PROPOSAL KEGIATAN
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
SOCIAL MARKETING & PELATIHAN PEMBUATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT UNTUK KAMPANYE GERAKAN ZERO WASTE BAGI REMAJA
Pengusul:
SUMAN JAYA, S.Sos.,M.Ikom. (0329018104)
BIDANG ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
2020
i HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Mengetahui, Ketua Kelompok PkM
Kurniawan Prasetyo, M.Ikom NIK: 618920189
Jakarta, 23 November 2020 Ketua Tim
Sumanjaya, S.Sos, M.Ikom NIDN: 0329018104
Menyetujui, Dekan Fikom
Ponco Budi Sulistyo., M.Comm., PhD NIP: 1 0174 0251
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat
Dr. Inge Hutagalung., M.Si NIP: 1 1359 0380
1. Judul Pengabdian Masyarakat : Social Marketing & Pelatihan Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat Untuk Kampanye Gerakan Zero Waste (Minim Sampah) Bagi Remaja
2. Ketua Pelaksana a. Nama
b. NIDN
c. Jabatan Fungsional d. Fakultas/Program Studi e. Nomor HP
f. Alamat Surel (e-mail)
: : : : : :
Suman Jaya, S. Sos, M. Ikom 0329018104
Asisten Ahli
Ilmu Komunikasi / Marcomm 08197900221
sumanjaya@mercubuana.ac.id 3. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota
b. Nama Anggota Pelaksana I c. Nama Anggota Pelaksana II
: : :
- -
4. Mahasiswa : 1. Merli Nur Citrasari (44318010050) 2. Meyli Nurhasanah (44318010054) 5. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah Kegiatan b. Kotamadya c. Propinsi
d. Jarak ke Lokasi Kegiatan : : : :
Marunda, Cilincing
Jakarta Utara DKI Jakarta 41 KM
6. Nama Mitra : Pemda Jakarta Utara 7. Luaran yang dihasilkan : Jurnal PPM
8. Jangka Waktu : 5 bulan
9. Biaya yang Diperlukan a. Sumber dari PPM UMB b. Sumber Mitra (In Kind) c. Jumlah
: :
Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 1.500.000 Rp. 5.500.000
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan………... i
Daftar isi ……… ii
Ringkasan proposal ……….. iii
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1 Analisis Situasi……… ... 1
1.2 Perumusan Masalah……….. 3
1.3 Tinjauan Pustaka ……….…... 4
1.4 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran……… 9
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN………11
2.1 Solusi………..………..11
2.2 Target Luaran ……….11
BAB III METODE PELAKSANAAN………...………... 13
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah……… ... 13
3.2 Metode Kegiatan……...………13
1.3 Khalayak Sasaran ……….….... 13
1.4 Rancangan Evaluasi………..……… 13 BAB IV BIAYA & JADWAL KEGIATAN…….……… 14
4.1 Anggaran Biaya ………. 14
4.2 Jadwal Pelaksanaan ………. 15
DAFTAR PUSTAKA……….…… 16 LAMPIRAN
Biodata
iii RINGKASAN
Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini tidak menutup kemungkinan menimbulkan sejumlah persoalan lanjutan, diantaranya adalah produksi sampah dan pembuangannya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2016 timbulan sampah di Indonesia mencapai 65 juta ton/tahun dari 261 juta penduduk Indonesia. Timbulan sampah makin banyak seiring meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah.
Sampah plastik menempati posisi kedua dengan 14% disusul sampah kertas 9% dan karet 5,5%. Sampah lainnya terdiri atas logam, kain, kaca, dan jenis sampah lainnya. Sesuai data tersebut menunjukan dalam 10 tahun terakhir banyaknya sampah plastik terus meningkat.
Tak dapat di pungkiri sampah yang tidak di kelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran di lingkungan kita. BPS memprediksi pada tahun 2025, jumlah timbulan sampah di perkotaan akan terus bertambah menjadi 1,42 kg/orang/hari atau 2,2 miliar ton sampah/tahun yang berasal dari 4,3 miliar orang penduduk Indonesia.
Untuk itu diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk melakukan upaya meminimalisir jumlah buangan sisa konsumsi pada rumah tangga. Berdasarkan permasalahan ini penulis berkeinginan untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan memberikan penyuluhan/kampanye gerakan minim sampah (zero waste) serta memberikan pelatihan pada remaja tentang pembuatan iklan layanan masyarakat dengan tema Zero Waste. Sasaran dari pengabdian masyarakat dengan tema Zero Waste (minim sampah) ini adalah untuk kalangan usia remaja milenial yang akrab dengan smartphone, pengguna aktif media social dengan tujuan untuk memberikan kesadaran peduli lingkungan kepada generasi milenial Indonesia untuk lebih kritis dan proaktif membawa perubahan dengan di mulai dari kebiasan sehari-hari, diharapkan dapat menginspirasi, ditiru dan diterapkan dilingkungan keluarga hingga masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi
Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini tidak menutup kemungkinan menimbulkan sejumlah persoalan lanjutan, diantaranya adalah produksi sampah dan pembuangannya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2016 timbulan sampah di Indonesia mencapai 65 juta ton/tahun dari 261 juta penduduk Indonesia. Timbulan sampah makin banyak seiring meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah.1
Sampah plastik menempati posisi kedua dengan 14% disusul sampah kertas 9% dan karet 5,5%. Sampah lainnya terdiri atas logam, kain, kaca, dan jenis sampah lainnya. Sesuai data tersebut menunjukan dalam 10 tahun terakhir banyaknya sampah plastik terus meningkat.
