34 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2010:107). Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki pengaruh terhadap hubungan sebab akibat, dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan yang berbeda pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelas kontrol yang dikenai dengan perlakukan lain.
3.1.2 Desain Penelitian
Tabel 3.1
Nonequivalent Control Group Design
Design Penelitian Nonequivalent Control Group Design oleh Sugiyono ( 2010: 106 )
Keterangan
O1 = kelas eksperimen saat dilakukan pretest O3 = kelas kontrol saat dilakukan pretest X = Perlakuan
O3 = Kelas eksperimen saat dilakukan posttest O4 = Kelas kontrol saat dilakukan posttest
3.1.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dari bulan Januari 2015 – April 2015 dan dilakukan secara bertahap:
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan tahap ini mencakup judul, penyusunan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat peneliti
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrument dan pengambilan data
c. Tahap penyusunan.
Selanjutnya tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan skripsi serta persiapan ujian.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2010:117) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas III pada mata pelajaran IPA di SDN Semowo 01 dan SDN Semowo 02 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
3.2.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2010:118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi sampel penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota popolasi digunakan sebagai sampel. Hal ini bila jumlah popolasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Sugiyono (2010:124).
Pada penelitian ini sampelnya adalah siswa kelas III SD Negeri Semowo 01 sebagai kelas eksperimen dan kelas III SD Negeri Semowo 02 sebagai kelas kontrol.
Tabel 3.2
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu; variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y):
3.3.1 Variabel Independen (bebas)(X)
Variabel independen (bebas) (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2011:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pendekatan Saintifik dan Pengembangan Pembelajaran ASSURE.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. (Lazim,2013:1)
Menurut Smaldino, Lowther dan James (2011) pengembangan pembelajaran ASSURE adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi. Pembelajaran ASSURE ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik.
3.3.2 Variabel Dependen (terikat) (Y)
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:61). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (1990:22), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
yaitu nilai tes IPA hasil akhir dari proses pembelajaran IPA tentang unsur kognitif yang akan diukur dengan tes tertulis, unsur afektif yang diukur mengenai sikap siswa terhadap perilaku penghematan energi menggunakan angket, serta unsur psikomotor siswa dalam percobaan pemanfaatan energi matahari yang diukur dengan observasi.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang bisa diukur dan diuji kebenarannya. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2011:199). Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui gaya belajar siswa dan sikap siswa terhadap materi IPA tentang perilaku menghemat energi.
Dasar penentuan klasifikasi gaya belajar dengan menggunakan perbandingan skor jawaban responden dari tiga gaya belajar. skor tertinggi digunakan untuk menyimpulkan kecenderuangan gaya belajar responden.
Dasar penentuan klasifikasi sikap dapat menggunakan jumlah skor jawaban responden dan kelompok responden maupun berdasarkan rerata skor jawaban responden dan kelompok responden. Dalam menentukan/ menyusun klasifikasi sikap dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa/responden.
Klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa/responden dapat dilakukan dengan langkah-langkah langkah sebagai berikut:
c. Menentukan jumlah kategori yang diinginkan d. Menentukan jarak kelas interval (panjang kelas)
e. Menghitung rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi. f. Menyusun klasifikasi derajat minat belajar berdasarkan
perhitungan-perhitungan yang sudah diakukan.
Setelah mengetahui langkah-langkah menentukan klasifikasi sikap, maka dilakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan derajat sikap siswa terhadap perilaku menghemat energi sesudah pembelajaran baik di kelas eskperimen maupun di kelas kontrol. Adapun untuk menentukan total skor maksimal (ideal), total skor minimal, dan jarak kelas interval, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Total skor maksimal (ideal)/responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir maksimal
= 10 butir pernyataan x 4 = 40
Total skor minimal/responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir minimal
= 10 x 1 = 10
Jarak interval = ( jumlah skor maksimal-jumlah skor minimal ) : jumlah kategori
= (100 – 25 ): 2 = 75 : 2
Tabel 3.3
Klasifikasi Sikap Peserta Didik
No Skor Peserta didik Kategori sikap atau minat
1 < 62,5- 100 Positif
2 < 25-62,5 Negatif
b. Observasi
Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2010:203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari perbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antaran yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sugiyono berpendapat bahwa teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku guru pada saat mengajar. Berikut ini klasifikasi ketrampilan:
Total skor maksimal (ideal)/responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir maksimal
= 5 butir pernyataan x 4 = 20
Total skor minimal/responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir minimal = 5 x 1 = 5
Jarak interval = ( jumlah skor maksimal-jumlah skor minimal ) : jumlah kategori = (100 – 25 ): 3
Tabel 3.4
Klasifikasi Keterampilan Peserta Didik Dalam Pelakukan Percobaan No Skor Peserta didik Kategori sikap atau minat
2 75-100 Terampil
3 50-75 Kurang terampil
4 25-50 Tidak terampil
c. Tes
Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama.(Slameto,2012:142)
Menurut Widoyoko ( 2009:45). Tes diartikan sebagai sejumlah pernyatan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan utnuk menukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.
Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa tes merupakan suatu prosedur yang dilakukan bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang, dalam hal ini kemampuan peserta didik.
Metode tes ini digunakan untuk mengetahui nilai atau hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi dengan Pengembangan Pembelajaran ASSURE dalam mengimplementasikan pendekatan Saintifik .
Tes yang dilakukan merupakan tes pilihan ganda. Menurut Slameto (2012:187) Tes pilihan ganda adalah jenis ujian yang bagi setiap butir soalnya tesedia sejumlah jawaban yang harus dipilih salah satu oleh penempuh tes karena hanya salah satu dari jawaban-jawaban itu yang benar.
kebenaran sekaligus, jumlah pilihan yang disediakan melebihi dua, tipe butir soal memungkinkan dilakukan analisis butir soal secara baik, tingkat kesukaran butir soal dapat diatur, informasi yang diberikan lebih kaya.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan observasi dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang diisi pada saat pembelajaran dilaksanakan. Observasi dilaksanakan untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan dan digunakan untuk mengukur sikap siswa. Selain itu peneliti juga meggunakan tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA setelah proses pembelajaran. Peneliti juga melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk memperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2010:173) instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat utama untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel.
a. Menyusun kisi kisi angket siswa
Berikut ini pada tabel 3.5 merupakan kisi kisi angket untuk mengetahui gaya belajar visual siswa. Gaya belajar visual merupakan gaya belajar siswa yang mempunyai kecenderungan menggunakan indra penglihatan.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Visual
Aspek Indikator No
Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar.
Saya lebih mudah mengingat nama benda dengan
melihat gambar kucing daripada tulisan kucing.
Saya lebih mudah mengingat pelajaran yang dibuat tabel daripada tulisan.
1,2
Sulit menerima instruksi verbal
Saya lebih mudah mengingat nama benda dengan
melihat gambar kucing daripada tulisan kucing.
sehingga
seringkali minta instruksi secara tertulis.
Saya lebih mudah mengingat pelajaran yang dibuat
tabel daripada tulisan.
Memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik.
Saya lebih mudah mengerti tugas yang ditulis dipapan
tulis daripada yang didektekan guru.
4
Merupakan pembaca yang cepat dan tekun.
Dalam membaca saya jarang sekali salah menyebutkan
huruf yang ada dalam bacaan.
5,6
Lebih suka membaca
daripada dibacakan.
Saya suka membaca buku cerita dengan cepat.
Saya setiap hari suka membaca.
7
Lebih tertarik pada bidang seni lukis, pahat, dan gambar daripada musik.
Sebelum berangkat saya selalu memeriksa kerapian
seragam saya.
Saya butuh waktu lebih lama dalam menyiapkan
kebutuhan saya sebelum berangkat sekolah.
Berikut ini pada tabel 3.6 merupakan kisi kisi angket untuk mengetahui gaya belajar audiotori. Gaya belajar audiotori merupakan gaya belajar siswa yang mempunyai kecenderungan belajar yang menekankan kemampuan indra pendengaran.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Gaya Belajar Audio Gaya Belajar Audio
Aspek Indikator No
Jika membaca maka lebih senang membaca dengan suaru keras.
Dalam belajar saya sering membaca nyaring agar
saya mengerti apa yang saya baca.
1
Lebih senang mendengarkan daripada membaca.
Bila belajar saya lebih mudah memahami bila materi
dibacakan orang lain.
Saya lebih senang disuruh langsung secara lisan
daripada melalui tulisan.
2,3
Sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja.
Bila sedang mengerjakan soal saya suka berbicara
sendiri.
4
Mudah tergangu oleh suara berisik.
Saya terganggu dengan suara yang berisik. 5
Dapat
mengulangi atau menirukan nada, irama, dan warna suara.
Saya merasa mudah dalam menirukan sebuah
nyanyian lagu yang baru saya dengar.
6
seni musik dibandingkan seni lainnya.
Saya merasa lebih senang bila belajar sambil
mendengarkan musik.
Lebih mudah belajar dengan mendengarkan .
Dengan berdiskusi saya merasa lebih cepat
memahami sebuah materi.
9
Lebih pandai mengeja atau
mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya.
Saya lebih suka menjawab suatu pertanyaan dengan
mengucapkannya keras-keras daripada menuliskannya.
10
Berikut ini pada tabel 3.7 merupakan kisi kisi angket untuk mengetahui gaya belajar Khinestetik. Gaya belajar khinestetik merupakan gaya belajar siswa yang mempunyai kecenderungan belajar yang menekankan pada metode pembelajaran aktivitas/gerakan..
