• Tidak ada hasil yang ditemukan

2277 94632 1 MANAJEMEN PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "2277 94632 1 MANAJEMEN PROYEK"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

DIKLAT

MANAJEMEN PROYEK

(2)

PENGENDALIAN MUTU PENGENDALIAN MUTU

JASA PEMBORONGAN

SHOW CAUSE MEETING

PENDAHULUAN

PERSIAPAN PENGENDALIAN

PENGENDALIAN WAKTU

PENGENDALIAN MUTU

PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA

PENGELOLAAN ADM. KEGIATAN

(3)
(4)

Mata diklat ini menjelaskan tentang Pengendalian

Pelaksanaan Kegiatan/Proyek, yang meliputi pokok

bahasan

pengertian

kegiatan/proyek

dan

pengendalian, persiapan pengendalian pelaksanaan

krgiatan/proyek, pengendalian waktu, pengendalian

mutu, pengendalian volume, dan tertib administrasi

(5)

Setelah mempelajari isi modul ini peserta

diharapkan

mampu

menjelaskan

dan

melaksanakan

Pengendalian

Pelaksanaan

Kegiatan/Proyek sesuai dengan Syarat2 dan

ketentuan yang tertuang dalam dokumen

kontrak.

(6)

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)

Setelah selesai mempelajari dan mengikuti modul ini peserta diharapkan mampu :

* Menjelaskan Pengertian Kegiatan/Proy dan Pengendalian Kegiatan /Proy.

* Menjelaskan Persiapan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan/Proy. * Menjelaskan Pengendalian Waktu Pelaksanaan Kegiatan/Proy. sesuai jadwal yang sudah disepakati.

* Menjelaskan Pengendalian Mutu Pelaksanaan Kegiatan/Proy. sesuai gambar dan spesifikasi..

* Menjelaskan Pengendalian Volume Pekerjaan sesuai kontrak.

* Menjelaskan Pengendalian Biaya Pekerjaan sesuai kontrak

(7)

Pengendalian

Pengawasan Teknis

Ka SKS

Pengawas Teknis.

Pengawasan atas waktu, mutu, volume & Biaya

pekerjaan (sesuai kontrak).

Pelaksana.

Menyelenggarakan

Pekerjaan fisik (sesuai kontrak).

(Wakil/Penuh) Pemilik.

Pengendalian Pelaksanaan.

Kontrak

/Penugasan Kontrak

BAGAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PROYEK

Konsultan/

(8)

Dokumen Pengadaan

Pengumuman

Lelang Serah Terima Lapangan

Tanda

Periode Pra Kontrak

Proses

pengadaan Periode Persiapan

Pelaksanaan

Periode Kontrak

Periode

Konstruksi Periode Pemeli-haraan

IKHTISAR PENANGANAN KEGIATAN/PROY.

(9)

Tandatangan

kontrak MC I Pelaksanaan Pekerjaan MC II Penyerahan pekerjaan

Spec Gambar

Mutu Waktu Dana

(10)

PENGUKURAN

AWAL

SAAT

PELAKSANAAN

AKHIR

PERUBAHAN NILAI KONTRAK

PEMBAYARAN TERMYN

(11)

 Suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai tujuan dan

spesifikasi tertentu waktu mulai dan waktu selesai, dana yang layak yang telah ditentukan, menggunakan sumber daya dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. (H.Karzner)

 Kegiatan yang dibentuk oleh Departemen untuk melakukan

investasi pembangunan prasarana atau sarana fisik untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telahditetapkan, dalam batas waktu tertentu, biaya tertentu, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

(12)

1. Memiliki sasaran yang telah ditetapkan .

2. Batas waktu penyelesaian yang telah

ditetapkan.

3. Mengikuti syarat-syarat penyelenggaraan

yang ditetapkan (syarat administrasi &

teknis).

