• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan merupakan usaha terencana dan terarah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial budaya sebagai pendukung keberhasilannya dan menghasilkan perubahan sosial budaya.

Pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur social, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi pada hakekatnya pembangunan itu harus mencerminkan terjadinya perubahan secara total suatu masyarakat atau penyesuaian system social secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok-kelompok social yang ada didalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba lebih baik, baik secara material maupun spiritual.

Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha,akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indek pembangunan manusia. Sedangkan perencanaan pembangunan darah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsure pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan

(2)

2 kesejahteraan social dalam suatu lingkungan wilayah / daerah dalam jangka waktu tertentu.

untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu

mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan

pemerintahan Negara dan pembangunan, dengan mempraktekkan prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut

agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan mampu menyedia

kan public goods and service sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.

Agar Good Governance menjadi kenyataan dan sukses, dibutuhkan komitmen dari semua pihak, pemerintah dan masyarakat. Good governance yang efektif menuntut adanya

“alignment” (koordinasi) yang baik dan integritas, profesionalisme serta etos kerja dan moral yang tinggi. Dengan demikian penerapan konsep Good Governance dalam penyelenggaraan Pemerintahan Negara merupakan tantangan tersendiri.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan Negara. Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab. Dimana setiap individu pada tiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas setiap tugas yang dibebankan pada dirinya sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.

Dengan demikian maka pelaksanaan kegiatan-kegiatan oleh lembaga-lembaga pemerintahan akan senantiasa terkendali karena kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan benar-benar direncanakan.

(3)

3 Tuntutan kondisi seperti tersebut di atas memberikan isyarat untuk memposisikan masyarakat sebagai subyek dan sekaligus sebagai obyek yang harus dilayani oleh aparat Pemerintah dalam hal pemenuhan kebutuhan. Dengan demikian maka aparat pemerintah adalah merupakan komponen utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan masyarakat dalam menikmati berbagai jenis pelayanan sangat ditentukan oleh sejauh mana tingkat kualitas pelayanan yang dapat diberikan oleh suatu unit organisasi public. Tingkat kualitas pelayanan itu sendiri sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia aparat pemerintah.

Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara telah dirumuskan visi tentang perwujudan aparatur Negara yang berfungsi melayani masyarakat adalah professional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

Arah penyelenggaraan Negara diantaranya adalah meningkatkan kualitas aparatur, memberlakukan system karier berdasarkan profesi dengan prinsip dan akuntabilitasnya dalam mengelola kekayaan Negara secara transparan dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan.

Pegawai Negeri Sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur pemerintah diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan.

Untuk dapat mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat maka suatu unit organisasi pelayanan public harus memiliki arah dalam melaksanakan roda pemerintahannya. Arah dimaksud adalah sebuah pedoman dalam melaksanakan kegiatan pelayanan baik dalam bidang Pemerintahan maupun Pembangunan yang dituangkan dalam sebuah Rencana Kerja. Sehingga pelaksanaan

(4)

4 kegiatan roda pemerintahan tidak akan pernah mengalami kekosongan, yang pada gilirannya akan menciptakan keharmonisan hubungan antara masyarakat yang membutuhkan pelayanan dengan aparat pemerintah.

1.2. Landasan Hukum

Yang menjadi landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Lengkong adalah :

1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN;

5. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1987 tentang Perluasan Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 2004 tentang Pedoman Organisasi Kecamatan;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 159 Tahun 2004 tentang Pedoman Organisasi Kelurahan;

9. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(5)

5 11. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

12. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan dilingkungan Pemerintah Kota Bandung;

13. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung;

14. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah

15. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 545 Tahun 2008 tentang RPJM Transisi Kota Bandung Tahun 2009

16. Peraturan Walikota Bandung Nomor 546 Tahun 2008 tentang Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Tahun 2009.

17. Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan dilingkungan Pemerintah Kota Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja Kecamatan Lengkong Tahun 2014 dimaksudkan untuk menjabarkan Visi dan Misi Kecamatan Lengkong dalam upaya mendukung pencapaian Visi dan Misi Kota Bandung.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Lengkong Tahun 2014 – 2018 adalah untuk menetapkan strategi dan kebijakan, serta merumuskan program pembangunan yang akan

(6)

6 dilaksanakan selama 5 tahun, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja tiap tahun

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2013 Memuat Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD, analisis kinerja pelayanan SKPD, isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD, review terhadap rancangan awal SKPD, penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat

BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Memuat telaahan terhadap kebijakan nacional, tujuan dan sasaran renja SKPD, program dan kegiatan

(7)

7

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN LENGKONG TAHUN 2013

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Kecamatan Lengkong Tahun

Lalu dan Capaian Renstra

Pengukuran Kinerja Program yang telah dilaksanakan berdasarkan format Pengukuran Kinerja, ternyata dari rencana tingkat capaian kinerja program masing-masing tingkat capaian kinerja dari tiap program adalah :

01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 03. Program Peningkatan Aparatur

04. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan

05. Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan

Pengukuran Kinerja Program direalisasikan melalui Kinerja Kegiatan selama periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013, kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 21 (Dua Puluh Satu) kegiatan, dari 5 (Lima) Program dengan unsur Indikator Kinerja yang digunakan adalah Indikator Input, Output, dan Outcome, sedangkan Indikator manfaat (benefit) dan dampak (Impact) belum digunakan karena perlu dilakukan penghkajian lebih lanjut serta menentukan media pengukurannya.

Hasil pengukuran Kinerja Kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan format Pengukuran Kinerja Kegiatan, ternyata dari rencana tingkat capaian kinerja kegiatan masing-masing, realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan dari tiap-tiap kegiatan tersebut adalah :

(8)

8

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1) Penyediaan Jasa surat menyurat 97,62 %

2) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik, sebesar 74,06 %

3) Kegiatan Penyediaan Jasa pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas, sebesar 100 %

4) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, sebesar 98,64 %

5) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 95,76 % 6) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor, sebesar 97,61 %

7) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, sebesar 98,28 %

8) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 83,03%

9) Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, sebesar 99,81 %

10) Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga, sebesar 99,98 %

11) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 96,22%

12) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman, sebesar 97,19 %

13) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 94,11 %

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1) Pengadaan kendaraan Dinas operasional 96,84% 2) Pengadaan perlengkapan Gedung kantor 97,80% 3) Pengadaan peralatan Gedung Kantor 98,51% 4) Pengadaan mebeulair 74,86%

(9)

9 5) Pengadaan perlengkapan peralatan aparatur 93,58%

6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 96,06%

7) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 99,30%

8) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 96,03% 9) Rehabilitasi sedang /berat gedung kantor 90,16%

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Kelengkapannya 99,47 % 2) Pengadaan pakaian Korpri 94,19%

3) Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari tertentu 98,79 %

d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1) Pembina tingkatan kinerja aparatur 94,80

e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Keuangan

1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 100%

2) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 82,41% 3) Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 100 %

05. Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan, sebesar 98 %

01) Kegiatan Fasilitas Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan, sebesar 96,55 %;

02) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan , sebesar 95,07 %

03) Kegiatan Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, sebesar 98 %

(10)

10 04) Kegiatan Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban tingkat Kecamatan dan Kelurahan, sebesar 100 %.

05) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan, sebesar 99,79 %

06) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat, sebesar 99,19 %

07) Pembuatan pojok informasi pembangunan Jawa Barat di Kantor Kelurahan (Banprov 2013) 0%

Rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan Renja SKPD dan pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2013 sebagaimana (lampiran).

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Kecamatan Lengkong

Kecamatan Lengkong merupakan salah satu dari 30 kecamatan yang ada dalam wilayah Administrasi Pemerintah Kota Bandung memiliki luas wilayah kurang lebih 574 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sumur Bandung

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamtan Bandung Kidul.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Regol. d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan

Batununggal

Letak wilayahnya berada pada permukaan geografis yang datar dengan curah hujan kurang lebih 2.460 mm/th dan dilalui oleh 2 buah sungai yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Cikapundung Kolot.

(11)

11 Kecamatan Lengkong membawahi 7 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Malabar 2. Kelurahan Burangrang 3. Kelurahan Lingkar Selatan 4. Kelurahan Cikawao

5. Kelurahan Paledang 6. Kelurahan Turangga dan 7. Kelurahan Cijagra

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

Kecamatan Lengkong

Kecamatan Lengkong merupakan salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian tugas urusan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta tugas pemerintahan umum lainnya sesuai wilayah kerjanya.

Untuk mewujudkan dan merealisasikan Program Kerja, Pemerintah Kecamatan Lengkong Kota Bandung, senantiasa dihadapkan kepada permassalahan-permasalahan/kendala, adapun permasalahan yang dirasakan oleh Pemerintah Kecamatan Lengkong saat ini adalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya kualitas SDM aparatur baik di tingkat Kecamatan maupun Kelurahan, sehingga untuk meningkatkan SDM aparatur tersebut perlu diikutsertakan dalam berbagai diklat terutama yang ada korelasinya dengan bidang tugasnya masing-masing.

2. Masih adanya Kantor Kelurahan yang belum memiliki bangunan kantor representatif dalam upaya menunjang pelayanan kepada masyarakat karena sampai saat ini masih harus adanya perbaikan/rehab secara maksimal.

(12)

12 3. Peran serta masyarakat dalam menunjang pembangunan daerah yang berorientasi kepada pembangunan yang berwawasan lingkungan masih belum optimal, terbukti dengan masih adanya masyarakat yang:

 Membuang sampah tidak pada tempatnya (di sungai/kali, dll).  Menebang dahan/ranting pohon-pohon pelindung.

4. Masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat Pedagang Kaki Lima (PKL) terhadap upaya untuk menunjang kondisi lingkungan yang kondusif, terbukti dengan masih adanya:

 Para Pedagang Kaki Lima yang masih melaksanakan kegiatan usahanya di atas trotoar dan badan jalan di lokasi-lokasi yang dilarang./tidak diperbolehkan oleh Pemerintah Daerah Kota Bandung, sehingga mengganggu terhadap kelancaran arus lalu lintas maupun pejalan kaki.

 Para PKL tidak pernah mengindahkan dan memperhatikan kebersihan lingkungan.

5. Masih banyaknya fasilitas-fasilitas sosial/umum di wilayah Kecamatan Lengkong yang kondisinya sudah rusak dan perlu segera mendapat perhatian serta bantuan penanganannya, seperti jalan-jalan/gang yang sudah rusak, saluran air yang dangkal dan menyempit, dll.

Tantangan Dan Peluang Tantangan

a. Masih adanya citra birokrasi Pemerintah Kota Bandung yang kurang baik di masyarakat

b. Koordinasi pelaksanaan tugas denga unit kerja lain kurang berjalan lancer

c. Kualitas pelayanan Pemerintah kecamatan terhadap masyarakat kurang optimal

(13)

13 d. Ketidak seimbangan formasi jabatan dengan aparat pelaksana

Pemerintah Kecamatan

Peluang

a. Memiliki wilayah kerja yang cukup luas serta terletak di pusat Kota Bandung

b. Memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dengan karakteristik yang cukup potensial

c. Adanya penguatan kinerja Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan

d. Meningkatnya daya kritis serta dukungan masyarakat terhadap Pemerintah Kecamatan

e. Memiliki jalur perdagangan dan jasa yang strategis

f. Adanya kebijakan Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan peran Pemerintah Kecamatan

g. Segmen pasar peningkatan PSD masih terbuka luas

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Di dalam penyusunan rancangan awal RKPD dilakukan Review RPJMD, review usulan program dan kegiatan SKPD dari usulan tahun lalu dan prioritas pembangunan untuk tahun rencana, kajian terhadap RKP, analisis isu stratigis dan prioritas pembangunan daerah untuk tahun yang direncanakan bersama para pemangku kepentingan yang terkait, merumuskan rancangan awal RKPD, dan pembahasan rancangan awal RKPD dengan SKPD. Review terhadap rancangan awal RKPD tahun 2012 Kecamatan Lengkong sebagaimana terlampir.

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Musrenbang adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan

(14)

14 untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran yang berjalan yang sesuai dengan level tingkatannya, dimana tujuan Musrenbang adalah menampung dan menetapkan kegiatan prioritas sesuai kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari musyawarah perencanaan yang sesuai dengan tingkatan dibawahnya, menetapkan kegiatan yang dibiayai melalui APBD maupun sumber pendanaan lainnya.

Musrenbang juga memiliki fungsi untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan rencana kerja pemerintah dan rancangan kerja pemerintah daerah, yang menitik beratkan pada pembahasan untuk sinkronisasi rencana kerja.

Musrenbang merupakan wadah penyusunan rencana pembangunan tahunan daerah atau yang dikenal dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Musrenbang tersebut merupakan upaya memenuhi amanat Undang-undang Republik Indonesia nomor 25 Tahun 2004 tentang system perencanaan pembangunan nasional. Amanat tersebut dengan menyelesaikan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah Kota Bandung tahun 2005-2025, menyelenggarakan Musrenbang Kelurahan, Kecamatan dan Kota Bandung.

Musrenbang sebagai forum antar pelaku pembangunan menyusun rencana pembangunan nasional dan daerah akan berfungsi menghasilkan kesepakatan antar pelaku mengenai RKPD yang dititik beratkan pada pembahasan mensinkronisasikan rencana kegiatan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dan antar pemerintah daerah sebagai pengusung rancangan rencana kerja SKPD dengan masyarakat yang mengusulkan prioritas hasil musrenbang kecamatan.

Usulan program dan kegiatan dari para pemangku kepentingan tahun 2014 Kecamatan Lengkong sebagaimana terlampir.

(15)

15

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Pebangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilaksanakan merata di seluruh tanah air dan tidak hanya untuk satu golongan atau sebagian dari masyarakat, tetapi untuk seluruh masyarakat, serta harus benar-benar dapat dirasakan seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan social, yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan lahir batin, termasuk terpenuhinya rasa aman, rasa tentram dan rasa keadilan serta terjaminnya kebebasan mengeluarkan pendapat yang bertanggungjawab bagi seluruh rakyat.

Aspek kelembagaan dan pengorganisasian Pemerintah Kecamatan Lengkong didasari oleh Peraturan Daerah Kota bandung Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi

(16)

16 Pemerintah Kecamatan di Lingkungan Kota Bandung. Adapun tugas para Pejabat Struktural di lingkungan Pemerintah Kecamatan sesuai Peraturan Walikota Bandung tentang Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung

3.2 Tujuan dan sasaran Renja Kecamatan Lengkong

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, Kecamatan Lengkong merumuskan tujuan sebagai berikut :

1. Terwujudnya kinerja pemerintahan Kecamatan Lengkong yang berjalan lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel;

2. Terwujudnya Lengkong yang bersih, tertib, tertata, dan kondusif berlandaskan kesadaran dan partisipasi seluruh warga masyarakat;

3. Terbentuknya perekonomian kecamatan yang sehat, dinamis dan berpijak pada keadilan ekonomi;

4. Terbentuknya sosial budaya di lingkungan kecamatan yang ramah dan berhati nurani dengan menjunjung tinggi sikap

religius

Sasaran

a. Terselenggaranya pelayanan umum kepada masyarakat yang mudah, cepat dan akurat

b. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan masyarakat

c. Tersedianya sarana dan prasarana kebersihan dan keindahan lingkungan perkotaan

d. Tersedianya sarana dan prasarana peribadatan dan kerukunan hidup antar umat beragama

e. Terciptanya kenyamanan berusaha sehingga tercipta iklim perdagangan dan jasa yang sehat

