DIKLAT
MANAJEMEN PROYEK
PENGENDALIAN MUTU PENGENDALIAN MUTU
JASA PEMBORONGAN
SHOW CAUSE MEETING
PENDAHULUAN
PERSIAPAN PENGENDALIAN
PENGENDALIAN WAKTU
PENGENDALIAN MUTU
PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA
PENGELOLAAN ADM. KEGIATAN
Mata diklat ini menjelaskan tentang Pengendalian
Pelaksanaan Kegiatan/Proyek, yang meliputi pokok
bahasan
pengertian
kegiatan/proyek
dan
pengendalian, persiapan pengendalian pelaksanaan
krgiatan/proyek, pengendalian waktu, pengendalian
mutu, pengendalian volume, dan tertib administrasi
Setelah mempelajari isi modul ini peserta
diharapkan
mampu
menjelaskan
dan
melaksanakan
Pengendalian
Pelaksanaan
Kegiatan/Proyek sesuai dengan Syarat2 dan
ketentuan yang tertuang dalam dokumen
kontrak.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
Setelah selesai mempelajari dan mengikuti modul ini peserta diharapkan mampu :
* Menjelaskan Pengertian Kegiatan/Proy dan Pengendalian Kegiatan /Proy.
* Menjelaskan Persiapan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan/Proy. * Menjelaskan Pengendalian Waktu Pelaksanaan Kegiatan/Proy. sesuai jadwal yang sudah disepakati.
* Menjelaskan Pengendalian Mutu Pelaksanaan Kegiatan/Proy. sesuai gambar dan spesifikasi..
* Menjelaskan Pengendalian Volume Pekerjaan sesuai kontrak.
* Menjelaskan Pengendalian Biaya Pekerjaan sesuai kontrak
Pengendalian
Pengawasan Teknis
Ka SKS
•Pengawas Teknis.
Pengawasan atas waktu, mutu, volume & Biaya
pekerjaan (sesuai kontrak).
•Pelaksana.
Menyelenggarakan
Pekerjaan fisik (sesuai kontrak).
•(Wakil/Penuh) Pemilik.
Pengendalian Pelaksanaan.
Kontrak
/Penugasan Kontrak
BAGAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PROYEK
Konsultan/
Dokumen Pengadaan
Pengumuman
Lelang Serah Terima Lapangan
Tanda
Periode Pra Kontrak
Proses
pengadaan Periode Persiapan
Pelaksanaan
Periode Kontrak
Periode
Konstruksi Periode Pemeli-haraan
IKHTISAR PENANGANAN KEGIATAN/PROY.
Tandatangan
kontrak MC I Pelaksanaan Pekerjaan MC II Penyerahan pekerjaan
Spec Gambar
Mutu Waktu Dana
PENGUKURAN
AWAL
SAAT
PELAKSANAAN
AKHIR
PERUBAHAN NILAI KONTRAK
PEMBAYARAN TERMYN
Suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai tujuan dan
spesifikasi tertentu waktu mulai dan waktu selesai, dana yang layak yang telah ditentukan, menggunakan sumber daya dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. (H.Karzner)
Kegiatan yang dibentuk oleh Departemen untuk melakukan
investasi pembangunan prasarana atau sarana fisik untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telahditetapkan, dalam batas waktu tertentu, biaya tertentu, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
1. Memiliki sasaran yang telah ditetapkan .
2. Batas waktu penyelesaian yang telah
ditetapkan.
3. Mengikuti syarat-syarat penyelenggaraan
yang ditetapkan (syarat administrasi &
teknis).
4. Dengan biaya yang telah ditetapkan.
Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
dengan ciri-ciri :
Upaya manajemen untuk keberhasilan pelaksanaan
Kegiatan/Proyek.
Ada 3 unsur kegiatan pokok dalam pengendalian :
melihat; mencatat, mengukur; laporan.
*
Pengawasan :
*
Evaluasi : Analisa; identifikasi masalah;
pengelompokan masalah (5m);
pemecahan masalah.
*
T3 : Tindak Turun Tangan
Tindakan kongkrit/action
Pengendalian = Pengawasan + T3
1.