4. Dengan biaya yang telah ditetapkan.

Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,

dengan ciri-ciri :

(13)

Upaya manajemen untuk keberhasilan pelaksanaan

Kegiatan/Proyek.

Ada 3 unsur kegiatan pokok dalam pengendalian :

melihat; mencatat, mengukur; laporan.

*

Pengawasan :

*

Evaluasi : Analisa; identifikasi masalah;

pengelompokan masalah (5m);

pemecahan masalah.

*

T3 : Tindak Turun Tangan

Tindakan kongkrit/action

Pengendalian = Pengawasan + T3

(14)

1.

Diselesaikan dalam

waktu

sesuai rencana.

2.

Dilaksanakan dengan

kualitas

sesuai yang

ditetapkan.

3.

Dilaksanakan dengan

kuantitas

sesuai yang

ditetapkan.

4.

Diselesaikan dalam batasan

biaya

yang

direncanakan.

5.

Dilaksanakan dengan

tertib administrasi

sesuai

yang ditetapkan.

6.

Berfungsi

sesuai yang direncanakan

(15)

SURAT PERINTAH MULAI KERJA ( SPMK)

 Diterbitkan paling lambat 14 hari kerja setelah kontrak

ditandatangani (Untuk kontrak sederhana, tanggal mulai kerja dapat ditetapkan = tanggal penandatangan kontrak)

 Bila penyedia jasa tidak segera mulai kerja setelah SPMK

maka pengguna jasa menerbitkan surat peringatan

 Bila penyedia jasa tidak dapat mulai pekerjaan karena

(16)

RAPAT PRA PELAKSANAAN

(KEPPRES 80 : RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK)

Yang dibahas dan disepakati :

1. Kesamaan penafsiran dokumen kontrak dan peraturan

perundangan lainnya (tidak tertuang dalam Keppres No 80)

2. Organisasi kerja

3. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan 4. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan

5. Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil 6. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan 7. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah

setempat mengenai rencana kerja 8. Penyusunan program mutu proyek.

(17)

Kesepakatan tentang organisasi kerja dan

segitiga fungsional kegiatan/proyek.

Kesamaan penafsiran dokumen kontrak dan

peraturan perundangan lainnya.

Kesepakatan tentang prosedur Penyelenggaraan

Pekerjaan.

Kesepakatan tentang teknis Pelaksanaan

Pekerjaan.

KESAMAAN PENAFSIRAN

(18)

Pasal-Pasal Penting Dok.Kontrak & Peraturan Lainnya :

KESAMAAN PENAFSIRAN

Pekerjaan tambah/kurang & perpanjangan waktu.

Show Cause Meeting/Rapat Pembuktian &

pemutusan kontrak.

Denda keterlambatan termasuk sangsi2 lainnya.

Asuransi (Tenaga kerja, Pekerjaan, Kesehatan).

Sub. Kontraktor & Produksi dalam Negeri.

Retribusi dan kewajiban pajak.

Jaminan uang muka & jaminan pemeliharaan.

Perhitungan Eskalasi/Penyesuaian Harga.

Serah terima Pekerjaan (PHO & FHO).

Tata cara pembuatan Sertifikat Pembayaran.

(19)

KESEPAKATAN

Prosedure Penyelenggaraan Pekerjaan :

Mobilisasi.

Mutualchek & review design.

Shop drawing & Asbuilt drawing.Lokasi material.

Jadwal kerja.

Prosedure teknis Pelaksanaan :

Job mix Formula & Trial mix.

Request & approval.

Metode Pengukuran, Pengujian mutu, MC.

Sistem Pelaporan, Pengendalian, Rapat-rapat.Koordinasi dengan masyarakat & PEMDA.

(20)
(21)

>

Pekerjaan selesai tepat waktu.

> Meningkatkan efisiensi & efektifitas.

> Tidak terjadi kenaikan biaya.

> Menghindari sisa Anggaran .

> Tidak terjadi Perubahan Benefit Cost Ratio.