(17)

17 f. Terdorongnya kreatifitas seni dan budaya serta olah raga

sehingga tercipta masyarakat yang sehat

g. Penataan lingkungan yang tertata dengan baik.

h. Terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat yang mendukung terciptanya Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat.

3.3 Program dan Kegiatan

Visi Kota Bandung tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 yaitu

: “TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN,

DAN SEJAHTERA”

Untuk mewujudkan Visi tersebut Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Misi, yaitu :

1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal 2. Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing

3. Mengembangkan kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi dan berhati nurani

4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel dan transfaran

6. Mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu.

Berdasarkan Visi dan Misi Kota Bandung, Kecamatan Lengkong telah menetapkan Visi Kecamatan Lengkong, sebagai berikut :

“Memantapkan Lengkong BERSEMANGAT (Bersih, Sehat, Makmur, Aman, Nyaman, Giat, Agamis dan Tertib) Dalam mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang

(18)

18 Definisi operasional dari visi tersebut adalah :

1. Bersih, diharapkan Kecamatan Lengkong bersih secara lahir dan

batin, mulai dari penyelenggara pemerintahan da masyarakatnya, bersih fisik lingkungan (lingkungan permukiman, jalan, sarana/fasilitas umum dll.) dan bersih batin

adalah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi aparatur dan pelayanan kepada masyarakat dilandasi hati nurani yang bersih dan penuh keikhlasan;

2. Sejahtera, diharapkan terciptanya kondisi damai lahir maupun bathin, yakni terpenuhinya kebutuhan baik secara ekonomi, sosial budaya maupun kehidupan beragama;

3. Maju, diharapkan mampu dalam suasana saling mendukung dan

bersinergi, mantap, dan dinamis serta iklim berusaha, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan bekerja di wilayah kerja Kecamatan Lengkong sebagai salah satu yang dapat memberikan akses bagi kemakmuran masyarakat;

4. Aman, diharapkan dapat terciptanya kondisi kamtibmas yang

lebih kondusif dari berbagai ancaman, hambatan dan gangguan dalam kehidupan bagi aparat maupun masyarakat;

5. Nyaman, diharapkan terciptanya kondisi lingkungan yang asri, indah, tenang dan memberikan kenyamanan sehingga dapat menimbulkan daya tarik ;

6. Giat, diharapkan dengan suasana saling mendukung dan

bersinergi, mantap, dan dinamis sehingga makin kreatif, inovatif dan produktif serta serta dapat berpengaruh terhadap iklim berusaha, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan bekerja di wilayah kerja Kecamatan Lengkong salah satunya dapat memberikan akses bagi kemakmuran masyarakat,

(19)

19

7. Agamis, diharapkan terciptanya situasi yang religius dalam setiap pola prilaku dan kehidupan aparat maupun masyarakat;

8. Tertib, diharapkan terciptanya tertib/ketertiban di segala

bidang, mulai dari lingkungan aparatur kecamatan dan kelurahan, tertib administrasi, tertib di jalan raya, tertib di sarana atau fasilitas umum, tertib membuang sampah, tertib lingkungan, dan tertib pelayanan kepada masyarakat;

Aparatur kecamatan dan kelurahan sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator akan bekerja sama dengan masyarakat melalui organisasi kemasyarakatan, pemuda dan stakeholders secara bersama-sama untuk menjadikan Kecamatan Lengkong sebagai mitra Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat Bandung dalam pengembangan kawasan Burangrang dan Buahbatu sebagai sentra kuliner dan Wisata Belanja serta pengembangan Pusat Sekunder Permukiman, Perdagangan, Perkantoran, dan Industri Jasa Perdagangan.

1. MISI KECAMATAN LENGKONG

Sedangkan untuk mewujudakan Visi Kecamatan Lengkong tersebut, telah ditetapkan Misi Kecamatan Lengkong, yiatu :

a. Mewujudkan Pelayanan Publik Prima Makna yang terkandung

adalah di dalam pengembangan implementasi pelayanan publik yang unggul dan memuaskan masyarakat dilandaskan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan inovasi mewujudkan kecepatan dan akurasi pelayanan.

b. Mewujudkan kinerja Aparatur pemerintahan Kecamatan

Lengkong yang lebih efektif, efisien, transparan, dan

akuntabel, terutama pemberdayaan aparatur pemerintah

(20)

20 pemerintahan Kecamatan Lengkong saat ini sudah cukup baik, tetapi untuk mewujudkan visi masih perlu ditingkatkan lagi agar lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel di segala bidang kegiatan dan pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan Umum APBD (KUA) yang diimplementasikan dan Rencana Kerja Anggaran memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam satu tahun anggaran khususnya di Kecamatan Lengkong.

Berdasarkan kebijakan tersebut, Pemerintah Kecamatan Lengkong pada tahun 2013 menyusun agenda utama sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran

2. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana aparatur dalam pelayanan

3. Meningkatkan penerapan disiplin aparatur

4. Memfasilitasi peningkatan perekonomian masyarakat 5. Memfasilitasi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat 6. Memfasilitasi peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup 7. Meningkatkan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban

masyarakat.

8. Memfasilitasi Peningkatan Administrasi Pemerintahan 9. Meningkatkan Pelayanan kepada masyarakat

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Kecamatan Lengkong Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015, sebagai berikut :

(21)

21 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2014

DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2015 KOTA BANDUNG

SKPD : KECAMATAN LENGKONG

KODE urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program/Kegiatan

Rencana Tahun 2014

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015 Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan

Dana/Pagu Indikatif Sumber Dana

Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana /Pagu Indikatif (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Urusan Wajib 1 20 Urusan Pemerintahan 6.826.200.000 7.512.820.000

1.20 1.20.26 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Meningkatnya pelayanan Administrasi Perkantoran Kecamatan Lengkong 983.455.400 APBD Kota Bandung 1.081.800.940

1.20 1.20.26 01 01 Penyediaan jasa surat menyurat tersedianya jasa surat menyurat

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 34.900.000 12 bulan 38.390.000

1.20 1.20.26 01 02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Kinerja Administrasi Perkantoran yang Prima

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 88.440.000 12 bulan 97.284.000

1.20 1.20.26 01 06

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan

Dinas/Operasional

Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 7.600.000 12 bulan 8.360.000 1.20 1.20.26 01 08 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan

Kantor

Kualitas Kebersihan Kantor

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 79.800.000 12 bulan 87.780.000 1.20 1.20.26 01 09 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja perbaikan peralatan kerja Kecamatan Lengkong 12 bulan 44.615.400 12 bulan 49..076.940 1.20 1.20.26 01 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor Ketersediaan Alat Tulis

Kantor

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 87.695.000 12 bulan 96.464.500 1.20 1.20.26 01 11 Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan

Tersedianya Barang Cetakan dan Penggandaan

Kecamatan

(22)

22

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1.20 1.20.26 01 12 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan Kantor

Tersedianya komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan Kantor

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 22.850.000 12 bulan 25.135.000

1.20 1.20.26 01 13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Terpenuhinya peralatan

dan perlengkapan 12 bulan 81.135.000 12 bulan 89.248.500

1.20 1.20.26 01 14 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Tersedianya Peralatan Rumah Tangga

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 40.150.000 12 bulan 44.165.000

1.20 1.20.26 01 15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 33.000.000 12 bulan 36.300.000

1.20 1.20.26 01 17 Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 152.620.000 12 bulan 167.882.000

1.20 1.20.26 01 18 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Terlaksananya Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 220.550.000 12 bulan 242.605.000

1.20 1.20.26 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana aparatur dalam pelayanan Kecamatan Lengkong 1.792.190.000 1.971.409.000 1.20 1.20.26 02 05 Pengadaan kendaraan dinas/operasional Tersedianya kendaraan dinas/operasional Kecamatan

(23)

23 1.20 1.20.26 02 07 Pengadaan perlengkapan gedung

Kantor Terpenuhinya perlengkapan gedung kantor Kecamatan Lengkong 5.395.000 12 bulan 6.528.500

1.20 1.20.26 02 09 Pengadaan peralatan gedung Kantor Terpenuhinya peralatan gedung kantor

Kecamatan

Lengkong 1 Paket 31.000.000 12 bulan 34.100.000 1.20 1.20.26 02 10 Pengadaan mebeler Terpenuhinya

pengadaan mebeler

Kecamatan

Lengkong 49.450.000 12 bulan 54.395.000 1.20 1.20.26 02 12 Pengadaan perlengkapan peralatan

aparatur

Tersedianya

perlengkapan peralatan aparatur

Kecamatan

Lengkong 1 Paket 379.435.000 12 bulan 417.378.500

1.20 1.20.26 02 22 Pemeliharaan rutin gedung kantor

Terpenuhinya Pemeliharaan rutin gedung kantor Kecamatan Lengkong 175.370.000 12 bulan 192.907.000 1.20 1.20.26 02 24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Terpeliharanya secara rutin kendaraan dinas/operasional Kecamatan

Lengkong 12 bulan 473.200.000 12 bulan 520.520.000

1.20 1.20.26 02 42 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Terahabilitasinya Gedung Kantor

Kecamatan

Lengkong 1 Paket 606.200.000 1 Paket 666.820.000 1.20 1.20.26 03 Program Peningkatan Disiplin

Aparatur Meningkatkan Penerapan disiplin Aparatur Kecamatan Lengkong 110.750.000 121.825.000

1.20 1.20.26 03 02 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

Tersedianya pakaian dinas beserta perlengkapannya

Kecamatan

Lengkong 75 Stel 42.250.000 12 bulan 46.475.000

1.20 1.20.26 03 05 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu

Kecamatan

Lengkong 75 Stel 68.500.000 12 bulan 75.350.000

1.20 1.20.26 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kecamatan

(24)

24 1.20 1.20.26 05 02 sosialisasi peraturan perundang

undangan meningkatnya wawasan tentang perundang undangan Kecamatan Lengkong 2.500.000 12 bulan 2.750.000

1.20 1.20.27 05 04 Pembinaan Kinerja Aparatur Meningkatnya Kinerja Aparatur

Kecamatan

Lengkong 75 Orang 235.800.000 12 bulan 259.380.000

1.20 1.20.26 06

Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

meningkatnya pengembangan sistem pelaporan cpaian kinerja dan keuangan

Kecamatan

Lengkong 1 paket 43.340.000 47.674.000

1.20 1.20.26 06 01 Penyusunan capaian laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Tersusunnya capaian laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Kecamatan

Lengkong 1 paket 15.950.000 12 bulan 17.545.000

1.20 1.20.26 06 02 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran

Tersusunnya pelaporan keuangan semesteran

Kecamatan

Lengkong 1 paket 12.000.000 12 bulan 13.200.000

1.20 1.20.26 06 03 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran

Tersusunnya pelaporan prognosis realisasi anggaran

Kecamatan

Lengkong 1 paket 0.00 12 bulan 0.00

1.20 1.20.26 06 04 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Tersusunnya pelaporan keuangan akhir tahun

Kecamatan

Lengkong 1 Paket 15.390.000 12 bulan 16.929.000

1.20 1.20.26 23 Program Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi 142.100.000 156.310.000

