• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis terhadap Penggunaan Sistem Informasi dengan Menggunakan Kerangka Model for Mandatory Use of Software Technologies pada Aplikasi Sistem Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis terhadap Penggunaan Sistem Informasi dengan Menggunakan Kerangka Model for Mandatory Use of Software Technologies pada Aplikasi Sistem Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

Analisis Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Dengan

Menggunakan Kerangka

Model for Mandatory Use of Software

Technologies

pada Aplikasi Sistem Keuangan dan Akuntansi

Satya Wacana (SIKASA) di Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Timotius Wisnugroho Santoso (682010030) Andeka Rocky Tanaamah , SE. , M. Cs.

Melkior N. N. Sitokdana, S. Kom.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1 1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan satu hal yang tidak dapat dihindari oleh seluruh aspek kehidupan masyarakat. Saat ini teknologi informasi sudah banyak digunakan sebagai pendukung proses bisnis di berbagai instansi. Modernisasi teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung proses bisnis juga berdampak pada kemajuan suatu organisasi. Namun dalam praktiknya, implementasi dan pembaharuan teknologi informasi bukan berarti berlangsung tanpa masalah. Terkadang keuntungan kinerja kerap terhambat oleh keengganan pengguna untuk menerima dan menggunakan sistem yang tersedia [1].

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) merupakan sebuah instansi pendidikan swasta yang menerapkan sistem informasi untuk membantu mengatur pengelolaan yang terkait dengan segala kegiatan universitas tersebut. Universitas Kristen Satya Wacana terletak di kota Salatiga dan telah berdiri sejak tahun 1956. Salah satu sistem informasi yang diterapkan oleh Universitas Kristen Satya Wacana yaitu Sistem Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana (SIKASA). Sikasa mulai diterapkan pada tahun 2003 yang bertujuan untuk mengelola pengeluaran dan penerimaan kas di UKSW. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan yang semakin kompleks maka dikembangkanlah Sikasa New. Sikasa New mulai diterapkan di tahun 2016. Dalam penerapan sistem informasi yang bersifat wajib ini, ditemukan adanya suatu masalah, misalnya para pengguna seperti kurang puas dengan pengimplementasian sistem yang baru ini. Pengguna seperti terpaksa menggunakan sistem demi menyelesaikan pekerjaan mereka sehari-hari. Hal tersebut dapat memberikan dampak yang negatif terhadap instansi dikarenakan kepuasan pengguna sistem informasi diangggap mempunyai pengaruh yang paling fatal untuk mengukur kesuksesan dari sistem informasi [2].

Penelitian ini menggunakan adopsi model dari kerangka Model Mandatory Use of Software Technologies sebagai kerangka penelitian yang diciptakan oleh peneliti sebelumnya yaitu Chang E. Koh pada tahun 2010. Universitas Kristen Satya Wacana dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan penggunaan yang diwajibkan dari sistem informasi Sikasa New pada instansi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat penggunaan sistem informasi Sikasa New. Manfaat dan pentingnya penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan dari Sikasa New. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi langkah awal bagi pihak manajemen untuk sukses dalam pengimplementasian sistem informasi dengan mengetahui sejauh mana penilaian pengguna terhadap sistem yang diterapkan serta kualitas dari informasi yang dihasilkan sistem.

2. Tinjauan Pustaka dan Teori

(7)

2

Mandatory Use of Software Technologies: An Integrative Approach by Applying Multiple Levels of Abstraction of Informing Science”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah memvalidasi pengintegrasian sebuah model dalam penggunaan sistem informasi yang penggunaannya bersifat wajib dengan menggunakan pendekatan dari tiga tingkatan penginformasian pengetahuan. Temuan yang diperoleh dari penelitian Chang Koh dan kawan-kawan yaitu, sebuah model untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan sistem informasi pada aplikasi yang penggunaannya bersifat wajib dengan memperhatikan Kualitas Informasi / Information Quality yang dihasilkan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keuntungan / Net Benefits. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif. Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah variabel Intention tidak menjadi prediktor yang kuat dalam mempengaruhi penggunaan / Use terhadap pengaplikasian sistem informasi yang penggunaannya bersifat wajib, melainkan lebih berpusat pada konstruksi yang bersifat psikologis seperti variabel Performance Expectancy dan

Attitude [3].

