• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

25 3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Calssroom Action Research (CAR). Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, yaitu peneliti bersama dengan guru kelas V SD N Kaliwungu 02 berdiskusi tentang masalah yang terjadi dan menentukan rencana tindakan untuk

mengatasinya.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2008:16), “model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dengan melalui beberapa siklus tindakan dan terdiri dari empat komponen yaitu yaitu perencanaan

(planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection)”. Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan, dengan harapan pada setiap tindakan menunjukkan peningkatan sesuai perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai.

Gambar 3.1

(2)

3.1.2 Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas V SD N Kaliwungu 02. Siswa kelas V berjumlah 25, siswa laki-laki sejumlah 10 dan 15 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 Siklus. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian, yaitu:

Tabel 3.1

Jadwal Kegaiatan Penelitian Tindakan Kelas SD N Kaliwungu 02 Tahun 2014/2015

Waktu

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Observasi

Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Adapula yang mendefinisikan variabel sebagai suatu karakteristik dari orang, objek atau gejala yang memiliki nilai yang berbeda-beda (Slameto, 2012: 138).

3 2.1 Variabel Bebas

“Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain”, (dalam Slameto, 2012: 140). Variabel bebas disebut juga variabel independent atau variabel yang mempengaruhi (X). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model group investigation berbantuan Video pembelajaran. Dalam pemebelajaran dengan model ini, siswa belajar dalam kelompok untuk menginvestigasi suatu topik dengan dibantu video pembelajaran terkait materi sifat-sifat cahaya.

Januari Februari Maret April

(3)

3.2.2 Variabel Tergantung

“Variabel tergantung adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas”, (Slameto, 2012: 140). Variabel tergantung disebut juga variabel dependent atau variabel yang dipengaruhi (Y). Variabel terikat dalam penelitian ini merupakan hasil belajar IPA dan keaktifan siswa. Hasil belajar merupakan pengukuran tercapinya tujuan pembelajaran dilihat dari ranah kognitif siswa. Dalam penelitian ini keaktifan siswa juga menjadi variabel tergantung, yang marupakan akibat yang ditimbulkan saat pembelajaran dengan model group investigatio, hal ini merupkan penilaian dari ranah afektif

dan psikomotorik yang menunjukan kekatifan siswa dengan mengunakan model

group investigation berbantuan video pembelajaran. Pengukuran variabel ini dilakukan dengan tes diakhir pembelajaran dan observasi disetiap pertemuan.

3.3 Prosedur Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini diantaranya perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection) yang saling terkait satu sama lain. Sehingga prosedur dalam pelaksanaan dan penyusunan PTK harus dilakukan secara berurutan.

Perencana tindakan dilaksanakan dua Siklus, Siklus I akan dilaksanakan pada bulan Maret minggu ke dua dan pada Siklus II akan dilaksanakan pada minggu ke empat pada bulan Maret. Pemberian tindakan pada Siklus I didasarkan pada hasil observasi. Dalam perencanaan terdapat beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya adalah menelaah materi pembelajaran IPA serta memahami indikator bersama guru kelas, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan indikator yang ditentukan serta langkah-langkah dalam RPP disesuaikan dengan model group investigation, menyiapkan sumber dan media belajar sesuai dengan materi (dalam penelitian ini media pembelajaran berupa video), menyiapkan alat evaluasi, membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas peneliti dan keaktifan siswa.

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan model group investigation

(4)

melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan model group investigation

berbantuan video pembelajaran, melakukan observasi peneliti melalui lembar observasi yang dibuat sebelumnya dan melakukan observasi keaktifan siswa dengan mengisi lembar observasi yang disiapkan sebelumnya.

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas V yang diamati diantaranya adalah aktivitas peneliti dalam menerapkan model group investigation berbantuan video pembelajaran, keaktifan siswa saat mengikuti proses pembelajaran, dan hasil belajar IPA setelah mengikupi pembelajaran yang dilakukan dengan mengunkan model tersebut. Pengisian lembar observasi

dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan memberikan lembar observasi aktivitas peneliti dan lembar observasi keaktifan siswa kepada observer

Refleksi merupakan kegiatan untuk menyampaikan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan dalam proses belajar mengajar. Setelah

mengkaji proses pembelajaran diantaranya aktivitas peneliti, keaktifan siswa dan hasil belajar IPA selanjutnya akan dilihat apakah tercapainya indikator yang telah ditetapkan. Dan mengkaji kekurangan dan permasalahan yang terjadi saat pelaksanaan siklus I untuk menjadikan pedoman memperbaiki dan menindak lanjuti Siklus berikutnya.