(22)

SIKLUS PENGENDALIAN WAKTU

DIPA

Kontrak Program

Kerja Pelaksanaan

T-3

Penga-wasan

- Revisi Partial Program Kerja - Revisi Total Program Kerja.

- Peringatan dini pd penyedia barang/jasa.

- Peringatan Lanjutan.

- SCM./Rapat Pembuktian - Amandemen Kontrak.

- Revisi DIPA, dst.

(23)

1

Metode lintasan kritis (CPM).

- Arrow Diagram.

- Precedence Diagram.

2 Diagram balok (Barchart).

3 Curva. S ( S. Curve.)

4 Diagram Vektor.

(24)

CRITICAL PATH METHOD

CONTOH ARROW DIAGRAM

N = Nomor Simpul (Event).

(25)

8

(26)

CONTOH S-CURVE

NK= Nilai Kontrak

No.

Jumlah 1000010000 100100

Rencana Kemajuan Tiap Bulan

Rencana Kemajuan Tiap Bulan 77 77 1212 1919 3434 1818 33 Rencana Kemajuan Kumulatif

Rencana Kemajuan Kumulatif 77 1414 2626 4545 7979 9797 100100 Kemajuan yang dicapai tiap bulan

Kemajuan yang dicapai tiap bulan 55 77 1111 1717 3131 2323 66 Kemajuan yang dicapai kumulatif

(27)

SHOW CAUSE MEETING (1)

(RAPAT PEMBUKTIAN)

Kategori Kontrak

Deviasi (

Periode I (0-70%) Periode II (70-100%)

Kritis > 15% > 10%

Terlambat 10-15% 5-10%

Wajar < 10% < 5%

(28)

Tingkat 1 : Ka Satker (S).

Tingkat 2 : Atasan langsung

Tingkat 3 : Atasan Tingkat-tingkat SCM :

Kritis : Peringatan ke 1 SCM Tk.1 Test Case 1

Test Case I gagal : Peringatan ke 2 SCM Tk.2 Test Case 2

Test Case II gagal : Peringatan ke 3 SCM Tk.3 Test Case 3

Kesepakatan tiga pihak (three parties agreement) atau

Pemutusan Kontrak Prosedure :

(29)

SHOW CAUSE MEETING (3)

TERLAMBAT

PEMUTUSAN KONTRAK

TEST CASE I

TEST CASE III BERHASIL

DILANJUT KAN

GAGAL

(30)

KOMPENSASI

Kondisi:

1. Penyedia jasa tidak dapat masuk lokasi pekerjaan

2. Pengguna jasa tidak memberi gambar/spek/instruksi sesuai jadual

3. Pengguna jasa memodifikasi jadual

4. Pengguna jasa terlambat membayar

5. Pengguna jasa minta pengujian tambahan tapi tidak ditemukan penyimpangan

6. Pengguna jasa menolak sub kontraktor tanpa alasan yg wajar

7. Pihak lain terlambat berakibat terlambatnya penyedia jasa

8. Kondisi tanah lebih buruk dari informasi yang diberikan

9. Kejadian yang beresiko pada pengguna jasa berdampak pada penyedia jasa

10. Pengguna jasa menunda BA penyerahan pertama/kedua

(31)

HAL-HAL YANG LAYAK

MENGAKIBATKAN PERPANJANGAN

WAKTU KONTRAK

Pekerjaan Tambah/Perubahan Lingkup Pekerjaan.

Perubahan Desain.

Bencana Alam.

Keterlambatan Pihak Pengguna.

Masalah yang timbul diluar kewenangan penyedi

jasa.

(32)

Tekan serendah-rendahnya “ketidakpastian”.

Kendalikan waktu secara Disiplin dan Konsisten.

Lakukan siklus pengendalian waktu dengan tertib.

Buat program kerja harian, laporan harian, was. harian.

Evaluasi setiap saat untuk mendapatkan T-3.

