SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh:
Siti Faizah NIM. T201610010
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JUNI 2022
MOTTO
اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِاَف اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِا ۵
۵
Artinya : “...Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan...” (QS. Al- Insyirah; 5-6)1
1Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahan (Bandung : Jabal, 2010)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah atas segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT. Yang maha pengasih dan lagi maha penyayang, karena hanya dengan rahmat dan ridho- Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai Bapak Moh.Hadir (Alm) dan Ibu Siti Aisyah sebagai wujud bakti saya atas segala yang telah mereka berikan kepada saya yang telah membesarkan saya, mendidik, menyayangi saya sepenuh hati, serta mengusahakan setiap keinginan saya dalam meraih cita-cita, merekalah motivasi saya dan selalu mendoakan disetiap langkah saya.
2. Kakek dan nenek yang sangat saya sayangi dan cintai Bapak Misrawi Karyono (Alm), Ibu Misti Karyono (Almh), Bapak Fadil dan Ibu fadil yang selalu mendo‟akan saya, selalu mendukung saya dan selalu mendoakan disetiap langkah saya.
3. Suami saya tersayang Wahyudi yang selalu menemani dan selalu menyemangati saya dalam berjuang menyelesaikan skripsi.
4. Saudara-saudara saya tercinta adek Moh. Agung Pribadi, Moh. Akbar Aminuddin dan Intan Octavia Wulandari, yang selalu mendukung saya dan selalu memberikan semangat bisa sampai titik ini.
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kesehatan kepada peneliti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Berbasis Google Form Pada Mata Pelajaran IPA Di SMP Materi Zat Aditif Dan Zat Adiktif” guna melengkapi persyaratan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, bimbingan, motivasi dan do‟a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Peneliti ingin mengucapkan terima kasih atas segala saran, dan membantu peneliti selama proses pengerjaan, kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM, selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah memfasilitasi semua kegiatan akademik.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd. I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember yang telah memfasilitasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam, yang telah membantu dalam segala hal yang diperlukan sebagai syarat skripsi.
4. Bapak Dinar Maftukh Fajar, S.Pd., M.PFis, selaku Ketua Program Studi Tadris IPA.
5. Ibu Laily Yunita Susanti, S.Pd.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Segenap Dosen Tadris IPA dan Dosen Tarbiyah yang telah memberikan ilmunya selama menempuh pendidikan di UIN KHAS Jember.
7. Segenap Civitas UIN KHAS Jember yang telah memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan persyaratan-persyaratan penulisan skripsi.
8. Kepala sekolah, guru IPA, siswa kelas 8E, di SMP Plus Darus Sholah Jember atas bantuan dalam menyukseskan skripsi.
9. Teman-teman mahasiswa Tadris IPA yang telah menemani penulis dalam berjuang bersama menyelesaikan pendidikan di UIN KHAS Jember.
10. Dan semua pihak yang tidak tersebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT selalu memudahkan urusan kalian semua. Amin.
Peneliti menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu peneliti berharap saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
Jember, 23 Juni 2022 Peneliti
ABSTRAK
Siti Faizah, 2022 :“Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Berbasis Google Form Pada Mata Pelajaran IPA Materi Zat Aditif Dan Zat Adiktif Kelas VIII Di SMP”.
Kata Kunci :Instrumen penilaian autentik, Berbasis Google Form, Zat Aditif Dan Zat Adiktif.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh guru IPA khususnya pada masa pandemi adalah sulitnya pelaksanaan evaluasi hasil belajar pada masa pandemi.
Penerapan penilaian pembelajaran jarak jauh sangat dimungkinkan dan dimudahkan, adanya jaringan internet. Sehingga dapat dilakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar secara daring yang dibahas salah satunya tentang materi Zat Aditif dan Zat Adiktif kelas VIII dengan proses evaluasi dalam pembelajaran IPA belum mencapai tujuan secara komprehensif, karena evaluasi hanya terbatas pada penilaian ranah kognitif yang dilakukan dengan tes, ranah afektif yang dilakukan dengan nilai hasil belajar pada peserta didik dan ranah psikomotorik atau keterampilan terkadang tidak dilakukan oleh guru pada situasi (covid-19) saat ini seperti yang terjadi di SMP Plus Darus Sholah. Guru sangat membutuhkan instrumen penilaian yang valid, reliabel, tidak membutuhkan banyak biaya dan waktu,serta mudah digunakan dalam penilaian secara daring.
Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana validitas instrumen penilaian autentik berbasis google form pada mata pelajaran IPA?, (2) Bagaimana respon siswa terhadap instrumen penilaian autentik berbasis google form pada mata pelajaran IPA?. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mengetahui validitas instrumen penilaian autentik berbasis google form pada mata pelajaran IPA, (2) Mengetahui respon siswa terhadap instrumen penilaian autentik berbasis google form pada mata pelajaran IPA.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Reseach and Development). Model pengembangan ini digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Borg and Gall. Penelitian ini menggunakan tahapan yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk, uji coba produk dan revisi produk. Namun hanya mengembangkan produk saja tidak sampai pada tahap produksi massal ke peserta didik. Pengumpulan data, yaitu instrumen validasi ahli, angket dan instrumen soal peserta didik. Angket yang digunakan berupa checklist dengan kriteria penilaian skala likert. Teknik analisis data penelitian ini menghasilkan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa numerik dan data kualitatif berupa kritik, saran, dan komentar yang diberikan oleh para ahli, Guru IPA dan respon siswa.
Hasil penilaian dari penelitian pengembangan instrumen penilaian autentik yakni oleh ahli materi 98%, ahli evaluasi pembelajaran 98,6%, ahli bahasa 92,7%, dan guru IPA 98,6%. Hasil presentase ahli materi, ahli evaluasi mendapatkan kategori sangat valid, ahli bahasa dan guru IPA mendapatkan kategori sangat valid.
Selanjutnya, hasil uji kelompok skala kecil dari penilaian materi 90%, bahasa 90%
dan uji lapangan skala besar dari penilaian materi 85%, dan bahasa 86,2%. Hasil presentase kedua uji coba respon siswa tersebut dikatakan instrumen soal berbasis google form sangat menarik atau layak digunakan.
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian dam Pengembangan... 8
D. Spesifikasi Produk yang diharapkan... 8
E. Manfaat Penelitian dan Pengembangan ... 9
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ... 10
G. Definisi Operasional ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12
A. Penelitian Terdahulu ... 12
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 40
A. Model Penelitian dan Pengembangan ... 40
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 41
C. Uji Coba Produk ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 55
A. Penyajian Data Uji Coba ... 55
B. Analisis Data ... 65
C. Revisi Produk ... 70
BAB V KAJIAN DAN SARAN ... 73
A. Kajian Produk yang telah di revisi ... 73
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75
LAMPIRAN ... 78
RIWAYAT HIDUP ... 169
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
Tabel 2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian
yang dilakukan peneliti ... 15
Tabel 2.2 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ... 26
Tabel 2.3 Kompetensi Dasar dan Indikator... 27
Tabel 2.4 Pewarna Alami ... 30
Tabel 2.5 Pewarna Buatan Bahan Kimia ... 31
Tabel 2.6 Perbandingan Tingkat Kemanisan Pemanis Buatan ... 33
Tabel 2.7 Macam-Macam Bahan Pengawet Buatan ... 34
Tabel 3.1 Kriteria Validitas ... 49
Tabel 3.2 Kriteria Keterbacaan dan kemenarikan ... 50
Tabel 3.3 Ketentuan Validitas ... 51
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ... 52
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Beda ... 53
Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran ... 54
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi ... 55
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Evaluasi Pembelajaran ... 56
Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Bahasa ... 57
Tabel 4.4 Hasil Validasi Guru IPA ... 58
Tabel 4.5 Hasil UjiCoba Kelompok Kecil ... 59
Tabel 4.6 Hasil Uji Lapangan ... 60
Tabel 4.7 Masukan Revisi Ahli Materi ... 70
Tabel 4.8 Masukan Validasi Ahli Bahasa ... 71
Tabel 4.9 Masukan Validasi Guru IPA ... 71
Tabel 4.10 Revisi Produk Ahli Bahasa ... 72
Tabel 4.11 Revisi Produk Guru IPA ... 72
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
Gambar 2.1 Kue Berbahan Pewarna Buatan ... 29
Gambar 2.2 Kue Berbahan Pengawet ... 33
Gambar 2.3 Penyedap Rasa /MSG ... 35
Gambar 3.1Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D)…...…. ... 41
Gambar 3.2Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D) ……... 42
Gambar 3.3 Panduan Pembuatan Instrumen Soal Penilaian AutentikMata Pelajaran IPA... ... 44
Gambar 4.1 Hasil uji reabilitas soal pilihan ganda … ... 62
Gambar 4.2 Hasil uji reabilitas soal uraian.… ... 62
Gambar 4.3 Hasil Reabilitas Penilaian Diri ... 63
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 78
Lampiran 2 MATRIKS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 79
Lampiran 3 SURAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN . (RPP) ... 85
Lampiran 4 SURAT PERMOHONAN BIMBINGAN SKRIPSI ... 113
Lampiran 5 SURAT IZIN PENELITIAN ... 114
Lampiran 6 SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN ... 115
Lampiran 7 SURAT PERMOHONAN VALIDASI AHLI MATERI ... 116
Lampiran 8 SURAT PERMOHONAN VALIDASI AHLI EVALUASI PEMBELAJARAN ... 117
Lampiran 9 SURAT PERMOHONAN VALIDASI AHLI BAHASA ... 118
Lampiran 10 SURAT PERMOHONAN VALIDASI GURU IPA ... 119
Lampiran 11 HASIL VALIDASI AHLI MATERI ... 120
Lampiran 12 HASIL VALIDASI AHLI EVALUASI PEMBELAJARAN 123 Lampiran 13 HASIL VALIDASI AHLI BAHASA ... 125
Lampiran 14 HASIL VALIDASI GURU IPA ... 127
Lampiran 15 ANGKET RESPON SISWA SKALA KECIL ... 129
Lampiran 16 ANGKET RESPON SISWA SKALA BESAR ... 134
Lampiran 17 HASIL UJI COBA RESPON SKALA KECIL ... 139
Lampiran 18 HASIL UJI COBA RESPON SKALA BESAR ... 141
Lampiran 19 HASIL UJI VALIDITAS BUTIR SOAL/ PENILAIAN KOGNITIF ... 144
Lampiran 20 HASIL UJI VALIDITAS SOAL URAIAN/ PENILAIAN PSIKOMOTORIK ... 146
Lampiran 21 HASIL UJI VALIDITAS PENILAIAN DIRI/PENILAIAN AFEKTIF ... 147
Lampiran 22 HASIL UJI REABILITAS PENILAIAN KOGNITIF ... 149
Lampiran 23 HASIL UJI REABILITAS PENILAIANPSIKOMOTORIK
... 150 Lampiran 24 HASIL UJI REABILITAS PENILAIAN AFEKTIF ... 151 Lampiran 25 HASIL UJI DAYA BEDA PENILAIAN KOGNITIF ... 152 Lampiran 26 HASIL UJI DAYA BEDA PENILAIAN PSIKOMOTORIK
... 155 Lampiran 27 HASIL UJI DAYA BEDA PENILAIAN AFEKTIF ... 157 Lampiran 28 HASIL TINGKAT KESUKARAN PENILAIAN
KOGNITIF ... 160 Lampiran 29 HASIL TINGKAT KESUKARAN PENILAIAN
PSIKOMOTORIK ... 163 Lampiran 30 HASIL TINGKAT KESUKARAN PENILAIAN DIRI
AFEKTIF ... 165 Lampiran 31 JURNAL PENELITIAN ... 168
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu kebutuhan bagi seluruh orang sampai masa hidup.
Tiap manusia mengharapkan pendidikan kapanpun dan dimanapun manusia berada. Pendidikan bagi manusia yang hakiki karena tanpa pendidikan manusia sulit berkembang dan lemah, setiap seseorang lewat pendidikan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang mengembangkan kelebihan dirinya dan bermanfaat tidak cuma dirinya namun dengan orang lain. Pendidikan terjalin melalui semua sesuatu yang tentang perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan pikiran, perasaan, kemauan, sosial, dan perkembangan iman.2 Proses pendidikan pada kenyataannya fokus pada urusan belajar. Pada awal sejak zaman dulu para ahli pendidikan yang mempelajari, sebaik-baiknya cara manusia belajar dan memenuhi perubahan dirinya. Beberapa macam teori belajar seperti behaviorisme, kognitivisme dan konstruktivisme didasari oleh paradigma yang beragam.3
Kualitas proses pembelajaran di sekolah merupakan suatu kebenaran awal keberhasilan pendidikan. Tetapi, hasil penilaian pembelajaran menjadi harapan orang tua dan guru melihat kompetensi yang didapat peserta didik.
2 Shinta Amelia, dkk. “Sistematika Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Daring Dirumah Lewat Televisi Saat Terjadinya COVID 19”, Jurnal Pendidikan Sains, Vol 18, No 2, (2020), 2.
3Ilham Andyansyah, “Pengembangan Instrumen Penilaian Afektif Berbasis Google Form Untuk Mengukur Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Nahdlatul „Ulama Pakis”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
Maka dari itu, nilai ulangan dan nilai rapot merupakan pencapaian prestasi peserta didik mengartikan dari pembelajaran yang dilalui sama peserta didik yang mengantarkan peserta didik belajar menuju kesuksesan. Asesmen dan evaluasi pendidikan yang berfungsi penyedia informasi dan pengatur kelebihan pendidikan, meliputi semua komponen pendidikan, proses pelaksanaan dan produk pendidikan menyeluruh. Asesmen adalah suatu komponen terintergrasi melalui persiapan dan proses pembelajaran.4
Proses pelaksanaan pembelajaran dan proses penilaian beserta hasil belajar merupakan sebuah aktivitas yang tidak dilepaskan bertujuan supaya meninjau kualitas pembelajaran dan memberikan masukkan untuk perubahan pada perancangan strategi penilaian pendidik wajib saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berkaitan pada silabus. Sesuai dengan Permendikbud No 23 mengenai standar penilaian pendidikan yang ditetapkan bahwa penilaian aspek sikap dilakukan observasi atau pengamatan, teknik penilaian lain yang bermakna, aspek pengetahuan yang dilakukan tes tertulis, tes lisan dan penugasan sesuai kompetensi yang dinilai, sedangkan pada aspek keterampilan dikerjakan dengan praktek, produk, proyek, portofolio dan teknik lain sesuai kompetensi yang dinilai.5
Penilaian autentik adalah suatu bentuk asesmen pada peserta didik yang menerapkan, mengerjakan tugas dalam kehidupan nyata dan tidak melalui tes di akhir kegiatan belajar. Penilaian autentik tidak menilai tingkah laku yang
4 Ike Sylvia, Syafri Anwar, “Khairani Khairani. Pengembangan Instrumen Penilaian Authentic Inquiry Learning Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di Sekolah Menengah Atas”,Jurnal Socius, Vol.
6, No. 2, (2019), 106.
