• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUMBUH KEMBANG SISWA Implikasi terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUMBUH KEMBANG SISWA Implikasi terhadap"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang;

Makalah Pembanding disampaikan pada pembelajaran Program S3 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang

September 2011

Abstrak

Makalah ini merupakan referensi penbanding dari makalah utama yang berkenaan dengan Tumbuh Kembang Siswa. Makalah ini ditulis untuk memberikan pengayaan dan perspektif yang relatif berbeda dari makalah utama sebagai pendalaman materi. Materi pembahasan disajikan secara ringkas dalam perspektif teori dan implikasi dalam pendidikan.

Kata Kunci: Tumbuh kembang, siswa, implikasi

Abstract

This academic paper is a comparative reference of the main academic paper concerning the concept of Students’ growth and development. This paper is aimed at providing knowledge enrichment and different perspective to enrich and deepen the understding towards the concept of Students’ growth and development.

Key Words: Students. Growth, Development

1. Pendahuluan

Makalah ini ditulis untuk keperluan memberikan referensi materi pembanding terhadap Makalah Tumbuh Kembang Siswa yang ditulis oleh Abdul Majir dan Marselinus Heriteluna. Makalah ini diharapkan dapat memberikan ketajaman pembahasan untuk keperluan studi Psikologi lanjut untuk Mahasiswa Program Doktor Universitas Negeri Malang.

1.2 Topik Bahasan

(2)

2 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia

remaja dalam perspektif pertumbuhan dan perkembangan fisik, kognitif, dan sosio emosional yang diikuti dengan refleksi implikasi terhadap pendidikan baik dalam konteks pendidikan dalam keluarga maupun formal yang dipaparkan secara global.

1.3Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengayaan dan perspektif yang relatif berbeda dari makalah utama sebagai pendalaman materi.

2. Pembahasan

2.1Pandangan umum makalah utama

(3)

3 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia 2.2 Tumbuh Kembang Siswa dalam Perspektif Teori

2.3. Implikasi dalam pendidikan dari teori perkembangan anak awal

Berikut ini dipaparkan secara singkat dalam poin-poin yang perlu diperhatikan.

2.3.1 Perkembangan Fisik

 Tinggi badan anak rata-rata tumbuh 6 cm dan berat baan naik 2-3 kg per

tahun. Pola pertumbuhan anak bervariasi secara individual sehingga menyebabkan perbedaan tinggi pendek fisik,

 Pada usia 6 Tahun otak telah mencapai 95 persen volume dewasanya.

Meningkatny jumlah dan ukuran ujung saraf dan reseptor. Peningkatan kematangan otak berkontribusi terhadap perubahan kemampuan kognitif,  Ketrampilan motorik meningkat secara dramatis. Anak-anak suka

berpetualang dan anak-anak terampil beraktivitas tanpa beban ketakutan,  Perkembangan motorik halus menjadikan anak seorang seniman pemula.

Pada usia 2 tahun suka mencorat-coret dengann 4 tahap menggambar sampai puncaknya pada usia 4-5 tahun,

 Hendedsness dapat dijumpai pada masa ini. Anak-anak kidal cenderung

(4)

4 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia

 Masalah yang dihadapi adalah pola tidur, kebutuhan kalori yang meningkat, dan keselamatan diri atas benda-benda yang digunakan,

2.3.2 Perkembangan Kognitif

a. Teori Piaget (Tahap Pra Operasional)

 Berlangsung 2-7 Tahun,

 Anak-anak melakukan penalaran (mulai mewakili dunianya dengan

kata-kata, citra, gambar-gambar konsep yang stabil

 Pada 2-4 tahun anak-anak mulai secara mental mewakili obyek yang

hadir. Pemikiran mereka dibatasi oleh egosentrisme dan animisme.  Pada 4-7 tahun anak-anak mulai menalar dan banyak bertanya kepada

orang dewasa (Intuitif, percaya diri, tak tahu apa yang mereka ketahui)

Anak-anak membangun pemahamannya sendiri ( Konstrukvisme)

b. Teori Vygotsky (Konstruktivis Sosial)

 Anak-anak membangun pengetahan melalui interaksi sosial,

 Menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, merencanakan,

memandu, dan memantau diri mereka sendiri untuk memecahkan masalah,

 Memerlukan bantuan orang dewasa melalui Zona Perkembangan

proksimal untuk tugas-tugas yang terlalu sulit bagi mereka. Mereka dapat mempelajari dengan bimbingan dan bantuan orang dewasa,  Teman sebaya dan orang dewasa dapat membantu mereka dengan

“Scaffolding”,

c. Pemrosesan Informasi

 Kemampuan untuk memperhatikan stimulus meningkat secara

dramatis,

(5)

5 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia

 Mulai memahami kondisi mental yang melibatkan persepsi,

keinginan, dan emosi,

 Mayoritas menyadari bahwa orang dapat memiliki keyakinan yang

salah,

 Mereka memiliki apresiasi semakin mendalam dari pikiran itu sendiri dari pada memahami keadaan mental,

2.3.3. Perkembangan Sosial dan Emosional

Teori Erikson; Masa kanak-kanak adalah awal dari periode ketika perkembangan yang melibatkan inisiatif versus rasa bersalah,

Pemahaman diri terbangun dengan representasi atribut tubuh dan benda-benda milik pribadi serta aktivitas spesifik,

• Anak-anak umur 4-5 tahun mulai menggunakan deskripsi diri seperti sifat,

• Anak-anak mampu menunjukkan pemahaman diri dan orang lain lebih canggih, dari yang dibayangkan sebelumnya

• Memiliki rentang emosi yang meluas (Bangga, rasa malu, dan rasa bersalah),

• Usia 2-4 tahun memiliki banyak istilah yang menggambarkan emosi atas perasaannya,

• Usia 4-5 tahun memiliki peningkatan pemahaman bahwa satu akticitas menimbulkan, emosi berbeda dengan aktivitas lainnya,

• Menunjukkan kesadaran mengelola emosi,

• Teori Kohlberg menyebutnya sebagai tahap preoperasional. Anak-anak tidak mengerti moralitas,

(6)

6 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia

• Anak-anak memahami moral dari aturan ,

Implikasi terhadap pendidikan,

 Memberikan kesempatan yang banyak untuk aktif dan bereksplorasi,  Berikan aktivitas motorik yang menyenangkan dan sesui dengan

usianya,

 Lakukan pemeriksaan medis secara teratur,

 Bimbing dengan keteladanan dan pastikan mereka bermain dengan

aman,

 Memahami bunyi dan rangkaian kata (Fonologi dan Morfologi).

Kenalkan anak-anak dengan bunyi bahasa dan rangkaian kata-kata dengan kartu kata-kata dan gambar,

 Memahami susunan kata dalam kalimat (sintaksis) dan arti

kata-kata (semantik),

 Kenalkan dengan rangkaian kata-kata yang dapat di gabung menjadi kalimat. Kemampuan kosakata anak-anak meningkat drastis,

 Meningkatkan kemampuan berbicara (pragmatik).

- Kemampuan berbicara meningkat drastis. Berikan mereka

kesempatan untuk wahana berbicara,

- Mereka peka terhadap kebutuhan orang lain dalam percakapan dan mampu mengubah gaya bicara mereka sesuai dengan situasi.  Terdapat peningkatan minat dalam kemampuan membaca dan menulis.

Berikan citra positip untuk membaca dan menulis dengan memberikan pengalaman yang menyenangkan.

 Variasi pembelajaran: Learning by Doing (Montessori, Pendekatan Area, Pendekatan Beyond Center dan Circle Time,

 Meningkatkan kemampuan berbicara (pragmatik).

- Kemampuan berbicara meningkat drastis. Berikan mereka kesempatan

untuk wahana berbicara.

(7)

7 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia

 Pengasuhan secara positif (hindari 4 gaya pengasuhan: Otoriter,

Otoritatif, Lalai, permisif),

 Berikan aktivitas sosial dan hindarkan tindakan penganiayaan anak

(Montessori, Area system, BCCT, Inquiry learning),  Pendampingan positip terhadap hubungan sebaya,

 Kembangkan permainan-permainan sensoris motorik, permainan

praktis, permainan simbolis, permainan klonstruktif, games,  Pendampingan dan pemilihan materi-materi video dan televisi,

 Pendampingan atas perubahan kondisi keluarga dalam dunia sosial

yang berubah,

 Berikan permainan permainan motorik kasar dan halus,

2.4 Perkembangan Anak-Anak Menengah dan Akhir 2.4.1 Perkembangan Fisik

• Perkembangan sistem rangka tubuh dan otot meningkat dan anak tumbuh rata-rata 5-8 cm. Tinggi badan bertambah.

• Pertumbuhan otak berkembangan pesat dan meningkatkan kemampuan kognitif,

• Perkembangan motorik lebih terkoordinasi dan lancar,

• Anak mampu mampu mengendalikan tubuhnya, konsentrasi, dan duduk dalam jangka waktu yang lama,

• Ketrampilan motorik kasar semakin berkembang dan luar, mampu ahli untuk melempar bola, melompati tali, melewati balok keseimbangan,

• Laki-laki memiliki motorik kasar yang lebih baik Pertumbuhan berat badan meningkat 2 kali lipat dan aktivitas meningkat. Menimbulkan masalah pada nutrisi,

• Perlunya aktualisasi aktivitas gerak badan, dengan kondisi masyarakat sekarang dengan bertumbuhnya alat informasi dll, aktivitas olah raga anak-anak sangat perlu perhatian,

2.4.2 Perkembangan Kognitif,

 Pemikiran konkrit (Operasi, konservasi, klasifikasi, seriasi, dan

transitivity),

(8)

8 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia

 Perlunya bimbingan untuk memproses informasi, melakukan, strategi

memproses informasi, dan memiliki kecepatan pemrosesan informasi,  Memori jangka panjang meningkat,

 Mulai berpikir kritis dan kreatif,

 Memerlukan bantuan berpikir metakognisi (Mengetahui tentang

mengetahui),

 Kemampuan kata-kata dan bahasa menjadi analitis dan logis,  Ketrampilan membaca yang mulai meningkat,

 Kemampuan menguasai bilingual meningkat

2.4.3 Perkembangan Sosio Emosional

• Meningkatnya pemahaman diri yang melibatkan karakteristik sosial dan psikologis,

• Mampu medmperbaiki konsep diri dan memiliki peningkatan kemampuan memahami konsep sosial

• Konsep diri mengacu pada domain citra diri

• Perkembangan emosional meningkatb pada emosi yang kompleks (Kebanggaan, rasa malu, reaksi-reaksi emosional),

• Memiliki pengaruh perkembangan moral dari teman sebaya dan perspective taking,

• Mulai adanya stereotip gender,

• Penguasaan status teman sebaya,

• Kognisi sosial diperoleh dengan melakukan pemrosesan informasi dari teman sebaya,

• Dimungkinkan munculnya perploncoan dan loyalitas persahabatan.

2.5 Perkembangan Masa Remaja 2.5.1 Perkembangan Fisik

Mengalami persepsi positif dan negatif atas menjadi remaja,

• Masa transisi dari masa kanak-kanak ke remaja,

(9)

9 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia

• Peningkatan penebalan korpus kolosum yang memperkuat daya meprosesan informasi,

Orientasi sosial dan seksual terkait perkembangan fisik

• Mengembangkan identitas sosial,

• Adanya resiko seksualitas (USA 64% laki-laki dan 62% perempuan telah bersebadan)

• Resiko narkoba dan aktivitas fisik lainnya yang membahayakan, 2.5.2 Perkembangan kognitif