Tabel 3.7
Kisi-kisi Gaya Belajar Khinestetik Gaya Belajar Khinestetik
Aspek Indikator No
Berbicara dengan perlahan
Saya biasa berbicara dengan teman dengan tempo
yang perlahan
1
Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka
Saya lebih suka menyentuh teman untuk
mendapatkan perhatiannya daripada memanggilnya langsung
2
ketika sedang berbicara dengan orang lain
saya
Banyak gerak fisik.
Saya suka dengan pelajaran olah raga
Bila duduk dibangku saya sering menggerakan kaki-kaki saya sendiri
4,5
Belajar melalui praktek langsung
Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan
cara praktikum
6
Menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung
Bila sedang belajar atau mengingat sesuatu saya
biasanya sambil berjalan jalan
7
Menggunakan jari untuk menunjuk kata yang sedang dibaca
Bila membaca saya terbiasa menggunakan jari untuk
menunjuk huruf yang saya baca
8
Senang menggunakan bahasa tubuh
Dalam berbicara saya selalu menggerak-gerakan
tangan saya
9
Tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama
Dikelas saya tidak bisa duduk diam sehingga sering
saya berjalan disekitar kelas ketika pelajaran berlangsung
Konsep dasar penyusunan instrumen angket sikap pada penelitian ini adalah teori tentang penilaian sikap oleh Majid (2009:2013).
Tabel 3.8
Kisi-kisi Angket Sikap Siswa Terhadap Materi Penghematan Energi
No Aspek Indikator No soal Pernyataan menggunakan angkutan
umum daripada
menggunakan mobil pribadi. jarak yang dekat saya lebih baik berjalan kaki daripada mengunakan motor.
8. Saya lebih suka menggunakan lampu hemat energi.
9. Saya harus mematikan televisi bila sudah tidak ditonton.
10.Saya menggunakan sepeda motor bila hanya digunakan untuk kegiatan yang benar-benar penting. 11.Bila mencuci pakaian saya
menggunakan air secukupnya.
12.Bila memasak makanan saya lebih baik menggunakan kompor gas dari pada minyak karena lebih hemat energi.
13.Saya lebih baik menggunakan sepeda motor hemat energi.
14.Bila cuaca tidak terlalu panas lebih baik tidak perlu menghidupkan kipas angin.
b. Menyusun kisi-kisi observasi
Konsep dasar penyusunan instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk tiga macam yaitu lembar observasi lembar observasi aktivitas guru, lembar aktivitas siswa dan unjuk kerja siswa. Adapun kisi-kisi observasi aktivitas guru disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.9
Kisi-kisi Pengamatan Guru dalam Pembelajaran Menggunakan Pengembangan Pembelajaran ASSURE dan Pendekatan Saintifik
Tahap Kegiatan No. Item
Pra Pembelajaran
Menganalisis Pembelajaran:
Karakteristik umum, kompetensi dasar spesifik (pengetahuan, kemampuan dan sikap tentang topik), dan gaya belajar siswa.
1-3
Menyatakan Standar dan Tujuan:
Menyatakan standar belajar dan tujuan pembelajaran.
4
Memilih Strategi, Teknologi, Media, dan Materi:
Memilih strategi pembelajaran yang tepat, memilih teknologi dan media yang tepat, dan memilih materi pembelajaran.
5-7
Kegiatan Awal Melaksanakan kesiapan alat pembelajaran, kesiapan siswa, apersepsi, tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatan pembelajaran.
8-11
Kegiatan Inti Melaksanakan kegiatan inti pembelajaran meliputi: penjelasan materi, pembagian kelompok, kerja kelompok, penggunaan teknologi dan media, partisipasi
pembelajaran (presentasi kelompok), pemberian pujian, konfirmasi, kesimpulan materi.
Memfasilitasi siswa untuk kegiatan mengamati materi untuk .
Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan, mengajak siswa untuk berfikir,
mendorong siswa untuk
mencoba,mengarahkan siswa untuk mengkomunikasikan
Kegiatan Penutup Melaksanakan kegiatan penutup meliputi: evaluasi, menyusun rangkuman, refleksi, tindak lanjut dan revisi proses pembelajaran.
21-25
Kisi-kisi observasi aktivitas siswa dibuat berdasarkan dari langkah langkah Pengembangan pembelajaran ASSURE dan Pendekatan Saintifik.
Tabel 3.10
Kisi-kisi Pengamatan siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Pengembangan Pembelajaran ASSURE dan Pendekatan Saintifik
Tahap Kegiatan No. Item
Kegiatan Awal Melaksanakan kesiapan alat pembelajaran, kesiapan siswa, apersepsi, tujuan
pembelajaran, serta rencana kegiatan pembelajaran.
1-4
Kegiatan Inti Melaksanakan kegiatan inti pembelajaran meliputi: mengamati sumber
materi,mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi pembelajaran pembagian
kelompok, kerja kelompok, penggunaan teknologi dan media,mencoba
menyelesaikan tugas, mengkomunikasikan (presentasi kelompok), pemberian pujian, konfirmasi, kesimpulan materi.
Kegiatan Penutup Melaksanakan kegiatan penutup meliputi: evaluasi, menyusun rangkuman, refleksi, tindak lanjut dan revisi proses
pembelajaran.
17-20
Kisi-kisi observasi ketrampilan siswa dalam melakukan percobaan pemanfaatan energi matahari dibuat berdasarkan pendapat dari putra (2013:287) dimana ketrampilan yang diukur meliputi gerak tefleks, gerak dasar fundamen, ketrampilan perceptual yang terkoordinasi, ketrampilan fisik dan gerakan terampil.
Tabel 3.11
Kisi-kisi Pengamatan Siswa Dalam Percobaan Pemanfaatan Energi
NO Indikator Aspek yang diamati No
Item 1 Keterampilan dalam
melakukan percobaan memanfaatkan energi panas.
Siswa mempersiapkan alat dan bahan percobaan sesuai petunjuk
1
Siswa melakukan urutan kerja sesuai dengan petunjuk kerja
2
Memilih kertas sesuai dengan spesifikasi petunjuk
3
Cara memasukan kertas kedalam air sesuai petunjuk
4
c. Menyusun kisi-kisi tes.
Peneliti membuat soal yang dapat mengukur hasil belajar siswa dari berbagai sumber. Kisi-kisi dibuat sebelum tes, konsep dasar pembuatan kisi-kisi adalah hasil belajar pada pelajaran IPA kelas III SD Negeri Semowo 01.
Item tes disusun berdasarkan kisi-kisi tes yang sudah dibuat. Skor yang dipakai adalah skala penilaian. Tes pada penelitian ini menggunakan pilihan ganda untuk tes ranah kognitif dan angket untuk tes afektif. Tes ini digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.
Tabel 3.12 Kisi-Kisi Post Test Standar
Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Teknik instru berbagai cara gerak benda, ifikasi sumber energi dan
Tes Tertulis Pilihan ganda
Tes Tertulis Pilihan ganda
4.2.3.Menje
tes Tertulis Pilihan ganda
Tes Tertulis Pilihan ganda
Tes Tertulis Pilihan ganda
6,24, 27,
3.5 Uji Validitas Instrumen dan Reliabilitas Ukur
Untuk mengetahui sejauh mana alat ukur apa yang kita teliti dan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten, maka peneliti akan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:348). Apabila nilai hitung r lebih besar ( > ) dari niai tabel r maka item angket dinyatakan valid dan dapat dipergunakan. Namun jika nilai hitung r lebih kecil ( < ) dari niai tabel r maka item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan. Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran dalam reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan yang berdasarkan pendapat George dan Mallery (dalam Azwar,2005:29) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Tabel 3.13
Hasil Pengolahan SPSS Uji Reabilitas dan Validitas Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menghemat Energi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.875 .875 14
Tabel 3.14
Hasil Uji Validitas dan Reliabelitas Angket Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menghemat Energi
Item Soal Soal tidak valid
Soal valid Soal yang digunakan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,1
1,12,13,14,15
4,5 1,2,3,6,7,8,9,10,11,12,1 3,14,15
Tabel 3.15
Hasil Pengolahan SPSS Uji Reabilitas dan Validitas posttes Reliability Statistics
Correlation Between Forms .555
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .714
Unequal Length .714
Guttman Split-Half Coefficient .689
Tabel 3.16
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji Normalitas
Menurut Priyatno dalam Puspitasari (2012:36), Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS for Windows version 22.0 dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogrov-smirnov. Syarat suatu data dikatakaan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05.
3.6.2 Uji Homogenitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Analisis ini menggunakan program IBM SPSS for Windows version 22.0 yaitu one way anova. Jika hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, atau dapat dikatakan sampel-sampel tersebut homogen.
3.8.3 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis yang digunakan adalah yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan (Independen Samples T Tes). Melalui uji-T dalam penelitian ini maka diharapkan dapat membandingkan mean atau rata-rata dua kelompok dari dua sampel yang berbeda, kemudian diharapkan diketahui ada atau tidaknya pengaruh pengembangan pembelajaran ASSURE dalam implementasi pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa.
Hipotetis statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
b. Ha μ1 ≠ μ2 artinya terdapat pengaruh pengembangan pembelajaran ASSURE dalam implementasi pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 3 SD Negeri Semowo 01 pada tahun ajaran 2014/2015.
Dengan pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi (sig.) adalah sebagai berikut: