• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTU MEDIA ADOBE FLASH PADA MATERI BANGUN RUANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA KELAS VIII SMP DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTU MEDIA ADOBE FLASH PADA MATERI BANGUN RUANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA KELAS VIII SMP DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2017"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

i

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

JIGSAW

BERBANTU MEDIA

ADOBE FLASH

PADA MATERI

BANGUN RUANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN

SPASIAL SISWA KELAS VIII SMP

DI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2017

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Imam Pakhrurrozi

NIM S851602017

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTO

“Sesungguhnya bersama

kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila

engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk

urusan yang lain),

dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(QS. Al Insyirah: 6-8)

Sabar bukanlah sikap pasif, sabar adalah berusaha dengan penuh

kesungguhan dan segala daya upaya, mengharap ridho Allah semata.

Apabila kegagalan yang datang, bukanlah Allah tempat segala

kesalahan dilemparkan, tetapi segala koreksi diri dan mencari jalan lain

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Thesis ini dipersembahkan kepada :

Ayah dan ibu tercinta, terima kasih atas doa dan kasih sayang yang tiada

henti.

Kakak dan adikku yang selalu memberi petuah dan semangat yang baik

untukku.

(7)

vii

Imam Pakhrurrozi. 2017. Eksperimentasi Model Pembelajaran Jigsaw Berbantu

Media Adobe Flash pada Materi Bangun Ruang Ditinjau dari Kemampuan

Spasial Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kota Surakarta Tahun 2017.

Pembimbing: Dr. Imam Sujadi, M.Si. Kopembimbing: Dr. Ikrar Pramudya, M.Si.

Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Matematika,Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang

menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran

jigsaw-flash

, model pembelajaran

jigsaw

atau model pembelajaran langsung, (2)

manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa

dengan kecerdasan spasial tinggi, sedang, atau rendah (3) pada masing-masing

kategori kecerdasan spasial, manakah yang menghasilkan prestasi belajar

matematika yang lebih baik model pembelajaran

jigsaw-flash

,

jigsaw

atau

pembelajaran langsung. (4) pada masing-masing model pembelajaran, manakah

yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa

dengan kecerdasan spasial tinggi, sedang, atau rendah,

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain

faktorial 3

3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri

se-Kota Surakarta. Sampel penelitian ini diperoleh dengan cara

stratified cluster

random sampling

. Banyak sampel untuk kelompok eksperimen 1 sebanyak 88

siswa, kelompok eksperimen 2 sebanyak 86 siswa dan kelompok eksperimen 3

sebanyak 88 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan

tes prestasi belajar matematika. Analisis data dengan mengggunakan uji analisis

variansi dua jalan dengan sel tak sama dan dilanjutkan uji komparasi ganda

dengan menggunakan metode

Scheffe

.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan: (1) model

pembelajar-an

jigsaw-flash

menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik

daripada

jigsaw

dan langsung, serta model pembelajaran

jigsaw

menghasilkan

prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan pembelajaran langsung,

(2) siswa dengan kecerdasan spasial tinggi menghasilkan prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa kecerdasan spasial sedang dan rendah,

sedangkan siswa dengan kecerdasan spasial sedang menghasilkan prestasi belajar

yang lebih baik daripada siswa kecerdasan spasial rendah, (3) pada

masing-masing model pembelajaran, siswa dengan kecerdasan spasial tinggi

menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan

kecerdasan spasial sedang dan rendah, serta siswa dengan kecerdasan spasial

sedang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa

dengan kecerdasan spasial rendah, (4) pada masing-masing kategori kecerdasan

spasial, model pembelajaran

jigsaw-flash

menghasilkan prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada

jigsaw

dan pembelajaran langsung, serta

model pembelajaran

jigsaw

menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama

baiknya dengan model pembelajaran langsung.

(8)

viii

Imam Pakhrurrozi. 2017.Experimentation of Jigsaw Learning Model Assisted by

Adobe Flash Media on Geometry Material Viewed from Spatial Intelligence at

Junior High School Surakarta City in 2017. Consultant: Dr. Imam Sujadi, M.Si.

Co-Consultant: Dr. Ikrar Pramudya, M.Si. Thesis. Mathematics Education

Magister Departement, Faculty of Teachers Training and Education. Sebelas

Maret University of Surakarta.

ABSTRACT

The objectives of the research were to find out: (1) which models of

learning that makes better mathematics learning achievement among students

given

Jigsaw-flash

learning model,

Jigsaw

and direct learning, (2) which spatial

intelligence categories that gets better mathematics learning achievement among

students with high spatial intelligence, medium spatial intelligence, or low spatial

intelligence, (3) for every learning model, which spatial intelligence categories

that gets better mathematics learning achievement among students with high

spatial intelligence, medium spatial intelligence, or low spatial intelligence, (4) for

every categories of spatial intelligence, which learning models that makes better

mathematics learning achievement,

Jigsaw-flash

learning model,

Jigsaw

or direct

learning.

