• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN MADRASAH TSANAWIYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN MADRASAH TSANAWIYAH"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENILAIAN KELAS

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DAN

MADRASAH TSANAWIYAH

TAHUN 2006

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas

Jl. Gunung Sahari Raya No. 4, Jakarta Pusat Telp. : (62-21)3804248,3453440,34834862 Fax. : (62-21) 3508084, 34834862

(2)

Daftar Isi Halaman Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2 B. Tujuan 2 C. Ruang Lingkup 3

D. Sasaran Pengguna Pedoman 3

Bab II KONSEP DASAR PENILAIAN

A. Pengertian Penilaian Kelas 4

B. Manfaat Penilaian Kelas 4

C. Fungsi Penilaian Kelas 5

D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas 5

E. Penilaian Hasil Belajar Masing-Masing Kelompok

Mata Pelajaran 6

F. Rambu-Rambu 6

G. Ranah Penilaian 6

Bab III TEKNIK PENILAIAN

A. Penilaian Unjuk Kerja 8

B. Penilaian Sikap 13 C. Penilaian Tertulis 18 D. Penilaian Proyek 23 E. Penilaian Produk 24 F. Penilaian Portofolio 25 G. Penilaian Diri 27

Bab IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN

A. Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar 30 B. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,

Indikator dan Teknik Penilaian 31

C. Penetapan Teknik Penilaian 33

Bab V PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN

A. Pengolahan Hasil Penilaian 34

B. Interpretasi Hasil Penilaian Dalam Menetapkan

Kriteria Ketuntasan Belajar 39

Bab VI PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN

A. Pemanfaatan Hasil Penilaian 38

B. Pelaporan Hasil Penilaian Kelas 43

Lampiran-Lampiran Petunjuk Pengisian Rapor

A. Rasional 45

B. Penjelasan Umum 46

C. Penjelasan Pengisian Masing-Masing Mata Pelajaran 51 D. Mekanisme Penentuan Naik Kelas dan Tinggal Kelas 51

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Implementasi PP No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk konsep dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas.

Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik (dalam hal ini guru), satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru satuan pendidikan termasuk penilaian internal (internal assessment), sedangkan yang diselenggarakan pemerintah termasuk penilaian eksternal (external assessment). Penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh pendidik pada proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pengendali mutu, seperti ujian nasional.

Penilaian kelas merupakan penilaian internal terhadap proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh pendidik, dalam hal ini guru di kelas atas nama satuan pendidikan untuk menilai kompetensi peserta didik pada saat dan akhir pembelajaran.

B. Tujuan

Penyusunan model Penilaian Kelas ini bertujuan untuk:

1. Memberikan informasi mengenai orientasi baru dalam penilaian hasil belajar peserta didik.

2. Memberikan wawasan tentang konsep penilaian hasil belajar yang dilaksanakan pada tingkat kelas oleh pendidik.

3. Memberikan rambu-rambu penilaian hasil belajar.

4. Memberikan prinsip-prinsip perencanaan, pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.

C. Ruang lingkup

Isi model penilaian kelas ini meliputi konsep dasar penilaian kelas, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian, pengelolahan hasil penilaian serta pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian. Dalam konsep penilaian, akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian dan rambu-rambu penilaian. Teknik penilaian akan menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan penetapan indikator, penetapan kriteria ketuntasan setiap indikator, pemetaan kompetensi dan teknik penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya. Pengelolaan hasil

(4)

penilaian memberikan arahan dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran. Pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian dan penentuan kenaikan kelas.

D. Sasaran Pengguna Model Penilain Kelas

Model Penilain kelas ini diperuntukkan bagi pihak-pihak berikut:

1. Para pendidik di satuan pendidikan untuk menyusun program penilaian kelas.

2. Pengawas dan kepala satuan pendidikan untuk merancang program supervisi pendidikan di satuan pendidikan.

3. Para penentu kebijakan di daerah untuk membuat kebijakan dalam penilaian kelas yang sesuai untuk satuan pendidikan.

(5)

BAB II

KONSEP DASAR PENILAIAN KELAS A. Pengertian Penilaian Kelas

Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti proses pembelajaran.

Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing. Data tersebut diperlukan sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian tertulis (paper and pencil test) atau lisan, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.

Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelum mengikuti proses pembelajaran, dan dianalisa apakah ada peningkatan kemampuan, bila tidak terdapat peningkatan yang signifikan, maka guru memunculkan pertanyaan; apakah program yang saya buat terlalu sulit?, apakah cara mengajar saya kurang menarik?, apakah media yang digunakan tidak sesuai?, dan lain-lain. Tingkat kemampuan satu peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, agar tidak merasa rendah diri, merasa dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan.

B. Manfaat Penilaian Kelas

Manfaat penilaian kelas antara lain sebagai berikut:

1. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.

(6)

2. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

3. Untuk umpan balik bagi pendidik dalam memperbaiki metode,

pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. 4. Untuk masukan bagi pendidik guna merancang kegiatan belajar.

5. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite satuan pendidikan tentang efektivitas pendidikan.

6. Untuk memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam mempertimbangkan konsep penilaian kelas yang digunakan.

C. Fungsi Penilaian Kelas

Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.

2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).

3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.

4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya. 5. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan

perkembangan peserta didik.

D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas

1. Validitas

Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya indikator ” mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka penilaian valid apabila mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang

reliable dan menjamin konsistensi. Misal, pendidik menilai dengan

unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.

(7)

3. Menyeluruh

Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.

4. Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

5. Obyektif

Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.

6. Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

E. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran

1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:

a). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik.

b). Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.