Tak dapat di pungkiri sampah yang tidak di kelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran di lingkungan kita.
Komposisi Sampah di Indonesia Berdasarkan Jenis Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2017
2 BPS memprediksi pada tahun 2025, jumlah timbulan sampah di perkotaan akan terus bertambah menjadi 1,42 kg/orang/hari atau 2,2 miliar ton sampah/tahun yang berasal dari 4,3 miliar orang penduduk Indonesia.2
Permasalahan yang muncul atau sering terjadi di TPA akan merambat ke hulu yang mengakibatkan terhentinya atau terhambatnya pengangkutan sampah dari sumber sampah ke TPA. Sampah merupakan musuh bagi lingkungan karena mampu menimbulkan dan mencermari lingkukan. Lingkungan yang tercemar oleh pembuangan sampah akhirnya akan kotor, kumuh, jorok dan bau kemuadian akan menimbulkan penyakit seharusnya pembuangan sama merupakan masalah yang harus di tangani pada awal yang harus di perhatikan secara pokok atau utama agar tidak mengakibatkan masalah yang begitu cukup serius dalam masalah lingkungan di Indonesia.
Walaupun telah di atur undang-undang tentang pelanggaran membuang sampah sembarangan akan mendapat denda atau di kenakan sanksi, akan tetapi lain hal nya dengan warga Indonesia, walaupun sudah di peringati di larang membuang sampah sembarangan tetap saja di lakukan dan akhirnya akan menimbulkan keadaan lingkungan tidak bersih atau dengan bahsa kasarnya kotor.
Dalam sampah rumah tangga dapat di bedakan yaitu ada sampah kering dan sampah basah jika ini berjalan dengan baik maka akan mengurangi pembuangan sampah yang tidak teratur dan polusi lingkungan. Kesadaran pikiran dan pandai dalam membuang sampah juga sangat penting agar mudah di daur ulang kembali.
Pembuangan sampah yang tidak teratur (tidak pada tempatnya) menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia walaupun itu akhirnya menjadi penyebab kerusakan lingkungan dan ketidaknyamanan untuk mereka sendiri. Walaupun telah di sediakan tempat sampah di sekeliling atau pada suatu tempat umum seperti di jalanan, taman, sekolah, rumah sakit, dan di tempat lainnya.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kebersihan lingkungan tetap saja melakukan hal tersebut. Bahayanya membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan berbagai masalah dan berbagai penyakit. Penyakit yang di maksud yaitu Hepatitis A, Disentri, Salmonellosis, Penyakit Pes, Demam Bedarah. Sampah juga bisa meracuni air sungai yang di pakai sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
2 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/01/komposisi-sampah-di-indonesia-didominasi- sampah-organik
Akan tetapi, perlakuan manusia yang tidak membuang sampah pada tempatnya menyebabkan kerusakan lingkungan. Kebiasaan membuang sampah sembarangan mengakibatkan sampah menumpuk di kali atau aliran sungai. Akibatnya, ekosistem di dalam sungai akan rusak. Terutama hewan yang hidup di sungai seperti ikan. Bukan hanya itu, ulah manusia yang membuang sampah di sungai dapat menyebabkan tersumbatnya saluran sungai dan dapat menyebabkan banjir besar dan akan masuk di pemukiman warga sekitar sungai.
Pemerintah sendiri terlihat serius memecahkan masalah sampah, misalnya dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No.97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yang menargetkan pengurangan sampah rumah tangga dan sampah sejenis dengan besaran sampah rumah tangga 30 persen dan penanganannya sebesar 70 persen.