This research was a quasi-experimental with factorial design 3×3.

Population in this research is all grade VIII State Junior High School students in

Surakarta City. Sample of this experiment was taken by stratified cluster random

sampling. Samples for group experiment 1 were 88 students, group experiment 2

were 86 students, and group experiment 3 were 88 students. The data were

collected using documentary method and mathematics learning achievement test.

Data analysis technique used two-ways analysis of variance with anequal cells,

then multiple comparison test using Scheffe method.

Based the result of research, it could be concluded as follows: (1) The

Jigsaw-flash

learning model makes better mathematics learning achievement than

Jigsaw

and direct learning, while

Jigsaw

learning model makes better mathematics

learning achievement than direct learning, (2) high spatial students get better

mathematics learning achievement than medium spatial Intelligence and low

spatial intelligence, while medium spatial intelligence get better mathematics

learning achievement than low spatial intelligence, (3) for every learning model,

high spatial students get better mathematics learning achievement than medium

spatial intelligence and low spatial intelligence, while medium spatial intelligence

get better mathematics learning achievement than low spatial intelligence, (4) for

every categories of spatial intelligence,

Jigsaw-flash

learning model makes better

mathematics learning achievement than

Jigsaw

and direct learning, while

Jigsaw

learning model produced same the mathematics learning achievement with direct

learning.

(9)

ix

PRAKATA

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Penulis sangat bersyukur

karena

dapat

menyelesaikan

penyusunan

tesis

dengan

judul

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW

BERBANTU MEDIA ADOBE FLASH PADA MATERI BANGUN

RUANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2017

sebagai salah satu

syarat untuk untuk mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan

Matematika di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa pada proses penyusunan tesis ini banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1.

Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah yang telah memberikan kesempatan penulis untuk

mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta ini.

2.

Dr. Mardiyana, M.Si., Kepala Program Studi Magister Pendidikan

Matematika Program Pascasarjana FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang tidak henti-hentinya memberikan semangat, motivasi, inspirasi, arahan

serta saran dan lainnya selama proses perkuliahan.

3.

Dr. Imam Sujadi, M.Si., Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan,

bimbingan, dan dorongan dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

4.

Dr. Ikrar Pramudya, M.Si., Pembimbing II dalam penyusunan tesis ini, yang

telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongandengan penuh

kesabaran kepada penulis sehinggatesis ini dapat penulis selesaikan.

(10)

x

memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga mempermudah penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

6.

Guru dan siswa-siswi SMP Negeri 3 Surakarta, SMP Negeri 14 Surakarta,

dan SMP Negeri 24 Surakarta yang membantu terlaksananya penelitian ini.

7.

Keluarga besarku yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan motivasi

dalam menyelesaikan tesis ini.

8.

Teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan tesis ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian tesis ini dengan limpahan rahmat dan hidayahNya.

Harapan penulis semoga tesis ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun

bagi penulis, dan dapat menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan.

Surakarta, Mei 2018

(11)

xi

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ...

i

PERNYATAAN ORISINIL DAN PUBLIKASI ...

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PERNGESAHAN PENGUJI ... iv

MOTO ...

v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT

... viii

PRAKATA ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 7

C.

Pembatasan Masalah ... 7

D.

Rumusan Masalah ... 8

E.

Tujuan Penelitian ... 8

F.

Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS ... 10

A.

Kajian Pustaka ... 10

1.

Prestasi Belajar Matematika ... 10

a.

Pengertian Prestasi ... 10

b.

Pengertian Belajar ... 10

c.

Hakikat Matematika ... 11

d.

Pengertian Prestasi Belajar Matematika ... 12

(12)

xii

a.

Model Pembelajaran Kooperatif ... 13

b.

Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw

... 14

c.

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Jigsaw

berbantu Media

Adobe Flash

... 18

d.

Model Pembelajaran Langsung ... 22

3.

Kemampuan Spasial ... 23

a.

Pengertian Kemampuan Spasial ... 24

b.

Komponen & Indikator Kemampuan Spasial ... 24

c.

Alat Ukur Kemampuan Spasial ... 25

B.

Kajian Penelitian yang Relevan ... 26

C.

Kerangka Berpikir ... 29

D.

Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A.

Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

B.

Desain Penelitian ... 34

C.

Populasi, Sampel, dan

Sampling

... 36

1.

Populasi ... 36

2.

Sampel ... 36

3.

Sampling

... 36

D.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 38

E.

Teknik Pengumpulan Data ... 40

F.

Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A.

Hasil Penelitian ... 57

1.

Deskripsi Data ... 57

2.

Hasil Uji Persyaratan Analisis ... 63

3.

Hasil Uji Hipotesis ... 66

B.