Diselesaikan dalam
waktu
sesuai rencana.
2.
Dilaksanakan dengan
kualitas
sesuai yang
ditetapkan.
3.
Dilaksanakan dengan
kuantitas
sesuai yang
ditetapkan.
4.
Diselesaikan dalam batasan
biaya
yang
direncanakan.
5.
Dilaksanakan dengan
tertib administrasi
sesuai
yang ditetapkan.
6.
Berfungsi
sesuai yang direncanakan
SURAT PERINTAH MULAI KERJA ( SPMK)
Diterbitkan paling lambat 14 hari kerja setelah kontrak
ditandatangani (Untuk kontrak sederhana, tanggal mulai kerja dapat ditetapkan = tanggal penandatangan kontrak)
Bila penyedia jasa tidak segera mulai kerja setelah SPMK
maka pengguna jasa menerbitkan surat peringatan
Bila penyedia jasa tidak dapat mulai pekerjaan karena
RAPAT PRA PELAKSANAAN
(KEPPRES 80 : RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK)
Yang dibahas dan disepakati :
1. Kesamaan penafsiran dokumen kontrak dan peraturan
perundangan lainnya (tidak tertuang dalam Keppres No 80)
2. Organisasi kerja
3. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan 4. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
5. Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil 6. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan 7. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah
setempat mengenai rencana kerja 8. Penyusunan program mutu proyek.
Kesepakatan tentang organisasi kerja dan
segitiga fungsional kegiatan/proyek.
Kesamaan penafsiran dokumen kontrak dan
peraturan perundangan lainnya.
Kesepakatan tentang prosedur Penyelenggaraan
Pekerjaan.
Kesepakatan tentang teknis Pelaksanaan
Pekerjaan.
KESAMAAN PENAFSIRAN
Pasal-Pasal Penting Dok.Kontrak & Peraturan Lainnya :
KESAMAAN PENAFSIRAN
Pekerjaan tambah/kurang & perpanjangan waktu.
Show Cause Meeting/Rapat Pembuktian &
pemutusan kontrak.
Denda keterlambatan termasuk sangsi2 lainnya.
Asuransi (Tenaga kerja, Pekerjaan, Kesehatan).
Sub. Kontraktor & Produksi dalam Negeri.
Retribusi dan kewajiban pajak.
Jaminan uang muka & jaminan pemeliharaan.
Perhitungan Eskalasi/Penyesuaian Harga.
Serah terima Pekerjaan (PHO & FHO).
Tata cara pembuatan Sertifikat Pembayaran.
KESEPAKATAN
Prosedure Penyelenggaraan Pekerjaan :
• Mobilisasi.
• Mutualchek & review design.
• Shop drawing & Asbuilt drawing. • Lokasi material.
• Jadwal kerja.
Prosedure teknis Pelaksanaan :
• Job mix Formula & Trial mix.
• Request & approval.
• Metode Pengukuran, Pengujian mutu, MC.
• Sistem Pelaporan, Pengendalian, Rapat-rapat. • Koordinasi dengan masyarakat & PEMDA.
>
Pekerjaan selesai tepat waktu.
> Meningkatkan efisiensi & efektifitas.
> Tidak terjadi kenaikan biaya.
> Menghindari sisa Anggaran .
> Tidak terjadi Perubahan Benefit Cost Ratio.
SIKLUS PENGENDALIAN WAKTU
DIPA
Kontrak Program
Kerja Pelaksanaan
T-3
Penga-wasan
- Revisi Partial Program Kerja - Revisi Total Program Kerja.
- Peringatan dini pd penyedia barang/jasa.
- Peringatan Lanjutan.
- SCM./Rapat Pembuktian - Amandemen Kontrak.
- Revisi DIPA, dst.
1
Metode lintasan kritis (CPM).
- Arrow Diagram.
- Precedence Diagram.
2 Diagram balok (Barchart).
3 Curva. S ( S. Curve.)
4 Diagram Vektor.
CRITICAL PATH METHOD
CONTOH ARROW DIAGRAM
N = Nomor Simpul (Event).
8
CONTOH S-CURVE
NK= Nilai Kontrak
No.