Berdasarkan permasalahan ini penulis berminat untuk melakukan pengabdian dengan memberikan wawasan tentang gerakan Zero waste / minim sampah serta pelatihan pembuatan poster penyuluhan/kampanye gerakan minim sampah (zero waste) pada siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan di wilayah Cilincing-Marunda Jakarta Utara tentang pentingnya mengupayakan gerakan hidup minim sampah (Zero Waste)
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a) Informasi tentang gerakan Zero Waste masih sangat minim disosialisasikan kepada remaja terutama setingkat SMK / SMU, sampai saat ini sosialisasinya hanya pada tahap
“Buanglah Sampah Pada Tempatnya”, belum sampai pada tahap upaya mengurangi jumlah sampah atau “Zero Waste”
b) Kesadaran dan pemahaman serta pengetahuan masyarakat, terutama para remaja terhadap permasalahan sampah dan upaya untuk meminimalisir sampah dari setiap aktivitas yang dilakukan.
c) Pengetahuan yang dimiliki remaja, terutama siswa-siswi SMK terutama jurusan Multimedia tentang pembuatan iklan layanan masyarakat dengan tema zero waste/
minim sampah masih sangat terbatas.
4 1.3. Tinjauan Pustaka
1.3.1. Gerakan minim sampah (Zero waste)
Zero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali. Zero waste juga soal menjauhi single use plastic atau plastik yang hanya digunakan sekali. Tujuannya adalah agar sampah tidak dikirim ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).3 Jadi zerowaste itu tidak hanya mengenai recycle atau mendaur ulang. Ini miskonsepsi yang umumnya terjadi. Padahal sebenernya minim sampah (zero waste) antara lain:
1. Menolak (Refuse) barang yang tidak kita perlukan
2. Mengurangi (Reduce) barang yang kita perlukan atau bisa dikenal dengan istilah decluttering
3. Menggunakan kembali (Reuse/Rerpurpose) barang yang sudah terbeli atau sudah kita miliki
4. Mendaur ulang (Recycle) barang yang tidak bisa kita tolak dan kita gunakan kembali
5. Mengompos (ROT) sampah lainnya (sampah organik)
Gambar 1. Diagram Zero Waste oleh Bea Johnson
3 https://sustaination.id/whatzerowaste/
Lebih lanjut gaya hidup nol sampah, atau zero waste lifestyle bukan hanya sekedar hidup dengan mengurangi jumlah sampah yang terbuang ke TPA, tetapi juga mendobrak dan mendefinisikan kembali sistem perekonomian yang ada saat ini. Saat ini kita hidup di dalam sistem perekonomian yang bergerak secara satu arah atau biasa disebut dengan linear economy dimana produk – produk yang ada saat ini memiliki batas akhir pemakaian sehingga kita sebagai konsumen ‘dipaksa’ untuk membelinya kembali. Di dalam tatanan linear economy, kita mengambil sumber daya dari bumi (tanpa menggantinya), untuk kemudian kita pakai dan pada akhirnya kita buang ke TPA. Linear economy menciptakan keadaan ekonomi yang tidak ramah lingkungan dan unsustainable. Harga barang meningkat seiring dengan semakin jarangnya bahan baku material produksi dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan menyebabkan kerusakan lingkungan yang menjadi masalah untuk bumi dan generasi selanjutnya di masa depan.
Tujuan dari zero waste lifestyle adalah untuk mendorong peralihan dari linear economy menjadi circular economy dimana kita menghindari penggunaan sumber daya alam yang terbatas dan menghapus limbah dan polusi dari tatanan sosial secara menyeluruh. Dalam circular economy kita menciptakan sistem dimana penggunaan sumber daya alam dapat di kembalikan ke dalam sistem. Lihat diagram dari Ellen MacArthur Foundation untuk lebih jelas mengenai circular economy.
Gambar 2. Ilustrasi Linear Recycling & Circular Economy oleh Ellen MacArthur Foundation
6 Pada akhirnya, kita sebagai konsumen menjadi penentu kemana arah gerakan perekonomian dunia. Kita bisa memilih untuk menjadi lebih bijak dalam membeli barang yang habis terpakai sehingga mendorong perubahan dari linear economy menjadi circular economy.
Dalam keberjalanannya, tidak ada yang sempurna dalam gaya hidup bebas sampah.
Jangan jadi alasan ketidaksempurnaan ini untuk tidak memulai. Kita harus memulainya di satu titik demi masa depan bumi dan anak-cucu kita nanti. Intinya zero waste menantang kita semua untuk mengevaluasi gaya hidup kita dan melihat bagaimana sesuatu yang kita konsumsi bisa berdampak negatif terhadap lingkungan. Kenyamanan yang berbentuk dengan produk murah, material yang tidak bisa didaur ulang merusak kesehatan planet kita dan berkembangnya manusia dan spesies hewan di seluruh dunia. Bea Johnson dari Zero Waste Home mempopulerkan 5 R ini: “Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot” atau di dalam bahasa indonesia
“Menolak, Mengurangi, Menggunakan Kembali, Daur Ulang, Membusukkan.”. 5R ini menjadi pegangan untuk mengarah kepada gaya hidup tanpa limbah sehingga dapat menciptakan lebih sedikit limbah dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.
