• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - PENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI EKONOMI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM METODE FIELD STUDY DI KELAS IV SD NEGERI 1 KALITENGAH PURWANEGARA - repository perpustak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - PENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI EKONOMI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM METODE FIELD STUDY DI KELAS IV SD NEGERI 1 KALITENGAH PURWANEGARA - repository perpustak"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi ekonomi pemanfaatan sumber daya alam melalui metode field study di kelas IV SD Negeri 1 Kalitengah dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, sehingga total waktu yang digunakan dalam PTK ini adalah 280 menit. Setiap siklus terdapat pelaksanaan, tindakan, observasi guru, observasi siswa, dan skala sikap peduli lingkungan. Satu siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Hasil penelitian setiap siklus akan dideskripsikan, dianalisis dan direfleksikan dengan tujuan agar mengetahui kekurangan dan kelebihan kegiatan pembelajaran serta untuk mer encanakan perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Hasil penelitian lebih rinci dipaparkan sebagai berikut:

1. Hasil Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

(2)

a) Mempersiapkan pokok bahasan yang digunakan dengan melakukan analisis kurikulum, silabus untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan.

b) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada silabus. RPP yang dibuat sesuai dengan materi ekonomi pemanfaatan sumber daya alam, RPP digunakan sebagai pedoman atau langkah-langkah guru dalam mengajar melalui metode field study.

c) Menyiapkan sumber belajar untuk materi ekonomi pemanfaatan sumber daya alam. Sumber yang digunakan diambil dari buku BSE dan LKS yang digunakan di SD tersebut.

d) Mempersiapkan media yang digunakan untuk pembelajaran. Media yang digunakan berupa lingkungan sekitar untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep ekonomi pemanfaatan sumber daya alam. e) Membuat lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, serta

membuat skala sikap peduli lingkungan. Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk mengamati kesesuaian proses pembelajaran melalui metode field study. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

(3)

yaitu menilai kemampuan siswa setelah materi disampaikan. Soal tes diberikan secara individu untuk mengukur aspek kognitif siswa, dengan bentuk tes yang yaitu tes uraian.

g) Menyusun lembar skala sikap peduli lingkungan yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang peduli lingkungan siswa dalam mengikuti pembelajaran melalui metode field study, melalui skala diharapkan dapat menumbuhkan sikap sungguh-sungguh dalam belajar terutama saat pembelajaran IPS.

a. Pelaksanaan

1. Pertemuan I

Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 30 Januari 2016 selama dua jam pelajaran mulai pukul 07.00-08.10 WIB, guru meminta siswa berdoa dan guru mempresensi kehadiran guru meneruskan pembelajaran IPS dan meminta siswa untuk menyiapakan alat tulis dan buku IPS. Pada siklus I pertemuan pertama materi yang diajarkan materi tentang Kegiatan Ekonomi Penduduk.

a) Kegiatan Awal

(4)

siap ditempat duduknya dengan tertib, guru mengajak semua siswa berdoa, ditunjukkan pada gambar 4.1 dibawah ini.

Gambar 4.1 Siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa

Selanjutnya tidak lupa juga, guru memeriksa kehadiran siswa satu per satu untuk mengetahui yang tidak masuk kelas hari ini. Guru menyampaikan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa setelah selesai pembelajaran serta menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan diikuti oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

(5)

b)Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pelajaran IPS pokok bahasan Kegiatan Ekonomi Penduduk pada tahap inti pembelajaran. Guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi penduduk seperti pengertian kegiatan ekonomi, perkembangan kegiatan ekonomi, jenis kebutuhan, dan faktor yang mempengaruhi kegiatan ekonomi yang semuanya akan dibuktikan dan dijelaskan lebih mendalam melalui pembelajaran langsung. Guru memfasilitasi siswa untuk senantiasa aktif mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dan mengembangkan rasa sikap peduli lingkungannya selama proses pembelajaran berlangsung, ditunjukkan pada gambar 4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2 Guru sedang menyampaikan materi

pembelajaran kepada siswa.

(6)

memperhatikan tingkat prestasi. Pembagian kelompok secara heterogen ini bertujuan agar setiap kelompok terdiri dari siswa dengan kemampuan yang merata pada masing-masing kelompoknya.

Siswa dikondisikan untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, guru menjelaskan kepada siswa pertemuan hari ini siswa akan mengamati objek di lingkungan sekolah yaitu berupa lingkungan pertanian bersama teman sekelompoknya untuk mempelajari materi kegiatan ekonomi lebih jelas dan untuk menyelesaikan soal kelompok yang diberikan oleh guru. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran langsung pada masing-masing kelompok agar siswa lebih tertib dalam pembelajaran, ditunjukan pada gambar 4.3 dibawah ini.

(7)

Setiap lembar kerja siswa (LKS) yang telah dibagikan, terdapat cara kerja yang harus diikuti masing-masing kelompok untuk melakukan kegiatan pembelajaran langsung juga terdapat beberapa soal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran langsung yang telah mereka lakukan. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan diskusi dengan anggota kelompok masing-masing serta menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan siswa pada setiap kelompoknya.