• Berfikir abstrak, idealis, dan logis,

• Egosentrisme diri,

• Terdapat peningkatan memori baik memori jangka pendek, working memory, dan memori jangka panjang,

• Menunjukkan kepedulian yang meningkat,

• Tumbuhnya fantasi,

2.5.3 Perkembangan Sosio Emosional

• Menurunnya harga diri pada awal remaja,

• Kelabiklan identitas diri,

• Meningkatnya emosi ekstrim tetapi cepat berlalu,

• Kesulitan dalam kemandirian diri,

• Meningkatnya konflik remaja dan orang tua,

• Peningkatan dramatis aspek psikologis dan kelekatan pertemanan,

• Kuatnya tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya,

• Mulainya ketertarikan hubungan romantis,

• Terjadinya resiko kenakalan remaja,

• Terjadinya resiko depresi dan kurangnya kemampuan pemecahan Masalah,

Implikasi terhadap Pendidikan

• Mengembangkan ekspektasi positif,

• Memahami perubahan fisik remaja dan memeberikan waktu untuk berkomunikasi,

• Menajdi model peran kesehatan yang baik bagi remaja,

(10)

10 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia

• Menyediakan dukungan untuk pemrosesan informasi,

• Memberikan kesempatan untuk mendiskusikan dilema moral,

• Buat sekola dan kelas lebih baik bagi remaja dengan program-program khusus,

• Memperhatikan variasi individu remaja,

• Mengembangkan kurikulum dengan ekspektasi tinggi,

• Mengembangkan komunitas lebih kecil,

• Melibatkan segi tiga pendidikan sekolah, orang tua, masyarakat,

• Bimbingan karir buat remaja,

• Berikan kesempatan eksplorasi identitas mereka,

• Tingkatkan pemahaman kemandirian dan kelekatan,

• Kenali pentingnya hubungan teman sebaya, orang tua, organisasi masyarakat, dan sekolah,

Bahan rujukan

Brophy, Jere E., dan Good, Thomas L.1980.Educational Psychology:

A Realistic Approach.New York:Holt, Rinehart and Winston

Mar’at, Samsunuwiyati, HJ. Prof. Dr, S.Psi.2010.Desmita Psikologi

Perkembangan.Bandung:Rosda

Stantrock, John W.2009.MasaPerkembanganAnak.Jakarta: Penerbit Salemba Humanika

Slavin, Robert E.2008.PsikologiPendidikan:Teoridan Praktik. Jakarta:PT Indeks

(11)

11 | ¹Mahasiswa Program S3 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang; Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, dan Founder G*GOLD Indonesia

Gambar

gambar peta konsep makalah utama.

Referensi

Dokumen terkait

(2) cara orang tua tunggal melatih anak supaya terampil dan mandiri yaitu yang diperoleh di lapangan berbeda dari cara orang tua lainnya dalam mendidik anaknya

Permohonan PKPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222 harus diajukan kepada pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dengan ditandatangani oleh pemohon dan oleh

Akad kerjasama bagi hasil pertanian yang cocok diterapkan dalam pengelolaan tanaman durian antara pemilik lahan dengan petani penggarap adalah dengan menerapkan akad Musaqah.

Moustakas (dalam Creswell, 2009, h.20-21) menjelaskan bahwa pendekatan fenomenologi memahami pengalaman-pengalaman hidup manusia dan menjadikan filsafat fenomenologi

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa komitmen organisasi dan budaya organisasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, dan dari hasil penelitian dapat digunakan

Apabila penggunaan daya untuk motor multipel tidak berjalan pada saluran yang sama, hal tersebut akan terjadi arus bocor untuk mengisi kapasitor diantara konverter frekuensi, pada

Diharapkan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri Nomor 61 tahun

Berdasarkan kriteria di atas, maka hasil penguJlan hipotesis penelitian ini termasuk kriteria nomor satu yaitu t-hitung > Habel yaitu 2,89 > 1,98, sehingga dapat