• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Pendidikan Islam di Sisilia spi .do

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pola Pendidikan Islam di Sisilia spi .do"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN ISLAM SISILIA

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam

Dosen pengampu: Ischak Suryo N., M.S.I.

Disusun oleh:

Dewi Riyani Puspitasari (1617404009)

Dwi Nur Dianti (1617405097)

Iif Afri Rahayu (1617405105)

Rohmah Isnaini (1617405122)

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Kepulauan Sisilia merupakan negara jajahan umat Islam sebagai batu loncatan dari penjajahan Itali. Negara ini terletak di ujung daerah Italia Utara. Di bawah kekuasaan Abu al-Futuh Yusuf ibn Abdullah (989 – 998), Dinasti Kalbiyah, muslim Sisilia mencapai puncak kejayaannya. Telah diceritakan bahwa ibn Hawqal, seorang ahli geografi dari Timur, mengungkapkan dalam perjalanannya, ia mengatakan bahwa di kota Palermo terdapat sekitar 300 masjid yang megah dan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dengan 300 guru sekolah umum yang dianggap masyarakat sebagai orang shaleh, mulia dan istimewa disamping kelakuan mental yang buruk dalam diri guru-guru tersebut.

Di bawah kekuasaan orang Arab, kebudayaan Timur tersebar luas sehingga ketika bangsa Norman, di bawah perintah Pangeran Roger I, mengalahkan Dinasti Kalbiyah dan menaklukan Sisilia sebagai daerah jajahannya, bangsa Norman mengikutsertakan kebudayaan Kristen pada daerah jajahan dalam kebudayaan Islam yang sudah tertanam dalam kepulauan Sisilia. Pangeran Roger mengembangkan kebudayaan Kristen-Islam yang menarik sehingga masa ini menjadi masa-masa yang baik untuk meningkatkan dan mengembangkan serta menyebar ilmu pengetahuan bagi para cendekiawan.

B. Rumusan Masalah.

1. Bagaimana proses masuknya Islam di Pulau Sisilia?

2. Bagaimanakah perkembangan Pulau Sisilia pada masa penjajahan Islam dan Kristen?

3. Bagaimana proses masuknya pendidikan Islam dalam Sisilia? 4. Apa bentuk dari pola pendidikan Islam di Sisilia pada masa

penjajahannya?

(3)

PEMBAHASAN

A. Sejarah Masuknya Islam di Sisilia

Sisilia adalah sebuah pulau di Italia dan terbesar di Lautan Mideterian dengan luasnya sekitar 25,708 km2. Posisinya sangat strategis

dan tidak berjauhan dengan negeri-negeri di Afrika Utara sekarang (Maroko, Aljazir, Libia, Tunisia dan Mesir). Ia memiliki tiga wilayah yang sangat besar pengaruhnya, yakni Val di Mazarra, Val di Noto dan Val di Demone. Islam telah menjadi agama resmi di Val di Mazarra dan mengembangkan berbagai aktivitas kebudayaannya, saat Islam menguasai wilayah Lautan Mideterranian, sekalipun dua wilayah lainnya mayoritasnya Kristen.

Pada masa ekspedisi Islam zaman Umar bin Khattab (634-644 M), Sisilia masih berada di tangan Bizantium. Mereka menjadikan Sisilia sebagai markas untuk menyerang orang-orang Arab yang saat itu sudah menguasai Barqah (Libia sekarang). Umar bin Khattab tidak menghendaki untuk menaklukan wilayah ini. Baru pada masa Utsman bin Affan (644-656), usaha penaklukan sudah mulai dilakukan oleh gubernurnya di Damaskus yakni oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dengan pimpinan pasukan Mua’wiyah bin Khudaij. Sekalipun gagal, ia telah berhasil merampas harta kekayaan perang dari pasukan Bizantium.1

Pada masa-masa selanjutnya terus dilakukan penyerangan-penyerangan terhadap wilayah ini, tapi tampaknya memberikan kesan bahwa motivasi penyerangan tersebut bukan untuk menaklukan wilayahnya tapi hanya sekedar mengambil harta rampasannya saja. Penaklukan-penaklukan itu dilakukan pada masa Dinasti Amawiyah I Damaskus seperti Abdul Malik bin Marwan (685-705 M), Gubernur Musa bin Nushair tahun 704 M dan tahun 710 M, Bishr bin Safwan 727 M,

1 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam: Melacak Akar-akar

(4)

Mustansie bin Al-Hadits 729 M, Abdul Malik bin Qathan 730 M dan putranya Abdurrahman bin Abdul Malik 753 M.