Adakan rapat (minimum) mingguan secara konsisten dengan agenda evaluasi, pemecahan masalah dan T-3 (jangan menunda-nunda masalah).

(33)
(34)

Jaminan bahwa hasil pengadaan barang/kegiatan/

pekerjaan memenuhi syarat umum kontrak.

Memenuhi spesifikasi / syarat-syarat teknis.

Memenuhi gambar rencana/desain.

Memenuhi umur rencana ( > u pelayanan)

(35)

1. Program mutu disusun oleh penyedia barang/jasa dan disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan;

2. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi :

a. informasi pengadaan barang/jasa;

b. organisasi proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia barang/ jasa;

c. jadual pelaksanaan;

d. prosedur pelaksanaan pekerjaan; e. prosedur instruksi kerja;

f. pelaksana kerja.

(36)

MUTU HASIL KEGIATAN/PROYEK

• Konstruksi fisik  rencana teknis  standar spesifikasi

mutu.

• Program mutu kegiatan/proyek  rencana kendali mutu

kegiatan/proyek.

• Faktor mempengaruhi mutu  design, spesifikasi, PQ

kontraktor/konsultan, material, pelaksanaan pekerjaan, quality control.

• Pelaksanaan manajemen mutu - Inspeksi.

- Quality Control (QC).

(37)

PELAKSANAAN MANAJEMEN MUTU

Kunjungan lapangan  pemeriksaan (acak) 

peraturan dipatuhi/pekerjaan sesuai spesifikasi.

Inspeksi :

Teknik & kegiatan  memantau, mengevaluasi,

menindak lanjuti  mutu yang telah ditetapkan

tercapai.

Quality Control :

Tindakan terencana & sistematis  meyakinkan

pemilik kegiatan + stake holder  proses & hasil

kerja  akan memenuhi syarat • Quality Assurance :

(Memberi kepercayaan/jaminan kpd semua stake holder bhw semua produk yang dikeluarkan oleh proyek ,adalah produk

(38)

PERBEDAAN QUALITY ASSURANCE &

QUALITY CONTROL

Quality Assurance VS Quality Control

•Tindakan terencana dan sistematis.

•Diterapkan untuk meyakinkan pemilik proyek + stake holder

•Bahwa proses dan hasil kerja akan memenuhi presyaratan mutu.

•Belum terjadi/pencegahan.

• Kegiatan memantau , mengevaluasi dan

menindaklanjuti.

• Agar persyaratan mutu yang ditetapkan tercapai.

(39)

PENGENDALIAN MUTU

(40)

> Memuat segala peraturan dan ketentuan tentang

bagaimana pekerjaan harus dikerjakan dan berhasil akhir tertentu.

> Salah satu bagian penting dari dokumen lelang.

> Dikenal sebagai spesifikasi teknik atau spesifikasi Umum

> Bila diperlukan dilengkapi dengan spesifikasi khusus.

(41)

. Spesifikasi “hasil akhir” atau “end result specification” secara umum hanya mengatur hasil akhir yang harus dicapai dari pekerjaan atau proyek.

. Spesifikasi “berjenjang/bertahap” atau “multy steps specification” semua hal dan tahap (awal s/d ahir)

diatur (berlaku di Indonesia).

(42)

STRUKTUR ARTIKEL SPESIFIKASI TEKNIK

(MULTY STEPS SPECIFICATION)

Deskripsi.

Persyaratan bahan / material.

Metode pelaksanaan dan peralatan.

Syarat hasil akhir.

Cara pengukuran hasil kerja.

Cara pembayaran.

(43)

o Berlingkup –2 : - Dimensi (tebal, lebar, panjang dsb). - Kualitas (kuat tekan, kepadatan dsb)

o Bertahap –3 : - Bahan baku. - Bahan olahan. - Pekerjaan jadi.

o Berstruktur –5 hal : - Nama/jenis Pemeriksaan. - Metode pemeriksaan.

