penunjang seperti buku paket, dan LKS wajib anak mereka miliki.

Dari paparan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa ibu pada tingkat pendidikan lanjutan lebih menjanjikan, menjadi

lingkungan bagi terciptanya anak-anak berprestasi. Selanjutnya Untuk mengetahui seberapa besar korelasi atau

hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi belajar, peneliti melakukan perhitungan menggunakan rumus chi kuadrat seperti yang telah dijelaskan pada bab III. Peneliti sudah melakukan perhitungan untuk melihat seberapa besar hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi belajar. Maka didapatkan sebesar 46,68 selanjutnya nilai tersebut dibandingkan dengan nilai drajat kebebasan table chi kuadrat pada

(64)

50 menunjukan bahawa nilai hasil analisis data berada di atas batas angka penerimaan hipotesis nihil (Ho) yaitu > sebesar 46,68 > 21,026 sehingga dapat dikatakan hasil penelitian ini adalah signifikan.

(65)

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dibahas sebelumnya dapat disumpulkan :

1. Sebagian besar tingkat pendidikan ibu siswa kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah pada tingkat sekolah dasar. Dengan gambaran sebesar 18,7% tidak sekolah, 44% memiliki tingkat pendidikan SD, 14% memiliki tingkat pendidikan SMP, 14,6% memiliki tingkat pendidikan SMA, dan sebesar 8,7% memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi.

2. Rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 memiliki prestasi belajar yang cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 43,33%. Dengan gambaran sebesar 8,6% memiliki prestasi belajar kurang baik, 46,7% memiliki prestasi belajar cukup baik, 40,7% memiliki prestasi belajar baik, dan sebesar 4% memiliki prestasi belajar sangat baik.

(66)

52 dengan prestasi belajar siswa kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 dinyatakan diterima dengan hasil analisis data yakni nilai yang diperoleh dalam penelitian sebesar 46,68 berada di atas angka dari drajat kebebasan 12 sebesar 21,026, atau dengan kata lain bahwa nilai

> yaitu 46,68 > 21,026 pada taraf signifikansi 5%

sehingga korelasi antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi belajar dapat dinyatakan signifikan, maka hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan: “Ada Hubungan Positif antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:

(67)

53 diharapkan dapat menciptakan anak yang berprestasi dan berkarakter baik.

(68)

54

Daftar Pustaka

Abdullah, Idi., Safrina HD. 2011. Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azis, Safrudin. 2015. Pendidikan Keluarga Konsep dan Strategi. Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Gagne. 1985. The Cognitive Psychology of School Learning. Boston: Little Brown.

Hadi, Sutrisno. 2015. Statistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hasbullah. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hasan, Iqbal. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Lestari, Widia. 2016. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD di Gugus IV Sandubaya. Skripsi Program Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram. Narbuko, Cholid., Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

(69)

55 Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Surya, H.M. dkk. 2007. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

(70)

56

(71)

57

Lampiran 1

DATA SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS IV PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPI LOMBOK BARAT

(72)

58 3. SD Negeri : 1 Perampuan

Desa : Perampuan Kecamatan : Labuapi Kabupaten : Lombok Barat Data Siswa:

Kelas Bagian Kelas Jenis Kelamin Jumlah

(73)

59 5. SD Negeri : 1 Karang Bongkot

Desa : Karang Bongkot Kecamatan : Labuapi

Kabupaten : Lombok Barat Data Siswa:

Kabupaten : Lombok Barat Data Siswa:

(74)

60 Data Siswa:

Kelas Kelas

Bagian

Jenis Kelamin

Jumlah

L P

I 2 Kls bgn 22 20 42

II 2 Kls bgn 21 19 40

III 1 Kls bgn 18 17 35

IV 1 Kls bgn 22 15 37

V 1 Kls bgn 19 18 37

VI 2 Kls bgn 19 19 38

(75)

61

Lampiran 2 Jumlah Populasi Siswa Kelas IV

No SD Jumlah Populasi

1 SDN 1 Kuranji 30 orang

2 SDN 2 Kuranji 29 orang

3 SDN 1 Perampuan 35 orang 4 SDN 2 Perampuan 37 orang 5 SDN 1 Karang Bongkot 26 orang 6 SDN 2 Karang Bongkot 33 orang 7 SDN 3 Karang Bongkot 37 Orang

(76)

62

Lampiran 3 Menghitung Sampel Siswa Kelas 4

Besaran sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Taro Yamane :

D = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,05) n =

n = 144,82 dibulatkan menjadi 150 orang

Dari rumus diatas dengan jumlah populasi 227 orang siswa kelas 4 SD di wilayah Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi, maka didapatkan sampel 150 orang siswa kelas 4 di tujuh SD di Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi.

(77)

63 n =

Keterangan :

n : Jumlah sampel yang diinginkan setiap strata

N : Jumlah seluruh populasi Siswa kelas IV di SDN Gugus IV nPerampuan Kecamatan Labuapi

X : Jumlah populasi pada setiap strata N1 : Sampel

Berdasarkan rumus, jumlah sampel dari masing-masing SD tersebut yaitu :

n = 22,20 dibulatkan menjadi 22 orang. SDN 2 Perampuan : n =

n =

n = 23,47 dibulatkan menjadi 23 orang. SDN 1 Karang Bongkot: n =

n =

n = 16,49 dibulatkan menjadi 16 orang. SDN 2 Karang Bongkot: n =

n =

(78)

64 SDN 3 Karang Bongkot: n =

n =

n = 23,47 dibulatkan menjadi 23 orang.

(79)

65

Lampiran 4 Jumlah Sampel Siswa Kelas IV

No SD Jumlah Populasi

1 SDN 1 Kuranji 21 orang

2 SDN 2 Kuranji 19 orang

3 SDN 1 Perampuan 23 orang 4 SDN 2 Perampuan 24 orang 5 SDN 1 Karang Bongkot 16 orang 6 SDN 2 Karang Bongkot 22 orang 7 SDN 3 Karang Bongkot 25 Orang

(80)

66

Lampiran 5 Jumlah Populasi Tingkat Pendidikan Ibu Siswa Kelas IV

NO SD

Tingkat Pendidikan Ibu

Jumlah Populasi Tidak

Sekolah SD SMP SMA PT

1. SDN 1 KURANJI 12 12 3 3 0 30

2. SDN 2 KURANJI 9 14 3 2 1 29

3. SDN 1 PERAMPUAN 3 10 8 9 5 35

4. SDN 2 PERAMPUAN 2 30 2 1 2 37

5. SDN 1 KARANG BONGKOT 1 15 5 4 1 26

6. SDN 2 KARANG BONGKOT 6 14 9 2 2 33

7. SDN 3 KARANG BONGKOT 9 10 3 12 3 37

(81)

67

Lampiran 6 Menghitung Sampel Tingkat Pendidikan Ibu

Dengan menggunakan rumus didpatkan jumlah sampel dari masing-masing SD sebanyak 19 orang siswa di SDN 1 Kuranji, 18 orang siswa di SDN 2 Kuranji, 22 orang siswa di SDN 1 Perampuan, 23 orang siswa di SDN 2 Perampuan, 16 orang siswa di SDN 1 Karang Bongkot, 21 orang siswa di SDN 2 Karang Bongkot, dan 23 orang siswa di SDN 3 Karang Bongkot. Adapun besar atau jumlah pembagian sampel tingkat pendidikan ibu dari masing-masing SD dengan menggunakan rumus Sugiyono.

n =

Keterangan :

n : Jumlah sampel yang diinginkan setiap strata

N : Jumlah seluruh populasi Tingkat Pendidikan Ibu Siswa kelas IV di masing-masing SDN Gugus IV Perampuan Kecamatan Labuapi X : Jumlah populasi pada setiap strata

N1 : Sampel dari masing-masing SD

Berdasarkan rumus, jumlah sampel tingkat pendidikan ibu dari masing-masing SD tersebut yaitu :

SDN 1 Kuranji :

TS n =

n =

n = 7,6 dibulatkan menjadi 8 orang. SD n =

n =

(82)

68 SMP n =

n =

n = 1,9 dibulatkan menjadi 2 orang. SMA n =

n =

n = 1,9 dibulatkan menjadi 2 orang. PT n =

n = 5,59 dibulatkan menjadi 6 orang. SD n =

n =

n = 8,69 dibulatkan menjadi 9 orang. SMP n =

n =

n = 1,86 dibulatkan menjadi 2 orang. SMA n =

n =

n = 1,24 dibulatkan menjadi 1 orang. PT n =

n =

n = 0,62 dibulatkan menjadi 1 orang. SDN 1 Perampuan :

TS n =

(83)

69 n =

n = 1,89 dibulatkan menjadi 2 orang. SD n =

n =

n = 6,29 dibulatkan menjadi 6 orang. SMP n =

n =

n = 5,03 dibulatkan menjadi 5 orang. SMA n =

n =

n = 5,66 dibulatkan menjadi 6 orang. PT n =

n =

n = 3,14 dibulatkan menjadi 3 orang. SDN 2 Perampuan :

TS n =

n =

n = 1,24 dibulatkan menjadi 1 orang. SD n =

n =

n = 18,65 dibulatkan menjadi 19 orang.

SMP n =

n =

n = 1,24 dibulatkan menjadi 1 orang. SMA n =

n =

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel
Tabel 4. 1 Data Uji Hipotesis
Tabel 4. 3 Hasil Uji Hipotesis Menggunakan SPSS

Referensi

Dokumen terkait

sedangkan kategorisasi skor hasil belajar siswa pada kelas kontrol untuk pre - test tidak terdapat siswa yang hasil belajarnya berada pada kategori sangat rendah 10 siswa berada

1 Buah CD yang berisi Salinan (soft copy/ hasil scan) Dokumen Penawaran Administrasi, Teknis dan Biaya serta Dokumen Kualifikasi Perusahaan yang berisi

Dalam pelaksanaannya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung ini tergolong dalam tiga tipe layanan yang dapat dilakukan dan dilaksanakn antara lain yaitu

Penelitian Sistem Informasi Akuntansi SIA di Indonesia pada perusahaan dagang pernah dilakukan oleh Yuliana & Triadi, 2013, bahwa penerapan program Accurate Accounting sangat

Dalam berbagai peraturan perundang-undangan telah dijelaskan bahwa mem- beri atau menerbitkan izin atau kuasa pertambangan dalam suatu usaha per- tambangan bahan galian, pada

Konsentrasi katalis dan suhu optimum pada reaksi esterifikasi menggunakan katalis zeolit alam aktif (ZAH) dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah. Jurnal Nature

Jika t erdapat bukt i penurunan nilai, kerugian kumulat if - yang diukur sebagai selisih ant ara biaya perolehan dengan nilai waj ar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai

Skripsi ini berjudul Marginalisasi Ulama Perempuan: (Perlakuan Masyarakat Terhadap Makam Ulama Perempuan di Kabupaten Gresik: Studi Kasus Makam Fatimah Binti Maimun