3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.

4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani,

olahraga,dan kesehatan dilakukan melalui:

a). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik; dan

b). Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

(8)

F. Rambu-Rambu Penilaian Kelas

Dalam melaksanakan penilaian, pendidik sebaiknya:

1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu. 2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian

sebagai cermin diri.

3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.

4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.

5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan dan hasil belajar peserta didik.

6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan teknik atau cara penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

7. Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif mungkin.

G. Ranah Penilaian

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari standar isi dan standar kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran.

Muatan dari standar isi pendidikan adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil belajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh pendidik dalam hal ini gujru mata pelajaran dan komite satuan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi satuan pendidikan/daerah masing-masing. Indikator-indikator yang dikembangkan tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi dasar bersangkutan.

Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif, psikomotor dan afektif.

(9)

BAB III TEKNIK PENILAIAN

Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

A. Penilaian Unjuk Kerja 1. Pengertian

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktek sholat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.

b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

d. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.

e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati

2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja

Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian,

(10)

gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:

a. Daftar Cek (Check-list)

Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-diamati-tidak baik. Dengan demikian diamati-tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.

Contoh Check list

Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak

baik Organization ( Introduction, body, conclusion) 2 Content ( depth of knowledge, logic) Fluency 4 Language: pronunciation grammar vocabulary

Performance ( eye contact, facial expression, gesture)

Skor yang dicapai

Skor maksimum 7

Keterangan

Baik mendapat skor 1 Tidak baik mendapat skor 0

b. Skala Penilaian (Rating Scale)

Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat

(11)

kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.

Contoh Rating Scale

Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama Siswa: ________ Kelas: _____

Nilai

No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4

1. Organization ( Introduction, body, conclusion)

2. Content ( depth of knowledge, logic)

3. Fluency

4. Language:

pronunciation grammar vocabulary

5. Performance ( eye contact, facial expression, gesture) Jumlah Keterangan nilai: 4 = sangat kompeten 3 = kompeten 2 = cukup kompeten 1 = tidak kompeten

Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut Skor maksimum : 5 x 4 = 20 Kategori kriteria : 4 Rentangan Nilai : 20 - 4 --- = 4 4 Penentuan Kriteria:

Skor 21-24, dapat ditetapkan sangat kompeten

Skor 17-20, dapat ditetapkan kompeten Skor 13-16, dapat ditetapkan cukup kompeten

(12)

Contoh Penilaian Unjuk Kerja: Mata Pelajaran : Matematika/SMP Kelas/Semester : VII/1

Tehnik Penilaian Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KetuntasanKriteria Aspek

Te

s

Perf

ormanc Sikap Pro duk Pro y

ek Portof olio Pe ni l aian Di ri Menggu-nakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidak-samaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah. Menggunak an perbanding an untuk pemecaha n masalah. Menjelaskan pengertian skala sebagai suatu perbandingan. Penggunaan skala dalam memecahkan masalah. 75% 65% Pemahaman Konsep Penalaran dan komunikasi - - - - - - - - - - - -

Mata Pelajaran : Matematika.

Indikator : Menggunakan skala dalam memecahkan masalah. Aspek : Penalaran dan Komunikasi

Tujuan : Siswa dapat menghitung tinggi dan jarak dengan gambar skala dan sudut elevasi atau sudut depresi.

Nama Siswa : ……… Kelas/semester : VII/1

Contoh Soal

Seorang siswa dengan tinggi 140 cm berdiri pada jarak 10 meter dari tiang bendera.

Ia memandang ke arah puncak tiang bendera dengan sudut elevasi 40 derajad.

Berapakah tinggi sebenarnya tiang bendera itu ?

Alternatif Cara Penyelesaian

Langkah-langkah untuk menghitung tinggi tiang bendera tersebut adalah :

1. Menentukan skala yang akan dipergunakan (misal skala 1 : 250 ) 2. Membuat sketsa gambar dengan menggunakan skala 1 : 250.

P

400

(13)

3. Gambar garis AB = 4 cm ( jarak 10 meter dibagi skala ).

4. Dengan menggunakan busur derajad, buatlah sudut 400 pada titik A.

5. Dari titik B, buat garis ke atas hingga memotong garis pada langkah 4 di titik P ( PB tegak lurus AB )

6. Ukurlah jarak titik P ke titik B.

7. Hasil pada langkah (6) kalikan dengan skala.

8. Tinggi tiang bendera sebenarnya adalah hasil yang diperoleh pada langkah (7) ditambah dengan tinggi siswa.

Prosedure Penilaian

Menggunakan : kartu evaluasi, kartu standar, dan rubrik penskoran

Kartu Evaluasi

Setiap langlah yang benar mendapat skor 1.

Skor K r i t e r i a

8 Langkah-langkah menggambar dan hasil yang diperoleh benar 7 Langkah-langkah menggambar benar, hasil yang diperoleh salah 6 Langkah-langkah menggambar benar, jarak PB salah

5 Menggambar garis PB tidak tegak lurus AB 4 Besar sudut pada titik A tidak 400

3 Panjang garis AB tidak 4 cm

2 Membuat sketsanya salah

1 Tidak bisa menentukan skala

Kartu Standar

Skor Artinya

8 siswa dapat mengerjakan dengan benar dan sempurna

7 pekerjaan siswa mendekati benar dan sempurna

6 pekerjaan siswa baik

≤ 5 siswa harus belajar lebih giat agar siap pada tugas berikutnya

Rubrik Penskoran

Level Deskripsi

3 (Superior) • Menggunakan alat secara trampil, tepat

dan benar

• Proses pengerjaan secara berurutan

• Besar sudut pada titik A tepat 400

• Hasil yang diperoleh benar, rapih dan bersih

2 (Memuaskan) • Menggunakan alat secara trampil, tepat

dan benar

• Proses pengerjaan secara

berurutan

• Besar sudut pada titik A tepat

400

• Hasil yang diperoleh benar, tetapi tidak rapih dan kotor

(14)