1.3.2. Pemasaran Sosial
Pemasaran sosial menggunakan prinsip-prinsip dan teknik pemasaran untuk memengaruhi audien sasaran agar segera secara sukarela menerima, menolak, memodifikasi atau mengabaikan perilaku tertentu untuk manfaat individu, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan.4 Selain itu menurut Nancy R. Lee, Michael L. Rothschild, dan Bill Smith dalam buku Social Marketing Influencing Behaviors for Good (2011: 7), pemasaran sosial adalah proses yang menggunakan prinsip-prinsip pemasaran dan teknik untuk memengaruhi perilaku khalayak sasaran yang akan menguntungkan masyarakat serta individu.
Pemasaran sosial sering juga disebut dengan kampanye sosial karena dalam pelaksanaannya menggunakan strategi kampanye. Hal yang dikampanyekan adalah cara-cara atau produk sosial untuk mengatasi masalah sosial yang ada di masyarakat.5 Rogers dan Storey (dalam Venus, 2004: 7) mendefiniskan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”.
4 1 Kotler, Philip., Lee, Nancy., Roberto, Ned, Social Marketing Improving The Quality of Life. London: Sage Publication, Inc, 2002, hlm 5
5 Wahyuni Pudjiastuti, Social Marketing: Strategi Jitu Mengatasi Masalah Sosial di Indonesia, Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2016, hlm 6
Pemasaran sosial dalam buku Wahyuni Pudjiastuti (2016: 6), Kotler dan Seymore mengatakan bahwa selain menggunakan 4P (Product, Price, Place, dan Promotion) elemennya perlu ditambahkan dengan 3P. Kotler menambahkan Personnel, Process, and Presentation, sedangkan Seymore menambahkan Producer, Purchaser, dan Probing. Hal tersebut ditegaskan oleh Dr. Bill Smith dalam buku Social Marketing Influencing Behaviors for Good (2011: 2) yang mengatakan:
“I believe the genius of modern marketing is not 4Ps, or audience research, or even exchange, but rather the management paradigm that studies, selects, balances, and manipulates the 4Ps to achieve behavior change. We keep shortening “the marketing mix” to the 4Ps. And I would argue that it is the “mix” that matters most. This is exactly what all the message campaigns miss—they never ask about the other 3Ps and that is why so many of them fail.
Menurut peneliti, Dr. Bill Smith menekankan bahwa selain bauran pemasaran terdapat 3P yang tidak pernah dipersoalkan, sehingga itulah mengapa banyak dari social marketer banyak yang mengalami kegagalan. Dalam penelitian ini, peneliti memilih 3P yang ditambahkan oleh Kotler. Dengan demikian elemen-elemen pemasaran sosial menurut Kotler dalam buku Wahyuni Pudjiastuti (2016: 7-8) menjadi sebagai berikut:
Gambar 3. 7P menurut Phillip Kotler
a. Personnel adalah pihak yang ingin menjual dan menyampaikan produk social pada sasaran.
b. Presentation bahwa seorang social marketer perlu menunjukkan secara jelas dan lengkap produk sosial yang ditawarkan sehingga khalayak tertarik dan menggunakannya. Mempresentasikan produk sosial sangat penting agar target sasaran yakni dan kemudian mau memanfaatkannya.
8 c. Process bahwa social marketer perlu menunjukkan secara lengkap dan jelas langkah-
langkah yang harus diambil oleh target sasaran agar mereka dengan mudah bisa mendapatkan produk sosial yang ditawarkan.
Untuk lebih menjabarkan tentang bauran pemasaran yang juga digunakan dalam pemasaran sosial, maka peneliti memilih bauran pemasaran/marketing mix dari Kotler & Zaltman yang meliputi:6
a) Produk
Dalam pemasaran sosial, social marketer juga harus mempelajari sasaran dan desain produk yang sesuai. Mereka harus “mengemas” gagasan sosial dengan cara yang diinginkan target audiens dan mereka bersedia menggunakan. Jika dalam komersial marketing, segala sesuatu yang ditawarkan tersebut merupakan barang dan jasa, pada social marketing yang ditawarkan adalah ide, gagasan dan perubahan perilaku (Lefebvre & Flora, 1988:306). Teori pemasaran tradisional mengajukan bahwa dari perspektif pelanggan, produk lebih dari sekedar fitur, kualitas, nama, dan gaya. Tiga tingkatan dalam produk terdiri dari: core product atau keuntungan dari perilaku yang ditawarkan, actual product perilaku itu sendiri dan augmented product – produk dan jasa pendukung dari perilaku yang ditawarkan.