- Frekuensi pemeriksaan. - Spesifikasi pemeriksaan. - Toleransi hasil.

(44)

Tertib dalam pelaksanaan tugas.

Tingkatkan kemampuan SDM dan Tim Supervisi

• Ikuti program sertifikasi keahlian dibidang perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan.

• Ketat dan selektif dalam memilih konsultan supervisi. • Menyempurnakan sistem pengawasan.

• Tingkatkan kemampuan dengan memperbanyak diskusi informal.

• Bekali tambahan peningkatan im-taq.

Laksanakan pola 2-3-5 dengan baik. Jauhkan rasa Ewuh Pakewuh.

(45)

PENGENDALIAN MUTU

(46)

Tujuan Pembuatan KAK

1. Menjelaskan tujuan dan lingkup jasa konsultan serta keahlian yang diperlukan

2. Sbg acuan dan informasi bagi para konsultan menyiapkan kelengkapan administrasi, usulan teknis dan biaya

3. Sbg acuan dlm evaluasi usulan, klarifiksi dan negosiasi dengan calon konsultan terpilih, dasar pembuatan kontrak, dan acuan evaluasi hasil kerja konsultan

(47)

1. Pemeriksaan (inspeksi) personil dan peralatan harus dilaksanakan serta dibuatkan berita acara

2. Bila belum memenuhi persyaratan namun tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa dapat

melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti

3. Pada waktu penyedia jasa mulai melaksanakan tugasnya, pengguna jasa harus melakukan pengecekan apakah

personil yang  dimobilisasi sesuai dengan kontrak.

(48)

PERUBAHAN PERSONIL &

PERALATAN OLEH PENYEDIA JASA

1. Setara atau lebih tinggi kualifikasinya 2. Mendapat persetujuan Pengguna jasa

3. Biaya mobilisasi menjadi tanggung jawab penyedia jasa

PENGGANTIAN PERSONIL

PENGGANTIAN PERSONIL

ATAS PERINTAH PENGGUNA JASA

ATAS PERINTAH PENGGUNA JASA

1. Personil diminta diganti kalau tidak dpt bekerja baik,berkelakuan tidak baik dan terlibat tindak kejahatan

(49)

PENGENDALIAN MUTU

(50)

Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian,  

yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi, barang

jadi/peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh

pengguna barang/jasa

 Pengendalian mutu pengadaan barang, harus mengacu

kepada Spesifikasi barang yang tertuang dalam dokumen kontrak, dan dilakukan dengan cara :

1. inspeksi Pabrik : inspeksi atas proses pabrikasi

barang/peralatan khusus yang nilainya lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);

2. penelitian atas barang/peralatan yang akan

diserahkan thd spesifikasi, mutu, kelengkapan, dan kondisi nyata (actual condition) dicocokkan dengan yang tertuang dalam surat pesanan/purchase order

(51)

3. Uji Coba

a. barang diuji-coba oleh penyedia barang disaksikan oleh pengguna barang;

b. Hasil uji coba dituangkan dalam berita acara;

c. Apabila pengoperasian barang memerlukan keahlian khusus maka harus dilakukan pelatihan kepada pengguna barang oleh penyedia barang, biaya pelatihan termasuk dalam harga barang;

d. Apabila hasil uji coba tidak sesuai dengan spesifikasi , maka penyedia barang memperbaiki atau mengganti barang tersebut dengan biaya sepenuhnya ditanggung penyedia barang.

PENGENDALIAN MUTU BARANG (2)

4. Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual

(52)

(53)

Volume bahan

Volume pekerjaan Pengukuran hasil Pekerjaan

Usaha untuk meyakinkan bahwa :

Dilakukan sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak

dan kaidah-kaidah teknis yang sesuai

(54)

Perlu dibentuk Tim Mutual Check (Panitia Peneliti

Pelaksanaan Kontrak) dengan tugas antara lain sebagai pemeriksa dan pengukuran hasil kerja kontraktor.

