• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TETAPAN IONISASI ASAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TETAPAN IONISASI ASAM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II TETAPAN IONISASI ASAM

Selasa, 20-Mei-2014

Disusun Oleh : Yasa Esa Yasinta

1112016200062

Kelompok : 5

Gilang Yudha Pratama

Risky Hari Setiawan

Savira Aulia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

I. ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan tentang tetapan ionisasi asam, dengan tujuan

menentukan besarnya derajat ionisasi (ɑ) dan harga tetapan keseimbangan

ionisasi (K) larutan asam asetat. Dalam tetapan ionisasi asam ini kami

menggunakan sampel NaCl, CH3COONa, HCl, CH3COOH, dan KCl, dengan

konsentrasi yang berbeda-beda. Mulai konsentrasi 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M,

0,0125 M, 0,00625 M.

II. PENDAHULUAN

Menurut Archenius asam didefinisikan sebagai suatu senyawa yang

apabila dilarutkan dalam air akan membebaskan ion hidrogen (H+) sedangkan

basa adalah melepaskan ion hidroksida (OH-). Namun reaksi ini hanya berlaku

pada pelarut air tidak pada yang bukan pada pelarut air. Sebagai contoh reaksi

yang berlangsung pada larutan dengan amonia cair sebagai pelarut :

Dengan reaksi ion:

Asam secara paling sederhana dapat didefinisikan sebagai zat yang dilarutkan

dalam air akan mengalami disosiasi yang menghasilkan ion hidrogen sebagai

satu-satunya ion positif. Beberapa asam dan hasil disosiasinya adalah sebagai

berikut :

Disosiasi suatu asam merupakan proses reversible untuk itu hukum

kekekalan massa dapat diterapkan, misalnya disosiasi asam

(3)

(anonym,2011)

Sebagaimana telah kita lihat, sebagian besar asam adalah asam lemah.

Mari ari kita asumsikan suatu asam monoprotik lemah HA. Ionisasinya dalam

airadalah dalah HA (aq) + H2O (l) ↔ H3O+ (aq) + A-(aq) atau lebih sederhananya,

HA (aq) ↔ H+ (aq) + A-(aq) konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam ini, yang

kita namakan konstanta ionisasi asam. Ka= [H3O+][𝐴−]

[HA] semakin besar Ka, semakin kuat asamnya – artinya, semakin tinggi konsentrasi ion H+ pada

kesetimbangan karena ionisasinya. Karena ionisasi asam lemah tidak pernah

sempurna, semua spesi (asam yang tidak terionisasi, ion H+ , dan ion A-) berada

pada kesetimbangan. (Raymond Chang . 2004.Hal 105)

Kita telah melihat bahwa besarnya Ka menyatakan kekuatan asam. Cara

lain untuk mengetahui kekuatan asam ialah mengukur persen ionisasi, yaitu

Persen ionisasi = konsentrasi asam ionisasi pada kesetimbanagan

konsentrasi awal asam x 100 %

Semakin kuat asam semakin besar persen ionisasai. (Raymond Chang,

2004 hal 109)

Suatu hubungan penting antara konstanta ionisasi dari basa konjugatnya

dapat diturunkan sebagai berikut, menggunakan asam asetat sebagai contoh:

CH3COOH(aq) ↔ H+ (aq) + CH3COO-(aq)

Ka = [H+][CH3COO−] [CH3COOH]

Basa konjugatnya, CH3COO- , bereaksi dengan air berdasarkan persamaan

CH3COO

-(aq) + H2O (l) ) ↔CH3COOH -(aq) + OH-(aq) (Raymond Chang, 2004

hal 115)

(4)

L=1

l= panjang (cm), ρ= tahanan jenis (ohm.cm). Daya hantar jenis larutan adalah

besarnya daya hantar 1 cm3 larutan dengan luas penampang 1 cm2, dengan

satuan ohm-1 cm-1 (Burhanudin hal 42)

Untuk larutan elektrolit, daya hantar ekivalen mempunyai arti yang

lebih penting karena lebih banyak aplikasinya. Daya hantar ekivalen ialah daya

hantar 1 grek larutan elektrolit yang terdapat diantara dua buah electrode yang

berjarak 1 cm. Daya hantar ekivalen (˄) mempunyai hubungan dengan daya hantar jenis yang dinyatakan oleh persamaan: ˄= 1000C Ls ohm-1cm2grek-1

dengan C= konsentrasi elektrolit dalam grek/liter, Ls = daya hantar jenis

(ohm-1.cm2 ) (Burhanudin hal 43).

