UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TENTANG BENDA DAN SIFATNYA
MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
( Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Semester I pada kelas III Tahun Ajaran 2012 – 2013 di SDN Tugu 9 Kecamatan Cimanggis Kota Depok )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
ISNAENI HAJAR FAJRI 1008665
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PAEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
======================================================================
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TENTANG BENDA DAN SIFATNYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
( Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Semester I pada kelas III Tahun Ajaran 2012 – 2013 di SDN Tugu 9 Kecamatan Cimanggis Kota Depok )
Oleh
ISNAENI HAJAR FAJRI 1008665
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© ISNAENI HAJAR FAJRI2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TENTANG BENDA DAN SIFATNYA
MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
( Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Semester I Pada Kelas III Tahun Ajaran 2012 – 2013 di SDN Tugu 9 Kecamatan Cimanggis Kota Depok )
Oleh
ISNAENI HAJAR FAJRI 1008665
Disetujui dan Disahkan oleh : Pembimbing I
Drs. Nana Djumhana, M.Pd Nip. 195905081984031002
Pembimbing II
Dra. Kurniasih, M.Pd Nip. 195906231985032003
Diketahui ,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TENTANG BENDA DAN SIFATNYA
MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
ABSTRACT
EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING EYE ON NATURAL SCIENCE LESSON
ABOUT THINGS AND NATURE
DEMONSTRATION BY APPLICATION METHOD
By
ISNAENI HAJAR FAJRI 1008665
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GRAFIK ... xi
BAB. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Istilah ... 6
F. Hipotesis Tindakan... 8
BAB KAJIAN TEORI A. Metode Demonstrasi ... 9
B. Hakekat Pembelajaran IPA ... 13
C. Pembelajaran IPA di SD ... 16
D. Hasil Belajar ... 19
F. Pengertian Belajar ... 21
G. Penerapan Metode Demonstrasi pada Pembelajaran IPA di SD ... 23
H. Materi Pembelajaran ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31
B. Model Penelitian ... 32
C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 33
D. Prosedur Penelitian ... 34
E. Instrumen Penelitian ... 39
F. Teknik Pengumpulan Data ... 40
G. Teknik Pengolahan Data ... 41
H. Teknik Analisa Data ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ... 47
1. Tindakan Siklus I ... 47
a. Perencanaan ... 47
b. Pelaksanaan ... 48
c. Hasil Pembelajaran ... 52
d. Analisis dan Refleksi ... 60
2. Tindakan Siklus II ... 61
a. Perencanaan ... 61
b. Pelaksanaan ... 61
d. Analisis dan Refleksi ... 71
Pembahasan Hasil Penelitian ... 72
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ... 78
B. Rekomendasi ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 85
LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. Instrumen Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Foto Aktivitas Guru dan Siswa
D. Surat – surat
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Benda Padat ... 27
2.2 Benda Cair ... 28
2.3 Benda gas ... 29
3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ... 32
3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Tagart (1998: 13)... 38
4.1 Hasil perolehan nilai LKS kelompok Siklus I ... 52
4.2 Ketuntasan hasil belajar Siklus I... 54
4.3 Hasil perolehan nilai LKS kelompok Siklus II ... 66
4.4 Ketuntasan hasil belajar Siklus II ... 67
4.5 Perbandingan hasil belajar siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 75
GAMBAR TABEL
Tabel
2.1 Penerapan Metode Demonstrasi pada pembelajaran IPA di SD ... 24
3.1 Nilai dan Kategori menurut Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud Tahun 1989 ... 43
3.2 Kategori Data Penelitian ... 45
4.1 Hasil Penelitian LKS kelompok Siklus I ... 52
4.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 53
4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 55
4.4 Hasil Penelitian LKS Kelompok Siklus II ... 68
4.5 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 69
4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 70
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Dasar ( SD ) merupakan salah satu jenjang pendidikan formal
yang harus ditempuh oleh anak, sebagai penjabaran dari ayat 3 pasal 31 Undang – undang Dasar 1945 tentang ”Sistem Pendidikan Nasional”. Adapun tujuan dari
pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa
dalam mengembangkan hidupnya, serta mempersiapkan siswa melanjutkan ke
sekolah lanjutan tingkat pertama.
