• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI

(Study Empiris pada Perusahaan Non Keuangan di BEI)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Di Susun Oleh: NUR WIDIYANTORO

B 200 090 072

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini telah membaca skripsi dengan judul :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI (Study Empiris pada

Perusahaan Non Keuangan di BEI).

Yang ditulis oleh :

NUR WIDIYANTORO

B 200 090 072

Penandatanganan berpendapat bahwa usulan penelitian tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Maret 2013

Pembimbing

(Dr. Fatchan Achyani, M.Si)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(3)

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI

(Study Empiris pada Perusahaan Non Keuangan di BEI) ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi (Study Empiris pada Perusahaan Non Keuangan di BEI)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor akuntansi terhadap prediksi peringkat obligasi. Populasi penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta diperingkat oleh PT.PEFINDO selama periode 2009-2011. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling.

Penelitian ini mengutamakan dan menekankan pada pengujian teori dengan pengukuran data variabel yang didapat dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan PT.PEFINDO. Setelah dilakukan pengolahan terdapat sampel sebanyak 43 selama 3 tahun. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik yang meliputi (Uji Normalitas data, Uji Multikoliniearitas, Uji Heteroskesdastisitas, Uji Autokorelasi), serta Uji Hipotesis yang meliputi (Uji Analisis Regresi Berganda, Uji f, Uji t dan Uji R2).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Leverage dan Likuiditas berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi. Sehingga hipotesis (3 dan 4) diterima. Sedangkan Ukuran (SIZE), Profitabilitas, Aktivitas dan Market Value Rasio tidak berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi. Sehingga hipotesis (1, 2, 5, dan 6) ditolak.

Kata Kunci: Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan (SIZE), Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Aktivitas, Market Value Rasio.

(4)

2 PENDAHULUAN

Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk modal sendiri (saham) maupun hutang (obligasi) yang diterbitkan perusahaan swasta dan pemerintah (Suad Husnan, 1994) dalam Adrian (2011). Menurut jawa pos (2013) Head of Research Trus Securities Reza Priyambada mengungkapkan, investor asing saat ini masih rajin memburu saham-saham prospektif. Itu menyusul banyaknya laporan keuangan yang dikeluarkan perseroan di Indonesia. “Investor asing menganggap hasil dari laporan keuangn korporasi di atas ekspektasi.” Reza menerangkan, beberapa sektor yang cukup tinggi diburu investor asing sementara ini adalah sector consumer, keuangan dan manufaktur. Banyak perusahaan yang memanfaatkan area pasar modal sebagai media untuk mencari keuntungan. Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak di dalam pasar modal maka tidak lepas dari berbagai informasi keuangan perusahaan, salah satunya lewat laporan keuangan perusahaan.

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut (BEI, 2010). Obligasi yang diperingkat oleh lembaga pemeringkat bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan dan menyatakan layak atau tidaknya obligasi tersebut di investasikan. Lembaga pemeringkat obligasi adalah lembaga independen yang memberikan peringkat skala risiko, dimana salah satunya adalah sekuritas obligasi sebagai

(5)

3 petunjuk sejauh mana keamanan suatu obligasi bagi investor. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) juga mewajibkan setiap obligasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia diperingkat oleh lembaga pemeringkat. Terdapat beberapa lembaga pemeringkat yaitu Pemeringkat Efek Indonesia (PT PEFINDO), PT Kasnic Credit Rating Indonesia (PT KCRI) dan PT Fitch Ratings Indonesia. Sehubungan dengan banyaknya perusahaan yang melakukan dan mempublikasikan peringkat obligasi melalui PT PEFINDO, maka penelitian ini menggunakan sampel peringkat obligasi yang di keluarkan oleh PT PEFINDO.

Penelitian ini akan menguji beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi pada perusahaan non keuangan di Bursa Efek Indonesia ditinjau dari segi faktor akuntansi. Pada dasarnya penelitian ini memilih untuk mencoba meneliti perusahaan non keuangan sebagai sampel penelitian. Penelitian ini mengembangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Yuliana (2011) yang berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi pada perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Sedangkan didalam penelitian ini memfokuskan didalam faktor akuntansi yang terdiri dari ukuran perusahaan(size),profitabilitas, leverage, likuiditas, aktivitas, market value ratio.

