• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMK Negeri aliwungu T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMK Negeri aliwungu T1 Full text"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SMK NEGERI 1 KALIWUNGU

JURNAL

Disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

Nina Pertiwi 202011052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1

KALIWUNGU Nina Pertiwi1, Kriswandani2

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana 1Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UKSW, Email: [email protected]

2Dosen Pendidikan Matematika FKIP UKSW, Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Kaliwungu dan pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Kaliwungu. Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi dan kedisiplinan belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut terlihat dari perhitungan korelasi yang menunjukan nilai koefisien korelasi yang rendah yakni -0,018. Sedangkan nilai koefisien korelasi motivasi berprestasi terhadap hasil belajar hanya sebesar 0,069. Berdasarkan hasil tersebut maka terlihat bahwa motivasi berprestasi dan kedisiplinan belajar tidak berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas X SMK N 1 Kaliwungu

Kata kunci: motivasi berprestasi, kedisiplinan belajar, hasil belajar matematika.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat mengembangkan cara berpikir

siswa. Adams dan Hamm (Wijaya, 2012:5) menjelaskan bahwa matematika memiliki peran

dalam mengembangkan cara berpikir. Sejalan dengan hal tersebut, Sappaile (2007:986)

menyatakan bahwa matematika merupakan sarana berpikir logis, analisis, dan sistematis

sehingga matematika diwujudkan sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan pada setiap

jenjang pendidikan baik sekolah dasar maupun sekolah menengah. Proses interaksi dalam proses

belajar dan mengajar pada mata pelajaran matematika ini disebut sebagai pembelajaran

matematika. Lebih lanjut, Suherman dkk (2003:58) menjelaskan bahwa tujuan umun dari

pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah adalah untuk

memberikan penekanan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa, sehingga dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dapat membantu ilmu pengetahuan lainnya.

Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diukur melalui hasil belajar yang diraih oleh

siswa. Arikunto (2005) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang

(7)

atau materi yang diajarkan sudah diterima siswa. Slameto (2013:54) menyatakan bahwa hasil

belajar siswa dipengaruhi berbagai faktor, tetapi faktor-faktor tersebut dapat digolongkan

menjadi dua yakni faktor eksteren dan faktor intern. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal

dari luar diri siswa seperti faktor keluarga, sekolah, sarana prasarana, guru, kurikulum, metode

mengajar dan lingkungan tempat tinggal. Sedangkan faktor intern adalah faktor yang berasal dari

dalam diri siswa seperti faktor kesehatan jasmanai, motivasi, kecerdasan, rasa percaya diri,

kemandirian, sikap, kedisiplinan dan lain-lain. Oleh karena itu, tampaklah bahwa motivasi dan

kedisiplinan belajar dapat mempengaruhi hasil belajar.

Salah satu jenis motivasi adalah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi adalah daya

penggerak dalam diri siswa yang mendorong siswa untuk mencapai prestasi belajar berdasarkan

standar keunggulan tertentu (Sapaille, 2007). Firmansyah (2009:31) menyatakan motivasi

berprestasi sebagai motif yang mendorong seseorang berpacu dengan keunggulan orang lain dan

keunggulan diri sendiri. Sejalan dengan pengertian tersebut, Mc Clelland (Hidayat, 2008: 1144)

mengartikan motivasi berprestasi sebagai usaha atau dorongan pada seseorang untuk berhasil

dalam kompetensi dengan suatu ukuran keungulan. Sedangkan Santrock (Sahidin & Jamil, 2013:

212) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai keinginan untuk menyelesaikan sesuatu untuk

mencapai standar kesuksesan, dan untuk melalukan suatu usaha dalam mencapai kesuksesan.

Motivasi berprestasi perlu dikembangkan supaya siswa memiliki semangat belajar, sehingga

hasil belajarpun akan mengalami peningkatan. Dwija (2008) menjelaskan bahwa motivasi

berprestasi pada siswa tampak pada kriteria-kriteria yang menjadi tolok ukur yaitu 1) produk

dinilai atas dasar kesempurnaan; 2) membandingkan dengan prestasi sendiri yang pernah dicapai

sebelumnya; 3) membandingkan dengan prestasi orang lain dalam bidang sejenis.

Selain motivasi berprestasi, kedisiplinan belajar merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar. Sobri dan Moerdiyanto (2014: 48) menyatakan bahwa kedisiplinan

(8)

Rendahnya motivasi berprestasi dan kedisiplinan belajar menyebabkan hasil belajar

menjadi rendah. Hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru matematika di SMK N

1 Kaliwungu menunjukkan bahwa motivasi berprestasi sangat berpengaruh pada output belajar

siswa. Kondisi yang terjadi adalah sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar yang rendah

dan hasil belajar yang rendah. Hal tersebut terlihat saat guru memberi tugas untuk mengerjakan

sebuah soal, beberapa siswa tidak mengerjakan dan hanya menunggu jawaban siswa yang akan

mencoba untuk mengerjakan soal tersebut di depan. Selain itu, kedisiplinan siswa juga tergolong

rendah. Kondisi ini terlihat saat jam pelajaran dimulai namun beberapa siswa belum masuk ke

kelas, bahkan ada siswa yang minta ijin keluar saat mendengar jam pelajaran dimulai. Kondisi

tersebut menunjukkan bahwa beberapa siswa memiliki kedisiplinan yang rendah.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh motivasi berprestasi dan kedisiplinan

belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Kaliwungu.

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Kaliwungu yang

berjumlah 128 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik simple random

sampling dan diperoleh 52 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode

kuesioner atau angket dan metode dokumentasi. Adapun kisi-kisi motivasi berprestasi dan

kedisiplinan belajar masing-masing ditunjukkan melalui Tabel 1 dan Tabel 2. Teknik analisis

data dengan menggunakan uji korelasi dan regresi berganda.

Tabel 1. Kisi-Kisi Kedisiplinan Belajar

Aspek Sub Aspek Indikator

Kedisiplinan Belajar

Mengikuti aturan 1) Masuk kelas tepat waktu

2) Kelengkapan buku dan alat tulis

3) Menaati aturan yang diterapkan oleh guru ketika belajar di kelas

Kesadaran diri 1) Aktif mengikuti pembelajaran 2) Fokus terhadap penjelasan guru

3) Aktif dalam kegiatan diskusi maupun tanya jawab

Hasil proses pendidikan

1) Menyelesaikan soal latihan yang diberikan 2) Disiplin dalam mengikuti ulangan

Hukuman 1) Aktif belajar karena adanya hukuman 2) Menyelesaikan tugas tanpa adanya tekanan

(9)

Tabel 2. Kisi-Kisi Motivasi Berprestasi

Aspek Sub Aspek Indikator

Motivasi Berprestasi

Bekerja Keras 1) Adanya upaya untuk memperbaiki hasil belajar yang buruk

1) Memiliki pandangan yang positif terhadap masa depan

2) Suka mencoba hal yang baru

Sumber: Sutikno (2016)

HASIL PEMBAHASAN

Hasil pengkategorian untuk hasil belajar dapat dilihat dalam Tabel 3 dan hasil

penghitungan statistika deskriptif dapat dilihat dalam Tabel 4 berikut ini

Tabel 3. Hasil Pengkategorian Hasil Belajar

Interval Kategori Frekuensi Persentase

84-101 Tinggi 13 29,55% 65-83 Sedang 19 43,18% 47-64 Rendah 12 27,27%

Total 44 100%

Tabel 4. Statistika Deskriptif Hasil Belajar

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Hasil Belajar 44 48,00 100,00 74,7045 12,66304 Valid N (listwise) 44

Berdasarkan Tabel 3 diatas tampaklah bahwa siswa mempunyai hasil belajar kategori

tinggi sebanyak 13 siswa; siswa mempunyai hasil belajar kategori sedang sebanyak 19 siswa;

dan siswa mempunyai hasil belajar kategori rendah sebanyak 12 siswa. Tampaklah bahwa

mayoritas siswa mempunyai hasil belajar kategori sedang. Untuk nilai minimum yang dicapai

siswa sebesar 48, nilai maksimumnya sebesar 100 dan nilai reratanya sebesar 74,70.