Menurut ayat ( 1 ) pasal 37 UU RI No. 20 tahun 2003 tentang ” Sistem
Pendidikan Nasional”, kurikulum SD wajib memuat :
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ), Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ), Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan muatan lokal.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus ditempuh
oleh siswa di SD, pada saat ini perkembangan IPA telah melaju dengan pesat
karena berhubungan erat dengan perkembangan teknologi. Secara umum tujuan
pembelajaran IPA di SD adalah agar siswa memahami pengertian dasar tentang
IPA yang saling berkaitan dengan kehidupan ilmiah yang sederhana serta
sistematis, sehingga IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta,
konsep, dan prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya
2
Pada hakekatnya pembelajaran IPA selama ini belum menunjukkan
adanya keberhasilan baik di lihat dari proses maupun hasil belajar siswa. Siswa
masih menganggap bahwa pelajaran IPA adalah pelajaran yang sulit untuk
dipelajari, akibatnya ada beberapa permasalahan yang penulis temukan
dilapangan. Selain datang dari guru juga datang dari siswa itu sendiri.
Permasalahan yang datang dari guru yaitu : kurangnya penguasaan konsep
materi pembelajaran serta kurangnya penguasaan metode, pendekatan maupun
strategi yang guru gunakan dalam proses kegiatan pembelajaran sehingga
berimbas pada hasil belajar kurang maksimal pada siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri
Tugu 9 masih secara faktual, kurang melibatkan aktifitas siswa dalam belajar,
fasilitas pendidikan yang kurang memadai, pembelajaran IPA di SD dalam
pelaksanaannya masih menggunakan paradigma lama guru yang aktif dimana
siswa hanya diam, dengar, catat dan hafal. Sehingga kurang menarik perhatian
siswa, akibatnya hasil belajar siswa rendah dengan rata – rata nilai (65) dan tidak
mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang telah ditetapkan adalah 70.
Hasil evaluasi belajar siswa pada materi tentang benda dan sifatnya, dari 40 siswa
hanya 15 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sedangkan 25 siswa masih
dibawah KKM. Hal ini merupakan suatu masalah yang peneliti anggap sangat
mendesak untuk segera diatasi.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis berkeinginan
mengadakan perbaikan dan berinovasi secara kreatif dalam proses pembelajaran,
3
pengkajian pustaka dan hasil penelitian salah satu metode yang dapat
menghasilkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA adalah
metode demonstrasi.
Adapun salah satu metode yang dapat meningkatkan aktivitas dari hasil
belajar siswa adalah metode demonstrasi. Metode Demonstrasi adalah metode
pembelajaran dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan atau terapan
untuk melakukan suatu kegiatan. Melalui penerapan metode demonstrasi berarti
kita menyampaikan sesuatu dan berkomunikasi dengan siswa sehingga siswa
dapat mengerti. Untuk itu di perlukan prinsip – prinsip metode demonstrasi
sebagai berikut : (1) Menciptakan hubungan yang baik, sehingga menarik
perhatian siswa. (2) Agar lebih jelas bagi siswa yang sebelumnya tidak
memahami. (3) Agar murid benar – benar memahami.
Adapun keuntungan menggunakan metode demonstrasi adalah sebagai
berikut : (1) Memperkecil kemungkinan salah bila dibandingkan anak membaca
atau mendengarkan penjelasan guru. (2) Memungkinkan siswa terlibat langsung
sehingga siswa dapat lebih aktif mengikuti proses pembelajaran. (3) Dengan
melihat secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan
antara teori dengan kenyataan.
Sedangkan kelemahan menggunakan metode demonstrasi adalah sebagai
berikut : (1) Memerlukan waktu yang cukup banyak. (2) Apabila terjadi
kekurangan media, metode demonstrasi kurang efektif. (3) Memerlukan biaya
4
efektif. (5) Demonstrasi memerlukan keterampilan khusus, sehingga guru di
tuntut untuk bekerja lebih profesional.
Untuk memecahkan permasalahan pembelajaran IPA di atas maka penulis
tertarik untuk melaksanakan PTK dengan judul ” Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Tentang Benda
Dan Sifatnya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi ” di kelas III pada
semester 1 di SD Negeri Tugu 9 Cimanggis Depok.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka masalah
pokok yang akan diteliti adalah :
“ Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang benda dan sifatnya melalui
penerapan metode demontrasi “
Untuk mempermudah dan memfokuskan proses penelitian rumusan
masalah tersebut selanjutnya diperinci sebagai berikut :
a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang materi Benda
dan sifatnya di kelas III SD Negeri Tugu 9 melalui penerapan metode
demonstrasi ?
b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang materi Benda
dan sifatnya di kelas III SD Negeri Tugu 9 melalui penerapan metode
5
c. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
tentang materi Benda dan sifatnya di kelas III SD Negeri Tugu 9
melalui penerapan metode demonstrasi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA materi pokok “ Benda dan sifatnya “ di kelas III
SD Negeri Tugu 9 Cimanggis Depok.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajar IPA materi
pokok Benda dan sifatnya di kelas III SD Negeri Tugu 9 dengan
metode demonstrasi.
b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajar IPA materi pokok
Benda dan sifatnya di kelas III SD Negeri Tugu 9 dengan metode
demonstrasi.
c. Untuk mendeskripsikan hasil belajar IPA materi pokok Benda dan
sifatnya di kelas III SD Negeri Tugu 9 dengan metode
demonstrasi.
6
Setelah melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi siswa, guru serta pihak-pihak yang terkait pada dunia pendidikan dalam
rangka mensukseskan serta melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
( KTSP ) yang telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia Nomor 24
tahun 2006 tentang pelaksanaan Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006
Standar isi untuk Satuan Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Adapun manfaat penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai
berikut :
1. Bagi Siswa
Penelitian ini upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
sehingga siswa dapat memahami pembelajaran yang dilaksanakannya.
2. Bagi Guru
Penelitian ini upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu
memberikan solusi penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran
IPA pada umumnya dan khususnya pada konsep benda dan sifatnya .
3. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi kepala sekolah
dalam rangka pembinaan guru-guru agar kemampuan profesionalnya
meningkat .
4. Bagi Peneliti
Meningkatkan kompetensi professional dalam bidang pembelajaran,
khususnya pada pembelajaran IPA.
7
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan arti atau persepsi
terhadap istilah – istilah yang di gunakan dalam penelitian yang akan penulis
lakukan, maka penulis akan memaparkan terlebih dahulu istilah – istilah
berdasarkan rumusan masalah di atas ada beberapa istilah yang perlu
didefinisikan secara operasional, yaitu :
1. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan
sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan materi
pembelajaran tertentu.
2. Ilmu Pengetahuan Alam di SD
IPA adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi isi kurikulum di SD,
salah satu pokok bahasan yaitu tentang benda dan sifatnya yang di berikan di
kelas III pada semester 1. Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Kelas III
(Depdikbud, 1994 : 61) mengemukakan bahwa mata pelajaran IPA adalah
program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu tujuan pengajaran IPA adalah agar siswa
memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, pelajaran IPA sangat perlu diajarkan di SD dengan menekankan
pada pemberian pengalaman langsung melalui penggunaan keterampilan proses
dan sikap ilmiah yang tentunya harus didukung dengan berbagai sarana dan
8
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa
melalui pembelajaran sebagaimana tergambar dalam indikator sebagai penjabaran
dalam kompetensi dasar.
F. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang benda dan
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang
dimaksudkan adalah untuk perbaikan pembelajaran di kelas dengan
melaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan untuk mencari
jawaban permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di
kelasnya (Kasbulah 1998:12)
Menurut Purwandi (Sukidin, 2002:10) menyatakan bahwa “penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.
Dari definisi yang dikemukakan oleh beberapa pakar di atas, maka
penelitian tindakan kelas merupakan praktek praktis yang dilakukan di kelas
bertujuan untuk memperbaiki praktek pengajaran yang penelitian tindakan
kelas dijalankan suatu proses yang dimana ke empat aspek yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
Penulis memilih bentuk metode penelitian tindakan kelas dengan
pertimbangan bahwa guru kelas merupakan pihak yang langsung mengalami
dan menemukan berbagai masalah pembelajaran khususnya dalam
32
Harapan penulis setelah menyelesaikan penelitian ini diharapkan dapat
menyumbangkan pemikiran berupa pengalaman praktis yang bisa
dipraktekkan di sekolah dasar terutama pada mata pelajaran IPA.
A. Model Penelitian
Seperti yang kita ketahui di atas, PTK dilaksanakan melalui proses
pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan,
melakukan tindakan, mengamati, melakukan refleksi. Tahapan ini di
kembangkan oleh Kemmis dan MC. Taggart (1998:13).
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Aktivitas penelitian
tindakan ini melalui tahapan dan siklus seperti terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar. 3.1: Alur Penelitian Tindakan Kelas
33
C. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa di kelas III SD Negeri
Tugu 9 Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini di lakukan pada
kelas III pada pelajaran IPA. Jumlah siswa yang menjadi subyek penelitian
adalah 40 siswa terdiri dari 22 siswa perempuan dan 18 siswa laki – laki.
Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti mengguinakan topik ” Benda dan
Sifatnya ” yang merupakan materi pelajaran kelas III pada semester 1.
Alasan pemilihan lokasi penelitian di SDN Tugu 9 adalah karena peneliti
merasa perlu melakukan penelitian tersebut karena prestasi nilai IPA di
sekolah tersebut selalu di bawah rata-rata KKM yang telah ditetapkan
adalah 70 sehingga peneliti berkewajiban untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SD Negeri Tugu 9 Kecamatan
Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini di lakukan pada siswa kelas III pada
pembelajaran IPA. Penelitian ini di bantu oleh guru lain yang bertindak
sebagai pengamat (observer) yang bertugas untuk memberikan masukan –
masukan terhadap kekurangan dalam proses penelitian yang dilakukan di
34
a. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini di lakukan selama kurang lebih 1 bulan, yaitu
mulai dari bulan September 2012 untuk tahapan persiapan sampai dengan
bulan Oktober 2012 untuk tahap pelaksanaan.
D. Prosedur Penelitan
Penelitian yang dilakukan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas
dengan pendekatan Penelitian Kualitatif yang menggunakan metode penelitian
deskriptif . Adapun prosedur penelitian ini dibagi dalam 2 siklus yang meliputi
tahapan sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil observasi serta temuan dari berbagai
permasalahan yang ada di sekolah SDN Tugu 9, Kelurahan Tugu,
Kecamatan Cimanggis – Depok, khususnya di kelas III, maka penulis
mengunakan penerapan metode demonstrasi untuk mengatasi berbagai
kendala atau permasalahan di kelas tersebut.
Dalam perencanaan pelaksanaan tindakan kelas ini, penulis
melakukan berbagai hal sebagai berikut :
a. Melakukan telah atau kajian terhadap materi pelajaran IPA kelas III
semester I , yang sesuai dan relevan untuk dijadikan tema sentral
dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan
metode demonstrasi. Dalam kajian atau telah kurikulum ini, maka
35
b. Melakukan kajian atau telah terhadap materi / pokok bahasan mata
pelajaran lain yang sesuai untuk digabungkan dengan materi pelajaran
di atas dengan pendekatan Integrasi Bidang Studi ( Pembelajaran
Terpadu ) yang akan di ikut sertakan pada saat pelaksanaan penelitian.