Penelitian yang dilakukan oleh Lester (Les) A. Singletary, Asli Yagmur Akbulut, dan Andrea L. Houston pada tahun 2002 yang berjudul “Innovative Software Use After Mandatory Adoption” mengangkat tentang penggunaan sistem yang penggunaannya bersifat wajib di dalam lingkungan sekolah menengah atas yang dimana penggunanya merujuk kepada siswa dan siswi sekolah menengah atas. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model dalam menjelaskan perilaku penggunaan yang inovatif berdasarkan pada beberapa teori yang telah matang seperti TAM dan TAM2 (Davis, 1989; Venkatesh dan Davis, 2000). Proses penyelesaian masalah pada penelitian ini menggunakan model penelitian berbasis model TAM2. Dimana pada model penelitian ini terdapat 3 variabel independen dan 4 variabel dependen. Variabel independen terdiri dari variabel

Results Demonstrability, Social Norms, dan Prior Computer Experience. Sedangkan variabel dependen terdiri dari variabel Image, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Innovative Usage. Berikut adalah penggambaran dari model tersebut. Hasil yang dicapai dari penelitian sejauh ini ini adalah bahwa model penelitian berbasis TAM2 ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi penggunaan inovatif dari sebuah sistem yang digunakan oleh murid-murid Sekolah Menegah Atas dimana penggunaan dari sistem tersebut bersifat wajib. Penggunaan dari variabel Intenion ditiadakan karena subjek dari penelitian ini yaitu penggunaan sistem informasi yang bersifat wajib dan beberapa mata pelajaran tertentu telah menetapkan pola penggunaan yang inovatif [4].

Penelitian lainnya dilakukan oleh Tri Wahyu Widodo, Siti Ragil Handayani,

(8)

3

penelitian tersebut yaitu faktor-faktor seperti System Quality, Information Quality, User Satisfaction, dan Individual Impact hampir mempunyai pengaruh positif yang signifikan sehingga pengguna dari sistem akan semakin meningkatkan kinerja individunya, sedangkan faktor Use of System memberikan pengaruh positif tetapi tidak signifikan sehingga menyebabkan semakin lama atau semakin sering penggunaan sistem akan sedikit meningkatkan kinerja individu [5].

Penelitian lainnya dilakukan oleh Bagus Satrio Wibowo dan Johan J. C.

Tambotoh pada tahun 2015 dengan judul “Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model 3 Pada Aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar (DAPODIKDAS)”. Penelitian tersebut

bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan sistem informasi Dapodikdas dengan menggunakan kerangka model TAM3. Temuan yang diperoleh pada penelitian tersebut yaitu ditemukan bahwa faktor Job Relevance, Result Demonstrability, Subjective Norm, Perception of External Control, Perceived Enjoyment memberi pengaruh yang signifikan pada faktor Image, perceived ease of use, perceived usefulness, dan Behaviour dalam mempengaruhi tingkat pemanfaatan Dapodikdas [6].

Persamaan dari penelitian-penlitian sebelumnya yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kali ini menggunakan kerangka Model for Mandatory Use of Software Technologies (MMUST) dari Chang E. Koh, yang akan digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi aplikasi Sikasa New di UKSW dan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan penggunaan kuesioner. Persamaan lainnnya yaitu penelitian ini berfokus pada adopsi teknologi informasi yang penggunaannya bersifat wajib, yaitu aplikasi Sikasa New. Penelitian kali ini menggunakan metode kuantitatif.

Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan teknologi informasi Sikasa New di Universitas Kristen Satya Wacana. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi langkah awal bagi pihak manajemen untuk sukses dalam pengimplementasian sistem informasi dengan mengetahui sejauh mana penilaian pengguna terhadap sistem dan informasi yang dihasilkan.

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Teknologi Informasi didefinisikan sebagai kombinasi dari teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk memproses dan menyimpan teknologi komunikasi informasi untuk melaksanakan distribusi informasi. [7].

Evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran [8]. Evaluasi juga dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang sudah direncanakan untuk menilai suatu permasalahan yang muncul dengan menggunakan suatu instrumen dan mempunyai tolak ukur untuk membandingkan hasilnya guna memperoleh kesimpulan dan solusi atas permasalahan tersebut

(9)

4

mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi [9].

Berdasarkan keterangan tentang beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi sistem informasi adalah suatu kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk memeriksa dan menilai sumber daya dalam organisasi untuk mendapatkan hasil yang dibandingkan dengan menggunakan tolok ukur tertentu untuk memperoleh hasil mengenai kinerja sumber daya organisasi tersebut.

Kualitas Informasi / Information Quality mengarah kepada sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk membantu menyelesaikan pekerjaan mereka. Rendahnya kualitas informasi dapat menyebabkan adanya kesalahpahaman dalam menafsirkan informasi tersebut yang dapat berimbas pada kinerja dari penggunaan sistem [3].

Kualitas dari suatu informasi / Information Quality tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (Accurate), tepat pada waktunya (Timeliness) dan relevan (Relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas informasi dari tiga pilar utama yakni; akurat, tepat pada waktunya, dan relevan. Namun selain tiga hal diatas ada juga yang menambahkan dua elemen lagi yaitu kelengkapan dan kejelasan informasi [10].

Akurat / Accurate, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi tersebut harus jelas mencerminkan maksudnya karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan / Noise yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

Tepat pada waktunya / Timeliness, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan, bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

Relevan / Relevance, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Pada tahun 2010, Chang E. Koh dan kawan-kawan melakukan pengembangan dan pengujian teoritis dengan mengidentifikasi faktor-faktor penentu dari variabel Net benefits dengan permulaanya berfokus pada variabel

Information Quality yaitu Model for Mandatory Use of Software Technologies (MMUST). MMUST memiliki 2 variabel independen yaitu Information quality

dan Social Influence, dan 6 variabel dependen yaitu Information Satisfaction, Performance Expectancy, Attitude, Use, Overall Satisfaction, dan Net Benefits.

Variabel-variabel tersebut diadopsi oleh peneliti dari beberapa model penelitian seperti Information quality, Information Satisfaction, dan Attitude diadopsi dari model Wixom dan Todd (2005). Performance Expectancy, Social Influence, dan

Use diadopsi dari model penelitian Venkatesh (2003). Overall Satisfaction dan

(10)

5

Kualitas Informasi / Information Quality (IQ) mengarah kepada sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk membantu menyelesaikan pekerjaan mereka. Kepuasan informasi / Information Satisfaction (IS)

didefinisikan bahwa pengguna dapat merasakan manfaat dari informasi yang dihasilkan oleh system yaitu berguna untuk membantu menyelesaikan pekerjaan mereka. Venkatesh (2003) mengartikan ekspektasi kinerja / Performance Expectancy (PE) sebagai tingkat kepercayaan dari seorang pengguna terhadap penggunaan suatu teknologi yang akan memberi manfaat dalam melakukan aktifitas tertentu [11]. Moore dan Benbasat (1991) mengartikan pengaruh sosial /

Social Influence (SI) sebagai suatu tingkat dimana pengguna merasa yakin dan percaya untuk menggunakan suatu teknologi tertentu [12]. Sikap / attitude (AT) adalah sebuah “perasaan positif atau negatif seorang individu tentang bagaimana berperilaku pada suatu sasaran”. Penggunaan variabel Use (USE) diukur sebagai frekuensi dan intensitas dalam menggunakan sistem. Dalam hal ini, penggunaan / use mengarah pada kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem terhadap sikap dari pengguna untuk menggunakan sistem tersebut. Kepuasan keseluruhan /

Overall Satisfaction (OS) mengacu kepada kepuasan yang didapatkan oleh seorang pengguna yang dapat menyikapi penggunan dari sebuah sistem secara positif. Net Benefits (NB) didefinisikan sebagai sebuah dampak yang dihasilkan oleh keberhasilan sistem pada organisasi, seperti penghematan biaya, perluasan pasar, dan penghematan waktu. Penggambaran dari kerangka model penerimaan sistem informasi yang bersifat wajib dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Modelfor Mandatory Use of Software Technologies (MMUST) . 3. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif, menurut Robert Donmoyer dalam Given (2008) adalah pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif) [13]. Dalam metode kuantitatif, kuesioner merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diisi oleh responden.

(11)

6

Wacana di Kota Salatiga. Kuesioner disebarkan kepada seluruh operator yang berjumlah 64 orang.

Dalam mengumpulkan data penelitian penulis menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199). Kuesioner diartikan sebagai kumpulan instrumen pribadi dimana setiap responden penelitian mengisinya sebagai bagian dari studi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert 5 point dengan (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju sebagai skala pengukuran. Pernyataan-pernyataan yang tertera pada kuesioner untuk mengukur setiap variabel di dalam model. Penulis mengadaptasi pernyataan-pernyataan (indikator) dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggunakan software SmartPLS versi 2.0.m3. Penulis memilih matriks variance yang ada pada PLS sebagai matriks input pada penelitian ini, hal itu dikarenakan PLS memungkinkan untuk melakukan pengukuran karena data tidak harus terdistribusi normal. Menurut Imam Ghozali (2011), model kompleks dengan 100 indikator dapat dianalisis hanya dengan jumlah 50, namun pada kondisi seperti ini, tujuan kita tidak lagi menguji atau mengkonfirmasi teori, tetapi turun menjadi hanya sekedar menjelaskan hubungan antar variabel terbaik berdasarkan keterbatasan data yang ada [14].

Penelitian ini menggunakan kerangka Model for Mandatory Use of Software Technologies dalam mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi Sikasa New pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Dilihat dari kerangka MMUST, penulis menyusun hipotesis-hipotesis yang dapat disimak di bawah.

H1 : Information Quality (IQ) mempengaruhi Information Satisfaction (IS). H2 : Information Satisfaction (IS) mempengaruhi Performance Expectancy (PE). H3 : Performance Expectancy (PE) mempengaruhi Attitude (AT)

H4 : Social Influence (SI) mempengaruhi Performance Expectancy (PE) H5 : Attitude (AT) mempengaruhi Use (USE).

H6 : Attitude (AT) mempengaruhi Overall Satisfaction (OS). H7 : Use (USE) mempengaruhi Net Benefits (NB)

H8 : Overall Satisfaction (OS) mempengaruhi Net Benefits (NB)

(12)

7 4. Hasil dan Pembahasan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas. Pentingnya dilakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas yaitu untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul di dalam suatu penelitian seperti adanya standar error yang berlebihan dan munculnya angka / nilai yang absurd. Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mengevaluasi outer model yang berfungsi untuk mengeliminasi variabel-variabel dan indikator-indikator yang nilainya tidak reliabel atau berada dibawah standar dari batasan nilai yang sudah ditetapkan.

Outer model dengan indikator refleksif dievaluasi dengan menggunakan

convergent validity dan discriminant validity untuk tahap pengujian validitas. Sedangkan composite reliability dan cronbachs alpha dilakukan untuk tahap pengujian reliabilitas.

Uji Convergent validity dinilai berdasarkan dinilai berdasarkan korelasi antara skor indikator dengan skor variabel yang dihitung dengan PLS. Indikator individu dianggap reliabel jika memiliki nilai korelasi di atas 0,70. Namun demikian pada riset tahap pengembangan skala, loading 0,50 sampai 0,60 masih dapat diterima [15]. Output SmartPLS untuk uji Convergent Validity memberikan hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Uji convergent validity.

No. Konstruk Loading

1 AT1 (Penggunaan aplikasi sebagai pekerjaan) AT 0,907 2 AT2 (Penggunaan aplikasi sebagai daya tarik) AT 0,910 3 AT3 (Penggunaan aplikasi sebagai kesenangan ) AT 0,245 4 AT4 (Penggunaan aplikasi sebagai ide) AT 0,094 5 IQ1 (Kualitas informasi berdasarkan nilai keakuratan) IQ 0,157 6 IQ2 (Kualitas informasi berdasarkan ketepatan waktu

penyampaian) IQ

0,866

7 IQ3 (Kualitas informasi berdasarkan relevansi) IQ 0,932 8 IS1 (Kepuasan informasi yang didapat secara keseluruhan)

IS

0,865

(13)

8 19 OS4 (Aplikasi sebagai suatu kegembiraan) OS 0,877 20 PE1 (Penggunaan aplikasi untuk menyelesaikan pekerjaan)

PE

0,839

21 PE2 (Penggunaan aplikasi untuk efektivitas waktu penyelesaian pekerjaan) PE

0,486

22 PE3 (Penggunaan aplikasi untuk peningkatan produktivitas)

PE

0,818

23 PE4 (Penggunaan aplikasi untuk meningkatkan kinerja) PE

0,622

24 SI1 (Peran dari orang-orang yang memepengaruhi perilaku dari pengguna) SI

0,877

25 SI2 (Peran dari orang-orang yang dianggap penting oleh pengguna) SI

0,870

26 USE1 (Waktu yang dihabiskan pada sistem berdasarkan penggunaan sehari-hari) USE

0,974

27 USE2 (Rata-rata penggunaan sistem selama satu minggu) USE

0,524

Pada penelitian ini, penulis menghilangkan indikator yang nilai loading-nya kurang dari 0,50, yaitu AT3, AT4, IQ1, NB1, NB2, NB4, OS3, dan PE2, seperti ditunjukkan pada tabel 4.1. Nilai untuk konstruk AT4 dalam indikator AT sangat rendah dikarenakan nilai loading factor berdasarkan dari sampel data yang didapat mempunyai nilai skala likert Netral yang lebih banyak dibandingkan dengan tiga konstruk lainnya, yaitu AT1, AT2, dan AT 3. Nilai loading factor dari konstruk AT4 mempunyai pengaruh pada konstruk OS3. Setelah melakukan uji convergent validity, pengujian selanjutnya adalah uji discriminant validity.

Uji discriminant validity dilakukan dengan melihat nilai AVE, standar nilai variabel yang dinyatakan valid apabila nilai AVE dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,50. Hasil output dari AVE dapat dilihat pada Tabel 4.3..

Tabel 4.2. Uji discriminant validity.

No. Konstruk AVE

1 Attitude (AT) 0,890

(14)

9

3 Information Satisfaction (IS) 0,750

4 Net Benefits (NB) 0,692

5 Overall Satisfaction (OS) 0,581

6 Performance Expectancy (PE) 0,605

7 Social Influence (SI) 0,763

8 Use (USE) 0,581

Tabel 4.2. menunjukkan nilai AVE diatas 0,50 untuk seluruh variabel yang terdapat pada model penelitian. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel telah mempunyai discriminant validity yang cukup. Untuk tahap selanjutnya akan dilakukan uji composite reliability yang termasuk ke dalam uji reliabilitas.

Pengujian terhadap reliabilitas dari suatu variabel diukur dengan menggunakan uji composite reliability. Suatu Variabel dinyatakan reliabel apabila nilai dari composite reliability diatas 0,70. Hasil output dari uji composite reliability dapat dilihat padaTabel 4.4.

Tabel 4.3. Uji composite reliability.

No. Konstruk Composite

Reliability

1 Attitude (AT) 0,942

2 Information Quality (IQ) 0,925

3 Information Satisfaction (IS) 0,857

4 Net Benefits (NB) 0,860

5 Overall Satisfaction (OS) 0,796

6 Performance Expectancy (PE) 0,819

7 Social Influence (SI) 0,865

(15)

10

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa nilai composite reliability untuk semua konstruk adalah di atas 0,7 yang menunjukkan bahwa semua konstruk pada model yang diestimasi memenuhi kriteria dari uji discriminant validity. Uji reliabilitas juga bisa diperkuat dengan uji Cronbach’s Alpha yang dilakukan pada tahap selanjutnya.

Uji reliabilitas pada tahap selanjutnya yaitu dengan melakukan uji

cronbachs alpha. Nilai yang disarankan adalah di atas 0,6. Hasil output dari uji

cronbachs alpha dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Uji cronbachs alpha.

No. Konstruk Cronbachs

Alpha

1 Attitude (AT) 0,877

2 Information Quality (IQ) 0,850

3 Information Satisfaction (IS) 0,667

4 Net Benefits (NB) 0,741

5 Overall Satisfaction (OS) 0,686

6 Performance Expectancy (PE) 0,674

7 Social Influence (SI) 0,689

8 Use (USE) 0,486

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk semua kontruk berada di atas 0,6., kecuali variabel USE yang mempunyai nilai dibawah 0,6. Dengan ini dinyatakan bahwa variabel USE tidak reliabel. Selain dari variabel USE dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai nilai reliabilitas yang baik, kecuali variabel USE. Sesuai dengan ketentuan, variabel yang memiliki nilai cronbachs alpha kurang dari 0,60 akan dieliminasi. Setelah seluruh kriteria pada Outer Model telah terpenuhi, langkah selanjutnya adalah

Evaluasi goodness-of-fit model untuk mengetahui hubungan antara variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen dengan melihat nilai R-square.

Evaluasi goodness-of-fit model dilakukan dengan melihat nilai R-Square.

(16)

11

Tabel 4.5. Nilai R-Square.

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabilitas variabel-variabel penentu AT mampu menjelaskan AT sebesar 0,399 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Variabilitas variable penentu IS mampu menjelaskan IS sebesar 0,075 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Variabilitas variable-variabel penentu NB mampu menjelaskan NB sebesar 0,279 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Variabilitas variable-variabel penentu OS mampu menjelaskan OS sebesar 0,300 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Variabilitas variable-variabel penentu PE mampu menjelaskan PE sebesar 0,927 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti.

Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melihat signifikansi pengaruh variabel independen pada variabel dependen dan pengaruh antar variabel dependen dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi t statistik. Suatu hubungan akan signifikan apabila t statistik lebih besar dari t tabel (t tabel signifikansi 5% = 1,96). Nilai signifikansi t statistic dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. Nilai signifikansi t statistik.

No. Original Sample

2 Information Satisfaction (IS) 0,075

3 Net Benefits (NB) 0,279

4 Overall Satisfaction (OS) 0,300

(17)

12

5 PE AT 0,632 6,877 Diterima

6 SI ≤ PE 0,787 10,004 Diterima

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.6 diatas, penulis dapat membuat interpretasi dengan melihat pengaruh variabel independen pada variabel dependen dan pengaruh antar variabel dependen sekaligus menjawab hipotesis-hipotesis yang dibangun di dalam penelitian. Ditemukan pengaruh yang positif dan signifikan pada Attitude (AT) terhadap Overall Satisfaction (OS), Information Quality (IQ) terhadap Information Satisfaction (IS), Information Satisfaction (IS) terhadap Performance Expectancy (PE), Overall Satisfaction (OS) terhadap Net Benefits (NB), Performance Expectancy (PE) terhadap Attitude (AT), dan Social Influence (SI) terhadap Performance Expectancy (PE).

Modifikasi Model

Modifikasi model terkait penggunaan sistem informasi Sikasa New di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dilakukan dengan melihat hubungan variabel independen dengan variabel dependen maupun hubungan antar variabel dependen yang memiliki pengaruh kuat (signifikan). Model baru dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Modifikasi Model.

Berdasarkan hasil penelitian dan acuan dari hasil modifikasi model, dapat dijelaskan bahwa Information Quality (IQ) mempunyai pengaruh pada

Information Satisfaction (IS), artinya pengguna yang mendapatkan kualitas informasi yang baik dari Sikasa New akan cenderung merasa puas dengan informasi yang mereka terima dari sistem, dan begitu pula sebaliknya. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa pendapat yang diberikan oleh para pengguna Sikasa New yang mengeluhkan tentang penggunaan dari Sikasa New yaitu selain dari penerapannya yang masih tergolong baru, pada prosesnyapun masih kurang praktis dan terkadang pengguna juga masih mendapatkan beberapa informasi yang kurang jelas sehingga dapat menyulitkan pengguna. Hal tersebut membuktikan bahwa Information Quality (IQ) mempunyai pengaruh terhadap

Information Satisfaction (IS).

(18)

13

cenderung akan meningkatkan ekspektasi kinerja dari pengguna, dan begitu pula sebaliknya. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa pendapat yang diberikan oleh pengguna Sikasa New yaitu dengan penerimaan informasi yang kurang memuaskan dari Sikasa New seperti kebingungan akan beberapa informasi yang diterima oleh pengguna dapat menyebabkan penurunan ekspektasi kinerja seperti misalnya beberapa pekerjaan akan menjadi terhambat dikarenakan pengguna belum memahami sepenuhnya informasi yang dihasilkan oleh sistem guna untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal tersebut membuktikan bahwa Information Satisfaction (SI) mempunyai pengaruh terhadap Performance Expectancy (PE).

Social Influence (SI) mempunyai pengaruh pada Performance Expectancy

(PE), artinya Pengguna Sikasa New mendapatkan kepercayaan dan saran untuk menggunakan sistem cenderung akan berpikir bahwa dengan menggunakan sistem akan meningkatkan Ekspektasi Kinerja mereka, dan begitu pula sebaliknya dengan kurangnya motivasi dan arahan yang diberikan dari pihak-pihak yang dianggap penting dan mempunyai pengaruh oleh pengguna Sikasa New menyebabkan ekspektasi kinerja pengguna yang cenderung menurun. Hal tersebut membuktikan bahwa Social Influence (SI) Mempunyai pengaruh terhadap

Performance Expectancy (PE)

. Performance Expectancy (PE) mempunyai pengaruh pada Attitude (AT), artinya Ekspektasi kinerja yang diharapkan pengguna Sikasa New dapat terpenuhi akan cenderung berpikir positif terhadap penggunaan dari aplikasi Sikasa New, dan begitu pula sebaliknya. Hal Tersebut dapat dilihat dari beberapa pendapat yang diberikan oleh pengguna Sikasa New yaitu dengan kondisi aplikasi Sikasa New yang belum maksimal sehingga dapat menghambat waktu pengguna untuk meyelesaikan pekerjaan mereka menimbulkan berbagai pandangan negatif dari beberapa pengguna terhadap aplikasi Sikasa New. Hal Tersebut membuktikan bahwa Performance Expectancy (PE) mempunyai pengaruh pada Attitude (AT)

Attitude (AT) mempunyai pengaruh pada Overall Satisfaction (OS), artinya Sikap positif yang dimunculkan oleh pengguna akan cenderung meningkatkan kepuasan secara keseluruhan terhadap sistem, dan begitu pula sebaliknya. Hal tersebut Dapat dilihat dari beberapa pendapat yang diberikan oleh pengguna Sikasa New yaitu hampir sebagian dari pengguna Sikasa New memiliki Pandangan Negatif terhadap implementasi Sikasa New sehingga berpengaruh pada rasa ketidakpuasan pengguna terhadap aplikasi Sikasa New. Hal tersebut membuktikan bahwa Attitude (AT) mempunyai pengaruh terhadap Overall Satisfaction (OS).

(19)

14

pengambilan keputusan. Hal tersebut membuktikan bahwa Overall Satisfaction

(OS) mempunyai pengaruh pada Net Benefits (NB).

5. Kesimpulan dan Saran

Hasil dari temuan yang diperoleh berdasarkan Analisis menghadirkan model baru dalam penggunaan sistem informasi pada aplikasi Sikasa new (Gambar 3.). Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan Sikasa yaitu, Penggunaan Sikasa berdasarkan Kualitas Informasi yang dihasilkan (IQ), Penggunaan Sikasa berdasarkan kepuasan informasi yang diterima dari sistem (IS), Pengaruh dari pihak-pihak yang dianggap penting bagi pengguna terhadap penggunaan Sikasa New (SI), Penggunaan Sikasa new dapat meningkatkan ekspektasi Kinerja bagi pengguna Sikasa (PE), sikap pengguna mempengaruhi pandangan dari pengguna terhadap Sikasa (AT), Kepuasan pengguna diperoleh dari kualitas sistem yang dihadirkan Sikasa new (OS), Dengan memaksimalkan fungsi dari Sikasa New dapat menghadirkan keuntungan bagi UKSW dengan adanya pelayanan yang diberikan kepada seluruh mahasiswa (NB). Melalui hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem yang baik dan dukungan penuh dari organisasi, serta dengan adanya pelatihan dapat menuntun pada Tujuan utama dari sistem informasi yaitu untuk meningkatkan efektivitas informasi. Memaksimalkan penggunaan dan pengembangan dari Sikasa New dapat menghadirkan keuntungan tersendiri bagi organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Saran yang diusulkan oleh kami yaitu diperlukan pengembangan serta perbaikan lagi untuk Sikasa new, hal tersebut dikarenakan penerapan dari Sikasa new yang masih terkesan setengah matang sehingga output yang dihasilkan belum maksimal, perlunya peran kerja sama antara pengembang sistem dan operator dalam mengembangkan sistem agar saat proses implementasi, sistem sudah berstatus matang dan sesuai dengan kebutuhan.

6. Daftar Pustaka Conference on Information Systems, Vancouver, BC, 1994. p. 99-110. [3] Chang E. Koh, Victor R. Prynutok, Sherry D. Ryan, and Yu Wu. (2010). A

Model for Mandatory Use of Software Technologies: An Integrative Approach by Applying Multiple Levels of Abstraction of Informing Science. Informing Science: the International Journal of an Emerging Transdiscipline, 2010.

(20)

15

[5] Widodo, Tri W.; Handyani, Siti R.; dan Saifi, Muhammad. (2013). Pengaruh Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Menengah Bidang Usaha Warnet Di Kota Malang. Jurnal Profit 7.(1). hal. 87-100

[6] Wibowo, Bagus S. ; Tambotoh, Johan (2015). Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model 3 Pada Aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar (DAPODIKDAS). Semnasteknomedia, Vol 3, No. 1 (2015).

[7] Martin, E.W., Brown, C.V., DeHayes, D.W., Hoffer, J.A., Perkins, W.C.,

2005, “Customer Relationship Management”, Managing Information

Technology (5th ed.), Pearson Prentice Hall, pp. 194-196.

[8] Calongesi, J.S. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung : ITB

[9] O’Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem informasi Perspektif bisnis dan majerial. Salemba.

[10] John Burch, Gary Grudnitski. Information System Theory and Preactice. Chapter four; New York: John Wiley & Sons, 1986. Jogiyanto, HM,

2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”, Penerbit Andi, Yogyakarta.

[11] Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, 27(3), 425-478.

[12] Moore, G. C., & Benbasat, I. (1991). Development of an instrument to measure the perceptions of adopting an information technology innovation. Information Systems Research 2(3), 192-222.

[13] Given, Lisa M. (editor). 2008. The Sage encyclopedia of qualitative research methods. Thousand Oaks: Sage.

[14] Ghozali I. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2011

(21)

16 7. Lampiran

IDENTITAS RESPONDEN

Beri tanda (√) pada pertanyaan yang menyertakan pilihan :

Nama :

Lama Kerja :

Jabatan :

HP / E-mail :

Jenis Kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan

Usia : ( ) 17-22 Tahun ( ) 23-27 Tahun

( ) 28-32 Tahun ( ) Diatas 33 Tahun

Pendidikan Terakhir : ( ) SMA / SMK ( ) D3 Diploma

( ) S1 ( ) S1 Ke atas

Berapa banyak waktu yang Anda habiskan dengan sistem selama hari biasa ketika Anda menggunakan komputer?

( ) Kurang dari ½ jam

( ) ½ - 1 jam ( ) 1-2 jam

( ) 2-3 jam ( ) Lebih dari 3 jam

Seberapa sering rata-rata Anda menggunakan sistem? ( ) Satu kali dalam seminggu

( ) 1 - 2 kali dalam seminggu ( ) 2 - 4 kali dalam seminggu

(22)

17 Kualitas Informasi / Information Quality

No Pernyataan

IQ1 Secara keseluruhan, saya akan menggunakan atau memakai informasi

dari tinggi nilai yang diberikan oleh aplikasi.

IQ2 Secara keseluruhan, saya akan menggunakan atau memakai informasi

yang disediakan oleh aplikasi dengan kualitas yang baik.

IQ3 Secara umum, aplikasi ini sudah memberikan kepada saya informasi

dengan kualitas yang baik.

Kepuasan Informasi / Information Satisfaction

No Pernyataan

IS 1 Secara keseluruhan, informasi yang saya dapatkan dari aplikasi ini sangat memuaskan.

IS 2 Saya sangat puas dengan informasi yang saya terima dari aplikasi.

Harapan Kinerja / Performance Expectancy

No Pernyataan

PE1 Saya merasa bahwa aplikasi ini berguna untuk menyelesaikan

tugas-tugas.

PE2 Penggunaan aplikasi ini memungkinkan saya untuk menyelesaikan

tugas-tugas dengan lebih cepat.

PE3 Penggunaan aplikasi ini dapat meningkatkan produktivitas saya.

PE4 Penggunaan dari aplikasi ini dapat meningkatkan kinerja pekerjaan saya.

Pengaruh Sosial / Social Influence

No Pernyataan

SI1 Orang-orang yang berperan dalam mempengaruhi perilaku saya berpikir

bahwa saya harus menggunakan aplikasi ini.

SI2 Orang-orang saya anggap penting bagi saya berpikir bahwa saya harus

(23)

18 Sikap / Attitude

No Pernyataan

AT1 Saya suka bekerja dengan menggunakan aplikasi.

AT2 Aplikasi ini membuat pekerjaan menjadi lebih menarik.

AT3 Bekerja dengan aplikasi itu menyenangkan.

AT4 Menggunakan sebuah aplikasi adalah ide yang bagus.

F. Kepuasan Secara Keseluruhan / Overall Satisfaction

No Pernyataan

OS1 Saya bangga dengan penggunaan dari aplikasi ini.

OS2 Saya senang dengan penggunaan dari aplikasi ini.

OS3 Saya puas dengan penggunaan dari aplikasi ini.

OS4 Saya gembira dengan penggunaan dari aplikasi ini.

G. Keuntungan / Net Benefits

No Pernyataan

NB1 Aplikasi ini memberikan keuntungan bisnis yang kompetitif.

NB2 Aplikasi ini memberikan peningkatan hubungan dengan pelanggan.

NB3 Secara keseluruhan aplikasi ini menelan biaya yang efektif.

NB4 Aplikasi ini memberikan peningkatan citra perusahaan.

NB5 Aplikasi ini menyediakan peningkatan layanan kepada pelanggan.

NB6 Aplikasi ini dapat terus menjaga kebutuhan bisnis organisasi.

Pertanyaan Essay :

(24)

19

Gambar

Gambar 2. Model for Mandatory Use of Software Technologies
Tabel 4.1. Uji convergent validity.
Tabel 4.2. Uji discriminant validity.
Tabel 4.2. menunjukkan nilai AVE diatas 0,50 untuk seluruh variabel yang
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pf,MENANC LELANG!. Nt6a

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa program pascasarjana berikut ini adalah mahasiswa yang sedang aktif

Pengadaan Barang/Jasa Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun enyampaikan Pengumuman Pemenang dalam Paket pekerjaan tersebut diatas,

MJC adalah Program kerja sama antara Pemerintah Kota Malang dan beberapa perguruan tinggi serta institusi pendidikan di Malang untuk mewujudkan pendidikan berkualitas yang

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

Kalaupun hal itu dianggap sebagai kemelut kehidupan beragama kaum Muslimin, karena tidak adanya consensus atas hal-hal dasar, maka harus juga dibaca dengan cara lain, bahwa