• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT INDONESIA BERBASIS WEB SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT INDONESIA BERBASIS WEB SKRIPSI"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

i

APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT INDONESIA

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Pada Progam Studi Teknik Informatika

Disusunoleh

:

Meysi Pramita Br Sembiring

145314096

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

APPLICATION OF INDONESIAN SIGN LANGUAGE

DICTIONARY WEB-BASED

A THESIS

Presented as a Partial Fullfillment of The Requirements to Obtain The Sarjana Komputer Degree

in Informatics Engineering Study Program

Created by

:

Meysi Pramita Br Sembiring 145314096

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)
(4)
(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Tuhan yang Maha Esa. Terimakasih atas cinta dan berkat yang selalu Tuhan berikan kepada saya.

2. Bapak dan Mamak saya yang tercinta. Terimakasih atas cinta, doa, dan dukungan yang selalu diberikan kepada saya.

3. Kakak saya Duwi dan adik saya Soni yang saya sayangi. Terimakasih atas dukungan dan semangat yang selalu diberikan kepada saya. Terimakasih karna selalu mendengar keluh kesah saya dan selalu memberi nasihat yang baik.

4. Semua teman-teman masa perkulihan.

(6)

vi

HALAMAN MOTTO

“Terus berusaha, jangan menyerah sehingga membuat yang

menghina berbalik MEMUJA 

Jangan berkecil hati karena iri dan dengki hanya

menghancurkan diri 

Jangan turun dan ikut memilih mundur dan kemudian menjadi

bagian dari mereka para pemeran sampingan

Ketika kamu memulai sesuatu maka sesuatu itu sudah memiliki

(7)
(8)
(9)

ix

ABSTRAK

Tunarungu adalah istilah untuk seseorang yang memiliki gangguan pendengaran sebagian atau keseluruhan. Tunarungu merupakan kondisi dimana indra pendengaran tidak dapat bekerja seperti yang seharusnya sehingga menyebabkan penderita merasa kesulitan atau tidak dapat mendengar suara-suara yang ada disekitarnya. Para penyandang tunarungu menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang Bahasa isyarat sering sekali membuat masyarakat merasa kesulitan untuk menyampaikan gagasan mereka kepada penyandang tunarungu.

Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web adalah aplikasi yang berfungsi untuk menampilkan potongan-potongan video Bahasa isyarat berdasarkan kata atau kalimat yang diinputkan pengguna dan juga dapat digunakan untuk memperlajari Bahasa isyarat.

Berdasarkan hasil uji coba terhadap pengguna (masyarakat umun dan admin), dapat disimpulkan bahawa Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini membantu pengguna untuk menyampaikan gagasan kepada para penyandang tunarungu dan juga membantu masyarakat dalam mempelajari Bahasa isyarat.

(10)

x

ABSTRACT

Deaf is a term for a person who has a hearing impairment in part or whole. Deaf is a condition where the senses of hearing may not work as it should so that’s make a deaf person find it difficult or unable to hear sounds that exist

around them. The deaf people use sign language to communicate. The lack of public knowledge about sign language often make the community feel it difficult to convey their ideas to the deaf persons.

Application of Indonesian sign language Dictionary Web-based that is used to display the video pieces of sign language based on words or phrases that are input by user and can also be used for sign-language colleagues specializing.

Based on the results of trials against the user (community public and admin), it can be concluded that the Application of Indonesian sign language Dictionary Web-based it helps users to convey the idea to a deaf person and also help community in learning sign language.

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan, atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian dan penulisan tugas akhir ini berjalan dengan baik dari awal hingga akhir karena adanya dukungan doa, semangat dan motivasi yang diberikan oleh banyak pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan yang selalu memberkati, menyertai, dan memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

2. Keluarga besar pak Sembiring tercinta, Bapak Sembiring, Mamak Ginting, si kakak Duwi, dan si adek soni untuk setiap doa, kasih sayang, cinta,

motivasi, serta dukungan yang selalu diberikan.

3. Ibu Agnes Maria Polina S.Kom., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan sabar, serta memberikan saran, motivasi,

waktu, pikiran, dan tenaga sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini dengan baik.

4. Bapak Sudi Mungkasi S.Si., M.Math.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(12)
(13)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Judul (Bahasa Inggris) ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Persembahan ...v

Halaman Motto ... vi

Halaman Pernyataan Keaslian Karya ... vii

Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... viii

Abstrak ... ix

Abstract ...x

Kata Pengantar ... xi

Daftar Isi ... xiii

Daftar Tabel ... xvii

Daftar Gambar ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...4

1.4 Batasan Masalah...4

1.5 Sistematika Penulisan ...5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Tunarungu ...7

2.2Bahasa Isyarat ...7

(14)

xiv

2.3Aplikasi Berbasis Web ...10

2.4Hypertext Prepocessor(PHP) ...10

2.4.1 PHP Fuction ...11

2.5Cascading Style Sheet(CSS) ...12

2.6Basis Data ...12

2.6.1 Oracle ...13

2.7Metode Waterfall ...16

2.8Notasi Pemodelan Sistem ...18

2.8.1 Use Case Diagram...18

2.8.2 Database Conceptual Design ...19

2.8.3 Logical Design dan Physical Design ...20

2.8.4 Pemodelan Proses ...22

2.9Tinjauan Pustaka ...22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode Penelitian...21

3.2Spesifikasi Alat ...24

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1Communication ...26

4.2Notasi Analisa Sistem ...27

4.2.1 Gambaran Umum Sistem ...27

4.2.2 Analisa Kebutuhan ...28

4.2.2.1Kebutuhan Admin ...28

4.2.2.2Kebutuhan Pengguna ...28

(15)

xv

4.2.4 Use Case Diagram ...31

4.2.5 Narasi Use Case ...32

4.2.6 Pemodelan Proses ...39

4.2.6.1Diagram Konteks ...39

4.2.6.2Diagram Berjenjang ...40

4.2.7 Pemodelan Data ...40

4.2.7.1DFD level 1 ...41

4.2.7.2DFD level 2 ...41

4.3Perancangan Sistem ...42

4.3.1 Perancangan Basis Data ...42

4.3.1.1Desain Basis Data Konseptual (ERD) ...42

4.3.1.2Desain Basis Data Logikal ...43

4.3.1.3Desain Fisikal Basis Data...44

4.3.2 Menu dan Desain Antarmuka Sistem ...45

4.3.2.1Perancangan Halaman Utama ...45

4.3.2.2Perancangan Halaman Login ...46

4.3.2.3Perancangan Halaman Berhasil ...46

4.3.2.4Perancangan Halaman Tampil Data Isyarat ...47

4.3.2.5Perancangan Halaman Tambah data Isyarat ...48

4.3.2.6Perancangan halaman Edit data Isyarat...49

4.3.2.7Perancangan Halaman Hapus Data Isyarat ...50

4.3.2.8Perancangan halaman tampil Video Isyarat ...51

(16)

xvi

5.2Implementasi Sistem ...53

5.2.1 Halaman Pengguna...53

5.2.2 Halaman Admin ...55

BAB VI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL 6.1Analisis Hasil Uji Coba Sistem (Alpha Test) ...63

6.2Analisa Hasil Uji Coba Sistem Pada Masyarakat (Beta Test)...65

6.2.1 Form Kuisioner ...65

6.2.2 Hasil Uji Coba terhadap Pengguna ...65

6.2.3 Hasil Uji Coba Terhadap Admin ...78

6.2.4 Hasil Uji Coba Terhadap Ahli (Pakar Bahasa Isyarat) ...82

6.2.5 Hasil pengujian Terhadap Penyandang Tunarungu ...86

BAB VII PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...94

4.1 Saran ...95

5.1DAFTAR PUSTAKA ...96

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner ...26

Tabel 4.2 Narasi Login ...31

Tabel 4.3 Narasi Tambah Isyarat ...34

Tabel 4.4 Narasi Edit Isyarat ...35

Tabel 4.5 Narasi Hapus Isyarat ...37

Tabel 4.6 Narasi Logout ...38

Tabel 4.7 Narasi Cari Video Isyarat ...38

Tabel 4.8 Tabel Bahasa Isyarat ...44

Tabel 4.9 Tabel Admin ...44

Tabel 6.1 Data pengguna yang melakukan pengujian sistem ...66

Tabel 6.2 Hasil kuisioner pertanyaan pertama ...67

Tabel 6.3 Hasil kuisioner pertanyaan kedua ...68

Tabel 6.4 Hasil kuisioner pertanyaan ketiga ...69

Tabel 6.5 Hasil kuisioner pertanyaan keempat ...71

Tabel 6.6 Hasil kuisioner pertanyaan kelima ...72

Tabel 6.7 Hasil kuisioner pertanyaan keenam ...73

Tabel 6.8 Hasil kuisioner pertanyaan ketujuh ...75

Tabel 6.9 Hasil kuisioner pertanyaan kedelapan...76

Tabel 6.10 Hasil kuisioner admin pertanyaan pertama ...78

Tabel 6.11 Hasil kuisioner admin pertanyaan kedua ...79

Tabel 6.12 Hasil kuisioner admin pertanyaan ketiga ...80

Tabel 6.13 Hasil kuisioner admin pertanyaan keempat ...81

Tabel 6.14 Hasil kuisioner terhadap pakar bahasa isyarat pertanyaan pertama ....83

(18)

xviii

Tabel 6.16 Hasil kuisioner terhadap pakar bahasa isyarat pertanyaan ketiga ...85

Tabel 6.17 data Penyandang tunarungu ...86

Tabel 6.18 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarungu ...87

Tabel 6.19 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarungu ...88

Tabel 6.20 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarugu ...89

Tabel 6.21 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarugu ...91

(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alfabet Bahasa Isyarat Indonesia ...9

Gambar 2.2 Angka Bahasa Isyarat Indonesia ...9

Gambar 2.3 Simbol Use Case ...18

Gambar 2.4 Simbol Actors ...18

Gambar 2.5 Simbol Relantiosip ...19

Gambar 2.6 Notasi dalam ERD ...20

Gambar 4.1 Flowchart pengguna dan Login Admin ...29

Gambar 4.2 Flowchart Kelola Data Isyarat...30

Gambar 4.3 diagram Use Case...31

Gambar 4.4 Diagram konteks ...39

Gambar 4.5 Diagram Berjenjang ...40

Gambar 4.6 DFD level 1 ...41

Gambar 4.7 DFD level 2 ...42

Gambar 4.8 ER Diagram ...43

Gambar 4.9 Desain Logikal Basis Data ...43

Gambar 4.10 Perancangan Halaman Utama Sistem ...45

Gambar 4.11 Perancangan Halaman Login ...46

Gambar 4.12 Perancangan Halaman Berhasil Login ...46

Gambar 4.13 Perancangan Halaman Tampil data Isyarat ...47

Gambar 4.14 Perancangan halaman Tambah data Isyarat ...48

Gambar 4.15 Perancangan Halaman Edit data Isyarat ...49

Gambar 4.16 Perancangan Halaman Hapus data Isyrat ...50

Gambar 4.17 Perancangan Halaman Tampil Video Isyarat ...51

(20)

xx

Gambar 5.2 Desain Basis Data Bahasa Isyarat ...53

Gambar 5.3 Halaman utama pengguna ...53

Gambar 5.4 Halaman tampil video bahasa isyarat untuk pengguan ...54

Gambar 5.5 Halaman Utama Admin (sebelum login) ...55

Gambar 5.6 Halaman Login Admin ...56

Gambar 5.7 Halaman Utama Admin(setelah berhasil login) ...57

Gambar 5.8 Halaman kelola data Isyarat ...57

Gambar 5.9 Halaman Tambah Isyrat ...58

Gambar 5.10 Halaman Tambah Isyarat berhasil ...59

Gambar 5.11 halaman Edit Isyarat ...59

Gambar 5.12 halaman Edit Isyarat Berhasil ...60

Gambar 5.13 Halaman Hapus Isyarat ...61

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi adalah hal dasar yang dibutuhkan menjalin hubungan dengan satu dengan yang lain. Untuk berkomunikasi manusia menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh satu dengan yang lainnya. Bahasa terbagi menjadi 4 jenis, yaitu bahasa lisan, bahasa isyarat, bahasa pemrograman, dan bahasa batin (Alwi, 2002). Dalam kehidupan sehari-hari umumnya manusia menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi. Umumnya pengguna bahasa lisan adalah mereka yang mempunyai kondisi pendengaran yang baik, namun seperti yang diketahui tidak semua manusia menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi, contohnya para penyandang tunarungu menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi.

(22)

2

kesulitan komunikasi antara yang bukan penyandang tunarungu dengan penyandang tunarungu. Minimnya pengetahuan tentang bahasa isyarat semakin menyulitkan komunikasi antara yang bukan penyandang tunarungu dengan penyandang tunarungu. Untuk berkomunikasi dengan penyandang tunarungu umumnya yang bukan penyandang tunarungu yang tidak memahami bahasa isyarat menggunakan tulisan atau berbicara perlahan dengan gerak bibir yang jelas sehingga penyandang tunarungu dapat membaca gerak bibir. Menggunakan tulisan atau berbicara secara perlahan masih menyulitkan komunikasi antara yang bukan penyandang tunarungu dengan penyandang tunarungu dan menggunakan tulisan atau berbicara secara perlahan juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Henry Restya Susetya pada tahun 2017 dalam skripsinya yang berjudul “Aplikasi Pengajaran Bahasa Isyarat

Berbasis Web” menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat umum tentang bahasa

isyarat sangatlah minim. Sistem yang dibangun oleh Henry bertujuan untuk membantu para penyandang tunarungu dan masyarakat untuk mempelajari bahasa isyarat. Saat menggunakan sistem yang dibangun oleh Henry pengguna dapat melihat gambar atau video sesuai dengan kata yang dipilih oleh pengguna. Namun untuk melihat gambar atau video pengguna hanya bisa menginputkan satu kata untuk setiap proses.

(23)

3

potongan-potongan video bahasa isyarat sehingga potongan-potongan video yang ditampilkan membentuk kata atau kalimat, dan potongan-potongan video yang ditampilkan disesuaikan dengan inputan yang bertipe teks yang sudah diinputkan oleh pengguna. Aplikasi yang dibangun diharapkan dapat membantu atau mempermudah pengguna untuk menyampaikan sesuatu kepada para penyandang tunarungu.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana membangun aplikasi kamus bahasa isyarat Indonesia (BISINDO) berbasis web yang berfungsi untuk mengubah masukan yang bertipe teks ke potongan-potongan video bahasa isyarat yang membentuk kata atau kalimat?

b. Apakah aplikasi ini bermanfaat (Perceived Usefulness) membantu masyarakat dalam berkomunikasi dengan penyandang tunarungu?