5Kemendikbud.“Permendikbud No 22 Tahun 2016 Mengenai Standar Penilaian Pendidikan”, (Jakarta, 2016)
diinginkan, sikap, pengetahuan, keterampilan sesuai kompetensi, proses mengerjakan danpada kehidupan nyata dari proses pembelajaran.6 Penilaian autentik merupakan kegiatan menilai peserta didik yang mengutamakan pada proses dan hasil berbagai macam instrumen penilaian yang menyesuaikan tuntutan kompetensi yang ada dikompetensi inti dan kompetensi dasar.
Penilaian autentik menentukan perolehan hasil belajar pada skor yang diperoleh terhadap skor ideal tanpa dibandingkan peserta didik lain. Pada penilaian autentik guru melakukan penilaian kompetensi dasar, kompetensi inti dan standar kompetensi lulusan. Dari dimensi kompetensi yang dicapai aspek perlu dinilai yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.
Aspek kognitif adalah suatu kegiatan mental otak atau berkaitan pada pengetahuan dari tingkat yang rendah sampai tingkat yang paling tinggi.
Aspek afektif adalah suatu kegiatan sikap, nilai atau ciri-ciri hasil belajar sikap nyata pada peserta didik yang berbagai tingkah laku. Sedangkan, aspek psikomotorik adalah suatu kegiatan keterampilan dan kemampuan setelah peserta didik menerima pengalaman belajar tertentu.7
Pada masa saat ini pandemi virus Corona atau Covid-19memberi dampak pada macam-macam aspek dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Penyebaran virus yang meluas, maka dari itu membuat kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan mencegah penularan virus yang meluas.
6 Ike Sylvia, Syafri Anwar, Khairani Khairani. “Pengembangan model pembelajaran Instrumen Penilaian Autentik PendekatanMAuthenik Inquiry Learning pada Mata Pelajaran Sosiologi di Sekolah Menengah Atas”, Jurnal Socius, Vol 6, No 2, 2019), 107.
7 Yuana Fatia Utami, ”Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Disertai Lembar Diskusi Siswa (LDS) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII Di MtsN 5 Kota
Kebijakan tersebut telah menerapkan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional dengan mengeluarkan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan, dan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 mengenai pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Coronavirus Dease (Covid-19). Langkah tersebutdengan dilakukan untuk menekan dan membatasi angka pasien yang terpapar virus.8 Konsekuensi munculnya surat edaran tersebut semua pelaksanaan dan penilaian pembelajaran di sekolah di Indonesia dilakukan secara online. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tidakbisa bertemu langsung melalui program yang tersedia. Pembelajaran daring proses semua guru yang berperan sebagai guru hanya mentransfer pengetahuan.9 Pada pembelajaran daring guru diminta untuk melakukan penilaian pembelajaran secara online maka dibutuhkan instrumen penilaian daring yang dapat dilakukan mengakses kapanpun dan dimanapun oleh guru dan siswa. Salah satu aplikasi yang dimanfaatkan untuk instrumen pembelajaran daring berbasis google form.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh guru IPA khususnya pada masa pandemi adalah sulitnya pelaksanaan evaluasi hasil belajar pada masa pandemi.Assesmen dan evaluasi pembelajaran kondisi tidak bisa bertemu langsung antara guru dan siswa sehingga belajar dirumah menggunakan metode penilaian jarak jauh. Bertambah pesat perkembangan dan kemajuan
8 Iqbal Faza Ahmad, Alternative Assesment In Distance Learning In Emergencies Spreadof Corona Virus Disease (Covid-19) In Indonesia, Jurnal Pendidikan, Vol 07, No 01, (2020), 4.
9 Shinta Amelia, dkk. “Sistematika Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Daring Dirumah Lewat Televisi Saat Terjadinya COVID-19”, Jurnal Ilmu Kependidikan, Vol 18, No2, (2020), 2.
teknologi saat ini, pelaksanaan penilaian pembelajaran daring memungkinkan dan mempermudah adanya jaringan internet. Guru menggunakan aplikasi yang menghubungkan jaringan internet untuk melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar secara daring.
Pembelajaran IPA adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai gejala alam berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang nyata melalui rangkaian kegiatan metode ilmiah. IPA adalah suatu ilmu yang teoritis berdasarkan pengamatan dan percobaan terhadap gejala-gejala alam. IPA mengembangkan minat manusia yang meningkatkan kecerdasan dan kepemahaman alam seisinya yang mengenal alam satu persatu. Salah satu materi pembelajaran IPA di SMP kelas VIII yang bisa dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran online materi Zat Aditif dan Zat Adiktif yang terdapat KI dan KD 3.6 dan 4.6 kurikulum 2013.
Karakteristik materi Zat Aditif dan Zat Adiktif isinya prosedural maka ketika psikomotorik harus praktikum berhubungan pada materi Zat Aditif dan Zat Adiktif yang bersifatnya prosedural. Kompetensi pencapaian tersebut, menunjukkan bahwa model pembelajaran daring pada materi Zat Aditif dan Zat Adiktif dilakukan dengan kegiatan pemeriksaan selama pembelajaran perlu melakukan observasi dan proses eksperimen untuk mencari jawaban terhadap rumusan masalah yang menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.
Materi ini bertujuan untuk menjadikan sebagai pedoman dalam memilih makanan di kehidupan sehari-hari. Sehingga membuat kondisi yang
menguatkan semangat peserta didik untuk mengerjakan soal dapat menarik perhatian, memotivasi peserta didik dan membantu peserta didik lebih mudah dalam menyelesaikan ujian atau tes pembelajaran IPA.10
Permasalahan yang dihadapi pembelajaran IPA di SMP Plus Darus Sholah materi Zat Aditif dan Zat Adiktif yaitu hasil wawancara kepada guru IPA khususnya pada masa pandemi adalah sulitnya pelaksanaan evaluasi hasil belajar pada masa pandemi. Pembelajaran IPA dalam proses evaluasi yang belum mencapai tujuan secara menyeluruh, karena evaluasi tertentu penilaian ranah kognitif yang menggunakan tes, ranah afektif dilakukan nilai sikap pada peserta didik dan ranah psikomotorik atau keterampilan terkadang tidak dilakukan oleh guru pada situasi (covid-19) saat ini.11
Penilaian autentik berbasis google form adalah suatu bentuk penilaian yang nyata, benar adanya, semua dunia pendidikan menggunakan model ini karena sudah direkomendasikan, atau penggunaannya dalam kegiatan menilai hasil belajar pembelajaran secara online. Penilaian berbasis google form untuk mengirim survey, memberikan kuis atau memasukkan data kuisioner, atau evaluasi ke peserta didik dan angket. Penilaian berbasis google form untuk mengetahui keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran dengan tujuan atau kriteria yang telah ditetapkan.12 Proses penilaian pembelajaran dilakukan dengan tepat apabila instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan
10Melisa Asniati, “Pengembangan Instrumen Soal Literasi Sains Berbasis Google Form Untuk SMP Pada Materi Kalor”, (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2019), 5.
11Dyah, Guru IPA SMP Plus Darus Sholah Jember, diwawancara oleh Siti Faizah, Jember, 10 April 2020.
12 Peni Nur Hidayati, “Pengembangan Instrumen Penilaian Dengan Buku Saku Materi Gemar Membaca Kelas 1 MI Se-Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga”, (Skripsi, IAIN Salatiga, 2019), 12.
pembelajaran. Penilaian pembelajaran dapat dipermudah dari ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik menggunakan google form yaitu dalam penilaian aspek kognitif melakukan tes secara online, aspek afektif mengisi kuesioner dan aspek psikomotorik yang melakukan keterampilan secara online melalui website google form.13
Berdasarkan permasalahan tersebut, guru memerlukan instrumen penilaian yang valid, reliabel, tidak memerlukan banyak biaya dan waktu,serta mudah digunakan dalam penilaian. Oleh karena itu, penelitian difokuskan pada pengembangan instrumen penilaian autentik yang dapat membantu guru dalam pembelajaran daring. Dengan demikian hal tersebut, peneliti tertarik membuat penelitian yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Berbasis Google Form pada Mata Pelajaran IPA Materi Zat Aditif dan Zat Adiktif Kelas VIII Di SMP”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana validitas instrumen penilaian autentik berbasis google form pada mata pelajaran IPA?
2. Bagaimana respon siswa terhadap instrumen penilaian autentik berbasis google form pada mata pelajaran IPA?
13Anggi Agustin, Hassan Suryono, Erna Wulandari, “Teknik Penilaian Diri Berbasis Google Form Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn Progresif”, Jurnal
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui validitas instrumen penilaian autentik berbasis google form pada mata pelajaran IPA.
2. Mengetahui respon siswa terhadap instrumen penilaian autentik berbasis google form pada mata pelajaran IPA.
D. Spesifikasi Produk
1. Instrumen penilaian yang akan disusun dalam penelitian meliputi penilaian aspek kognitif(pengetahuan) yang berupa tes pilihan ganda, aspek afektif (sikap) berupa penilaian diri, dan penilaian guru. Dan penilaian aspek psikomotorik (keterampilan) dengan menggunakan instrumen penilaian pengamatan dengan memberi tugas untuk mencari bungkus makanan dan minuman dalam bentuk kemasan yang berbeda produk untuk mengidentifikasi zat aditif pada makanan, proyek atau portofolio yang disesuaikan kompetensi Inti (KI) spiritual sosial, pengetahuan, keterampilan dan disesuaikan dengan kompetensi Dasar dan Indikator.
2. Objek penelitian dan pengembangan ini adalah siswa kelas VIII di SMP Plus Darus Sholah Jember.
3. Isi soal tes dan non tes dalam pembelajaran daring lewat google form yang mengembangkan berdasarkan kurikulum 2013 mata pelajaran IPA kelas VIII semester ganjil pokok bahasan Zat Aditif dan Zat Adiktif.
E. Manfaat Penelitian Pengembangan 1. Manfaat Teoritis
a. Bagi akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam mengevaluasi pelaksanaan penilaian secara daring.
b. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau sebagai referensi penelitian dan pengembangan yang mengenai penilaian daring.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta Didik
Dapat ditingkatkan motivasi siswa untuk lebih aktif belajar mata pelajaran IPA.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan media pembelajaran pada proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran ketika kegiatan belajar mengajar.
c. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan pengetahuan baru dan dapat menambah wawasan ilmu pengtahuan dalam mengembangkan media pembelajaran dalam melakukan penilaian yang efektif.
e. Bagi peneliti yang akan datang
Dapat dijadikan informasi dan referensi dalam melakukan penelitian pengembangan khususnya pengembangan berbasis google form.
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian Pengembangan 1. Asumsi
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, terdapat asumsi yang menjadi alasan pengembangan instrumen penilaian autentik berbasis Google Form, sebagai berikut:
a. Instrumen penilaian autentik yang disusun menjadi salah satu alternatif bagi guru IPA SMP dalam melakukan penilaian secara objektif.
b. Penilaian berbasis Google Form yangtidak sulit karena penilaian yang membutuhkan jaringan internet yang bisa diisi siswa kapanpun, dimanapun, tidak banyak biaya karena tidak memerlukan banyak kertas dan tidak menyita banyak waktu guru sebab hasil data yang telah diisi siswa dapat langsung masuk secara otomatis dan dilihat pada aplikasi excel.
2. Batasan Pengembangan
Penelitian ini tidak melebar perlu adanya batasan mengenai objek yang akan diteliti. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan instrumen penilaian autentik berbasis Google Form pada mata pelajaran IPA kelas VIII SMP Plus Darus Sholah Jember.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional menguraikan pengertian terkait istilah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini:
1. Pengembangan instrumen penilaian adalah membuat tahapan yang mengkaji teori untuk menjelaskan aspek penilaian, membuat kisi-kisi dan
menyusun kriteria penyekoran, serta melakukan uji coba instrumen penilaian.
2. Penilaian autentik adalahsuatu proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menilai perolehan hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang bermakna secara nyata dari hasil belajar peserta didik untuk pengetahuan, keterampilan dam sikap.
3. Google Form/ Google Formulir adalah suatu aplikasi untuk membuat sebuah kuisioner dan survey di kirim untuk publik.Maka, semua orang bisa mengisi kuisioner dan hasil tanggapan dari kuisioner dapat dilihat dalam aplikasi sheets.Google form yang berguna untuk mengumpulkan informasi tidak sulitdengan cara yang efisien.14
4. Zat Aditif dan Zat Adiktif
Zat aditif adalah suatu zat yang ditambahkan ke makanan dan minuman dengan sedikit saat pembuatan makanan.Sedangkan, zat adiktif adalah suatu zat bila dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantungan atau ingin menggunakan secara terus menerus.
14Anggi Agustin, Hassan Suryono, Erna Wulandari, “Teknik Penilaian Diri Berbasis Google Form Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn Progresif”, Jurnal Ilmu Pendidikan,Vol 12. No 1, (2017).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Pada hasil penelitian terdahulu peneliti meringkasnya yang terkait pada penelitian. Sehingga dilihat sampai mana keaslian dan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang akan dilakukan berkaitan dengan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
a. Skripsi Dengan Judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Afektif Berbasis Google Form Untuk Mengukur Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Nahdlatul
„Ulama Pakis”.15
Penelitian ini dilakukan oleh Ilham Andyansyah mahasiswa jurusan pendidikan agama islam Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2018 ini metode penelitian adalah pengembangan R&D (Research and Development). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model Bolg & Gall.
Instrumen penelitian ini mengenai penilaian afektif berbasis google form untuk mengukur kedisiplinan siswa. Tahapan penelitian potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi
15Ilham Andyansyah, “Pengembangan Instrumen Penilaian Afektif Berbasis Google Form Untuk Mengukur Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Nahdlatul „Ulama Pakis”,(Skripsi, Univesitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2018)
desain, uji coba produk, revisi produk dan uji coba pemakaian. Hasil penelitian ini mengenai instrumen penilaian afektif berbasis google formmengukur kedisiplinan siswa pembelajaran PAI kelas VIIF SMP Nadhlatul ‟Ulama Pakis yang diperoleh proses pengembangan. Kualitas instrumen penilaian untuk penilaian ahli bahasa dan ahli psikologi (92,3%), penilaian butir pernyataan ahli bahasa dan ahli psikologi (92,8%), ahli evaluasi (92%, ahli media (90%), guru pelajaran PAI (100%), uji validitas 51 butir pernyataan valid (0,344) dan uji reliabilitas nilai Cronbach Alpha (0,753) >koefisien reliabilitas 0,6 maka instrumen tersebut reliabel. Hasil belajar siswa kelas VIIF dari 33 siswa rata-rata skor kedisiplinan siswa diperoleh 173 kategori sangat baik.
Persamaan penelitian ini adalah terletak pada instrumen penilaian berbasis google form, subjek penelitian pada siswa SMP dan metode penelitian pengembangan menggunakan model Borg and Gall.
Perbedaannya penelitian ini dilakukan Ilham Andyansyah mata pelajaran PAI dan pengembangan instrumen penilaian afektif, sedangkan materi penelitian ini mengenai mata pelajaran IPA dan pengembangan instrumen penilaian autentik.
b. Skripsi Dengan Judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Islam Al Fata Driyorejo Gresik”.16
16Syaiful Rohman, “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Islam Al Fatah Driyorejo Gresik”,(Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Penelitian ini dilakukan oleh Syaiful Rohman mahasiswa pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Tahun 2018 ini menyimpulkan metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan R&D (Research and Development).
Penelitian ini mengunakan model pengembangan Thiagarajan yang bertahap yaitu Define (pendahuluan), Desain (merancang) dan Develop (pengembangan) meliputi proses, validasi, reliabilitas dan analisis butir soal. Hasil uji validitas validdan layak digunakan yaitu validitas empirik soal pilihan ganda dan soal tes uraian, reliabilitas soal tes pilihan ganda dengan menggunakan teknik KR20 dengan nilai 1,01 dan nilaidistribusi diperoleh nilai 0,632 jadi instrumen tes reliabel.
Persamaan penelitian ini adalah penelitian terletak pada pengembangan instrumen penilian autentik.Perbedaannya pada penelitian Syaiful Rohman adalah metode penelitian pengembangan yang menggunakan model Thiagarajan dan subjek penelitian pada siswa SD, sedangkan metode penelitian pengembangan dengan model Borg and Gall dan subjek penelitian siswa SMP.
c. Skripsi berjudul “Pengembangan Instrument Soal Literasi Sains Berbasis Google Form Untuk Siswa SMP Pada Materi Kalor”.17
Penelitian dilakukan oleh Melisa Asniati mahasiswa jurusan pendidikan fisika Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Tahun 2019 ini menyimpulkan metode penelitian yang digunakan adalah
17Melisa Asniati, “Pengembangan Instrumen Soal Literasi Sains Berbasis Google Form Untuk SMP Pada Materi Kalor”, (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2019)
pengembangan R&D (Research and Development).Penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall.Kualitas instrumen soal literasi sains menurut ahli media, ahli materi dan ahli bahasa, serta respon pendidik dengan presentase masing-masing 95% kriteria sangat layak, 89% kriteria layak, 80% kategori layak dan 87% kriteria sangat layak, sedangkan presentase dari uji respon kelompok kecildiperoleh 87% dan uji lapangan diperoleh 91,9%.
Persamaan penelitian ini adalah Persamaan dari penelitian terletak pada pengembangan instrumen penilaian berbasis google form dan subjek penelitian pada siswa SMP metode penelitian pengembangan yang menggunakan model Borg and Gall. Perbedaannya penelitian ini adalah materi kalor dan pengembangan instrumen soal literasi sains, sedangkan materi penelitian ini menggunakan materi zat aditif dan zat adiktif serta pengembangan instrumen penilaian autentik.
Tabel 2. 1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Yang Dilakukan Peneliti
Judul Nama
Peneliti
Persamaan Perbedaan
Terdahulu Sekarang Pengembangan
Instrumen Penilaian Afektif Berbasis Google Form Untuk
Mengukur Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran
Ilham Andyansyah
Persamaan dari penelitian terletak pada pengembangan instrumen penilaian berbasis google form dan subjek penelitian pada siswa
Mata pelajaran PAI
Pengembangan instrumen penilaian afektif
Mata pelajaran IPA
Pengembangan instrumen penilaian autentik
Agama Islam Kelas VII SMP Nadlatul
„Ulama Pakis
SMP
Metode penelitian pengembangan dan model Borg and Gall Pengembangan
Instrumen Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Islam Al Fatah Driyorejo Gresik
Syaiful Rohman
Persamaan dari penelitian terletak pada pengembangan instrumen penilaian autentik
Metode penelitian pengembangan yang
menggunakan model
Thiagaraja
Subjek
penelitian pada siswa SD
Metode penelitian pengembangan dan model Borg And Gall
Subjek
penelitian pada siswa SMP
Pengembangan Instrumen Soal Literasi Sains Berbasis Google Form Untuk Siswa SMP Pada Materi Kalor
Melisa Asniati
Persamaan dari penelitian terletak pada pengembangan instrumen penilaian berbasis google form dan subjek penelitian pada siswa SMP
Metode penelitian pengembangan dan model Borg And Gall
Materi kalor
Pengembangan instrumen soal literasi sains
Materi Zat Aditif dan Zat Adiktif
Pengembangan instrumen penilaian autentik
B. Kajian Teori
1. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu adalah pengetahuan yang objektif diperoleh secara objektif menggunakan metode ilmiah. Ada tiga sifat ilmu yaitu rasional, logis objektif, kenyataan dan sesuai pengamatan IPA.
IPA adalah ilmu yang secara teori dalam pengamatan dan percobaan pada gejala alam.Dalam mengembangkan IPA yang bisa meningkatkan minat tiap manusia, kecerdasan dan pemahaman seisi alam yang menghasilkan informasi, teknologi yang modern merupakan lingkup dasar sains yang bertambah luas dan bersifat kreatif.
b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam
1) IPA bermanfaat bagi bangsa yang tidak perlu memperbanyak pertikaian. Keselamatan materi pada bangsa yang bergantung kemampuan bangsa pada bidang IPA, karena IPA fondasi teknologi dan pendiri bangsa.
2) IPA mempunyai tiga sifat ilmu yaitu berfikir kritis, objektif, rasional atau logis, kenyataan dan pengamatan.18
c. Karakteristik Pembelajaran IPA
Belajar adalah proses pencapaian kompetensi dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. IPA berhubungan mengenai
18Melisa Asniati, “Pengembangan Instrumen Soal Literasi Sains Berbasis Google Form Untuk
alam secara berurutan, jadi belajar IPA tidak hanya mengumpulkan pengetahuan berupa fakta, konsep atau prinsip saja melainkan proses penemuan atau mencari tahu dan memperoleh pemahaman mendalam mengenai alam sekitar.
Karakteristik IPA adalahsuatu pengetahuan yang tersusun secara teratur, penerapannya tertentu pada gejala-gejala alam, metode ilmiah dan memiliki nilai ilmiah yang artinya kebenaran IPA dapat ditentukan menggunakan metode ilmiah dan prosedur yang dilakukan oleh penemu terdahulu.Oleh karena itu, pengetahuan bersifat tentatif.19
d. Proses Pembelajaran IPA
Pembelajaran merupakan proses berinteraksi siswa dengan pendidik yang mengenali ilmu pada lingkungan belajar.
Pembelajaran IPA bagi siswa yang mempelajari mengenali dirinya sendiri dengan bantuan lingkungan alam sekitar. Dalam pembelajaran menyediakan pencapaian kompetensi yang telah disusun pada kurikulum supaya menjadi pembelajar mandiri sepanjang masa.Proses pembelajaran terdapat lima pengalaman belajar yakni: memantau, menanya, mengumpulkan informasi, menguraikan dan menginformasikan.
19Laela Insyafani, “Penilaian Autentik Pada Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 1 Kudu Tahun Ajaran”, (Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2017), 88.
1) Memantau
Kegiatan belajar siswa dengan melihat, membaca, mendengar, menelitidan mengenali.
2) Menanya
Kegiatanbelajar siswa menanyakan pertanyaan mengenai informasi yang tidak mengertimengenai yang diamati dan pertanyaan tambahan didapati informasimengenai yang diamati.
3) Mengumpulkan Informasi
Kegiatan belajar siswa memperoleh informasi, eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek, wawancara dengan narasumber.
4) Menguraikan
Mengolah informasi yang dikumpulkan hasil kegiatan eksperimen ataupun kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi.
5) Menginformasikan
Kegiatan belajar siswa dapat menyampaikan hasil pengamatan, menyimpulkan dengan analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya.
e. Penilaian Pembelajaran IPA
Penilaian adalah proses kegiatan dalam mendapatkan informasi yang nyata dari hasil belajar siswa dalam menentukan nilai belajar.
Prosespembelajaran IPA dalam menilai memakai pendekatan penilaian autentik.Penilaian yang menilai kesiapan, proses dan hasil belajar yang ditentukan.Persesuaian ketiga komponen melaksanakan kapasitas, gayadan perolehan belajar siswa.Penilaian autentik tidak hanya menilai diketahui oleh siswa.Sistem penilaian mengartikan semua indicator diharapkan, kemudian hasil dianalisis untuk menentukan kompetensi dan mengetahui kesulitan siswa.Penilaian disesuaikan pengalaman belajar dalam indikator pencapaian hasil belajar, sikap, pengetahuan dan keterampilan.20 2. Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah bagian penilaian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran, mencerminkan dunia nyata, metode dan bersifat semua yang berkaitan berbagai ranah kompetensi dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap, terhadap perubahan, perkembangan kegiatan ataupun dari hasil akhir proses pembelajaran.21
Kurikulum 2013 mengutamakan penilaian autentik merupakan penilaian yang menyeluruh untuk menilai aspek sikap, pengetahuan,
20Putryyani S., Mutmainnah, “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik IPA Pembelajaran Dengan Pendekatan Scientific”, Jurnal Pendidikan,Vol. 2, No. 1, (2018). 3.
21 Laela Insyafani ,“Penilaian Autentik Pada Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negri 1 Kudu Tahun Ajaran”, 3.
keterampilan melalui dari masukan, proses dan pengeluaran pembelajaran.22
Penilaian autentik kurikulum 2013 adalah proses menilaidilakukan pendidik dalam menginformasikanmengenai perkembangan belajar dan perubahan tingkah laku siswa setelah kegiatan belajar mengajar selesai.
Karena penilaian autentik menjadi pemikiran konsep dan pelaksanaan kurikulum 2013,sebab penilaian autentik dalam proses penilaian dan hasil pembelajaran.23
Ciri-ciri dalam penilaian autentik yaitu diantara lain: 1) Mengikuti pengetahuan 2) Melakukan proses pembelajaran, 3) Penilaian diri dan keterampilan, 4) Berkepanjangan, 5) Bersatu dan 6) Dapat menggunakan umpan balik.
Bentuk-bentuk dalam penilaian autentik sebagai berikut: 1) Demontrasi kerja, 2) Penugasan, 3) Kinerja, 4) Portofolio dan 5) Penilaian diri. Makadijelaskan penilaian autentiktidak berdasarkan hasil tes secara kognitif melainkan mencakup untuk kerja, penugasan, kinerja, portofolio dan penilaian diri.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:24 a. Penilaian Kinerja
22Zaka Ha dikusuma Ramadan, “Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pekanbaru”, (Skripsi, Universitas Negeri Medan, 2015).38.
23 Syaiful Rohman, “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Islam Al Fatah Driyorejo Gresik”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018), 8.
24Laela Insyafani, “Penilaian Autentik Padapembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 1 Kudus
Penilaian yang menambahkan keikutsertaan siswa pada proses dan aspek yang dinilai. Penilaian diri sama dengan penilaian kinerja.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian siswa dalam menilai dirinya sendiri yang berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang mempelajari pada mata pelajaran tertentu.
b. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian pendidik untuk mencapai perkembangan dan kemajuan belajar siswapada semua karya siswa secara individu dan kelompok.
c. Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah penilaian pendidik dalam mengetahui pemahaman, pengelolaan, kesesuaian tugasdan keaslian tugas yang dilakukan oleh siswa.
d. Penilaian Tertulis
Penilaian Tertulis terdiri dalam memilih jawaban dan uraian, memilih jawaban dari pilihan ganda, pilihan benar atau salah, ya atau tidak, menjodohkan, sebab atau akibat dan uraian.
Penilaian dilakukan guru dengan menjelaskan kisi-kisi yang disesuaikan dengan kompetensi dalam kurikulum, aspek didata,tujuan pembelajaran dirumuskan, membandingkankeadaan dan kemampuan siswa dalam pembelajaran. Berikutnya data lanjuti dari hasil penilaian dengan memberi keputusan atau sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Proses penilaian keterampilan dikerjakan
melalui penilaian kinerja, penilaian proyek dan penilaian portofolio.25 Instrumen penilaian disebut evaluasi digunakan untuk melaksanakan tugas atau tujuan secara efektif dan efisien.Dalam evaluasi untuk mendapatkanhasil lebih baik sesuai kenyataan yang dievaluasi.
Pada penelitian ranah kognitif, afektif dan psikomotorik melalui teknik penilaian yang menggunakan tes melihat pengetahuan atau pemahaman siswa, keterampilan dan sikap.Artinya, penilaian tes digunakan untuk menilai bermacam aspek dari individu maupun kelompok yang meliputi penguasaan siswa terhadap fakta, konsep, keterampilan yang menggunakan klasifikasi, sikap, tingkah laku dan sifat yang berhubungan kegiatan belajar.
3. Google Form
a. Pengertian Google Form
Google form adalah suatu aplikasi bersifat umum dari akun google. Dalam membuat form dari google harus memiliki akun google dulu, yang ditemukan semua orang di dunia. Setelah mengisi form yang sudah dibuat di google, orang lain tidak perlu memiliki akun google form karena form dapat dilakukan yang bersifat umum. Namun, kelemahan dari google form dalam pembuatan form harus melalui gedget yang terkoneksi dengan internet ataupun dapat dilakukan melalui laptop, komputer dan
25Heri Setiawan, Cholis Sa‟dijah & Sa‟dan Akbar, “Pengembangan Instrument Assessment Autentik Kompetensi Pada Ranah Keterampilan Untuk Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar”,
smartphone.26 Selain itu, kelebihan dari google form untuk daftarterdapat 50 orang dapat bekerja satu berkas dalam satu waktu, setiap perubahan disimpan secara otomatis dan aman menyimpan berkas penting tidak akan hilang.
b. Fungsi Google Form
Beberapa fungsi dari Google Form untuk dunia pendidikan sebagai berikut:
1) Meneruskan tugas online melalui website
2) Mengumpulkan pendapat orang lain melalui website 3) Mengumpulkan data siswa atau guru melalui website 4) Membuat formulir pendaftaran online sekolah
5) Membagikan kuesioner kepada orang secara online c. Keunggulan Google Form
Adapun beberapa dari keunggulan pembelajaran menggunakan Google Form sebagai berikut:27
1) Tampilan form yang menarik, google form menyediakan fasilitas pada penggunanya untuk memasukkan dan menggunakan foto atau logonya di dalam survey tersebut, memiliki template dalam membuat kuis atau berwarna.
2) Memiliki jenis tes yang bebas dipilih, aplikasi ini menyediakan fasilitas pilihan tes digunakan sesuai dengan
26Ikhiba awan, Google Formulir. (http://kompasiana.com/ikhibaawanh/google-formulir 552ffe816ea834f17f8b4832, diakses tanggal 19 Juli 2020)
27Pradipta Praja G Nurhadi, 2017, Google Apps (Pusat Komputer UNS)
keperluan pengguna. Misalnya, pilihan ganda, ceklis, skala linier dan sebagainya.
3) Responden dapat memberikan tanggapan dengan cepat dan dimanapun, dapat digunakan setiap orang secara gratis untuk membuat kuisioner online dan kuis online menggunakan laptop atau handphone yang terhubung dengan internet, membagikan alamat link formnyakepada para responden atau menempelkan di halaman website.
4) Hasilnya tersusun dianalisis secara otomatis.
5) Dapat mengerjakan bersama orang lain.
6) Dapat dipublish ke web atau dikirim ke akun media sosial.
d. Kelemahan dari Google Form
Kelemahan google form merupakan aplikasi yang selalu koneksi dengan internet. Wilayah Indonesia tidak semua memiliki jaringan internet yang kuat tetapi semua orang bergantungan dengan jaringan internet.28
28Nike Nur Jahroh, “Pengembangan Tes Tertulis Pendidikan Agama Islam Berbasis Online Menggunakan Google Form Pada Materi Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Haji Kelas X Smaswadhipa Natar”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Rade Intan Lampung, 2018), 28.
4. Materi Zat Aditif dan Zat Adiktif
Menganalisis konsep materi yang diajarkan, mengumpulkan dan menyediakan konsep yang berarti dengan kompetensi dasar. Kemudian menyusun kembali secara berurutan dan dilakukan sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa.
Berikut ini Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari materi Zat Aditif dan Zat Adiktif yang akan disajikan dalam bentuk tabel diantara lain:
Tabel 2.2 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan mengenai aspek fisik atau kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, peranan manusia dalam lingkungan dan mewujudkannya pengamalan ajaran agama dianutnya.
2. Mempelajari dan mendalami perilaku jujur, displin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial, alam dan jangkauan pergaulan.
2.1 Menunjukkanperilaku ilmiah memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan dalam aktivitas sehari-hari.
3. Mempelajari dan menerapkan berdasarkan rasa ingin tahu mengenai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya terkait
3.6 Menjelaskan macam zat aditif dan zat adiktif dalam makanan atau minuman dan dampak
fenomena dan kejadian kasat mata.
pada kesehatan.
4. Mengolah, menyaji, menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam perspektif teori.
4.6 Membuat karya tulis mengenai dampak zat aditif dan zat adiktif bagi kesehatan.
Tabel 2.3 Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Mengagumi kesesuaian dan kompleksitas ciptaan Tuhan mengenai aspek fisik atau kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan manusia pada lingkungan dan mewujudkannya dalam pengalaman ajaran agama.
1.1.1 Mengenali dan mengagumi keteraturan ciri-ciri fisik teman sesama jenis atau ciri-ciri berbagaidaun di sekitar sekolah sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
2.1 Menampakkan perilaku ilmiah memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan dalam kegiatan sehari-hari.
2.1.1 Melakukan pengamatan secara teliti, jujur dan bertanggung jawab.
3.6 Mendeskripsikan zat aditif alami dan buatan dalam makanan dan minuman, zat adiktif psikotropika dan pengaruh pada kesehatan.
3.6.1 Menyebutkan pengertian dan jenis zat aditif dan zat adiktif pada makanan.
3.6.2 Menjelaskan fungsi bahan zat aditif dan zat adiktif pada makanan.
3.6.3 Menjelaskan solusi pengganti zat aditif dan zat adiktif.
3.6.4 Menjelaskan macam dan efek penggunaan bahan zat adiktif bagi kesehatan.
4.6 Membuat karya tulis mengenai dampak menggunakan zat aditif dan zat adiktif bagi kesehatan.
4.6.1 Menyajikan informasi jenis-jenis bahan zat aditif dan zat adiktif yang digunakan pada produk makanan.
4.6.2Mengusulkan ide pengganti bahan zat aditif yang lebih aman bagi kesehatan.
4.6.3Mengusulkan ide pemecahan masalah penyebaran zat adiktif psikotropika di Indonesia.
a. Zat Aditif
Zat aditif adalah penambahan zat ke makanan padaproses pembuatan, pengemasan dan penyimpanan makanan. Zat aditif pada makanan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu zat aditif alami dan zat aditif sintestis atau buatan. Zat aditif alami merupakan bahan-bahannya dari makhluk hidup, yang berasal dari tumbuhan, hewan atau mineral, serta rempah-rempah dan tanaman herbal yang dapat menambah cita rasa pada makanan.Contohnya, yaitu pewarna dari tumbuhan, penyedap dari daging hewan, pengental dari algadan lain-lain. Dan zat aditif buatan yang melalui proses kimiayang pembuatannya dari bahan kimia,contohnya yaitu bahan pengawet dari asam benzoat, pemanis buatan dari sakarin, pewarna dari kuning lemon, dan lainnya. Dampak dari pewarna buatan seperti
pewarna tekstil yang sebagai pewarna makanan dan minuman sangat bahaya bagi kesehatan karena dapat mengakibatkan kanker serta tumor otak.29
Ada beberapa macam bahan zat aditif yang ditambahkan pada makanan. Ada yang membuatnya secara alami maupun buatanadalah sebagai berikut:30
1. Pewarna
Pewarna adalah bahan aditif yang berfungsi meningkatkan kualitas dan kemenarikan makanan. Bahan pewarna berupa pewarna alami dan buatan. Perhatikan contoh gambar di bawah ini!
Gambar 2.1 Kue Berbahan Pewarna Buatan Sumber : pakaroti.com
a. Pewarna Alami
Pewarna alami merupakan pewarna yang dapat dari alam, misalnya dari hewan dan tumbuhan. Banyak bahan-bahan yang
29Ibrahim, Jalaluddin, “Pengenalan Zat Aditif Pada Makanan Jajanan Serta Dampaknya Terhadap Kesehatan Di SMP Negeri 6 Kota Banda Aceh”, Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 2, No 3, (2020),2.
30Siti Zubaidah,dkk., “Ilmu Pengetahuan Alam”, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
digunakan sebagai pewarna alami. Contohnya, daun suji dan daun pandan yang dicampurkan sebagai warna hijau pada makanan yang memberi warna hijau dan memberi aroma harumpada makanan, buah stroberi dan buah naga merah untuk memberikan warna merah pada makanan.
Pewarna alami memiliki keunggulanyang sehat dan tidak menyebabkan efek samping bila dikonsumsi dibandingkan pewarna buatan, tetapi pewarna alami mempunyai kelemahan yaitu menambahkan rasa dan aroma khas yang tidak diinginkan, warna gampang rusak akibat pemanasan, kurang pucat dan jenis terbatas.
Tabel 2. 4 Pewarna Alami
No. Warna Bahan
1 Ungu Buah murbei dan anggur
2 Kuning Kunyit
3 Oranye Wortel
4 Hijau Daun suji dan pandan
5 Coklat Kakao
6 Merah Buah naga dan stroberi
7 Hitam Arang
b. Pewarna buatan
Pewarna buatan adalah proses buatan kimia memakai zat kimia buatan. Tetapi tidak semua masyarakat memakai bahan pewarna buatan yang tidak sesuai menyediaan. Dalam memakai
pewarna buatan yang tidak sesuai penyediaannya yaitu memakai pewarna tekstil untuk makanan yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Beberapa pewarna buatan pengganti pewarna alami denganpewarna kain dan pewarna cat yang tidak boleh digunakan pewarna makanan dan minuman karena pewarna kain dan cat mengandung logam berat, seperti antimoni, arsenik, mercuri dan selenium yang bersifat racun bagi tubuh.
Jenis-jenis pewarna buatan yang dilarang dikonsumsi pada makanan dan minuman sebagai berikut:
Tabel 2. 5 Pewarna Buatan Bahan Kimia
No. Warna Nama Bahan Kimia
1 Biru Brilliant blue FCF
2 Kuning Tartazine
3 Oranye Sunset yellow FCF
4 Hijau Fast green FCF
5 Merah Allura red AC
2. Pemanis
Pemanis alami digunakan membuat makanan dan minuman adalah gula pasir, gula aren, gula kelapa, gula lontar dan gula bit.
Rasa manis berasa pada makanan dan minuman karena bahan tersebut mengandung sukrosa, pemanis buatan mempunyai kemanisan yang melebihi sukrosa, buatan digunakan bahan
makanan pada batas tertentu yaitu aspartame, sakarin, kalium asesulfam dan siklamat.
