• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN PERANGKA T MEKANIK RENOGRAF DAN THYROID UPTAKE TERPADU. Sanda. PRPN - BAT AN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN PERANGKA T MEKANIK RENOGRAF DAN THYROID UPTAKE TERPADU. Sanda. PRPN - BAT AN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14November 2013

PERANCANGAN PERANGKA T MEKANIK

RENOGRAF DAN THYROID UPTAKE TERPADU

Sanda

PRPN - BAT AN , Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310

ABSTRAK

PERANCANGAN PERANGKA T MEKANIK RENOGRAF DAN THYROID

UPTAKE TERPADU. Perangkat renograf dan thyroid uptake adalah dua perangkat medis yang digunakan untuk diagnosa pada pasien dengan jenis penyakit yang berbeda, namun mempunyai perangkat instrumentasi dan detektor yang hampir sama. Renograf dengan sumber 99mTcuntuk mendeteksi fungsi ginjal secara cepat dan akurat, thyroid uptake dengan radioisotop 1311 untuk mendiagnosa penyakit kelenjar pada leher. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh sistem mekanik dari dua perangkat kedokteran nuklir yang berbeda menjadi satu sistem yang bisa digunakan untuk diagnosa penyakit ginjal dan kelenjar pada leher. Proses diagnosa renograf pada pasien dengan cara menempatkan dua dektektor pada bagian ginjal dan satu detektor pada bagian bahu pasien. Begitu juga halnya dengan proses diagnosa thyroid uptake pada pasien dengan cara menempatkan satu dektektor pada kelenjar leher dan satu detektor pada bahu pasien, sehingga radiasi latar belakang dapat tercacah, dengan demikian data pencacahan terhadap penyakit dapat diketahui secara akurat, setelah hasil pencacahan pada kelenjar tiroid atau ginjal dikurangi hasil pencacahan latar belakang. Adapun metodologi perhitungan ini meliputi atas perhitungan mekanika teknik dan elemen mesin terhadap komponen utama renograf dan thyroid uptake dan hasil yang diharapkan adalah desain mekanik yang terpadu antara perangkat renograf dan thyroid uptake, sehingga satu perangkat tersebut bisa digunakan untuk dua fungsi, baik untuk diagnosa ginjal maupun kelenjar tiroid. Sebagai kesimpulan adalah dihasilkannya satu sistem mekanik dengan dua fungsi diagnosa dengan konstruksi yang lebih ringan dan keseimbangannya lebih baik.

Kata kunci : Desain/perancangan, Perangkat, Renograf, Thyroid Uptake dan Perhitungan

ABSTRACT

THE DESIGN OF MECHANICAL DEVICE FOR THE INTEGRA TED RENOGRAF AND THYROID UPTAKE. Thyroid uptake renograf devices are two medical devices used for diagnosing patients with different types of diseases, but the instrumentation and detectors have nearly the same. Renograf with 99mTcsource to detect renal function quickly and accurately, thyroid uptake with 1311radioisotopes is to diagnose disease in the neck node. The purpose of this study is to obtain the mechanical system of two different nuclear medicine devices into

a

single system that can be used for kidney disease and glands in the neck. Renograf diagnostic process in patients is by placing two dektector on the kidneys and the detector on the shoulders ofthe patient, as well as with the process of diagnosing thyroid uptake in patients with dektektor how to put one on the neck glands and a detector on the patient's shoulder, so that the background radiation can enumerate, so that the data can be known enumeration of the disease accurately, after the enumeration results in neck glands or reduced kidney enumeration background. The

(2)

-Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14 November 2013

evaluation methodology includes the calculation of engineering mechanics and machine elements of the main components renograf and thyroid uptake and the expected result is an integrated mechanical design between the devices renograf and thyroid uptake, so

that the device can be used for two functions, both for the diagnosis of kidney or glands neck . As a conclusion of the one system is produced with two functions diagnose, construction lighter and balance better.

Keywords: The design, Devices, Renograf, Thyroid uptake and Calculation,

1. PENDAHULUAN

Tidak terjangkaunya biaya pengobatan untuk melakukan pemeriksaan penyakit sedini mungkin menyebabkan pengobatan penyakit menjadi terlambat dan bertambah parah[1]. Renograf merupakan alat diagnostik di bidang kedokteran yang digunakan untuk mengetahui fungsi ginjal pasien baik kiri maupun kanan secara individual. Dengan menggunakan perangkat thyroid uptake diagnosa atau pengobatan terhadap kelenjar leher pasien dapat dilakukan. Disamping hal tersebut diatas, ketika dilakukan proses diagnosa pad a kedua perangkat tersebut seringkali tidak diperolehnya data latar (cacah

background), kondisi tersebut terjadi secara umum, sehingga akurasi pencacahan baik pada renograf maupun thyroid uptake menjadi kurang akurat. Gambar 1 menunjukkan perangkat renograf tipe lama buatan PRPN dengan dua buah detektor Nal(TI) dengan ketinggian 640 mm, tanpa dilengkapi sistem mekanik yang menunjang pad a kesempurnaan sistem diagnosa.

Jarak sumbu antara detektor

Tinggi 640

(3)

*

Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir .•

PRPN-BATAN, 14November 2013 ~

Sedangkan posisi pasien dud uk di kursi yang sudah ad a dan relatif berat dengan ketinggian 600 mm ditunjukkan pad a Gambar 2.

Tinggi jok kursi 600 mm

Gambar 2. Kursi pasien renograf (lama)

Begitu juga halnya pad a perangkat thyroid uptake yang sudah ada dengan ketinggian 1720 mm, ditunjukkan pada Gambar 3.

Tinggi = 1720

Gambar 3. Perangkat thyroid uptake (lama) dengan satu buah detektor

Gambar 3. menunjukkan bahwa perangkat tersebut hanya melakukan diagnosa atau terapi pada kelenjar leher tanpa dilengkapi sistem mekanik lainnya, sehingga tindakan dokter dirasakan masih ada kekurangan, karena perangkat terse but masing-masing berdiri sendiri sesuai fungsinya. Untuk itu perlu diraneang sistem mekanik perangkat

renograf dan thyroid uptake terpadu yang dapat digunakan untuk diagnosa ginjal dan diagnosa kelenjar tiroid pada satu sistem yang terpadu dengan ukuran lebih keeil dan lebih ringan. Pesawat renograf dan thyiroid uptake adalah dua pesawat medis yang digunakan untuk diagnosa pad a pasien dengan jenis penyakit yang berbeda, namun mempunyai perangkat instrumentasi yang hampir sama.

Renograf untuk mendeteksi fungsi ginjal seeara eepat dan akurat. Cairan radioisotop 99mTe disuntikan ke dalam aliran darah dan dipantau dari luar tubuh menggunakan alat renograf Laju Te di ginjal kemudian ditampilkan dalam bentuk kurva renogram yang menunjukkan kemampuan masing-masing ginjal.

(4)

-Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14November 2013

Pad a thyroid uptake, radioisotop 1131yang memancarkan sinar gamma digunakan untuk mendiagnosa atau terapi penyakit kelenjar pada Ieher. lodium radionuklida cenderung berkonsentrasi di berbagai organ atau jaringan, kelenjar tiroid yang paling aktif membuat hormon dalam tubuh dan akan mengambil lodium radioaktif, sehingga bagian yang aktif tersebut akan memancarkan sinar gamma, sinar gamma yang dipancarkan oleh tubuh akan terdeteksi oleh perangkat thyroid uptake. Proses diagnosa renograf pad a pasien dengan cara menempatkan dua dektektor pad a bagian ginjal dan satu detektor pada bagian bahu pasien, begitu juga halnya dengan proses diagnosa atau terapi thyroid

uptake pada pasien dengan cara menempatkan satu dektektor pad a kelenjar leher dan satu detektor pad a bahu pasien, sehingga proses pencacahan terhadap radiasi latar dapat diketahui, dengan demikian hasil pencacahan terhadap penyakit dapat diketahui dengan pasti setelah hasil pencacahan pada kelenjar tiroid atau ginjal dikurangi hasil pencacahan latar.

Adapun hasil yang diharapkan adalah berupa rancangan perangkat konstruksi mekanik

renograf dan thyroid uptake dengan pertimbangan kekurangan dari perangkat renograf

dan thyroid uptake yang lama, diantara kekurangan tersebut adalah kolom perangkat

thyroid uptake yang cukup tinggi, penggerak detektor dengan sistem keseimbangan beban yang menyebabkan konstruksi mekanik menjadi berat dengan solusi konstruksi mekanik dibuat lebih pendek dan penggerak lengan detektor menggunakan sistem pegas tekan, pada lengan detektor yang mempunyai ketebalan yang relatif besar sekitar 5 mm dibuat menjadi lebih tipis agar konstruksi perangkat mekaniknya lebih ringan, selanjutnya agar didapatkan rancangan satu sistem mekanik renograf thyroid uptake terpadu yang dapat digunakan untuk diagnosa dua jenis penyakit, yaitu diagnosa fungsi ginjal dan kelenjar tiroid. Oleh karenanya dalam rancangan ini akan dihitung dimensi lengan detektor dan pegas tekan, karena lengan ini cukup panjang yang dapat menyebabkan perangkat terbalik ke depan, disamping memang konstruksi mekanik thyroid uptake yang cukup tinggi.

2. DASAR TEORI

Renograf thyroid uptake merupakan dua sistem perangkat kedokteran nuklir yang

berbeda fungsi dan perlakuan diagnosanya. Renograf mempunyai dua perangkat mekanik untuk memegang detektor, sedangkan thyroid uptake hanya mempunyai satu detektor yang digunakan untuk scaning kelenjar Ieher. Begitu juga perlakuan untuk

(5)

Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN- BATAN, 14November 2013

dan instrumentasinya dapat scanning data pad a pasien. Sedangkan pad a thyroid uptake cairan radioisotop 1131dimasukan melalui mulut bersamaan dengan air minum, setelah itu perangkat thytoid uptake dan instrumentasinya dapat scanning data pada pasien, yang

sama diantaranya adalah detektor Nal(TI) yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas penyakit yang telah menyerap sumber radiasi. Sistem mekanik renograf thyroid uptake

terdiri atas beberapa komponen, diantaranya pelat landasan, rada perangkat mekanik, tiang penyangga dan lengan putar perangkat detektor Nal(TI) dan pegas tekan. Pada perangkat sistem mekanik renograf maupun thyroid uptake gerakan akibat berat beban perangkat itu sendiri yang harus diperhitungkan agar geraknya bisa fleksibel dan mudah digerakkan. Ada dua komponen utama yang yang merupakan fungsi utama, diantaranya lengan detektor dan pegas tekan. Lengan detektor merupakan komponen utama renograf

thyroid uptake yang berfungsi sebagai tempat kedudukan detektor, sehingga detektor dapat digerakkan pad a posisi horisontal ke depan atau vertikal ke bawah, bisa juga detektor maju mundur pada lengannya dan lengan detektor berputar 360°. Sedangkan pegas tekan juga merupakan salah satu komponen utama, karena pegas tekan dapat mengatur posisi lengan detektor naik atau turun yang disesuaikan posisinya dengan posisi pasien atau posisi keberadan penyakitnya.

2.1. Lengan detektor

Lengan detektor merupakan perangkat mekanik yang kedudukannya dipegang oleh poras mekanik vertikal dan bisa bergerak berputar 360°, sehingga konstruksinya seperti kantilever. Pad a tiang penyangga terdapat lengan perangkat mekanik yang membebani konstruksi tiang penyangga itu sendiri, sehingga konstruksi tiang penyangga mengalami beberapa pengaruh, diantaranya adalah momen lengkung yang terjadi akibat beban lengan detektor, keseimbangan lengan detektor dengan konstruksi tiang penyangga konstruksi ditunjukkan pad a Gambar 4.

Fy+--Beban 711 Gaya penahan A Fy M

\

Lengan B

Gambar 4. Beban Fyyang mempengaruhi lengan detektor

(6)

-Prosiding Pertemuan /lmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14November 2013

Pada Gambar 4. beban Fy(-) ke bawah bekerja pad a titik putar kolimator (B), kemudian beban terse but ditahan oleh Fy(+) ke atas titik A, sehingga terjadi momen pada gambar diatas dengan persamaan berikut :

(1) dengan :

<Jb = tegangan bengkok, kg/mm2

(<Jb =0, 7SCJ'/)

crt =tegangan tarik bahan, kg/mm2 Mb = momen bengkok, kgmm

(Mb = F.I)

Wb = Momen tahanan bengkok, mm3

Adapun konstruksi detaillengan detektor ditunjukkan pada Gambar 5.

o

d

Gambar 5. Penampang lintang lengan detektor

Oari penampang lengan detektor di atas diperoleh persamaan momen tahanan(2)sebagai berikut :

(2)

2.2. Pegas tekan.

Peg as digolongkan atas dasar beban yang diterimanya, bila beban tekan, tarik atau puntir, maka pegas tersebut menjadi pegas tekan,tarik dan puntir. Pegas tekan merupakan komponen yang menggerakan naik turun lengan putar dan juga lengan putar dapat berputar 360°. Oalam perancangannya pegas ini harus mampu mengangkat lengan putar, sehingga lengan putar mudah digerakan menyesuaikan kebutuhan untuk mengikuti

(7)

Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14November 2013

posisi pasien. Dalam perhitungan peg as tekan ditentukan lebih dulu beban peg as yang bekerja (W, kg), lendutan peg as (0, mm), faktor tegangan Wahl (K), sehingga indeks pegas (e) bisa diperoleh dengan persamaan berikut(3) :

D

c=_r

(3)

dk

dengan :

Dr= diameter rata-rata pegas, mm

dk = diameter kawat pegas, mm

selanjutnya tegangan geser yang terjadi pada peges (T) dapat dihitung dengan

persamaan :

(4)

dengan :

T = Tegangan geser, kg/mm2

WI = beban pada pegas, kg d = diameter kawat pegas, mm

Konstanta pegas (k) diperoleh dengan eara menghitung :

W

k=-'

g

Untuk jumlah lilitan yang bekerja dapat dihitung dengan persamaan :

3 8.n.Dr WI

8-d 4Gk (5) (6) dengan : o = lendutan pegas, mm n =jumlah lilitan pegas G = modulus geser, kg/mm2

Tinggi mampat pegas (He)

He = dk(n+1,5) (7)

Untuk kelonggaran kawat awal terpasang (Cs) dan pad a lendutan maksimum (CI), yaitu :

Cs = (Hs - Hc)/(n+1,5) (8)

Cs = (HI -Hc)/(n+1,5) (9)

dengan :

Hs= panjang pegas terpasang, mm

(8)

-Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN- BATAN, 14November 2013

He= panjang padat peg as, mm

HI= tinggi peg as pada lendutan maksimum, mm

Sebagai gambaran tentang pegas tekan dalam kondisi terpasang kondisi panjang padat, ditunjukkan pad a Gambar 6 a, dan c.

dan pegas dalam

D ,

'I

I

~~ I I I I I I I 1 1

:~

~ • D

{~j

I .'•...' '"'9 ~ I I i II IIi

I

~

..

!~

{

Gambar 6. a. Pegas dalam keadaan terpasang b. tinggi pegas pad a lendutan maksimum c. Pegas dengan panjang padat

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perancangan sistem mekanik renograf thyroid uptake ditampilkan pada Gambar 7.

11 Penutup poros 10 bontatan poros 9 Mur pengikat 8 Bout jepit 7 KolotTl n-.ekonik 6 Poros gerak 5 Pegas tekan 4 Landasan kolorn 3 Kaki kolom 2 Rode kastor 1 Roda karet 22 0 ring

21 Pengunci langkah poros detektor

20 Kolimator renograp

19 Pengunci bodi detektor

1B Langan kedudukan detektor

17 Pemegang detektor

16 Poros pemegong de-tektor

15 Lengan rTleka nik

14 Pemegang pot"'"os detektor

13 Stopper

12 Ring jepit

Gambar 7. Perancangan sistem mekanik renograf thyroid uptake

Pada Gambar 7. ditunjukkan bahwa perangkat sistem mekanik renograf thyroid uptake mempunyai dua kolimator yang berbeda, satu kolimator untuk diagnosa kelenjar leher dan kolimator lainnya untuk diagnosa ginjal, sehingga satu unit perangkat tersebut bisa digunakan untuk dua fungsi diagnosa. Pada gambar tersebut juga menunjukkan bahwa

(9)

Prosiding Pertemuan I/miah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14November 2013

lengan detektor dapat berputar 3600 dan lengan detektor bisa dinaikturunkan sesuai kebutuhan dengan cara mengendurkan mur pengikat, sehingga lengan detektor dapat didorong oleh pegas tekan ke atas.

Sedangkan untuk tata letak proses scanning disain perangkat sistem mekanik renograf untuk diagnosa ditunjukkan pad a Gambar 8.

SCANNING BAHU

PASIEN

SCAN~JlNG GI~JJAL

Gambar 8. Tata letak sistem mekanik scanning ginjal

Pada Gambar 8. menunjukkan bahwa perangkat scanning renograf dimanfaatkan untuk diagnosa ginjal dengan indikasi dua kolimatornya persegi panjang, sedangkan bila digunakan untuk scanning thyroid uptake satu kolimatornya diganti dengan kolimator bentuk lingkaran, sedangkan kolimator renograf permukaannya diputar kebawah, disainnya ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Tata letak sistem mekanik scanning kelenjar leher Pada perancangan perangkat renograf thyroid uptake terpadu ini mengalami beberapa perubahan diantaranya adalah : ketinggian perangkat, lengan memegang detektor 2 unit, roda gerak perangkat dan pegas tekan.

Untuk ketinggian perangkat renograp dan thyroid uptake berubah dari 1720 mm menjadi 950 mm (Iebih pendek 770 mm). Sedangkan untuk tiang penyangga mengalami penambahan beban dari satu menjadi dua detector. Penambahan dua detektor ini menyebabkan perangkat menjadi lebih berat dari 24 kg menjadi 39,2 kg. Namun hal 254

(10)

-Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14 November 2013

tersebut diatasi dengan menghilangkan beban pemberat yang dig anti dengan peg as tekan, sehingga beratnya menjadi sekitar 40+39,2 kg = 79,2 kg, untuk memudahkan gerakan, perangkat dibantu oleh roda gerak perangkat yang terbuat dari bahan karet dengan diameter 250 mm x tebal 45 mm. sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 7.

Adapun untuk perhitungan yang dihasilkan dalam perancangan ini adalah:

untuk perhitungan ketebalan lengan detektor, sebagaimana diperlihatkan pad a Gambar 4 diatas, yaitu: beban yang bekerja pada lengan detektor sebesar 79,2 kg agar dapat terjamin keamanan terhadap lengan, maka beban terse but dapat ditingkatkan menjadi 237,6 kg (sebagai beban teoritis), sedangkan besar tegangan aman 50% dari O'b= 36

kg/mm2 menjadi = 18kg/mm2, bila diameter luar (D) lengan 80 mm, diperoleh :

Mb

wb=-°b

237,6.7] ] w

=---b ]8 W =~(D4 _d4)

b

16

0

d = 78 mm

Lubang lengan detektor berdasarkan hasil perhitungan sebesar d = 78 mm, ukuran diameter tersebut untuk lebih menjamin kekuatan lengan detektor dapat ditambah ketebalannya dengan cara mengurangi ukuran diameter dalam lengan detektor, menjadi 75mm.

Untuk pegas tekan perancangan yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 10.

F

o

=

<:080

II

=

"f!'. <m: I 1 I I I I ~ i I I 1 ! 1 I I I 1 ~ II

(11)

Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuk/ir PRPN - BA TAN, 14 November 2013

Adapun perhitungan pegas tekan sebagai berikut : Beban pegas sebesar = 79,2 kg (80 kg)

Lendutan pegas = 75 mm

Diameter rata-rata pegas = 80 mm Bahan peg as tekan diambil dari SUP 4 Tinggi awal terpasang = 350 mm

Indek spegas (c) = 10, maka diameter kawat pegas (d) didapat:

D

c=_r

dk

10= 80/dk

dk = 8mm

Faktor tegangan Wahl (K) = 1,14 Sehingga diperoleh tegangan geser sebesar :

8.K.Dr,WI

'(=

----3 n.dk 8.1,14.80.80

,--- TT.83

,=36,31 kg/mm2 (tegangan geser yang terjadi ,=36,31 kg/mm2 < dari tegangan rencana 1:=62,5 kg/mm2 )

Konstanta pegas harganya sebesar :

W

k=-l

J

k = 80/75 = 1,07 Jumlah lilitan pegas (n) :

3 8.n.Dr WI

8=--~

d 4Gk 3 8.n.80 80

75=---84.8000 n =7,5 diambil = 8

256

(12)

-Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14November 2013

Hasil perhitungan lengkapnya disajikan pada Tabel 2.

NO. 1. 2. 3. 4. 5. 4. KESIMPULAN

Tabel 2. Hasil perhitungan peg as tekan

NILAI PERHITUNGAN

8

1~7

8

92

16

1. Dari hasil perancangan, bila dibandingkan, perangkat renograf thyroid uptake lama

buatan PRPN dengan perancangan baru, pad a perangkat lama masing-masing perangkat berdiri sendiri sesuai fungsinya masing-masing, dan pencacahan radiasi latar tidak ada. Sedangkan pad a perancangan yang baru ini, perangkat renograf thyroid uptake dipadukan menjadi satu dan dapat difungsikan sebagai diagnosa fungsi

ginjal maupun untuk diagnosa kelenjar tiroid dan pencacahan radiasi lingkungannya dicacah khusus menggunakan perangkat nuklir yang diletakan pad a bagian dada pasien, sebagaimana ditunjukkan pad a Gambar 8 dan 9. Juga didapatkan konstruksi mekaniknya lebih ringan dan keseimbangannya lebih baik, karena perangkat ini lebih fleksibel dan mudah dioperasikan.

2. Dari hasil perhitungan diperoleh lengan detektor D = 80 mm dan d = 78 mm, kemudian d dijadikan 75 mm, sehingga lengan detektor menjadi lebih tebal, dengan penambahan tebal tersebut berarti lengan detektor menajdi lebih kuat. Begitu juga halnya dengan pegas tekan yang fungsinya untuk mengangkat lengan detektor dengan kemampuan angkat 80 kg dan beban pegas awal terpasang sebesar 16 kg, masih memungkinkan perangkat lengan detektor dilayani oleh operator. Jadi sistem perangkat renograf thyroid uptake terpadu sangat layak untuk ditindaklanjuti penelitiannya, agar dapat memenuhi harapan dokter/operator di rumah sakit/klinik.

5. DAFT AR PUST AKA

1. Informasi internet, Periksa ginjal murah di RS. Annur Jogyakarta, 2012 2. MOHD. TAIB SUTAN SATI, "Buku Politeknik", PT. Bale Bandung, 1986

3. SULARSO, IR., MSME dan KIYOKATSU SUGA, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1997.

(13)

Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN-BATAN, 14November 2013

4. PRA YITNO dkk, Komparasi unjuk Kerja Detektor Nal(TI) dengan Detektor Csl(TI) PADA RENOGRAF, Prosiding Presentasi IImiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X, Hotel Kartika Chandra, Jakarta, 14 Desember 2004.