Pembahasan ... 72

C.

Keterbatasan Penelitian ... 76

Bab V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 78

(13)

xiii

B.

Implikasi ... 79

C.

Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Langsung ... 23

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 35

Tabel 3.2 Pengkategorian Populasi Penelitian ... 37

Tabel 3.3 Pengkategorian Tingkat Spasial ... 39

Tabel 3.4 Interpretasi Indeks Kesukaran Butir Tes ... 43

Tabel 3.5 Rangkuman Anava ... 52

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Spasial ... 58

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda Tes Spasial ... 58

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Prestasi

Belajar Matematika Siswa ... 60

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda Tes Prestasi Belajar

Matematika Siswa ... 60

Tabel 4.5 Sampel Penelitian ... 61

Tabel 4.6 Data Kemampuan Awal Siswa ... 62

Tabel 4.7 Data Tes Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Kategori

Model Pembelajaran ... 62

Tabel 4.8 Data Tes Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Kecerdasan

Spasial ... 63

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Keadaan Awal ... 63

Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan ... 64

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Setelah Penelitian ... 65

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Variansi Data Setelah Penelitian ... 66

Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ... 66

Tabel 4.14 Rerata Antar Sel dan Rerata Marginal ... 68

Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Baris ... 68

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Silabus Pembelajaran Matematika Kelas VIII Semester .... .... 86

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 89

Lampiran 3

Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar ... 157

Lampiran 4

Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ... 158

Lampiran 5

Kisi-kisi Tes Spasial ... 167

Lampiran 6

Soal Tes Spasial ... 168

Lampiran 7

Pengelompokan Sekolah ... 177

Lampiran 8

Lembar validasi Tes prestasi ... 178

Lampiran 9

Lembar Validasi Tes Spasial ... 182

Lampiran 10

Analisis butir soal Spasial ... 196

Lampiran 11

Analisis Butir Soal Tes Prestasi ... 200

Lampiran 12

Soal Tes Spasial (Setelah Validasi)... 204

Lampiran 13

Soal Tes Prestasi (Setelah Validasi) ... 211

Lampiran 14

Data Kemampuan Awal Siswa... 215

Lampiran 15

Data Prestasi Berdasarkan Model Pembelajaran... 218

Lampiran 16

Data Prestasi Berdasarkan Kecerdasan Spasial... 221

Lampiran 17

Uji Normalitas Kelas Jigsaw-Flash (Sebelum Penelitian) ... 224

Lampiran 18

Uji Normalitas Kelas Jigsaw (Sebelum Penelitian) ... 228

Lampiran 19

Uji Normalitas Kelas Kontrol (Sebelum Penelitian) ... 238

Lampiran 20

Uji Homogenitas (Sebelum Penelitian) ... 242

Lampiran 21

Uji Keseimbangan ... 246

Lampiran 22

Uji Normalitas Kelas Jigsaw-Flash (Setelah Penelitian) ... 251

Lampiran 23

Uji Normalitas Kelas Jigsaw (Setelah Penelitian) ... 255

Lampiran 24

Uji Normalitas Kelas Kontrol (Setelah Penelitian) ... 259

Lampiran 25

Uji Normalitas Kecerdasan Spasial Kategori Tinggi ... 263

Lampiran 26

Uji NormalitasKecerdasan Spasial Kategori Sedang ... 267

Lampiran 27

Uji Normalitas Kecerdasan Spasial Kategori Rendah ... 271

Lampiran 28

Uji Homogenitas Antarbaris ... 275

(16)

xvi

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1

Diagram Pembelajaran Tipe

Jigsaw

... .... 15

Gambar 2.2

Tampilan Depan Media ... .... 19

Gambar 2.3

Tampilan Materi pada Media ... .... 20

Referensi

Dokumen terkait

Panel zephyr bambu adalah suatu papan atau lembaran tiga lapis dari zephyr bambu atau serat bambu dengan arah serat bersilangan yang direkat dengan menggunakan

Hasil pengamatan sifat fisik serat Nenas pada proses pengelantangan memperlihatkan bahwa untuk pulp hasil perlakuan NaOH 0% dan 5% yang dikelantang sedikit mengurangi

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk

Gambar 1.10 Perambatan gelombang pada medium bervolume S.. Apabila panjang gelombang d an amplitu d o gelombang-gelombang tersebut sama, maka simpangan hasil superposisinya

Jurusan yang umunya dan pasti ada dalam Fakultas MIPA yaitu ilmu-ilmu eksak atau ilmu pasti diantaranya Matematika, kimia, biologi, dan fisika.. Selain jurusan tersebut

BVA mer upakan pilihan t est case yg menger j akan nilai yg t elah dit ent ukan, dgn t eknik per ancangan t est case melengkapi t est case equivalence par t it ioning yg f

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan APBD pada Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2013, berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung

[r]