b) Price
Harga adalah biaya yang audiens keluarkan untuk mengadopsi perilaku yang diinginkan. Teori pemasaran tradisional juga memiliki definisi yang sama yaitu: “The amount of money charged for a product or service, or the sum of the values that consumers exchange for the benefits using the product or service” Biaya untuk mengadopsi tersebut adalah monetary dan nonmonetary. Biaya monetary dalam lingkungan pemasaran sosial yang paling sering berhubungan dengan barang dan jasa yang terkait dengan mengadopsi perilaku (misalnya, membeli rompi hidup atau membayar untuk kelas berenang untuk balita). Biaya non-moneter, termasuk biaya yang terkait dengan waktu, usaha, dan energi yang dibutuhkan untuk mengadopsi, risiko dan kerugian psikologis yang mungkin dirasakan atau dialami, dan setiap ketidaknyamanan fisik yang mungkin berhubungan dengan perilaku.
c) Place/Distribution
6 Philip Kotler and Gerald Zaltman, Social Marketing; An Approach to Planned Social Change. The Journal of Marketing, 1971, hlm 7-9
Mengacu pada saluran distribusi yang digunakan oleh pemasar dalam rangka menyampaikan produk yang ditawarkan kepada target audiens (Lefebvre & Flora, 1988: 307). Para ahli pemasaran menyatakan bahwa dalam menyampaikan produk yang ditawarkan kepada target audiens, para pemasar dapat menggunakan perantara. Dalam social marketing terdapat beberapa pola distribusi yaitu (1) zero level channel, (2) one- level channel, (3) two-level channel dan (4) three-level channel.
d) Promotion
Lefebvre & Flora (1988: 308) menekankan bahwa dalam konteks social marketing, promosi haruslah sesuai dengan perilaku yang ingin ditawarkan, harga, saluran distribusi dan kelompok audiens yang ingin dituju. Sering kali promosi yang dilajukan seorang pemasar tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan sehingga membuat target audiens resisten terhadap produk/perilaku yang ditawarkan. Jika promosi digunakan secara efisien dan tepat, maka program-program social marketing akan berjalan lebih efektif dan sesuai dengan tujuan.
1.4 Gambaran umum masyarakat sasaran 1.4.1. Lokasi
Lokasi pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan 49, Jl.
Rorotan-Marunda No.60, RT.6/RW.4, Marunda, Kec. Cilincing, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14120
Peta Lokasi
10 1.4.1. Sasaran
Sasaran dari pengabdian masyarakat dengan tema minim sampah ini adalah untuk kalangan usia remaja milenial, dengan tujuan untuk memberikan kesadaran peduli lingkungan kepada generasi milenial Indonesia untuk lebih kritis dan proaktif membawa perubahan dengan dimulai dari kebiasan sehari-hari.
1.4.3 Kondisi masyarakat
Saat ini prilaku manusia yang mayoritas menggunakan plastik kemasan sekali pakai menyebabkan timbulan sampah semakin besar dan dalam waktu dekat bisa tidak tertampung lagi di TPA. Masyarakat masih menganggap bahwa sampah yang tidak ada di depan rumahnya, berarti permasalahan sisa konsumsinya telah selesai, padahal sisa konsumsinya menumpuk serta menyebabkan kerusakan lingkungan ditempat lain. Kebiasaan membuang sampah sembarangan mengakibatkan sampah menumpuk di kali atau aliran sungai. Akibatnya, ekosistem di dalam sungai akan rusak. Terutama hewan yang hidup di sungai seperti ikan.
Bukan hanya itu, ulah manusia yang membuang sampah di sungai dapat menyebabkan tersumbatnya saluran sungai dan dapat menyebabkan banjir besar dan akan masuk di pemukiman warga sekitar sungai.
BAB II
SOLUSI & TARGET LUARAN 2.1. Solusi
Solusi yang ditawarkan/ metode kegiatan yang digunakan dalam kegiatan pelatihan adalah:
1. Pemutaran video tentang dampak sampah bagi lingkungan
2. Ceramah yaitu memberikan pengetahuan kepada siswa tentang permasalahan sampah di Indonesia serta dunia, materi tentang iklan layanan masyarakat dan membuat konsep iklan layanan masyarakat dengan tema zero waste melalui presentasi power point (PPT)
3. Tanya Jawab yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, serta pemateri memberikan pertanyaan untuk menarik keaktifan siswa dalam mengikuti materi pembuatan iklan layanan masyarakat
Keberhasilan dari adanya penyuluhan yaitu jika nilai dari hasil post test lebih tinggi dari nilai pretest.
2.2. Target luaran
1. Peningkatan pengetahuan siswa tentang dampak sampah bagi lingkungan 2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mencari data yang valid untuk
dijadikan bahan untuk membuat iklan layanan masyarakat dengan tujuan sosialisasi gerakan Zero Waste (minim sampah)
3. Diharapkan peserta mengaplikasikan gerakan minim sampah dari hal yang termudah, menularkan ilmu pengetahuannya tentang gerakan minim sampah (zero waste) yang dimiliki sehingga bisa menginspirasi orang-orang di sekitarnya.
12 Tabel 2.2
Target Luaran
No Jenis Luaran Indikator
Capaian 1 Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding (1 Tidak 2 Publikasi pada media massa cetak/online/ repocitory PT(6 Ya 3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas/kuantitas, serta nilai tambah
barang,jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya) (4
Ya
4 Peningkatan penerapan IPTEK di masyarakat (mekanisme IT, dan manajemen) (4 Ya 5 Perbaikan tata nilai di masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan,
ketentraman, pendidikan, kesehatan) (2
Ya
6 Publikasi jurnal internasional(1 Tidak
7 Jasa, rekayasa sosial, metode atau system, produk/barang(5 Tidak
8 Inovasi baru TTG(5 Tidak
9 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten Sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain produk industri, Perlindungan varietas tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu) (3
Tidak
10 Buku ber ISBN(6 Tidak
1) Isi dengan belum/tidak ada, draf, submitted, reviewed, atau accepted/published
2) dengan belum/tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan
3) Isi dengan belum/tidak ada, draf, atau terdaftar/granted
4) Isi dengan belum/tidak ada, produk, penerapan, besar peningkatan
5) Isi dengan belum/tidak ada, draf, produk, atau penerapan
6) Isi dengan belum/tidak ada, draf, proses editing/sudah terbit
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Kegiatan workshop/pelatihan pembuatan poster kampanye Zero Waste/ minim sampah ini dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi upaya gerakan minim sampah dengan cara memberikan materi dan praktek pembuatan poster iklan layanan masyarakat.
3.2 METODE KEGIATAN
Metode kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah diidentifikasi dan dirumuskan tersebut di atas, maka pelatihan dilakukan selama satu jam secara daring (online) dengan menggunakan beberapa metode pelatihan, yaitu:
1. Ceramah
Metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep-konsep yang penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh peserta pelatihan.
2. Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan kepada peserta setelah mendengarkan pemaparan materi kampanye gerakan minim sampah dan pembuatan iklan layanan masyarakat dalam bentuk poster untuk media sosial
3. Simulasi/Praktek
Setelah pemaparan materi dan tanya jawab, para peserta pelatihan melakukan praktek bagaimana membuat iklan layanan masyarakat dengan tema kampanye zero waste (minim sampah)
3.3 KHALAYAK SASARAN
Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah para remaja terutama remaja, siswa SMK jurusan Multimedia, pengguna smartphone yang akrab dengan social media. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dengan peserta berjumlah ±40 orang.
3.4 RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada tahap akhir dari kegiatan, melalui pengumpulan data berdasarkan pengamatan terhadap jalannya kegiatan sosialisasi. Pada tahap presentasi, evaluasi dilakukan dengan menyimpulkan pemahaman peserta. Hasil sosialisasi diukur dengan
14 BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1. Anggaran Biaya
Format Ringkasan Biaya Pengabdian Masyarakat yang diajukan
3.2. Rincian Biaya Mitra (in Kind)
No. Uraian Harga Satuan Jumlah
1 Tempat Pelaksanaan 1.000.000 1 1.000.000
2 Sewa proyektor,screen, Laptop 500.000 1 Paket 500.000
Jumlah 1.500.000
No. URAIAN JUMLAH
UNIT
HARGA/UNIT (RP)
ANGGARAN (RP) 1 Upah Dan Jasa Kerja
Penulisan Proposal 1 700.000 700.000
Pembicara 1 500.000 500.000
2 Pembuatan Video Tutorial
Videografer & Tim Editing 3 1.500.000 1.500.000
3 Dokumentasi 200.000 200.000
4 Biaya Publikasi 500.000
5 Konsumsi Makan Siang
Konsumsi tim 4 orang x 2
hari
25.000 200.000
6 Lain-lain
Kuota Internet 1 350.000 350.000
7 Transportasi 1 250.000 250.000
TOTAL 4.000.000
4.2. Jadwal Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini direncanakan sebagai berikut:
No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Tahun 2020 Tahun 2021
November Desember Januari Februari Maret 1 Pembuatan Proposal
2 Perijinan, Persiapan 3 Pelaksanaan, olah
data 4 Monev,
Penyelesaian Administrasi
5 Pembuatan Laporan
Keterangan:
1. November minggu ke 4 survey lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan 2. Desember minggu ke 1 hingga ke 4 melakukan perijinan (surat menyurat), persiapan
kegiatan (BAP, daftar hadir, materi, media yang digunakan dll),
3. Januari adalah pelaksanaan kegiatan (pelatihan) serta melakukan pengolahan data dari hasil pretest dan pos test serta penyelesaian administrasi dengan tempat pelaksanaan kegiatan 4. Februari minggu ke 2 sampai minggu ke 4 monitoring dan evaluation serta penyelesaian
administrasi
5. Pada bulan Maret disusun pembuatan laporan
16 Daftar Pustaka
Kotler, Philip., Lee, Nancy., Roberto, Ned, Social Marketing Improving The Quality of Life. London: Sage Publication, Inc, 2002
Wahyuni Pudjiastuti, Social Marketing: Strategi Jitu Mengatasi Masalah Sosial di Indonesia, Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2016
Philip Kotler and Gerald Zaltman, Social Marketing; An Approach to Planned Social Change. The Journal of Marketing, 1971
https://www.mongabay.co.id/2019/09/27/dua-langkah-atasi-sampah/
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/01/komposisi-sampah-di- indonesia-didominasi-sampah-organik
https://lingkunganhidup.jakarta.go.id/dampak-negatif-minyak-jelantah-bagi- lingkungan-dan-kesehatan/
https://sustaination.id/whatzerowaste/
Lampiran Biodata Ketua Pelaksana A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap & Gelar Suman Jaya. S.Sos, M.Ikom
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional/Golongan Asisten Ahli
4 NIP / NIK/ Identitas lainnya 3671122901810001
5 NIDN 03-2901-8104
6 Sertifikasi -
7 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 29 Januari 1981
8 E-mail sumanjaya@mercubuana.ac.id /
jayasuman29@gmail.com
9 Nomor Telepon / HP 0819 7900221
10 Alamat Kantor Overture Creative Works
Komplek Pondok Bahar Permai, Jl. Cendana 1, Blok P1. No.22. Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Tangerang 15158
11 Alamat Rumah Komplek Pondok Bahar Permai, Jl. Cendana 1,
Blok P1. No.22. Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Tangerang 15158
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan 2 mahasiswa ditahun 2019 5 mahasiswa ditahun 2020
13 Mata Kuliah Yang Diampu Fotografi Digital
Advertising Photography Fotografi & Dokumentasi PR
Copywriting (Penulisan Naskah Iklan) Dasar-dasar Fotografi
Fotografi & Kamera TV Digital Fotografi Jurnalistik
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan PERGURUAN TINGGI
KEILMUAN TAHUN LULUS
2
2 Magister Univ. Mercubuana Media &
Komunikasi Politik
2014
3 Doktoral - - -
C. Pengalaman Mengajar No PERGURUAN
TINGGI
FAKULTAS MATA KULIAH SKS TAHUN AKADEMIK 1 Universitas Mercu
Buana
Ilmu Komunikasi
Fotografi Digital 3 2008/2009 Advertising Photography 3 2009 s/d
sekarang Fotografi & Dokumentasi
PR
3 2009/2010 Copywriting (Penulisan
Naskah Iklan)
3 2017 s/d Sekarang 2 Universitas
Muhammadiyah Jakarta
Ilmu Sosial
& Politik
Dasar-dasar Fotografi 2008/2009 3 Institut Teknologi &
Bisnis KALBE
Ilmu Komunikasi
Fotografi & Dokumentasi PR
3 2010/2011 4 Universitas DR.
HAMKA (UHAMKA)
Ilmu Sosial
& Politik
Fotografi Jurnalistik 3 2010/2011
D. Pengabdian Masyarakat
No JUDUL POSISI LEMBAGA
PENYELENGGARA
TAHUN 1 Workshop Fotografi Dasar
“Analog & Digital in Advertising Photo”
Pembicara Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
2010
2 Workshop “How to get Great Picture With Pocket Camera”
Pembicara Institut Teknologi &
Bisnis KALBE
2011 3 Pelatihan Melek Jurnalistik
bagi Pelajar SMA & SMK se- Jakarta Selatan
Pembicara Universitas DR. HAMKA (UHAMKA)
2012
4 Seminar Advertising Photography “Flad Corp”
Pembicara Hima Pariwara, Fikom Jurusan Marcomm &
Advertising Universitas Mercubuana
2017
5 Lomba Poster & Pitching
“CRAD-Z”
Juri Hima Pariwara, Fikom Jurusan Marcomm &
Advertising Universitas Mercubuana
2017
6 Pelatihan Industri Kreatif Bidang Fotografi
Pembicara Dinas Perdagangan &
Perindustrian Kota Depok-Jawa Barat
2018
7 Workshop Pembuatan Poster ILM Tentang Bahaya Rokok
Pembicara Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
2019 8 Pelatihan Industi Kreatif
Bidang Fotografi
Pembicara Dinas Perdagangan &
Perindustrian Kota Depok-Jawa Barat
2019
9 Sosialisasi Gerakan Minim Sampah & Workshop
Pembuatan Sabun Dari Minyak Jelantah
Pembicara Rumah Kreasi Anak Indonesia (RKAI)
2019
10 Sharing Session Fotografer Sebagai Sebuah Profesi
Pembicara SDIT Citra Az Zahra 2019 11 Sharing Session Program Zero
Waste di Keluarga
Pembicara Komunitas Ibu
Profesional Tangerang Kota
2019
12 Sosialisasi Gerakan Minim Sampah & Workshop
Pembuatan Sabun Dari Minyak Jelantah
Pembicara Komunitas Sedekah Seribu Sehari (Legoso- Ciputat, Kabupaten Tangerang Selatan)
2019
E. Organisasi Keprofesian & Keilmuan No ORGANISASI
KEPROFESIAN/
KEILMUAN
BIDANG JABATAN TAHUN
1 PT. Media Tiara Victory Penerbitan majalah MTV Trax
Fotografer 2004 2 Salto Film Rumah Produksi Film &
Penyelenggara Jakarta Internasional Film Festival (Jiffest)
Media Relation 2004
3 PT. Jagat Media & Bisnis Advertising Agency &
Penerbitan majalah (MTB, Cycling, Koran Indosat & MNS)
Fotografer 2005- 2009
4 Fakustas Ilmu Komunikasi, Jurusan Marcomm &
Advertising, Universitas Mercu Buana
Pendidikan Dosen home
based
2009- Sekarang
5 Dompet Dhuafa Republika (Penerbit majalah Swara Cinta)
Lembaga Swadaya Masyarakat
Fotografer 2011- 2012 6 PT.Barka Cahaya Mediatama Agency penerbitan
majalah Sehat Alami &
website
www.sehatalami.co
Fotografer 2013
4 7 OVERTURE Creative
Workz
Rumah Produksi Periklanan Cetak (Desain & Fotografi)
Direktur 2009- Sekarang
E. Organisasi Keprofesian & Keilmuan
No. Judul
Dihasilkan/
dipublikasikan pada
Tahun Penyajian/
Publikasi
Tingkat*
Loka
l Nasional
Inter- nasional
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Hasil Karya fotografi (Cover, liputan dan ilustrasi foto) pada Majalah Cycling “ Majalah Penggemar Sepeda”
Majalah Cycling Maret 2005 s/d
April 2009 √ √
2 Foto INSIDE INDOSAT (Advertorial untuk produk INDOSAT; IM3, Star one, Mentari, Matrix)
Majalah (Hai, Tempo, Aneka Yess, Femina, Gadis.) Koran (Kompas,Sindo, Koran Tempo, Republika, Warta Kota). Tabloid (Pulsa, Cek &
Ricek)
Oktober 2007
s/d Desember 2008
√
3 Hasil Karya fotografi (Cover, liputan dan ilustrasi foto) pada Majalah MTB “ BEST INDONESIAN MOUNTAIN BIKE
MAGAZINE”
2009
√ √
4 Hasil Karya fotografi pada tampilan website jagoanmuda.co
jagoanmuda.com 2009 √ √
6 PT.Excelcomindo
Pratama Tbk) untuk content edisi Ramadhan 1430 H
5 Hasil karya fotografi pada promotion
material (interior, katalog leaflet) untuk Criollo
“Chocolate &
Pastries”
(interior, katalog leaflet)
2009
√
6 Hasil Karya fotografi fashion busana muslim Nilz dan Dsafa pada leaflet dan website
nilzdc.com
2009
√ √
7 Foto untuk kalender & poster penanggulangan penyakit TB (Tubercullosis) lembaga swadaya PR-TB Aisyiyah.
Poster, brosur, Flipchart, Agenda
& kalender
2009 - 2016 √ √
8 Hasil Karya fotografi (Cover, liputan dan ilustrasi foto) pada Majalah SWARA CINTA (Penerbit Dompet Dhuafa)
Majalah SWARA CINTA (Penerbit Dompet Dhuafa)
Februari – Juni 2011
√
9 Diktat/ Tutorial fotografi “Tips
& Tricks Fotografi”
Diktat 2012 √
10 Konten foto untuk majalah NIRMALA
Majalah 2012 √
11 Foto Cover &
konten majalah SEHAT ALAMI, dan website sehatalami.co
Majalah Website
2012 √ √
12 Representasi Liberalisme Dalam Film Yang Dibintangi Aktris Porno Asing (Analisis
Semiotika Roland Barthes Pada Film Menculik Miyabi, Rintihan Kuntilanak Perawan, Pocong Mati Goyang Pinggul
Jurnal 2015 √ √
13 Desain & foto poster, Annual Report ,Company Profile, Buletin majalah internal SEMANGAT BERINDONESI A, dan beberapa materi cetak untuk YBM-BRI (Yayasan Baitul Maal - Bank Rakyat Indonesia)
Foto poster, Annual Report, Workshop Proceeding, Company Profile, Buletin, majalah internal
2014-2017 √ √
14 Foto-foto untuk Annual Report 2016 PT. J
Annual Report website
2017 √ √
8 Semua data yang saya isikan dan tercantum adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum. Apabila dikemudian hari dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
Tangerang, 20 November 2020
Suman Jaya S.Sos, M.Ikom Resources Asia
Pasifik. Tbk 15 Foto-foto untuk
Annual Report 2016 PT. Radana Bhaskara Finance Tbk
Annual Report 2017 √ √