• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Uji Larutan Elektrolit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Uji Larutan Elektrolit"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sabtu, 17 Januari 2015

Laporan Praktikum

Uji Larutan Elektrolit dan Non

Elektrolit

X.MIA-2

1.

Amelia Nuril Fajriyani

2.

Dian Nurul Fauziah

3.

Emilia Oktafia

4.

Methania Nanda Augustine

5.

Muhammad Firman

Ristiawansyah

6.

Rikhatul Jannah

(2)

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON

ELEKTROLIT

Jenis Praktikum: Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Tanggal Praktikum : Sabtu, 17 Januari 2015

Tujuan Praktikum : Menguji / Menyelidiki Larutan yang termasuk Elektrolit dan

: Non Elektrolit

Dasar Teori

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ion dan kovalen merupakan larutan elektrolit terdiri dari larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

1. Elektrolit kuat

Dapat menghantarkan arus listrik dengan gaya hantar kuat. Dapat menyalakan lampu dengan terang pada alat penguji

elektrolit.

Muncul banyak gelembung gas pada elektroda alat penguji gelembung gas.

Nilai derajat ionisasi = 1 Contoh : HCl, H2SO4, NaOH.

2. Elektrolit lemah

Dapat menghantarkan arus listrik dengan daya hantar lemah. Dapat menyalakan lampu dengan redup pada alat penguji

gelembung gas.

Muncul sedikit gelembung gas pada elektroda alat penguji gelembung gas.

Nilai derajat ionisasi = 0 < derajat ionisasi < 1. Contoh : NH4OH, CH3COOH.

Sedangkan larutan non-elektrolit yakni larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa kovalen non-polar merupakan larutan non-elektrolit.

Ciri – ciri larutan nonelektrolit :

Tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Tidak dapat menyalakan lampu pada alat penguji elektrolit. Tidak muncul gelembung gas pada elektroda alat penguji

gelembung gas.

Contoh : larutan gula, larutan urea.

Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga kemungkinan yang dapat diperoleh :

1. Jika lampu menyala dan disekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut Larutan elektrolit kuat.

2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang lemah disebut Larutan elektrolit lemah.

(3)

HCl

HCl (Asam Klorida). HCl dalam bentuk padat bersifat non elektrolit, sedangkan HCl dalam bentuk cair bersifat elektrolit. HCl dalam bentuk cair termasuk senyawa berikatan kovalen polar, sehingga dapat menghantarkan listrik hanya dalam bentuk larutan.

Ikatan kovalen polar terjadi jika ada Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Semakin besar selisih keelektronegatifannya, Ikatan kovalen semakin polar karena selisih keelektronegatifannya hampir menyamai senyawa berikatan ion yang memiliki selisih keelektronegatifan besar, sehingga dapat menghantarkan listrik.

Di dalam air, air dapat memecah HCl membentuk ion H+ dan Cl- sehingga ion-ion tersebut bisa bergerak bebas dan minuman kebugaran. Elektrolit memungkinkan transmisi sinyal listrik antar saraf.

Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan terurai sempurna menjadi ion Na+ dan Cl-. Perhatikan reaksi

berikut.

Dari reaksi diatas jika 100 mol NaCl dilarutkan dalam air akan terbentuk 100 mol ion Na+ dan 100 mol ion Cl-. Jadi jika 100 mol

NaCl dilarutkan akan terbentuk 200 mol ion.

 Larutan Gula

Gula merupakan larutan non-elektrolit. Sebab dalam larutannya gula tidak

Terurai menjadi ion. Melainkan molekul, yaitu C6H12O6

 NaOH

 Larutan Jeruk Nipis

 H2SO4

(4)

- Alat uji elektrolit - Larutan Gula

- Kertas gosok - NaOH

- Aquades & Botol Semprot - Larutan Jeruk Nipis

- Tissue - H2SO4

H - CH3COOH

Langkah Kerja

1. Periksa elektroda, pastikan elektroda dalam keadaan halus agar tidak terdapat zat yang mengendap / menempel.

2. Bersihkan elektroda dengan aquades dan botol semprot. 3. Keringkan elektroda dengan menggunakan tissue.

4. Ambil larutan yang akan diuji.

5. Masukkan elektroda ke dalam larutan. 6. Nyalakan adaptor dengan tegangan 6 volt.

7. Periksa lampu yang digunakan untuk pengujian (menyala atau tidak).

8. Periksa adanya gelembung yang terdapat di dalam larutan (sekitar elektroda).

9. Setelah selesai melakukan pengujian, cuci elektroda dengan aquades dan dikeringkan dengan tissue. Lakukan pengujian kepada larutan lainnya.

10. Bersihkan semua alat yang telah digunakan.

Data Hasil Pengamatan

N

o. Bahan Elektroda Lampu

1. NaCl Banyak gelembung gas Menyala

2. Larutan gula Tidak ada gelembung gas Tidak menyala

3. Larutan jeruk nipis Sedikit gelembung gas Tidak menyala

4. HCl Banyak gelembung gas Menyala

5. H2SO4 Banyak gelembung gas Menyala

6. NaOH Banyak gelembung gas Menyala

7. CH3COOH Sedikit gelembung gas Tidak menyala

Pembahasan

Percobaan mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit ini dimaksudkan untuk menguji daya hantar listrik dalam berbagai larutan. Pada percobaan ini larutan yang diujikan diantaranya jeruk nipis, CH3COOH, NaCl, larutan gula, H2SO4, HCl, NaOH.