Melihat serangan umat Islam terhadap Sisilia terus-menerus dilakukan, maka Constantine V sebagai kaisar Bizantium menetapkan pusat ketentaraannya di wilayah ini. Dan hampir selama 50 tahun tentara Islam tidak lagi melakukan upaya-upaya ekspansinya. Malah sebaliknya, tentara Bizantium terus-menerus melakukan ancaman terhadap wilayah-wilayah Islam di Afrika Utara ini. Untuk mengikis serangan ini, gubernur Afrika Utara, Hartamah bin A’yan terpaksa membuat pangkalan militer di Tripoli (Libia) yang dilanjutkan oleh Monastir tahun 796 M yang pada masa itu di bawah kekhalifahan Abbasiyah. 2

B. Sisilia Masa Dinasti Aghlaby

Pada masa Harun Al-Rasyid, diciptakanlah upaya damai terhadap Bizantium ini dengan mengantarkan gubernur barunya, Ibrahim bin Aghlab, menemui Raja Charlemagne yang saat itu bertahta di Vercelly dan Ivrea. Ia diberi kuasa menertibkan kawasan ini. Sebagai bukti kesetiaannya, ia berkewajiban membayar upeti pada khalifah sekitar 40.000 dinar per tahun. Pada masa Ibrahim bin Aghlab, situasi damai di Afrika Utara ini dimanfaatkan olehnya untuk membangun wilayah perdagangan Mediterian. Setelah digantikan oleh anaknya, Abdullah bin Ibrahim, kebijakannya diubah dengan membangun kembali kekuatan armada laut. Melihat gejala seperti ini, Bizantium melakukan permohonan perjanjian damai kembali dengan umat Islam pada tahun 813 M dengan upaya melakukan pertukaran tawanan perangnya. Perjanjian ini berhenti pada tahun 819 M saat Dinasti Aghlabiyah ini dilanjutkan oleh cucunya, Muhammad bin Adullah bin Ibrahim Aghlaby, penyerangan terus dilakukan sampai tahun 902 M Sisilia sepenuhnya digantikan oleh kekuatan Islam. 3

(5)

Pajak dan cukai perdagangan serta pajak kepala diterapkan jauh lebih murah dari masa Bizantium. Para petani mendapat hak-haknya yang jauh lebih repesentatif, terutama untuk menghidupkan lahan-lahan mati, sehingga tanah-tanah wilayah ini secara otomatis sangat produktif dan cukup meningkatkan bagi penghasilan wilayah ini. Kebijakan tanah dibagi lima kategori, yaitu:

a. Tanah orang Islam yang sudah dimiliki ketika ia belum masuk Islam, baginya seluruh penghasilan.

b. Tanah orang kafir yang dikenakan pajak.

c. Tanah yang terus-menerus harus membayar pajak baik dari kalangan muslim atau kafir.

d. Tanah hibah yang diberikan kepada para tentara yang ikut berjuang menaklukan wilayah tersebut.

e. Tanah milik pemerintah. 4 C. Sisilia Masa Dinasti Fatimiyah

Kemenangan Ubaidillah Al-Mahdi dari Dinasti Fatimiyah atas Dinasti Aghlabiyah di Qairawan tahun 909 M secara tidak langsung menggantikan kekuasaan amir di Sisilia. Ali Ahmad bin Abi Al-Fawaris telah menyokong upaya dinasti baru ini. Atas kesetiaannya, kemudian diangkat menjadi amir di negeri ini, menggantikan Ahmad bin Abi Husain. Nama-nama khalifah Fatimiyah mulai disebut-sebut dalam setiap shalat jumat menggantikan nama-nama khalifah-khalifah Abbasiyah di Baghdad serta amir-amir Aghlaby. 5

Pada tahun 914 M, Ziyadatullah bin Qurhub, seorang bangsawan Arab, muncul di Palermo menolak kehadiran Dinasti Fatimiyah di Sisilia. Ia berafiliasi kepada khalifah Abbasiyah di Baghdad, ia juga penganut madzhab Sunni dan dekat dengan keluarga Aghlaby, serta mendapat sokongan yang sangat kuat dari para ulama-ulama madzhab Maliki. Para ulama ini secara massif berimigrasi dari Afrika Utara untuk menghindari

(6)

tekanan Dinasti Fatimiyah yang Syi’ah. Ziyadatullah terus-menerus melakukan penyerangan terhadap tanah Italia (915-916 M) dan Eusthathius di Calabria wakil Kerajaan Bizantium terpaksa harus membayar upeti kepadanya. Akan tetapi, pada akhirnya ia ditangkap oleh Dinasti Fatimiyah.

