• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery dan Model Group Investigation terhadap Hasil Belajar Muatan IPA pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery dan Model Group Investigation terhadap Hasil Belajar Muatan IPA pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan pengaruh signifikan penerapan dua model yaitu model Discovery Learning dengan Model GI. Desain ini mempunyai dua kelompok yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Discovery Learning. sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol yang mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran GI.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan jenis Quasi Eksperimental dengan bentuk desain Pretest-Posttest, non-equivalent Control Group Design. Sampel disini tidak dipilih secara acak (random). Dalam desain ini, kelompok eksperimen mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Discovery Learning. sedangkan kelompok kontrol yang mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran GI. Dalam penelitian ini dilakukan pretes dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kesetaraan kemampuan siswa di dalam kelas.

Pretest Treatment Postest

01 X1 03

02 X2 04

Keterangan:

01 = hasil pretest kelompok eksperimen

02 = hasil pretest kelompok kontrol

X1 = perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model Discovery learning pada

kelas eksperimen

X2 = perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model GI pada kelas kontrol

03 = hasil postest kelas eksperimen

(2)

38

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi :

1. Observasi keadaan sekolah dengan meminta izin kepala sekolah.

2. Observasi keadaan siswa dengan langsung mengikuti kegiatan pembelajaran 3. Observasi keadaan siswa dengan mewawancarai wali kelas siswa.

4. Mengenalkan model pembelajaran yang akan dibuat untuk penelitian. 5. Menyusun instrumen dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 6. Menguji validitas instrumen

7. Melakukan Pretest terhadap kelas eksperimen dan kontrol untuk menguji kesetaraan.

8. Menyerahkan RPP untuk pemberian treatment

9. Observasi penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Discovery learning terhadap kelas eksperimen.

10. Observasi penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran GI terhadap kelas kontrol.

11.Melakukan Postest dan analisis data. 3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yaitu siswa kelas 5A dan 5B SD Negeri 01 Bonyokan Klaten. Pemilihan subjek penelitian dilakukan berdasarkan karakter siswa dan guru yang dinilai memiliki kondisi yang seimbang. Berikut ini daftar data guru dan siswa yang termuat dalam tabel 3.1 dan 3.2.

Tabel 8 Profil Guru

No Kelas Guru

Nama Pendidikan

1 5A Rina Rahayu, S.Pd S1 2 5B Trisnawati, S.Pd S1

Tabel 9 Profil Siswa

No Posisi Kelas Siswa

L P Jumlah

1 Kelas Eksperimen 5A 9 13 22

2 Kelas Kontrol 5B 6 15 21

(3)

39

normalitas dan homogenitas yang diukur melalui hasil pretes yang menunjukkan hasil seperti berikut.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas dalam kondisi setara atau

tidak dalam hal kemampuan siswa. Indeks α yang digunakan sebagai tetapan adalah sebesar

5% atau 0,05. Jika Indeks normalitas > α maka data berdistribusi normal. Sedangkan jika

Indeks normalitas < α maka data berdistribusi tidak normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shapiro Wilk mengingat jumlah sampel kurang dari 50 (n<50). Hasil uji normalitas dapat diamati pada tabel 10 berikut:

Tabel 10 Hasil Uji Normalitas

Kelas Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Nilai Kelas Eksperimen ,933 22 ,141

Kelas Kontrol ,941 21 ,229

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa skor yang terdapat pada kolom Sig pada output uji Shapiro Wilk didapatkan skor untuk kelas eksperimen adalah 0,141 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 0.229. Jadi keduanya telah melebihi indeks α = 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas dalam kondisi homogen atau tidak.

Indeks α yang digunakan sebagai tetapan adalah sebesar 5% atau 0,05. Jika Indeks normalitas > α maka data homogen. Sedangkan jika Indeks normalitas < α maka data tidak homogen.

Teknik yang digunakan dalam uji ini adalah uji Levene. Hasil uji homogenitas dapat diamati pada tabel 11 berikut:

Tabel 11

Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,236 1 41 ,273

(4)

40

3.3 Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat beberapa variabel yang terdiri dari 2 variabel independen dan 1 variabel dependen. Variabel tersebut meliputi:

a) Variabel Bebas (Independen/X)

Penelitian ini terdapat dua variabel independen, yaitu: Variabel X1 = Model Discovery learning

Variabel X2 = Model GI

b) Variabel terikat (dependen/Y)

Penelitian ini terdapat satu variabel dependen, yaitu: Variabel Y = hasil belajar muatan IPA subtema 2 tema 8 3.3.2 Definisi Operasional

Variabel dapat didefinisikan secara operasional sebagai berikut: a) Variabel X1= Model Pembelajaran Discovery Learning.

Definisi Operasional:

Model pembelajaran Discovery Learning akan diterapkan melalui pendekatan saintifik dan pada pelaksanaannya akan dilaksanakan sesuai tahapan pada pendekatan saintifik, discovery berbasis penemuan yang menuntut anak menemukan sesuatu dari apa yang siswa pelajari sendiri. Berikut ini adalah langkah operasional model pembelajaran Discovery menggunakan pendekatan saintifik: 1) pemberian rangsangan oleh guru (mengamati), 2) melakukan identifikasi masalah (menanya), 3) melakukan pengumpulan data (mengumpulkan informasi, 4)melakukan pengolahan dan pembuktian data (mengasosiasi/menalar), 5) melakukan penarikan kesimpulan, 6) menyajikan hasil karya (mengkomunikasikan)

Indikator:

Penerapan pendekatan saintifik melalui model Discovery learning b) Variabel X2 = Model Pembelajaran GI

Definisi Operasional:

(5)

41

(mengasosiasi/ menalar), 5) mempersiapkan laporan akhir, 6) menyajikan laporan akhir (mengkomunikasikan)

Indikator:

Penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran GI c) Variabel Y= Hasil belajar muatan IPA sub tema 2 tema 8

Definisi operasional:

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah diberikan perlakuan belajar. Hasil belajar penelitian ini di dapat dari posttest pada muatan pelajaran IPA yang terdapat dalam sub tema 2 tema 8. seperti kita ketahui, IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis untuk mengetahui pengetahuan, ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Pendidikan IPA bermanfaat untuk siswa guna mempelajari diri sendiri dan alam sekitar pembelajaran IPA dibagi penilaian kedalam beberapa aspek yaitu Kognitif / pengetahuan siswa, Psikomotor /ketrampilan proses saat pembelajaran, afektif/ sikap yang dimiliki siswa dalam penyelidikan secara ilmiah

Indikator:

Hasil belajar pretes dan posttest terhadap muatan mata pelajaran IPA subtema 2 tema 8 pada siswa kelas 5 SD

3.4 Teknik dan alat pengumpulan data 3.4.1 Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan dalam penelitian guna memperoleh dan mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa teknik. Teknik tersebut meliputi:

a) Teknik Non tes

Pengumpulan data dengan teknik non tes digunakan untuk memperoleh data kualitatif. Terdapat beberapa teknik non tes yang digunakan pada penelitian ini, meliputi:

1) Wawancara

Pengumpulan data dengan teknik ini dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru. Tujuan dilakukan wawancara ini yaitu untuk mendapat data awal tentang keadaan siswa dan hasil belajar siswa serta mendapat informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

2) Observasi (Variabel X1,X2)

(6)

42

b. Teknik tes (variabel Y)

Teknik tes menggunakan tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa pada muatan IPA sub tema 2 tema 8 pada siswa kelas 5 SD. Hasil belajar diperoleh setelah siswa diberikan perlakuan. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa pada aspek kognitif.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan langkah pengumpulan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan tersebut meliputi data sekolah, profil guru, hasil belajar siswa dan informasi yang lain yang dibutuhkan.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data 3.4.2.1 Lembar Observasi

(7)

Tabel 12

Kisi-kisi Lembar Observasi Kelas Eksperimen

Kegiatan Indikator Aspek yang Diamati

1. Kegiatan

Awal/ Pendahuluan

1. Persiapan yang dilakukan guru dalam mempersiapkan

alat/ bahan yang digunakan dalam proses belajar

1. Mengecek kesiapan alat yang digunakan dalam proses

pembelajaran

2. Presensi 2. Melakukan presensi kehadiran siswa

3. Memastikan kesiapan siswa dalam belajar

3. kegiatan Apersepsi 4. mengulas kembali materi sebelumnya

5. melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti 5. Memberikan rangsangan (menanya) 7. Menampilkan sebuah obyek sehingga siswa mampu untuk

bertanya

6. Memberikan pernyataan / identifikasi masalah

(mengamati)

8. Menyampaiakan sebuah permasalahan yang akan diidentifikasi

siswa

7. Bertanya jawab untuk menggali informasi 9. Merangsang siswa untuk menanyakan hal yang ingin diketahui

8. mengkondisikan siswa agar dapat mengumpulkan data

(mengumpulkan informasi)

10. membimbing siswa dalam pengumpulan data

9. siswa mengolah data yang di dapat (mengasosiasi) 11. membimbing siswa dalam mengolah data yang didapat

10. Memfasilitasi pembuktikan kebenaran data yang telah

diolah

12. Membimbing siswa melakukan pengamatan dalam pembuktian

kebenaran

11. Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan

presentasi(mengkomunikasikan)

13. Memfasilitasi siswa dalam melakukan presentasi

12. Memandu diskusi kelas untuk menyusun kesimpulan

akhir.

14. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan

3.Kegiatan Akhir 13. Melakukan refleksi pembelajaran 15. Mengulas kembali materi pelajaran yang diberikan

16. Menanyakan tentang hal yang belum dimengerti

(8)

Tabel 13

Kisi-kisi lembar observasi kelas kontrol

Kegiatan Indikator Aspek yang Diamati

1. Kegiatan Awal/

Pendahuluan

1. Persiapan yang dilakukan guru dalam mempersiapkan alat/ bahan yang digunakan dalam proses belajar

1. Mengecek kesiapan alat yang digunakan dalam proses

pembelajaran

2. Presensi 2. Melakukan presensi kehadiran siswa

3. Memastikan kesiapan siswa dalam belajar

3. Kegiatan Apersepsi 4. mengulas kembali materi sebelumnya

5. melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Membagi kelas ke dalam beberapa kelompok 7. Membagi kelas kedalam beberapa kelompok

2.Kegiatan Inti 6. Memberikan pernyataan / identifikasi topik

(mengamati)

8. Memberikan topik yang akan dilakukan investigasi setiap

kelompoknya

7. Merencanakan tugas belajar kelompok 9. Memfasilitasi siswa dalam menyusun rencana belajar setiap

kelompok

8. Mendiskusikan dalam kelompok (menanya) 10. Memfasilitasi kegiatan diskusi dalam kelompok

9. Bertanya jawab untuk menggali informasi 11. Memfasilitasi siswa dalam mencari sumber belajar

10.mengkondisikan siswa dalam kelompok agar

dapat mengumpulkan data (mengumpulkan informasi)

12. membimbing siswa dalam pengumpulan data

11.siswa mengolah data yang di dapat (mengasosiasi)

13. memfasilitasi siswa dalam mengolah data

12.Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan

presentasi kelompok (mengkomunikasikan)

14. Memandu siswa dalam menyampaiakan hasil kegiatan kelompok

13.Memandu diskusi kelas untuk menyusun

kesimpulan akhir.

15. Memfasilitasi siswa dalam penyusunan kesimpulan akhir

3.Kegiatan Akhir 14.Melakukan refleksi pembelajaran 16. Mengulas kembali materi pelajaran yang diberikan

17. Menanyakan tentang hal yang belum dimengerti

(9)

45

3.4.2.2 Lembar Soal Tes

Pengukuran hasil belajar kognitif dilakukan dengan menggunakan tes. Untuk mengetahui hasil belajar dalam penelitian ini, diperlukan penyusunan instrumen sebagai alat untuk mengetahui hasil belajar. Menurut Arikunto ( dalam Naniek dkk, 2012 : 172) menjelaskan langkah-langkah yang harus dilalui dalam penyusunan instrumen sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan 2. Membuat kisi-kisi

3. Membuat butir-butir instrumen 4. Menyunting instrumen

Adapun Kisi-kisi soal pre tes dan postest dalam penelitian ini dapat diamati pada tabel 3.9 dan 3.10 berikut :

Tabel 14 Kisi-Kisi Soal Pretest KD

3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar

4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring-jaring

makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora 2. Mengidentifikasi komponen ekosistem

berdasarkan jenisnya

Pilihan ganda

8 8,9,10,11,12,13,14,15

3. Mengidentifikasi beberapa jenis ekosistem

Pilihan ganda

9 16,17,18,19,20,21,22, 23, 24

4. Mengidentifikasi karakteristik tiap jenis ekosistem

Pilihan ganda

7 25,26,27,28,29,30, 31 5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang

(10)

46

Tabel 15 Kisi-Kisi Soal Postest KD

3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.

4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora.

Indikator Bentuk soal Jumlah Butir soal

1. Mengidentifikasi jenis-jenis hubungan mahluk hidup dalam sebuah ekosistem

Pilihan ganda

PB1 8

1,2,3,4,5,6,7,8

2. Menjelaskan pengertian rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Pilihan ganda

PB1 2

9,10 3. Mmengidentifikasi komponen-komponen

rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Pilihan ganda

PB2 3

11,12,13 4. Mengidentifikasi urutan rantai makanan

mahluk hidup dalam ekosistem.

Pilihan ganda

PB1 6

14,15,16,17,18 ,19 5. Mengidentifikasi urutan jaring-jaring

makanan mahluk hidup.

Pilihan ganda

PB1 2

20,21

6. Menjelaskan peranan makhluk hidup dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

Pilihan ganda

PB2 5

23,22,24,25,26

7. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

Pilihan ganda

PB5 4

27,28,29,30

8. Mengidentifikasi hubungan keseimbangan makhluk hidup terhadap rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Pilihan ganda

PB5 4

31,32,33,34

9. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan ekosistem.

Instrumen bisa dikatakan baik jika memiliki dua kriteria, yaitu validitas dan reliabilitas instrumen. Validitas dan reliabilitas menjadi syarat mutlak untuk sebuah instrumen. Seperti tes hasil belajar ditambahkan persyaratan tingkat kesulitan butir soal. Pengujian soal pretes dan postes dilakukan di SDN Cawan kabupaten Klaten kelas 6 dengan jumlah siswa 32 siswa. Adapun hasil Validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran dapat dilihat data dibawah ini.

a) Validitas

Menurut Sudijono (dalam Naniek dkk, 2012:342) “Validitas merupakan ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item untuk mengukur apa yang seharusnya”.

(11)

47

dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.” Jadi untuk dapat dianggap valid r harus

mencapai minimal 0,3. Kriteria validitas instrumen dapat diamati pada table 16 berikut : Tabel 16

Kriteria Indeks Validitas

Kriteria Interpretasi

r > 0,3 Valid

r < 0,3 Tidak Valid

Setelah dilakukan uji coba soal pretes dan postes kemudian dilakukan analisis validitas instrumen berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada tabel 16. Hasil analisis uji validitas soal pretes dan postes dapat dilihat pada tabel 17 dan 18 berikut ini:

Tabel 17

Hasil Uji Validitas Soal Pretes KD

3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar

4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora 1. Mengidentifikasi komponen di dalam sebuah

ekosistem

Pilihan ganda

1,2,3,5,6,7 4

2. Mengidentifikasi komponen ekosistem berdasarkan jenisnya

Pilihan ganda

8,11,12,13 9,10,14,15 3. Mengidentifikasi beberapa jenis ekosistem Pilihan

ganda

17,18,21,22, 24

16, 19,20,23 4. Mengidentifikasi karakteristik tiap jenis

ekosistem

Pilihan ganda

25,28,29,30 26,27,31 5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang

(12)

48

Tabel 18

Hasil Uji Validitas Soal Pretes

KD

3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar

4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora

Indikator Bentuk soal

Butir soal

Valid Tidak

Valid 1. Mengidentifikasi jenis-jenis hubungan

mahluk hidup dalam sebuah ekosistem.

Pilihan ganda PB1

1,2,3,4,5,7 6,8

2. Menjelaskan pengertian rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Pilihan ganda PB1

9,10 -

3. Mengidentifikasi komponen-komponen rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Pilihan ganda PB2

11,12 13

4. Mengidentifikasi urutan rantai makanan mahluk hidup dalam ekosistem.

Pilihan ganda PB1

14,15,16,17,18 ,19

- 5. Mengidentifikasi urutan jaring-jaring

makanan mahluk hidup.

Pilihan ganda PB1

21 20

6. Menjelaskan peranan makhluk hidup dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

Pilihan ganda PB2

22,24,25,26 23 7. Mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

Pilihan ganda PB5

28 27,29,

30 8. Mengidentifikasi hubungan keseimbangan

makhluk hidup terhadap rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Pilihan ganda PB5

31,34 32,33

9. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan

Dari tabel 18, dapat diketahui bahwa dari 40 soal postes yang diujikan ternyata ada 27 soal yang valid dan 13 soal yang tidak valid. Dengan demikian, presentase jumlah soal yang valid mencapai 67,5 %.

b) Reliabilitas

Menurut Naniek dkk (2012: 344) “ Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk

(13)

49

Tabel 19

Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretes Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,921 25

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas pretes diatas diketahui indek reliabilitas soal pretes mencapai 0,921 dan masuk kategori sangat reliabel

Tabel 20

Hasil Uji Reliabilitas Soal Postes Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.895 27

Berdasarkan kedua tabel tersebut menunjukkan bahwa soal pre tes dan postes memiliki indeks reliabilitas lebih dari 0,80. Hal itu berarti kedua soal memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.

c) Tingkat kesulitan butir soal

Menurut Slameto (dalam Naniek dkk, 2012:338) “ Tingkat kesukaran adalah angka

yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal”.

Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: P= 𝐵

N

P= indeks tingkat kesukaran

B= jumlah siswa yang menjawab benar N= jumlah peserta didik

Menurut Aiken (dalam Naniek dkk, 2012:338) “ untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini”

Tabel 21

Rentang Indeks Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 0,26 -0,75 0,76 – 1,00

Sukar Sedang Mudah

(14)

50

Tabel 22

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretes dan Postes

No Tingkat

Kesukaran

Pretes Postes

Nomor Soal Nomor Soal

1 Sukar 8,22,29 9,31,

2 Sedang 1,2,3,5,6,7,11,12,17,18,24,25, 28,32,33,34,35,40

1,3,4,7,10,11,12,14,15,18,19,21, 22,24,25,26,28,34,36,39,40

3 Mudah 13,21,30,38 2,5,16,17

Soal yang digunakan 1,2,3,5,6,7,8,11,12,13,17,18,2 1,22,24,25,28,29,30,32,33,34, 35,40

1,2,3,4,5,7,9,10,11,12,14, 15,16,17,18,19,21,22,24, 25,26,28,31,34,36

Jumlah 25 Soal 25 soal

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa soal pretes dan postes memiliki jumlah yang sama yaitu 25 soal. Untuk soal pretes terdiri dari 3 soal sukar, 18 soal sedang dan 4 soal mudah sedangkan soal postes terdiri dari 2 soal sukar, 19 soal sedang dan 4 soal mudah. Dengan jumlah dan struktur tersebut , soal pretes dan postes dapat dikatakan dalam kondisi seimbang.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis parametrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara penerapan 2 perlakuan berbeda pada 2 sampel yang telah dipilih. Uji t dipilih sebagai teknik analisis data. Secara spesifik, data yang akan diperoleh setelah perlakuan diberikan akan diuji dengan teknik Independent sample t tes dengan menggunakan SPSS 2.0. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ho = 𝜇1 = 𝜇2

Artinya bahwa tidak ada perbedaan pengaruh signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui model Discovery dengan model Group Investigation terhadap hasil belajar muatan IPA Subtema 2 tema 8 pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Bonyokan Tahun Pelajaran 2014/2015 .

2. Ha = 𝜇1 ≠ 𝜇2

Gambar

tabel 3.1 dan 3.2.
Tabel 12 Kisi-kisi Lembar Observasi Kelas Eksperimen
Tabel 13 Kisi-kisi lembar observasi kelas kontrol
Tabel 14 Kisi-Kisi Soal Pretest
+6

Referensi

Dokumen terkait

UJI HOMOGENITAS HASIL TES AWAL BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN PROGRAM SPSS 17.0 FOR WINDOWS .... INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK

Temuan yang diperoleh dari penelitian Chang Koh dan kawan-kawan yaitu, sebuah model untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan sistem

Valid berarti instrumen tersebut dapatdigunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2010: 348).Untuk menguji tingkat validitas instrument penelitian

Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument tiap item soal pilihan ganda yang nantinya akan digunakan dalam tes individual pretest dan

Berdasarkan pada perumusan masalah, maka dalam penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui signifikansi perbedaan pengaruh antara penerapan pendekatan saintifik melalui

Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk saling

pemberian rangsangan (mengamati), identifikasi masalah (menanya), pengumpulan data (mengumpulkan informasi), pengolahan data (mengasosiasi), pembuktian, menarik

Sekurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah: pertama inteligensi yaitu kecakapan untuk