Level Deskripsi dan benar

• Proses pengerjaan secara berurutan

• Besar sudut pada titik A tidak tepat 400

• Hasil yang diperoleh cukup baik, rapih dan bersih

0 (Tidak Memuaskan) • Menggunakan alat belum trampil, belum

tepat dan salah

• Proses pengerjaan tidak berurutan

• Besar sudut pada titik A tidak tepat 400

• Hasil yang diperoleh belum benar, tidak rapih dan kotor

Teknik Penilaian : Unjuk kerja Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas : VII, Semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek Tehnik

Penilaian Mendengarkan 1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat. 1.1.Merespon makna dalam percakapan transaksional dan interper-sonal yang menggunakan ragam bahasa lisan sangat sederhana secara akurat, lancer dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang

melibatkan tindak tutur : - Menyapa orang yang sudah/belum dikenal - Memperke-nalkan diri sendiri/orang lain. - Memerintah atau melarang. • Merespon sapaan orang yang belum dikenal. • Merespon sapaan orang yang sudah dikenal. • Merespon perkenalan orang lain. • Merespon perintah orang lain. Merespon larangan. 70% 70% 70% 70% 70%

Mende-ngarkan Tes tulis

Tes tulis Tes tulis Tes tulis dan unjuk kerja. Tes tulis dan unjuk kerja. KK = Kriteria Ketuntasan

Indikator : 1.Merespon perintah orang lain 2. Merespon larangan

Aspek : Mendengarkan Tehnik Penilaian : Unjuk Kerja

Bentuk Penilaian : Melakukan perintah / Larangan (listen and do) Alat Penilaian :

Listen to the instruction and do it ! A. 1. Go to the door and open it.

2. Go back to your seat and sit down. 3. Take your note book and show it to me.

(15)

B. 1. Don’t be noisy. Be quiet.

2. Don’t turn on the light. Turn it off. 3. Don’t sit down. Stand up.

Kriteria Penilaian :

1. Setiap kegiatan dilakukan dengan benar diberi skor 2 Setiap kegiatan dilakukan kurang benar diberi skor 1 Setiap kegiatan salah diberi skor 0

2. Skor maksimal bagian A/B = 6 Nilai maksimal bagian A/B = 100 Nilai perolehan siswa bagian A/B =

Jumlah skor perolehan x 100 Skor max

Nilai A + Nilai B = 2 3. Nilai perolehan siswa =

Catatan :

1. Jika siswa x, pada bagian A memperoleh skor 4, maka nilainya untuk indikator 1 = 4/6 X 100 = 66,6

2. Kriteria ketuntasan indikator 1 = 70.

3. Berarti siswa x untuk indikator 1 belum tuntas ~> remedial

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas : VII, Semester 1 Pemetaan Penilaian :

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek Tehnik

Penilaian Membaca 5. Memahami makna dalam teks tulis fugsional pendek sangat sederhana yang bekaitan dengan lingkungan terdekat 5.1 Membaca nyaring bermakna kata, frasa dan kalimat dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan terdekat 5.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan terdekat • Membaca nyaring teks pengumuman • Mengidentifikasi fungsi komunikatif teks fungsional. • Mengidentifikasi informasi yang terdapat dalam teks fungsional • Menidentifikasi

makna kata, frasa, dan kalimat teks fungsional 70 70 70 65 Membaca Membaca Unjuk kerja Tes tulis

(16)

Indikator : Membaca nyaring teks pengumuman dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang benar

Aspek : Membaca

Tehnik Penilaian : Unjuk kerja Alat Penilaian :

1. Read aloud the following announcement clearly Your attention please,

Students of class seven-four, please gather

In the library after class.

There will be a meeting with miss Erna. Thank you

Kriteria Penilaian: Penilain untuk asprk membaca nyaring meliputi a. Ucapan = 30 b. Tekanan = 25 c. Intonasi = 25 d. Kelancaran = 20 Rubrik Penilaian

Aspek Score Uraian

3 Benar semua, sesuai dengan standar ucapan yang berlaku 2 Hampir semua benar dengan dua , tiga kata kurang tepat Ucapan

1 Banyak membuat kesalahan

3 Benar semua, sesuai dengan aturan yang berlaku 2 Benar dengan beberapa yang kurang tepat Tekanan

1 Banyak yang kurang tepat

3 Benar semua, sesuai dengan aturan yang berlaku 2 Benar, dengan satu atau dua intonasi kurang pas Intonasi

1 Banyak intonasi yang kurang tepat

3 Lancar tanpa hambatan

2 Lancar dengan sesekali ragu Kelancaran

1 Tersendat-sendat Format Penilaian

Ucapan Tekanan Intonasi Kelancaran 30 25 25 20 No.