Dengan adanya penelitian yang terkait tentang masalah faktor- faktor yang mempengaruhi prediksi pemeringkatan obligasi perusahaan, banyak penelitian yang sejenis masih belum menunjukkan keseragaman hasil. Masih banyak penelitian yang menyimpulkan perbedaan dan keanekaragaman hasil.

(6)

4 TELAAH DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal (Wolk et. al., 2001) dalam Restuti (2006). Teori sinyal mengemukakan bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal pada pengguna laporan keuangan. Informasi berupa pemberian peringkat obligasi yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki (Raharja dan Sari, 2008).

Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Sihotang, 2010). Menurut Rahardja dan Sari (2008) obligasi adalah utang jangka panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Menurut Yuliana (2011) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI. Salah satu alasan ialah semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan semakin banyak dikenal masyarakat sehingga investor dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah yang dapat menekan ketidakpastian yang dimiliki investor. Kemampuan perusahaan dalam membayar bunga periodic dan melunasi pokok pinjaman juga

(7)

5 semakin baik dengan modal yang dimilikinya. Berdasarkan analisis dan temuan penelitian diatas, maka hipotesis penelitian ini dikembangkan sebagai berikut:

H1= Ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan di BEI.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya. Mark, K; Peter, K; and Teck-Kin, S, (2001) dalam almilia (2007) mengatakan bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan laba karena rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Apabila laba perusahaan tinggi maka akan memberikan peringkat yang naik pula sehingga variabel ini dikatakan dapat mempengaruhi prediksi peringkat obligasi. Berdasarkan analisis dan temuan penelitian diatas, maka hipotesis penelitian ini dikembangkan sebagai berikut:

H2= Profitabilitas berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan di BEI.

Rasio leverage menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasi terhadap modal yang dimiliki. Rendahnya nilai rasio leverage dapat diartikan bahwa hanya sebagian kecil aktiva didanai dengan utang dan semakin kecil risiko kegagalan perusahaan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi kewajibannya. Dengan demikian, semakin rendah leverage perusahaan maka akan semakin tinggi

(8)

6 peringkat yang diberikan pada perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H3= Leverage berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan di BEI.

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur likuiditas adalah dengan menggunakan rasio lancar (current ratio). Menurut Arifin (2005) Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancarnya. Berdasarkan analisis dan temuan penelitian diatas, maka hipotesis penelitian ini dikembangkan sebagai berikut:

H4= Likuiditas berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan di BEI.

Rasio aktivitas merupakan alat untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan atau memanfaatkan sumber daya-sumber dayanya. Perusahaan dengan tingkat aktivitas yang tinggi cenderung akan mampu menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan tingkat aktivitas yang rendah. Sehingga perusahaan dengan tingkat aktivitas yang tinggi akan mampu memenuhi kewajibannya dengan baik hal ini dapat meningkatkan peringkat obligasi perusahaan. Semakin tinggi rasio aktivitas yang diproksikan dengan (TAT) Total Asset Turnover maka semakin efektif penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan

(9)

7 pendapatan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H5= Aktivitas berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan di BEI.

Menurut Yuliana (2011) Market Value Ratio adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Dalam penelitian ini Market Value Ratio dihitung dengan Price Earning Ratio (PER). PER merefleksikan ekspektasi investor mengenai kinerja masa depan perusahaan. PER merupakan fungsi dari pendapatan yang diharapkan dimasa depan perusahaan. Perusahaan diharapkan akan tumbuh tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh dimasa depan, yang dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban sehingga dapat meningkatkan peringkat obligasi perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H6= Market Value Rasio berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan di BEI.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari buku, jurnal, penelitian terdahulu, dan situs internet yang berhubungan dengan tema penelitian ini. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari data sekunder berupa publikasi laporan keuangan auditan perusahaan yang didapat dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory) tahun 2008-2010, yang didapat dari pojok BEJ FE UMS serta website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI)

(10)

8 (http://www.idx.co.id/). Serta data yang diperoleh dari peringkat PT. PEFINDO tahun 2009-2011, yang didapat dari www.new.pefindo .com. Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah 1).Semua perusahaan non keuangan yang menerbitkan obligasi dan diperingkat oleh PT.PEFINDO dari tahun 2009-2011. 2).Semua perusahaan non keuangan yang menerbitkan obligasi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia kecuali perusahaan non keuangan yang tidak terdaftar di Bursa Efef Indonesia. 3).Perusahaan tersebut menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian.

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder yang diperoleh dari PT.PEFINDO yaitu www.new.pefindo.com dan data dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang diperoleh dari pojok BEJ FE UMS serta website resmi Bursa Efek Indonesia (http://www.idx.co.id/). Dalam penelitian ini mendapatkan 43 perusahaan yang akan dijadikan sampel.

Dari statistik Deskriptif dari variabel penelitian, nilai rata-rata dan koefisien peringkat obligasi pada periode pengamatan sebesar 4,9302.

Berdasarkan hasil pengujian, data dalam penelitian ini terbebas dari uji asumsi klasik diantaranya normalitas, multikolonearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Dari hasil pengujian normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari α (0,795 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dan variabel independen dalam regresi berdistribusi normal. Dari

(11)

9 hasil pengujian multikolonearitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF ≤ 10 dan nilai tolerance ≥ 0,1. sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi yang digunakan tidak ditemukan hubungan antar variabel independen atau tidak mengandung multikolinearitas. Dari pengujian heteroskedstisitas uji Glejser menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, karena diketahui nilai probabilitas signifikansinya masing-masing variabel diatas 0,05. Dalam penelitian ini diketahui dari hasil perhitungan uji autokorelasi memperoleh nilai DW sebesar 1,731 dan akan dibandingkan dengan nilai tabel menggunakan nilai signifikasi 5%, jumlah sampel (n) 43 dan jumlah variabel independen 6 (k=6). Maka di tabel DW didapatkan nilai (du) 1,841 dengan persamaan du<d<4-du (1,841>1,731<2,159). Karena nilai tabel (du) lebih besar dari pada nilai DW hitung (d) maka dapat disimpulkan terjadi autokorelasi dalam parameter model penelitian. Berdasarkan dari hasil yang didapat maka untuk mengobati problem autokorelasi digunakan uji Runs Test.

Tabel 4.11 Hasil Uji t

Variabel thitung Sig Keterangan

Ukuran (size) 0.137 0.892 Tidak signifikan

Profitabilitas 0.085 0.933 Tidak signifikan Leverage -2.140 0.039 Signifikan

Likuiditas -2.765 0.009 Signifikan

Aktivitas -1.773 0.085 Tidak signifikan

Market value ratio 0.230 0.820 Tidak signifikan Sumber: Data Diolah, 2013

(12)

10 Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan terhadap variabel ukuran perusahaan (size) yang diproksikan dengan Ln SIZE, p-value sebesar 0,892 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh didalam memprediksi peringkat obligasi (Rating) perusahaan non keuangan di BEI. Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size) tidak signifikan karena disebabkan peringkat obligasi dalam pengukuran (size) tidak hanya dilihat dari segi besaranya total asset tetapi dapat juga dilihat dari segi besarnya kewajiban atau utang perusahaan, karena hubungan peringkat obligasi terkait dengan informasi bagaimana kemampuan perusahaan dalam melunasi utang atau kewajibanya. Sehingga dalam penelitian ini mengasumsikan bahwa seberapa besar ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset yang dimiliki perusahaan tidak mempengaruhi prediksi peringkat obligasi. Jadi rasio dalam penelitian ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi masa mendatang.

Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan terhadap variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, p-value sebesar 0,933 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh didalam memprediksi peringkat obligasi (Rating) perusahaan non keuangan di BEI. Penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak signifikan disebabkan rasio yang lebih rendah karena net profit margin yang rendah atau perputaran total asset yang rendah. Semakin rendah rasio profitabilitas maka kemampuam perusahaan untuk membayar kewajiban kurang baik, jadi semakin rendah profitabilitas akan mengandung resiko yang tinggi dan menyebabkan peringkat yang kurang baik. Sehingga rasio tersebut tidak mampu

(13)

11 untuk digunakan dalam memprediksi peringkat obligasi dimasa mendatang.

Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan terhadap variabel leverage yang diproksikan dengan DR, p-value sebesar 0,039 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh didalam memprediksi peringkat obligasi (Rating) perusahaan non keuangan di BEI. Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan rasio leverage rendah cenderung memiliki kemampuan yang tinggi dalam memenuhi kewajibanya, hal ini menandakan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban obligasinya. Jadi semakin rendah rasio leverage maka semakin baik pula peringkat obligasi. Tetapi sebaliknya jika rasio leverage tinggi perusahaan cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi kewajibanya karena mempunyai resiko kerugian atau ketidak mampuan memenuhi kewajibanya. Hal ini menandakan bahwa perusahaan dengan rasio leverage tinggi mempunyai peringkat obligasi kurang baik. Jadi rasio dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi masa mendatang.

Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan terhadap variabel likuiditas yang diproksikan dengan CR, p-value sebesar 0,009 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh didalam memprediksi peringkat obligasi (Rating) perusahaan non keuangan di BEI. Hasil tersebut disebabkan karena perusahaan mempunyai likuiditas yang tinggi berarti aktiva lancarnya lebih besar dari hutang lancarnya, sehingga apabila suatu waktu terjadi perubahan kondisi ekonomi atau keuangan maka aktiva lancar tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban perusahaan yang terkait dengan obligasi. Jadi para pemegang obligasi (investor) akan

(14)

12 merasa aman untuk investasi pada perusahaan karena likuiditas yang tinggi akan mengurangi resiko kegagalan obligasi. Jadi rasio dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi masa mendatang.

Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan terhadap variabel aktivitas yang diproksikan dengan TAT, p-value sebesar 0,085 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas tidak berpengaruh didalam memprediksi peringkat obligasi (Rating) perusahaan non keuangan di BEI. Seharusnya perusahaan dengan aktivitas yang tinggi cenderung akan dapat menghasilkan laba yang tinggi, sehingga perusahaan dapat membayar bunga obligasi dan menandakan mempunyai peringkat obligasi yang baik. Namun rasio dalam penelitian ini tidak menunjukkan bahwa aktivitas dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi masa mendatang.

Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan terhadap variabel Market Value Ratio yang diproksikan dengan PER, p-value sebesar 0,820 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Market Value Ratio tidak berpengaruh didalam memprediksi peringkat obligasi (Rating) perusahaan non keuangan di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio ini memperlihatkan bagaimana perusahaan di nilai oleh investor dipasar modal, bahwa PER yang terlalu tinggi mungkin tidak menarik karena harga saham mungkin tidak akan naik lagi. Berarti kemungkinan memperoleh capital again akan lebih kecil. Oleh karena itu mengindikasikan peringkat obligasi yang rendah. Jadi rasio dalam penelitian ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi masa mendatang.

(15)

13 KESIMPULAN

Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data didalam penelitian ini diketahui bahwa semua faktor-faktor yang diprediksikan berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi, tidak semuanya menunjukkan pengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi sebagai berikut. Dari hasil pengujian ditunjukkan bahwa hanya leverage dan likuiditas yang signifikan terhadap prediksi peringkat obligasi karena mempunyai nilai signifikansi < 0,05 yang artinya bahwa leverage dan likuiditas dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi dimasa mendatang. Hal ini membuktikan dari hipotesis yang dirumuskan, yang berarti H3 dan H4 diterima.

Adapun dari hasil pengujian yang menunjukkan bahwa ukuran (size), profitabilitas, aktivitas dan market value rasio tidak signifikan terhadap prediksi peringkat obligasi karena mempunyai nilai signifikansi > 0,05 yang artinya bahwa ukuran (size), profitabilitas, aktivitas dan market value rasio tidak dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi di masa mendatang. Hal ini tidak membuktikan dari hipotesis yang dirumuskan, yang berarti H1, H2, H5, H6 ditolak.

Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan non keuangan dari faktor akuntansi selama 3 tahun dan mendapatkan sampel 43, menggunakan peringkat obligasi yang dikeluarkan PT.PEFINDO. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan waktu penelitian yang panjang agar lebih relevan. Dan masih ada lembaga pemeringkat lain selain PT.PEFINDO.

(16)

14 DAFTAR PUSTAKA

Adrian,Nicko. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro. Available on-line at http://www.google.com

Almilia,Luciana Spica dan Devi, Vieka. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Seminar Nasional Manajemen.

Andry,Wydia.2005.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Edisi September. 244-262.

Anonim. 2011.”Indonesian Capital Market Directory.”