Guru senantiasa membimbing dan mengingatkan setiap kelompok tentang kegiatan pembelajaran langsung yang akan dilakukan, “Anak-anak..perhatikan dan ikuti langkah kerja yang sudah dijabarkan dalam LKS ya.. agar tidak terjadi kekeliruan dalam kegiatan pembelajaran langsung”. Seluruh siswa menjawab

dengan lantang, “Baik bu guru…”. Seorang siswa bernama Hana

bertanya mewakili kelompoknya, “Ibu guru.. soal yang ada di

LKS dijawab oleh semua siswa atau tiap kelompok saja?”. Guru

“Dikerjakan oleh setiap kelompok saja, satu kelompok satu

lembar jawab LKS”. Guru kembali menjelaskan dan

(8)

Siswa berdiskusi dengan setiap kelompoknya dan mengerjakan LKS sebagai pedoman dari kegiatan pembelajaran langsung. Sebagian besar siswa masih terlihat pasif dan ragu-ragu saat bertanya. Kegiatan belajar siswa masih kurang aktif pada siklus I pertemuan 1 ini. Setiap kelompok berdiskusi sehingga pada saat kegiatan diiskusi berlangsung suasana terdengar sedikit

gaduh. Guru memperingatkan siswa untuk lebih tenang, “jangan

gaduh ya anak-anak, nanti mengganggu orang yang lain”.

Setiap kelompok mengumpulkan hasil diskusi tentang kegiatan ekonomi yang sudah dikerjakan pada saat melakukan observasi di lingkungan pertanian di kelas setelah kegiatan pembelajaran langsung selesai dilakukan. Masing-masing kelompok mengumpulkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk diperiksa oleh guru. Guru mengadakan tanya jawab tentang

hal-hal yang belum dikuasai siswa, “Siapa yang belum paham?”.

“Bagaimana dengan kegiatan pembelajaran langsung hari ini? apa

kalian senang? Membosankan atau tidak? Apa yang dapat kalian simpulkan dari pembelajaran langsung hari ini tentang kegiatan ekonomi?”. Siswa menjawab, “sudah paham bu.”. “Pembelajaran kali ini sangat menyenangkan bu,”. “Tidak bu”. “Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan

jasa”.Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran

langsung yang telah dilakukan.

(9)

mengamati lingkungan yang ada di pertanian, yang kedua kegiatan wawancara terhadap petani yang ada di lingkungan tujuannya untuk menggali informasi tentang kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh petani. Pembelajaran langsung dilakukan oleh semua kelompok yang sudah dibagi oleh guru. Kegiatan pembelajaran langsung membuat siswa lebih aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.

c) Kegiatan Akhir

Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran kegiatan ekonomi penduduk yang telah dipelajari dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru memberikan penguatan pada setiap siswa dan memberikan informasi kepada siswa tentang materi kegiatan ekonomi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pembelajaran IPS pada pertemuan yang akan datang.

2. Pertemuan II

(10)

a) Kegiatan Awal

Sebelum pelajaran dimulai guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran dan memeriksa kehadiran siswa satu persatu. Guru menyampaikan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa setelah selesai pembelajaran serta menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan diikuti oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Guru selanjutnya menyampaikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama daan guru tidak lupa mengulang materi yang sudah diajarkan agar siswa dapat mengingat kembali materi yang telah lalu. Materi pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 yaitu kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Guru senantiasa memotivasi siswa untuk aktif mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

b) Kegiatan Inti

(11)

contohnya yang semuanya akan dibuktikan dan dijelaskan lebih mendalam melalui pembelajaran langsung. Guru memfasilitasi siswa untuk senantiasa aktif mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dan mengembangkan rasa sikap peduli lingkungannya selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengaitkan materi yang sedang diajarkan.

Guru menjelaskan kepada siswa pertemuan hari ini siswa akan mengamati objek di lingkungan sekolah. Objek yang akan diamati yaitu berupa lingkungan penambangan pasir sungai sapi di daerah/desa Kalitengah. Pengamatan tersebut dilakukan bersama teman sekelompoknya untuk mempelajari materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam agar lebih jelas dan untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Siswa bergabung dengan teman kelompoknya masing-masing dengan tertib untuk memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran langsung. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati objek lingkungan berdasarkan tempat yang sudah ditentukan dan tidak lupa membagikan lembar kerja kelompok. Siswa mengamati objek yang ada di lingkungan sekolah, sebelumnya guru menjelaskan langkah-langkah mengamati objek yang akan diamati di lingkungan sekolah. Guru menjelaskan,

(12)

kelompok kalian yang sudah ibu bagikan, Setelah mengamati objeknya, kalian kerjakan lembar kerja kelompoknya, Apabila sudah selesai kumpulkan hasil kerja ke ibu.”. Siswa melakukan pengamatan ke penambangan pasir sungai sapi di desa Kalitengah setelah siswa paham penjelasan dari guru. Guru senantiasa membimbing dan mengingatkan setiap kelompok tentang kegiatan pembelajaran langsung yang dilakukan, ditunjukan pada gambar 4.4 dibawah ini.