. Nama Sk

or Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Juml ah Ket. 1. 2. 3. Adinda Dona Fari 3 2 30 20 2 2 16,6 16,6 2 2 16,6 16,6 3 2 13,3 20 83,2 66,5 Tuntas Tuntas

(17)

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Smt : VII/2

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetensi Dasar : 7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan Indikator : Melakukan percobaan tentang penjernihan

air secara sederhana Aspek : Kinerja ilmiah

Teknik penilaian : Unjuk kerja Kegiatan

Pencernihan Air

1. Siswa melakukan percobaan untuk mendapatkan air bersih secara sederhana

2. Lakukan/rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut 3. Pasir, kerikil dan batu dicuci sampai bersih

4. Siswa membanding air di gelas A dengan air di gelas B

Air dari kolam Atau lainnya Tali Gelas A Botol plastik botol Pasir Kerikil kecil Batu sedang Kapas dipotong bagian bawah

Slatip atau Penyanggah lainnya

Gelas B

5. Siswa membuat laporan kegiatan

(18)

Rubrik

Penilaian Kegiatan Pratikum Biologi

Nama : Judul : Tanggal :

Penilaian

No Aspek yang dinilai

Baik sekali

4 Baik 3 Sedang 2 Kurang 1 1 Pengetahuan tentang prosedur kerja

2 Ketepatan pemilihan alat dan bahan

3 Hasil pengamatan

4 Ketepatan menyusun laporan

Jumlah

Nilai

Guru

(………..)

Format Penilaian Kinerja Ilmiah

Mempersiapkan alat dan bahan

Merangkai percobaan Mengamati hasil percobaan No Aspek yang dinilai Nama siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Jumlah skor 1 2 3 4 5 6 7 Mempersiapkan alat

Skor 4 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci dengan bersih dan kapas.

Skor 3 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci kurang bersih dan kapas.

Skor 2 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir tidak dicuci dan kapas.

Skor 1 : Jika tidak menggunakan salah satu dari komponen.

Merangkai percobaan

Skor 4 : Jika kapas diletakan paling bawah lebih banyak kemudian batu sedang, kerikil dan pasir.

Skor 3 : Jika kapas diletakkan paling bawah sedikit kemudian batu sedang, kerikil dan pasir.

(19)

Skor 2 : Jika kapas diletakan paling bawah sedikit kemudian kerikil, batu sedang dan pasir.

Skor 1 : Jika susunan batu sedang, kerikil, pasir dan kapas.

Mengamati hasil percobaan

Skor 4 : Jika air di gelas B jernih dan mengidentifikasi sampah apa yang tertinggal di pasir.

Skor 3 : Yaitu air di gelas B jernih dan tidak mengidentifikasi sampah yang tertinggal di atas pasir.

Skor 2 : Jika air di gelas B kurang jernih dan mengidentifikasikan sampah di atas pasir.

Skor 1 : Jika air di gelas B keruh dan tidak mengidentifikasi sampah di atas pasir.

Jumlah skor

Nilai = x 10 Skor maksimal

PENILAIAN SIKAP ILMIAH

Sebagai contoh lembar observasi untuk menilai sikap ilmiah secara individu dapat dilihat dibawah ini:

No Indikator Sikap Nama Siswa Keterbukaan Objektif Te liti

Kedisiplinan Kerjasama Kejujuran

Tanggung J awab Total 1 Amanda 4 3 4 5 4 4 4 28 2 Nur 2 4 3 4 3 4 4 24 3 Hafiz 3 4 4 4 5 3 3 26 4 Faiz 4 3 4 5 3 4 4 27

Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap ilmiah

Skor untuk masing-masing sikap di atas dirata-ratakan dan dikonversikan ke dalam bentuk kualitatif. Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 sampai dengan 5. Penafsiran angka-angka tersebut adalah sebagai berikut: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup. 4= baik, dan 5 = amat baik.

skor maksimum perangkat tes = 5 ( skor maks setiap indikator) X 7 ( indikator)

= 35.

Nilai sikap ilmiah dapat diberikan dalam bentuk huruf, oleh karena itu total skor yang telah diperoleh harus dikonversi.

(20)

Skor total jawaban benar siswa

Konversi Nilai = --- X 100 Skor maksimum perangkat tes

Jadi siswa yang memperoleh skor 28 setelah dikonversi nilainya menjadi:

28

---- X 100 = 80 35

Banyak cara untuk mengkonversi skor menjadi nilai, salah satunya yang sederhana yaitu menggunakan kriteria sbb.

NILAI KONVERSI

Skor Total Angka Huruf Kategori

29 - 35 21 - 28 14 - 20 7 - 13 81 - 100 61 - 80 41 - 60 20 - 40 A B C D Amat Baik Baik Cukup Kurang

Nilai sikap ilmiah hasil konversi untuk siswa yang memperoleh skor 80 adalah B

B. Penilaian Tertulis 1. Pengertian

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti menjawab secara lisan, memberi tanda, mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu, dan lain sebagainya.

2. Teknik Penilaian

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:

a. memilih jawaban, yang dibedakan menjadi: 1) pilihan ganda

2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) 3) menjodohkan

4) sebab-akibat

b. mensuplai jawaban, dibedakan menjadi: 1) isian atau melengkapi

2) jawaban singkat atau pendek 3) uraian

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, menjodohkan dan sebab akibat merupakan alat yang

(21)

hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan berpikir tinggi dengan cakupan materi yang luas. Peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya, sehingga cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu tes bentuk pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis kelemahan peserta didik atau memodifikasi kegiatan pembelajaran. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas yang otentik dan berkesinambungan. Namun tes bentuk tersebut banyak digunakan untuk penilaian keterampilan berbahasa yang dilakukan secara formal.

Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi jawaban.

Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.

a) Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji;

b) materi, misalnya kesesuian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum;

c) konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas;

d) bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.