Pada tahun 917 M, Ubaidillah Al-Mahdi Al-Fatimy akhirnya melantik Salim bin Rasyid sebagai amir di Sisilia. Ia memerintah selama 20 tahun sampai tahun 937 M. Pada masa kekhalifahan Manshur Al-Fatimy, Sisilia akhirnya jatuh ke tangan keluarga Arab suku Kalb. Sejak masa pemerintahan Fatimiyah, kehidupan sosial secara demografis tidak banyak mengalami perubahan yang berarti. Penduduk Islam tetap bertumpu di wilayah Val di Mazarra dan mayoritas Kristen bertumpu di bagian Timur yakni Val Demonce.

D. Sisilia Masa Dinasti Kalby

Keluarga besar Al-Kalby ini mewakili Dinasti Fatimiyah di Tunisia. Pemimpin utamanya adalah Hasan bin Ali Al-Kalby. Keluarga ini memerintah sekitar 90 tahun. Antara tahun 958-968 M, Hasan dan anaknya, Ahmad, telah melakukan beberapa ekspedisi penaklukan ke tanah Itali. Untuk beberapa tahun berikutnya, Italia membayar upeti kepada umat Islam, khususnya keluarga Kalby. 6

Akan tetapi antara tahun 1037-1038 M, tentara Bizantium terus-menerus melakukan penyerangan terhadap keluarga besar Al-Kalby ini, dan mereka membentuk pasukan dengan bantuan orang-orang Sisilia sendiri, Rusia dan Norman. Sejak tahun 1041 M, hampir semua kota Sisilia telah ditaklukan kemudian Hasan disingkirkan dan sejak saat itu keluarga Kalby sebagai dinasti di Sisilia berakhir.

E. Masuknya Pendidikan Islam di Sisilia

Ilmu pengetahuan islam mengalir ke Eropa melalui Pulau Sisillia. Jembatan mengalirnya ilmu pengetahuan islam ke Eropa yaitu Pulau Sisilia (Siqiliah). Penguasaan islam atas pulau ini dimulai oleh

(7)

Muawwiyah pada tahun 652 M, kemudian disempurnakan pada tahun 827 M oleh amir Bani Aghlab masa Al-Ma’mun. Selanjutnya, pulau ini selama 189 tahun merupakan satu profinsi daulauh Bani Aghlab ibu kotanya Palermo. Penguasaan Bani Aghlab sampai ke semenanjung italia, kota Nopels (Napoli), Venesia, Vatikan, demikian juga kota Roma, sehingga Paus Johans VIII (872-822 M) menganggap perlu mengadakan pembayaran upeti selama dua tahun. Sementara ada berita yang mengatakan bahwa kekuasaan Bani Aghlab mungkin sampai ke Eropa Tengah melalui Pegunungan Alpen. Dugaan itu didasarkan pada ada sejumlah benteng, tembok, dan beberapa nama di Swiss, seperti Gaby dan al-Gaby yang mungkin berpangkal pada bahasa Arab.

Penguasaan Bani Aghlab sampai pulau ke Pulau Malta dan pulau-pulau lain di Laut Tengah.7 Oleh karena itu, Laut Tengah pada zaman pertengahan disebut Laut Arabia karena di timur, barat, selatan, dan pulau-pulaunya sudah di bawah kekuasaan islam. Ketika Bani Aghlab melemah keeadaan berbalik daerah kekuasaannya di semenanjung Italia, Pulau Sisila dan Malta direbut kembali oleh Raja Nurmandia Kristen. Pangeran Roger I merebut daerah-daerah itu pada tahun (1090 M) penguasaan Bani Aghlab atas daerah itu berakhir.

Sesudah Italia direbut kembali oleh orang Kristen, di kota Salerno dekat Nepals didirikan sekolah kedokteran oleh Costantin African. Sekolah Tinggi kedokteran inilah yang pertama di Eropa, pengembang ilmu kedokteran Islam. Costantin juga mendirikan badan penerjemah dan ia bertindak sebagai pemimpinnya. Buku yang diterjemahkan adalah buku-buku ilmu kedokteran karangan Hunain bin Ishaq, Ali Abbas, dan ar-Razi. Buku Hunain “Sepuluh Masalah Mata” menjadikan nama Costantin masyhur. Karangan Ali Abbas “Liber Regalis” dan karangan Arrazi “Liber Experimenterum” diterjemahkan juga.8

7 Sunanto, Musyrifah., Sejarah Islam Klasik:Perkembangan Ilmu

Pengetahuan Islam, (Jakarta:Kencana), 2003, Hlm. 227-233.

(8)

Di bawah pemerintahan orang-orang Norman, Sisilia mengalami tumbuhnya kebudayaan Kristen-Islam yang menarik. Ketika masa penguasaan islam, kebudayaan timur memasuki pulau ini, pulau yang telah kaya akan kenang-kenangan peradaban kuno. Kebudayaan ini (kebudayaan islam), bercampur dengan warisan kebudayaan Yunani dan Romawi, menjadi suatu bentuk kebudayaan yang unik di bawah raja-raja Norman.

Dimulai dari Roger I, Pulau Sisilia selanjutnya menjadi markas kebudayaan islam. Sungguhpun Roger I adalah seorang Kristen tetapi pengetahuan dilindungi, ahli-ahli filsafat, astonomi, dan tabib timur banyak berada di sekelilingnya. Kepada mereka diperkenankan menjalankan ibadah agamanya secara leluasa. Istananya di Palermo lebih cenderung kepada gaya timur dari pada barat. Lebih dari seabad sesudah masa ini, Sisilia masih tetap merupakan satu kerajaan Kristen yang unik di mana beberapa jabatan tinggi tetap dipegang oleh islam.

Kerajaan Norman ini mencapai puncaknya dalam lapangan ilmu pengetahuan di bawah Raja Roger II dan Federick II. Roger II memakai pakaian islam sehingga lawan menyebutnya “half heathen king” (raja setengah kafir), bahkan di masa cucunya, wanita-wanita Palerno berpakaian muslimat.9

Dari Sisilia, ilmu pengetahuan islam meluas ke daratan Italia, apalagi semenjak didirikannya Universitas Nepals. Di antara siswanya yaitu Thomas Aquinas pemimpin Khatolik yang terkenal. Di sini Federick menghimpun naskah-naskah arab. Buku-buku Aristoteles dan Averoes yang diterjemahkan, dipergunakan dalam daftar pelajaran. Salinan terjemahan tersebut juga dikirim ke Universitas Paris dan Bologna.

Itulah Sisilia yang menjadi jembatan tempat mengalirnya ilmu pengetahuan islam ke Eropa Tengah di samping Andalusia dan Syiria.

(9)

Lama setelah Sisilia jatuh ke tangan Kristen, tukang-tukang dan seniman muslim terus menjalankan kewajibannya. Pabrik tenun termasyhur yang didirikan di istana Palermo itulah yang membuat pakaian kebesaran istana raja-raja di Eropa yang bermotif huruf arab. Permintaan barang buatan timur ini demikian banyaknya hingga pada suatu masa orang Eropa belum merasa sempurna jika belum memiliki ini.

Dengan masuknya studi-studi islam di dalam berbagai perguruan tinggi dan masyarakatnya, terjadi renaisance Eropa. Dari Toleda di Andalusia, alumnus pertama adalah Abelard Bath yang kemudian menjadi ahli matematika dan filosof Inggris termasyhur. Ia membawa pengaruh Toledo ke Inggris dengan mendirikan Universitas Oxford dan Cambridge.

F. Pola Pendidikan Islam di Sisilia 1.) Kuttab

Kuttab adalah lembaga pendidikan terendah yang banyak terdapat

di Sisilia. Tentang pola pendidikan kuttab di Sisilia ini, dikatakan oleh Abu Bakar Ibnul Arabi, mereka mempunyai cara yang baik dalam mengajar, yaitu bila telah kelihatan gejala-gejala kecerdasan pada seorang anak, dikirimlah dia ke Maktab. Di sana anak itu belajar menulis, berhitung, dan bahasa Arab. Masih dalam buku yang sama Syalabi menyebutkan, bahwa pada kota Palermo terdapat 300 orang guru kuttab, jumlah ini termasuk hitungan yang sangat banyak pada masa itu.10

Dengan bukti banyaknya kuttab-kuttab yang berkembang dan lembaga pendidikan dapat diprediksi bahwa, pantas dalam waktu yang singkat Sisilia dapat mewujudkan impian besarnya yang terbukti sampai sekarang dengan masih eksisnya Universitas Palermo yang menjanjikan untuk kemajuan peradaban di dunia. Kehadiran Palermo

10 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era

(10)

dapat menjawab dan menyalurkan generasi masih muda yang belajar di kuttab, sehingga memekarkan kasturi intelektual di masa lalu. 2.) Science and Technology

Perguruan tinggi di Sisilia ini (Palermo) dapat menjawab semua harapan perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu dengan adanya pusat kajian sains dan teknologi yang sangat “wah” di kala itu. Ini dialah yang menjadi cikal bakal muncul dan menjalarnya ilmu pengetahuan di Benua Eropa, terutama di Itali dan kota-kota lainnya.

Sisilia telah menorehkan sejarah yang tidak dapat didustakan untuk peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan, karena daerah ini telah menetaskan ulama-ulama besar yang melahirkan karya-karya besar, diantaranya yaitu:

a. Muhammad ibn Khurasan dan Ismail ibn Khalaf, di bidang ilmu al-Qur’an dan Qira’at.

b. Abbu Abbas dan Abu Bakar ibn Muhammad al-Yamimi, dalam bidang Hadits.

c. Ibnu ar-Farra dan Musa ibn Hasan, dalam bidang ilmu kalam. d. Ali Hamzah al-Bashri dalam bidang sastra.11

e. Abu Sa’id Ibrahim dan Abu Bakar al-Shiqali, bidang fisika, kimia dan matematika.

f. Abu Abbas Ahmad ibn al-Slam, dalam bidang kedokteran. 3.) Faktor Pendukung Kemajuan Pendidikan Islam di Sisilia

a. Para penguasa muslim di Sisilia adalah orang pencinta ilmu dan berwawasan luas. Mereka mengirim siswa-siswa berbakat untuk belajar di universitas-universitas terkemuka di dunia Islam.

b. Menggaji para dosen, peneliti, dan ilmuwan.

c. Membebaskan para dosen, peneliti, dan ilmuwan dari wajib militer.

(11)

d. Migrasi para ilmuwan, peneliti, dosen dan guru dari berbagai penjuru dunia Islam ke Sisilia, karena tertarik dengan tunjangan yang memadai.

Dari beberapa faktor penyebab majunya pendidikan Islam di Sisilia, tidak terlepas dari sosiokultural masyarakat ketika itu yang sangat haus dan mencintai ilmu pengetahuan. Di sisi lain, belahan Eropa waktu itu berada dalam kegelapan dan di ambang keterbelakangan, sehingga keadaan itu menjadi pelajaran berharga bagi pemerintahan Sisilia. Karena kebodohan akan menghantarkan kita kepada keterbelakangan.

Sangat dapat dipahami bahwa kebijakan dan perhatian pemerintah Sisilia untuk kemajuan bidang pendidikan telah pula berdampak besar bagi orang-orang yang hidup di zaman sekarang. Semua itu tentu akan dapat dijadikan mutiara berharga bagi umat yang mau menjadikan pelajaran, bagaimana kiat-kiat untuk memajukan pendidikan dan peluang besar juga untuk ditiru oleh pemerintah yang ada sekarang. 4.) Perang Salib dan Akibatnya Terhadap Pendidikan Islam dan

Ilmuwan Muslim di Andalusia dan Sisilia

Philip K. Hitti berpendapat bahwa perang Salib terjadi tiga angkatan, segala negara Kristen mempersiapkan tentara yang lengkap persenjataannya untuk pergi berperang merebut Palestina. Dari sinilah bermula suatu penyerbuan barat Kristen ke dunia Islam yang berjalan selama 200 tahun lamanya dari tahun 1095-1293 M dengan 12 kali penyerbuan.

Tentara Alp Arsenal yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam peristiwa ini berhasil mengalahkan tentara Romawi yang berjumlah 200.000 orang, terdiri dari tentara Romawi terhadap umat Islam, yang kemudian mencetuskan perang Salib.