Bahan pemanis dapat dibagi menjadi dua macam yaitu pemanis alami dan buatan sebagai berikut:
a. Pemanis Alami
Pemanis alami untuk membuat rasa manis pada makanan dan minuman, misalnya gula pasir, gula kelapa, gula aren, gula lontar dan gula bit. Gula tersebut digunakan sebagai pemanis pada makanan dan minuman sesuai kebutuhan.Penggunaan pemanis alami juga mengikuti ukuran tertentu.
b. Pemanis Buatan
Pemanis buatan lebih manis dibandingkan pemanis alami, sebab pembuatannya melalui reaksi kimia yang menghasilkan senyawa yang memiliki rasa manis sebagai pengganti gula alami, tidak boleh mengkonsumsi pemanis alami berlebihan akan mengakibatkan penderita kencing manis. Maka pemanis buatan tidak ada kalori pada tubuh bila digunakan orang yang diet.
Tabel 2. 6
Perbandingan Tingkat Kemanisan Pemanis Buatan No. Nama
Pemanis
Tingkat Kemanisan dibandingkan
Gula Pasir (Sukrosa)
AsupanMaksimal/Kg Berat Badan
1 Gula pasir (sukrosa)
1 30 - 60 mg
2 Siklamat 30-50 11 mg
3 Aspartam 160-200 40-50 mg
4 Kalium asesurfam
200 15 mg
5 Sakarin 200-500 5 mg
Menggunakan pemanis buatan berlebihan tidak sesuai jumlah yang diperbolehkan dapat membahayakan kesehatan.Maka bila menggunakan pemanis buatan periksa terlebih dahulu aturan pemakaiannya.
3. Pengawet
Perhatikan contoh kedua makanan gambar dibawah ini!
Gambar 2.2 Kue Berbahan Pengawet Sumber : tokopedia.com
Keterangan (a) Roti tidak berjamur, (b) Roti berjamur Pada roti gambar (b) tidak boleh konsumsi karena sudahberjamur bila bahan makanan tidak cepat rusak disebabkan tumbuhnya jamur, bakteri dan mikroorganisme, maka bahan makanan yang dapat dicampurkan pengawet dalam jumlah sesuai ketentuan.
Pengawet merupakanzat yang dicampurkan ke bahan makanan atau minuman untuk memperpanjang masasimpan produk.Pengawetalami seperti melakukan pemanasan, pengasapan, pengeringandan pembekuan. Reaksi kimia pada bahan pengawet mencegah tumbuhnya mikroorganisme misalnya fermentasi pada makanan dan minuman tersebut.
Macam-macam contoh bahan pengawet dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :31
Tabel 2. 7
Macam-Macam Bahan Pengawet Buatan Nama Bahan Pengawet Penggunaan
Asam benzoat, natrium benzoat, dan kalium benzoat
Mengawetkan makanan dan minuman ringan, kecap dan saus
Asam askorbat Mengawetkan daging olahan, kaldu, dan buah dalam kaleng Natrium nitrat (NaNO3) Mengawetkan daging olahan
dankeju
Asam propionat Mengawetkan roti dan keju
31Siti Zubaidah,dkk., “Ilmu Pengetahuan Alam”,(Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), 221.
olahan
Butil hidroksianisol (BHA) Menghambat oksidasi pada lemak dan minyak
Butil hidroksitoluen (BHT) Menghambat oksidasi pada lemak, minyak, margarin dan mentega
Pada tabel tersebut cara mengawetkan bahan makanan dan minuman yang dicampurkan zat aditif secara kimia.
Sedangkan cara alami mengawetkan makanan dengan cara pengasinan ataupun pemanisan, misalnya ikan asin, manisan buah dan daging panggang.
4. Penyedap makanan
Gambar 2. 3 Penyedap Rasa / MSG Sumber: dokumentasi
Penyedap makanan merupakan penambahan pada makanan yang meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap alami yaitu garam, bawang putih, bawang merah, cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyi dan kayu manis. Pada
makanan berkuah kaldu juga dari daging dan tulang sebagai penyedap.
Penyedap makanan menambahkan rasa dan aroma, penyedaprasa merupakan penambahan bahan yang meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap rasa yang diperoleh dari bahan alami maupun buatan, penyedap buatan digunakan untuk bumbu tambahan yang mengandung senyawa monosodium glutamat (MSG) dibuat melalui fermentasi tetes tebu yang mempunyai bakteri micrococcus glutamicus. Ahli kesehatan berpendapat bahwa penggunaan MSG bila berlebihan dapat menumbuhkan penyakit Sindrom Restoran Cina yang mengakibatkan gejala pusing, mulut terasa kering, lelah, mual dan sesak napas.Penggunaan MSG memiliki dosis yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).32
4. Pemberi Aroma
Pemberi aroma merupakan zat yang menambahkan aroma pada makanan dan minuman.
Penambahan zat yang mengakibatkan makanan dan minuman memiliki daya tarik tersendiri untuk dikonsumsi.Pada bahan alami yaitu ekstrak buah nanas, ekstrak buah anggur, minyak atsiri dan vanili. Dan Pemberi aroma buatan, misalnya amil kaproat (aroma apel), amil asetat
32Ibrahim, Jalaluddin, “Pengenalan Zat Aditif Pada Makanan Jajanan Serta Dampaknya Terhadap Kesehatan Di SMP Negeri 6 Kota Banda Aceh”Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 2, No 3, (2020).
(aroma pisang ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili) dan metil antranilat (aroma buah anggur).
5. Pengental
Pengental merupakan bahan tambahan yang bisa menstabilkan, merekatkan dan mengentalkan makanan dengan air, jadi membentuk kekentalan.Contohnya pengental alami yaitu pati, gelatin, gum, agar-agar dan alginate, sedangkan pengental buatan seperti kuah dari capcai waktu memasak diberikan larutan pati dan pembuatan permen karet menggunakan pengental.
6. Pengemulsi
Pengemulsi merupakan tambahan yang mempertahankan penyebaran lemak dalam air dan sebaliknya.Seperti minyak dan air tidak saling bercampur bila ditambahkan sabun, lalu diaduk keduanya dapat tercampur, sabun disebut zat pengemulsi. Contohnya zat pengemulsi makanan yaitu lesitin, lesitin digunakan pembuatan mayones dan mentega, apabila tidak dicampurkan zat lemak, air mayones dan mentega akan terpisah.
B. Zat Adiktif
Zat Adiktif adalah sebuah zat dikonsumsi dapat mengakibatkan ketergantungan bila menggunakan secata terus menerus. Zat adiktif alami yaitu kafein yang ada dalam kopidan
theine yang ada dalam the. Adapun jenis-jenis zat adiktif sebagai berikut:33
1) Narkotika
Narkotika adalah obat berasal dari tanaman yang mengakibatkan perubahan kesadaran, menghilangkan rasa nyeri dan menyebabkan ketergantungan bagi pengguna.
2) Psikotropika
Psikotropika adalah obat yang bermanfaat
mempengaruhi mental dan perilaku seseorang. Contohnya yaitu psikomotropika yang dapat membuat orang sulit tidur, karena obat tersebut harus dengan resep dokter.
Psikotropika obatyang alamiah dan buatan tetapi bukan narkotika yang berguna yang aktif hati-hati pengaruh pada susunan syaraf pusat yang menimbulkan perubahan aktivitas mental dan perilaku. Beberapa golongan psikotropika yaitu sebagai berikut:
a. Sedatif-Hipnotik (Depresan) adalah penekan sistem saraf, untuk menenangkan diri sampai tidur pulas.
b. Amfetan (Stimulan) merupakan suatu obat yang memengaruhi sistem saraf, untuk meningkatkan kegiatan psikis atau menghilangkan rasa lelah.
33Siti Zubaidah, dkk., “Ilmu Pengetahuan Alam”, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), 226.
c. Halusinogen adalah pengaruh obat bila dikonsumsi bagi pengguna sering berhalusinasi, contohnya yaitu seseorang mendengar atau merasakan sesuatu ternyata tidak ada.