(22)

Contoh Penilaian Tertulis

Mata Pelajaran : Matematika/SMP Aspek : Pemahamanan Konsep Kelas/Semester : VII/1

Tehnik Penilaian Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek

Tes Perf orma Produk Proyek Porto fol io Penilaian 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah. 3.4 Mengguna-kan perban-dingan untuk pemecahan masalah. • Menjelas-kan pengertia n skala sebagai suatu perbandin gan. • Pengguna an skala dalam memecah kan masalah. 75% 75& Pemahaman Konsep Penalaran dan komunikasi √ - - √ - - - - - - - - KK = Krieria Ketuntasan Contoh Soal.

1. Jarak antara Jakarta – Bogor 60 kilometer.

Jika skala sebuah peta 1 : 250.000, berapa centimeter jarak Jakarta – Bogor pada peta itu?

Alternatif Penyelesaian:

Skor

Jarak pada peta = jarak sebenarnya : skala 3

= 60 km : 250.000 1

= 6.000.000 cm : 250.000 2

= 24 cm 1

Jadi jarak Jakarta – Bogor pada peta adalah 24 cm. Jumlah skor : 7

2. Jarak antara kota A dan B pada peta 15 cm.

Dengan skala 1 : 30.000, berapa kilometer jarak sebenarnya antara kota A dan B?

Alternatif Penyelesaian:

(23)

Skor

Jarak sebenarnya = skala x jarak pada peta 3 = 30.000 x 15 cm 2

= 450.000 cm 1

= 4,5 km 1

Jumlah skor : 7

Jadi jarak sebenarnya antara kota A dan B adalah 4,5 kilometer.

Teknik Penilaian : Tertulis

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas : VII, Semester I

Aspek : Mendengarkan

Pemetaan Penilaian

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek Penilaian Tehnik

Mendengarkan 1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat. 1.1.Merespon makna dalam percakapan transaksional dan interper-sonal yang menggunakan ragam bahasa lisan sangat sederhana secara akurat, lancer dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur : - Menyapa orang yang sudah/belum dikenal - Memperkenal-kan diri sendiri/orang lain. - Memerintah atau melarang. • Merespon sapaan orang yang belum dikenal. Merespon sapaan orang yang sudah dikenal. Merespon perkenala n orang lain. Merespon perintah orang lain. Merespon larangan. 70% 70% 70% 70% 70%

Mendengarkan Tes tulis

Tes tulis Tes tulis Tes tulis dan unjuk kerja. Tes tulis dan unjuk kerja. KK = Kriteria Ketuntasan

Teknik Penilaian : Tes tulis

Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda

Alat Penilaian :

™ Choose the right expression to respond the statement/utterance you are going to hear !

1. You will hear : Hi,how do you? Your respone : . . .

a. Fine, thank, and you ?

b. How do you do, nice to meet you. c. Good, Thanks a lot.

(24)

2. You will hear : hello, Budi, how are you ? Your respone : . . .

a. Verry well, thank you. b. Hope you are.

c. It’s ok. Never mind. d. I’m not sure.

3. You will hear : My name is Rohana, and you are . . . . ? Your respone : . . . .

a. I’m Joko.

b. Are you ? great ! c. Good ! Thanks. d. Is it ? Fine, Thanks.

4. You will hear : Come in ! sit down ! Your respone : . . . .

a. Sorry b. Great c. Fine d. Thanks

5. You will hear : Don’t open the door ! Your respone : . . . .

a. Yes b. No c. Sorry d. Good

Kriteria penilaian : 1. Setiap jawaban benar diberi skor 1. Setiap jawaban salah diberi skor 0. 2. Nilai siswa : ∑ benar x 100 =

∑ soal

Catatan :

1. Setiap indikator dapat dikembangkan menjadi lebih dari satu soal.

2. Misalnya : indikator satu ada empat soal

Siswa A benar 3 soal, berarti nilainya ¾ X 100 = 75. Kriteria ketuntasan indikator 1 = 70.

Berarti siswa A, untuk indikator 1 tuntas ~> lanjut ke indikator berikutnya.

(25)

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas : VII, semester 1

Aspek : Berbicara

Pemetaan Penilaian :

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek Tehnik Penilaian

Berbicara 4. Mengungkap-kan makna dalam teks lisan fungsional pendek sangat sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat. 4.1 Mengungkapkan makna tindak tutur dalam teks lisan fungsional pendek sangat sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat • Menyebutkan daftar barang pada tempat tertentu. • Memberi ucapan selamat atas keberhasilan seseorang. • Memberi instruksi tentang cara melakukan sesuatu. • Memberi pengumuman secara lisan. 70% 70% 65% 65%

bebicara Tes lisan.

Tes lisan.

Tes lisan. Tes lisan.

CONTOH SOAL TES LISAN Tehnik Penilaian : Tes Lisan

Bentuk Penilaian : Uraian Alat Penilaian :

1. Look at the picture, mention 10 things you find in the picture GAMBAR

Kriteria penilaian :

• Tiap jawaban benar, ucapan benar diberi skor 2

• Tiap jawaban benar, ucapan kurang tepat diberi skor 1

• Tiap jawaban salah diberi skor 0 Skor Perolehan / No No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Nilai 1 Asti 2 Betty 3 Karlos

Nilai perolehan siswa :

Jumlah skor perolehan x 100

(26)

Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas : VII, Semester 1 Aspek : Membaca Teknik Penilaian : Tes Tertulis Pemetaan Penilaian :

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek Penilaian Tehnik

Membaca 5. Memahami makna dalam teks tulis fugsional pendek sangat sederhana yang bekaitan dengan lingkungan terdekat 5.1 Membaca nyaring bermakna kata, frasa dan kalimat dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan terdekat 5.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan terdekat

• Membaca nyaring teks pengumuman

Mengidentifikasi fungsi

komunikatif teks fungsional.