1.21 1.20.26 23 01 Penyusunan informasi terhadap layanan publik

Tersusunnya informasi terhadap layanan publik

Kecamatan

(25)

25 1.22 1.20.26 28 Program Peningkatan Pengelolaan

Administrasi 10.000.000 15.000.000

1.22 1.20.26 28 1

Peningkatan pengelolaan administrasi pelaksanaan kegiatan fisik dan non fisik

Meningkatnya pengelolaan administrasi

pelaksanaan kegiatan fisik dan non fisik

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 10.000.000 12 bulan 15.000.000

1.20 1.20.26 30 Program peningkatan peran

Kecamatan dan Kelurahan 3.506.064.600 3.856.671.060

1.20 1.20.26 30 01

Fasilitasi peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan

Terbinanya : pelaku UKM, Kopersi, BKM

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 65.050.000 12 bulan 71.555.000

1.20 1.20.26 30 02

Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan

Kecamatan dan Kelurahan

Terbinanya Organisasi dan Lembaga kemasyarakatan

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 895.250.000 12 bulan 984.775.000

1.20 1.20.26 30 03 Fasilitasi peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup

Terehabilitasinya Gedung Kantor dan sarana Kantor

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 630.025.000 12 bulan 693.027.500

1.20 1.20.26 30 04 Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban

Terciptanya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 374.500.000 12 bulan 411.950.000

1.20 1.20.26 30 05

Fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan umum kecamatan dan kelurahan Tersedianya Data-data kewilayahan dan terselenggaranya pembinaan terhadap RW Kecamatan

Lengkong 12 bulan 1.420.009.600 12 bulan 1.562.010.560

1.20 1.20.26 30 07 Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masysrakat Terselenggaranya pelayanan prima

Kecamatan

(26)

26 1.20 1.20.26 30 08

Pembuatan pojok informasi pembangunan jawa barat di kantor kelurahan (Bangprov)

Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat

Kecamatan

Lengkong 12 bulan 18.555.000 12 bulan 20.410.500

CAMAT LENGKONG

Dra. LUSI SUSILAYANI. M.Si PEMBINA TK.I NIP. 19641210 198503 2 009

(27)

27 BAB IV

PENUTUP

Dari uraian di atas penjabaran akan kondisi Kecamatan Lengkong sudah sangat jelas meskipun masih secara umum akan tetapi diharapkan dari para pejabat struktural memiliki gambaran yang jelas apa yang harus dilaksanakan dan harus dikerjakan dalam menangani permasalah-permasalah yang timbul di masyarakat.

Rencana Kerja ini mudah-mudahan dapat terlaksana dengan baik dan dapat diakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bandung, sekalipun masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penulisannya.

Semoga Allah SWT selalu melindungi kita, Amiiin.

Bandung, Juli 2013 CAMAT LENGKONG,

Dra. LUSI SUSILAYANI, MSi. Pembina Tk.I

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan , maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perencanaan Strategi Peningkatan Mutu Pelaksanaan Praktik

Selain itu, hanya 3 bay (bay wahana garuda lestari, bay pangeran karang, bay pulogadung) yang memiliki kemurnian yang baik rata – rata sebesar 97,267%, dan

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan penebaran bibit udang dan meninjau lokasi Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik) di

Demikian pula setelah makalah dimuat di Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia tidak dibenarkan diterbitkan kembali dalam bahasa Indonesia maupun bahasa

Metode demonstrasi dilakukan apabila di sekolah peralatan yang dimiliki kurang memadai untuk digunakan oleh siswa secara individu ataupun kelompok.. showing

Oleh sebab itu tidak ada gunanya menguasai informasi yang telah usang, Selain itu sistem yang terkomputerisasi juga sangat diperlukan tidak hanya perusahaan besar

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

Adalah perdagangan elektrik dimana perdagangan ini dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi terutama internet. Internet memungkinkan orang atau organisasi