Jumlah 1000010000 100100
Rencana Kemajuan Tiap Bulan
Rencana Kemajuan Tiap Bulan 77 77 1212 1919 3434 1818 33 Rencana Kemajuan Kumulatif
Rencana Kemajuan Kumulatif 77 1414 2626 4545 7979 9797 100100 Kemajuan yang dicapai tiap bulan
Kemajuan yang dicapai tiap bulan 55 77 1111 1717 3131 2323 66 Kemajuan yang dicapai kumulatif
SHOW CAUSE MEETING (1)
(RAPAT PEMBUKTIAN)
Kategori Kontrak
Deviasi (
Periode I (0-70%) Periode II (70-100%)
Kritis > 15% > 10%
Terlambat 10-15% 5-10%
Wajar < 10% < 5%
• Tingkat 1 : Ka Satker (S).
• Tingkat 2 : Atasan langsung
• Tingkat 3 : Atasan Tingkat-tingkat SCM :
• Kritis : Peringatan ke 1 SCM Tk.1 Test Case 1
• Test Case I gagal : Peringatan ke 2 SCM Tk.2 Test Case 2
• Test Case II gagal : Peringatan ke 3 SCM Tk.3 Test Case 3
• Kesepakatan tiga pihak (three parties agreement) atau
Pemutusan Kontrak Prosedure :
SHOW CAUSE MEETING (3)
TERLAMBAT
• PEMUTUSAN KONTRAK
TEST CASE I
TEST CASE III BERHASIL
DILANJUT KAN
GAGAL
KOMPENSASI
Kondisi:
1. Penyedia jasa tidak dapat masuk lokasi pekerjaan
2. Pengguna jasa tidak memberi gambar/spek/instruksi sesuai jadual
3. Pengguna jasa memodifikasi jadual
4. Pengguna jasa terlambat membayar
5. Pengguna jasa minta pengujian tambahan tapi tidak ditemukan penyimpangan
6. Pengguna jasa menolak sub kontraktor tanpa alasan yg wajar
7. Pihak lain terlambat berakibat terlambatnya penyedia jasa
8. Kondisi tanah lebih buruk dari informasi yang diberikan
9. Kejadian yang beresiko pada pengguna jasa berdampak pada penyedia jasa
10. Pengguna jasa menunda BA penyerahan pertama/kedua
HAL-HAL YANG LAYAK
MENGAKIBATKAN PERPANJANGAN
WAKTU KONTRAK
•
Pekerjaan Tambah/Perubahan Lingkup Pekerjaan.
•
Perubahan Desain.
•
Bencana Alam.
•
Keterlambatan Pihak Pengguna.
•
Masalah yang timbul diluar kewenangan penyedi
jasa.
• Tekan serendah-rendahnya “ketidakpastian”.
• Kendalikan waktu secara Disiplin dan Konsisten.
• Lakukan siklus pengendalian waktu dengan tertib.
• Buat program kerja harian, laporan harian, was. harian.
• Evaluasi setiap saat untuk mendapatkan T-3.
• Adakan rapat (minimum) mingguan secara konsisten dengan agenda evaluasi, pemecahan masalah dan T-3 (jangan menunda-nunda masalah).
•
Jaminan bahwa hasil pengadaan barang/kegiatan/
pekerjaan memenuhi syarat umum kontrak.
•
Memenuhi spesifikasi / syarat-syarat teknis.
•
Memenuhi gambar rencana/desain.
•
Memenuhi umur rencana ( > u pelayanan)
1. Program mutu disusun oleh penyedia barang/jasa dan disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan;
2. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi :
a. informasi pengadaan barang/jasa;
b. organisasi proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia barang/ jasa;
c. jadual pelaksanaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan; e. prosedur instruksi kerja;
f. pelaksana kerja.
MUTU HASIL KEGIATAN/PROYEK
• Konstruksi fisik rencana teknis standar spesifikasi
mutu.
• Program mutu kegiatan/proyek rencana kendali mutu
kegiatan/proyek.
• Faktor mempengaruhi mutu design, spesifikasi, PQ
kontraktor/konsultan, material, pelaksanaan pekerjaan, quality control.
• Pelaksanaan manajemen mutu - Inspeksi.
- Quality Control (QC).
PELAKSANAAN MANAJEMEN MUTU
Kunjungan lapangan pemeriksaan (acak)
peraturan dipatuhi/pekerjaan sesuai spesifikasi.
• Inspeksi :
Teknik & kegiatan memantau, mengevaluasi,
menindak lanjuti mutu yang telah ditetapkan
tercapai.
• Quality Control :
Tindakan terencana & sistematis meyakinkan
pemilik kegiatan + stake holder proses & hasil
kerja akan memenuhi syarat • Quality Assurance :
(Memberi kepercayaan/jaminan kpd semua stake holder bhw semua produk yang dikeluarkan oleh proyek ,adalah produk
PERBEDAAN QUALITY ASSURANCE &
QUALITY CONTROL
Quality Assurance VS Quality Control
•Tindakan terencana dan sistematis.
•Diterapkan untuk meyakinkan pemilik proyek + stake holder
•Bahwa proses dan hasil kerja akan memenuhi presyaratan mutu.
•Belum terjadi/pencegahan.
• Kegiatan memantau , mengevaluasi dan
menindaklanjuti.
• Agar persyaratan mutu yang ditetapkan tercapai.
PENGENDALIAN MUTU
> Memuat segala peraturan dan ketentuan tentang
bagaimana pekerjaan harus dikerjakan dan berhasil akhir tertentu.
> Salah satu bagian penting dari dokumen lelang.
> Dikenal sebagai spesifikasi teknik atau spesifikasi Umum
> Bila diperlukan dilengkapi dengan spesifikasi khusus.
. Spesifikasi “hasil akhir” atau “end result specification” secara umum hanya mengatur hasil akhir yang harus dicapai dari pekerjaan atau proyek.
. Spesifikasi “berjenjang/bertahap” atau “multy steps specification” semua hal dan tahap (awal s/d ahir)
diatur (berlaku di Indonesia).
STRUKTUR ARTIKEL SPESIFIKASI TEKNIK
(MULTY STEPS SPECIFICATION)
Deskripsi.
Persyaratan bahan / material.
Metode pelaksanaan dan peralatan.
Syarat hasil akhir.
Cara pengukuran hasil kerja.
Cara pembayaran.
o Berlingkup –2 : - Dimensi (tebal, lebar, panjang dsb). - Kualitas (kuat tekan, kepadatan dsb)
o Bertahap –3 : - Bahan baku. - Bahan olahan. - Pekerjaan jadi.
o Berstruktur –5 hal : - Nama/jenis Pemeriksaan. - Metode pemeriksaan.
- Frekuensi pemeriksaan. - Spesifikasi pemeriksaan. - Toleransi hasil.
Tertib dalam pelaksanaan tugas.
Tingkatkan kemampuan SDM dan Tim Supervisi
• Ikuti program sertifikasi keahlian dibidang perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan.
• Ketat dan selektif dalam memilih konsultan supervisi. • Menyempurnakan sistem pengawasan.
• Tingkatkan kemampuan dengan memperbanyak diskusi informal.
• Bekali tambahan peningkatan im-taq.
Laksanakan pola 2-3-5 dengan baik. Jauhkan rasa Ewuh Pakewuh.
PENGENDALIAN MUTU
Tujuan Pembuatan KAK
1. Menjelaskan tujuan dan lingkup jasa konsultan serta keahlian yang diperlukan
2. Sbg acuan dan informasi bagi para konsultan menyiapkan kelengkapan administrasi, usulan teknis dan biaya
3. Sbg acuan dlm evaluasi usulan, klarifiksi dan negosiasi dengan calon konsultan terpilih, dasar pembuatan kontrak, dan acuan evaluasi hasil kerja konsultan
1. Pemeriksaan (inspeksi) personil dan peralatan harus dilaksanakan serta dibuatkan berita acara
2. Bila belum memenuhi persyaratan namun tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa dapat
melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti
3. Pada waktu penyedia jasa mulai melaksanakan tugasnya, pengguna jasa harus melakukan pengecekan apakah
personil yang dimobilisasi sesuai dengan kontrak.
PERUBAHAN PERSONIL &
PERALATAN OLEH PENYEDIA JASA
1. Setara atau lebih tinggi kualifikasinya 2. Mendapat persetujuan Pengguna jasa
3. Biaya mobilisasi menjadi tanggung jawab penyedia jasa
PENGGANTIAN PERSONIL
PENGGANTIAN PERSONIL
ATAS PERINTAH PENGGUNA JASA
ATAS PERINTAH PENGGUNA JASA
1. Personil diminta diganti kalau tidak dpt bekerja baik,berkelakuan tidak baik dan terlibat tindak kejahatan
PENGENDALIAN MUTU
Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian,
yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi, barang
jadi/peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh
pengguna barang/jasa
Pengendalian mutu pengadaan barang, harus mengacu
kepada Spesifikasi barang yang tertuang dalam dokumen kontrak, dan dilakukan dengan cara :
1. inspeksi Pabrik : inspeksi atas proses pabrikasi
barang/peralatan khusus yang nilainya lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);
2. penelitian atas barang/peralatan yang akan
diserahkan thd spesifikasi, mutu, kelengkapan, dan kondisi nyata (actual condition) dicocokkan dengan yang tertuang dalam surat pesanan/purchase order
3. Uji Coba
a. barang diuji-coba oleh penyedia barang disaksikan oleh pengguna barang;
b. Hasil uji coba dituangkan dalam berita acara;
c. Apabila pengoperasian barang memerlukan keahlian khusus maka harus dilakukan pelatihan kepada pengguna barang oleh penyedia barang, biaya pelatihan termasuk dalam harga barang;
d. Apabila hasil uji coba tidak sesuai dengan spesifikasi , maka penyedia barang memperbaiki atau mengganti barang tersebut dengan biaya sepenuhnya ditanggung penyedia barang.
PENGENDALIAN MUTU BARANG (2)
4. Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual
Volume bahan
Volume pekerjaan Pengukuran hasil Pekerjaan
Usaha untuk meyakinkan bahwa :
Dilakukan sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak
dan kaidah-kaidah teknis yang sesuai
Perlu dibentuk Tim Mutual Check (Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak) dengan tugas antara lain sebagai pemeriksa dan pengukuran hasil kerja kontraktor.
Pada tahap awal pelaksanaan, melakukan pemeriksaan
bersama kontraktor & konsultan dilapangan mencek
kembali volume tiap-tiap kegiatan yang tercantum dalam kontrak untuk mendapatkan MCO = Mutual Check Awal.
Apabila ada perubahan yang berarti pemeriksaan
bersama dilakukan untuk kemungkinan adanya design Review, pekerjaan tambah/kurang, CCO atau Adendum kontrak.
PROSEDUR PERUBAHAN PEKERJAAN
Kontraktor tidak boleh mengubah pekerjaan tanpa
persetujuan Pimpro.
Pimpro berwenang mengubah pekerjaan (bentuk,
mutu, volume, atau waktu).
Perintah perubahan harus secara tertulis.
Perubahan design harus disetujui dan disyahkan
• Harga pekerjaan tambah dihitung berdasarkan harga satuan dalam kontrak.
• Pekerjaan tambah yang tidak ada harga satuannya ditetapkan bersama (negosiasi).
• Harga pekerjaan kurang dihitung berdasarkan harga satuan dalam kontrak.
• Harga pekerjaan tambah.kurang yang melebihi ketentuan dalam kontrak, diperhitungkan dengan harga satuan baru yang disetujui oleh kedua pihak.
PEMBAYARAN
PEMBAYARAN
Keppres 80 (pasal 33)
Keppres 80 (pasal 33)
1.
1.
Uang muka selain pengusaha kecil maksimum 20 %,
Uang muka selain pengusaha kecil maksimum 20 %,
untuk pengusaha kecil maksimum 30 % dari nilai
untuk pengusaha kecil maksimum 30 % dari nilai
kontrak dengan menyerahkan jaminan bank sebesar
kontrak dengan menyerahkan jaminan bank sebesar
uang muka .
uang muka .
disertai dengan rencana penggunaan
disertai dengan rencana penggunaan
uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
kontrak;
kontrak;
2.2.
Pembayaran prestasi pekerjaan berdasarkan
Pembayaran prestasi pekerjaan berdasarkan
sistem
bulanan
atau
termin
dengan
sistem
bulanan
atau
termin
dengan
memperhitungkan angsuran uang muka dan
memperhitungkan angsuran uang muka dan
kewajiban pajak
kewajiban pajak
3.3.
Pembayaran uang retensi dengan menyerahkan
Pembayaran uang retensi dengan menyerahkan
jaminan bank sebesar biaya pemeliharan
jaminan bank sebesar biaya pemeliharan
B A A
C
GALIAN KONSTRUKSI
1. 2A & B = GALIAN KONSTRUKSI
2. 3C = GALIAN NON KONSTRUKSI
3. 2A = GALIAN KONTRUKSI YANG “TIDAK DIBAYAR”
C
*
SIMPLIFIKASI & MENGHINDARICONTOH PENGEDALIAN VOLUME
PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA
JASA KONSULTANSI
Aspek-aspek yang perlu di kendalikan terutama :
kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
volume kegiatan dan jenis pengeluaran;
Biaya personi/Remuneration (jmlh penggunaan tenaga
ahli/man-month, dan personil pendukung)
1 bulan dihitung 22 hari dan 1 hari dihitung 8 jam kerja.
Biaya langsung non personil/DirectReimbursable Cost
PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA
Pengadaan barang
Pengendalian volume dilakukan sekaligus pada saat
serah terima barang, harus dilakukan penelitian
atas spesifikasi, mutu, kelengkapan, dan kondisi
nyata (
actual condition
) dicocokkan dengan yang
tertuang dalam surat pesanan/
purchase order
PENGELOLAAN
Organisasi dan Personil penyelenggaraan
Kegiatan/Proyek.
Administrasi keuangan Kegiatan/Proyek .
Administrasi Teknis Kegiatan/Proyek
.
Administrasi Laporan Kegiatan/Proyek.
Administrasi Barang Milik Negara.
ORGANISASI DAN PERSONIL
PENYELENGGARAAN PROYEK
Organisasi dan Personil Kegiatan/Proyek, tergantung dari pola
organisasi Proyek (Kepmen P.U. No.99/KPTS/1984 atau ketentuan lainnya).
Organisasi dan Personil Konsultan, ditetapkan berdasarkan
analisa kombinasi antara tingkat pendidikan, pengalaman profesional dan sertifikat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki serta kebutuhan Riil Kegiatan/Proyek.
Organisasi dan Personil Kontraktor ditetapkan berdasarkan
Catatan Harian Proyek.
Dokumen : DIPA, dokumen kontrak, kontrak supervisi, CCO, adendum kontrak, berita acara
penilaian pekerjaan, notulen rapat, dsb.
Data teknik : laporan laboratorium, pengukuran dan pematokan, shop drawings, Request
sheet,pengukuran dan perhitungan
volume, as built drawings
Catatan Fotografis : 0%; 50%; 100% serupa tapi tak sama.(di foto dari titik yang sama).
Jenis2 Laporan :
Laporan harian : - Buku Harian Penyedia Jasa/Kontraktor.
- Buku Harian Konsultan Supervisi.
Laporan Mingguan. Laporan Bulanan. Laporan Triwulan. Laporan Khusus.
Laporan PHO & FHO dan Laporan Proyek Selesai. Laporan Akhir Proyek.
Laporan Pendahuluan
Laporan Bulanan
Laporan Antara
Laporan Akhir
Laporan Konsultan :
RAPAT
Rapat
:
Merupakan
Proses,
Produknya
Notulen
Rapat/Catatan hasil Rapat.
Rapat Mingguan, bulanan, periodik, khusus.
Agenda Rapat : laporan, evaluasi, indentifikasi
CONTOH FORMAT
LAPORAN BULANAN
No.
Nama Proyek/
Paket Jumlah DanaSumber dan Kemajuan Pekerjaan Permasalahan yg muncul
Permasalahan yg sudah koordinasi dgn instansi terkait
Ket. Rn Rl Deviasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11