Mengidentifikasi

informasi yang terdapat dalam teks fungsional

Menidentifikasi makna

kata, frasa, dan kalimat teks fungsional 70% 70% 70% 65% Membaca Membaca Unjuk kerja Tes tulis

Bentuk Penilaian : Jawaban Singkat Alat Penilaian

1. Read the text and give short answer to the questions below it. GAMBAR

A. 1. What kind of text is it ?

2. What ‘s the purpouse of the writer? B. 1. Who is Rio?

2. What happened to him

C. 1. What does the word”My” rever to?

2. What is the synonym of the word “Smart” in the text?

Kriteria Penilaian : Penilaian untuk aspek ini meliputi: a. Content/isi

(27)

Rubrik penilaian

Skor Uraian

3 Jika isi benar, Kebahasaan benar.

2 Jika isi benar, Kebahasaan ada kesalahan.

1 Jika isi dan kebahasaan salah.

0 Jika tidak dijawab.

A B C No

. Nama 1 2 SKOR N 1 2 SKOR N 1 2 SKOR N

Jml Nilai KD Ket 1 2 3 4 Bond Nayla Sheill 3 2 2 2 5 4 83,3 68,3 3 3 3 2 6 5 83,3 100 3 2 3 2 6 4 68,3 100 283,3 219,9 94,4 73,3 Ind A Blm tuntas

Mata Pelajaran: IPA

Kelas/Smt : VIII/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam manusia

Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator : Membedakan pencernaan mekanik dan kimiawi

Aspek : Pemahaman penerapan konsep Teknik penilaian : Tertulis

Bentuk Soal : Contoh Pilihan Ganda

Gambar 1. Pada gambar yang berfungsi

mengubah makanan yang dimakan mengandung lemak menjadi asam lemak dan gliseral ditunjukkan pada no………..

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

1. Seorang siswa sedang bermain di suatu kolam menemukan

organisme berkepala besar badan kecil, siswa tersebut tertarik kemudian diambil dan dipelihara. Setelah dua minggu organisme

(28)

tersebut berubah memiliki kaki dan berekor, dia terus mengamatinya sampai 1 bulan berubah menjadi katak. Dari hasil pengamatan tersebut dia menyimpulkan bahwa katak mengalami tahap berkembangan

a. telur – berudu – katak berekor – katak dewasa b. berudu – katak berekor – katak dewasa

c. berudu – katak berekor – katak dewasa – telur d. telur – katak berekor – berudu – katak dewasa

Mata Pelajaran: IPA

Kelas/Smt : VIII/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan mansia

Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia

Indikator : Membedakan ciri-ciri tahapan perkembangan pada manusia

Aspek : Pemahaman penerapan konsep Teknik penilaian : Tertulis

2. Tahapan perkembangan manusia mulai dari bayi – balita – remaja – dewasa – manula. Bila sekarang memiliki ciri dapat menulis dan membaca. Setelah sepuluh tahun tahun yang akan datang memiliki ciri :

- sudah mulai menyenangi lawan jenis - mulai bersolek

- tumbuh rambut pada bagian tertentu - suara bergema

Ciri di atas merupakan tahap perkembangan a. balita

b. remaja c. dewasa d. manula

Mata pelajaran : Fisika

Kelas/Smt : IX/1

Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannyadalam kehidupan

sehari-hari

Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : - menerapkan rangkaian listrik dalm kehidupan sehari-hari

(29)

- dapat memprediksi arus dan tegangan dalam rangkaian seri atau pararel

Aspek : - Kinerja ilmiah

- Pemahaman dan penerapan konsep Teknik penilaian : tertulis

Pilihan Ganda

Pernyataan tentang rangkaian listrik yang benar adalah :

a. Rangkaian seri berfungsi untuk memperkecil hambatan, kuat arus yang melewati tiap tiap hambatan sama

b. Pada rangkaian paralel tegangan pada ujung-ujung hambatan

pengganti sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap komponen

c. Susunan rangkaian paralel berfungsi sebagai pembagi tegangan d. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel sama dengan

jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen

e. Pada rangkaian seri tegangan pada tiap-tiap komponen sama

C. Penilaian Proyek 1. Pengertian

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

a. Kemampuan pengelolaan

Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

b. Relevansi

Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

c. Keaslian

Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

2. Teknik Penilaian Proyek

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan

(30)

penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek: a) penelitian sederhana tentang air di rumah;

b) Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako.

Contoh Penilaian Proyek

Mata Pelajaran : Sejarah

Nama Proyek : Perkembangan Islam di Nusantara Alokasi Waktu : Satu Semester

Nama Siswa : ______________________ Kelas : XI/1

No Aspek * Skor (1 – 5)** 1. Perencanaan: a. Persiapan b. Rumusan Judul 2. Pelaksanaan a. Sistematika Penulisan

b. Keakuratan Sumber Data/Informasi c. Kuantitas Sumber Data

d. Analisis Data e. Penarikan Kesimpulan 3. Laporan Proyek a. Performans b. Presentasi / Penguasaan Total Skor

* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi siswa/sekolah

** Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

Contoh penilaian Proyek Mata Pelajaran : Matematika/SMP

Aspek : Pemecahan Masalah Teknik Penilaian : Proyek

Kelas/Semester : IX/1 Tehnik Penilaian Standar Kompe tensi Kompetensi

Dasar Indikator Kriteria Ketuntasan Aspek

Tes Performance Sikap Produk Proyek Portofolio Penilai an Diri Melakukan pengolahan dan penyajian data. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, dan lingkaran Menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram batang, garis dan lingkaran. 75 65 Pemahaman Konsep Pemecahan Masalah √ - - - - - - - - - - - -

(31)

Contoh Penilaian Proyek

Nama Proyek : Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram. Alokasi Waktu : Satu bulan

Aspek : Pemecahan Masalah Contoh Soal

Carilah data yang ada di sekitar rumahmu (misal data tentang jenis pekerjaan, jenis binatang yang dipelihara penduduk, tingkat pendidikan penduduk, atau data yang lain), kemudian sajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

Selanjutnya berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, buatlah diagram yang sesuai.

Rubrik Penskoran

Level Deskripsi

4 (superior)

• Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat

langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik dan menarik.

• Sistematika baik, sumber data akurat dan memadai.

• Membuat tabel frekuensi.

• Grafiknya sesuai dengan data yang diperoleh, dan membuat kesimpulan.

• Performancenya bersih, rapi, dan memahami tentang apa yang ditampilkan dalam grafik.

3 (memuaskan)

• Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat

langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik dan menarik.

• Sistematika baik, sumber data akurat dan memadai.

• Membuat tabel frekuensi.

• Grafiknya sesuai dengan data yang diperoleh, dan membuat kesimpulan.

• Performancenya tidak bersih, tidak rapi, tetapi memahami tentang apa yang ditampilkan dalam grafik.

2 (cukup memuaskan)

• Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat

langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik dan menarik.

• Sistematika baik, sumber data akurat dan memadai.

• Membuat tabel frekuensi.

• Grafiknya sesuai dengan data yang diperoleh, tetapi kesimpulan yang dibuat kurang tepat.

• Performancenya tidak bersih, tidak rapi, tetapi memahami tentang apa yang ditampilkan dalam grafik.

1 (cukup)

• Membuat perencanaan tetapi tidak lengkap, rumusan judul kurang baik dan tidak menarik.

• Sistematika baik, sumber data akurat dan memadai.

• Membuat tabel frekuensi.

• Grafiknya sesuai dengan data yang diperoleh, tetapi tidak membuat kesimpulan.

(32)

Level Deskripsi

• Performancenya tidak bersih, tidak rapi, tetapi memahami tentang apa yang ditampilkan dalam grafik.

E. Penilaian Produk 1. Pengertian

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:

a Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

b Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

c Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

2. Teknik Penilaian Produk

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.

a Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).

b Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk (appraisal).

(33)

Contoh Penilaian Produk

Kelompok Mata Pelajaran : IPTEK/Matematika/SMP Kelas/Semester : VIII/2

Tehnik Penilaian

Standar Kompetensi Kompetensi

Dasar Indikator KetuntasanKriteria Aspek

Te s Perf or Produk Proyek Portof olio Penilai-an Di ri Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. Menggambar jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. 70% 65% Pemahaman Konsep Pemecahan Masalah √ - - - - - - - - - -

Contoh Penilaian Produk

Mata Pelajaran : Matematika.

Nama Produk : Jaring-jaring bangun ruang sisi datar. Alokasi Waktu : Satu bulan

Aspek : Pemecahan Masalah Contoh Soal:

Buatlah jaring-jaring bangun ruang sisi datar masing-masing satu buah. Ukuran panjang rusuk minimal 15 cm.

Prosedure Penilaian

Menggunakan rubrik penskoran Rubrik Penskoran

Level Deskrips

3

(superior) * Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik. * Penggunaan alat, bahan aman dan efisien * Membuat uraian langkah-langkah pembuatan * Membuat uraian cara penggunaannya * Hasil yang diperoleh benar, rapih dan bersih * Terdapat unsur inovasi

2

(memuaskan * Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik. * Penggunaan alat, bahan aman dan efisien * Membuat uraian langkah-langkah pembuatan * Membuat uraian cara penggunaannya * Hasil yang diperoleh benar, rapih dan bersih * Tidak terdapat unsur inovasi

1

(34)

Level Deskrips

* Membuat uraian langkah-langkah pembuatan * Membuat uraian cara penggunaannya

* Hasil yang diperoleh benar, tidak rapih dan tidak bersih * Tidak terdapat unsur inovasi

0

(cukup) * Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik. * Penggunaan alat, bahan aman dan efisien * Membuat uraian langkah-langkah pembuatan * Tidak membuat uraian cara penggunaannya

* Hasil yang diperoleh benar, tidak rapih dan tidak bersih * Tidak terdapat unsur inovasi

Mata pelajaran : Fisika

Kelas/Smt : IX/1

Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannyadalam kehidupan

sehari-hari

Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : - menerapkan rangkaian listrik dalm kehidupan sehari-hari

- dapat memprediksi arus dan tegangan dalam rangkaian seri atau pararel

Aspek : - Kinerja ilmiah

- Pemahaman dan penerapan konsep Teknik penilaian : Produk

Kegiatan : Membuat bel listrik sederhana

Gambar 3a

(35)

No Nama

siswa Komponen yang digunakan Ketepatan merangkai estetika Total skor

1 Ahmad 4 3 4 11

2 Ita 3 4 3 10

3 Wahyu 4 3 3 10

4 Tati 4 4 4 12

Skor yang diperoleh siswa tidak otomatis menjadi nilai tetapi harus dikonversi dulu. Banyak cara untuk mengkonversi skor menjadi nilai, salah satu konversi yang sederhana yaitu menggunakan kriteria dalam bentuk presentase.

Skor total yang diperoleh siswa

Konversi Nilai = --- X 10 skor maksimum 11 = --- x 10 12 = 9,1 Maka nilai Ahmad adalah 9,1

SOAL URAIAN

Buatlah kombinasi rangkaian listrik sederhana dengan alat dan bahan yang ada pada gambar berikut ini.