Adapun tahapan yang dilakukan pada Siklus I dan Siklus II adalah sebagai berikut:

Siklus I Pertemuan pertama a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, peneliti menentukan SK dan KD materi IPA (sifat-sifat cahaya) dan menelaah indikator bersama guru kelas V selanjutnya membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan sekenario pembelajaran group investigation beserta media (video pembelajaran) dan sumber belajar terkait materi. Menyiapkan lembar observasi peneliti, menyiapkan lembar kerja kelompok group investigation sesuai dengan materi sifat-sifat cahaya beserta menyiapkan alat dan bahan. Menetapkan indikator keaktifan mencapai

(5)

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan siswa dibagai menjadi 5 kelompok dengan angota 5 orang setiap kelompok. Kegiatan pembelajaran menerapkan tindakan yang mengacu pada rencana pembelajaran. Pengajar menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok. Setiap kelompok mengamati beberapa bahan dan alat yang sudah disiapkan untuk menemukan sifat-sifat cahaya. Siswa menuliskan dalam laporan hasil investigasi tentang sifat-sifat cahaya melalui percobaan. Setelah selesai menuliskan laporan siswa menyampaikan hasil investigasi kelompok di depan kelas dilanjutkan menayangkan video

pembelajaran berkaitan sifat-sifat cahaya. Dikegiatan akhir pengajar meluruskan, memberikan penjelasan serta menyimpulkan bersama siswa hasil investigasi pada kegiatan ini.

c. Observasi

Tahap observasi melakukan pengamatan aktivitas pengajar mengunakan model group investigation dan pengamatan keaktifan siswa saat menggunakan proses pembelajaran mengunakan model group investigation.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis semua data yang telah diperoleh (aktivitas penelliti dan keaktifan siswa) selanjutnya membuat rencana kembali untuk melakukan tindakan perbaikan untuk pertemuan selanjutnya.

Siklus I Pertemuan Kedua a. Perencanaan

(6)

b. Pelaksanaan Tindakan

Melakukan pembelajarann kolaboratif dengan guru kelas. Siswa dibentuk kedalam 5 kelompok yang beranggotakan 5 siswa. Pengajar memutarkan video pembelajaran berkaitan materi sifat-sifat cahaya dan siswa mengamati video terkait sifat-sifat cahaya. Siswa menginvestigasi sifat-sifat yang terdapat dalam video pembelajaran. Siswa menuliskan penemuan dari video yang diputarkan. Selanjutnya menyampaikan hasil penemuan didepan kelas. Pengajar memberikan pengutan dan meluruskan hasil penemuan kelompok. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang dipersiapkan.

c. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap aktivitas peneliti dalam pembelajran IPA dengan mengunakan model group investigation dan melakukan pengamatan terhadap keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran dengan mengunakan model

grop investigation. d. Refleks

Mengumpulkan data hasil belajar siswa dari berupa nilai hasil evaluasi yang dikerjakan. Peneliti mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan menetukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

Siklus II Pertemuan Pertama a. Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti, menentukan materi IPA (Membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya) dan menelaah indikator bersama guru kelas V. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan sekenario pembelajaran group investigation. Menyiapkan media (video pembelajaran), alat, bahan dan sumber belajar terkait materi. Peneliti menyiapkan lembar kerja group investigation, membuat lembar observasi aktivitas peneliti dan lembar observasi keaktifan siswa Menetapkan indikator keaktifan mencapai