Ketika menggunakan larutan CH3COOH, ternyata tidak menimbulkan

lampu menyala namun hanya terdapat gelembung pada elektrodanya. Hal ini dikarenakan larutan CH3COOH tergolong larutan elektrolit

(5)

tidak menyala namun hanya menimbulkan gelembung. Menurut literatur, Ca(OH)2 termasuk larutan kuat namun dalam percobaan

hanya terdapat gelembung. Hal ini mungkin dikarenakan larutan sudah terkontaminasi dengan zat lain dan larutannya menjadi kotor sehingga ion-ion berkurang. Percobaan yang terakhir menggujikan larutan glukosa, dimana dalam percobaan lampu tidak menyala dan tidak menimbulkan gelembung. Ini seperti halnya pada pengujian larutan gula, tergolong larutan nonelektrolit dimana untuk zat nonelektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion tetapi hanya berupa molekul saja sehingga tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak ada ion-ion yang bergerak bebas.

Dan didapatkan hasil untuk percobaan pertama yaitu menggujikan laruan jeruk nipis. Dari percobaan ini didapatkan ternyata lampu tidak menyala namun hanya menimbulkan gelembung. Menurut literatur, larutan jeruk nipis tergolong larutan elektrolit lemah. Dimana molekul yang bergerak hanya sedikit sehingga hanya menimbulkan gelembung saja. Percobaan berikutnya menggujikan larutan CH3COOH, dan setelah

dilakukan percobaan didapatkan lampu tidak menyala namun timbul gelembung. Dan hal ini sesuai dengan literatur yang ada. Rekasinya : CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)

Menggunakan larutan NaCl didapatkan hasil pengamatan setelah percobaan ternyata lampu tidak menyala namun timbul gelembung. Menurut literature seharusnya pada NaCl lampu menyala tetapi pada waktu melakukan percobaan, hasil pengamatan yang didapatkan ternyata lampu tidak menyala. Hal ini mungkin dikarenakan konsentrasi larutan tersebut terlalu kecil atau karena larutan yang digunakan berulang kali sehingga lrutan sudah terkontaminasi dengan zat lain. Selain itu rangkaian alat yang digunakan tidak dapat dirangkai dengan baik sehingga mempengaruhi pengujian daya hantar larutan tersebut.

Percobaan yang keempat menggujikan larutan susu. Untuk larutan susu ternyata didapatkan lampu tidak menyala dan juga tidak timbul gelembung. Hal ini dikarenakan susu merupakan larutan nonelektrolit dimana untuk zat nonelektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion tetapi hanya berupa molekul saja sehingga tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak ada ion-ion yang bergerak bebas. Dari percobaan-percobaan yang dilakukan pada saat praktikum dengan pada saat dipraktikumkan (saat diasistenkan) ternyata didapatkan hasil yang berbeda terutama pada larutan jeruk nipis dan NaCl. Perbedaan hasil pengamatan ini dikarenakan konsentrasi larutan yang digunakan pada waktu praktikum dan waktu praktikum berbeda. Percobaan saat dipraktikumkan, konsentrasi yang digunakan lebih kecil dibandingkan pada saat diujicobakan. Selain itu, alat yang digunakan pun berbeda. Dimana pada saat dipraktikumkan alat yang digunakan hanya merangkaikan baterai dengan kabel secara manual. Berbeda halnya pada saat diujicobakan menggunakan rangkaian alat yang lebih modern.

Kesimpulan

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi :

a. Larutan Elektrolit.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Zat terlarutnya disebut elektrolit. Contoh : natrium klorida

(NaCl), hidrogen klorida (HCl), natrium hidroksida (NaOH), dan amoniak (NH3).

(6)

Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Zat terlarutnya disebut nonelektrolit. Contoh : air suling, larutan gula, dan alkohol.

Berdasarkan kekuatan daya hantarnya, larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

1) Elektrolit Kuat.

Elektrolit kuat adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang baik. Senyawa NaCl, HCl, dan H2SO4

dapat terurai sempurna dalam pelarut air membentuk banyak ion.

2) Elektrolit Lemah.

Elektrolit lemah adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang buruk. Senyawa CH3COOH dan NH3

hanya terurai sebagian kecil dalam pelarut air membentuk sedikit ion. Secara kuantitatif, kuat atau lemahnya suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi (α).

Kritik dan Saran Kritik:

1. Aquades tidak terisi penuh. 2. Alat uji elektrolit rusak.

3. Kabel pada elektroda terputus dengan sendirinya.

4. Bohlam sering terputus sehingga menghabiskan 5 Bohlam.

(7)

Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penerapan peer dan self assessment diharapkan dapat mengungkap kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dan dapat digunakan sebagai penilaian

Pergerakkan ion ini pada perbatasan dua larutan elektrolit dapat langsung diamati (Mulyani dan Hendrawan, 2010: 83). Bilangan tanspor dari setiap ion didefinisikan sebagai

Laporan Pra ktikum Uji Analisis Formalin pada Makanan secara Modern dan Konvensional | 14 Pada pengujian sampel bakso ikan dengan FeCl 3 dan HCl warna larutan

Kualitas video praktikum kimia materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ramah difabel rungu berdasarkan penilaian ahli materi mendapatkan kategori kualitas Baik (B)

dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat, ion-ion tembaga dalam larutan AgNO3 direduksi menjadi logam Ag sedangkan tembaganya akan teroksidasi menjadi ion Cu 2+ atau dengan kata

Percobaan “Kenaikan Titik Didih” bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis zat terlarut (volatile dan non volatile), konsentrasi larutan, serta jenis zat terlarut (elektrolit dan non elektolit) terhadap kenaikan titik didih

Sama seperti halnya zat asam, suatu zat dikelompokkan basa kuat jika zat tersebut terionisasi sempurna dalam air menghasilkan ion OH - dan kation basanya, sedangkan basa

Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume (berat