LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
Model-model Skema Pengabdian dari Berbagai Penyandang Dana
Malang, 31 Agustus dan 2 September 2015 Di Hotel Aria Gajayana, MOG
Oleh:
Woro Busono
Workshop dan Pendampingan Penyusunan
Proposal Pengabdian kepada Masyarakat
Dosen UB
Pendidikan
Penelitian
Pengabdian Kepada Masyarakat
Pembelajaran untukPeningkatan pengetahuan dan ketrampilan Mahasiswa
Kajian dan Pengembangan Sains, Teknologi dan Seni
3
Pengabdian kepada masyarakat dan Penelitian:
dua sisi mata uang
Penelitian
Mono Tahun
Multi Tahun
Pengabdian
kepada
Masyarakat
Dasar/Terapan Deskriptif/kuantitatif Laboratorium/lapangan PPM berbasis penelitian Subyek dan PermasalahanPERAN PERGURUAN TINGGI (PT)
PT
PEMERINTAH
SWASTA
MASYARAKAT
Masyarakat sebagai Mitra/Sasaran
Aplikasi Ipteks kepada masyarakat
Pembentukan kelompok masyarakat produktif
yang tenteram dan sentosa
Sinergi Potensi Perguruan Tinggi dengan
Pemda, Industri dan Ormas untuk
pemberdayaan masyarakat
Penelitian
Ciri: Pengembangan IPTEKS
Pengabdian kpd Masyarakat vs. Penelitian
6
Masyarakat
(Mitra/khalayak
sasaran)
Kurang
Berdaya
Lebih
Berdaya
Masyarakat
(Subyek
Penelitian)
Variabel
Penelitian
(bebas)Variabel
Penelitian
(tergantung)Pengabdian kepada Masyarakat
7
Kurang sejahtera
Lebih sejahtera
Tidak produktif
Lebih produktif
Kurang aman/tentram
Lebih Aman/Tentram
Masyarakat
(Mitra/khalayak
sasaran)
Kurang
Berdaya
Lebih
Berdaya
Pengabdian kepada Masyarakat
8
Pemberdayaan Masyarakat
mengutamakan kreativitas, inisiatif
dan partisipasi masyarakat
Bertujuan untuk meningkatkan taraf
hidup warga masyarakat
Proses perubahan dari suatu kondisi
Tertentu ke kondisi yang lebih baik
Mengutamakan pendayagunaan
potensi dan sumber-sumber daya
Panduan pelaksanaan
pengabdian kepada
masyarakat (DIKTI), dapat
diunduh di website DIKTI
(
www.dikti.go.id
)
Atau di website LPPM UB
(
www.lppm.ub.ac.id
)
Format Usulan:
16 HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI RINGKASAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2. TARGET DAN LUARAN BAB 3. METODE PELAKSANAAN BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN
TINGGI
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL
KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Baca Panduan Dikti secara seksama dan ikuti
sepenuhnya!
Pengabdian kepada masyarakat
Hasil
Program
1 2 3 4Program PM
Metodologi:
•Pelatihan
•Pendampingan
•Demplot,
•Rancang bangun
•Pemagangan, dll
Target &
Luaran:
Terukur
(
sebelum –
sesudah
kegiatan
)
Analisis Situasi
Permasalahan
Mitra
Aspek Produksi, Manajemen, Akutansi , dll •Laporan •Publikasi Ilmiah •HKI/Paten •Kemandirian/ peningkatan usaha mitra mitra18
Penilaian Program Mono Tahun
Proposal
Penilaian
Proposal
(desk)
Proposal
diterima
Monev
19Proposal
Penilaian
Proposal
(desk)
Pemaparan
oleh Pengusul
Site visit
Proposal
Diterima
Monev
20Penilaian Program Multi Tahun
Program Pengabdian kepada masyarakat Multi Tahun
(IbPE, IbIKK, IbK, IbW)
Harus ada sharing dana dari
Ipteks
bagi
Kewira-usahaan
Ipteks bagi
Inovasi dan
Kreativitas
Kampus
Ipteks bagi
Masyarakat
Ipteks bagi Wilayah
Ipteks bagi
Produk
Ekspor
23
•Sains
•
Eksakta
•
Non
Eksakta
•
Teknologi
•
Seni
BagiKhalayak
sasaran/Mitra
PT + Pemda dan/atau CSR24
Program PPM Dikti
Multi tahun
IbIKK
IbK
IbW
IbPE
Mono tahun
IbM
50 Juta 100 Juta/ thn 100 Juta/ thn 100 Juta/ thn 200 Juta/ thn•Sains
•
Eksakta
•
Non
Eksakta
•
Teknologi
•
Seni
Bagi26
Masyarakat Dunia Usaha
(Usaha mikro, usaha kecil, dan menengah)
Masyarakat di Instansi Pemerintah
(contoh pegawai di kantor kelurahan, polsek, pegawai TVRI dll.)
Perorangan atau Kelompok Masyarakat
kelompok ibu -ibu RT, kelompok remaja putus sekolah, kelompok
karang taruna, siswa, guru, persatuan guru mata pelajaran, santri pondok pesantren
Unit Layanan Masyarakat Profit
(contoh pengelolapusat kebugaran)
dan Non Profit
(puskesmas, posyandu dll)Masyarakat Perguruan Tinggi Dalam Negeri
,
Masyarakat atau Institusi di Luar Negeri
Pengabdian kepada masyarakat
Hasil
Program
1 2 3 4Program PM
Metodologi:
•Pelatihan
•Pendampingan
•Demplot,
•Rancang bangun
•Pemagangan, dll
Target &
Luaran:
Terukur
(
sebelum –
sesudah
kegiatan
)
Analisis Situasi
Permasalahan
Mitra
Aspek Produksi, Manajemen, Akutansi, dll •Laporan •Publikasi Ilmiah •HKI/Paten •Kemandirian/ peningkatan usaha mitraIbM
POSITIF
PERHATIAN
1. Paling Diminati
2. Bisa diakses seluruh bidang
keilmuan
3. Layak untuk dosen yang
punya NIDN
4. Mitra mudah ditemukan
5. Bermanfaat untuk seluruh
strata sosial masyarakat
menengah-bawah
1. Tidak seluruh pelaksana
dipantau
2. Hasil pelaksanaan
dominan berpotensi gagal
3. Presentasi hanya berdasar
artikel tanpa hasil
30 30
Kemandirian
Mitra
Berbasis
IPTEKS
Solusi
Permasalahan
Mitra secara
terpadu
Melibatkan berbagai disiplin ilmu(serumpun atau tidak
Bukan Program
Penerapan
Ipteks/vucer
yang dananya
dinaikkan
menjadi
50 juta
Solusi masalah mitra:
Lebih komprehensif,
bermakna, dan tuntas
Program
1 tahun (Dana: Rp 50 juta)
MISI :
Membentuk masyarakat
produktif yang tenteram dan
sentosa.
Tujuan Program IbM :
1)Membentuk/mengembangkan
sekelompok masyarakat yang mandiri
secara ekonomis,
2)Membantu menciptakan ketentraman,
kenyamanan dalam kehidupan
bermasyarakat,
3)Meningkatkan keterampilan berpikir,
membaca dan menulis atau keterampilan
lain yang dibutuhkan.
33
Mitra IbM dapat berupa:
Masyarakat produktif secara ekonomis
Usaha Mikro Jumlah mitra: 2 pengusaha mikro sejenis
atau berkorelasi
Kelompok perajin, nelayan, petani, peternak dll.
Jumlah mitra: 2 kelompok (3- 5 orang/kelompok)
Masyarakat yang belum produktif secara
ekonomis tetapi berhasrat menjadi wirausahawan
Jumlah mitra: 2 kelompok, masing-masing 3-5 orang
Masyarakat yang tidak produktif secara ekonomis
Kelompok karang taruna, Kelompok anak jalanan Siswa sekolah, Kelompok Ibu-ibu RT dll.
IbPE
POSITIF PERHATIAN
1. Akses untuk multi disiplin bidang keilmuan
2. Mitra berkontribusi aktif baik pada aspek produksi maupun manajemen
3. Bermanfaat sejak suplai bahan baku sampai pemasaran produk mitra
1. Mitra UKM tidak mudah ditemukan
2. Calon mitra ragu akan kinerja tim
3. Calon mitra tidak biasa
berkontribusi dana program 4. Tidak seluruh pelaksana
dipantau karena lokasi dan hari monev tidak sejalan
5. Tidak semua biaya kontribusi mitra dicairkan
6. Kemitraan berakhir dengan selesainya program
36
Karakteristik IbPE
Persoalan yang ditangani:
Seluruh aspek bisnis UM
•
Produksi dan Manajemen
•
dari Bahan baku
Pemasaran
Penerapan dan pengembangan
hasil riset perguruan tinggi
Program Pengabdian kepada masyarakat
multi tahun (3 tahun)
PT pengusul
harus bermitra
minimal dengan 2 UKM
Kepakaran
Problem Usaha:
Orientasi ekspor
PT
UKM2
Fasilitas Lab
Aktivitas &
Manajemen Lab
Bahan
Baku
Produk
Pasar Ekspor
P
rose
s
Produksi
M a n a j e m e n U s a h a
UKM1
38
Perlu bantuan
penerapan
sains, teknologi
dari PT.
Produk bukan sama
sekali baru
Berdiri sejajar
dengan PT
Bukan usaha yang baru
tumbuh
tetapi yang telah berjalan lancar
Harus mampu menghasilkan produk atau
komoditas yang
berpeluang ekspor
Misi :
Meletakkan UKM pada posisi sains,
teknologi dan ekonomi yang lebih
tinggi dan kokoh
Tujuan Program IbPE
Mengembangkan proses link and match antara perguruan tinggi, Pemda dan masyarakat luas 1 2 3 4
Tujuan
IbPE
Meningkatkan kualitas
produk UKM dan
pemasaran dalam
merebut peluang ekspor
Mempercepat alih
teknologi dan
manajemen PT ke
masyarakat industri
Memacu pertumbuhan ekspor
produk Indonesia
Luaran yang diharapkan
Unair, 9 November 2009
41
1) Meningkatkan nilai aset UKM
2) Terjalinnya kerjasama perguruan
tinggi dan UKM
3) Bertambahnya jumlah dan mutu
produk yang dipasarkan
4) Meningkatkan imbalan jasa bagi
yang terlibat
IbIKK
POSITIF PERHATIAN
1. Peluang untuk komersialisasi produk riset dan/atau paten PT
2. Revenue yang mampu membiayai usaha
3. Akses untuk multi disiplin bidang keilmuan
4. Kemitraan antara dosen (riset dan pengembangan produk IbIKK) dan praktisi usaha (pelaku usaha IbIKK) 5. Spin off peningkatan intelektual
dan finansial dosen
6. Income untuk dosen-teknisi-PT dan tempat melakukan skripsi-tesis atau magang
1. Cukup banyak struktural PT yang mencabut dukungan (menutup atau mengakuisisi) eksistensi IbIKK karena alasan subyektif
2. Tidak semua PT memenuhi komitmen biaya kontribusi
3. IbIKK tidak dijadikan satuan usaha kampus
4. IbIKK menciptakan kecemburuan sosial di kalangan dosen
5. IbIKK bangkrut dengan selesainya program
6. Persentase 30% untuk pagu Rp 200 juta kurang wajar untuk suatu
modal usaha
Tujuan IbIKK
44
Mempercepat proses pengembangan budaya
kewirausahaan di Perguruan Tinggi
Membantu menciptakan akses bagi terciptanya
wirausaha baru
Menunjang otonomi kampus perguruan tinggi
melalui perolehan pendapatan mandiri atau bermitra
Memberikan kesempatan dan pengalaman kerja
kepada mahasiswa
Mendorong berkembangnya budaya pemanfaatan
hasil riset perguruan tinggi bagi masyarakat
Membina kerjasama dengan sektor swasta
Mitra
Usaha:
•
Bank
•
Industri
•
Pemda
•
BUMN
•
Investor
•
Non Bank
4546
Consultancy
center
Production
center
Training
center
Maintenance
& Repair
Trading center
Design Center
Health care
center
Research &
Development
Produk jasa dan/atau barang
komersial yang terjual
dan menghasilkan pendapatan
bagi perguruan tinggi
Unit profit di perguruan tinggi
berbasis produk intelektual dosen
W
irausaha-wirausaha baru
berbasis ipteks
Luaran IbIKK
Paten/HKI; Updating teknologi
Kunci Program IbIKK
PRODUK UNGGUL DALAM IPTEK
DIPREDIKSI MAMPU MENGISI BAHKAN MENCIPTAKAN
PASAR
MILIK INSTITUSI PT
PRODUK SIAP MASUK PASAR DI TAHUN 1
MELIPUTI SELURUH ASPEK BISNIS
PELAKSANA TETAP AKTIF DALAM R&D
OPERASIONAL BISNIS DIBANTU PROFESIONAL
TEMPAT SKRIPSI ATAU MAGANG MAHASISWA
MULTI DISIPLIN ILMU
48
Sharing Dana dari Perguruan Tinggi Pengusul:
Rp 40 Juta
IbW
POSITIF
PERHATIAN
1. Pemda sangat
mendukung
2. Akses untuk multi disiplin
bidang keilmuan dan PT
3. SKPD berkontribusi aktif di
lapangan
4. Bermanfaat untuk seluruh
strata sosial masyarakat
bawah
5. Dua aspek (kombinasi
kesehatan-ekonomi-pendidikan) sebagai dasar
kegiatan
1. Mitra Pemda tidak mudah
ditemukan
2. Waktu pembahasan APBD
lebih awal dari batas
waktu penyampaian
proposal
3. Tidak seluruh pelaksana
dipantau karena lokasi
dan hari monev tidak
sejalan
4. Dana pemda cair pada
bulan
November-Desember
5. Sinergi kerjasama antar PT
kurang efektif
Sinergi PT dan Pemda/CSR
Pemerintah
Daerah/CSR
Perguruan Tinggi
Pengusul Perguruan Tinggi Mitra
PROBLEM KAWASAN DALAM RPJM PEMKAB/PEMKOT NON RPJM •Kepakaran •Fasilitas Laboratorium
Tujuan Program IbW
•
Menciptakan kemandirian, kenyamanan dan
kesejahteraan masyarakat melalui sinergi kepakaran
masyarakat perguruan tinggi (PT), kemampuan dan
kebijakan Pemkot/Pemkab seperti tertuang dalam
RPJM dan potensi masyarakat.
•
Menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi
Pemkab/Pemkot dan/ atau masyarakat serta secara
langsung atau tidak langsung berpotensi
mempengaruhi kenyamanan kehidupan masyarakat.
•
Sinergisme dalam I
bW diwujudkan baik dalam
Karakteristik IbW
Fokus pada RPJMD Pemda di Wilayah
IbW atau Non RPJMD
Aspek Kewilayahan dan bukan
komoditas
Mitra Pemda dan 2 Mitra PT
Program dan Jadwal Tahunan
Alokasi APBD untuk RPJMD Wilayah
FLipMAS LEGOWO
•
Forum Layanan ipteks bagi Masyarakat (FLipMAS)
adalah sebuah wadah untuk menghimpun dan
menggerakkan kemahiran professional pelaksana
pengabdian kepada masyarakat Perguruan Tinggi
dalam mengaktualisasikan peradaban masyarakat
di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
•
Pada tanggal 4 Maret 2011, terbentuk FLipMAS
Malang Raya bernama
“LEGOWO”, yang
artinya
bisa menerima kenyataan dengan hati lapang.