(24)

4 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah membangun aplikasi bahasa isyarat Indonesia (BISINDO) berbasis web yang mampu membantu menerjemahkan kata atau kalimat ke dalam potongan-potongan video bahasa isyarat yang membentuk kata atau kalimat.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari aplikasi yang dihasilkan oleh penelitian ini adalah :

a. Memberi kemudahan kepada penyandang tunarungu untuk mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara yang bukan penyandang tunarungu.

b. Memberi kemudahan untuk yang bukan penyandang tunarungu untuk menyampaikan gagasan kepada penyandang tunarungu. c. Membantu masyarakat dan penyandang tunarungu yang belum

memahami bahasa isyarat dalam mempelajari bahasa isyarat.

1.4 Batasan Masalah

(25)

5

b. Aplikasi dapat mengubah masukan yang bertipe teks ke potongan-potongan video bahasa isyarat yang membentuk kata atau kalimat namun tidak sebaliknya.

c. Aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP. d. Aplikasi berbasis web.

e. Aplikasi digunakan untuk membantu menyampaikan gagasan pengguna kepada penyandang tunarungu.

f. Kata yang digunakan adalah kata yang sering digunakan (kata benda dan kata kerja).

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan tugas akhir, maka sistematika penulisan dibagi menjadi enam bagian, yaitu:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

(26)

6

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan topik penelitian sesuai dengan kaidah keilmuan yang sudah ditentukan, mulai dari awal penelitian dilakukan sampai dengan selesai.

4. BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan sistem yang digunakan untuk mengaun sistem ini yang terdiri dari gambaran umum sistem, analisis sistem, rancangan basis data, diagram use case, dan rancangan User Interface.

5. BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang pengimplementasian dari hasil analisa disain sistem ke dalam bentuk coding program menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Oracle.

6. BAB VI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL

Bab ini menjelaskan tentang pengujian dari hasil penelitian. Bab ini juga menjelaskan kelebihan dan kekurang dari hasil aplikasi. Bab ini juga membahas tentang hasil uji coba sistem kepada pengguna.

7. BAB VII PENUTUP

(27)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Tunarungu

Seorang tunarungu adalah seseorang yang memiliki masalah pada indra pendengaran yang mengakibatkan seseorang kesulitan untuk mendengar bunyi ataupun suara yang ada disekitarnya atau tidak dapat mendengar bunyi ataupun suara yang ada disekitarnya. Ketidakmampuan dalam mendengar dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang kurang dengar (hard of hearing) dan kelompok yang tidak dapat mendengar (deaf). Seseoarang yang masuk dalam kelompok kurang dengar (hard of hearing) adalah seseorang yang memiliki masalah pada indra pendengaran namun kemampuan indra pendengarannya tidak benar-benar berhenti total, dengan kata lain jika seseorang yang kurang dengar menggunakan alat bantu dengar maka ia masih dapat mendengar suara atau bunyi. Sedangkan seseorang yang masuk dalam kelompok tidak dapat mendengar (deaf) adalah seseorang yang memiliki masalah pada indra pendengaran yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mendengar suara atau bunyi (Hallahan, D.P & Kauffman, J.M, 1991).

2.2Bahasa Isyarat

(28)

8

Penyandang tunarungu menggunkan bahasa isyarat untuk mengungkapkan pikiran dan juga untuk berkomunikasi (soemantri, 2006). Bahasa isyarat terbagi menjadi dua jenis yaitu SIBI(Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) dan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia).

2.2.1 Bisindo

(29)

9

Gambar 2.1 Alfabet Bahasa Isyarat Indonesia

(30)

10 2.3 Aplikasi Berbasis Web

Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dapat diakses jika ada browser dan koneksi internet (tecnoporiajogja, 2014). Aplikasi berbasis web dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan yang berbeda. Aplikasi berbasis web mempunyai beberapa ciri sebagai berikut :

1. Untuk mengakses aplikasi berbasis web tidak membutuhkan penginstalan karena untuk mengakses aplikasi berbasis web hanya membutuhkan browser dan jaringan internet.

2. Aplikasi berbasis web dapat diakses melalui berbagai sistem operasi karena untuk mengakses aplikasi berbasis web yang dibutuhkan adalah browser dan jaringan internet.

3. Aplikasi berbasis web dapat diakses melalui berbagai sistem operasi, maka aplikasi berbasis web dapat diakses melalui berbagai perangkat seperti laptop, tablet, ataupun smartphone.

2.4 Hypertext Prepocessor (PHP)

(31)

11

untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang membentuk suatu tampilan berdasarkan keinginan atau permintaan pengguna.

PHP dapat digunakan diberbagai web server seperti internet information server (IIS), personal web server (PWS), apache, dan xitami. PHP juga dapat dijalankan atau digunakan di berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, macOs, dan Solaris. PHP memiliki keunggulan, salah satunya adalah PHP mampu melakukan koneksi ke berbagai software system manajemen basis data atau Database Management Sistem (DBMS) sehingga dengan keunggulan tersebut PHP dapat menciptakan suatu halaman web dinamis.

PHP mempunyai koneksitas yang baik dengan beberapa DBMS seperti Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL Server, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm, dan tidak terkecuali semua database ber-interface ODBC.

2.4.1 PHP Function (untuk pemisahan kalimat)

(32)

12 2.5Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet (CSS) adalah kumpulan kode-kode yang mempunyai tujuan untuk mengatur gaya tampilan atau layout suatu halaman web supaya halaman web dapat semakin menarik (Ariona, 2013). Cascading Style Sheet (CSS) mendukung banyak bahasa seperti HTML, XHTML, XML, Scalable Vector Graphics (SVG) dan Mozilla XUI (XML User Interface Language). Cascading Style Sheet (CSS) digunakan untuk menentukan warna, tata letak, ukuran dan semua aspek dari tampilan suatu halaman web.

2.6 Basis Data

Basis Data terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan data. Basis adalah markas dan basis dapat juga di artikan sebagai tempat berkumpul. Sedangan data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli,pelanggan dan sebagainya), barang, keadaan, peristiwa dan sebagainya,yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Maka Basis Data dapat diartikan sebagai suatu tempat penyimpanan yang berisi kumpulan data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) agar suatu saat dapat digunakan kembali dengan cepat dan mudah (Fathansyah, 2012).

(33)

13

diambil kembali. DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, konsistensi data, dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti MySQL, Oracle Database, Informix, Sybase, dan sebagainya.

Pendekatan Basis Data dapat dibagu menjadi 2 bentuk yaitu: 1) Data Definitiion Language(DDL)

Struktur basis data yang menspesifikasikan atau menggambarkan skema basis data secara keseluruhan. struktur basis data didesain menggunakan bahasa khusus yang disebut DDL (Data Definitiion Language).

2) Data Manipulation Language(DML)

DML (Data Manipulation Language) adalah suatu bentuk bahasa basis data yang berguna untuk manipulasi data. Manipulasi data yang dimaksud adalah penambahan data baru, pengahapusan data, pengubahan data di suatu basis data.

2.6.1 Oracle

Oracle adalah relational database management system (RDBMS) yang berfungsi untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif serta terintegrasi (Fathansyah, 2012). oracle adalah salah satu software database yang mampu untuk menyimpan data dengan ukuran yang besar. Oracle dapat dibagi menjadi 3 makna yaitu:

(34)

14

Oracle Database Server adalah Relational Database yang konsisten. Oracle Database dapat dijalankan pada Windows ataupun Linux dan hal ini merupakan salah satu kelebihan jika dibandingkan dengan SQL Server yang hanya mampu dijalankan di Windows.

2. Oracle sebagai Platform

Oracle sebagai platform memberikan alternatif yang luas. Oracle tidak hanya mempunyai dukungan terhadap java, namun memiliki solusi PHP dan oracle juga mendukung implemntasi doNet Framework dari Microsoft.

3. Oracle Corporation

Oracle Corporation adalah salah satu perusahaan raksasa di bidang IT. Pada tahun 1982 Oracle Corporation didirikan sebagai salah satu perusahaan IT. Oracle Coporation adalah pengembangan dari perusahaan Relational Software Inc (RSI) yang telah merilis Oracle versi 2.

(35)

15

Kelebihan atau keunggulan dari Oracle membuat Oracle sebagai produk database yang banyak dipakai, dimana kelebihan-kelebihan oracle adalah sebagai berikut:

1. Scalability

Oracle memiliki kemampuan Scalability yang bagus, dimana yang dimaksud dengan Scalability adalah kemampuan untuk menangani banyak user yang melakukan koneksi secara bersaamaan tanpa mengurangi performance.

2. Reliability

Oracle memiliki kemampuan Reliability yang bagus, dimana yang dimaksud dengan Reliability adalah kemampuan untuk melindungi data dari kerusakan jika terjadi kegagalan pada fungsi sistem seperti disk failure.

3. Stability

Oracle memiliki kemampuan Stability yang bagus, dimana yang dimaksud dengan kemampuan Stability adalah kemampuan untuk tidak crash karena beban yang tinggi.

4. Availability

(36)

16 5. Multiplatform

Oracle adalah software yang Multiplatform, yang berarti oracle dapat digunakan pada banyak sistem operasi seperti Windows, Unix, Linux, dan Solaris.

6. Mendukung Database berukuran besar

berdasarkan dokumentasinya, Oracle dapat menampung data sampai 512petabyte (1 petabyte = 1024 terabyte).

7. Security

Oracle memiliki Security yang cukup handal.

2.7Metode Waterfall

Metode Waterfall adalah suatu sisklus kalsik dari pembangunan suatu system, metode waterfall dapat disebut juga dengan classic life cycle (Fathansyah, 2012). Langkah-langkah dari metode Waterfall adalah sebagai berikut:

1. Communication

(37)

17 2. Planning

Planning atau perencanaan adalah langkah yang dilakukan setelah melakukan komunikasi. Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah perkiraan kebutuhan system, penjadwalan, dan jalur atau tracking yang akan diambil.

3. Modeling

Modeling adalah langkah yang dilakukan setelah melakukan perencanaan. Pada tahap ini hal yang kita lakukan adalah menganalisis rancangan basis data dan desain tampilan system.

4. Construction

Construction adalah hal yang dilakukan setelah melakukan modeling. Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah menerjemahkan rancangan dan desain menjadi bahasa yang dimengerti oleh mesin (Coding). 5. Deployment

(38)

18 2.8 Notasi Pemodelan Sistem

2.8.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Penggambaraan interaksi yang jelas antara sistem dan pengguna dapat dilakukan dengan menggunakan usecase diagram(Dita, 2004).

1. Use Case

Use case menggambarkan suatu fungsi dari sebuah sistem yang dilihat melalui sudut pandang pengguna.

Gambar 2.3 Simbol Use Case

2. Actors

Aktor adalah segala sasuatu yang berinteraksi dengan sistem. Aktor dapat berupa seseorang, organisasi dan sistem informasi.

(39)

19

3. Relationsip

Sebuah relasi dapat digambarkan dengan simbol sebuah garis yang menghubungkan simbol use case dengan aktor.

Gambar 2.5 Simbol Relationsip

2.8.2 Database Conceptual Design

Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek yang nyata ada dan dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Sedangkan relasi adalah hubungan antara entitas. Ada beberapa macam relasi yang dapat digambarkan dalam ERD yaitu:

1. Relasi Satu lawan Satu (One to One Relationship)

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A hanya boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entity B. Hubungan 1 : 1 mencakup juga relasi 1 : 0 dan 0 : 1.

(40)

20

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A berpasangan lebih dari satu anggota entity B. Hubungan one to manu mencakup relasi 1 : 1, 0 : 1, 1 : 1.

3. Relasi Banyak lawan Banyak (many to many Relationship) Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity AA boleh berpasangan ddengan lebih dari satu anggota entity B, begitu juga sebalikya tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity A. Relasi ini mencakup 1 : *, 1 : 1, 1 : 0, 0 : 1

Gambar 2.6 Notasi dalam ERD

2.8.3 LogicalDesign dan PhysicalDesign

(41)

operasi-21

operasi yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan optimalisasi ini dinamakan normalisasi.

Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data ke dalam sejumlah table yang mempresentasikan sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi bertujuan :

1. Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database. 2. Untuk meminimalkan grup elemen data yang sama dan

berulang-ulang (redundansi) dalam database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan meborokan tempat penyimpanan.

3. Untuk memudahkan proses penyisian, penghausan, dan pengembangan database.

(42)

22 2.8.4 Pemodelan Proses

DFD digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir dan disimpan. DFD tingkat 0 disebut juga dengan model sistem fundamental atau model konteks atau diagram konteks, merepresentasikan seluruh elemen system sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input dan output yang di tujukan dengan anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.

2.9 Tinjauan Pustaka

(43)

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi bagaimana cara pengambilan data yang digunakan untuk membantu penulis menyelesaikan permasalahan yang diangkat :

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang diangkat penulis adalah:

1. Observasi Awal

Pada tahap ini dilakukan pengambilan data yang akan digunakan untuk membantu penulis menyelesaikan permasalahan yang diangkat. Pada tahap ini peneliti melalukan penelitan dengan memberikan kuesioner kepada masyarakat yang bukan penyandang tunarungu, tidak buta aksara, dan tidak memahami bahasa isyarat.. 2. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pencarian, pengumpulan, serta mempelajari semua informasi yang berkaitan dengan pembangunan aplikasi BISINDO. Studi literatur berupa jurnal, buku, penelitian serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 3. Pembangunan Sistem

(44)

24

kebutuhan, dilanjutkan dengan perancangan, konstruksi, dan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan sistem kepada pengguna. 4. Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan sistem tidak mengalami error.

5. Analisa Hasil

Pada tahap ini dilakukan analisa pada hasil pengujian dan hasil kuisoner yang sudah dibagikan.

6. Penarikan Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan dan saran dari hasil analisa pengujian sistem.

3.2 Spesifikasi Alat

Sistem dibuat dengan spesifikasi software dan hardware sebagai berikut: 1. Spesifikasi Hardware

 Spesifikasi Hardware Laptop

- Prosesor Intel(R) Core i3 CPU @1.70GHz - RAM 4GB

- Hard Disk 500GB

(45)

25 - Sistem Operasi Windows 10 - Notepad++

(46)

26

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Communication

Pada tahap ini peneliti melalukan penelitan dengan memberikan kuesioner kepada masyarakat yang bukan penyandang tunarungu, tidak buta aksara, dan tidak memahami bahasa isyarat. Berikut ini pertanyaan pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tersebebut :

Tabel 4.1 Pertanyan yang digunakan dalam kuesioner

NO Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak 1. Apakah anda buta aksara?

2. Apakah anda memahami Bahasa Isyarat Indonesia? 3. Apakah anda penyandang Tunarungu?

4. Apakah anda pernah bertemu dengan penyandang tunarungu dan melihat bagaimana penyandang tunarungu berkomunikasi?

5. Apakah anda mengetahui bagaimana cara penyandang tunarungu berkomunikasi?

6. Apakah anda pernah berkomunikasi dengan penyandang tunarungu?

(47)

27 Alasan jawaban no 7:

4.2 Analisa Sistem

Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk membantu komunikasi anatara yang bukan penyandang tunarungu dengan para penyandang tunarungu. Untuk menghasilkan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web dibutuhkan data penelitian yang akan diolah, dan data tersebut adalah potongan-potongan video Bahasa Isyarat Indonesia. Dengan menggunakan potongan-potongan video Bahasa Isyarat Indonesia maka akan dihasilkan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasi Web yang dapat membantu komunikasi antara yang bukan penyandang tunarungu dengan penyandang tunarungu.

4.2.1 Gambaran Umum Sistem

(48)

28

ditampilkan disesuaikan dengan masukan yang bertipe teks yang sudah dimasukkan oleh pengguna atau masyarakat.

4.2.2 Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan digunakan untuk mengtahui kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem meliputi kebutuhan admin, kebutuhan pengguna, dan kebutuhan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web.

4.2.2.1Kebutuhan Admin

Kebutuhan Admin pada Aplikasi Kamus Bahasa Iyarat Indonesia Berbasis Web ini adalah :

2. Mengolah data-data video Bahasa Isyarat. 2. Menambah kata dan video Bahasa Isyarat. 3. Mengedit kata dan video Bahasa Isyarat. 4. Mengahapus kata dan video Bahasa Isyarat. 5. Login dan Logout.

4.2.2.2Kebutuhan Pengguna

1. Memasukkan kata atau kalimat yang akan ditampilkan dalam Bahasa Isyarat.

(49)

29

4.2.3 Flowchart

Flowchart adalah penggambaran urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses dengan peroses lainnya dalam suatu program dimana penggambaran proses tersebut menggunakan simbol-simbol tertentu. Untuk Floschart sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

(50)

30

Flowcharat di atas menggambar urutan proses pengguna yang menggunakan sistem dan melakukan pencarian kata atau kalimat Bahasa isyarat pada sistem dan flowchart di atas juga menggambarkan urutan proses admin yang melakukan login pada sistem.

(51)

31

Flowchart di atas menggambarkan urutan proses antara admin dengan sistem, dimana dalam kondisi awal bahwa admin sudah berhasil login dan admin akan melakukan kelola Bahasa isyarat (kelola Bahasa isyarat meliputi tambah Bahasa Isyarat, edit Bahasa isyarat dan hapus Bahasa isyarat).

4.2.4 Use Case Diagram

(52)

32

4.2.5 Narasi Use Case

Tabel 4.2 Narasi Login Nama Use Case : Login

Aktor : Admin

Deskripsi : Use case ini mengambarkan aktor yang melakukan login.

Kondisi Awal : Aktor sudah membuka sistem. Kondisi Akhir : Aktor sudah login ke sistem.

Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :

Aktor klik menu "Login"

Step 2 :

Sistem menampilkan kolom username dan password

Step 3 :

Aktor mengisi username serta password lalu klik Login

Step 4 :

(53)

33

halaman admin

Skenario Alternatif Step 1 :

Aktor klik menu "Login"

Step 2 :

Sistem menampilkan kolom username dan password

Step 3 :

Aktor mengisi username serta password lalu klik Login

Step 4 :

Sistem kembali

(54)

34

Tabel 4.3 Narasi Tambah Isyarat Nama Use Case : Tambah Isyarat

Aktor : Admin

Deskripsi : Use case ini mengambarkan aktor yang menambahkan data isyarat.

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk sistem.

Kondisi Akhir : Data isyarat sudah ditambahkan ke sistem. Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem

(55)

35 Step 7:

Aktor menginputkan data isyarat

Step 8:

Sistem telah menyimpan data isyarat

Tabel 4.4 Narasi Edit Isyarat Nama Use Case : Edit Isyarat

Aktor : Admin

Deskripsi : Use case ini mengambarkan aktor yang mengedit data isyarat.

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk sistem. Kondisi Akhir : Data isyarat sudah perbaharui.

(56)

36 isyarat dan klik simpan

Step 8:

Data isyarat sudah diperbarui dan sistem menampilkan halaman tabel data isyarat

Tabel 4.5 Narasi Hapus Isyarat Nama Use Case : Hapus Isyarat

Aktor : Admin

Deskripsi : Use case ini mengambarkan aktor yang mengedit data isyarat.

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk sistem. Kondisi Akhir : Data isyarat sudah perbaharui.

(57)

37

Aktor klik menu hapus

Step 6:

Sistem menampilkan dialog "Yakin akan dihapus ?"

Step 7:

(58)

38

Tabel 4.6 Narasi Logout Nama Use Case : Logout

Aktor : Admin

Deskripsi : Use case ini mengambarkan aktor yang melakukan logout.

Kondisi Awal : Aktor sudah login ke dalam sistem. Kondisi Akhir : Aktor sudah logout dari sistem.

Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :

Tabel 4.7 Narasi Cari video isyarat Nama Use Case : Cari video isyarat

Aktor : Pengguna

Deskripsi : Use case ini mengambarkan aktor cari video isyarat.

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk ke dalam utama sistem. Kondisi Akhir : Video bahasa isyarat ditampilkan

(59)

39 Step 1 :

Aktor memasukan kata atau kalimat dikolom pencarian.

Step 2 :

Sistem menampilkan kata atau kalimat yang dicari dalam bentuk potongan-potongan video bahasa isyarat

4.2.6 Pemodelan Proses (dengan diagram Aliran Data) 4.2.6.1Diagram Konteks

(60)

40 4.2.6.2Diagram Berjenjang

Gambar 4.5 Diagram Berjenjang 4.2.7 Pemodelan Data

(61)

41

4.2.7.1Overview Diagram (DFD Level 1)

DFD level 1 merupakan representasi dari DFD level 0 yang bertujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih jelas dan detail.

Gambar 4.6 DFD level 1

4.2.7.2DFD Level 2 (Kamus Bahasa Isyarat Indonesia)

(62)

42

Gambar 4.7 DFD level 2

4.3 Perancangan Sistem

4.3.1 Perancangan Basis Data

Pada Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini perancangan basis data meliputi pembuatan tabel-tabel basis data. Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini menggunakan ERD sebagai dasar pembuatan tabel-tabel basis data.

4.3.1.1Desain Basis Data Konseptual (ERD)

(63)

43

Gambar 4.8 ER Diagram 4.3.1.2Desain Basis Data Logikal

(64)

44 4.3.1.3Desain Fisikal Basis Data

1. Tabel Bahasa Isyarat

Tabel 4.8 Tabel Bahasa Isyarat

Nama Tipe Key

Id number(4,0) Primery Key

Nama varchar2(125 byte)

Video varchar2(125 byte)

Kdisyarat varchar2(125 byte)

2. Tabel Admin

Tabel 4.9 Tabel Admin

Nama Tipe Key

Id number(4,0) Primery Key

Username varchar2(125 byte)

Password varchar2(125 byte)

Nama varchar2(125 byte)

tanggal_lahir Date

Email varchar2(225 byte)

(65)

45

4.3.2 Menu dan Disain Antarmuka Sistem

Antarmuka pengguna atau user interface adalah cara sistem berkomunikasi atau berinteraksi dengan masyarakat atau pengguna sistem.

4.3.2.1Perancangan Halaman Utama

(66)

46

4.3.2.2Perancangan Halaman Login

Gambar 4.11 Perancangan Halaman Login

Halaman ini merupakan rancangan halaman login untuk admin. Pada halaman ini admin harus menginputkan username dan passowr yang benar, jika admin berhasil login maka admin dapat melakukan kelola data isyarat.

4.3.2.3 Perancangan Halaman Berhasil Login

(67)

47

Halaman ini merupakan rancangan halaman jika admin berhasil login. Pada halaman ini terdapat tombol data media isyarat, jika admin ingin melakukan kelola data isyarat maka admin harus klik tombol data media isyarat.

4.3.2.4 Perancangan Halaman Tampil Data Isyarat

(68)

48

4.3.2.5 Perancangan Halaman Tambah Data Isyarat

(69)

49

4.3.2.6 Perancangan Halaman Edit Data Isyarat

Gambar 4.15 Perancangan Halaman Edit data Isyarat

(70)

50

4.3.2.7 Perancangan Halaman Hapus Data Isyarat

(71)

51

4.3.2.8 Perancangan Halaman Tampil Video Isyarat

(72)

52

BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Implementasi Basis Data

Pada pembangunan basis data Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini perangkat lunak yang digunakan adalah Oracle 11g Release 2 Express Edition untuk berfungsi untuk menunjang sistem yang akan dibangun. Berikut ini adalah query yang digunakan untuk membuat basis data pada “Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web” beserta tabel -tabel didalamnya:

1. Tabel Admin

Tabel Admin digunakan untuk menyimpan data-data yang dimiliki oleh admin. Username dan Password yang dimiliki oleh admin berfungsi untuk login, dimana login berfungsi untuk menampilkan halaman kelola bahasa iyarat. Pada halaman kelola bahasa isyarat admin dapat menbahkan bahasa iyarat, mengubah atau mengdit bahasa isyarat dan menghapus bahasa isyarat.

2.

(73)

53 2. Tabel Bahasa Isyarat

Tabel Bahasa Isyarat digunkan untuk mrnyimpan data-data video yang dimiliki oleh kamus bahasa isyarat.

Gambar 5.2 Desain Basis Data Bahasa Isyarat

5.2 Implementasi Sistem

5.2.1 Halaman Pengguna

1. Halaman Utama Pengguna

Halaman ini merupakan tampilan halaman utama untuk pengguna dan admin. Perbedaanya pengguna tidak perlu login, pengguna langsung dapat menginputkan kata atau kalimat (pada textbox pencarian) yang ingin ditampilkan video bahasa isyaratnya.

(74)

54

2. Halaman Tampil Video bahasa Isyarat untuk pengguna

Setelah pengguna menginputkan kata atau kalimat yang ingin ditampilkan bahasa isyaratnya, maka potongan-potongan video bahasa isyarat akan tampil seperti pada seperti gambar dibawah ini.

(75)

55 5.2.2 Halaman admin

1. Halaman Utama Admin

Halaman ini merupakan tampilan halaman utama untuk pengguna dan admin. Perbedaannya admin perlu melakukan login jika ingin melakukan kelola data bahasa isyarat. Untuk login admin perlu menekan tombol login pada bagian kanan atas sistem.

Gambar 5.5 Halaman Utama Admin (sebelum login) 2. Halaman Login Admin

(76)

56

dimasukkan tidak sesuai dengan data yang sudah tersimpan dalam data base maka admin tidak akan dapat melakukan kelola data dan kembali ke halaman utama admin (sebelum halam login).

Gambar 5.6 Halaman Login Admin

(77)

57

3. Halaman Utama Admin(setalah berhasil login)

Halaman ini merupakan halaman utama admin yang tampil setlah admin melakukan login dan admin berghasil login.

Gambar 5.7 Halaman Utama Admin(setelah berhasil login)

4. Halaman Admin Pengelolaan Data Isyarat

Gambar 5.8 Halaman kelola data isyarat 5. Halaman Tambah Data Isyarat

(78)

58

Gambar 5.9 Halaman Tambah Isyarat

Berikut ini potongan program yang menangani tambah isyarat:

6. Halaman Tambah Data Isyarat Berhasil

(79)

59

Gambar 5.10 Halaman Tambah Isyarat Berhasil

7. Halaman Edit Data Isyarat

Halaman edit data berfungsi untuk melakukan perubahan atau pengedit pada data isyarat yang sudah tersimpan di dalam sitem dan di dalam data base.

(80)

60

Berikut ini potongan program yang menangani edit isyarat:

8. Halaman edit Data Isyarat Berhasil

Halaman berikut merupakan halaman yang akan tampil jika pengeditan data isyarat berhasil. Pengeditan data isyarat akan berhasil jika form edit isyarat tidak ada yang kosong. Jika data isyarat berhasil diedit maka data isyarat tersebut akan berubah pada sistem dan berubah pada data base.

(81)

61 9. Halaman Hapus Data Isyarat

Halaman berikut merupakan halaman untuk menghapus data isyarat yang sudah tersimpan di dalman sistem dan didalam data base. untuk menghapus data isyarat admin hanya membutuhkan untuk klik tombol/icon hapus pada bagian kanan data, setelah itu maka akan tampil dialog “yakin akan di

hapus?” jika admin menekan tombol batal maka admin akan

kembali ke halaman sebelum klik tombol/icon hapus, jika pada dialog dialog “yakin akan di hapus?” admin klik tombol oke maka data isyarat akan terhapus dari sistem dan database.

Gambar 5.13 Halaman Hapus Isyarat

(82)

62

10. Halaman Hapus Data Isyarat Berhasil

Halaman berikut merupakan halaman yang akan tampil jika hapus data isyarat berhasil. Data isyarat akan berhasil terhapus jika admin klik tombol/icon hapus kemudian klik oke pada dialog “yakin akan di hapus?”. Jika data isyarat berhasil

dihapus maka data isyarat tersebut akan terhapus dari sistem dan terhapus dari data base.

Gambar 5.14 Halaman Berhasi Hapus Iyarat

11. Halaman Logout Admin

(83)

63

BAB VI

PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL

Pada bab ini peneliti melakukan pengujian sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web dan setelah melakukan pengujian maka dilanjutkan dengan menganalisa hasil dari pengujian sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web.

6.1 Analisis Hasil Uji Coba Sistem (Alpha Test)

(84)

64 1. Kelebihan Sistem

a) Dengan menggunakan data base Oracle ukuran data video bahasa isyarat yang disimpan dapat lebih besar dari pada menggunakan data base Oracle.

b) Dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan situs website upload video seperti www.youtube.com.

c) Dapat menampilkan potongan-potongan video bahasa isyarat yang membentuk kata atau kalimat sesuai dengan apa yang dimasukkan pengguna atau masyarakat umum.

d) Data bahasa isyarat dapat diedit atau diubah sewaktu-waktu oleh admin.

2. Kekurangan sistem

(85)

65

6.2 Analisa Hasil Uji Coba Sistem Pada Masyarakat (Beta Test)

Pengujian Beta adalah pengujian sistem yang sudah dibangun yang dilakukan langsung oleh masyarakat umum atau pengguna sistem. Pengujian terhadap pengguna dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 20 orang. Sasaran dari penyebaran kuisioner tersebut adalah:

1. 1 orang berperan sebagai admin.

2. 15 orang berperan sebagai pengguna sistem. 3. 1 orang pakar bahasa isyarat

4. 3 orang penyandang tunarungu (2 orang tidak dapat mendengar, 1 orang kurang dengar)

6.2.1 Form Kuisioner

Kuisioner yang disebarkan untuk calon pengguna sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Berbasi Web dibagi menjadi 2 tipe kuisioner:

1. Kuisioner untuk Admin.

2. Kuisioner untuk masyarakat umum 3. Kuisioner untuk pakar bahasa isyarat 4. Kuisioner untuk penyandang tunarungu 6.2.2 Hasil Uji Coba Terhadap Pengguna

(86)

66

Tabel 6.1 Data pengguna yang melakukan pengujian sistem Data pengguna yang melakukan pengujian sistem

No Nama Umur Jenis

Kelamin

Pekerjaan

1 Agnes Hendriani 23 Perempuan Mahasiswi

2 I Wayan Sazwidka 22 Laki-laki Mahasiswa

3 Ambu Lestari 20 Perempuan Mahasiswi

4 Gaudensia Prima Arny 24 Perempuan Guru

5 Maria Oktaviani 22 Perempuan Mahasiswi

6 Evan Tahir 24 Laki-laki Mahasiswa

7 Sergi Ruhut 24 Laki-laki Mahasiswa

8 Alin Sanit 21 Perempuan Mahasiswi

9 Novita Sari 22 Perempuan Mahasiswi

10 Yonahes Elkana 22 Laki-laki Mahasiswa

11 Yoseph Teki 22 Laki-laki Mahasiswa

12 Rio Purba 20 Laki-laki Mahasiswa

13 Monika 25 Perempuan Pegawai

14 Junior 25 Laki-laki Pegawai

(87)

67

Apakah Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini membantu saya untuk menyampaikan gagasan kepada penyandang tunarungu?

Tabel 6.2 Hasil kuisioner pertanyaan pertama Jawaban Bobot jawab

(88)

68

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa secara umum Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini membantu masyarakat untuk menyampaikan gagasan kepada penyandang tunarungu.

2. Pertanyaan kedua

Apakah cara menjalankan dan menggunakan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini mudah untuk saya pahami?

Tabel 6.3 Hasil kuisioner pertanyaan kedua Jawaban Bobot jawab

(89)

69

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa secara umum Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini mudah untuk dipahami dan mudah juga untuk digunakan.

3. Pertanyaan ketiga

Apakah Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini membuat saya tertarik untuk mempelajari Bahasa Isyarat Indonesia?

Tabel 6.4 Hasil kuisioner pertanyaan ketiga Jawaban Bobot jawab

(90)

70

TS 2 0 0 0.00%

STS 1 0 0 0.00%

Total 15 61

Rata-rata 4.07

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianlisa bahwa secara umum Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini meningkatkan minat masyarakat untuk mempelajari bahasa isyarat.

4. Pertanyaan keempat

(91)

71

Tabel 6.5 Hasil kuisioner pertanyaan keempat Jawaban Bobot jawab

(92)

72

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa secara umum masyarakat setuju bahwa Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini dapat membantu masyarakat untuk mempelajari bahasa isyarat.

5. Pertanyaan kelima

Apakah Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini memiliki tampilan yang menarik (tata letak, ukuran huruf, dan pilihan warna)?

Tabel 6.6 Hasil kuisioner pertanyaan kelima Jawaban Bobot jawab

(93)

73

Dari perhitungan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum masyarakat setuju bahwa Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web inimemiliki tampilan yang menarik jika dilihat dari sisi tata letak, ukuran huruf, dan pilihan warna.

6. Pertanyaan keenam

Apakah saya merasa kesulitan saat menggunakan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini?

Tabel 6.7 Hasil kuisioner pertanyaan keenam Jawaban Bobot jawab

(94)

74

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa secara umum masyarakat tidak merasa kesulitan saat menggunakan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini.

7. Pertanyaan ketujuh

(95)

75

yang ditampilkan dalam aplikasi dapat dipahami dengan baik oleh teman penyandang tunarungu?

Tabel 6.8 Hasil kuisioner pertanyaan ketujuh Jawaban Bobot jawab

(96)

76

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa potongan-potongan video bahasa isyarat yang ditampilkan dalam sistem yang sesuai dengan gagasan yang disampaikan masyarakat dapat dipahami oleh penyandang tunarungu.

8. Pertanyaan kedelapan

Apakah dengan menggunakan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan gagasan kepada penyandang tunarungu menjadi lebih singkat (dibandingkan dengan berbicara secara perlahan dan para penyandang tunarungu membaca gerak bibir saya)?

Tabel 6.9 Hasil kuisioner pertanyaan kedelapan Jawaban Bobot jawab

(97)

77

(98)

78 6.2.3 Hasil Uji Coba Terhadap Admin

Pada pengujian sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web, Admin yang melakukan pengujian adalah seorang karyawan Pusat Studi Individu Berkebutuhan Khusus (PSIBK) yang bertempat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1. Pernyataan pertama

Saya merasa kesulitan saat menggunakan sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web

Tabel 6.10 Hasil kuisioner admin pernyataan pertama Jawaban Bobot jawab

(1 – 5)

(99)

79 2. Pernyataan kedua

Saya tidak memahami fungsi-fungsi yang terdapat di dalam sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini.

Tabel 6.11 Hasil kuisioner admin pernyataan kedua Jawaban Bobot jawab

(1 – 5)

(100)

80 3. Pernyataan ketiga

Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web ini memiliki tampilan yang menarik (tata letak, ukuran huruf, dan pilihan warna).

Tabel 6.12 Hasil kuisioner admin pernyataan ketiga Jawaban Bobot jawab

(1 – 5)

(101)

81 4. Pernyataan keempat

Saya tidak merasa kesulitan saat mengelola data Bahasa isyarat (tambah Bahasa isyarat, edit Bahasa isyarat, dan hapus Bahasa isyarat) pada Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web.

Tabel 6.13 Hasil kuisioner admin pernyataan keempat Jawaban Bobot jawab

(1 – 5)

(102)

82

6.2.4 Hasil Uji Coba Terhadap Ahli (Pakar Bahasa Isyarat)

(103)

83 1. Pertanyaan pertama

Apakah anda memahami potongan-potongan video bahasa isyarat yang di tampilkan dalam sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasi web ?

Tabel 6.14 Hasil kuisioner terhadap pakar bahasa isyarat pertanyaan pertama

Jawaban Bobot jawab (1 – 5)

(104)

84 2. Pertanyaan kedua

Apakah potongan-potongan video yang ditampilkan dalam sistem Aplikasi Kamus Bahasa Iyarat Indonesia Berbasis Web sudah benar atau sudah sesuai dengan bahasa isyarat yang anda pahami?

Tabel 6.15 Hasil kuisioner terhadap pakar bahasa isyarat pertanyaan Kedua

Jawaban Bobot jawab (1 – 5)

(105)

85 3. Pertanyaan ketiga

Apakah potongan –potongan video bahasa isyarat yang ditampilkan dalam sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web sulit dipahami oleh masyarakat umum dan para penyandang tunarungu yang ingin mempelajari bahasa isyarat?

Tabel 6.16 Hasil kuisioner terhadap pakar bahasa isyarat pertanyaan Ketiga

Jawaban Bobot jawab (1 – 5)

(106)

86

6.2.5 Hasil Pengujian Terhadap Penyandang Tunarungu

Pembangunan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Berbasis Web bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menyampaikan gagasan kepada penyandang tunarungu. Oleh karena itu peneliti melakukan pengujian untuk mengetahui apakah para penyandang tunarungu memahami gagasan yang disampaikan oleh masyarakat melalui sistem.

Tabel 6.17 Data penyandang tunarungu

Data penyandang tunarungu yang melakukan uji kepahaman bahasa isyarat yang ditampilkan pada Aplikasi Kamus Bahasa Isyrat Indonesia Berbasis Web No Nama Umur Jenis Kelamin Perkerjaan Tunarungu

1 Phieter Angdika 21 Laki-laki Mahasiswa Tidak dapat mendengar

2 Rikky 23 Laki-laki Mahasiswa Tidak dapat

(107)

87 1. Kalimat pertama

Hai.

Tabel 6.18 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarungu Jawaban Bobot jawab

(1 – 3)

Paham Cukup Paham Tidak Paham

Kalimat 1

(108)

88

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa potongan-potongan video bahasa iyarat untuk kalimat pertama “hai” yang

ditampilkan pada sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web dapat dipahami oleh penyandang tunarungu tidak dapat mendengar dan tunarungu kurang dengar.

2. Kalimat kedua Salam kenal.

Tabel 6.19 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarungu Jawaban Bobot jawab

(1 – 3)

Jumlah Responden

Hasil ( 1 – 5 ) Total

P 3 3 9 100.00%

CP 2 0 0 0.00%

TP 1 0 0 0.00%

Total 3 9

(109)

89

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa potongan-potongan video bahasa isyarat untuk kalimat kedua “salam kenal”

yang ditampilkan pada sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web dapat dipahami oleh penyandang tunarungu tidak dapat mendengar dan tunarungu kurang dengar.

3. Kalimat ketiga

Nama saya meysi pramita.

Tabel 6.20 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarungu Jawaban Bobot jawab

(1 – 3)

Paham Cukup Paham Tidak Paham

Kalimat 2

(110)

90

TP 1 0 0 0.00%

Total 3 9

Rata-rata 3

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa potongan-potongan video bahasa isyarat untuk kalimat ketiga “nama saya

meysi pramita” yang ditampilkan pada sistem Aplikasi Kamus

Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web dapat dipahami oleh penyandang tunarungu tidak dapat mendengar dan tunarungu kurang dengar.

Paham Cukup Paham Tidak Paham

Kalimat 3

(111)

91 4. Kalimat keempat

Saya senang bertemu dan berkenalan dengan kamu.

Tabel 6.21 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarungu Jawaban Bobot jawab

(1 – 3)

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa potongan-potongan video bahasa isyarat untuk kalimat keempat “saya

senang bertemu dan berkenalan dengan kamu” yang ditampilkan pada sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis

0

Paham Cukup Paham Tidak Paham

Kalimat 4

(112)

92

Web dapat dipahami oleh penyandang tunarungu tidak dapat mendengar, sedangkan untuk penyandang tunarungu kurang dengar yang baru mempelajari bahasa isyarat, potongan-potongan video bahasa isyarat yang ditampilkan sistem cukup dipahami.

5. Kalimat kelima

Saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Jurusan Teknik Informatika angkatan 2014.

Tabel 6.22 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarungu Jawaban Bobot jawab

(1 – 3)

Jumlah Responden

Hasil ( 1 – 5 ) Total

P 3 2 6 66.67%

CP 2 1 2 33.33%

TP 1 0 0 0.00%

Total 3 8

(113)

93

Dari perhitungan tabel diatas, dapat dianalisa bahwa potongan-potongan video bahasa isyarat untuk kalimat kelima “saya

mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Jurusan Teknik Informatika angkatan 2014” yang ditampilkan pada sistem Aplikasi

Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web dapat dipahami oleh penyandang tunarungu tidak dapat mendengar, sedangkan untuk penyandang tunarungu kurang dengar yang baru mempelajari bahasa isyarat, potongan-potongan video bahasa isyarat yang ditampilkan sistem cukup dipahami.

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Paham Cukup Paham Tidak Paham

Kalimat 5

(114)

94

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, desain, implementasi sistem, dan pengujian pada sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasi Web ini kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web telah berhasil dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Oracle 11g Express Edition.

2. Untuk admin fitur-fitur yang terdapat pada sistem Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web dapat berfungsi dengan baik dam mudah untuk digunakan. Admin juga tidak merasa kesulitan saat melakukan kelola data Bahasa isyarat (menambah data isyarat, mengedit data isyarat, dan menghapus data isyarat).

3. Untuk pengguna Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web dapat berfungsi dengan baik yaitu pengguna dapat menginputkan kata atau kalimat yang diinginkan dan kemudian sistem akan menampilkan potongan-potongan video Bahasa isyaratyang membentuk kata atau kalimat sesuai dengan inputan.

(115)

95

gagasan kepada para penyandang, dan membantu masyarakat dalam mempelajari bahasa isyarat.

5. Dari hasil uji coba terhadap pakar bahasa isyarat dapat disimpulkan bahwa potongan-potongan video bahasa isyarat yang ditampilkan sistem sudah benar dan sesuai dengan bahasa isyarat yang sudah dipelajari oleh para penyandang tunrungu.

6. Dari hasil uji coba terhadap penyandang tunarungu yang sudah memahami bahasa isyarat dapat disimpulkan bahwa para penyandang tunarungu memahami gagasan yang disampaikan oleh pengguna Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Web melalui potongan-potongan video bahasa isyarat yang ditampilkan sistem. 7.2 Saran

(116)

96

DAFTAR PUSTAKA

Alei, Hasan.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Arief, M.Rudianto, 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan Php dan Mysql. Yogyakarta:Andi.

Ariona, Rian. 2013. Belajar HTML dan CSS: Tutorial Fundamental dalam Mempelajari HTML & CSS.

Dita, Whitten Bentley. 2004. Systems Analysis and Design Methods. Mc Graw Hill Companies.

Fathansyah, . Basis Data (edisi revisi) .2012 . Bandung: Informatika

GERKATIN, DPD. 2010. Berkenalan dengan BISINDO. Jakarta : DPD GERKATIN Jakarta, WQA.

Hallahan, D. P. & Kauffman, J. M. (1991). Exceptionality Childern Introduction to Special Education (fifth ed.). New Jersey: Prentice Hall International, Inc..

Pressman, Roger S. 2010. Software Engineering A Practitioner’s Approach, Seventh Edition. New York : Mc Graw Hill

Soemantri, S. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Departemen P&K Direktorat Jenderal Pendidikan : Jakarta.

Susetya, Henry Restya., 2017. “APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA

(117)

97

(118)

98

LAMPIRAN

1. Kuisioner pertama

KUISIONER PENELITIAN

APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT INDONESIA BERBASIS WEB

Gambar

Tabel  6.20 Hasil kuisioner terhadap penyandang tunarugu ..................................89
Gambar 2.1 Alfabet Bahasa Isyarat Indonesia
Gambar 2.3 Simbol Use Case
Gambar 2.5 Simbol Relationsip
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian atas dapat terjadi kontraksi tetapi bagian tengah tidak, sehingga menyebabkan terjadinya lingkaran kekejangan yang mengakibatkan persalinan tidak

Mata kuliah Translation ini merupakan mata kuliah keahlian bagi mahasiswa Program Studi bahasa Inggris FKIP UNRI, yang bertujuan untuk memberikan dan membekali mahasiswa

perangkat daerah kabupaten Sikka sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008

Penelitian ini menunjukkan bahwa responden dengan usia tidak beresiko mengalami tingkat cemas yang lebih tinggi, kondisi ini dapat disebabkan oleh salah satu

Kenyataan itu menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap mutu dan keberadaan sumberdaya alam dan lingkungan.Salah satunya adalah pencemaran oleh logam berat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah bagaimana cara BNI Syariah Malang dalam menyelesaikan sengketa pembiayaan murabahah apabila terjadi sengketa oleh para pihak dengan tujuan

Dalam konteks Kepulauan Tukang Besi (Wakatobi) yang 97% wilayahnya adalah laut, pembumian nalar ekologis dalam tata pikir masyarakat menjadi penting dengan tiga

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-M Pengaplikasian SIMS (Sistem Informasi