Gambar 4.4 Guru membagi kelompok siswa sesuai nomor yang sudah ditentukan.

Pembagian kelompok dilakukan dengan membagikan nomor absensi secara berurutan kepada masing-masing siswa. Siswa laki-laki dan siswa perempuan dipisahkan dalam pembagian kelompok agar seluruh siswa dapat mengerjakan kegiatan diskusi kelompok secara lebih adil.

(13)

dengan baik. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa melakukan proses pembelajaran di lingkungan sekolah. Pada saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa lebih suka berbicara sendiri dengan teman sekelompoknya, meskipun masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru hal tersebut tidak dijadikan penghambat berlangsungnya proses pembelajaran. Berikut ini merupakan gambar 4.5 yang melakukan kegiatan pembelajaran langsung di lingkungan penambangan pasir sungai.

Gambar 4.5 Siswa melakukan kegiatan observasi di lingkungan penambangan pasir sungai

Kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada siklus I pertemuan 2 cenderung lebih baik. Bintang bertanya, “Apakah penambangan pasir sungai dapat menyebabkan bencana alam

(14)

memang benar penambangan pasir sungai dapat menyebabkan bencana alam karena akibat penambangan yang terus menerus dilakukan akan membuat pasir yang ada didalam sungai menjadi berkurang dan dapat membuat jembatan yang ada di

sungai tidak stabil dan roboh”, ibu guru menjawab. “jadi

begitu ya bu, berarti kita seharusnya bagaimana bu?”, Melina

bertanya. “Kita sebaiknya memanfaatkan sumber daya alam

jangan berlebihan sehingga tidak memberi dampak yang tidak bagus bagi alam. Apakah ada pertanyaan lagi? Kalian sudah

mengerti?” ibu guru menjawab. “Tidak bu, kami sudah

mengerti, jawab seluruh siswa.”. Siswa lebih berani untuk

bertanya dan mengeluarkan pendapatnya meskipun masih sebagian kecil siswa yang aktif menggali pengetahuan yang lebih mendalam. Setiap kelompok mengumpulkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk diperiksa oleh guru.

(15)

c) Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam yang telah dipelajari. Guru juga menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran langsung yang telah dilaksanakan dan memberikan penguatan pada setiap siswa. Hasil kegiatan pembelajaran langsung materi Kegiatan Ekonomi Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan ekonomi ada berbagai jenis kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam seperti kegiatan menghasilkan, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa. Guru senantiasa memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Guru mengadakan evaluasi siswa untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Guru memberikan lembar skala sikap peduli lingkungan pada setiap siswa untuk diisi. Penggunaan lembar skala merupakan upaya untuk mengetahui peningkatan sikap peduli lingkungan pada masing-masing siswa terhadap pelajaran IPS.

b. Hasil Belajar Siswa

(16)

tingkat sikap peduli lingkungan setiap siswa terhadap mata pelajaran IPS, sedangkan lembar evaluasi individu digunakan untuk menilai tingkat prestasi belajar siswa pada materi ekonomi pemanfaatan sumber daya alam. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Hasil skala sikap peduli lingkungan

Hasil peningkatan rasa peduli lingkungan siswa diperoleh dari lembar skala sikap peduli lingkungan. Lembar angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS melalui metode field study. Lembar skala sikap ini akan dijadikan alat ukur untuk mengetahui tingkat rasa peduli lingkungan siswa terhadap pembelajaran IPS. Lembar skala sikap peduli lingkungan siswa menggunakan skala sikap. Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu.

(17)

3, Tidak Pernah (TP) skor 4. Hasil skala sikap peduli lingkungan siswa terhadap pelajaran IPS pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Skala Sikap Peduli Lingkungan Siswa Siklus 1

No Pernyataan Jumlah

Rata-rata

1. Melaksanakan piket kelas. 82 3,56

2. Setiap selesai pembelajaran,

menghapus/membersihkan papan tulis.

63 2,73

3. Membuang sampah bekas rautan pencil di laci meja.

71 3,08

4. Setelah selesai pembelajaran, langsung pulang kerumah dan tidak mengerjakan piket.

71 3,08

5. Ketika melihat sampah tergeletak dijalan memungut dan membuang sampah tersebut.

68 2,95

6. Tidak membuang sampah disungai 65 2,82

7. Membakar sampah. 57 2,52

(18)

2. Hasil Evaluasi Individu

Evaluasi individu digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS materi ekomomi pemanfaatan sumber daya alam melalui metode field study yang dilakukan pada akhir siklus. Evaluasi siklus I dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran pertemuan ke-2 yaitu hari Jumat, 5 Februari 2016. Jumlah soal pada evaluasi siklus I yaitu 5 soal uraian dengan nilai skor maksimal 2 pada setiap nomernya. Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai KKM ≥ 70 pada mata pelajaran IPS. Hasil evaluasi belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus 1

No. Pencapaian Siklus I

1. KKM 70

2. Tuntas 15

3. Belum tuntas 8

4. Nilai Tertinggi 90

5. Nilai Terendah 50

6. Rata-rata 70,43

7. Ketuntasan Belajar 65,21%

8. Kriteria Cukup Baik

(19)

Permasalahan dalam pembelajaran sehingga diperoleh prestasi belajar siswa cukup rendah karena kurangnya keberanian siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dipahami, serta kurangnya sungguh-sungguh dalam belajar dan mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan.

c. Pengamatan (Observasi)

(20)

pembelajaran. Aspek yang diamati dari observasi pada siklus I diantaranya sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru pada siklus I

Aktivitas guru yang diamati saat proses pembelajaran berlangsung meliputi beberapa aspek yang sesuai dengan metode field study dalam pembelajaran langsung. Aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat dalam tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Pertemuan Jumlah Rata-rata

B. Penerapan Metode Field

(21)
(22)

D.

Pembelajaran yang

Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa

E. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

24. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman

(23)

memperoleh jumlah skor 69, dengan jumlah rata-rata skor siklus I yaitu 2,76, sehingga kriteria aktivitas guru pada pertemuan ke-2 dapat dikatakan baik. Siklus I pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 dapat diperoleh data mencapai rata-rata 2,52 sehingga dapat dikatakan aktivitas guru dalam pembelajaran adalah baik.

Pembelajaran pada siklus I kinerja guru dalam mengajar sudah baik namun masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, kinerja yang masih harus diperbaiki pada siklus berikutnya adalah:

a) Membangkitkan motivasi belajar siswa, pada saat kegiatan awal guru tidak memberikan motivasi belajar kepada siswa, sehingga terlihat antusias siswa dalam menerima pembelajaran kurang termotivasi.

b) Membimbing siswa melatih kemampuan menanya, dengan melakukan tanya jawab. Guru untuk melatih kemampuan bertanya siswa dengan merangsang siswa untuk bertanya dan mampu memberikan jawab atau menjawab pertanyaan guru.

(24)

d) Melakukan refleksi dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi baik kegiatan kelompok atau individual, sehingg tidak membut siswa terpacu untuk aktif dalam kegiatan kelompok

2) Hasil observasi Aktivitas Siswa pada siklus I

Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran, observasi yang telah dilaksanakan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas siswa siklus I

(25)

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi siswa pada siklus I diperoleh rata-rata aktivitas siswa sebesar 2,5. Berdasarkan data di atas, aktivitas siswa pada siklus I berada dalam kriteria cukup, namun masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, yaitu membersihkan dan memelihara taman, menjaga kebersihan kelas. Banyak siswa yang masih belum mampu untuk memiliki kesadaran tentang merawat taman sehingga saat menyiram taman, kebanyakan siswa masih membiarkan rumput liar tumbuh di taman. Siswa yang melaksanakan piket kelas juga masih kurang memperhatikan tanaman yang dipelihara di sekolah siswa semestinya merawat tanaman yang ada di sekolah beberapa siswa ada yang merusak tanaman dengan mencabut tanaman tersebut. Kegiatan pembelajaran langsung (field study) yang dilakukan siswa belum memberi sikap peduli lingkungan yang kurang baik, siswa kebanyakan masih merusak sungai dengan membuang sampah di sungai.

d. Hasil Refleksi

(26)

a) Kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran tidak memberikan motivasi belajar kepada siswa sebelum menyampaikan materi, sebaiknya sebelum menyampaikan materi guru memberikan motivasi belajar terlebih dahulu kepada siswa, agar menimbulkan kesan yang positif, serta siswa tertarik mengikuti pembelajaran. b) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, terlihat siswa

masih malu dan tidak berani untuk menyampaikan pendapat atau bertanya tentang hal yang belum dipahami.

c) Guru kurang melibatkan peserta didik dalam memanfaatkan media lingkungan yang ada sebaiknya pada siklus berikutnya siswa diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan media lingkungan. d) Siswa kurang mampu menalar informasi yang disampaikan guru,

pada siklus selanjutnya sebaiknya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari berbagai sumber misalnya dari buku lain selain dari buku paket siswa.

e) Prestasi belajar yang diperoleh siswa sangat rendah, hal ini diperoleh dari data ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 65,21% atau sekitar 15 siswa yang dikatakan tuntas hal ini jauh dari indikator keberhasilan yang diharapkan, maka pada siklus selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Pelaksanaan siklus I masih banyak kekurangan yang terjadi, maka pada pembelajaran selanjutnya peneliti mengadakan refleksi diantaranya sebagai berikut:

(27)

b) Guru memberikan bimbingan secara individu kepada siswa yang belum memahami materi.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari sumber informasi lain selain dari buku pegangan siswa, siswa diberi arahan untuk mencari informasi lain.

d) Siswa diberi kesempatan untuk mencoba media yang ada di lingkungan, supaya siswa lebih memahami materi yang dipelajari.

3. Hasil Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan pada siklus II berdasarkan pada hasil refleksi siklus I, dengan harapan pada siklus II dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I. Kegiatan siklus II pada tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Mempersiapkan pokok bahasan yang digunakan dengan melakukan analisis kurikulum, silabus untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan.

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada silabus. RPP yang dibuat sesuai dengan materi Kegiatan Ekonomi Pemanfaatan Sumber Daya Alam, RPP digunakan sebagai pedoman atau langkah-langkah guru dalam mengajar melalui kegiatan field study. 3) Menyiapkan sumber belajar untuk materi Kegiatan Ekonomi

(28)

4) Mempersiapkan media yang digunakan untuk pembelajaran. Media yang digunakan berupa lingkungan sekitar untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep ekonomi pemanfaatan sumber daya alam. 5) Membuat lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, serta

membuat skala sikap peduli lingkungan. Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk mengamati kesesuaian proses pembelajaran melalui metode field study. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

6) Menyusun evaluasi pembelajaran dan kunci jawaban. Tes atau evaluasi akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu menilai kemampuan siswa setelah materi disampaikan. Soal tes diberikan secara individu untuk mengukur aspek kognitif siswa, dengan bentuk tes yang yaitu tes uraian.

7) Menyusun lembar skala sikap peduli lingkungan yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang peduli lingkungan siswa dalam mengikuti pembelajaran melalui metode field study, melalui skala diharapkan dapat menumbuhkan sikap sungguh-sungguh dalam belajar terutama saat pembelajaran IPS.

b. Pelaksanaan

(29)

pelajaran atau 70 menit dalam satu kali pertemuan. Berikut ini hasil pelaksanaan siklus II.

2. Hasil siklus II pertemuan pertama

Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 6 Februari 2016 selama dua jam pelajaran mulai pukul 07.00-08.10 WIB. Materi yang diajarkan materi tentang Memanfaatkan Sumber Daya Alam.

1) Kegiatan awal

Guru sebelum memulai pembelajaran melakukan apersepsi dengan meminta siswa untuk berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas, kemudian guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama siswa secara bergiliran. Guru setelah mengecek kehadiran siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, serta memberikan motivasi belajar kepada siswa, agar belajar lebih giat dan lebih sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang maksimal. Agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif, maka guru meminta siswa untuk mengatur tempat duduk sesuai arahan guru.

2) Kegiatan Inti

(30)

mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dan mengembangkan sikap peduli lingkungan dengan tujuan untuk pemahaman konsep.

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari 2 orang. Setiap kelompok memiliki satu ketua untuk memimpin jalannya kegiatan pembelajaran langsung. Siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap kelompok. Guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran langsung dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran langsung yang akan dilaksanakan di Penambangan Trush Sungai pada siklus II pertemuan 1 yang akan siswa lakukan, ditunjukkan pada gambar 4.6 di bawah ini.

Gambar 4.7 Kegiatan observasi siswa dipenambangan

trush

(31)

Guru bertanya, “Siapa yang belum paham?”. Iman bertanya kepada guru, “Apakah dampak dari penambangan trush sangat

mempengaruhi lingkungan bu?”. Guru menjawab, “Iya penambangan

trush yang dilakukan akan merusak lingkungan sehingga dapat memberi bencana tanah longsor apabila dilakukan secara terus menerus.”. Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan pembelajaran langsung yang berlangsung kepada seluruh siswa.

Gambar 4.8 Kegiatan Siswa di Penambangan Trush

Setiap anggota kelompok memiliki perannya masing-masing sehingga semua anggota kelompok melakukan kegiatan pengamatan dengan seksama. Gambar 4.8 menunjukan seluruh siswa sedang mencari sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan tepat.

3) Kegiatan Akhir

(32)

materi pelajaran memanfaatkan sumber daya alam yang telah dipelajari kegiatan pembelajaran langsung yang telah dilaksanakan oleh setiap kelompok. Guru memberikan penguatan pada setiap siswa. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pembelajaran IPS di pertemuan yang akan datang.

a) Hasil siklus II pertemuan kedua

Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan hari sabtu, tanggal 13 Februari 2016, pelaksanaan pembelajaran selama dua jam pelajaran atau sekitar 70 menit. Siklus II pertemuan kedua siswa hadir berjumlah 23 siswa.

1) Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan meminta siswa berdoa bersama-sama, kemudian setelah selesai berdoa guru memeriksa kehadiran siswa, setelah selesai memeriksa kehadiran siswa, guru melanjutkan pembelajaran dengan manyampaikan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari yaitu Pengaruh Kondisi Alam Terhadap Kegiatan Ekonomi.

(33)

guru, kemudian siswa bersiap-siap untuk belajar dengan menyiapkan alat tulis dan buku tulis, sesuai arahan dari guru.

2) Kegiatan Inti

Guru menjelaskan materi Pengaruh Kondisi Alam Terhadap Kegiatan Ekonomi seperti mata pencaharian penduduk dataran tinggi, dataran rendah, dan daerah pantai. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran langsung yang akan dilakukan di lingkungan penambangan batu sungai dengan memberikan perintah penjelasan secara lisan yaitu: 1) Anak-anak tadi ibu sudah membagi kalian menjadi beberapa kelompok, selanjutnya kalian mengamati objek penambangan batu sungai bersama teman kelompok kalian yang sudah ibu bagikan, 2) Setelah mengamati objeknya, kalian kerjakan lembar kerja kelompoknya, 3) Apabila sudah selesai kumpulkan hasil kerja ke ibu. Guru bertanya, “Apakah ada yang belum jelas dengan

penjelasan ibu?”. “Sudah paham bu, jawab siswa”. “Sabrina,

setelah kamu selesai mengerjakan hasil diskusi dikumpul

dimana?” Tanya guru. “dikumpulkan ke ibu,” jawab Sabrina.

(34)

menanggulangi terjadinya bencana dari kegiatan yang diamati hari ini sehingga sikap peduli terhadap lingkungan dapat tumbuh kedalam diri siswa, ditunjukkan pada gambar 4.7 di bawah ini.

Gambar 4.9 Siswa melakukan observasi di

penambangan batu sungai

(35)

Kegiatan selanjutnya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan, guru memberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan secara individu, lembar evaluasi diberikan setelah akhir siklus. Guru memberitahukan siswa untuk kembali ke kelas dan duduk ditempat duduknya masing-masing dan kemudian memberikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Pengamat memperhatikan aktivitas siswa yang sedang mengerjakan soal evaluasi mereka terlihat antusias mengerjakan soal, namun ada juga yang terlihat kebingungan dalam mengerjakan soal tes dan sesekali terlihat melihat jawaban teman. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal tes, guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka dan istirahat terlebih dahulu.

3) Kegiatan Akhir

(36)

Setelah selesai mencatat guru menyampaikan pesan moral bahwa siswa harus lebih giat dalam belajar agar memperoleh hasil yang maksimal, kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa mengucapkan hamdalah bersama-sama.

c) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diperoleh dari hasil skala sikap peduli lingkungan dan hasil evaluasi. Lembar skala sikap peduli lingkungan dan evaluasi siswa diujikan setiap akhir siklus. Lembar skala sikap digunakan untuk mengetahui tingkat sikap peduli lingkungan setiap siswa terhadap mata pelajaran IPS, sedangkan lembar evaluasi individu digunakan untuk menilai tingkat prestasi belajar siswa pada materi ekonomi pemanfaatan sumber daya alam. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Hasil skala sikap peduli lingkungan

(37)

pelajaran IPS materi ekonomi pemanfaatan sumber daya alam dengan menggunakan metode field study di kelas IV SD N 1 Kalitengah pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Skala Sikap Peduli Lingkungan Siswa Siklus 2

No Pernyataan Jumlah

Rata-rata

1. Melaksanakan piket keas. 89 3,86

2. Setiap selesai pembelajaran,

menghapus/membersihkan papan tulis. 60 2,6 3. Membuang sampah bekas rautan pencil

di laci meja. 71 3,08

4.

Setelah selesai pembelajaran, langsung pulang kerumah dan tidak mengerjakan piket.

Berdasarkan Hasil skala sikap peduli lingkungan yang telah diberikan diperoleh data rata-rata mencapai 3,4 artinya kategori sikap peduli lingkungan siswa dikatakan baik.

(38)

2. Hasil prestasi belajar siswa

Pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus II dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II. Hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditunjukan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6 Hasil Prestasi Belajar

No. Pencapaian Siklus II

1. KKM 70

2. Tuntas 20

3. Belum tuntas 3

4. Nilai Tertinggi 100

5. Nilai Terendah 50

6. Rata-rata 8,04

7. Ketuntasan Belajar 86,95%

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa sedangkan yang belum tuntas mencapai 3 siswa, jauh lebih baik dari pada siklus I. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100 dan nilai yang terendah diperoleh adalah 50, ketuntasan belajar siswa IPS mencapai 86,95% diperoleh dari 23 siswa. Ketuntasan belajar siswa meningkat dan sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan di SDN I Kalitengah yaitu 70 dengan prosentase ketuntasan prestasi belajar mencapai 86,95%.

(39)

dibuat oleh guru dapat berjalan dengan baik, maka peneliti dapat disimpulkan bahwa penelitian sudah mencapai indikator yang diharapkan sampai siklus II, karena hasil belajar siswa sudah memenuhi target.

d) Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan pembelajaran atau tindakan serta dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Kegiatan observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kegiatan Observasi dilakukan oleh observer I dan Observer II, observer I bertugas untuk mengamati aktivitas guru dengan memberikan penilaian pada lembar sudah tersedia pengamat memberikan penilaian dengan

memberikan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia. Observer

(40)

1. Hasil observasi aktivitas guru

Akitivitas guru yang diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung meliputi pembelajaran melalui metode field study. Hasil aktivitas guru pada siklus II dapat di tunjukan pada tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Pertemuan Juml

ah

A. Penguasaan Materi Pembelajaran

(41)

Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa

E. Penilaian Proses dan Hasil

(42)

22. Memantau kemajuan

Berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran, aktivitas guru saat pembelajaran pada siklus II pertemuan I mencapai kriteria baik dengan nilai rata-rata mencapai 2,84 sedangkan pada silkus II pertemuan kedua aktivitas guru saat proses pembelajaran mencapai kriteria baik dengan nilai rata-rata mencapai 3,16. Rata-rata dari aktivitas guru saat pembelajaran pada siklus II mencapai kriteria sangat baik dengan nilai rat-rata mencapai 4,42, sehingga dapat dikatakan pembelajaran sangat baik.

(43)

dibandingkan pada siklus sebelumnya yang mampu mancapai rata-rata 4,42 dan hal tersebut termasuk kedalam kategori sangat baik dan sesuai dengan harapan.

2. Hasil observasi aktivitas siswa

Pengamatan aktivitas siswa pada pembelajaran melalui metode field study, pengamatan dilakukan oleh observer II. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran materi ekonomi pemanfaatan sumber daya alam. Hasil pengamatan aktivitas siswa dapat ditunjukan pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa Siklus II

Kode Kriteria Rata-rata tiap pertemuan 277.5 : 92 = 3.01 Persentase ( 555 : 736) x 100 = 75,4 %

Kriteria Baik

(44)

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer II selama proses pembelajaran, aktivitas siswa saat pembelajaran pada siklus II pertemuan I mencapai jumlah skor 264 sedangkan pada siklus II pertemuan kedua aktivitas siswa saat proses pembelajaran mencapai jumlah skor 291. Rata-rata dari aktivitas siswa saat pembelajaran pada siklus II mencapai jumlah skor 555 dengan jumlah nilai rata-rata tiap siswa 12,05, sehingga dapat dikatakan pembelajaran mencapai kriteria baik.

Hasil aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ke-I dan pertemuan ke-2 memperoleh kenaikan yang baik, dengan mencapai 0,51. Siklus II sikap peduli lingkungan siswa mencapai rata-rata 3,01, sehingga pembelajaran dapat dikatakan berhasil, dan aktivitas siswa pada siklus II adalah baik.

c. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa yang telah dilakukan pada siklus I, dan II sudah mengalami peningkatan dan telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini dianggap cukup.

B. Pembahasan

1. Observasi aktivitas Guru

(45)

pembelajaran langsung/field study. Peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran dengan metode field study dapat dilihat dari tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Guru

Siklus Jumlah

Rata-rata

Rata-rata Kriteria

Siklus 1 5,04 2,52 Baik

Siklus 2 6 4,42 Sangat Baik

Peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran melalui metode field study dapat ditunjukan pada gambar 4.8 di bawah ini:

Gambar 4.10 Histrogram Peningkatan Aktivitas Guru

(46)

refleksi dari siklus I dan II, kolaborasi antara guru, peneliti dan observer yang saling memberikan masukan dan arahan yang positif untuk dapat meningkatkan aktivitas guru dalam pembelajaran.

Pelaksanaan pada siklus I aktivitas guru masih rendah dalam memberikan penjelasan tentang langkah-langkah pembelajaran field study, sehingga siswa banyak yang bingung dalam mengikuti pembelajaaran. Pengelolaan waktu masih belum dapat terlaksana dengan efektif, karena guru belum terbiasaa dengan metode pembelajaran field study. Pada siklus II sudah lebih baik dari siklus sebelumnya, pada siklus II guru sudah mampu memperbaiki kinerja guru, misalnya saat pembelajaran guru memberikan pembelajaran yang merangsang perhatian siswa, sehingga siswa lebih mudah untuk menalar materi yang disampaikan, selain itu guru juga memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi. Guru sudah melakasanakan pembelajaran sesuai prosedur pembelajaran field study, sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Hamzah (2011:146-147) kelebihan metode pembelajaran field study adalah motivasi belajar siswa akan lebih bertambah karena siswa mengalami suasana belajar yang berbeda dari biasanya.

2. Observasi aktivitas Siswa

(47)

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa

Siklus Jumlah Rata-rata Rata-rata Kriteria

Siklus 1 9,99 2,5 Cukup

Siklus 2 12,05 3,01 Baik

Peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS melalui metode field study dapat ditunjukan pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.11 Histrogram Peningkatan Aktivitas Siswa

Berdasarkan tabel dan gambar di atas menunjukan adanya peningkatan aktivitas siswa pada siklus I rata-rata mencapai 2,5 dengan kriteria cukup baik, pada siklus II rata-rata mencapai 3,01 dengan kriteria baik.

Pada siklus I aktivitas siswa masih rendah, hal tersebut diakibatkan pada siklus I siswa masih belum memahami pentingnya sikap peduli lingkungan dalam diri siswa sehingga masih banyak siswa yang membuang sampah sembarang dan tidak mengerjakan piket kelas. Pada siklus II sudah mencapai kriteria baik, yaitu siswa sudah memiliki sikap peduli lingkungan, sehingga siswa tidak merusak lingkungan. Aktivitas

(48)

siswa yang semakin baik dalam mengikuti pembelajaran, serta siswa sudah membuang sampah pada tempatnya dan melaksanakan piket sesuai jadwal piket, hal ini menunjukan pengaruh yang positif, sehingga pembelajaran menjadi lebih baik melalui metode field study. Hal tersebut seperti disampaikan oleh Yaumi (2014:111), mengemukakan bahwa peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan alam dilingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

3. Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan

Hasil analisis data dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan sikap peduli lingkungan siswa setelah belajar melalui metode field study. Pencapaian sikap peduli lingkungan siswa yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11 Rekapitulasi sikap peduli lingkungan siswa dalam dua siklus

Siklus Jumlah Rata-rata Rata-rata Kriteria

I 25,94 2,9 Baik

II 30,18 3,4 Sangat Baik

(49)

Gambar 4.12 Histrogram Peningkatan Sikap Peduli

Berdasarkan gambar 4.10 di atas menunjukan bahwa ada peningkatan rata-rata skor sikap peduli lingkungan dari siklus I sampai siklus II. Data yang diperolah tersebut dapat di simpulkan bahwa melalui metode field study dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran IPS, maka pembelajaran IPS melalui metode field study dikatakan berhasil karena telah mampu meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa.

Pelaksaana pada siklus I sikap peduli lingkungan siswa masih rendah disebabkan pada proses pembelajaran siswa masih banyak yang malas untuk menjaga kebersihan kelas. Pada siklus II Pembelajaran dengan metode field study yang dilaksanakan pada materi Kegiatan Ekonomi Pemanfaatan Sumber Daya Alam telah membuat peningkatan dalam aktifitas siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran tersebut. Siswa yang awalnya malas untuk menjaga kebersihan kelas, kini telah memulai untuk menjaga kebersihan kelas mereka. Papan tulis yang

(50)

biasanya tidak dihapus setelah selesai pembelajaran, kini siswa mulai berebut untuk menghapus papan tulis. Banyak siswa yang sebelumnya membuang sampah di sungai, saat ini siswa sudah tidak membuang sampah di sungai. Siswa juga mulai merawat tanaman yang ada di sekolah dengan tidak mencabut/merusak tanaman yang ada di sekolah.

Guru selama pembelajaran field study selalu menanamkan sikap peduli lingkungan kepada siswa, guru memberikan contoh-contoh nyata mengenai keadaan lingkungan sekitar dan menunjukkan akibat yang dapat terjadi jika lingkungan tidak dijaga. Hal yang disampaikan oleh guru membuat siswa menjadi sadar mengenai keadaan lingkungan mereka dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga siswa mulai berusaha untuk menjaga lingkungan yang ada disekitar mereka. Menurut Lieberman dan Hoody dalam Tumisem (2012:11) menyatakan bahwa pendidikan lingkungan menuntut individu mengetahui dan memahami permasalahan di sekitarnya. Dalam proses ini pendidikan lingkungan dipandang sebagai aktivitas belajar individu agar peduli terhadap lingkungan.

4. Peningkatan Prestasi belajar siswa

(51)

15

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Prestasi Belajar Siswa

No. Pencapaian Siklus I Siklus II

Peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran melalui metode field study dapat ditunjukan pada gambar 4.11 di bawah ini:

Gambar 4.13 Histrogram Peningkatan Prestasi belajar siswa

(52)

adanya peningkatan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai siklus II.

Gambar

Gambar 4.1 Siswa mengawali kegiatan pembelajaran
Gambar 4.2  Guru sedang menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.
gambar 4.3 dibawah ini.
Gambar 4.4  Guru membagi kelompok siswa sesuai
+7

Referensi

Dokumen terkait

hubungan antar dua variabel penelitian, yaitu beban kerja sebagai variabel X. dan kepuasan kerja sebagai variabel Y, konstelasi hubungan antar

Pancasila. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk

Oleh karena fraksi energi partikel beta yang dapat diubah menjadi foton dalam proses b r e hm s t ra hlun g berbanding lurus dengan nomor atom materi yang dilewati, maka digunakan

Dita dan Dina sama-sama suka film tersebut, maka kalimat yang benar adalah so do I, karena like di sini adalah kata kerja (suka) buka kata

Hasil penelitian pada Transvision Medan diperoleh bahwa secara serempak variabel bebas yang terdiri dari sosial, pribadi dan psikologi kurang berpengaruh terhadap keputusan

1 Tahun 1979 pada ketentuan KEDUA titik 1 sub 1.8 yang berbunyi: ”Pengankatan dan pemberhentian Pejabat-pejabat sebagai dimaksud dalam pasal 75 ayat (2) Keputusan Menteri Dalam

Tanah kelebihan maksimum dan guntai (absentee) obyek redistribusi landreform yang akan diberikan ganti kerugian adalah tanah kelebihan dari batas maksimum dan atau tanah