HiLiNK
POSITIF PERHATIAN
1. Membantu PEMDA dalam penguatan industri dengan transfer teknologi (dalam arti luas)
2. Pengalaman PT dalam transfer teknologi hasil penelitian
(peningkatan capacity building) 3. Mendekatkan PT dengan karya
nyata pada industri, PEMDA dan masyarakat
4. Peningkatan efektivitas
pelayanan PEMDA kepada industri/masyarakat
5. Peningkatan daya saing mitra industri
6. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
1. Perlunya pemahaman yang benar tentang “HiLink” dari
calon mitra PEMDA (perencana program / dinas terkait dan
penentu kebijakan anggaran / DRPD)
2. Sinergi dengan program/peta jalan mitra PEMDA
3. Sinergi dengan rencanca
pengembangan mitra industri (prioritas dan atas dasar hasil pemetaan)
4. Pendampingan pra-proposal dalam mediasi dengan calon mitra PEMDA (terutama PT di daerah luar Jamali)
SUMBER DANA PENGABDIAN DI LUAR DIKTI
Skema Hibah Syarat Tim Peneliti Waktu (tahun) Biaya (juta Rp.) Sumber Dana
IPTEKDA - LIPI • Wajib melibatkan UMKM
• Memperoleh dukungan
pemerintah daerah,
BAPPEDA/dinas terkait
• Memiliki KIAT
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(LIPI)
Panduan penyusunan
proposal IPTEKDA, dapat
diunduh di website LIPI
(
www.iptekda.lipi.go.id
)
Atau di website LPPM UB
(
www.lppm.ub.ac.id
)
Daftar UMKM PT.DANAREKSA (PERSERO) Jakarta Kerjasama Dengan LPPM UB
Masa Proses Monitoring dan Evaluasi PERIODE TAHUN 2013 - 2014
NO. TAHUN PERIODE JUMLAH UMKM JUMLAH DANA (RP.)
1 2013 I 12 255,000,000 II 21 650,000,000 III 8 300,000,000 2 2014 I 11 270,000,000 II 10 320,000,000 III 20 460,000,000 TOTAL 82 2,255,000,000 SUB TOTAL (TAHUN 1998-2014) 627 12,020,000,000
AusAID
(the
Australian Agency for International
Development
) was the Australian Government
agency responsible for
managing Australia’s
overseas
aid program until 31 October 2013, when it ceased to
be an executive agency and was integrated into the
Department of Foreign Affairs and Trade.
The objective of the aid program is to assist
developing countries to reduce poverty and achieve
sustainable development, in line with Australia's
national interest.
AusAID
AusAID
Indonesia
• Australia is helping the Indonesian Government to better use its resources to assist the poor. Australia also works with several other partners in Indonesia including civil society, other donors, multilateral institutions and the private sector.
• As Australia’s aid assistance to Indonesia grows, the education, infrastructure and social protection sectors will be priority areas for expansion.
KSI
(
Knowledge Sector Initiative
)
• Inisiatif Sektor Pengetahuan (KSI) merupakan komitmen bersama Pemerintah Indonesia & Australia yg bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan rakyat Indonesia melalui
penerapan kebijakan public yg lebih berkualitas dg menggunakan penelitian, analisis, & bukti secara lebih baik.
• KSI mendukung lembaga-lembaga penelitian untuk meningkatkan kualitas & relevansi penelitian mereka, melalui penguatan kapasitas inti mereka, model manajemen yg baik, perencanaan keuangan strategis & SDM.
• KSI juga berusaha untuk mendukung upaya memperkecil kesenjangan antara penelitia & pembuat kebijakan. Meningkatkan keterampilan & mencari cara untuk
mengkomunikasikan temuan penelitian & menyediakan platform (wadah) yg mendukung komunikasi dua arah antara peneliti & pembuat kebijakan akan merupakan suatu hal yg mendasar dalam menjembatani kesenjangan ini.