Pada tahap awal pelaksanaan, melakukan pemeriksaan

bersama kontraktor & konsultan dilapangan mencek

kembali volume tiap-tiap kegiatan yang tercantum dalam kontrak untuk mendapatkan MCO = Mutual Check Awal.

Apabila ada perubahan yang berarti pemeriksaan

bersama dilakukan untuk kemungkinan adanya design Review, pekerjaan tambah/kurang, CCO atau Adendum kontrak.

(55)

PROSEDUR PERUBAHAN PEKERJAAN

Kontraktor tidak boleh mengubah pekerjaan tanpa

persetujuan Pimpro.

Pimpro berwenang mengubah pekerjaan (bentuk,

mutu, volume, atau waktu).

Perintah perubahan harus secara tertulis.

Perubahan design harus disetujui dan disyahkan

(56)

• Harga pekerjaan tambah dihitung berdasarkan harga satuan dalam kontrak.

• Pekerjaan tambah yang tidak ada harga satuannya ditetapkan bersama (negosiasi).

• Harga pekerjaan kurang dihitung berdasarkan harga satuan dalam kontrak.

• Harga pekerjaan tambah.kurang yang melebihi ketentuan dalam kontrak, diperhitungkan dengan harga satuan baru yang disetujui oleh kedua pihak.

(57)

PEMBAYARAN

PEMBAYARAN

Keppres 80 (pasal 33)

Keppres 80 (pasal 33)

1.

1.

Uang muka selain pengusaha kecil maksimum 20 %,

Uang muka selain pengusaha kecil maksimum 20 %,

untuk pengusaha kecil maksimum 30 % dari nilai

untuk pengusaha kecil maksimum 30 % dari nilai

kontrak dengan menyerahkan jaminan bank sebesar

kontrak dengan menyerahkan jaminan bank sebesar

uang muka .

uang muka .

disertai dengan rencana penggunaan

disertai dengan rencana penggunaan

uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai

uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai

kontrak;

kontrak;

2.

2.

Pembayaran prestasi pekerjaan berdasarkan

Pembayaran prestasi pekerjaan berdasarkan

sistem

bulanan

atau

termin

dengan

sistem

bulanan

atau

termin

dengan

memperhitungkan angsuran uang muka dan

memperhitungkan angsuran uang muka dan

kewajiban pajak

kewajiban pajak

3.

3.

Pembayaran uang retensi dengan menyerahkan

Pembayaran uang retensi dengan menyerahkan

jaminan bank sebesar biaya pemeliharan

jaminan bank sebesar biaya pemeliharan

(58)

B A A

C

GALIAN KONSTRUKSI

1. 2A & B = GALIAN KONSTRUKSI

2. 3C = GALIAN NON KONSTRUKSI

3. 2A = GALIAN KONTRUKSI YANG “TIDAK DIBAYAR”

C

*

SIMPLIFIKASI & MENGHINDARI

CONTOH PENGEDALIAN VOLUME

(59)

PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA

JASA KONSULTANSI

Aspek-aspek yang perlu di kendalikan terutama :

 kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;

 volume kegiatan dan jenis pengeluaran;

 Biaya personi/Remuneration (jmlh penggunaan tenaga

ahli/man-month, dan personil pendukung)

1 bulan dihitung 22 hari dan 1 hari dihitung 8 jam kerja.

 Biaya langsung non personil/DirectReimbursable Cost

(60)

PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA

Pengadaan barang

Pengendalian volume dilakukan sekaligus pada saat

serah terima barang, harus dilakukan penelitian

atas spesifikasi, mutu, kelengkapan, dan kondisi

nyata (

actual condition

) dicocokkan dengan yang

tertuang dalam surat pesanan/

purchase order

(61)

PENGELOLAAN

(62)

Organisasi dan Personil penyelenggaraan

Kegiatan/Proyek.