(7)

b. Pelaksanaan Tindakan

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan angota 5 orang. Pengajar menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok. Pengajar menanyangkan video pembelajaran terkait materi (Membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.) Siswa mengamati beberapa bahan dan alat yang sudah disiapkan untuk menginvestigasi selanjutnya menuliskan dalam laporan lembar group investigation. Siswa menyampaikan hasil investigasi kelompok di depan kelas. Pengajar menampilkan video pemebelajaran dan siswa mengamati. Pengajar

meluruskan, memberikan penjelasan serta memberikan kesimpulan. c. Observasi

Tahap observasi melakukan pengamatan aktivitas pengajar mengunakan model group investigation dan pengamatan keaktifan siswa saat proses

pembelajaran mengunakan model group investigation. d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis semua data yang telah diperoleh (aktivitas penelliti dan keaktifan siswa) selanjutnya membuat rencana kembali untuk melakukan tindakan perbaikan untuk pertemuan selanjutnya.

Siklus II Pertemuan Kedua a. Perencanaan

Menentukan langkah yang akan dilakukan dalam pertemuan kedua. Peneliti menyiapkan RPP, alat dan bahan, media video pembelajaran. Serta membuat lembar observasi peneliti dan lembar observasi keaktifan siswa. Pada Siklus II pertemuan kedua peneliti akan meneliti hasil belajar maka peneliti juga menyiapkan soal evaluasi. Menetapkan indikator keaktifan mencapai kategori baik 100% siswa aktif, dan menyiapkan alat dokumentasi yaitu kamera digital untuk mendokumentasikan kegiatan berupa foto.

b. Pelaksanaan Tindakan

Melakukan pembelajaran kolaboratif dengan guru kelas. Siswa dibentuk

(8)

periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.) dan siswa mengamati video. Siswa menginvestigasi video pembelajaran. Siswa menuliskan hasil investigasi dari video yang diputarkan. Selanjutnya menyampaikan hasil penemuan didepan kelas. Pengajar memberikan pengutan dan meluruskan hasil penemuan kelompok. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang dipersiapkan.

c. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap hasil belajar IPA, aktivitas peneliti dalam pembelajran IPA dengan mengunakan model group investigation dan melakukan

pengamatan terhadap keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran dengan mengunakan model group investigation.

d. Refleksi

Mengumpulkan data hasil belajar siswa dari berupa nilai hasil evaluasi

yang dikerjakan. Peneliti mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan . Apabila menunjukkan hasil tes yang signifikan, maka penulis tidak melanjutkan perbaikan pembelajaran pada tahap berikutnya.

3.4 Teknik Pengumpulan data 3.4.1 Tes

Menurut Naniek (2012 : 142) “Tes adalah sebagai alat ukur, prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama. Sedangkan Tes tertulis adalah tes yang soalnya harus dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis”.

Pada penelian ini, peneliti menggunakan tes tertulis sebagai alat pengumpulan data hasil belajar siswa mata pelajaran IPA dengan standar kompetensi menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. Tes tertulis pada Siklus I lebih difokuskan pada kompetensi dasar mendiskripsikan sifat-sifat cahaya dan pada Siklus II lebih difokuskan pada

(9)

3.4.2 Observasi

Menurut Sudjana (2011 : 84) “Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada saat mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalm simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar”.

Dalam penelitian ini peneliti mengamati dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data tentang bentuk penerapan pembelajaran model group investigation berbantuan video pembelajaran yang dilakukan peneliti dan keaktifan siswa dalam pembelajaran

IPA yang disesuaikan dengan model group investigation. Hasil belajar berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap pelajaran dan sikap atau perilaku siswa setelah menerima pelajaran.

3.5 Intrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk lembar observasi dan soal evaluasi untuk siklus I dan siklus II.

3.5.1 Observasi

Observasi penerapan model group investigation difokuskan pada aktivitas peneliti maupun keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Adapun kisi-kisi observasi mengunakan acuan skala Likert yang digunakan untuk mengukur aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. “Skala Lickert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono 2009: 134-135)”.

Observasi aktivitas peneliti difokuskan pada pengamatan aktivitas peneliti dalam mengajar pada mata pelajaran IPA materi menerapkan sifat-sifat cahaya

(10)

dengan langkah-langkah model group investigation berbantuan video pembelajaran. Sehingga pengamatan yang dilakukan observer terhadap kegiatan peneliti saat menyampaikan materi sesuai dengan langkah-langkah model group investigation.