Alat dan bahan Gambar

1. tiga buah lampu identik

dengan spesifikasi 1,8 watt 3 volt

2. 3 buah baterai kering identik 1,5 volt

3. kabel penghubung 4. saklar

1. uatlah variasi rangkaian dengan alat dan bahan yang ada di atas, ada berapa kemungkinan rangkaian?

(36)

Rubrik:

Komponen yang digunakan:

skor 4 jika menggunakan komponen: bel, saklar, resistor, baterai, lampu indikator

skor 3 jika menggunakan komponen: bel, saklar, resistor, baterai skor 2 jika menggunakan komponen: bel, saklar, baterai

skor 1 jika menggunakan komponen: bel, baterai

Ketepatan merangkai:

skor 4 jika ketepatan susunan rangkaian komponen dan kerapihan menyolder,

skor 3 jika ketepatan susunan rangkaian komponen tetapi tidak rapih menyolder,

skor 2 jika tidak tepat susunan rangkaian komponen tetapi rapih menyolder,

skor 1 jika tidak tepat susunan rangkaian komponen dan tidak rapih menyolder,

Estetika

Kriteria estetika:pengaturan komponen rapih , ukuran bel listrik seimbang , kualitas bunyi bagus . bentuknya menarik

Skor 4 jika memenuhi empat kriteria Skor 3 jika memenuhi tiga kriteria Skor 2 jika memenuhi dua kriteria Skor 1 jika memenuhi satu kriteria

F. Penilaian Portofolio 1. Pengertian

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, lembar jawaban tes yang menunjukkan soal yang mampu dan tidak mampu dijawab (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat,

(37)

komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:

a. Karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.

Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri.

b. Saling percaya antara guru dan peserta didik

Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.

c. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik

Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan

d. Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru

Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.

e. Kepuasan

Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.

f. Kesesuaian

Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.

g. Penilaian proses dan hasil

Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik.

h. Penilaian dan pembelajaran

Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.

2. Teknik Penilaian Portofolio

Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi

(38)

membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

b Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. Misalnya, untuk kemampuan menulis peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya. Sedangkan untuk kemampuan menggambar, peserta didik mengumpulkan gambar-gambar buatannya.

c Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah.

d Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi

perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

e Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik sebelum mereka membuat karyanya . Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.

f Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

g Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.

h Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

G. Penilaian Diri (self assessment)

1. Pengertian

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Tujuan utama dari penilaian diri adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses dan hasil belajar. Meskipun demikian, hasil penilaian diri dapat digunakan

(39)

guru sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan nilai. Peran penilaian diri menjadi penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke siswa yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous lerning).

Ada beberapa jenis penilaian diri, diantaranya:

a. Penilaian Langsung dan Spesifik, yaitu penilaian secara langsung, pada saat atau setelah selesai melakukan tugas, untuk menilai aspek-aspek kompetensi tertentu dari suatu mata pelajaran.

b. Penilaian Tidak Langsung dan Holistik, yaitu penilaian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang, untuk memberikan penilaian secara keseluruhan.

c. Penilaian Sosio-Afektif, yaitu penilaian terhadap unsur-unsur afektif atau emosional. Misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu.

Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:

1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;

2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;

3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

2. Teknik Penilaian

Ada kecenderungan peserta didik akan menilai diri terlalu tinggi dan subyektif. Karena itu, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.

b) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.

d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.

e) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.

f) Guru mengkaji hasil penilaian, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.

g) Lakukan tindakan lanjutan, antara lain guru memberikan balikan tertulis, guru dan siswa membahas bersama proses dan hasil penilaian

Contoh Penilaian Diri

(40)

Aspek : Penalaran Alokasi Waktu : 1 Semester

Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1

Tanggapan

No S. Kompetensi / K. Dasar

1 0 Keterangan

1. Aljabar

a. Menggunakan aturan pangkat b. Menggunakan aturan akar c. Menggunakan aturan logaritma d. Memanipulasi aljabar

1 = Paham

0 = Tidak Paham

2. Dst

Catatan:

Guru menyarankan kepada peserta didikk untuk menyatakan secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.

Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.

E. Penilaian Produk 1. Pengertian

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:

a Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

b Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

c Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

2. Teknik Penilaian Produk

Gambar

Gambar   1.  Pada gambar yang berfungsi

Referensi

Dokumen terkait

7XMXDQ SHQHOLWLDQ LQJLQ PHQJDQDOLVLV SHQJDUXK EDXUDQ SURPRVL WHUKDGDS NHSXWXVDQ QDVDEDK GDODP SHPEHOLDQ SURGXN .35 3ODWLQXP L% SDGD %DQN ; 6\DULDK 9DULDEHO EDXUDQ SURPRVL \DQJ

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Dalarn rangka peningkatan kapasitas kelembagaan, karni merasa perlu mendapat informasi perkembangan dan persiapan yang telah dilakukan1. Untuk itu, kami mengundang Saudara

Dari deskripsi tiga sub tema tersebut di atas – Media Massa dan Sistem Politik Demokratis, Komu- nikasi Politik dan Pemilu Demokratis, dan Demokrasi Elektronik – memberi- kan

Menyajikan hasil pemahaman tentang konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan

Menurut Geertz slametan mempunyai aspek-aspek keagamaan, karena selama suatu upacara seperti itu segala perasaan agresif terhadap orang lain akan hilang, dan orang

Sedangkan Realisme Skandinavia, tokoh-tokohnya meliputi: Axel Hagerstrom (1868-1939) yang berpandangan bahwa hukum seharusnya diselidiki dengan bertitik tolak pada data