(12)

segalanya. Keadaan seperti ini mengakibatkan leburnya seluruh perjuangan yang sudah ditata dengan baik. Keamanan tidak bisa dijamin, penduduk saling mencurigai, pendidikan tidak lagi berjalan seperti yang diharapkan. Ketidakdinamisan ini tinggal menunggu kehancuran. 12

Dari beberapa kisah sejarah dapat dipatok bahwa tujuan perang Salib ini tersirat minimal ada tiga tujuan; 1) Umat Kristen ingin kembali menguasai kota Yerussalem yang ketika itu Bani Saljuk telah mengumumkan peraturan-peraturan untuk pendatang yang berkunjung ke sana, 2) Adanya kesumat dan unsur agama terselubung yang sangat susah untuk diterka karena Yerussalem adalah kota suci tiga umat beragama (Islam, Kristen, dan Yahudi), 3) Membalaskan dendam Timur Barat dan faktor ekonomi yang sangat potensial di Yerussalem.

Akibat yang ditimbulkan oleh Perang Salib yang berlangsung selama dua abad itu amat banyak, di antaranya adalah:

 Pemeluk Islam yang menduduki Andalusia dan Sisilia terpaksa hengkang dari dua daerah ini, karena kemenangan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand membuat mereka memberikan tiga tawaran yang tidak menguntungkan satu pun (keluar dari Spanyol, memeluk agama Kristen atau dibunuh).

 Delapan dari Perang salib hanya serangan pertama yang dianggap menang oleh K. Hitti, sedangkan yang lainnya gagal, sehingga tujuan perang dialihkan untuk merebut kota Mesir.

 Kegagalan merebut Mesir membuat perang Salib selanjutnya tidak terarah, maka Spanyol dan Sisilia yang jauh berada dari Baghdad diserang dengan membabibuta tanpa pandang bulu, sehingga daerah ini mendapat getah dari perang salib.

(13)

 Dengan dikuasainya Sisilia dan Spanyol oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella yang sangat membenci agama Islam karena perang salib, sehingga mereka mengikis habis seluruh jejak islam dan peradabannya, kecuali bangunan-bangunan yang dianggap perlu yang masih eksis sampai sekarang dan lain-lain. 13

(14)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ketika masa penguasaan islam, kebudayaan timur memasuki pulau ini, pulau yang telah kaya akan kenang-kenangan peradaban kuno. Kebudayaan ini (kebudayaan islam), bercampur dengan warisan kebudayaan Yunani dan Romawi, menjadi suatu bentuk kebudayaan yang unik di bawah raja-raja Norman. Dari Sisilia, ilmu pengetahuan islam meluas ke daratan Italia, apalagi semenjak didirikannya Universitas Nepals. Itulah Sisilia yang menjadi jembatan tempat mengalirnya ilmu pengetahuan islam ke Eropa Tengah di samping Andalusia dan Syiria.

B. SARAN

Penyusun mengharapkan kritik dan saran agar dapat menjadi suatu pengajaran dalam penyusunan makalah-makalah berikutnya

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Hitti, Phillip K..2008.History of the Arabs.Jakarta:PT.Serambi.

Hoesin, Oemar Amir.1964.Kultur Islam.Jakarta:Bulan Bintang Djakarta. Nizar, Samsul.2007.Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah

Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia.Jakarta: Kencana.

Sunanto, Musyrifah.2003.Sejarah Islam Klasik:Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam.Jakarta:Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan oleh penambahan konsentrasi ektrak kasar enzim papain yang semakin tinggi dapat meningkatkan rasa kesukaan panelis terhadap minuman kopi bubuk.. Meningkatnya

Hal yang sama juga terjadi pada durasi iklan Prabowo, yang pada periode sebelumnya tidak ada sama sekali, kini meroket menjadi 62%.. Selaras dengan TV One, pemberitaan

Berdasarkan penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa solusi persamaan laplace pada batas dirichlet dapat diperoleh dengan metode pemisahan variabel dengan

Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan,

Metode tambang bawah tanah atau tambang dalam adalah kegiatan penambangan yang diterapkan terhadap endapan-endapan bahan galian yang tak menguntungkan bila ditambang dengan

Pada kasus ini, ROS berpartisipasi dalam memicu dan mengenali inflamasi, itu sebabnya kenapa antioksidan sangat efektif pada kerusakan ginjal secara perlahan yang disebabkan

Berdasarkan perhitungan perpindahan arus lalu lintas ke Semarang Outer Ring Road (SORR) dimana pada tahun 2020 jalan itu beroperasi didapatkan besarnya arus lalu lintas