Harga ˄ satuan larutan dapat ditentukan dengan jalan mengukur Ls =

(1/R)(l/A), maka Ls dapat ditentukan jika R, l, dan A diketahui. Besarnya (l/A)

untuk setiap jenis electrode adalah tetap, dan disebut tetapan sel K. jadi: Ls =

K/R. untuk elektrolit lemah pada setiap konsentrasi tertentu berlaku: ɑ= ˄c/˄0

dengan ɑ= derajat ionisai. Dalam larutan asam asetat terjadi keseimbangan:

Dengan Kc= tetapan keseimbangan ionisasi asam asetat. Dengan mengukur

harga-harga ˄c dan ˄0, maka besarnya ɑ dan Kc asam asetat dapat ditentukan.

(5)

III. ALAT, BAHAN Dan METODE Alat:

 Sel konduktometer  Multimeter digital  Gelas kimia  Gelas ukur

Bahan:

 KCl Kristal

 Larutan NaCl 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M  CH3COONa 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M  CH3COOH 0,1 M, 0,01M, 0,05 M

 HCl 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M

Metode:

1. Buatlah larutan KCl 0,1 M sebanyak 50 ml. isilah sel konduktor

dengan larutan ini secukupnya. Ukurlah tahanan sel sekarang

dengan multimeter. Pengukuran dilakukan pada 25°C dan berlaku

untuk cairan yang lain.

2. Cucilah sel dengan akuades sampai bersih. Isilah sel dengan

akuades, dan tentukan tahananya.

3. Buatlah larutan NaCl pada berbagai konsentrasi yaitu: 0,1 M, 0,05

M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M. tentukan tahanan

masing-masing larutan tersebut dengan sel konduktometer.

4. Lakukan langkah diatas terhadap larutan-larutan: HCl,

CH3COONa

5. Tentukan besarnya tahanan larutan asam asetat pada konsentrasi:

(6)

IV. HASIL PENGAMATAN Dan PEMBAHASAN Tabel penghamatan:

LARUTAN TAHAN

AN (R)

LARUTAN TAHANAN

(R)

NaCl 0,1 M 16,37 CH3COOH 0,05 M 1257

NaCl 0,05 M 16,16 CH3COOH 0,01 M 1345

NaCl 0,025 M 9,81 HCl 0,1 M 100,7

NaCl 0,0125 M 11,19 HCl 0,05 M 84,7

NaCl 0,00625 M 6,56 HCl 0,025 M 46,1

CH3COONa 0,1 M 32,7 HCl 0,0125 M 23,8

CH3COONa 0,05 M 32,7 HCl 0,00625 M 10,73

CH3COONa 0,025 M 16,03 KCl 0.1 M 62,8

CH3COONa 0,0125 M 23,7

CH3COONa 0,00625 M 6,12

CH3COOH 0,1 M 1682

Perhitungan:

NaCl 0,1 M:

˄ = 1000 C Ls

˄ = 1000

0,1 16,37 x 10

-3 = 163,7

NaCl 0,05 M:

˄ = 1000

0,05 16,16 x 10

(7)
(8)
(9)

˄ = 1000

0,1 62,8 x 10

-3 = 628

t = o [1 + 0,02 (t – 25)] o = 390,55

Derajat ionisasi:

ɑ= ˄c/˄0

CH3COOH0,1M

ɑ= 168,2/ 390,55 = 0,43

CH3COOH 0,05 M

ɑ= 251,4/ 390,55 = 0,64

CH3COOH 0,01 M

ɑ= 1.345,0/390,55 = 3,44

NaCl 0,00625 M

ɑ= 1049,6/0,00625 = 167.936

HCl 0,00625 M

ɑ= 1716,8/0,00625 = 274.688

CH3COONa 0,00625

ɑ= 979,2/0,00625 = 156.672

KCl 0,1 M

(10)

Pembahasan:

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan tentang tetapan

ionisasi asam. Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menentukan besarnya derajat

ionisasi. Kami menggunakan sampel NaCl, CH3COONa, HCl, CH3COOH,

dan KCl, dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Mulai konsentrasi 0,1 M, 0,05

M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M. setelah melakukan perhitungan dari data

percobaan yang didapat, kami mendapatkan besarnya derajat ionisasi dari

masing – masing sampel tersebut. Larutan CH3COOH 0,1 M derajat

ionisasinya sebesar 0,43 dan 0,05 M sebesar 0,64. Hal ini sesuai dengan teori

dimana derajat ionisasi dari elektrolit lemah itu kurang dari 1, sebab hanya

sebagian yang teruarai menjadi ion. Tetapi ketika dialakukan percobaan dengan

molaritas sebesar 0,01 M derajat ionisasinya sebesar 3,44. Hal ini tidak sesuai

dengan teori atau literature yang ada, dan disebabkan oleh kurang telitinya

praktikan, dan terjadi kesalahan dalam melakukan pengenceran. Berikutnya

dengan elektrolit kuat seperti NaCl, KCl, CH3COONa, dan HCl derajat ionisasi

yang didapatkan sangat besar sekali mencapai ribuan. Padahal berdasarkan

literature yang ada derajat ionisasi pada elektrolit kuat itu sama dengan 1, sebab

semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.

V. KESIMPULAN

1. HCl, NaCl, KCl, CH3COONa termasuk elektrolit kuat dan mempunyai

derajat ionisasi sama dengan 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai

menjadi ion.

2. CH3COOH termasuk elektrolit lemah dan mempunyai derajat ionisasi

(11)

3. Pada percobaan kali ini perhitungan yang didapat tidak sesuai dengan

literature yang ada, dapat dfikarenakan kurang telitinya praktikan dalam

melakukan percobaan.

VI. REFERENSI

Chang, Raymond. 2004. KIMIA DASAR KONSEP-KONSEP INTI Edisi

Ketiga Jilid 2.Jakarta: Erlangga

Milama, Burhanudin. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta :

UIN P.IPA FITK-Press

http://www.scribd.com/document_downloads/direct/172356079?extension=pdf& ft=1400841303&lt=1400844913&user_id=177075685&uahk=e7ZkSCP465ZLT FfQHoC0pWKBB4c

(12)

Gambar

Tabel penghamatan:

Referensi

Dokumen terkait

dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa, laritan NaCl merupakan larutan elektrolit kuat, karena pada saat larutan ion-ion NaCl terurai sempurna atau berionisasi, Na+

Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya:

Maka Dari perhitungan dengan menggunakan konsep hukum pertama Kirchhoff dapat diketahui bahwa jumlah kuat arus yang memasuki cabang sama dengan jumlah semua kuat arus yang

konsentrasinya akan menyebabkan ion anoda sukar berpindah dan menempel pada katoda dan menyebabkan pH elektrolit rendah yang memudahkan perpindahan kembali ion anoda menuju

Ketika larutan NaOH yang mengandung ion hidroksida dimasukkan ke dalam larutan asam asetat maka ion hidroksida pada NaOH akan berekasi dengan ion

Pada uji kelarutan hampir semua bahan atau sampel dilarutkan menggunakan pelarut eter, air, dan kloroform lebih cepat larut menggunakan

Anhidrida asam tidak bereaksi dengan natrium klorida atau natrium bromida hal ini karena ion halida merupakan basa yang lebih lemah dari pada ion karboksilat..

Sedangkan refluks untuk memisahkan senyawa dari komponen kimia, yang dilarutkan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan,