BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan pengaruh signifikan penerapan dua model yaitu model Discovery Learning dengan Model GI. Desain ini mempunyai dua kelompok yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Discovery Learning. sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol yang mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran GI.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan jenis Quasi Eksperimental dengan bentuk desain Pretest-Posttest, non-equivalent Control Group Design. Sampel disini tidak dipilih secara acak (random). Dalam desain ini, kelompok eksperimen mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Discovery Learning. sedangkan kelompok kontrol yang mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran GI. Dalam penelitian ini dilakukan pretes dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kesetaraan kemampuan siswa di dalam kelas.
Pretest Treatment Postest
01 X1 03
02 X2 04
Keterangan:
01 = hasil pretest kelompok eksperimen
02 = hasil pretest kelompok kontrol
X1 = perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model Discovery learning pada
kelas eksperimen
X2 = perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model GI pada kelas kontrol
03 = hasil postest kelas eksperimen
38
Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi :
1. Observasi keadaan sekolah dengan meminta izin kepala sekolah.
2. Observasi keadaan siswa dengan langsung mengikuti kegiatan pembelajaran 3. Observasi keadaan siswa dengan mewawancarai wali kelas siswa.
4. Mengenalkan model pembelajaran yang akan dibuat untuk penelitian. 5. Menyusun instrumen dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 6. Menguji validitas instrumen
7. Melakukan Pretest terhadap kelas eksperimen dan kontrol untuk menguji kesetaraan.
8. Menyerahkan RPP untuk pemberian treatment
9. Observasi penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Discovery learning terhadap kelas eksperimen.
10. Observasi penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran GI terhadap kelas kontrol.
11.Melakukan Postest dan analisis data. 3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yaitu siswa kelas 5A dan 5B SD Negeri 01 Bonyokan Klaten. Pemilihan subjek penelitian dilakukan berdasarkan karakter siswa dan guru yang dinilai memiliki kondisi yang seimbang. Berikut ini daftar data guru dan siswa yang termuat dalam tabel 3.1 dan 3.2.
Tabel 8 Profil Guru
No Kelas Guru
Nama Pendidikan
1 5A Rina Rahayu, S.Pd S1 2 5B Trisnawati, S.Pd S1
Tabel 9 Profil Siswa
No Posisi Kelas Siswa
L P Jumlah
1 Kelas Eksperimen 5A 9 13 22
2 Kelas Kontrol 5B 6 15 21
39
normalitas dan homogenitas yang diukur melalui hasil pretes yang menunjukkan hasil seperti berikut.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas dalam kondisi setara atau
tidak dalam hal kemampuan siswa. Indeks α yang digunakan sebagai tetapan adalah sebesar
5% atau 0,05. Jika Indeks normalitas > α maka data berdistribusi normal. Sedangkan jika
Indeks normalitas < α maka data berdistribusi tidak normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shapiro Wilk mengingat jumlah sampel kurang dari 50 (n<50). Hasil uji normalitas dapat diamati pada tabel 10 berikut:
Tabel 10 Hasil Uji Normalitas
Kelas Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Nilai Kelas Eksperimen ,933 22 ,141
Kelas Kontrol ,941 21 ,229
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa skor yang terdapat pada kolom Sig pada output uji Shapiro Wilk didapatkan skor untuk kelas eksperimen adalah 0,141 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 0.229. Jadi keduanya telah melebihi indeks α = 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas dalam kondisi homogen atau tidak.
Indeks α yang digunakan sebagai tetapan adalah sebesar 5% atau 0,05. Jika Indeks normalitas > α maka data homogen. Sedangkan jika Indeks normalitas < α maka data tidak homogen.
Teknik yang digunakan dalam uji ini adalah uji Levene. Hasil uji homogenitas dapat diamati pada tabel 11 berikut:
Tabel 11
Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,236 1 41 ,273
40
3.3 Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat beberapa variabel yang terdiri dari 2 variabel independen dan 1 variabel dependen. Variabel tersebut meliputi:
a) Variabel Bebas (Independen/X)
Penelitian ini terdapat dua variabel independen, yaitu: Variabel X1 = Model Discovery learning
Variabel X2 = Model GI
b) Variabel terikat (dependen/Y)
Penelitian ini terdapat satu variabel dependen, yaitu: Variabel Y = hasil belajar muatan IPA subtema 2 tema 8 3.3.2 Definisi Operasional
Variabel dapat didefinisikan secara operasional sebagai berikut: a) Variabel X1= Model Pembelajaran Discovery Learning.
Definisi Operasional:
Model pembelajaran Discovery Learning akan diterapkan melalui pendekatan saintifik dan pada pelaksanaannya akan dilaksanakan sesuai tahapan pada pendekatan saintifik, discovery berbasis penemuan yang menuntut anak menemukan sesuatu dari apa yang siswa pelajari sendiri. Berikut ini adalah langkah operasional model pembelajaran Discovery menggunakan pendekatan saintifik: 1) pemberian rangsangan oleh guru (mengamati), 2) melakukan identifikasi masalah (menanya), 3) melakukan pengumpulan data (mengumpulkan informasi, 4)melakukan pengolahan dan pembuktian data (mengasosiasi/menalar), 5) melakukan penarikan kesimpulan, 6) menyajikan hasil karya (mengkomunikasikan)
Indikator:
Penerapan pendekatan saintifik melalui model Discovery learning b) Variabel X2 = Model Pembelajaran GI
Definisi Operasional:
41
(mengasosiasi/ menalar), 5) mempersiapkan laporan akhir, 6) menyajikan laporan akhir (mengkomunikasikan)
Indikator:
Penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran GI c) Variabel Y= Hasil belajar muatan IPA sub tema 2 tema 8
Definisi operasional:
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah diberikan perlakuan belajar. Hasil belajar penelitian ini di dapat dari posttest pada muatan pelajaran IPA yang terdapat dalam sub tema 2 tema 8. seperti kita ketahui, IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis untuk mengetahui pengetahuan, ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Pendidikan IPA bermanfaat untuk siswa guna mempelajari diri sendiri dan alam sekitar pembelajaran IPA dibagi penilaian kedalam beberapa aspek yaitu Kognitif / pengetahuan siswa, Psikomotor /ketrampilan proses saat pembelajaran, afektif/ sikap yang dimiliki siswa dalam penyelidikan secara ilmiah
Indikator:
Hasil belajar pretes dan posttest terhadap muatan mata pelajaran IPA subtema 2 tema 8 pada siswa kelas 5 SD
3.4 Teknik dan alat pengumpulan data 3.4.1 Teknik pengumpulan data
Teknik yang digunakan dalam penelitian guna memperoleh dan mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa teknik. Teknik tersebut meliputi:
a) Teknik Non tes
Pengumpulan data dengan teknik non tes digunakan untuk memperoleh data kualitatif. Terdapat beberapa teknik non tes yang digunakan pada penelitian ini, meliputi:
1) Wawancara
Pengumpulan data dengan teknik ini dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru. Tujuan dilakukan wawancara ini yaitu untuk mendapat data awal tentang keadaan siswa dan hasil belajar siswa serta mendapat informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
2) Observasi (Variabel X1,X2)
42
b. Teknik tes (variabel Y)
Teknik tes menggunakan tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa pada muatan IPA sub tema 2 tema 8 pada siswa kelas 5 SD. Hasil belajar diperoleh setelah siswa diberikan perlakuan. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa pada aspek kognitif.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan langkah pengumpulan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan tersebut meliputi data sekolah, profil guru, hasil belajar siswa dan informasi yang lain yang dibutuhkan.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data 3.4.2.1 Lembar Observasi
Tabel 12
Kisi-kisi Lembar Observasi Kelas Eksperimen
Kegiatan Indikator Aspek yang Diamati
1. Kegiatan
Awal/ Pendahuluan
1. Persiapan yang dilakukan guru dalam mempersiapkan
alat/ bahan yang digunakan dalam proses belajar
1. Mengecek kesiapan alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran
2. Presensi 2. Melakukan presensi kehadiran siswa
3. Memastikan kesiapan siswa dalam belajar
3. kegiatan Apersepsi 4. mengulas kembali materi sebelumnya
5. melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti 5. Memberikan rangsangan (menanya) 7. Menampilkan sebuah obyek sehingga siswa mampu untuk
bertanya
6. Memberikan pernyataan / identifikasi masalah
(mengamati)
8. Menyampaiakan sebuah permasalahan yang akan diidentifikasi
siswa
7. Bertanya jawab untuk menggali informasi 9. Merangsang siswa untuk menanyakan hal yang ingin diketahui
8. mengkondisikan siswa agar dapat mengumpulkan data
(mengumpulkan informasi)
10. membimbing siswa dalam pengumpulan data
9. siswa mengolah data yang di dapat (mengasosiasi) 11. membimbing siswa dalam mengolah data yang didapat
10. Memfasilitasi pembuktikan kebenaran data yang telah
diolah
12. Membimbing siswa melakukan pengamatan dalam pembuktian
kebenaran
11. Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan
presentasi(mengkomunikasikan)
13. Memfasilitasi siswa dalam melakukan presentasi
12. Memandu diskusi kelas untuk menyusun kesimpulan
akhir.
14. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan
3.Kegiatan Akhir 13. Melakukan refleksi pembelajaran 15. Mengulas kembali materi pelajaran yang diberikan
16. Menanyakan tentang hal yang belum dimengerti
Tabel 13
Kisi-kisi lembar observasi kelas kontrol
Kegiatan Indikator Aspek yang Diamati
1. Kegiatan Awal/
Pendahuluan
1. Persiapan yang dilakukan guru dalam mempersiapkan alat/ bahan yang digunakan dalam proses belajar
1. Mengecek kesiapan alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran
2. Presensi 2. Melakukan presensi kehadiran siswa
3. Memastikan kesiapan siswa dalam belajar
3. Kegiatan Apersepsi 4. mengulas kembali materi sebelumnya
5. melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Membagi kelas ke dalam beberapa kelompok 7. Membagi kelas kedalam beberapa kelompok
2.Kegiatan Inti 6. Memberikan pernyataan / identifikasi topik
(mengamati)
8. Memberikan topik yang akan dilakukan investigasi setiap
kelompoknya
7. Merencanakan tugas belajar kelompok 9. Memfasilitasi siswa dalam menyusun rencana belajar setiap
kelompok
8. Mendiskusikan dalam kelompok (menanya) 10. Memfasilitasi kegiatan diskusi dalam kelompok
9. Bertanya jawab untuk menggali informasi 11. Memfasilitasi siswa dalam mencari sumber belajar
10.mengkondisikan siswa dalam kelompok agar
dapat mengumpulkan data (mengumpulkan informasi)
12. membimbing siswa dalam pengumpulan data
11.siswa mengolah data yang di dapat (mengasosiasi)
13. memfasilitasi siswa dalam mengolah data
12.Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan
presentasi kelompok (mengkomunikasikan)
14. Memandu siswa dalam menyampaiakan hasil kegiatan kelompok
13.Memandu diskusi kelas untuk menyusun
kesimpulan akhir.
15. Memfasilitasi siswa dalam penyusunan kesimpulan akhir
3.Kegiatan Akhir 14.Melakukan refleksi pembelajaran 16. Mengulas kembali materi pelajaran yang diberikan
17. Menanyakan tentang hal yang belum dimengerti
45
3.4.2.2 Lembar Soal Tes
Pengukuran hasil belajar kognitif dilakukan dengan menggunakan tes. Untuk mengetahui hasil belajar dalam penelitian ini, diperlukan penyusunan instrumen sebagai alat untuk mengetahui hasil belajar. Menurut Arikunto ( dalam Naniek dkk, 2012 : 172) menjelaskan langkah-langkah yang harus dilalui dalam penyusunan instrumen sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan 2. Membuat kisi-kisi
3. Membuat butir-butir instrumen 4. Menyunting instrumen
Adapun Kisi-kisi soal pre tes dan postest dalam penelitian ini dapat diamati pada tabel 3.9 dan 3.10 berikut :
Tabel 14 Kisi-Kisi Soal Pretest KD
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar
4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring-jaring
makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora 2. Mengidentifikasi komponen ekosistem
berdasarkan jenisnya
Pilihan ganda
8 8,9,10,11,12,13,14,15
3. Mengidentifikasi beberapa jenis ekosistem
Pilihan ganda
9 16,17,18,19,20,21,22, 23, 24
4. Mengidentifikasi karakteristik tiap jenis ekosistem
Pilihan ganda
7 25,26,27,28,29,30, 31 5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
46
Tabel 15 Kisi-Kisi Soal Postest KD
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.
4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora.
Indikator Bentuk soal Jumlah Butir soal
1. Mengidentifikasi jenis-jenis hubungan mahluk hidup dalam sebuah ekosistem
Pilihan ganda
PB1 8
1,2,3,4,5,6,7,8
2. Menjelaskan pengertian rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Pilihan ganda
PB1 2
9,10 3. Mmengidentifikasi komponen-komponen
rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Pilihan ganda
PB2 3
11,12,13 4. Mengidentifikasi urutan rantai makanan
mahluk hidup dalam ekosistem.
Pilihan ganda
PB1 6
14,15,16,17,18 ,19 5. Mengidentifikasi urutan jaring-jaring
makanan mahluk hidup.
Pilihan ganda
PB1 2
20,21
6. Menjelaskan peranan makhluk hidup dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Pilihan ganda
PB2 5
23,22,24,25,26
7. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Pilihan ganda
PB5 4
27,28,29,30
8. Mengidentifikasi hubungan keseimbangan makhluk hidup terhadap rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Pilihan ganda
PB5 4
31,32,33,34
9. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan ekosistem.
Instrumen bisa dikatakan baik jika memiliki dua kriteria, yaitu validitas dan reliabilitas instrumen. Validitas dan reliabilitas menjadi syarat mutlak untuk sebuah instrumen. Seperti tes hasil belajar ditambahkan persyaratan tingkat kesulitan butir soal. Pengujian soal pretes dan postes dilakukan di SDN Cawan kabupaten Klaten kelas 6 dengan jumlah siswa 32 siswa. Adapun hasil Validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran dapat dilihat data dibawah ini.
a) Validitas
Menurut Sudijono (dalam Naniek dkk, 2012:342) “Validitas merupakan ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item untuk mengukur apa yang seharusnya”.
47
dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.” Jadi untuk dapat dianggap valid r harus
mencapai minimal 0,3. Kriteria validitas instrumen dapat diamati pada table 16 berikut : Tabel 16
Kriteria Indeks Validitas
Kriteria Interpretasi
r > 0,3 Valid
r < 0,3 Tidak Valid
Setelah dilakukan uji coba soal pretes dan postes kemudian dilakukan analisis validitas instrumen berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada tabel 16. Hasil analisis uji validitas soal pretes dan postes dapat dilihat pada tabel 17 dan 18 berikut ini:
Tabel 17
Hasil Uji Validitas Soal Pretes KD
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar
4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora 1. Mengidentifikasi komponen di dalam sebuah
ekosistem
Pilihan ganda
1,2,3,5,6,7 4
2. Mengidentifikasi komponen ekosistem berdasarkan jenisnya
Pilihan ganda
8,11,12,13 9,10,14,15 3. Mengidentifikasi beberapa jenis ekosistem Pilihan
ganda
17,18,21,22, 24
16, 19,20,23 4. Mengidentifikasi karakteristik tiap jenis
ekosistem
Pilihan ganda
25,28,29,30 26,27,31 5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
48
Tabel 18
Hasil Uji Validitas Soal Pretes
KD
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar
4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora
Indikator Bentuk soal
Butir soal
Valid Tidak
Valid 1. Mengidentifikasi jenis-jenis hubungan
mahluk hidup dalam sebuah ekosistem.
Pilihan ganda PB1
1,2,3,4,5,7 6,8
2. Menjelaskan pengertian rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Pilihan ganda PB1
9,10 -
3. Mengidentifikasi komponen-komponen rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Pilihan ganda PB2
11,12 13
4. Mengidentifikasi urutan rantai makanan mahluk hidup dalam ekosistem.
Pilihan ganda PB1
14,15,16,17,18 ,19
- 5. Mengidentifikasi urutan jaring-jaring
makanan mahluk hidup.
Pilihan ganda PB1
21 20
6. Menjelaskan peranan makhluk hidup dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Pilihan ganda PB2
22,24,25,26 23 7. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Pilihan ganda PB5
28 27,29,
30 8. Mengidentifikasi hubungan keseimbangan
makhluk hidup terhadap rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Pilihan ganda PB5
31,34 32,33
9. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan
Dari tabel 18, dapat diketahui bahwa dari 40 soal postes yang diujikan ternyata ada 27 soal yang valid dan 13 soal yang tidak valid. Dengan demikian, presentase jumlah soal yang valid mencapai 67,5 %.
b) Reliabilitas
Menurut Naniek dkk (2012: 344) “ Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk
49
Tabel 19
Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretes Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,921 25
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas pretes diatas diketahui indek reliabilitas soal pretes mencapai 0,921 dan masuk kategori sangat reliabel
Tabel 20
Hasil Uji Reliabilitas Soal Postes Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.895 27
Berdasarkan kedua tabel tersebut menunjukkan bahwa soal pre tes dan postes memiliki indeks reliabilitas lebih dari 0,80. Hal itu berarti kedua soal memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.
c) Tingkat kesulitan butir soal
Menurut Slameto (dalam Naniek dkk, 2012:338) “ Tingkat kesukaran adalah angka
yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal”.
Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: P= 𝐵
N
P= indeks tingkat kesukaran
B= jumlah siswa yang menjawab benar N= jumlah peserta didik
Menurut Aiken (dalam Naniek dkk, 2012:338) “ untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini”
Tabel 21
Rentang Indeks Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,25 0,26 -0,75 0,76 – 1,00
Sukar Sedang Mudah
50
Tabel 22
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretes dan Postes
No Tingkat
Kesukaran
Pretes Postes
Nomor Soal Nomor Soal
1 Sukar 8,22,29 9,31,
2 Sedang 1,2,3,5,6,7,11,12,17,18,24,25, 28,32,33,34,35,40
1,3,4,7,10,11,12,14,15,18,19,21, 22,24,25,26,28,34,36,39,40
3 Mudah 13,21,30,38 2,5,16,17
Soal yang digunakan 1,2,3,5,6,7,8,11,12,13,17,18,2 1,22,24,25,28,29,30,32,33,34, 35,40
1,2,3,4,5,7,9,10,11,12,14, 15,16,17,18,19,21,22,24, 25,26,28,31,34,36
Jumlah 25 Soal 25 soal
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa soal pretes dan postes memiliki jumlah yang sama yaitu 25 soal. Untuk soal pretes terdiri dari 3 soal sukar, 18 soal sedang dan 4 soal mudah sedangkan soal postes terdiri dari 2 soal sukar, 19 soal sedang dan 4 soal mudah. Dengan jumlah dan struktur tersebut , soal pretes dan postes dapat dikatakan dalam kondisi seimbang.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis parametrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara penerapan 2 perlakuan berbeda pada 2 sampel yang telah dipilih. Uji t dipilih sebagai teknik analisis data. Secara spesifik, data yang akan diperoleh setelah perlakuan diberikan akan diuji dengan teknik Independent sample t tes dengan menggunakan SPSS 2.0. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ho = 𝜇1 = 𝜇2
Artinya bahwa tidak ada perbedaan pengaruh signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui model Discovery dengan model Group Investigation terhadap hasil belajar muatan IPA Subtema 2 tema 8 pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Bonyokan Tahun Pelajaran 2014/2015 .
2. Ha = 𝜇1 ≠ 𝜇2