9
2.1 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu tentang jaringan komputer diskless. Nauri, Yogi Ichwan., Fadlillah, Umi., & Wantoro, Ian (2013) Analisis dan Perancangan Jaringan Komputer Tanpa Hardisk (Diskless) Menggunakan Linux Ubuntu 12.10. Penelitian tersebut berisi tentang perancangan dan analisis jaringan komputer diskless dengan menggunakan paket LTSP (Linux Terminal Server Project). Hasil akhir dari penelitian tersebut adalah jaringan komputer diskless, dengan server yang menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu 12.10 dan client juga menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu 12.10 yang juga digunakan pada server. Saat client menjalankan sistem operasi, maka sistem operasi tersebut adalah sistem operasi yang juga dijalankan di komputer server. Jadi kedua komputer menggunakan sistem operasi yang sama yaitu Linux Ubuntu 12.10.
operasi linux. Jaringan ini menggunakan dua sistem operasi yaitu Windows Server 2000 dan Linux Red Hat 9.0. Perancangan jaringannya mengimplementasikan sebuah server Linux dengan memanfaatkan program Linux Terminal Server Project dan Windows 2000 Server dengan memanfaatkan program Thinstation. Jadi, hasil dari penelitian tersebut adalah membandingkan antara komputer server yang menggunakan Linux Red Hat 9.0 dengan aplikasi LTSP dengan komputer server yang menggunakan Windows 2000 Server dengan aplikasi Thinstation.
2.2 Landasan Teori
2.2.1.Pengertian Jaringan
Menurut Tanenbaum (2003, p10), jaringan adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing- masing berdiri sendiri atau terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui fiber optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit.
Tujuan dari penggunaan jaringan komputer adalah:
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memory, harddisk.
Komunikasi: contohnya email, instant messaging, chatting.
Akses informasi: contohnya web browsing.
2.2.2.Klasifikasi Jaringan Komputer
Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Tipe Ttransmisinya
Menurut Tanenbaum (2003, p15), berdasarkan tipe transmisinya, jaringan dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: broadcast dan point to point.
Dalam broadcast network,
komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-sama, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan disampaikan ke tiap komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Paket data hanya akan diproses oleh komputer tujuan dan akan dibuang oleh komputer yang bukan tujuan paket tersebut.
Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Skalanya
Kriteria untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel berikut ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya (M. Sanrosa & S. Anggoro, 2000).
Tabel 2.1 Klasifikasi prosesor interkoneksi menurut ja rak
Jarak antar pr osesor
Prosesor di te mpat
yang sama Contoh
10 km Kota Metrropolitan
Area Network
100 km Negara Wide Area
Network
1.000 km Benua
10.000 km Planet The Internet
pendek dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi dengan cara bertukar data atau pesan melalui kabel yang lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi:
- LAN (Local Area Network)
Menurut Stallings (2000, p425), LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer yang dibatasi oleh area geografis yang relatif kecil dan umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti perkantoran atau sekolahan dan biasanya ruang lingkup yang dicakupnya tidak lebih dari dua kilometer persegi.
Ciri-ciri LAN adalah sebagai berikut: a. Beroperasi pada area terbatas
b. Memiliki kecepatan transfer data tinggi
c. Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal
d. Menghubungkan peralatan yang berdekatan
- WAN (Wide Area Network)
Menurut Stallings (2000, p9), WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan yang ruang lingkupnya sudah terpisahkan oleh batas geografis dan biasanya sebagai penghubungnya sudah menggunakan media satelit ataupun kabel bawah laut.
Ciri-ciri WAN adalah sebagai berikut:
a. Beroperasi di wilayah geografis yang sangat luas
b. Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah daripada LAN
c. Menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh wilayah yang luas, bahkan secara global
Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Fungsinya a. Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah server dapat berupa sebuah komputer atau lebih.
b. Peer-to-Peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan.
2.2.3.Komponen jaringan komputer
a. Kabel
- Kabel Coaxial
Kabel coaxial adalah jenis kabel yang terdiri atas dua penghantar yang salah satu penghantarnya berada di tengah kabel dan dikeliling oleh penghantar satunya lagi dengan pola melingkar. Prinsip kerja coaxial dengan cara menghantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber ke tujuan.
Gambar 2.3 Kabel coaxial
- Kabel Twisted Pair
Gambar 2.4 Kabel twisted pair
- Kabel fiber optik
Kabel ini terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis sehingga sinyal yang dikirimkan berupa cahaya dari sumber ke tujuan. Transmisi kabel ini lebih cepat dibandingkan dengan dua kabel sebelumnya di atas. Namun, kabel ini memiliki kelemahan pada gangguan (noise) yang sering terjadi saat kabel terlipat walaupun hanya sedikit.
b. Ethernet Card
Ethernet Card berfungsi sebagai media penghubung antara komputer dengan jaringan. Ada beberapa jenis port koneksi yang dapat digunakan. Jika didesain untuk kabel jenis coaxial maka konektor yang dipakai adalah konektor BNC (Barrel nut Connector atau Bayonet Net Connector). Sementara jika didesain untuk kabel twisted pair maka konektor yang dipakai adalah konektor RJ-45 (Herlambang & Azis, 2008).
Gambar 2.6 Ethernet card
2.2.4.Topologi jaringan
Menurut Cisco System Inc. (2001, CCNA1: Modul 2.1.4), topologi jaringan dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
a. Topologi Fisik, yaitu gambaran jaringan secara fisik seperti penempatan perangkat dan media yang akan digunakan. Topologi ini akan mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan. Ada beberapa jenis topologi yang dapat diimplementasikan dalam jaringan (Herlambang & Aziz, 2008).
Macam- macam topologi jaringan fisik antara lain: 1. Topologi Bus atau Linear
Gambar 2.7 Topologi Bus atau Linear 2. Topologi Ring
Pada topologi ring, komputer dihubungkan secara seri antara satu komputer dengan komputer yang lain, kemudian ujung komputer dari jaringan ini terhubung dengan komputer pertama, sehingga jaringan ini tertutup berbentuk lingkaran atau cincin. Kelemahan jaringan ini adalah ketika satu komputer mengalami kerusakan, maka akan berdampak pada komputer lainnya di dalam jaringan tersebut.
3. Topologi Star
Topologi ini sering digunakan di berbagai tempat, baik di sekolah, perkantoran, warung internet, maupun di laboratorium. Topologi ini memudahkan pengelola jaringan saat terjadi masalah pada jaringan tersebut. Karakteristik topologi ini yaitu setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
Gambar 2.9 Topologi Star
4. Topologi Tree
Gambar 2.10 Topologi Tree
5. Topologi Mesh
Topologi ini adalah suatu topologi yang memang dirancang untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software.
b. Topologi Logikal, yaitu metode yang digunakan oleh host untuk mengakses media perangkat untuk mengirimkan data.
1. Ethernet
Ethernet adalah perangkat komputer yang berfungsi sebagai media penghubung anta komputer. Pada ethernet terdapat port sebagai penghubung kabel yang nantinya akan menjadi jaringan dengann komputer lain.
2. Token Ring
Gambar 2.12 Tok en Ring
3. Local Talk
Local talk Merupakan jaringan yang dikembangkan pertama kali oleh Apple Computer Inc. untuk komputer macintos. Local talk menggunakan kabel twisted pair khusus yang digunakan untuk menghubungkan sederetan komputer melalui port serial dengan kecepatan yang bisa didapat hanya 230 Kbps.
4. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
Gambar 2.13 FDDI (Fiber Distributed Data Interface) 5. ATM (Asynchronous Transfer Mode)
2.2.5.Konsep Jaringan Diskless
Menurut Wahana (2005:2) diskless node dapat diibaratkan seperti gabungan antara client dan server yang menggunakan penyimpanan data terpusat agar efisien, tetapi proses dilakukkan tetap pada komputer client. Hasil akhir dari tugas akhir ini juga menghasilkan jaringan diskless dengan menggunakan penyimpanan data terpusat, namun sistem operasi yang digunakan antara client dan server berbeda.
2.2.6.Pengertian Sistem Ope rasi
Sistem operasi adalah program yang mengendalikan eksekusi dari program-program atau perangkat lunak yang ada di komputer, sistem operasi juga berperan sebagai antamuka antara pengguna komputer dengan perangkat keras komputer (Dhotre, I.A, 2009).
2.2.7.Pengetian aplikasi CCBoot
CCBoot adalah aplikasi buatan YoungZsoft Company
yang berfungsi untuk membuat sebuah jaringan tanpa
media penyimpanan (diskless). Aplikasi ini membuat
sebuah jaringan menggunakan media penyimpanan
terpusat, sehingga client tidak perlu menggunakan media
penyimpanan di setiap perangkat komputernya. Server
atau client pada jaringan diskless harus melakukan
instalasi aplikasi ini agar bisa menjalankan sebuah sistem