5. HERMAN JUTZ AND EDUARD SCHARKS, Westermann Table for the Metal Trade, Wiley Eastern Limited, New Delhi, 1961.

6. HANOTO dkk, Imu Kekuatan Bahan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, PEDC Bandung, 1984.

6. LAMPI RAN

1. Desain perangkat scanning bahu

440

PRPN

(14)

-Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14November 2013

2. Desain perangkat scanning renograf

3

I-

~ 440

CIA!'" TU TERP,r,

PRPN

3. Desain perangkat scanning thyroid uptake

711

2

!)AN TI.JTERPAUU

(15)

Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - SA TAN, 14November 2013

TANYA JAWAB

Pertanyaan:

1. Apa cara untuk mengurangi gaya gesek pada roda? (Rifai) 2. Usul agar diberi handle tempat mendorong. (Rifai)

3. Apakah mung kin kolimator dan detektornya tidak perlu diganti-ganti? (Tri Harjanto) 4. Adakah inovasi agar pengaturan detektor menjadi ringan karena operatornya

mungkin perempuan? (Atang)

5. Pada kesimpulan bukan radiasi lingkungan yang dicacah tapi radiasi latar dalam tubuh selain ginjal dan thyroid. (Atang)

6. Koneksi judul dengan isi kesimpulan, kenyataannya penulis melakukan perancangan mekanik, sehingga judul makalah cukup Rancangan saja. (Sigit B)

Jawaban:

1. Secara mekanika teknik, bila

1

tetap, maka besar permukaan roda tergantung dari besar beban (F) sehingga dalam perancangan ini diambil bahan roda dari karet dengan

¢

50 mm agar bisa sliding dengan mudah.

2. Terima kasih atas usulnya

3. Sementara ini agar detektor tidak diganti masih sulit karena perangkat tersebut punya dua detektor. Ke depan bisa dilakukan bila satu perangkat tiga detektor.

4. Perangkat ini sudah inovasi hanya memang masih agak berat tetapi konstruksinya mudah bergerak dan tidak mudah tergelincir.

5. Terima kasih atas sarannya. 6. Terima kasih atas sarannya.

Gambar

Gambar 1. Perangkat renograf (lama) pad a stat if dengan dua buah detektor
Gambar 2. Kursi pasien renograf (lama)
Gambar 4. Beban Fy yang mempengaruhi lengan detektor
Gambar 5. Penampang lintang lengan detektor
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran matematika menggunakan model TGT dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP pada kelas eksperimen menciptakan

Peserta: 12030902010736; Nama: KARYATI; Instansi: TK DHARMA WANITA SEMAWUNG; Rumpun: Guru Kelas PAUD/TK; Lokasi PLPG: Hotel Grand Setiakawan; Rombel: 4; Lokasi Inap: Hotel

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan pendaftaran peralihan hak atas tanah karena jual beli dengan lelang

Pada TB kongenital dapat terlihat segera setelah bayi kepustakaan lain dilaporkan sampai tahun 1989 lahir, tetapi biasanya muncul pada usia minggu terdapat 300

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan perubahaan PEEP 5, 10 dan 15 cmH20 terhadap tekanan darah sistolik

Berdasarkan tabel 1.1 dan gambar 1.1 terdapat lima jurnal referensi terkait penelitian ini, dalam tugas akhir ini amplifier dibuat sebagai media untuk

Kendala lain dalam pelaksanaan geocoding adalah peranti lunak address locator yang digunakan pada ArcGIS saat ini belum dapat mengakomodir penulisan alamat di Indonesia

Ketika fluida (udara atau air) yang akan didinginkan mengalir melalui bare tube evaporator, terdapat banyak efek pendinginan dari refrigeran yang terbuang sia-sia