Hasil pengkategorian untuk motivasi berprestasi dan kedisiplinan belajar masing-masing

dapat dilihat dalam Tabel 5 dan Tabel 6 berikut ini

(10)

Interval Kategori Frekuensi Persentase

84-101 Tinggi 14 31,82% 65-83 Sedang 22 50% 47-64 Rendah 8 18,18%

Total 44 100%

Berdasarkan Tabel 5 diatas tampaklah bahwa siswa yang mempunyai motivasi berprestasi

kategori tinggi sebanyak 14 siswa; siswa yang mempunyai motivasi berprestasi kategori sedang

sebanyak 22 siswa; dan siswa yang mempunyai motivasi berprestasi kategori rendah sebanyak 8

siswa. Tampaklah bahwa mayoritas siswa mempunyai motivasi berprestasi kategori sedang.

Tabel 6. Hasil Pengkategorian Kedisiplinan Belajar

Interval Kategori Frekuensi Persentase

84-101 Tinggi 9 20,45% 65-83 Sedang 30 68,18% 47-64 Rendah 5 11,36%

Total 44 100%

Berdasarkan Tabel 6 diatas tampaklah bahwa siswa yang mempunyai kedisiplinan belajar

kategori tinggi sebanyak 9 siswa; siswa yang mempunyai kedisiplinan belajar kategori sedang

sebanyak 30 siswa; dan siswa yang mempunyai kedisiplinan belajar kategori rendah sebanyak 5

siswa. Tampaklah bahwa mayoritas siswa mempunyai kedisiplinan belajar kategori sedang.

Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar dan motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar siswa dapat digunakan uji regresi berganda. Uji prasyaratnya adalah uji normalitas data.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Belajar ,087 44 ,200* ,983 44 ,773

Kedisiplinan Belajar ,092 44 ,200* ,983 44 ,735

Motivasi Berprestasi ,093 44 ,200* ,985 44 ,817

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil pada Tabel 7 diperoleh nilai signifikansi untuk data hasil belajar, kedisiplinan

belajar dan motivasi berprestasi masing-masing sebesar 0,200 > 0,05 yang berarti data hasil

belajar, kedisiplinan belajar dan motivasi berprestasi berdistribusi normal. Adapun hasil uji

korelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 8. Hasil Uji Korelasi

(11)

Berdasarkan hasil uji korelasi yang ada pada Tabel 8 diatas tampaklah bahwa korelasi

antara kedisiplinan belajar dengan hasil belajar bersifat negatif dan koefisien korelasi berkategori

sangat rendah yakni 0,018. Begitu juga untuk korelasi antara motivasi berprestasi dengan hasil

belajar bersifat positif dan koefisien korelasi berkategori sangat rendah yakni sebesar 0,069.

Untuk korelasi ganda antara kedisiplinan belajar dan motivasi berprestasi dengan hasil belajar

dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 9. Hasil Uji Korelasi Ganda

Model R R Square a. Predictors: (Constant), Motivasi Berprestasi, Kedisiplinan Belajar

Berdasarkan hasil uji korelasi parsial diperoleh koefisien korelasinya sebesar 0,069 dimana

koefisien korelasi ganda ini dalam kategori sangat rendah. Selain itu, hanya terdapat 0,5% saja

kedisiplinan belajar dan motivasi berprestasi yang berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh

karena itu dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh kedisiplinan belajar dan motivasi

berprestasi terhadap hasil belajar Siswa Kelas X SMK N 1 Kaliwungu. Untuk memperkuat tidak

adanya pengaruh kedisiplinan belajar dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar dapat

digunakan uji regresi seperti tabel berikut.

(12)

Model

Berdasarkan hasil uji regresi maka persamaan regresi yang diperoleh adalah

Y = -0,005X1 + 0,044X2 + 68,401

Tampaklah bahwa koefisien dari kedisiplinan belajar bersifat negatif sedangkan koefisien untuk

motivasi berprestasi bersifat positif. Hal ini sesuai dengan arah hubungan antara kedisiplinan

belajar dengan hasil belajar dan motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa. Berdasarkan

analisis hasil penelitian di atas, maka temuan dalam penelitian ini menunjukkan tidak ada

pengaruh motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa dan kedisplinan belajar dengan hasil

belajar siswa pada siswa kelas X SMK N 1 Kaliwungu. Hasil ini terlihat setelah dilakukan uji

korelasi dan regresi yang keduanya menunjukkan nilai korelasi yang sangat rendah. Nilai

kedisiplinan belajar dengan hasil belajar bersifat negatif dan koefisien korelasi berkategori

sangat rendah yakni -0,018. Sedangkan korelasi antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar

bersifat positif dan koefisien korelasi berkategori sangat rendah yakni sebesar 0,069.

Berdasarkan kondisi ini, maka motivasi berprestrasi dan kedisiplinan belajar bukan menjadi

faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Slameto (2014) mengungkapkan bahwa ada berbagai

faktor yang mempengaruhi hasil belajar, namun faktor-faktor tersebut dapat memberi pengaruh

apabila berada pada kondisi yang tepat.

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan

bahwa motivasi berprestasi dan kedisiplinan belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Hal tersebut terlihat dari perhitungan korelasi yang menunjukan nilai koefisien korelasi

yang rendah yakni -0,018. Sedangkan nilai koefisien korelasi motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar hanya sebesar 0,069. Berdasarkan hasil tersebut maka terlihat bahwa motivasi berprestasi

dan kedisiplinan belajar tidak berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas X SMK N 1

Kaliwungu.

(13)

Arikunto. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Belajar.

Dwija, I Wayan. 2008. Hubungan Antara Konsep Diri, Motivasi Berprestasi dan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Sosiologi pada Siswa Kelas II Sekolah Menengah Atas Unggulan di Kota Amlapura. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, 1(41).

Firmansyah, Helmy. 2009. Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani. Jurnal Pendiidkan, 6 (1): 30 – 33.

Jihad., Asep. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi Presindo.

Sahidin, Latief & Jamil, Dini. 2013. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2): 211-222.

Sappaile, Baso Intang. 2007. Hubungan Kemampuan Penalaran Dalam Matematika Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 13 (69): 985 – 1003.

Slameto. 2014. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sobri, M. dan Murdyanto. 2014. Pengaruh Kedisiplinan dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Madrasah Aliyah di Kecamatan Praya. Jurnal Harmoni Sosial, 1(1): 44-56.

Suherman, Erman. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.

Sutikno. 2016. Desain Pembelajaran Dalam Transformasi Pendidikan Teknologi. Yogyakarta: Lentera Kreasindo.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar. Jakarta: Grasindo.

Gambar

Tabel 1. Kisi-Kisi Kedisiplinan Belajar
Tabel 2. Kisi-Kisi Motivasi Berprestasi
Tabel 6. Hasil Pengkategorian Kedisiplinan Belajar
Tabel 9. Hasil Uji Korelasi Ganda

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mendapatkan hasil dari beberapa uji di atas, penulis dapat memberikan argumentasi bahwa alur transmisi moneter melalui jalur harga aset syariah (yang

he registry included 77 physicians (91% neurologists and 9% trained inter- nists on cerebrovascular disease) from 59 urban centres of diferent types: 39 public and 20 private

Dan pada akhirnya saya MOHON DIRI dan MOHON DOA RESTU semoga dalam pengabdian saya selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Aamin Ya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara kemandirian dan motivasi belajar melalui model Examples Non Examples terhadap kemampuan pemahaman

Mengacu pada tugas-tugas perkembangan masa remaja (dalam Gunarsa, 2002: 19), yang diantaranya adalah menerima keadaan fis iknya serta mengetahui dan menerima kemampuan

Besar Pengaruh Metode Inkuiri Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil Belajar .... Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Inkuiri Berbasis

Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kompensasi (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai

yang dapat Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Materi Pecahan pada. Siswa Kelas V Semester Genap SD Negeri Bago 5 Tahun