Setelah melakukan kajian atau telah materi-materi pelajaran pada
bidang studi yang ada, selanjutnya penulis mengkaji tentang jadwal
pelajaran. Karena penelitian dengan penerapan metode demonstrasi ini
merupakan model pembelajaran untuk menarik minat siswa supaya
tidak bosan dan jenuh, sehingga membutuhkan jadwal khusus untuk
melaksanakan penelitian tersebut. Jadwal tersebut lalu didiskusikan
dengan teman-teman guru dan diajukan kepada kepala Sekolah untuk
dilaksanakan Tindakan Kelas.
c. Merumuskan persiapan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Metode demonstrasi yang mengintegrasikan bebarapa
mata pelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang mengunakan
penerapan metode demonstrasi dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada bidang studi IPA kelas III berlangsung sesuai dengan
rencana.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model
spriral dari Kemmis dan MC. Tagart yaitu dengan sistem siklus yang
36
diharapkan akan mendapatkan hasil yang semakin baik. Adapun model
siklus tersebut meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Pelaksanaan tindakan pembelajaran dilakukan pada setiap
siklusnya dengan gambaran sebagai berikut :
a. Tindakan Siklus I ;
1. Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktivitas
siswa, motivasi belajar, sarana belajar, maka di lakukanlah tindakan
kelas. Pertama, yaitu mendesain pembelajaran untuk satu
kompetensi dasar.
2. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang di bantu teman
sejawat untuk memantau/mengobservasi pelaksanaan pembelajaran.
Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru,
efektivitas, penggunaan pendekatan keterampilan proses.
3. Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan
dari pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses.
4. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan evaluasi
hasil pemantauan.
5. Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi
pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus I yang di ajukan
37
b. Siklus II
1. Setelah memperoleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan
pertama ( Siklus I ) peneliti mendesain kembali kegiatan
pembelajaran dengan menambahkan atau memfokuskan aspek –
aspek yang belum optimal pada tindakan ( siklus I )
2. Melakukan pemantauan (observasi) terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang sedang di lakukan . Sasaran pemantauan adalah
kegiatan siswa dalam merespon pelajaran, sikap guru dalam
mengelola pembelajaran dan efektivitas pembelajaran dengan
pendekatan keterampilan proses yang ditetapkan.
3. Melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan, untuk
mengetahui efektivitas keberhasilan dari penggunaan strategi –
strategi baru pembelajaran yang sudah dilakukan.
4. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan hasil
pengamatan.
5. Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi
pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II, hasil analisis
dan refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan acuan
38
3. Observasi
Pada tahap ini penulis menyimpulkan data tentang pelaksanaan
tindakan dalam setiap siklusnya. Data tersebut di peroleh melalui proses
perencanaan, pelaksanaan, hasil tes, observasi dan wawancara.
Setelah data terkumpul penulis menganalisis untuk menjadi temuan pada
setiap siklusnya.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti dan observer setelah peneliti
melakukan tindakan. Hasil refleksi ini akan di jadikan acuan untuk
menentukan perencanaan pada setiap siklusnya.
Analisis Kurikulum 2006
Observasi Penerapan Metode Demonstrasi Pada
Pembelajaran IPA
Identifikasi Masalah
Rencana Tindakan I
Implementasi tindakan I Demonstrasi, sifat – sifat benda padat dan cair
Observasi I
39
Menurut Kemmis dan MC. Taggart (1998 : 13)
E. Instrumen Penelitian
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) digunakan sebagai
bahan acuan / pedoman ketika penulis melaksanakan tindakan
pembelajaran.
b. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observasi
sebagai alat pengumpul data digunakan secara langsung dalam pembelajaran
untuk mencatat data pelaksanaan pembelajaran yang akan menjadi masukan
dalam rangka refleksi observasi pembelajaran oleh observer.
Pedoman ini di susun untuk mengamati aktivitas guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Gambar 3.2 Alur Penelitian Implementasi tindakan II sifat benda gas
Observasi II
Refleksi II
40
c. Soal Tes
Soal Tes adalah serangkaian atau sekumpulan pertanyaan yang
diberikan kepada anak atau orangtua yang dites yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegansi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 1992).
Tujuan dari pemberian tes terhadap siswa dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi ” benda
dan sifatnya ” melalui penerapan metode demonstrasi dengan cara melihat
perubahan rata – rata nilai yang di peroleh siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
a. Rencana Pelaksanaan Penelitian
Rencana Pelaksananaan Pembelajaran ( RPP ) berdasarkan
langkah – langkah pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi. Di
buat untuk datu pertemuan setiap siklus.
b. Observasi
Observasi yang di lakukan adalah observasi aktivitas guru dan
siswa yang diamati oleh observer. Observasi ini berfungsi untuk
mengetahui keterlaksanaannya proses kegiatan pembelajaran.
c. Tes
Tes adalah suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan yang menggunakan soal – soal, pertanyaan atau tugas – tugas yang lain untuk di mana persoalan – persoalan atau pertanyaan – pertanyaan itu telah di pilih dengan seksama dan telah di standarisasikan (Bimo Walgito, 1987:87)
41
Dalam penelitian ini tes yang digunakan berupa post-test yang
dilakukan setiap akhir siklus untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan
siklus tersebut.
G. Teknik Pengolahan Data
1. Teknik Pengelolaan Data Observasi
a. Reduksi Data
Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang di
perlukan dan membuang data yang tidak di perlukan.
b. Klasifikasi Data
Mengklasifikasi data yang di peroleh dari siklus I dan siklus II
dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktifitas guru
dan siswa yang diharapkan terjadi atau tidak diharapkan terjadi juga,
untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh. Dan untuk
mempermudah, data – data tersebut. Kemudian diklasifikasi sesuai
dengan jenis datanya, misalnya:
1. Data tentang aktivitas siswa
2. Data tentang aktivitas guru
3. Data tentang hasil belajar
c. Display Data
Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh dalam bentuk narasi,
42
d. Interprestasi Data
Menafsirkan data – data yang sudah di display baik data dalam
bentuk tabel maupun data dalam bentuk grafik.
e. Reflaksi
Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah
dilakukan dengan cara melihat kekuatan yang sudah di peroleh atau
kelemahan apa yang masih harus di tingkatkan. Kemudian kekuatan dan
kelemahan tersebut dianalisis, mengapa masih terjadi kelemahan dan
bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut, yang kemudian di
tingkatkan pada tindakan berikutnya.
2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes
Data hasil observasi dan tes evaluasi di analisis secara kuantitatif untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan motivasi siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran, melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Menentukan penilaian aktivitas / sikap guru dan siswa dalam
pembelajaran pada setiap siklus :
Nilai = ∑ skor pada setiap aspek yang dinilai
Jumlah skor maksimal
b. Menentukan penilaian hasil kegiatan siswa pada setiap siklus
melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Nilai = ∑ skor yang diperoleh siswa/kelompok
X 100 %
43
c. Menentukan penilaian hasil Lembar Kerja Siswa dan Tes
evaluasi belajar siswa pada setiap siklus melalui lembar Kerja
dan Tes evaluasi yang diambil setelah tindakan pada setiap
siklus.
Nilai siswa = ∑ skor yang diperoleh siswa
Jumlah skor maksimal
H. Teknik Analisa Data
Dari penelitian yang dilakukan diharapkan diperoleh data, yaitu :
1. Hasil Observasi pembelajaran
2. Perkembangan mutu pembelajaran siswa baik hasil belajar maupun proses
belajar ( tes evaluasi dan Lembar Kerja) setelah.mengunakan penerapan
metode demonstrasi.
3. Hasil wawancara.
Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa, kategori
pemahaman, motivasi siswa, pembelajaran setelah mengikuti pembelajaran
dengan penerapan metode demonstrasi ,data hasil belajar siswa, hasil observasi,
dan hasil tes siswa yang masuk dirata-ratakan, dikelompokkan, dan
dipresentasikan yang kemudian dihitung secara proporsional untuk memperoleh
nilai persen berdasarkan Kriteria yang dijelaskan dalam (Dirjen Dikti, Depdikbud
: 1980 )
Tabel 3.1 Nilai dan Kategorinya
Menurut Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud Th. 1989
NO NILAI PROSENTASI KATEGORI
44
1 > 9 > 90 % Baik Sekali
2 7,0 – 8,9 70 % - 89 % Baik
3 5,0 – 6,9 50 % - 69 % Cukup
4 3,0 – 4,9 30 % - 49 % Kurang
5 < 2,9 < 29 % Sangat Kurang
Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dipakai lembar observasi dari
beberapa aspek yang dinilai, antara lain :
a. Untuk Siswa :
Sikap siswa selama mengikuti pelajaran.
Respon siswa selama mengikuti pelajaran. Produk hasil kerja siswa.
b. Untuk Guru :
Sikap guru dalam membuka pelajaran
Suasana Belajar
Sikap guru dalam menutup pelajaran
Berdasarkan hasil data-data yang diperoleh, nilai yang digunakan dalam
pengolahan data ini ada kualitatif dan kuantitatif. Kemudian data yang sudah
45
1. Untuk hasil tes, jawaban benar diberi nilai satu, siswa dianggap sudah
memahami konsep, sedangkan jawaban yang salah diberi nilai nol ( 0 )
siswa dianggap tidak atau belum memahami konsep.
2. Menentukan prosentase rata-rata kelas dari keseluruhan jumlah siswa yang
diteliti dan pemahaman konsep siswa dengan memakai rumusan sebagai
berikut :
R = ∑ Nilai seluruh siswa
Banyak siswa
Dalam nilai yang sudah diperoleh selain sebagai referensi gambaran peningkatan
mutu proses dan hasil belajar siswa juga dapat dijadikan acuan, antara lain :
a. Program perbaikan dan pengayaan
b. Sebagai alat ukur dalam meningkatkan hasil dan proses pembelajaran.
3. Hasil wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan untuk mendapat penilaian suatu
pernyataan , untuk selanjutnya hasil wawancara dianalisis dan dijurnal
kemudian diinterprestasikan secara diskriptif.
Tabel 3.2
Kategori Data Penelitian
No Fokus Penelitian Jenis Data Metode
1 Hasil belajar siswa pada
46
2 Hasil belajar siswa pada
awal tindakan I
3 Hasil belajar siswa
setelah tindakan II
5 Hasil belajar siswa pada
78
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas III
SD Negeri Tugu 9 dengan Tema : “Penerapan Metode Demonstrasi pada
mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas III SD Negeri Tugu 9“ penulis mengambil beberapa
simpulan, yaitu :
1. Perencanaan Pembelajaran
Sistimatika perencanaan pembelajaran IPA tentang benda dan sifatnya
melalui penerapan metode demonstrasi sama seperti yang biasa yang
biasa di buat atau di susun para guru, namun RPP perencanaan
pembelajaran melalui penerapan Metode Demonstrasi memiliki ciri
khusus yaitu pembelajaran dilakukan melalui langkah- langkah sebagai
berikut ; Merumuskan masalah, Melakukan demonstrasi, Pengamatan,
Hipotesis, Verifikasi, dan Aplikasi konsep.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran IPA materi benda dan sifatnya melalui penerapan
metode demonstrasi dilakukan dua siklus. Siklus I tentang sifat – sifat benda
padat dan benda cair, sedangkan siklus II tentang sifat – sifat benda gas.
Aktivitas guru dalam perencanaan pembelajaran adalah mempersiapkan
79
lainnya. Penerapan metode demostrasi pada pembelajaran IPA di kelas III
pada semester 1 di SD Negeri Tugu 9 Cimanggis Kota Depok adalah guru
membimbing siswa untuk melakukan demonstrasi tentang benda dan
sifatnya. Ternyata penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan
aktifitas siswa dalam proses pembelajaran sedangkan guru lebih banyak
berperan sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan di dalam
pembelajaran.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA materi benda dan
sifatnya di SD Negeri Tugu 9 Cimanggis Kota Depok melalui penerapan
metode demonstrasi menunjukkan adanya peningkatan. Hasil yang di
peroleh dalam setiap tindakan cukup memuaskan peneliti, walaupun pada
siklus I hanya sedikit peningkatannya, tetapi pada siklus II rata – rata
evaluasi siswa dalam pembelajaran IPA tentang Benda dan sifatnya ternyata
dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti
dari hasil evaluasi setiap siklus. Adapun hasil siklus I dengan rata – rata
nilai hasil belajar siswa 72,90 menjadi ( 67,50 % ), sedangkan pada siklus II
dengan rata – rata 80,60 mencapai peningkatan 92,50 %.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah di lakukan, maka
peneliti memberikan saran demi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di
80
1. Bagi Siswa
Dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi siswa dapat
belajar secara aktif, kreatif dan inovativf dalam menemukan bukti – bukti
teori yang di lihat, di rasakan dan dilakukan oleh siswa itu sendiri,
sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna yang akhirnya
bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Bagi Guru
Sebelum menggunakan pendekatan metode demonstrasi, guru
hendaknya mengkaji tentang pendekatan motode demonstrasi lebih
mendalam. Agar langkah – langkah pendekatan metode demonstrasi
tersebut dapat terealisasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini di harapkan memberikan masukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode
demonstrasi yang sesuai dengan karakteristik pelajaran yang akan
meningkatkan prestasi sekolah.
4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti dalam menerapkan pendekatan metode demonstrasi
akan lebih efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga
peran serta siswa dalam pembelajaran akan lebih optimal. Pada metode
81
DAFTAR PUST AKA
A.M Sardiman (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta :
Rajawali pers.
Arikunto (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarata :
Rieneka Cipta
Depdiknas. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Diknas.
Depdiknas (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains
di SD dan MI, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
De Porter , B. dan Mike H. 1999. Quantum Learning : Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan . Bandung : Kaifa
De Porter , B. dan Mark R. 2001. Quantum Teaching : Mempraktikkan Quantum
Learning di Ruang Kelas. Bandung : Kaifa
Dryden , G. dan Jeanette V. 2000. Revolusi Cara Belajar : Keajaiban Pikiran
Sekolah Masa Depan . Bandung : Kaifa
Hermawan, R dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung : UPI Press.
Kartono, K. 2008. Artikel – Motivasi. "http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi” ( Rabu, 18 Maret 2011 )
Kasbollah E.S , Kasihani . 1999. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi
Kurniasih, Landasan Pendidikan Sekolah Dasar, Percikan Ilmu, Bandung, Cet. Pertama, 2010
Margaretta, Hendri Edi dan Sujana Atep. 2009. Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2010. Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia.
Manulang dan Muslimin,M. 2008. Artikel – Motivasi.
82
Muzi, A.M (2008) Harta Karun di Keranjang Sampah. Solo : Tiga Serangkai .
Purnawan, Y. (2008) Perbedaan Kelas PBL dengan Kelas Tradisional,
http://www.google.co.id 12 April 2010
Purwadarminta, 1953. Kamus Besar Indonesia. Jakarta Balai Pustaka
Suherman, E. M.Pd. (2008) Educare.jurnal pendidikan, http://www.google.co.id