Anonim.2010.PT bursa efek Indonesia.http://www.idx.co.id/ Diakses pada 11 November 2012.

Anonim.2010.PT Pefindo credit Rating Indonesia.www.new.pefindo.com. Diakses pada 11 November 2012.

Anonim.2012. Obligasi.http://www.anz.com/indonesia/id/Personal/products-servic es/investments /fixed income/investment-risk/ (resiko obligasi). 11 November 2012

Arifin,Z.2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Edisi Pertama. 244-262.

Brigham, E. E., L. C. Gapenski, dan P. R. Daves. 1999. Intermediate Financial Management. 6th ed. Orlando: The Dryden Press.

Bursa Efek Indonesia. 2011. Mengenal Obligasi. http://www.idx.co.id

Burton, B., Adam Mike, dan Hardwick P. 1998. The Determinants of Credit Ratings in The United Kingdom Insurance Industry. Available on-line at http://www.google.com

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung :Alfabeta

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(17)

15 Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Indrastanti dan Kusumawati.2010. Manajemen Keuangan 1. Surakarta: UMS Jawa Pos.2013.Asing Buru Sektor Konsumer.Indeks, Edisi Sabtu, 9 Maret 2013. Krisnilasari, Monica. 2007. Analisis Pengaruh Likuiditas Obligasi, Coupon dan

Jangka Waktu Jatuh Tempo Obligasi Terhadap Harga Obligasi di Bursa Efek Surabaya. Tesis S-2. Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro.

Machfoedz, M. 1994. “Financial ratio Analysis and The Prediction of Earnings Changes in Indonesia.” Kelola. No. 7/III: hal. 115-137.

Magreta dan Poppy Nurmayanti. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi ditinjau dari faktor akuntansi dan non akuntansi, Jurnal Bisnis dan Akuntansi vol. 11, No. 3, Desember 2009 Hlm. 143-154.

Mamduh,M.H dan Halim,A.2003. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit UPP AMPYKPN

Manurung, A.H,. Silitonga, D., dan Tobing, W, R, I. 2007. Hubungan Rasio Keuangan Dengan Rating Obligasi.

Mark, K; Peter, K; dan Teck-Kin, S. 2001. Combining Bond RatingForecasts Using Logit.The Financial Reviuew, pp 75 – 96.

Purwaningsih, Anna. 2008. Pemilihan Rasio Keuangan TerbaikUntuk Memprediksi Peringkat Obligasi:Studi pada Perusahaan Manu faktur yang Terda ftar di BEJ Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Rahardjo, Sapto. 2003. Panduan investasi obligasi. Gramedia.jakarta

Raharja dan Sari, Maylia Pramono. 2008b. Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Peringkat Obligasi (PT KASNIC Credit Rating). Jurnal Maksi, Vol.8 No.2 Agustus 2008: 212-232. Available on-line at http://www.google.com

(18)

16 Manufaktur yang Listing di BEI. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Vol. 1, No. 2.

Sutedi, Adrian.2009. Aspek Hukum Obligasi dan Sukuk.jakarta. Sinar Grafika

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Yuliana, Rika, Agus Budiatmanto, Muhammad Agung Prabowo, dan Taufik Arifin, 2011, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, SNA XIV.

Referensi

Dokumen terkait

Remaja adalah individu baik laki-laki maupun perempuan yang sedang berada.. di tengah masa transisi dari anak-anak

The following topic is about food category on feasting ceremony on the day of marital reception in Great Aceh society.. There are four kinds of ceremonies at marital

Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia, hal ini berarti

Judul Tesis Kajian Pengembangan Tambak Udang Intensif Dalam Rangka Pemanfaatan Lahan Pesisir Secara Berkelanjutan (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo - Jawa Timur) Nama Mahasiswa

Berdasarkan hasil penelitian tentang pendekatan konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Tentang Materi Pengukuran Sudut

In this study, the object is the same novel in two languages (Indonesian and English), each entitled Laskar Pelangi and Rainbow Troops by Andrea Hirata, translated by

It is closely related to the exposure towards real teaching experience (in the case of the student teachers who are conducting the real teaching experience

lebih dari nilai minimum yang telah ditentukan (ɸ) misalkan ɸ = 2, maka semua itemset yang frekuensi kemunculanya lebih dari atau sama dengan 2 kali disebut