Administrasi keuangan Kegiatan/Proyek .

Administrasi Teknis Kegiatan/Proyek

.

Administrasi Laporan Kegiatan/Proyek.

Administrasi Barang Milik Negara.

(63)

ORGANISASI DAN PERSONIL

PENYELENGGARAAN PROYEK

Organisasi dan Personil Kegiatan/Proyek, tergantung dari pola

organisasi Proyek (Kepmen P.U. No.99/KPTS/1984 atau ketentuan lainnya).

Organisasi dan Personil Konsultan, ditetapkan berdasarkan

analisa kombinasi antara tingkat pendidikan, pengalaman profesional dan sertifikat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki serta kebutuhan Riil Kegiatan/Proyek.

Organisasi dan Personil Kontraktor ditetapkan berdasarkan

(64)

 Catatan Harian Proyek.

 Dokumen : DIPA, dokumen kontrak, kontrak supervisi, CCO, adendum kontrak, berita acara

penilaian pekerjaan, notulen rapat, dsb.

 Data teknik : laporan laboratorium, pengukuran dan pematokan, shop drawings, Request

sheet,pengukuran dan perhitungan

volume, as built drawings

 Catatan Fotografis : 0%; 50%; 100%  serupa tapi tak sama.(di foto dari titik yang sama).

(65)

Jenis2 Laporan :

Laporan harian : - Buku Harian Penyedia Jasa/Kontraktor.

- Buku Harian Konsultan Supervisi.

Laporan Mingguan.Laporan Bulanan.Laporan Triwulan.Laporan Khusus.

Laporan PHO & FHO dan Laporan Proyek Selesai.Laporan Akhir Proyek.

 Laporan Pendahuluan

 Laporan Bulanan

 Laporan Antara

 Laporan Akhir

Laporan Konsultan :

(66)

RAPAT

Rapat

:

Merupakan

Proses,

Produknya

Notulen

Rapat/Catatan hasil Rapat.

Rapat Mingguan, bulanan, periodik, khusus.

Agenda Rapat : laporan, evaluasi, indentifikasi

(67)

CONTOH FORMAT

LAPORAN BULANAN

No.

Nama Proyek/

Paket Jumlah DanaSumber dan Kemajuan Pekerjaan Permasalahan yg muncul

Permasalahan yg sudah koordinasi dgn instansi terkait

Ket. Rn Rl Deviasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(68)

Referensi

Dokumen terkait

13 Setelah mempelajari bagian ini Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan Pentingnya Manajemen Proyek Dalam Pengembangan Sistem Informasi Dan Penggunaan

• All questions, proposals, opinions submitted by the Shareholders or the legitimate proxies during the question and answer session will be read by the Chairman. d)

Daftar kata stopword yaitu kumpulan seluruh kata-kata yang sering muncul dan tidak memiliki arti yang disimpan dalam bank kata khusus stopword yang terdiri dari 810

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antijamur kombinasi infus daun sirih (Piper betle L.), kulit buah delima (Punica granatum L.) dan rimpang kunyit (Curcuma

Pada Tabel 7 dapat terlihat dari hasil tes uji statistik bahwa nilai signifikan yaitu 0,03 sehingga nilai signifikannya &lt;0,05 berarti H1 (bermakna) atau terdapat perbedaan

Ulasan berikut menggarisbawahi pentingnya tata- tertib mengerjakan shalat sehingga shalat yang kita kerjakan mengikuti apa-apa yang Rasulullah saw. contohkan sehingga garansi

Implementasi teori entrepreneur (kewirausahaan) pada dasarnya adalah suatu usaha yang dilakukan melalui pengawasan melekat oleh diri sendiri melalui kreatifitas

Berdasarkan pada historis dan Yuridis Daerah Istimewa Yohgyakarta seharusnya Badan Perwakilan Daerah RI, Dewan Perwakilan Rakyat RI dan Pemerintah RI (Menteri Dalam