Aktivitas peneliti dalam mengajar di kelas melalui penerapan model group investigation berbantuan video pembelajaran. Adapun kisi-kisi observasi aktivitas peneliti pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Peneliti

No Aspek Indikator No Item Jumlah

2. Penyampaian Menyampaikan materi, mengaitkan dengan realitas kehidupan dan mengatur pembelajaran.

Menampilkankan Video Pembela-jaran, mengunakan media secara efisien dan melibatkan siswa. Mengunakan bahasa secara jelas, benar dan dengan gaya yang sesuai.

5,6,7

8,9,10

11,12,13

9

3. Pelatihan Membimbing siswa pada saat siswa mempresentasikan hasil

Melakukan refleksi, membuat

kesimpulan dan tindak lanjut. 18,19,20 3

(11)

Observasi keaktifan siswa difokuskan pada pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegitan membuat suatu karya atau model. Adapun kisi-kisi observasi aktivitas siswa pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kisi- Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

1. Pra Kegiatan 1. Siswa menempati tempat duduk

2. Siswa siap mengikuti pembelajaran

3. Siswa memperhatikan apersepsi.

4. Siswa memperhatikan guru menyampikan 2. Siswa meminta pendapat

dari siswa lain 3. Siswa bekerja dalam

kelompok

9

10

11

3

4. Komunikasi 1. Siswa mengemukakan pendapat

12,13,14 3

5. Refleksi 1. Siswa membuat rangkuman

(12)

3.5.2 Tes

Soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam memahami materi menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model dengan menerapkan model group investigation berbantuan video pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal tes pada Siklus I dan Siklus II terdapat pada Tabel 3.4 dan 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Bitir Soal Siklus I

Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/ model.

Kompetensi Dasar 6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya.

Materi Pelajaran Sifat –sifat cahaya

Indikator Jenis soal No soal

1. Mengidentifikasikan 5 sifat

cahaya (merambat lurus, menembus benda bening, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat

diuraikan).

Pilihan ganda

3,7,8,9,10,11,

13,14,15,18,19

2. Menunjukan 5 sifat cahaya (merambat lurus, menem- bus benda bening, dapat

dipantulkan, dapat dibias- kan, dan dapat diuraikan).

Pilihan ganda

1,2,4,5,6,12,

(13)

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Butir Soal Siklus II

Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/ model.

Kompetensi Dasar 6.2 Membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

Materi Pelajaran Merancang karya atau model dengan Menerapkan sifat cahaya.

Indikator Jenis soal No soal

1. Mengidentifikasikan manfaat

sifat-sifat cahaya melalui suatu karya / model periskop,cakram warna dan Lup.

Pilihan ganda 1,4,5,7,8,10,11,20

2. Membuat dan menguji suatu karya atau model periskop, dan lup dari bahan sederhana.

Pilihan ganda

2,3,6,9,12,13,14,15,

16, 17,18,19,

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2011:121), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas perlu dilakukan agar instrumen yang dipakai dalam penelitian memang benar-benar mengukur kemampuan yang akan diukur. Menurut Muhidin (2007:47), untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah :

a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari r tabel maka item angket dinyatakan

(14)

b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket

dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan. c. Nilai tabel r dapat dilihat pada a= 5% dan db = n-2.

Menurut Sugiyono (2011 : 121), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus diuji tingkat reliabilitasnya. Menurut George dan Mallerry (dalam Azwar 2005 : 29), tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < a ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < a ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

a > 0,9 : reliabilitas memuaskan

3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes

3.6.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus I

Uji coba instrumen dilakukan di kelas VI SD Negeri Kaliwungu 02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang dengan jumlah 25 siswa maka nilai r Tabel = 0,396. Hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal tes siklus I dengan mengunakan SPSS 20.0 for Windows. Jadi instrumen soal valid jika koefisien corrected item to total correlation > 0,396.

(15)

Tabel 3.6

Koefisien Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus I

3.6.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus II

Uji coba instrumen Siklus ke II dilakukan di kelas VI SD Negeri Kaliwungu 02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang dengan jumlah 25

siswa maka nilai r 0,396. Hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal tes siklus II dengan mengunakan SPSS 20.0 for Windows. Jadi instrumen soal valid jika koefisien corrected item to total correlation > 0,396.

Hasil uji validitas diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 21 item (1 ,3,4, 6,8, 9,10, 11,12,13,14,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25) yang valid dan 4 item (2,5,7,15) yang tidak valid. Istrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,916 dari 21 item yang diuji. Menurut George dan Mallery ( dalam Azwar, 2005 : 29 ), Cronbach’s Alpha 0,916 termasuk memiliki reliabilitas yang memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian. Koefisisen uji validitas dan reliabilitas tes siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Koefisien Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus II Case Processing Summary

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

a. Listwise deletion based on all variables in the

(16)

3.7 Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskripsi komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes pada masing-masing Siklus.

Ketuntasan Hasil belajar IPA

Ketuntasan individual = Jika siswa mencapai nilai ≥ 65

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

Dengan keterangan sebagai berikut : = Presentase ketuntasan belajar Untuk Lembar Observasi

Untuk menghitung lembar observasi aktivitas peneliti dan keaktifan siswa dilakukan dengan mengunakan acuan skala Lickert. yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Lickert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono 2009 : 134-135). Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Lickert mempunyai gradasi dari sangat positif ke sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata. Skor penilaian antara 1-4 pada setiap aspek yang diamati sesuai dengan indikator pengamatan, kemudian menjumlahkan skor pada setiap indikator pengamatan. Maka kriteria jumlah skor sebagai berikut :

a. Untuk aktivitas peneliti :

Interval observasi peneliti dengan jumlah 20 pertanyaan dan 4 kategori. 1) Jangkauan = Dantum terbesar – Dantum terkecil ( 80 - 20 = 60).

2) Panjang interval kelas = jangkauan / banyak kelas interval (60 / 4= 15).

Hasil penghitungan menentukan interval lembar observasi peneliti dapat

(17)

Tabel 3.8

Interval Lembar Observasi Aktivitas Peneliti

No. Interval Skala Kategori

1. 66-80 Sangat Baik

2. 51-65 Baik

3. 36-50 Cukup

4. 20-35 Kurang Baik

b. Untuk Keaktifan Siswa :

Interval observasi aktifitas siswa dengan jumlah 16 pertanyaan dan 4 kategori. 3) Jangkauan = Dantum terbesr – Dantum terkecil ( 64 -16 = 48).

4) Panjang interval kelas = jangkauan / banyak kelas interval (48/4 = 12).

Hasil penghitungan menentukan interval lembar observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Interval Lembar Observasi Keaktifan Siswa

No. Interval Skala Kategori Keaktifan

1. 53 – 64 Sangat Aktif

2. 41 – 52 Aktif

3. 29 – 40 Cukup Aktif

4. 16 – 28 Kurang Aktif

Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai evaluasi awal, nilai evaluasi Siklus I, dan Siklus II.

3.8 Indikator Kinerja

Gambar

Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart
Tabel 3.1 Jadwal Kegaiatan Penelitian Tindakan Kelas SD N Kaliwungu 02
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Peneliti
Tabel 3.3 Kisi- Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kesulitan Belajar (Learning Obstacle) Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya siswa yang belum memahami materi pembelajaran

Hal ini ditunjukan dengan beberapa indikator permasalahan diantaranya kurangnya kepercayaan diri peserta didik ketika mengemukakan pendapat dalam pembelajaran,

Berdasarkan permasalahan pokoknya adalah Bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi benda dan sifatnya di kelas

1) Guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran yang akan dibahas. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3) Guru melaksanakan pembelajaran dengan metode jigsaw

a) Peneliti harus berusaha menjelaskan kepada siswa tentang kemudahan memahami materi melalui metode think pair and share. b) Peneliti harus berusaha untuk membuat kondisi kelas

a) Guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran yang akan dibahas. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Guru melaksanakan pembelajaran dengan metode

Pada tahap perencanaan ini disepakati mengenai fokus yangakan di observasi, kriteria- kriteria penilaian, materi atau topik bahasan yang disampaikan beserta buku sumber, tempat

Perencanaan siklus I: kegiatan dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2012 dimulai pukul 08.30-09.30 WIB, peneliti bersama guru dan asissten kelas menyiapkan media berupa